Anda di halaman 1dari 3

MANAJEMEN DATA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Ditetapkan,
Tanggal Terbit Direktur

SPO

Manajemen data adalah kegiatan mengumpulkan, mengukur, menganalisis,


PENGERTIAN
dan mengevaluasi data indikator mutu rumah sakit.
1. Pengawasan dan pemantauan kegiatan peningkatan mutu (plan, do,
TUJUAN study, action).
2. Tercapainya pelayanan rumah sakit yang bermutu dan selamat.

KEBIJAKAN

PROSEDUR A. Pengumpulan, pelaporan, dan analisis data


1. Lakukan survei harian indikator mutu di semua unit kerja.
2. Pastikan jumlah sampel sesuai teknik yang telah ditentukan dan
diverifikasi.
3. Input data indikator mutu sesuai dengan waktu yang ditentukan
pada sistem elektronik PMKP (modul PMKP yang dilengkapi
dengan analisis, evaluasi, dan grafik) oleh petugas yang ditunjuk.
4. Bandingkan data secara internal, dengan rumah sakit lain, dengan
standar keilmuan, dan dengan praktik yang baik bila ada.
5. Analisis dan evaluasi data pada unit kerja masing-masing.
6. Laporkan hasil analisis dan evaluasi data unit kerja ke Tim PMKP
pada tanggal 1 bulan berikutnya.
7. Analisis dan evaluasi ulang data harian yang didapat dari unit kerja
oleh tim PMKP.
8. Sampaikan hasil analisis dan evaluasi kepada Direktur.
9. Buat rekomendasi dan tindak lanjut (PDSA) laporan yang telah
didiskusikan dengan unit kerja, Direktur dan pemilik setiap 3 bulan.
10. Sampaikan hasil analisis, evaluasi, dan rencana tindak lanjut oleh
Direktur ke pemilik dan unit kerja untuk feedback.
11. Sampaikan data indikator mutu yang dipilih ke masyarakat melalui
papan pengumuman dan website rumah sakit.

MANAJEMEN DATA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 2/2
PROSEDUR B. Validasi Data
1. Lakukan validasi data apabila terdapat indikasi dari:
a. Indikator baru ditetapkan khususnya, indikator klinis yang
dimaksudkan untuk membantu rumah sakit melakukan
evaluasi dan meningkatkan proses atau hasil klinis yang
penting.
b. Agar diketahui publik, data dimuat di website rumah sakit atau
dengan cara lain.
c. Suatu perubahan telah dilakukan terhadap indikator yang ada,
seperti cara pengumpulan data diubah atau proses abstraksi
data atau abstraktor diganti.
d. Data yang berasal dari indikator yang ada telah diubah tanpa
ada penjelasan.
e. Sumber data telah diubah seperti kalau sebagian dari rekam
medis pasien digantikan dengan format elektronik sehingga
sumber data sekarang berupa kertas atau elektronik.
f. Subjek dari pengumpulan data telah diubah seperti perubahan
umur rata-rata pasien, komorbiditas, perubahan protokol riset,
penerapan pedoman raktik yang baru atau teknologi baru dan
metodologi baru pengobatan diperkenalkan/dilaksanakan.
2. Tentukan jumlah sampel untuk validasi data mutu. Penggunaan
100% sampel hanya diperlukan apabila jumlah rekor, kasus, atau
data lainnya sangat kecil. Dimungkinkan untuk memakai 10% jika
sampel besar.
3. Lakukan pengumpulan ulang data oleh orang kedua yang tidak
terlibat dalam pengumpulan data orisinil, dengan menggunakan
objek data yang sama dan cara ukur yang sama.
4. Bandingkan hasil data pertama (unit kerja) dengan data kedua (Tim
PMKP) untuk menghitung tingkat akurasi. Hasil data kedua harus
≥ 90% dari hasil data pertama untuk dikatakan sebagai data valid.
5. Lakukan koreksi apabila unsur datanya tidak sama, alasan-
alasannya (misalnya, definisi data yang tidak jelas) harus dicatat
dan tindakan korektif harus didokumentasikan.
6. Identifikasi tindakan korektif, dengan mereview kembali teknis
pengukuran yang telah dilaksanakan.

UNIT TERKAIT Semua unit di Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai