Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aktivitas perdagangan sangat penting bagi umat manusia, sebab tak ada orang yang bisa
memenuhi kebutuhannya sendiri. Semua orang pasti membutuhkan orang lain untuk bekerja
sama, saling membantu dan saling mencari pemenuhan kepentingan yang dibutuhkannya. Karena
itulah mau tak mau bisnis menjadi hal mutlak dalam kehidupan manusia, dan dengan aktivitas
inilah roda ekonomi berputar. Berdagangnya Nabi menunjukkan bahwa beliau juga manusia
biasa, membutuhkan makan, minum, bekerja berinteraksi dengan manusia lainnya, dan sifat-sifat
sebagaimana manusia pada umumnya. Beliau meletakkan dasar-dasar perekonomian Islam di
kancah bisnis arab saat itu. Teladan beliau dalam berbisnis menunjukkan bahwa seorang muslim
tidak boleh menjadi malas menunggu uluran tangan orang lain. Namun beliau sendiri yang turun
tangan mencari rezeki dengan berdagang. Dengan demikian, beliau bisa memenuhi kebutuhan
hidupnya. Kiprah beliau dalam bisnis menjadikan beliau seorang pedagang yang suksu. Sewaktu
kecil beliau sudah membantu sang paman berdagang. Kemudian ketika remaja, beliau memulai
bisnis kecil-kecilan sendiri. Beliau kemudian juga dipercaya untuk memimpin ekspedisi ke
daerah-daerah lain oleh Siti Khadijah. Ekspedisi yang menghasilkan keuntungan berlipat ganda
dan mendatangkan sukacita bagi majikannya. Itulah bukti kualitas beliau dalam berdagang.

B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan sifat Fathonah
b. Apa yang dimaksud dengan sifat Amanah
c. Apa yang dimaksud dengan sifat Shiddiq
d. Apa yang dimaksud dengan sifat Tabligh
BAB II

PEMBAHASAN

A. Fathonah

a) Hakikat sifat Fathonah


Fathonah artinya cerdas. Hal ini disebabkan tugas Rasul adalah membina umat yang terdiri
dari berbagai macam watak dan tingkah lakunya. Dalam rangka menyampaikan ajarannya,
seorang Rasul harus mengetahui teknik atau cara pendekatan kepada umat yang tepat dan cepat
tanggap terhadap situasi di sekelilingnya.
Hanya orang yang cerdas yang dapat menyelesaikan segala permasalahan dalam masyarakat.
Dengan kepandaian dan kecerdasan, para Nabi dan Rasul mampu mengatasi berbagai
permasalahan yang muncul dari kaum yang mereka hadapi.
Tidak hanya itu, Rasul merupakan manusia pilihan yang mempunyai kecerdasan tinggi.
Fathonah artinya cerdas tersebut dibutuhkan untuk menjalankan tugas dari Allah SWT. Beliau
menyampaikan ribuan ayat Al–Qur’an, menjelaskan dalam puluhan ribu hadist, menjelaskan
firman–firman Allah, dan dituntut mempunyai kemampuan berdebat dengan orang kafir dengan
cara sebaik mungkin. Oleh sebab itu, wajar jika Rasulullah juga mempunyai banyak peran
semasa hidupnya. Beliau berperan sebagai tokoh Islam, pemimpin, pebisnis, panglima perang
hingga politisi. Sebagai utusan Allah SWT, para Rasul mempunyai kewajiban untuk
menyampaikan kebenaran pada masing–masing umat. Allah menekankan berfirman dalam Surat
Al–An’am yang berbunyi:1
“Mereka itulah orang–orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk
mereka. Katakanlah: “Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Al Qur’an)”.
Al–Qur’an tidak lain hanyalah peringatan untuk seluruh umat.”
Dari ayat tersebut, begitu besarnya kewajiban seorang Rasul dalam menyampaikan kebenaran
tentang Allah SWT. Oleh karena itu, sebagai bekal berdakwah setiap Rasul dikaruniai sifat–sifat
wajib yang salah satunya yaitu fathonah.

1
Mahalayati, S.Psi. 2010. Rahasia Sukses Bisnis Rasullah. Yogyakarta : Percetakan GalangPress Fadil

1
Selain arti fathonah, setiap muslim juga perlu tahu cara menumbuhkan sifat fathonah. Sebab,
sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya fathonah jadi sifat wajib Nabi dan Rasul yang berguna
di kehidupan saat ini.
Cara menumbuhkan sifat wajib Nabi dan Rasul tersebut dengan memperbanyak ilmu. Seperti
kata pepatah, semakin banyak seseorang tahu, semakin seseorang tersebut merasa bodoh.
Dengan begitu, seorang muslim akan lebih tergerak untuk memperbanyak ilmu.
Sifat fathonah dapat diterapkan dalam kehidupan kita dengan berbagai cara. Mulai dari
memegang teguh syariat Islam dalam mengerjakan berbagai kegiatan meningkatkan semagat
untuk menimba ilmu dan lain sebagainya. Dengan memupuk sifat fathonah, seorang muslim juga
akan semakin teguh pada keimanannya.2

b) Sifat Fathonah Rasul


Rasul memiliki kecerdasan yang tinggi dalam memberikan jalan tengah di antara kaumnya
yang berselisih. Salah satu contohnya ketika terjadi perselisihan di antara kabilah Mekkah dalam
peletakan Hajar Aswad di atas Ka'bah. Masing-masing kelompok dari mereka merasa berhak
meletakkan batu suci tersebut. Hingga datanglah Rasulullah memberikan jalan tengah di antara
mereka. Beliau kemudian meletakkan batu itu di atas sorbannya. Lalu, ia meminta masing-
masing perwakilan para kabilah untuk memegang ujung sorbannya. Akhirnya batu tersebut
berhasil diletakkan di atas Ka'bah oleh masing-masing kabilah secara adil.
Dalam Al Quran telah dikisahkan keadaan para nabi dan rasul dalam menghadapi orang-orang
yang selalu membangkang darinya. Disebutkan pula dalam beberapa ayat yang menjadi hujjah
dari Allah SWT seperti dalam QS. Al An'am ayat 83 Artinya: "Dan itulah hujjah Kami yang
Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami
kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui."
(QS. Al An'am: 83)
Sifat fathonah yang dimiliki rasul ini patut dicontoh oleh umat Islam khususnya para
peserta didik. Eni Setyowati dalam bukunya yang berjudul Pendidikan Karakter FAST
(Fathonah, Amanah, Shiddiq, Tabligh) dan Implementasinya di Sekolah mengatakan bahwa sifat
fathonah berpengaruh terhadap perilaku peserta didik. Menurutnya, orang yang cerdas adalah

2
Mahalayati, S.Psi. 2010. Rahasia Sukses Bisnis Rasullah. Yogyakarta : Percetakan GalangPress Fadil

2
orang yang berilmu. Tidak hanya itu, dengan kecerdasan yang dimiliki Nabi dan Rasul juga
mampu menemukan cara penyampaian yang tepat kepada umatnya. Di samping itu, ternyata sifat
fathonah juga masih mempunyai manfaat yang lain. Bahkan, tidak hanya untuk zaman Nabi dan
Rasul, sifat fathonah juga bisa dimanfaatkan untuk kehidupan masa kini.
Pasalnya, dengan fathonah atau kecerdasan seseorang bisa solusi paling efektif untuk setiap
masalah yang dihadapi di segala aspek. Mulai dari masalah dalam lingkup pribadi, sosial,
pekerjaan dan sebagainya.

c) Fathonah dalam pemasaran


Ada beberapa sifat nabi yang diaplikasikan dalam berbisnis salah satunya yaitu sifat
Fathanah yang artinya cerdas . Dalam pandangan islam, akal merupakan salah satu aspek dari
kelebihan manusia dibandingkan dengan mahluk-mahluk lainnya. Dengan akal, manusia dapat
mengembangkan ilmu penegtahuan, kebudayaan, dan peradaban. Sifat fathonah ini telah
membawa implikasi dalam dunia bisnis. Sebab segala sesuatu aktivitas dalam manajemen suatu
perusahaan harus dengan kecerdasan, yaitu dengan mengoptimalkan semua potensi akal yang
ada untuk mencapai tujuan. Rosulullah memiliki sifat fathonah dan terampil dalam berdagang,
rosulullah saw cerdas dan terampil dalam memasarkan atau menawarkan barang dagangannya
sehingga menghasilkan  keuntungan sebagaimana yang di kehendakinya rosululah pernah
brsabda ''sesungguhnya Allah menyukai seorang hamba yang memiliki keterampilan'' (HR.
Thabrani)3
Selain itu rosululloh juga cakap dalam berkomunikasi dan memberikan pelayanan. Beliau
merupakan seorang pedagang yang memahami betapa pentingnya menjlin komunikasi yang baik
dengan pelanggan, mitra kerja dan para pemilik modal .dalam berdagang beliau sangat
memperhatikan pelayanan yaitu dengan senantiasa murah hati saat menjual, dan juga murah hati.
Untuk itu beliau bersabda "Allah merahmati orang yang murah hati ketika menjual, membeli,
dan menagih."
Sifat fatonah juga merupakan menumbuhkan kreaktifitas dan kemampuan untuk melakukan
berbagai macam inovasi yang bermanfaat. Kreaktif dan inovatif  hanya mungkin di miliki ketika
seseorang selalu berusaha  untuk menambah ilmu pengetahuan dan informasi, baik yang

