1 PB
1 PB
Abstrak
Telah dilakukan studi pada model gangguan jiwa bipolar. Penelitian ini bertujuan menginterpretasikan
tentang redaman negatif dalam model gangguan jiwa bipolar berdasarkan tinjauan mekanika, serta
menentukan jenis kestabilan dan keberadaan fenomena limit cycle dari model tersebut. Perubahan
kondisi suasana hati yang ekstrim dari pasien gangguan jiwa bipolar dapat dimodelkan secara matematis
dengan menggunakan model osilator harmonik yang teredam negatif. Terdapat dua keadaan penderita
yaitu gangguan jiwa bipolar tanpa pengobatan dan dengan pengobatan. Selanjutnya , solusi persamaan
gangguan jiwa bipolar yang dituliskan dalam bentuk sistem persamaan non-linear autonomus untuk
mendapatkan nilai Eigen sehingga diperoleh hasil bahwa model gangguan bipolar tanpa pengobatan dan
dengan pengobatan ditinjau dari sistem yang berosilasi yaitu 𝛼 < 2𝜔 (dimana 𝛼 dan 𝜔 merupakan
parameter), menghasilkan nilai Eigen bagian riil positif dan menunjukkan bahwa titik tersebut
merupakan titik tak stabil. Pada diagram fasa yang diselesaikan secara numerik menggunakan Ordinary
Differential Equation 45 (ODE45) model gangguan jiwa bipolar dengan pengobatan memiliki sebuah limit
cycle yang unik. Eksistensi limit cycle ini menyebabkan orbit pada bidang fase akan menuju ke suatu
lingkaran tertentu. Limit cycle inilah diinterpretasikan sebagai keberhasilan proses pengobatan, karena
keadaan emosional penderita berosilasi dalam batas yang ditentukan.
Kata Kunci : Gangguan jiwa bipolar, Kestabilan, Limit cycle
30
PRISMA FISIKA, Vol. 9, No. 1 (2021), Hal. 30-39 ISSN : 2337-8204
31
PRISMA FISIKA, Vol. 9, No. 1 (2021), Hal. 30-39 ISSN : 2337-8204
konstanta 𝑘 yang salah satu ujungnya terikat Artinya, dengan membandingkan Persamaan
pada dinding tetap seperti tampak dalam (4.3) dan (4.4) dapat diperoleh hubungan
Gambar 4.1. Untuk memudahkan persoalan, 1 𝑑𝑀(𝑡) (4.5)
𝛼=− ,
gesekan antara benda dengan lantai dapat 𝑀(𝑡) 𝑑𝑡
diabaikan. 𝑘 (𝑡 ) (4.6)
𝜔2 =
𝑀 (𝑡 )
Karena 𝛼 dan 𝜔2 dalam model Daugherty et al.,
(3) merupakan suatu parameter konstan, maka
1 𝑑𝑀(𝑡)
𝛼=− ,
𝑀(𝑡) 𝑑𝑡
𝑑𝑀(𝑡)
= −𝛼 𝑑𝑡
𝑀 (𝑡 )
Gambar 4.1 Model osilator harmonik sederhana 𝑀(𝑡)
𝑡
𝑑𝑀(𝑡)
∫ = − ∫ 𝛼 𝑑𝑡
𝑀 (𝑡 )
Secara umum, massa benda 𝑀 dan konstanta 𝑀0
0
pegas 𝑘 dapat digeneralisasi sebagai besaran 𝑀 (𝑡 )
ln [ ] = −𝛼 𝑡
yang nilainya bergantung pada waktu 𝑡, dengan 𝑀0
kata lain 𝑚 dan 𝑘 merupakan fungsi waktu 𝑀 (𝑡 )
= 𝑒 −𝛼 𝑡
sehingga dapat dituliskan sebagai 𝑀(𝑡) dan 𝑘(𝑡). 𝑀0
