Januari 2018, Vol. 03, No. 01, hal 41-47 P-ISSN : 2579-3853
Abstrak
40
Wardah, Sjamsul Arief dan Hari Purnomo3
Sedangkan populasi kambing mengalami sapi mengalami kemajuan dari segi jumlah
kenaikan pada tahun 2013 sebanyak 5047 ternak. Namun demikian, kendala yang
ekor tetapi sedikit menurun pada tahun sering dihadapi oleh peternak adalah masih
2014 sebanyak 5039 ekor. Peningkatan rendahnya pertambahan bobot badan
populasi ternak sangat penting dalam ternak. Hal ini terjadi karena masih
rangka penyediaan daging di masyarakat. rendahnya pengetahuan dan ketrampilan
Selain peningkatan populasi ternak, peternak dalam penyediaan pakan
peningkatan produksi daging dapat berkualitas sehingga pertambahan bobot
dilakukan dengan meningkatkan badan harian sangat rendah, di samping
pertambahan bobot badan pengetahuan kesehatan ternak dan
harian.Pengembangan usaha penggemukan manajemen usaha yang kurang
sapi dan kambing secara intensif dengan memadaiserta pemasaran hasil yang tidak
manajemen yang baik dan benar, dimulai tepat.Pemberian pakan dalam jumlah yang
dari ketepatan waktu usaha, kandang dan cukup dengan kualitas yang baik
perlengkapan, pemeliharaan, ketrampilan berpengaruh paling besar terhadap
pengawasan kesehatan ternak, serta pertambahan bobot badan ternak sapi
ketepatan pemanenan dan pemasaran. maupun kambing,bahkan mencapai
Manajemen usaha menjadi salah satu kunci peningkatan bobot badan rata-rata 0,5-1,0
utama dalam usaha penggemukan ternak kg per hari, sehingga peternak cukup
agar pengelolaan berjalan dengan baik dan melakukan penggemukan dalam waktu 3-4
target peningkatan bobot badan tercapai bulan saja ternak sudah bisa dipanen
secara optimal.Penyediaan pakan dengan kenaikan bobot badan minimal 60
berkualitas pada penggemukan ternak kg per ekor. Saat ini kenaikan bobot badan
sangat penting karena dapat meningkatkan harian mencapai 0,2 kg per hari untuk
nilai ekonomis peternak.Masyarakat desa kambing dan peningkatan bobot badan 0,1-
Pangpajung, Modung, Bangkalan sebagian 0,2 kg per hari untuk sapi dengan masa
besar penduduknya mempunyai usaha pemeliharaan 7-8 bulan bahkan 1
peternakan sapi dan kambing serta bertani tahun.Pemberian konsentrat berupa ampas
sebagai mata pencaharian utama. Limbah tahu tidak kontinyu, sedangkan pada musim
hasil pertanian lokal melimpah dan sangat kemarau diberi pakan jerami.
berpotensi sebagai bahan penyusun pakan Ketersediaan pakan, terutama pada
ruminansiaseperti tongkol jagung, kulit saat musim kemarau merupakan masalah
kacang, kulit jagung (klobot), jerami dan utama yang dihadapi oleh peternak untuk
limbah kedelai. Hasil ikutan industri kelangsungan usaha peternakannya.Selama
pertanian berupa ampas tahu, bungkil ini peternak desa Pangpajung menggunakan
kedelai, dedak dan tetes juga tersedia dan pakan seadanya berupa hijauan, jerami dan
berpotensi sebagai pakan konsentrat. limbah pertanian lainnya tanpa pemberian
Desa Pangpajung adalah salah satu konsentrat secara kontinyu untuk
desa sentra peternakan ruminansia di meningkatkan nilai nutrisinya.Padahal
Kabupaten Bangkalan.Seiring dengan peningkatan bobot badan harian yang
berbagai permasalahan pada usaha optimal untuk mencapai keberhasilan usaha
pertanian padi, akhir-akhir ini usaha ternak ternak pedaging diperlukan pengetahuan
ruminansia justru menjadi andalan petani di dan strategi formulasi serta pemberian
desa Pangpajungkarena secara signifikan pakan yang tepat selain pemilihan ternak
dapat meningkatkan pendapatan keluarga. bakalan dan pengawasan terhadap
Bahkan akhir-akhir ini usaha penggemukan kesehatan ternak. Ternak bakalan yang
41
Pengembangan Pakan Terfermentasi Untuk Ternak Ruminansia Di Desa Pangpajung Kecamatan Modung
Kabupaten Bangkalan
42
Wardah, Sjamsul Arief dan Hari Purnomo3
43
Pengembangan Pakan Terfermentasi Untuk Ternak Ruminansia Di Desa Pangpajung Kecamatan Modung
Kabupaten Bangkalan
44
Wardah, Sjamsul Arief dan Hari Purnomo3
45
Pengembangan Pakan Terfermentasi Untuk Ternak Ruminansia Di Desa Pangpajung Kecamatan Modung
Kabupaten Bangkalan
46
Wardah, Sjamsul Arief dan Hari Purnomo3
47