3
Mahalayati, S.Psi. 2010. Rahasia Sukses Bisnis Rasullah. Yogyakarta : Percetakan GalangPress Fadil

3
berhubungan dengan pekerjaannya maupun perusahaan secara umum. Sifat fathonah adalah
perpaduan antara alim dan hafidz. Sifat fatonah telah menghatarkan nabi yusuf a,s dan tim
ekonominya berhasil  membangun kembali negri mesir  '' yusuf berkata '' jadikanlah aku
bendaharawan negara mesir, sesungguhnya sesungguhnya aku adalah orang yang pandai mnjaga
dan berpengetahuan, singkat cerita lalu dia di beri jabatan sebagai mentri keungan mesir dengan
tim ekonominya, kemidian ia membangun kembali mesir yang sudah berada di jurang
kehancuran karena krisis ekonomi, dan kembali bangkit menjadi negara yang surplus dan
makmur.
Nabi muhammad saw memiliki setrategi untuk menarik simpati pelanggan yaitu
Senyum,Salam,Sapa,Sopan,santun. Prisip bisnis rasulallah salah satunya adalah fatonah, fatonah
yaitu berarti cakap atau cerdas, dalam hal ini fatonah memiliki dua unsur. Fatonah dalam
atministrasi/manajemen dagang dan fatonah dalam hal  menangkap selera pembeli yang
berkaitan dengan barang mau pun harta, jadi fatonah di sini maksutnya adalah setrategi
pemasaran (kiat membangun citra) kiat membangun citra  dari uswah rosullalah  saw meliputi
penampilan, persuasi, dan pemuasan.4

B. Amanah
a) Hakikat Sifat Amanah
Amanah adalah sesuatu yang dapat dipercaya. Dengan begitu, amanah bisa dikaitkan dengan
sifat seseorang yang dapat dipercaya atau sesuatu yang dipercayakan. Amanah sendiri menjadi
salah satu indikator keimanan seorang manusia. Orang yang beriman akan selalu berupaya
menjaga amanah dengan sebaik-baiknya. Dalam sabda Rasulullah SAW juga dijelaskan:

Artinya: “Tidak sempurna iman seseorang yang tidak amanah, dan tidak sempurna agama
orang yang tidak menunaikan janji.”(HR. Ahmad).

Kemampuan seseorang menjaga amanah merupakan tolak ukur akan usahanya menjalankan
perintah Allah subhanahu wa ta’ala dan menjauhi larangannya. Tidak hanya untuk segi ibadah,
seseorang yang bersifat amanah juga akan memiliki hubungan yang baik dengan manusia
lainnya. Dia akan menjadi bisa dipercaya dan dihormati oleh orang-orang di sekitarnya.

4
Mahalayati, S.Psi. 2010. Rahasia Sukses Bisnis Rasullah. Yogyakarta : Percetakan GalangPress Fadil

4
Allah menempatkan amanah sebagai satu akhlak yang memiliki kedudukan sangat special bagi
manusia. Bahkan, seseorang yang memiliki sikap amanah bisa menjadi kekasih Allah.
Sebaliknya, seseorang yang suka berkhianat sangat dibenci oleh Allah dan akan diperlihatkan
kepada seluruh makhluk di hari pembalasan kelak.

Setiap orang harus memiliki sifat amanah, terlebih jika ia seorang pemimpin. Pemimpin yang
baik harus bisa mendapatkan kepercayaan dari setiap pengikutnya. Jika tidak, sejatinya ia bukan
pemimpin yang baik.

Dari sinilah kita jangan sampai memilih pemimpin yang tidak baik. Karena ujungnya adalah
kerusakan demi kerusakan. Kesimpulan ini berlaku untuk semuanya. Mulai dari memilih
pemimpin keluarga, organisasi masyarakat, lembaga pemerintah, umat, bisnis, bangsa, lembaga
pendidikan, hingga pesantren.

Amanah adalah simbol bagaimana seorang Muslim terhadap apa yang dipercayakan kepadanya.
Ketika ia mendapat amanah, apa pun bentuknya, kapan saja, ia harus menyampaikan amanah itu
dengan sebaik-baiknya.Karena itu lebih dekat dengan takwa. Hal ini tertulis dalam firman Allah
SWT surah an-Nisa ayat 58: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah
kepada yang berhak menerimanya dan menyuruh kamu apabila menetapkan hukum di antara
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.5

b) Sifat Amanah Rasul

Rasulullah, Nabi Muhammad SAW merupakan suri tauladan bagi seluruh umat Islam, yang
membawa pesan kepada para umatnya untuk senantiasa ada di jalan Allah. Dalam
menyampaikan pesan tersebut, seringkali Nabi Muhammad memperoleh cobaan yang begitu
berat. Namun, apa jadinya jika Nabi Akhir Zaman tersebut tidak memiliki empat sifat wajib yang
begitu mulia. Salah satu sifat wajib yang ada pada Nabi Muhammad yaitu amanah. Amanah
adalah sifat terpuji yang mencerminkan sosok yang mampu dipercaya. Dalam buku Di bawah
Panji Muhammad karya Supriyadi (2016:17) dikatakan bahwa sifat amanah tersebut terwujud
ketika menjadi pedagang maupun. Maka tidak heran jika Nabi begitu dicintai oleh masyarakat
5
Fuad Basymeleh. 2015. Pengusaha Muslim. Yogyakarta : Yayasan Bina Pengusaha Muslim

5
Arab karena sifat tersebut. Masyarakat Arab begitu memercayai Nabi Muhammad karena sikap
amanahnya tersebut. Ia tidak pernah mengingkari janji dan senantiasa menjaga kejujuran
lisannya.6

Sifat amanah yang ada pada diri Nabi Muhammad saw. Memberi bukti bahwa beliau adalah
orang yang dapat dipercaya, karena mampu memelihara kepercayaan dengan merahasiakan
sesuatu yang harus dirahasiakan dan sebaliknya selalu mampu menyampaikan sesuatu yang
seharusnya disampaikan.

Sesuatu yang harus disampaikan bukan saja tidak ditahan-tahan, tetapi juga tidak akan
diubah, ditambah atau dikurangi. Demikianlah kenyataannya bahwa setiap firman selalu
disampaikan Nabi sebagaimana difirmankan kepada beliau. Dalam peperangan, beliau tidak
pernah mangurangi harta rampasan untuk kepentingan sendiri, tidak pernah menyebarkan aib
seseorang yang datang meminta nasihat dan petunjuknya dalam menyelesaikannya dan lain-lain.

Sifat amanah ini berarti juga jujur dalam menunaikan tugas-tugas kerasulan, dengan tidak
menutup-nutupi wahyu yang diturunkan, Artinya Nabi tidak sekedar menyampaikan yang
menguntungkan dan tidak menyampaikan yang merugikan diri beliau sendiri. Sifat amanah yang
ada pada diri Nabi Muhammad saw. Begitu kuatnya, hingga apapun yang dilakukannya hanyalah
semata-mata berasal dari perintah Allah untuk umatnya. Kemiskinan yang beliau alami adalah
sebagai bukti bahwa beliau benar-benar hanya memikirkan tugasnya untuk berdakwah
(mendidik) umatnya.

Beliau tidak pernah takut kemiskinan, karena semenjak menjadi Rasul keseluruhan hidupnya
hanya untuk menyebarkan syiar Islam yang telah menjadi amanahnya. Sifat amanah Rasulullah
saw. seperti sifat-sifatnya yang utama yakni lengkap dan sempurna dan banyak bukti-buktinya
antara lain:7

Tidak diragukan lagi bahwa tugas yang luhur yaitu menyebarkan risalah yang dipercayakan
kepada beliau oleh Allah yang dibebankan ke atas pundaknya. Rasulullah saw. telah
menyampaikan risalah itu dengan sebaik-baiknya dan rela menderita dalam melaksanakan risalah
6
Fuad Basymeleh. 2015. Pengusaha Muslim. Yogyakarta : Yayasan Bina Pengusaha Muslim
7
Mahalayati, S.Psi. 2010. Rahasia Sukses Bisnis Rasullah. Yogyakarta : Percetakan GalangPress Fadil

6
itu dengan menghadapi penderitaan yang berat. Bukti sifat amanah Nabi Muhammad saw. tidak
dapat disangkal lagi, sebab dalam kesehariannya dapat disaksikan oleh semua orang bahwa
beliau selalu memegang apapun yang telah diamanahkan kepadanya.

Bila memperoleh barang rampasan perang, Nabi Muhammad saw. menyuruh Bilal untuk
menyeru orang banyak tiga kali maka orang-orang berdatangan membawa barang rampasan
mereka kemudian beliau membaginya menjadi lima, lalu ada seorang yang datang membawa
seikat bulu dan berkata, “ya Rasulullah, inilah yang kami peroleh dari rampasan perang !”, beliau
berkata, “apakah kamu mendengar seruan Bilal hingga tiga kali ?” orang itu menjawab, “ya,
benar”. Beliau berkata, “lalu apa yang menghalang-halangimu datang kepadaku untuk membawa
barang-barang ini ?”, orang tersebut mengajukan alasan yang menyebabkan keterlambatannya.

Rasulullah saw. lalu bersabda “aku sama sekali tidak akan menerima barang rampasan perang ini
dari kamu dan kamu sendirilah nanti pada hari kiamat yang akan menyampaikannya kepadaku”.

Berkaitan dengan wahyu, tugas Rasul adalah menyampaikan wahyu itu kepada manusia. Dalam
tinjauan pendidikan, pada hakikatnya terdapat kesamaan antara Rasul dan guru, yaitu bahwa
keduanya menyampaikan materi pengajaran/pendidikan. Muhammad sang penyampai ajaran-
ajaran al-Quran sebagai guru bagi umatnya. Dari peristiwa ini dapat digarisbawahi bahwa
Muhammad adalah seorang guru yang terbesar bagi umat Islam dan pemimpin yang bertugas
membimbing dan mengarahkan manusia ke jalan yang benar.8

c) Amanah dalam Pemasaran

Amanah adalah sifat yang dapat dipercaya dalam diri seseorang dalam srgala hal maupun
untuk etika bisnis dalam segala transaksinya. Amanah adalah salah satu akhlak muslim yang
paling penting untuk mengikuti syariat islam. Karena amanah ini adalah dapat dipercaya maka
sangat dibutuhkan dalam etika bisnis karena dalam transaksi bisnisnya seorang pebisnis harus
dapat dipercaya dengan semua pelaku bisnis dan mitra bisnisnya juga, baik yang muslim maupun
non mislim.

8
Mahalayati, S.Psi. 2010. Rahasia Sukses Bisnis Rasullah. Yogyakarta : Percetakan GalangPress Fadil
Bagi pelaku bisnis kita tidak boleh membeda-bedakan urusan agama, pribadi, atau apapun
hal yang tidak ada hubungannya dengan bisnis, namun bagi orang mislim dalam etika bisnis kita
perlu berkaca dan mengikuti jejak nabi Muhammad SAW yang selalu dapat dipercaya oleh
umatnya maupun mitra bisnisnya. Dalam etika bisnis islam, nilai kejujuran sangat dijunjung
tinggi dan diantara nilai-nilai moral islam yang terkait dengan kejujuran untuk melengkapinya
7 keimanan. Dengan sifat amanah yang dapat
adalah amanah, ini juga salah satu nilai moral
dipercaya ini akan membuat mitra bisnis bertahan dan terus menjalin hubungan dengan
perusahaan kita dan bisnis yang kita jalankan akan tetap berjalan dengan baik. Amanah disini
bukan hannya dapat dipercaya namun juga bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan
kewajiban yang diberikan kepadanya. Jadi amanah adalah mengembalikan hak kepada
pemiliknya baik itu barang ataupun jasa yang diberikan, kita sebagai penjaga amanah tidak boleh
mengurangi atau mengambil lebih dari apa yang sudah ditentukan pada akad awal.9

Dalam sebuah perusahaan bila individunya memiliki sifat amanah ini akan melahirkan
sebuah perusahaan atau lembaga yang kuat karena dilandasi oleh sikap saling percaya dan
besarnya rasa tanggung jawab pada setiap kewajiban yang dibebankan pada anggotannya. Dalam
etika bisnis islam sifat amanah memiliki peranan penting karena tanpa adanya rasa kepercayaan
dan tanggung jawab, maka aka nada pengkhianatan dari salah satu pihak dengan demikian
mengakibatkan hancurnya hubungan mitra bisnis yang dijalankan dan pembatalan akad
perjanjian dalam bisnis yang dijalani. Etika bisnis islam maupun konvensional sepakat bahwa
pebisnis yang baik haris memiliki integritas yang tinggi, dan integritas seseorang dapat terbentuk
dari sejauh mana orang tersebut  dapat memelihara sifat-sifat yang baik dalam etika bisnis, dalam
etika bisnis islam sifat amanah juga merupakan pembentuk integritas seorang pebisnis dengan
menjaga dan memelihara dengan baik amanah yang diberikan kepadanya. Pebisnis muslim
dituntut untuk sangat menjaga integritas agar pebisnis tersebut tetap menjadi pebisnis dengan
etika bisnis yasng syariah, dengan menjaga kepercayaan dan tanggung jawab terhadap mitra
bisnisnya. Maka dari sinilah seorang pebisnis muslim harus sudah mulai mencontoh sofat-sifat
nabi Muhammad saat bertransaksi dulu sepanjang usahanya, dengan demikian seorang pebisnis
akan menciptakan nuansa bisnis yang syariah dalam jiwa dari perilaku bisnisnya. Dengan Sifat
amanah ini seorang pebisnis akan dapat menjalankan bisnisnnya dengan lancer dan dengan
9
Gunara, Thorik dan Hardiono Sudibyo, utus, Marketing Muhammad SAW, .Bandung: Madania Prima, 2008.

8
mudah mendapat dukungan dari pebisnis-pebisnis lain karena dapat dipercaya dan rasa tanggung
jawab yang besar. Sifat amanah ini bukan hannya harus dimiliki oleh seorang pelaku bisnis saja
namun juga semua anggota yang berperan dalam perusahaan atau lembaga-lembaga besar
maupun kecil, karena dengan menanamkan sifat amanah dalam diri individunnya ini akan
membuat usaha yang dijalankan dapat bertahan lama.10

Dengan rasa tanggung jawab yang besar pada seorang pelaku bisnis ini akan menyadarkan
seorang pebisnis muslim bahwa bukan hannya keuntungan yang dicari namun juga kemaslahatan
bersama. Dengan begitu bukan hannya keuntungan yang didapat namun juga kemaslahatan dunia
dan akhirat, yang akan memmbuat pelaku bisnis merasa bangga dan ketenangan hati. Demi
kepercayaan dan rasa  tanggung jawab yang besar  seorang pebisnis ini harus rela mengeluarkan
biaya yang lebih tinggi dikarenakan yakin bahwa hannya dengan cara tersebut berkah dari langit
maupun dari muka bumi akan diberikan oleh Allah. Berkah dari langit akan berupa pahala yang
kelak diterimanya di akhirat, sementara berkah dibumi dapat berwujud segala hal yang
memberikan kebaikan dan manfaat bagi seorang pelaku bisnis sendiri atau juga manusia secara
keseluruhan. Jadi dengan sifat amanah yang ditanamkan seorang pelaku bisnis dalam etika
bisnisnya juga dapat diartikan sebagai upaya mencari berkah dalan upaya mencari berkah dalam
janggka pendek memang dalam menurunkan keuntungan, tetapi untuk jangka panjang justru
akan meningkatkan keuntungan karena telah mendapat kepercayaan dari konsumen maupun
mitra bisnisnya.