Bentuk eksplisit dari 𝑀(𝑡) dan 𝑘(𝑡) akan 𝑀(𝑡) = 𝑀0 𝑒 −𝛼 𝑡 . (4.7)
ditentukan kemudian. Apabila benda ditarik Substitusi Persamaan (4.7) ke Persamaan (4.6)
sejauh 𝐱 maka menurut hukum Hooke akan akan menghasilkan
bekerja gaya sebesar 𝐅 = −𝑘(𝑡)𝐱, sehingga 𝑘(𝑡) = 𝜔2 𝑀0 𝑒 −𝛼 𝑡 (4.8)
dengan menggunakan hukum II Newton untuk Jika pada saat awal (𝑡 = 0) nilai konstanta pegas
sistem dengan massa berubah, persamaan gerak adalah 𝑘0 , maka dengan menggunkan Persamaan
dari sistem dapat dituliskan sebagai (4.8) akan diperoleh hubungan
𝑘0 = 𝜔2 𝑀0 , (4.9)
𝑑𝐩
=𝐅 (4.1) sehingga
𝑑𝑡
𝑘0 (4.10)
𝜔2 = ,
𝑀0
dengan 𝐩 = 𝑀(𝑡)𝐯 adalah momentum benda dan Jadi, dengan memilih 𝑀(𝑡) = 𝑀0 𝑒 −𝛼 𝑡 dan 𝑘(𝑡) =
𝜔2 𝑀0 𝑒 −𝛼 𝑡 serta 𝑘0 = 𝜔2 𝑀0 , maka model
𝐯 = 𝐱̇ adalah kecepatan benda, sehingga
𝑑 osilator harmonik dengan massa berubah akan
−𝑘 (𝑡) 𝐱 = [𝑀(𝑡)𝐯] menghasilkan persamaan gerak yang sama
𝑑𝑡
𝑑 dengan model matematis gejala gangguan jiwa
−𝑘(𝑡) 𝐱 = [𝑀(𝑡)𝐱̇ ] bipolar tanpa pengobatan yang diusulkan oleh
𝑑𝑡
𝑑𝑀(𝑡) 𝑑𝐱̇ Daugherty et al., (3). Ini berarti bahwa terdapat
−𝑘(𝑡) 𝐱 = 𝐱̇ + 𝑀 (𝑡)
𝑑𝑡 𝑑𝑡 analogi antara model gangguan jiwa bipolar
𝑑𝑀(𝑡) tanpa pengobatan dan gerak osilasi harmonik
−𝑘(𝑡) 𝐱 = 𝐱̇ + 𝑀(𝑡)𝐱̈
𝑑𝑡 dengan massa berubah.
𝑑𝑀(𝑡)
𝑀(𝑡)𝐱̈ + 𝐱̇ + 𝑘(𝑡) 𝐱 = 0
𝑑𝑡
3.3. Interpretasi
1 𝑑𝑀(𝑡) 𝑘 (𝑡 ) (4.2)
𝐱̈ + [ ] 𝐱̇ + 𝐱=0 Dengan menggunakan Persamaan (4.5) dapat
𝑀(𝑡) 𝑑𝑡 𝑀 (𝑡 )
dilihat bahwa redaman negatif terkait dengan
Untuk gerak osilasi harmonik dalam satu
laju pengurangan massa benda. Dalam kasus 𝛼
dimensi, vektor perpindahan 𝐱 dapat digantikan
bernilai konstan, redaman negatif ini
dengan besaran skalar 𝑥, sehingga Persamaan
dibangkitkan oleh massa yang berkurang secara
(4.2) dapat dituliskan sebagai
eksponensial terhadap waktu seperti
1 𝑑𝑀(𝑡) 𝑘 (𝑡 ) (4.3)
𝑥̈ + [ ] 𝑥̇ + 𝑥=0 ditunjukkan dalam Persamaan (4.7). Selanjutnya
(
𝑀 𝑡 𝑑𝑡 ) (
𝑀 𝑡 )
untuk menjaga agar sistem tetap berosilasi
persamaan dengan frekuensi sudut maka nilai konstanta
𝑥̈ − 𝛼𝑥̇ + 𝜔2 𝑥 = 0 (4.4)
32
PRISMA FISIKA, Vol. 9, No. 1 (2021), Hal. 30-39 ISSN : 2337-8204
pegas juga harus menurun secara eksponensial kali terjadi pada usia sekitar 38 tahun sedangkan
terhadap waktu sebagaimana diberikan oleh untuk nilai 𝛼 = 0,40, gangguan bipolar pertama
Persamaan (4.8). Dalam konteks gangguan jiwa kali terjadi di usia sekitar 19 tahun. Selanjutnya,
bipolar, Daugherty et al.,(3) memberikan berdasarkan Persamaan (4.5) parameter 𝛼
interpretasi bahwa 𝑥 adalah emotional state berbanding terbalik dengan emotional inertia.
