Anda di halaman 1dari 10

PRISMA FISIKA, Vol. 9, No. 1 (2021), Hal.

30-39 ISSN : 2337-8204

Analogi Mekanik Model Gangguan Jiwa Bipolar


Heni Sulastri*, Asifa Asri, Azrul Azwar
Prodi Fisika FMIPA Universitas Tanjungpura, Jl. Prof. Dr. Hadari Nawawi, Pontianak, Indonesia
*Email : henisulastri143@student.untan.ac.id
(Diterima 24 Februari 2021; Disetujui 25 Maret 2021; Dipublikasikan 1 April 2021)

Abstrak
Telah dilakukan studi pada model gangguan jiwa bipolar. Penelitian ini bertujuan menginterpretasikan
tentang redaman negatif dalam model gangguan jiwa bipolar berdasarkan tinjauan mekanika, serta
menentukan jenis kestabilan dan keberadaan fenomena limit cycle dari model tersebut. Perubahan
kondisi suasana hati yang ekstrim dari pasien gangguan jiwa bipolar dapat dimodelkan secara matematis
dengan menggunakan model osilator harmonik yang teredam negatif. Terdapat dua keadaan penderita
yaitu gangguan jiwa bipolar tanpa pengobatan dan dengan pengobatan. Selanjutnya , solusi persamaan
gangguan jiwa bipolar yang dituliskan dalam bentuk sistem persamaan non-linear autonomus untuk
mendapatkan nilai Eigen sehingga diperoleh hasil bahwa model gangguan bipolar tanpa pengobatan dan
dengan pengobatan ditinjau dari sistem yang berosilasi yaitu 𝛼 < 2𝜔 (dimana 𝛼 dan 𝜔 merupakan
parameter), menghasilkan nilai Eigen bagian riil positif dan menunjukkan bahwa titik tersebut
merupakan titik tak stabil. Pada diagram fasa yang diselesaikan secara numerik menggunakan Ordinary
Differential Equation 45 (ODE45) model gangguan jiwa bipolar dengan pengobatan memiliki sebuah limit
cycle yang unik. Eksistensi limit cycle ini menyebabkan orbit pada bidang fase akan menuju ke suatu
lingkaran tertentu. Limit cycle inilah diinterpretasikan sebagai keberhasilan proses pengobatan, karena
keadaan emosional penderita berosilasi dalam batas yang ditentukan.
Kata Kunci : Gangguan jiwa bipolar, Kestabilan, Limit cycle

1. Latar Belakang mengalami episode pertama dari kondisi manik


Gangguan Bipolar merupakan penyakit dan depresi pada usia sekitar 22 tahun, yang
gangguan kejiwaan yang ditandai dengan sesuai dengan hasil temuan klinis. Hal lain yang
perubahan suasana hati yang sangat ekstrim menarik dari model ini adalah bahwa efek
berupa kebahagiaan (manik) dan kesedihan pengobatan dapat dianalisa secara langsung
(depresi). Pada kondisi manik, seseorang dengan menambahkan suku gaya kendali pada
menjadi sangat antusias dan bersemangat, persamaan differensialnya. Model ini kemudian
sebaliknya pada kondisi depresi orang tersebut disempurnakan dengan meninjau berbagai
menjadi murung, pesimis, putus asa bahkan kemungkinan bentuk gaya kendali yang
memiliki keinginan untuk bunuh diri. Pergantian diharapkan sesuai dalam menggambarkan efek
suasana hati ini dapat berlangsung secara tiba– pengobatan bagi pasien bipolar [4]. Keberhasilan
tiba dengan perubahan yang sangat drastis. model ini kemudian mendorong para ilmuwan
Penyakit gangguan jiwa ini pada umumnya untuk mengkaji dan mengembangkan model
bukan disebabkan oleh tekanan psikologis, tersebut. Misalnya, Snyder [5] memperluasnya
melainkan karena terjadinya gangguan ke dalam model osilator Lienard. Selanjutnya,
keseimbangan pada otak [1]. Gangguan ini Nana [6] menambahkan suku gaya kendali yang
memunculkan banyak masalah unik bagi praktisi bergantung waktu untuk menganalisis efek
klinis saat ini, seperti kesulitan dalam bifurkasi dari model tersebut. Sejalan itu, Frank
mendiagnosis gangguan, ketidak patuhan pasien [7] kemudian menurunkan sebuah model yang
terhadap pengobatan atau obat-obatan, dan fakta lebih realistik yang dibangun berdasarkan
bahwa obat–obatan yang dikonsumsi dalam reaksi–reaksi biokimia di dalam sel.
pengoabatan akan menyebabkan Dari uraian di atas, tampak bahwa
ketergantungan [2]. pengembangan model matematis gejala
Perubahan kondisi suasana hati yang ekstrim gangguan jiwa bipolar merupakan salah satu
dari pasien bipolar dapat dimodelkan secara topik penelitian yang menarik. Dengan adanya
matematis dengan menggunakan model osilator berbagai model matematis ini diharapkan dapat
harmonik yang teredam negatif [3]. Meskipun memberikan pemahaman tentang gangguan
sederhana, model ini dapat menunjukkan bahwa bipolar dan penanganannya secara lebih baik.
penderita gangguan jiwa bipolar akan Karena itu dalam penelitian skripsi ini, akan