Suatu amanah atau kepercayaan itu dapat dibarikan dalam bentuk, kekuasaan , jabatan,
keluarga, dan harta benda. Untuk pemberi amanah yang hakiki adalah allah yang amanahnya
ditawarkan kepada kita bukan dipaksakan dan kita menerima amanah tersebut atas dasar pilihan
yang kita buat atau kita lakukan . Islam sendiri menerapkapkan etika-etika dalam berbisnis, etika
sebenarnya tidak bertujuan untuk menyusahkan atau membelenggu manusia dengan peraturan-
peraturan yang membelenggu kreativitas. Namun etika disini bertujuan untuk membantu
manusia yang melakukan bisnis tetap pada aturan-aturan dan prinsip syariah yang di ajarkan nabi
Muhammad. Etika tidak hanya bertujuan untuk kesejahteraan penjual maupun pembrli saja

10
Gunara, Thorik dan Hardiono Sudibyo, utus, Marketing Muhammad SAW, .Bandung: Madania Prima, 2008.

9
namun juga memperoleh ridho Allah. Inilah yang terpenting sebab jika sebuah aktifitas bisnis
tidak diridhoi Allah bisa berpotensial merusak keberkahan dalam islam.

C. Shiddiq

a) Hakikat sifat Shiddiq .

Shiddiq merupakan salah satu bentuk shighat mubalaghah dari kata shadaqa/siqdu yang
memiliki makna selalu benar dalam ucapan dan perbuatan. Kata ini juga mengandung makna
membenarkan hal-hal gaib, kitab-kitab, ayat-ayat, dan utusan-utusan Allah SWT. Seseorang
yang mempunyai Siddiq menunjukkan bahwa dia tidak pernah berbohong. Apa yang diucapkan
selalu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Orang yang memiliki Siddiq selalu merasa
diawasi Allah SWT, sehingga mereka enggan berbuat dosa. Di sisi lain, Quraish Shihab
mendefinisikan Siddiq sebagai orang yang selalu benar dalam sikap, ucapan, dan perbuatan.
Siddiq mengacu pada orang yang selalu membenarkan tuntuan ilahi dengan pembenaran melalui
ucapan dan pengamalan. Sifat Siddiq adalah jalan paling lurus yang dapat membedakan orang
yang munafik dan beriman.11

Berdasarkan sifat siddiq artinya jujur maka ada kebaikan dari alasan kenapa setiap
manusia diharapkan memiliki sifat siddiq. Tidak hanya kita yang beragama Islam, atau
seorang muslim tapi semua manusia. Alasannya, karena siddiq merupakan sifat yang
mendatangkan kebaikan. Setiap orang yang dapat bersikap jujur akan mendapatkan posisi
yang baik di mata orang lain, dihormati dan dikenal sebagai orang yang dapat menjadi
sandaran dalam hidup. Sifat jujur adalah sifat yang terpuji. 

b) Sifat Shiddiq Rasul

Kata siddiq digunakan untuk menggambarkan kekuatan di mana hanya orang-orang yang
memiliki kekuatan dalam diri saja yang dapat mengungkapkan kebenaran. Makna kata siddiq
secara luas bukan hanya sebagai kekuatan, namun juga kesungguhan dan kedisiplinan.
Kepemilikan sifat siddiq menuntut individu untuk bersungguh-sungguh dalam melaksanakan
setiap tugas, bahkan dalam setiap aktivitas yang dilakukan serta cara dalam menyampaikan

11
Fuad Basymeleh. 2015. Pengusaha Muslim. Yogyakarta : Yayasan Bina Pengusaha Muslim
kebenaran. Rasulullah memiliki sifat siddiq yang berarti memiliki sikap jujur, benar, dan
memiliki integritas tinggi dalam bertindak berdasarkan hukum dan peraturan.

Apabila seorang rasul tidak memiliki sifat jujur, tentu misinya untuk mengajak manusia pada
agama Islam tidak terlaksana. Maka dalam melaksanakan tugasnya, rasul harus memiliki sifat
jujur yang diterapkan secara konsisten dalam kehidupan sehari-harinya.12

c) Shiddiq dalam pemasaran

Di dunia bisnis juga ditampilkan dalam bentuk kesungguhan dan ketepatan atau biasa
disebut mujjahadah dan itqan, baik ketepan waktu ataupun ketepatan janji. Dan kita sebagai
pelaku bisnis harus menjauhi sifat berbohong dan menipu. Bisnis yang mengandung unsur
penipuan pasti tidak terkandung berkah didalamnya. Jika tidak ada berkah dalam bisnis kita
maka kita tidak akan mencapai maslahah.

Rasulullah SAW adalah makhluk Allah yang paling sempurna dalam hal kejujuran.
Muhammad ibn Abdullah adalah sosok yang selama ini digelari dengan al-amin oleh orang --
orang Quraisy. Padahal sejarahpencatat baheapearadaban Quraisy saat itu dan jazirah Arab
umumnya berada ditengah peradaban jahiliah (sebuah peradaban yang tidak bias lagi
membedakan antara hak (benar) dan yang batil (salah). Namun kejujuran Muhammad ibn
Abdullah tidak luntur oleh peradaban disekitarnya. Justru orang-orang yang hidup di jaman
jahiliah itu (Quraisy) secara suka rela memberikan penghargaan kepada kejujuran Muhammad
dengan menggelarinya al-amin.