(keadaam emosional seseorang), karena itu Semakin kecil emotional inertia semakin mudah
dengan menggunakan analogi mekanik, dalam keadaan emosi (emotional state) seseorang
skripsi ini diusulkan bahwa 𝑀(𝑡) adalah berubah dan nilai parameter 𝛼 menjadi semakin
emotional inertia yang menggambarkan kecil sehingga orang tersebut akan memiliki
seberapa mudah keadaan emosional seseorang potensi mengalami gangguan jiwa bipolar di usia
itu berubah sedangkan 𝑘(𝑡) dapat dipandang tua. Selain itu dari Persamaan (4.5) juga terlihat
sebagai emotional stiffness yang terkait dengan bahwa 𝛼 sebanding dengan laju perubahan
elastisitas emosional seseorang. Mengingat emotional inertia, ini menunjukkan semakin
bahwa 𝑀(𝑡) merupakan parameter internal cepat emosional inertia berubah maka nilai 𝛼
sistem, maka faktor redaman 𝛼 menjadi akan semakin besar sehingga semakin muda pula
parameter internal yang tidak bergantung pada usia gejala gangguan jiwa bipolar dialami oleh
pengaruh luar, hal ini tampaknya relevan dengan orang tersebut. Meskipun analogi ini hanyalah
fakta bahwa seorang penderita bipolar dapat sebuah toy-model, namun ia memberikan sedikit
mengalami fluktuasi emosional secara cepat insight tentang gangguan jiwa bipolar. Lebih
dengan tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas jauh, dengan analogi ini, model gangguan jiwa
(bukan karena faktor eksternal). bipolar tanpa pengobatan yang diusulkan oleh
Dalam model Daughety et al., (3), parameter Daugherty et al., [3] dapat digeneralisasi dengan
𝛼 menunjukkan pada usia berapa pertama kali memilih 𝛼 dan 𝜔 sebagai parameter yang
seseorang akan mengalami gangguan jiwa bergantung 𝑥, 𝑥̇ dan atau 𝑡 sehingga memiliki
bipolar. Hal ini tampak jelas dari hasil simulasi fleksibilitas yang lebih tinggi pada saat
numerik pengaruh variasi 𝛼 pada keadaan melakukan pencocokan (fitting) dengan data
emosional seseorang sebagaimana ditunjukkan observasi.