30
PRISMA FISIKA, Vol. 9, No. 1 (2021), Hal. 30-39 ISSN : 2337-8204

dikaji model matematis gangguan jiwa bipolar 𝑥̈ − 2𝛼𝑥̇ + 𝜔02 𝑥 = 𝛽𝑥 2 𝑥̇ (2.2)


yang telah dikembangkan oleh Daugherty et al.,
[2,3] yang difokuskan pada interpretasi mekanik ke dalam bentuk sistem persamaan non-
tentang redaman negatif, analisis kestabilan dan linear autonomus. Dimana suku gaya
eksistensi fenomena limit cycle dari model kendali yang diberikan oleh 𝛽𝑥 2 𝑥̇ dengan
tersebut. Limit cycle merupakan fenomena yang 𝛽 merupakan suatu parameter, mewakili
khas yang hanya terjadi dalam persamaan perawatan secara keseluruhan yang
differensial non-linear [8]. Pada kondisi limit mencakup kombinasi anti-depresan,
cycle, solusi dari persamaan differensial non- penstabil mood, psikoterapi, dan
linear akan berosilasi secara periodik. Dalam antipsikotik atau penenang, untuk
kaitannya dengan model gangguan bipolar, mengendalikan variasi mood pasien
keberadaan limit cycle terkait dengan kondisi bipolar.
kestabilan kondisi kejiwaan pasien. Artinya, jika 4. Menentukan titik-titik kesetimbangan
solusi dari model matematis gangguan bipolar sistem dengan menyelesaikan persaman
mencapai kondisi limit cycle, maka kondisi berikut
keadaan jiwa pasien bipolar akan berosilasi 𝑓𝑖 (𝑥̅ 𝑖 ) = 0
secara stabil yang mengindikasikan keberhasilan
dari pengobatan yang dilakukan. serta mencari nilai Eigen dari matrikss
Jacobi untuk sistem tersebut.
2. Metodologi Berdasarkan nilai Eigen ini akan
Penelitian ini merupakan studi pustaka diklasifikasikan tipe – tipe titik
dengan mengkaji model matematis dari gejala kesetimbangan sistem
gangguan jiwa bipolar yang merujuk pada model 5. Menyelesaikan Persamaan (2.1) dan (2.2)
Daugherty et al., [3]. Secara spesifik, penelitian secara numerik menggunakan Ordinary
ini diarahkan pada analisis kestabilan dan Differential Equation 45 (ODE45) pada
eksistensi limit cycle dari model tersebut, dengan Matlab dan melakukan simulasi untuk
tahap-tahapan penelitian sebagai berikut: berbagai nilai parameter
1. Membangun sebuah toy-model yang 6. Menggambarkan solusi dari (2.1) dan
memberikan gambaran mekanik tentang (2.2) pada bidang fase
model gangguan jiwa bipolar 7. Membuktikan eksistensi limit cycle pada
2. Menyelesaikan persamaan differensial model Daugherty et al., [3].
yang diperoleh pada persamaan
gangguan jiwa bipolar tanpa pengobatan 3. Hasil dan Pembahasan
berikut 3.1 Analogi Mekanik Model Gangguan
𝑥̈ − 2𝛼𝑥̇ + 𝜔02 𝑥 = 0 (2.1) Bipolar tanpa Pengobatan
Model gejala gangguan jiwa bipolar tanpa
notasi dot adalah turunan terhadap waktu pengobatan yang diusulkan oleh Daugherty et al.,
dengan x adalah keadaan emosi pasien, 𝑥̇ [3] didasarkan pada model osilator harmonik
adalah laju perubahan suasana hati antara teredam negatif. Permasalahan yang muncul
hipomania dan depresi berat. Sedangkan 𝛼 kemudian adalah interpretasi fisis dari redaman
dan 𝜔0 masing-masing merupakan negatif ini. Karena itu dalam skripsi ini diujikan
parameter model yang nilainya selalu sebuah toy-model sebagai analogi mekanis dari
positif. Parameter 𝛼 berpengaruh pada model gangguan jiwa bipolar tanpa pengobatan.
seberapa cepat seorang pasien bipolar
berada dalam kondisi manik atau depresi,
sedangkan parameter 𝜔0 menggambarkan
seberapa sering perubahan dari kondisi 3.2. Osilator Harmonik Sederhana dengan
manik ke depresi manik atau sebaliknya Massa Berubah
terjadi. Sebuah osilator harmonik sederhana dapat
3. Menuliskan Persamaan (2.1) dan dibuat dengan menghubungkan sebuah benda
persamaan bermassa 𝑀 dengan pegas yang memiliki