Sikap shiddiq atau yang biasa disebut jujur  berarti selalu melandaskan ucapan, keyakinan,
serta perbuatan berdasakan ajaran Islam. Tidak ada perbuatan yang disengaja antara ucapan dan
perbuatan. Oleh karena itulah, mengapa Allah memerintahkan orang-orang yang berimanuntuk
senantiasa memiliki sifat shiddiq dan juga dianjurkan untuk menciptakan suatu lungkungan yang
shiddiq. Selain itu dalam sebuah hadis Rasulullah SAW, bersabda "Hendaklah kalian (jujur)
karena kejujuran mengantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan akan mengantarkan kedalam
surga. Alangkah indahnya jika kita bisa menjalankan bisnis dengan sifat shiddiq dan
memengaruhi lingkungan bisnis yang kita miliki dengan sifat shiddiq. Maka kekotoran,

12
Fuad Basymeleh. 2015. Pengusaha Muslim. Yogyakarta : Yayasan Bina Pengusaha Muslim

11
kedzaliman, kemunafikan penipuan dan juga keserakahan akan lenyap dengan kita selalu
menerapkan sifat shiddiq dalam diri kita ataupun semua pelaku bisnis.

D. Tabligh

a) Hakikat sifat Tabligh

Tabligh berasal dari bahasa Arab ‫ تَ ْبلِ ْي ٌغ‬tablīg yang berarti 'penyampaian'. Kata ini berasal dari
‫ بَلَّ َغ‬ballaga yang berarti 'menyampaikan' dan berakar dari ‫ َغ‬XXَ‫ بَل‬balaga yang berarti 'sampai'.
Menurut KBBI, tabligh artinya penyiaran atau penyampaian ajaran agama Islam. Tabligh artinya
menjangkau, memberitahukan atau menginformasikan kepada orang lain. Tabligh berisi pesan
untuk melakukan tindakan yang baik, dan menahan diri dari melakukan perbuatan tercela dan
mengajak orang lain untuk mengikuti jalan Islam yang benar. 13

Sifat tabligh yang dimiliki Rasullah di antaranya tergambar dalam ayat Al quran, surah Al
Maidah ayat 6, yang artinya berbunyi sebagai berikut. "Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang
diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti
engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan)
manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir." (Q.S. Al-Maidah:
67).

Selain dikenal sebagai salah satu sifat wajib Rasulullah SAW, arti tabligh juga mengalami
perluasan. Secara luas, tabligh kini dikenal sebagai salah satu kegiatan syiar atau dakwah dalam
agama Islam. Hal ini masih sejalan dengan arti tabligh sebagai sifat wajib Rasulullah SAW yang
menyampaikan tanpa menutupi satupun. Dalam ranah ini tabligh adalah salah satu amalan mulia
yang akan diganjar pahala kebaikan. Namun perlu diketahui, bahwa tabligh tidak bisa dilakukan
secara sembarangan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menjalankan tabligh.
Salah satunya, dilarang memaksakan kehendak terlebih pada golongan non-muslim untuk
percaya atau bahkan masuk islam. Arti kata tabligh tidak hanya terbatas pada perbuatan sekadar
menyampaikan, di dalamnya terdapat mutu, teknik, dan cara menyampaikan secara efektif. Para
nabi dan rasul yang memiliki sifat tabligh, tidak serta merta hanya menyampaikan seuatu kepada
13
Gunara, Thorik dan Hardiono Sudibyo, utus, Marketing Muhammad SAW, .Bandung: Madania Prima, 2008.
umatnya. Namun, tabligh sendiri juga berarti fasih yang mana artinya para nabi dan rasul
menyampaikan perintah Allah SWT dengan bahasa yang fasih dan mudah diterima oleh
kaumnya.

b) Sifat Tabligh Rasul

Adapun Tabligh yang dimiliki Rasulullah dikutip dari buku berjudul Pendidikan Karakter:
Mengembangkan Karakter Anak yang Islami karangan Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad
Kadri (2016: 60) seorang rasul harus memiliki sifat tabligh yang artinnya menyampaikan semua
yang diwahyukan Allah kepadanya. Sifat tabligh dinyatakan dalam Surat Al Maidah ayat 67
yang artinya, Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika
tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-
Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang yang kafir.”

Tabligh mengandung arti bahwa semua risalah Allah yang ditujukan kepada manusia harus
disampaikan rasul Allah. Tidak ada yang boleh disembunyikan, walaupun hal tersebut adalah
teguran Allah. Seperti dalam Surat Al Jinn ayat 23 yang artinya, “Akan tetapi (aku hanya)
menyampaikan (peringatan) dari Allah dan risalah-Nya. Dan barangsiapa yang mendurhakai
Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya baginyalah neraka Jahannam, mereka kekal di
dalamnya selama-lamanya.”14

Dari penjelasan di atas sifat tabligh yang dimiliki Rasulullah adalah menyampaikan akan
kebenaran Allah yang perlu disampaikan kepada manusia. Namun tugas rasul hanya
menyampaikan, bukan memaksa seperti kejadian dari paman Rasaulullah Abu Thalib yang
percaya padanya namun tidak menyembah Allah SWT.

c) Tabligh dalam pemasaran

Hal ini berdasarkan sifat nabi yaitu tabligh yang berarti menyampaikan dengan kebenaran.
Sifat tabligh ini juga mempunyai arti komunikatif dan argumentative yang mana orang yang
mempunyai sifat ini akan menyampaikan sesuatu dengan benar dan dengan tutur kata yang tepat.

