PNEUMONIA
OLEH:
Astrid Lutfiana
Resha Alinda
Riri Adril
Rizky Khansa
Tasha Amarilis
Sanjung Pamarta
Yusuf Managali
PEMBIMBING:
LATAR BELAKANG
Gejala pneumonia adalah demam, sesak nafas, nyeri otot-otot, berkurangnya nafsu
makan, denyut nadi cepat, dahak berwarna kehijauan, dan gambaran hasil radiologis
memperlihatkan kepadatan bagian paru. Berdasarkan lokasi sumber penyebarannya,
pneumonia bisa didapat dari masyarakat dan ada yang didapat dari rumah sakit (infeksi
nososkomial). Frekuensi relatif dari agen-agen penyebab pneumonia berbeda pada kedua
sumber ini. Pneumonia yang terjadi di kalangan masyarakat umumnya di sebabkan oleh
infeksi (misal: Streptococcus pneumonia, Mycoplasma pneumoniae, Haemophilus
influenzae, Legionella pneumophila, anaerob oral/aspirasi, adenovirus, influenza tipe A dan
B), sedangkan yang ada di Rumah sakit pada umumnya adalah Staphylococcus aureus,
Pseudomonas aeruginosa, basil usus gram negatif (misal: Escherchia coli, Klebsiella
pneumoniae) (PDPI, 2003).
Sebagai calon tenaga kesehatan yang akan berada pada failitas kesehatan tingkat
pertama, maka penting bagi penulis untuk mengetahui tanda serta gejala penyakit
pneumonia, melakukan diagnosa, serta melakukan tatalaksana yang paripurna karena
penyakit pneumonia masuk ke dalam SKDI 4A.
3.2. Anamnesis
Keluhan Utama
Penurunan Kesadaran
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSSA dengan penurunan kesadaran sejak 2 hari yang
lalu. Mual (-), muntah (+), kejang (-). Pasien mengeluhkan sesak sejak 2 hari yang
lalu dan memberat 1-2 minggu terakhir. Sesak semakin memberat ketika pasien
beraktivitas. Tidak ada mengi dan sesak nafas tidak membaik dengan istirahat.
Pasien biasanya tidur dengan 2 bantal. DOE (+), PND (-), bengkak pada kaki (-).
Pasien juga mengeluhkan batuk berdahak sejak 4 bulan yang lalu. Dahak
berwarna putih bening dengan volume bervariasi. Dahak susah untuk dikeluarkan.
Batuk berdarah (-) , nyeri dada saat batu (-), demam (-), keringat malam hari (-).
Pasien mengalami penurunan nafsu makan dan mengalami penurunan berat badan
kurang lebih 15 kg dalam 2 bulan. Diare dan sariawan (-). BAK dan BAB tidak ada
Pasien saat ini tidak merokok namun pasien dahulu 15 tahun yang lalu merokok
12 batang per hari dan berhenti sejak 1 tahun terkahir. Riwayat kontak, istri
merupakan penderita TB paru 4 tahun yang lalu, hanya minum obat 2 bulan dan
putus obat, dan pernah mendapatkan obat suntik. Orang tua pasien tidak ada yang
Riwayat Sosial
Pasien sudah menikah sebanyak 1 kali dan bekerja sebagai kuli batu. Tidak ada
riwayat bergonta-ganti pasangan dan berhubungan sex bebas.
Alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi.
Kulit
Telinga
Inspeksi: Serumen, infeksi, membran Serumen (-), infeksi (-), membran tymphani
timpani, tophi dalam batas normal, mastoid dalam batas
normal, massa (-)
Palpasi: Mastoid, massa
Hidung
Inspeksi: septum, mukosa, sekret, Sekret (-), polip (-), nyeri (-), perdarahan (-)
perdarahan, polip
Palpasi: nyeri
Inspeksi: pigmentasi, leukoplakia, Leukoplakia (-), Ulkus (-), tumor (-), gusi
ulkus, tumor, gusi, gigi, lidah, faring, tidak ada pendarahan, infeksi (-), lidah,
tonsil faring, tonsil dalam batas normal
Palpasi: Nyeri, tumor, kelenjar ludah Nyeri telan (-), tumor (-), kalenjar ludah
dalam batas normal
Mata
Inspeksi: Ptosis, sklera, ikterus, pucat, Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-),
kornea, arkus, merah, infeksi, air mata, sklera mata eritem -/-, infeksi (-), air mata
tumor, perdarahan, pupil (kanan dan dalam batas normal, tumor (-), pendarahan
(-), pupil dalam batas normal, reflek cahaya
kiri), lapangan pandang (+)/(+)
Toraks
Pulmo
Abdomen
Inspeksi: kontur, striae, sikatrik, vena, Flat, soefl, BU (+) dalam batas normal,
caput medusae, hernia epigastric pain (-), Liver span 8 cm dan
tidak teraba, Traube space thympani dan
Palpasi: nyeri, defans/rigiditas, massa,
limpa tidak teraba, nyeri epigastrium (-)
hernia, hati, limpa, ginjal
Punggung
Ekstremitas
Alat Kelamin
Rektum
Neurologi
Berdiri, gaya jalan, tremor, koordinasi, tremor (-), koordinasi baik, flaksid (-),
kelemahan, flaksid, spatik, paralisis, spastik (-), paralisis (-), fasikulasi (-), saraf
fasikulasi, saraf kranial, reflek fisiologis, kranial tidak menunjukkan kelainan, reflek
reflek patologis fisiologis normal, reflek patologis (-)
Bicara
ECG
Sinus tachycardia, HR 120 bpm
Frontal Azis: Normal : Normal
Horizontal Axis : Normal
PR interval : 0,08”
QRS complex : 1.10”
QT interval : 0.36”
Kesimpulan: Sinus takikardi dengan HR 120x/menit
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
PDPI (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia). Pneumonia Komuniti, Pedoman Diagnosis dan
Penatalaksanaan di Indonesia.
CUE & CLUE PL IDx PDx PTx PMo
Laboratorium:
• Leucocyte 10.280
• Lymphocyte 4,7%
• Neutrophyle 91,7%
• BGA: Asidosis metabolik
terkompensasi sebagian
dengan alkalosis respiratori
• CXR: infiltrate dengan
airbroncogram di paru dextra
bagian tengah dan sinistra
Laboratorium:
• Leucocyte 10.280
• Lymphocyte 4,7%
• Neutrophyle 91,7%
• BGA: Asidosis metabolik
terkompensasi sebagian dengan
alkalosis respiratori
• CXR: infiltrate dengan airbroncogram di
paru dextra bagian tengah dan sinistra