31
PRISMA FISIKA, Vol. 9, No. 1 (2021), Hal. 30-39 ISSN : 2337-8204

konstanta 𝑘 yang salah satu ujungnya terikat Artinya, dengan membandingkan Persamaan
pada dinding tetap seperti tampak dalam (4.3) dan (4.4) dapat diperoleh hubungan
Gambar 4.1. Untuk memudahkan persoalan, 1 𝑑𝑀(𝑡) (4.5)
𝛼=− ,
gesekan antara benda dengan lantai dapat 𝑀(𝑡) 𝑑𝑡
diabaikan. 𝑘 (𝑡 ) (4.6)
𝜔2 =
𝑀 (𝑡 )
Karena 𝛼 dan 𝜔2 dalam model Daugherty et al.,
(3) merupakan suatu parameter konstan, maka
1 𝑑𝑀(𝑡)
𝛼=− ,
𝑀(𝑡) 𝑑𝑡
𝑑𝑀(𝑡)
= −𝛼 𝑑𝑡
𝑀 (𝑡 )
Gambar 4.1 Model osilator harmonik sederhana 𝑀(𝑡)
𝑡
𝑑𝑀(𝑡)
∫ = − ∫ 𝛼 𝑑𝑡
𝑀 (𝑡 )
Secara umum, massa benda 𝑀 dan konstanta 𝑀0
0
pegas 𝑘 dapat digeneralisasi sebagai besaran 𝑀 (𝑡 )
ln [ ] = −𝛼 𝑡
yang nilainya bergantung pada waktu 𝑡, dengan 𝑀0
kata lain 𝑚 dan 𝑘 merupakan fungsi waktu 𝑀 (𝑡 )
= 𝑒 −𝛼 𝑡
sehingga dapat dituliskan sebagai 𝑀(𝑡) dan 𝑘(𝑡). 𝑀0
Bentuk eksplisit dari 𝑀(𝑡) dan 𝑘(𝑡) akan 𝑀(𝑡) = 𝑀0 𝑒 −𝛼 𝑡 . (4.7)
ditentukan kemudian. Apabila benda ditarik Substitusi Persamaan (4.7) ke Persamaan (4.6)
sejauh 𝐱 maka menurut hukum Hooke akan akan menghasilkan
bekerja gaya sebesar 𝐅 = −𝑘(𝑡)𝐱, sehingga 𝑘(𝑡) = 𝜔2 𝑀0 𝑒 −𝛼 𝑡 (4.8)
dengan menggunakan hukum II Newton untuk Jika pada saat awal (𝑡 = 0) nilai konstanta pegas
sistem dengan massa berubah, persamaan gerak adalah 𝑘0 , maka dengan menggunkan Persamaan
dari sistem dapat dituliskan sebagai (4.8) akan diperoleh hubungan
𝑘0 = 𝜔2 𝑀0 , (4.9)
𝑑𝐩