14
Gunara, Thorik dan Hardiono Sudibyo, utus, Marketing Muhammad SAW, .Bandung: Madania Prima, 2008.

13
Seorang pemimpin dalam bisnis haruslah menjadi seorang yang mampu berkomunikasi baik
dalam menyampaikan visi misi perusahaan dengan benar kepada karyawan-karyawannya.
Maksud dari komunikasi yang baik ini adalah berbicara dengan sesuatu yang dapat mudah
dipahami orang lain dan dapat diterima dengan baik oleh pihak yang diajak berbicara. Seorang
marketer harus mampu menyampaikan keunggulan produknya dengan jujur tanpa ada unsur
kebohongan ataupun penipuan pada pelanggan. Selain itu, dia harus bisa berbicara benar ,
bijaksana saat mengambil keputusan dan pembicaraannya harus berbobot dalam bekerja sama
dengan pihak lain. Ucapan yang benar dan berbobot dalam Al-Qur'an di istilahkan dengan qaulan
sadidan. Adapun ayat yang menjelaskannya yaitu QS. Al-Ahzab (33:70-71)15

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang
benar (qaulan sadidan), niscaya Allah memperbaiki bagimu amal-amalmu dan mengampuni
bagimu dosa-dosamu. Dan barang siapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia
telah mendapatkan kemenangan yang besar".

Ayat di atas menerangkan bahwasannya kita sebagai umat yang beriman hendaklah bertakwa
kepada Allah dan berkata benar, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa kita dan akan
mendapatkan kemenangan atau kesejahteraan dalam hidupnya. Maksud dari kata qaulun sadidan
(perkataan yang berbobot) yaitu perkataan yang tidak berteleh-teleh dan langsung pada persoalan
sehingga tidak membuang-buang waktu. Pemasar harus memiliki gagasan-gagasan segar, juga
harus mampu mengkomunikasikan gagasan-gagasannya secara tepat dan mudah difahami oleh
siapapun yang mendengarnya. Seperti contohnya ketikan seorang pemasar mempromosikan
produknya harus bisa berkomunikasi dengan baik dan mudah difahami untuk menarik pembeli
agar tertarik dengan produk yang ditawarkan. Jika para pemasar menjalankan aktivitas
pemasaran yang diperintahkan dan meninggalkan larangan yang dilarang, pemasaran tersebut
menjadi suatu aktivitas diperbolehkan dalam Islam.

15
Gunara, Thorik dan Hardiono Sudibyo, utus, Marketing Muhammad SAW, .Bandung: Madania Prima, 2008.
BAB III

PENUTUP
14

A. Kesimpulan

Kejujuran dalam berdagang merupakan akhlak yang sangat ditekankan dalam syariat islam
yang mulia. Di zaman sekarang, dalam aktivitas perdagangan, hampir sebagian besar upaya
melariskan dagangannya dilakukan dengan berbohong dengan aneka bentuknya. Contoh sifat
yang dimiliki Rasullah dalam berdagang yaitu Shiddiq (jujur), yakni jujur pada diri sendiri dan
orang lain akan melahirkan sifat keyakinan dan keberanian menghadapi ujian. Kemudian,
amanah (dapat dipercaya) mendorong seseorang untuk bertanggung jawab, membangun
kekuatan diri dan memperbaiki kualitas hubungan social. Lalu, Tabligh (komunikatif), yang
berarti pebisnis harus menjadi marketing yang hebat dan seorang pembicara yang unggul. Dan
terakhir, fathanah (cerdik), yaitu pembisnis harus memiliki kemampuan melihat sesuatu dari
sudut pandang berbeda, lalu muncul kreaktivitas, ide dan wawasan. Sehingga produk atau jasa
yang dihasilkan menjadi unggulan. Maka dari itu, sifat rasullah seharusnya patut kita contoh
dalam berbisnis maupun berdagang agar dalam mencari uang kita tidak hanya memikirkan dunia
saja. Akan tetapi juga memikirkan akhirat agar tidak terjerumus ke hal-hal yang merugikan orang
lain dan kita sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
15

Mahalayati, S.Psi. 2010. Rahasia Sukses Bisnis Rasullah. Yogyakarta : Percetakan GalangPress
Fadil

Fuad Basymeleh. 2015. Pengusaha Muslim. Yogyakarta : Yayasan Bina Pengusaha Muslim

Gunara, Thorik dan Hardiono Sudibyo, utus, Marketing Muhammad SAW, .Bandung: Madania Prima,
2008.

Anda mungkin juga menyukai