dalam Gambar 4.2
3.4. Batasan Parameter dan Analisis
Kestabilan
Solusi dari Persamaan (4.4) dapat diperoleh
dengan substitusi persamaan bantu
𝑥 = 𝑒 𝑟𝑡 , (4.11)
𝑥̇ = 𝑟𝑒 𝑟𝑡 , (4.12)
𝑥̈ = 𝑟 2 𝑒 𝑟𝑡 , (4.13)
ke Persamaan (4.4) yang menghasilkan
𝑥̈ − 𝛼𝑥̇ + 𝜔2 𝑥 = 0,
𝑟 2 𝑒 𝑟𝑡 − 𝛼𝑟𝑒 𝑟𝑡 + 𝜔2 𝑒 𝑟𝑡 = 0,
𝑒 𝑟𝑡 (𝑟 2 − 𝛼𝑟 + 𝜔2 ) = 0,
𝑟 2 − 𝛼𝑟 + 𝜔2 = 0 (4.14)
yang merupakan sebuah persamaan kuadrat
Gambar 4.2 Kebergantungan usia pertama kali dalam 𝑟 dan solusinya dapat diperoleh dengan
terjadinya gangguan bipolar (𝑡1 ) menerapkan rumus abc yang sudah dikenal, yaitu
pada variasi parameter model (𝛼)
untuk nilai 𝜔 = 20
(4.15)
𝛼 2𝜔 2
Terlihat dari Gambar 4.1, bahwa semakin besar 𝑟1,2 = (1 ± √1 − ( ) )
2 𝛼
nilai parameter 𝛼, semakin muda usia seseorang
menunjukkan gejala gangguan jiwa bipolar untuk Karena solusi yang diinginkan adalah solusi yang
pertama kalinya. Sebagai contoh untuk berosilasi maka 𝑟1 dan 𝑟2 sehingga Persmaan
parameter 𝛼 = 0,20, ganguan bipolar pertama
33
PRISMA FISIKA, Vol. 9, No. 1 (2021), Hal. 30-39 ISSN : 2337-8204
(4.15) memberikan batasan parameter yang di titik (𝑥1 , 𝑥2 ) = (0,0). Untuk mengetahui jenis
boleh digunakan dalam model, yaitu dari titik kestabilan tersebut, dapat dibangun
2𝜔 2 sebuah matriks Jacobian (𝐽) melalui definisi
1−( ) < 0
𝛼 berikut
2𝜔 2𝜔
(1 + ) (1 − )<0 𝜕𝑓1 𝜕𝑓1
𝛼 𝛼
𝐽=
𝜕𝑥
( 𝜕𝑓1
𝜕𝑥2
) = (𝛼 −𝜔2 ) (4.23)
2 𝜕𝑓2 1 0
2𝜔 2𝜔
yang dipenuhi jika < 1 atau > 1. Mengingat 𝜕𝑥1 𝜕𝑥2
𝛼 𝛼
bahwa 𝛼 dan 𝜔 adalah parameter-parameter Jenis titik kestabilan dapat ditentukan dari nilai
yang bernilai positif maka, syarat yang harus Eigen matriks Jacobian. Nilai-nilai Eigen tersebut
dipenuhi agar dipeorleh solusi yang berosilasi dapat dihitung dengan menyelesaikan
adalah persamaan berikut
2𝜔 (4.16)
> 1 ⇒ 𝛼 < 2𝜔
𝛼 −𝜔2 | = 0
|𝛼 − 𝜆 (4.24)
1 0−𝜆
Selanjutnya, untuk menganalisis titik-titik
kesetimbangan dari model gangguan jiwa bipolar Garis sejajar pada persamaan (4.24) merupakan
tanpa pengobatan dapat dilakukan dengan notasi determinan matriks sehingga persamaan
menuliskan kembali persamaan (4.4) dalam tersebut akan dipenuhi oleh hubungan
bentuk
𝜆2 − 𝛼𝜆 + 𝜔2 = 0 (4.25)
𝑥̇ 1 = 𝑓1 (𝑥1 , 𝑥2 ) = 𝛼𝑥1 − 𝜔 𝑥2 2
(4.17)
Persamaan (4.25) merupakan sebuah
𝑥̇ 2 = 𝑓2 (𝑥1 , 𝑥2 ) = 𝑥1 (4.18) persamaan kuadrat yang solusinya diberikan
oleh
dengan
2𝜔 2
𝛼±𝛼 √1−( )
𝑥1 = 𝑥̇ 𝜆1,2 = 𝛼
(4.25)
2
𝑓2 (𝑥1 , 𝑥2 ) = 0 (4.20)
𝛼𝑥1 − 𝜔2 𝑥2 = 0 (4.21)
𝑥1 = 0 (4.22)
34
PRISMA FISIKA, Vol. 9, No. 1 (2021), Hal. 30-39 ISSN : 2337-8204
Gambar 4.3 Diagram fase model bipolar tanpa Persamaan (4.28) hanya dapat diselesaikan
pengobatan apabila terdapat satu lagi persamaan yang
menggambarkan kebergantungan 𝑥 terhadap 𝑡
3.5 Analisis Kestabilan Model Gangguan
atau 𝑀 terhadap 𝑥. Dalam skripsi ini, hal tersebut
Jiwa Bipolar dengan Pengobatan
tidak dilakukan karena keterbatasan informasi
Daugherty et al,. [3] mengajukan model
mengenai hal tersebut. Akan tetapi, dari
gangguan jiwa bipolar dengan pengobatan
Persamaan (4.28) di atas, dapat diperoleh
melalui model matematis
informasi bahwa kombinasi pengobatan akan
mengubah kebergantungan emotional inertia
𝑥̈ − 𝛼𝑥̇ + 𝜔2 𝑥 = 𝛽𝑥 2 𝑥̇ (4.26)
terhadap waktu.