=𝐅 (4.1) sehingga
𝑑𝑡
𝑘0 (4.10)
𝜔2 = ,
𝑀0
dengan 𝐩 = 𝑀(𝑡)𝐯 adalah momentum benda dan Jadi, dengan memilih 𝑀(𝑡) = 𝑀0 𝑒 −𝛼 𝑡 dan 𝑘(𝑡) =
𝜔2 𝑀0 𝑒 −𝛼 𝑡 serta 𝑘0 = 𝜔2 𝑀0 , maka model
𝐯 = 𝐱̇ adalah kecepatan benda, sehingga
𝑑 osilator harmonik dengan massa berubah akan
−𝑘 (𝑡) 𝐱 = [𝑀(𝑡)𝐯] menghasilkan persamaan gerak yang sama
𝑑𝑡
𝑑 dengan model matematis gejala gangguan jiwa
−𝑘(𝑡) 𝐱 = [𝑀(𝑡)𝐱̇ ] bipolar tanpa pengobatan yang diusulkan oleh
𝑑𝑡
𝑑𝑀(𝑡) 𝑑𝐱̇ Daugherty et al., (3). Ini berarti bahwa terdapat
−𝑘(𝑡) 𝐱 = 𝐱̇ + 𝑀 (𝑡)
𝑑𝑡 𝑑𝑡 analogi antara model gangguan jiwa bipolar
𝑑𝑀(𝑡) tanpa pengobatan dan gerak osilasi harmonik
−𝑘(𝑡) 𝐱 = 𝐱̇ + 𝑀(𝑡)𝐱̈
𝑑𝑡 dengan massa berubah.
𝑑𝑀(𝑡)
𝑀(𝑡)𝐱̈ + 𝐱̇ + 𝑘(𝑡) 𝐱 = 0
𝑑𝑡
3.3. Interpretasi
1 𝑑𝑀(𝑡) 𝑘 (𝑡 ) (4.2)
𝐱̈ + [ ] 𝐱̇ + 𝐱=0 Dengan menggunakan Persamaan (4.5) dapat
𝑀(𝑡) 𝑑𝑡 𝑀 (𝑡 )
dilihat bahwa redaman negatif terkait dengan
Untuk gerak osilasi harmonik dalam satu
laju pengurangan massa benda. Dalam kasus 𝛼
dimensi, vektor perpindahan 𝐱 dapat digantikan
bernilai konstan, redaman negatif ini
dengan besaran skalar 𝑥, sehingga Persamaan
dibangkitkan oleh massa yang berkurang secara
(4.2) dapat dituliskan sebagai
eksponensial terhadap waktu seperti
1 𝑑𝑀(𝑡) 𝑘 (𝑡 ) (4.3)
𝑥̈ + [ ] 𝑥̇ + 𝑥=0 ditunjukkan dalam Persamaan (4.7). Selanjutnya
(
𝑀 𝑡 𝑑𝑡 ) (
𝑀 𝑡 )
untuk menjaga agar sistem tetap berosilasi
persamaan dengan frekuensi sudut maka nilai konstanta
𝑥̈ − 𝛼𝑥̇ + 𝜔2 𝑥 = 0 (4.4)

