Anda di halaman 1dari 3

 

Diskusikan pertanyaan dibawah ini, namun kami sangat


berharap mahasiswa tidak melakukan kopi paste dari
jawaban teman atau dari sumber. Bila anda mengutip
dari sumber pustaka, diharapkan cantumkan kutipan
dan anda gunakan gaya bahasa  sendiri.
Di masa sekarang, pada umumnya orang bekerja
dengan  kontrak. Menurut saudara, faktor-faktor apa
saja yang menyebabkan timbulnya pelanggaran
terhadap perjanjian kerja   PKWT .
Apa keuntungan dan kerugian bagi pekerja dalam status
PKWT, jelaskan dengan disertai aturan yang
mendukungnya.
SELAMAT BERDISKUSI dan SALAM SEHAT.
Selamat pagi Tutor dan rekan-rekan mahasiswa sekalian,

Mohon maaf saya baru dapat berpartisipasi dalam diskusi 3 kali ini dan izinkan saya
memberikan tanggapan saya terhadap diskusi kali ini.

Faktor yang menyebabkan kemungkinan tidak terlaksananya/kemungkinan pelanggaran isi


perjanjian kerja bagi tenaga kerja waktu tertentu adalah:
1. Format perjanjian kerja waktu
Biasanya isi perjanjian kerja telah dibuat terlebih dahulu secara sepihak oleh perusahaan,
maka biasanya isinya cenderung berat sebelah dan lebih memberikan keuntungan kepada
pengusaha, dan pekerja/buruh berada dalam posisi yang dirugikan. Keadaan ini menurut Sri
Gambir Melati Hatta, timbul karena kedudukan pengusaha yang kuat baik dalam segi
ekonomi maupun kekuasaan, sedangkan pekerja/buruh berada dalam posisi yang lemah
karena sebagai pihak yang membutuhkan pekerjaan. Posisi monopoli pengusaha ini
membuka peluang baginya untuk menyalahgunakan kedudukannya. Akibatnya pengusaha
mengatur hakhaknya dan tidak kewajibannya.
2. Kendala di Bagian Pengawasan
Ruang lingkup pengawasan ketenagakerjaan (Pasal 1 Undangundang Nomor 23 Tahun 1948)
meliputi:
a). Mengawasi berlakunya undang-undang dan peraturan ketenagakerjaan khususnya.
b).Mengumpulkan bahan-bahan mengenai masalah ketenagakerjaan guna penyempurnaan
atau pembuatan Undang-Undang Ketenagakerjaan.
c). Menjalankan pekerjaan lain sesuai undang-undang.
Pelaksanaan pengawasan yang belum maksimal dari pemerintah ini memungkinkan
timbulnya terjadinya kemungkinan pelanggaran atau tidak terlaksananya perjanjian kerja
PKWT
3. Belum adanya aturan secara pasti tentang perjanjian waktu tertentu, apabila perusahaan
tidak berjalan sebagai mana mestinya; perusahaan melakukan PHK atau perusahaan menjadi
bangkrut.
4. Faktor lain tidak terlaksananya isi perjanjian PKWT adalah faktor hukumnya, yaitu belum
ada aturan pasti memberikan perlindungan kepada pekerja. Salah satunya misalkan keresahan
di kalangan para pekerja/buruh dengan sistem Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)
tidak memiliki kepastian untuk terus dapat bekerja, dimana mereka dengan mudah untuk
diberhentikan dengan berbagai alasan. Yang lebih bahaya adalah banyak pengusaha yang
kemudian memanfatakan keadaan ini dengan mengikat para pekerja/buruhnya dengan sistem
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), karena dinilai menguntungkan pengusaha

---------------------------------------------- “”””” -----------------------------------------------------

Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian dari PKWT, mari kita melirik ketentuan berikut:
1. Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. I 00/M EN/IV /2004 ten
tang Pelaksanaan Perjanj ian Kerja Waktu Tertentu, apa yang dimaksud Perjanjian Kerja
Waktu Tertentu (PKWT) adalah perjanjian kerja antara pekerja dengan pengusaha untuk
mengadakan hubungan kerja dalam waktu tertentu atau untuk pekerja tertentu.

Dari ketentuan tersebut keuntungan yang mungkin dapat diperoleh pekerja adalah
penambahan pengalaman, dan kesempatan untuk bekerja di tempat lain. Kerugian yang
mungkin akan dimiliki dari pekerja PKWT adalah ketidakpastian pekerjaan dan stabilitas
penghasilan.

2. Upah dibayarkan sampai batas berakhirnya jangka waktu perjanjian. (Pasal 62 UU No.13
th.2003).

Jadi, keuntungan yang dapat diperoleh oleh pekerja PKWT adalah dengan
mempertimbangkan perjanjian kerja PKWT yang ditawarkan oleh perusahaan, pekerja dapat
memilih pekerjaan dengan upah yang paling sesuai dengan beban pekerjaan yang harus dia
lakukan selama masa PKWT tersebut. Kerugian yang mungkin dimiliki PKWT adalah tidak
adanya komponen penghasilan lain selain upah yang menunjang hidup pekerja baik selama
masa PKWT dan sesudah masa PKWT.
Jadi dapat disimpulkan berdasarkan apa yang saya ketahui bahwa PKWT memiliki
keuntungan bagi pekerja yang ingin menambah pengalaman kerja, meningkatkan posisi tawar
di tempat kerja selanjutnya, dan memiliki kesempatan yang lebih fleksibel untuk
merencanakan keuangan, karir, dan kehidupan. Sementara untuk kerugian yang mungkin
dialami oleh PKWT adalah tidak stabilnya penghasilan, status pekerjaan yang tidak pasti,
tidak memiliki komponen penghasilan lain yang menunjang kehidupan di luas masa PKWT,
missal pesangon.

Contoh: Rudi adalah pekerja PKWT di suatu perusahaan dalam jangka waktu satu tahun.
Rudi terkadang sering diminta bekerja lembur beberapa hari, padahal hal tersebut di luar jam
kerjanya dan dia tak mendapatkan uang lembur karena dia bekerja dengan PKWT, ditambah
lagi dia kadang suka melakukan pekerjaan yang bukan menjadi tanggung jawabnya. Rudi pun
tidak memiliki asuransi kesehatan, tunjangan hari tua atau tunjangan lainnya. Namun Rudi
memang berencana tak akan lama bekerja di perusahaan tersebut. Dia berencana akan
menjadikan pekerjaannya saat ini sebagai pengalaman. Untuk selanjutnya dia berencana akan
kembali berusaha melamar di pekerjaan impiannya di perusahaan yang sudah lama ia
inginkan.
Mohon maaf jika ada kesalahan dan kekeliruan. Tolong saran dan masukannya jika ada agar
saya dapat segera memperbaikinya untuk hasil tutorial online yang maksimal. Terima kasih.

Sumber : BMP Hukum Ketenagakerjaan UT Edisi 2


https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/JHS/article/download/1853/1500

Anda mungkin juga menyukai