Untuk menganalisis titik kesetimbangan dari
Suku pada ruas kanan dari Persamaan (4.26)
model gangguan jiwa bipolar dengan pengobatan
menunjukkan fungsi matematis dari perawatan
dapat dilakukan dengan menuliskan kembali
secara keseluruhan yang mencakup kombinasi
persamaan (4.26) dalam bentuk
anti-depresan, penstabil mood, psikoterapi, dan
antipsikotik atau penenang, untuk 𝑥̇ 1 = 𝑓1 (𝑥1 , 𝑥2 ) = (𝛼 + 𝛽𝑥22 )𝑥1 − 𝜔2 𝑥2 (4.29)
mengendalikan variasi mood pasien Bipolar.
Berdasarkan hasil simulisi numerik, parameter 𝛽 𝑥̇ 2 = 𝑓2 (𝑥1 , 𝑥2 ) = 𝑥1 (4.30)
menggambarkan efektivitas pengobatan yang
dengan
terkait dengan usia kesembuhan pasien bipolar
setelah diberi pengobatan. Hal ini terlihat jelas 𝑥1 = 𝑥̇
dalam Gambar 4.4.
𝑥̇ 1 = 𝑥̈
𝑥2 = 𝑥
𝑥̇ 2 = 𝑥̇
𝑓1 (𝑥1 , 𝑥2 ) = 0 (4.31)
𝑓2 (𝑥1 , 𝑥2 ) = 0 (4.32)
Gambar 4.4 Kebergantungan usia kesembuhan yang akan menghasilkan persamaan terkopel
pasien bipolar (𝑡𝑠 ) pada parameter 𝛽 berikut
35
PRISMA FISIKA, Vol. 9, No. 1 (2021), Hal. 30-39 ISSN : 2337-8204
𝜕𝑓1 𝜕𝑓1 tertentu saja eksistensi dari limit cycle itu dapat
𝜕𝑥1 𝜕𝑥2 dibuktikan dengan mudah. Salah satu sistem
𝐽= yang dapat ditunjukkan memiliki limit cycle yang
𝜕𝑓2 𝜕𝑓2
unik adalah sistem Lienard (9). Sistem Lienard
(𝜕𝑥1 𝜕𝑥2 )
memiliki bentuk umum yang dinyatakan oleh
2
= (𝛼 + 𝛽𝑥2 2𝛽𝑥1 𝑥2 − 𝜔2 ) (4.35)
1 0 𝑥̈ + 𝑓 (𝑥)𝑥̇ + 𝑔(𝑥 ) = 0 (4.41)
Karena sistem yang ditinjau adalah sistem maka Persamaan (4.41) akan memiliki sebuah
yang berosilasi (𝛼 < 2𝜔), maka persamaan limit cycle stabil yang mengelilingi titik asal (0,0)
(4.40) di atas merupakan bilangan kompleks pada bidang fase. Selanjutnya akan dibuktikan
dengan 𝛼 bernilai positif sehingga titik (0,0) bahwa model gangguan jiwa bipolar dengan
merupakan titik sumber tak stabil. pengobatan yang diberikan oleh Persamaan
(4.26) memenuhi teorema Lienard, yang berarti
3.6. Limit Cycle pada Model Gangguan Jiwa bahwa model tersebut memiliki limit cycle stabil