32
PRISMA FISIKA, Vol. 9, No. 1 (2021), Hal. 30-39 ISSN : 2337-8204

pegas juga harus menurun secara eksponensial kali terjadi pada usia sekitar 38 tahun sedangkan
terhadap waktu sebagaimana diberikan oleh untuk nilai 𝛼 = 0,40, gangguan bipolar pertama
Persamaan (4.8). Dalam konteks gangguan jiwa kali terjadi di usia sekitar 19 tahun. Selanjutnya,
bipolar, Daugherty et al.,(3) memberikan berdasarkan Persamaan (4.5) parameter 𝛼
interpretasi bahwa 𝑥 adalah emotional state berbanding terbalik dengan emotional inertia.
(keadaam emosional seseorang), karena itu Semakin kecil emotional inertia semakin mudah
dengan menggunakan analogi mekanik, dalam keadaan emosi (emotional state) seseorang
skripsi ini diusulkan bahwa 𝑀(𝑡) adalah berubah dan nilai parameter 𝛼 menjadi semakin
emotional inertia yang menggambarkan kecil sehingga orang tersebut akan memiliki
seberapa mudah keadaan emosional seseorang potensi mengalami gangguan jiwa bipolar di usia
itu berubah sedangkan 𝑘(𝑡) dapat dipandang tua. Selain itu dari Persamaan (4.5) juga terlihat
sebagai emotional stiffness yang terkait dengan bahwa 𝛼 sebanding dengan laju perubahan
elastisitas emosional seseorang. Mengingat emotional inertia, ini menunjukkan semakin
bahwa 𝑀(𝑡) merupakan parameter internal cepat emosional inertia berubah maka nilai 𝛼
sistem, maka faktor redaman 𝛼 menjadi akan semakin besar sehingga semakin muda pula
parameter internal yang tidak bergantung pada usia gejala gangguan jiwa bipolar dialami oleh
pengaruh luar, hal ini tampaknya relevan dengan orang tersebut. Meskipun analogi ini hanyalah
fakta bahwa seorang penderita bipolar dapat sebuah toy-model, namun ia memberikan sedikit
mengalami fluktuasi emosional secara cepat insight tentang gangguan jiwa bipolar. Lebih
dengan tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas jauh, dengan analogi ini, model gangguan jiwa
(bukan karena faktor eksternal). bipolar tanpa pengobatan yang diusulkan oleh
Dalam model Daughety et al., (3), parameter Daugherty et al., [3] dapat digeneralisasi dengan
𝛼 menunjukkan pada usia berapa pertama kali memilih 𝛼 dan 𝜔 sebagai parameter yang
seseorang akan mengalami gangguan jiwa bergantung 𝑥, 𝑥̇ dan atau 𝑡 sehingga memiliki
bipolar. Hal ini tampak jelas dari hasil simulasi fleksibilitas yang lebih tinggi pada saat
numerik pengaruh variasi 𝛼 pada keadaan melakukan pencocokan (fitting) dengan data
emosional seseorang sebagaimana ditunjukkan observasi.
dalam Gambar 4.2
3.4. Batasan Parameter dan Analisis
Kestabilan
Solusi dari Persamaan (4.4) dapat diperoleh
dengan substitusi persamaan bantu
𝑥 = 𝑒 𝑟𝑡 , (4.11)
𝑥̇ = 𝑟𝑒 𝑟𝑡 , (4.12)
𝑥̈ = 𝑟 2 𝑒 𝑟𝑡 , (4.13)
ke Persamaan (4.4) yang menghasilkan
𝑥̈ − 𝛼𝑥̇ + 𝜔2 𝑥 = 0,
𝑟 2 𝑒 𝑟𝑡 − 𝛼𝑟𝑒 𝑟𝑡 + 𝜔2 𝑒 𝑟𝑡 = 0,
𝑒 𝑟𝑡 (𝑟 2 − 𝛼𝑟 + 𝜔2 ) = 0,
𝑟 2 − 𝛼𝑟 + 𝜔2 = 0 (4.14)
yang merupakan sebuah persamaan kuadrat
Gambar 4.2 Kebergantungan usia pertama kali dalam 𝑟 dan solusinya dapat diperoleh dengan
terjadinya gangguan bipolar (𝑡1 ) menerapkan rumus abc yang sudah dikenal, yaitu
pada variasi parameter model (𝛼)
untuk nilai 𝜔 = 20
(4.15)
𝛼 2𝜔 2
Terlihat dari Gambar 4.1, bahwa semakin besar 𝑟1,2 = (1 ± √1 − ( ) )
2 𝛼
nilai parameter 𝛼, semakin muda usia seseorang
menunjukkan gejala gangguan jiwa bipolar untuk Karena solusi yang diinginkan adalah solusi yang
pertama kalinya. Sebagai contoh untuk berosilasi maka 𝑟1 dan 𝑟2 sehingga Persmaan
parameter 𝛼 = 0,20, ganguan bipolar pertama

33
PRISMA FISIKA, Vol. 9, No. 1 (2021), Hal. 30-39 ISSN : 2337-8204

(4.15) memberikan batasan parameter yang di titik (𝑥1 , 𝑥2 ) = (0,0). Untuk mengetahui jenis
boleh digunakan dalam model, yaitu dari titik kestabilan tersebut, dapat dibangun
2𝜔 2 sebuah matriks Jacobian (𝐽) melalui definisi
1−( ) < 0
𝛼 berikut
2𝜔 2𝜔
(1 + ) (1 − )<0 𝜕𝑓1 𝜕𝑓1
𝛼 𝛼
𝐽=
𝜕𝑥
( 𝜕𝑓1
𝜕𝑥2
) = (𝛼 −𝜔2 ) (4.23)
2 𝜕𝑓2 1 0
2𝜔 2𝜔
yang dipenuhi jika < 1 atau > 1. Mengingat 𝜕𝑥1 𝜕𝑥2
𝛼 𝛼
bahwa 𝛼 dan 𝜔 adalah parameter-parameter Jenis titik kestabilan dapat ditentukan dari nilai
yang bernilai positif maka, syarat yang harus Eigen matriks Jacobian. Nilai-nilai Eigen tersebut
dipenuhi agar dipeorleh solusi yang berosilasi dapat dihitung dengan menyelesaikan
adalah persamaan berikut
2𝜔 (4.16)
> 1 ⇒ 𝛼 < 2𝜔
𝛼 −𝜔2 | = 0
|𝛼 − 𝜆 (4.24)
1 0−𝜆
Selanjutnya, untuk menganalisis titik-titik
kesetimbangan dari model gangguan jiwa bipolar Garis sejajar pada persamaan (4.24) merupakan
tanpa pengobatan dapat dilakukan dengan notasi determinan matriks sehingga persamaan
menuliskan kembali persamaan (4.4) dalam tersebut akan dipenuhi oleh hubungan
bentuk
𝜆2 − 𝛼𝜆 + 𝜔2 = 0 (4.25)
𝑥̇ 1 = 𝑓1 (𝑥1 , 𝑥2 ) = 𝛼𝑥1 − 𝜔 𝑥2 2
(4.17)
Persamaan (4.25) merupakan sebuah
𝑥̇ 2 = 𝑓2 (𝑥1 , 𝑥2 ) = 𝑥1 (4.18) persamaan kuadrat yang solusinya diberikan
oleh
dengan
2𝜔 2
𝛼±𝛼 √1−( )
𝑥1 = 𝑥̇ 𝜆1,2 = 𝛼
(4.25)
2

𝑥̇ 1 = 𝑥̈ Dari syarat yang diberikan oleh Persamaan


(4.16) agar sistem yang ditinjau adalah sistem
𝑥2 = 𝑥 yang berosilasi, yaitu 𝛼 < 2𝜔, maka persamaan
(4.25) di atas merupakan bilangan kompleks
𝑥̇ 2 = 𝑥̇
dengan 𝛼 bernilai positif sehingga titik (0,0)
Syarat kestabilan dari sistem persamaan merupakan titik sumber tak stabil. Eksistensi
differensial (4.17) dan (4.18) di atas diberikan sumber tak stabil dititik (0,0) akan menyebabkan
oleh diagram fase dari sistem ini berupa spiral yang
mengarah keluar sebagaimana diperlihatkan
𝑓1 (𝑥1 , 𝑥2 ) = 0 (4.19) oleh Gambar 4.2.