Bipolar dengan Pengobatan yang unik. Untuk membuktikan tersebut langkah
Salah satu hal yang menarik dari model yang pertama yang harus dilakukan adalah
gangguan jiwa bipolar dengn pengobatan membandingkan Persamaan (4.27) dengan
sebagaimana diberikan oleh Persamaan (4.26) (4.41) yang menghasilkan hubungan
adalah adanya fenomena limit cycle (siklus
terbatas) atau self-oscillation (osilasi diri). Suatu 𝑓 (𝑥 ) = −(𝛼 + 𝛽𝑥 2 ) (4.42)
sistem non-linear dikatakan memiliki limit cycle 𝑔 (𝑥 ) = 𝜔 2 𝑥 (4.43)
apabila dinamika dari variabel-variabel
keadaannya mengalami pengulangan dalam Persamaan (4.42) dan (4.43) masing-masing
selang waktu tertentu, sehingga jika merupakan fungsi kuadrat dan fungsi linear yang
digambarkan dalam diagram fase akan bersifat kontinyu dan dapat diturunkan untuk
membentuk suatu siklus (osilasi). Pada semua 𝑥, sehingga syarat 1 dari teorema Lienard
umumnya, penentuan eksistensi limit cycle dari dipenuhi. Selanjutnya 𝑔(𝑥 ) = 𝜔2 𝑥 merupakan
sistem suatu persaman differensial merupakan fungsi linear dengan 𝜔2 > 0, hal ini berarti
persoalan yang sulit. Hanya pada kasus-kasus bahwa 𝑔(𝑥 ) merupakan fungsi ganjil karena
36
PRISMA FISIKA, Vol. 9, No. 1 (2021), Hal. 30-39 ISSN : 2337-8204
𝜔2 (−𝑥 ) = −𝜔2 𝑥 dan 𝑔(𝑥) > 0 untuk 𝑥 > 0 , Jadi 5(i) akan terpenuhi jika 𝛽 < 0, dengan
artinya syarat 2 dan 3 dari teora Lienard pembuat nol positif adalah 𝑥 = √−3𝛼⁄𝛽.
dipenuhi. Kemudian, 𝑓(𝑥 ) = −(𝛼 + 𝛽𝑥 2 ) adalah
fungsi kuadrat yang merupakan fungsi genap • Syarat 5(ii), akan ditunjukkan bahwa
karena −(𝛼 + 𝛽𝑥 2 ) = −(𝛼 + 𝛽[−𝑥]2 ), ini berarti dalam rentang 0 < 𝑥 < √−3𝛼 ⁄𝛽, fungsi
bahwa syarat nomor 4 dari teorema Lienard juga 𝐹 (𝑥 ) < 0
dipenuhi. Tinggal menunjukkan secara rinci 0 < 𝑥 < √−3𝛼 ⁄𝛽
apakah syarat nomor 5 juga dipenuhi. Berikut
0 < 𝑥 2 < −3𝛼 ⁄𝛽
akan diberikan pembuktian syarat nomor 5 dari
karena 𝛽 merupakan bilangan negatif,
teorema Lienard.