𝑓2 (𝑥1 , 𝑥2 ) = 0 (4.20)

yang akan menghasilkan persamaan terkopel


berikut

𝛼𝑥1 − 𝜔2 𝑥2 = 0 (4.21)

𝑥1 = 0 (4.22)

Dari persamaan (4.21) dan (4.22) di atas, dengan


jelas dilihat bahwa titik kestabilan dari sistem
persamaan differensial (4.17) dan (4.18) adalah

34
PRISMA FISIKA, Vol. 9, No. 1 (2021), Hal. 30-39 ISSN : 2337-8204

Gambar 4.3 Diagram fase model bipolar tanpa Persamaan (4.28) hanya dapat diselesaikan
pengobatan apabila terdapat satu lagi persamaan yang
menggambarkan kebergantungan 𝑥 terhadap 𝑡
3.5 Analisis Kestabilan Model Gangguan
atau 𝑀 terhadap 𝑥. Dalam skripsi ini, hal tersebut
Jiwa Bipolar dengan Pengobatan
tidak dilakukan karena keterbatasan informasi
Daugherty et al,. [3] mengajukan model
mengenai hal tersebut. Akan tetapi, dari
gangguan jiwa bipolar dengan pengobatan
Persamaan (4.28) di atas, dapat diperoleh
melalui model matematis
informasi bahwa kombinasi pengobatan akan
mengubah kebergantungan emotional inertia
𝑥̈ − 𝛼𝑥̇ + 𝜔2 𝑥 = 𝛽𝑥 2 𝑥̇ (4.26)
terhadap waktu.
Untuk menganalisis titik kesetimbangan dari
Suku pada ruas kanan dari Persamaan (4.26)
model gangguan jiwa bipolar dengan pengobatan
menunjukkan fungsi matematis dari perawatan
dapat dilakukan dengan menuliskan kembali
secara keseluruhan yang mencakup kombinasi
persamaan (4.26) dalam bentuk
anti-depresan, penstabil mood, psikoterapi, dan
antipsikotik atau penenang, untuk 𝑥̇ 1 = 𝑓1 (𝑥1 , 𝑥2 ) = (𝛼 + 𝛽𝑥22 )𝑥1 − 𝜔2 𝑥2 (4.29)
mengendalikan variasi mood pasien Bipolar.
Berdasarkan hasil simulisi numerik, parameter 𝛽 𝑥̇ 2 = 𝑓2 (𝑥1 , 𝑥2 ) = 𝑥1 (4.30)
menggambarkan efektivitas pengobatan yang
dengan
terkait dengan usia kesembuhan pasien bipolar
setelah diberi pengobatan. Hal ini terlihat jelas 𝑥1 = 𝑥̇
dalam Gambar 4.4.
𝑥̇ 1 = 𝑥̈

𝑥2 = 𝑥

𝑥̇ 2 = 𝑥̇

Syarat kestabilan dari sistem persamaan


differensial (4.29) dan (4.30) di atas diberikan
oleh

𝑓1 (𝑥1 , 𝑥2 ) = 0 (4.31)

𝑓2 (𝑥1 , 𝑥2 ) = 0 (4.32)

Gambar 4.4 Kebergantungan usia kesembuhan yang akan menghasilkan persamaan terkopel
pasien bipolar (𝑡𝑠 ) pada parameter 𝛽 berikut

Untuk mendapatkan gambaran analogis dengan (𝛼 + 𝛽𝑥22 )𝑥1 − 𝜔2 𝑥2 = 0 (4.33)


moedel mekanik, Persamaan (4.26) ini dapat
𝑥1 = 0 (4.34)
dituliskan dalam bentuk
Dari persamaan (4.33) dan (4.34) di atas, dengan
𝑥̈ − (𝛼 + 𝛽𝑥 2 )𝑥̇ + 𝜔2 𝑥 = 0 (4.27) jelas dilihat bahwa titik kestabilan dari sistem
persamaan differensial (4.29) dan (4.30) adalah
Selanjutnya Dengan membandingkan Persamaan di titik (𝑥1 , 𝑥2 ) = (0,0). Untuk mengetahui jenis
(4.27) dengan Persamaan (4.3) dapat dari titik kestabilan tersebut, dapat dibangun
disimpulkan bahwa sebuah matriks Jacobian (𝐽) melalui definisi
berikut
1 𝑑𝑀(𝑡)
= −(𝛼 + 𝛽𝑥 2 )
𝑀(𝑡) 𝑑𝑡 (4.28)