maka
Didefinisikan
𝑥 0 > 𝛽𝑥 2 > −3𝛼
−3𝛼 < 𝛽𝑥 2 < 0
𝐹(𝑥 ) = ∫ 𝑓 (𝑢) 𝑑𝑢
𝛽𝑥 2
0 −𝛼 < <0
𝑥 3
𝐹(𝑥 ) = ∫ −(𝛼 + 𝛽𝑢2 ) 𝑑𝑢 𝛽𝑥 2
𝛼−𝛼 <𝛼+ <𝛼
0 3
𝑥 𝛽𝑥 2
0 < (𝛼 + )<𝛼
𝐹(𝑥 ) = − ∫(𝛼 + 𝛽𝑢2 ) 𝑑𝑢 3
0 𝛽𝑥 2
𝑥 −𝛼 < − (𝛼 + )<0
𝛽𝑢3 3
𝐹 (𝑥) = − [𝛼𝑢 + ]
3 0 𝛽𝑥 2
ini berarti bahwa − (𝛼 + ) bernilai
3
𝛽𝑥 3
𝐹 (𝑥 ) = − (𝛼𝑥 + ) negatif, sehingga untuk 𝑥 > 0, nilai
3 𝛽𝑥 2
𝐹(𝑥 ) = −𝑥 (𝛼 + ) akan bernili
𝛽𝑥 2 3
𝐹 (𝑥 ) = −𝑥 (𝛼 + ) negatif. Dengan demikian syarat 5(ii)
3
dipenuhi. Untuk memudahkan
visualisasi, bukti ini juga dapat dilihat
• Syarat 5 (i), agar 𝐹(𝑥 ) memiliki sebuah dari Gambar 4.4 yang merupakan grafik
pembuat nol maka 𝐹(𝑥) untuk nilai 𝛼 = 0,5 dan 𝛽 = −10,
sehingga √−3𝛼⁄𝛽 =
𝛽𝑥 2
𝑥 (𝛼 + )=0 √−3 × 0,5⁄(−10) = √0,15 = 0,3873
3
dalam rentang −0,5 ≤ 𝑥 ≤ 0,5. Tampak
𝑥=0 jelas bahwa dalam rentang 0 < 𝑥 <
0,3783 fungsi 𝐹(𝑥) bernilai negatif,
atau sehingga syarat 5(ii) dalam teorema
Lienard dipenuhi
𝛽𝑥 2
𝛼+ =0
3
𝛽𝑥 2
= −𝛼
3
3𝛼
𝑥2 = −
𝛽
3𝛼 (4.44)
𝑥 = ±√− 𝛽
37
PRISMA FISIKA, Vol. 9, No. 1 (2021), Hal. 30-39 ISSN : 2337-8204
𝛽𝑥 2
𝐹 (𝑥 ) = −𝑥 (𝛼 + )
3
𝛽𝑥 3
𝐹 (𝑥 ) = −𝛼𝑥 − Gambar 4.7 Diagram fase model gangguan jiwa
3
𝑑𝐹
= −𝛼 − 𝛽𝑥 2 bipolar dengan pengobatan
𝑑𝑥
38
PRISMA FISIKA, Vol. 9, No. 1 (2021), Hal. 30-39 ISSN : 2337-8204
Daftar Pustaka
[1] Barbara, D. I., & Goldstain, S. Attention
Deficit Disorder. Amerika Serikat: Main
street books, 1993.
[2] Maslim, R. Diagnosis Gangguan Jiwa,
Rujukan Ringkas PPDGJ III. Jakarta: Bagian
Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya,
2003.
[3] Daugherty, D., Urea, J., Roque, T., & Wirkus,
S. Models Of Negatively Damped Harmonic
Oscillators: The Case Bipolar Disoeder.
Biometrics Unit Technical Reports: Number
BU-1613-M, 2003.
[4] Daugherty, D., Urea, J., Urrea T. R., Roque, J.
U., Troyer, J., Wirkus, S., & Porter, M. A.
Mathematical Models of Bipolar Disorder.
Commun Nonlinear Sci Numer Simulat 14:
2897-2908, 2009.
[5] Snyder, J. Lienard Oscillator Modeling of
Bipolar Disorder. Georgia: Institut Teknologi
Georgia, 2003.
[6] Nana, L. Bifurcation Analysis of
Parametrically Excited Bipolar Disorder
Model. Communications in Nonlinear
Science and Numerical Simulation 14: 351–
360, 2009.
[7] Frank, T. D. A Limit Cycle Oscillator Model for
Cycling Mood Variations of Bipolar Disorder
Patients Derived from Cellular Biochemical
Reaction Equations. Commun Nonlinear Sci
Numer Simulat 18: 2107-2119, 2013.
[8] Hellevik, K., & Gudmestad, O. T. Limit Cycle
Oscillations at Resonances for Systems
Subjected to Nonlinear Damping or External
Forces. IOP Conf. Series: Materials Science
and Engineering 276: 012020, 2017.
[9] Strogatz, Steven H. Nonlinear Dynamics and
Chaos: With Applications To Physics, Biology,
Chemistry, and Engineering. Canada:
Perseus Books Publishing, 1994.
39