35
PRISMA FISIKA, Vol. 9, No. 1 (2021), Hal. 30-39 ISSN : 2337-8204

𝜕𝑓1 𝜕𝑓1 tertentu saja eksistensi dari limit cycle itu dapat
𝜕𝑥1 𝜕𝑥2 dibuktikan dengan mudah. Salah satu sistem
𝐽= yang dapat ditunjukkan memiliki limit cycle yang
𝜕𝑓2 𝜕𝑓2
unik adalah sistem Lienard (9). Sistem Lienard
(𝜕𝑥1 𝜕𝑥2 )
memiliki bentuk umum yang dinyatakan oleh
2
= (𝛼 + 𝛽𝑥2 2𝛽𝑥1 𝑥2 − 𝜔2 ) (4.35)
1 0 𝑥̈ + 𝑓 (𝑥)𝑥̇ + 𝑔(𝑥 ) = 0 (4.41)

𝐽(0,0) = (𝛼 −𝜔2 ) (4.36) Menurut teorema Lienard, apabila memenuhi


1 0
syarat-syarat berikut
Jenis titik kestabilan dari sistem di atas dapat
ditentukan dari nilai Eigen matriks Jacobian. 1. 𝑓 (𝑥 ) dan 𝑔(𝑥 ) bersifat kontinyu dan
Nilai-nilai Eigen tersebut dapat dihitung dengan differensiabel (memiliki turunan) untuk
menyelesaikan persamaan berikut semua 𝑥
2. 𝑔(𝑥 ) merupakan fungsi ganjil, yaitu
2 memiliki sifat 𝑔(−𝑥 ) = −𝑔(𝑥)
|𝛼 − 𝜆 −𝜔 | = 0 (4.37)
1 0−𝜆 3. 𝑔(𝑥 ) > 0 untuk 𝑥 > 0
4. 𝑓 (𝑥 ) merupakan fungsi genap, yaitu
Garis sejajar pada persamaan (4.38) merupakan
memiliki sifat 𝑓(−𝑥 ) = 𝑓(𝑥)
notasi determinan matriks sehingga persamaan
5. Dapat didefinisikan fungsi 𝐹 (𝑥 ) =
tersebut akan dipenuhi oleh hubungan 𝑥
∫0 𝑓(𝑢) 𝑑𝑢 yang:
𝜆2 − 𝛼𝜆 + 𝜔2 = 0 (4.39) (i) memiliki sebuah pembuat nol positif
pada 𝑥 = 𝑎,
Persamaan (4.39) merupakan sebuah (ii) bernilai negatif dalam rentang 0 <
persamaan kuadrat yang solusinya diberikan 𝑥<𝑎
oleh (iii) bernilai positif dan monoton naik
untuk 𝑥 > 𝑎
𝛼 𝛼 2𝜔
𝜆1,2 = 2 ± 2 √1 − ( 𝛼 )2 (4.40) (iv) 𝐹(𝑥) → ∞ jika 𝑥 → ∞

Karena sistem yang ditinjau adalah sistem maka Persamaan (4.41) akan memiliki sebuah
yang berosilasi (𝛼 < 2𝜔), maka persamaan limit cycle stabil yang mengelilingi titik asal (0,0)
(4.40) di atas merupakan bilangan kompleks pada bidang fase. Selanjutnya akan dibuktikan
dengan 𝛼 bernilai positif sehingga titik (0,0) bahwa model gangguan jiwa bipolar dengan
merupakan titik sumber tak stabil. pengobatan yang diberikan oleh Persamaan
(4.26) memenuhi teorema Lienard, yang berarti
3.6. Limit Cycle pada Model Gangguan Jiwa bahwa model tersebut memiliki limit cycle stabil
Bipolar dengan Pengobatan yang unik. Untuk membuktikan tersebut langkah
Salah satu hal yang menarik dari model yang pertama yang harus dilakukan adalah
gangguan jiwa bipolar dengn pengobatan membandingkan Persamaan (4.27) dengan
sebagaimana diberikan oleh Persamaan (4.26) (4.41) yang menghasilkan hubungan
adalah adanya fenomena limit cycle (siklus
terbatas) atau self-oscillation (osilasi diri). Suatu 𝑓 (𝑥 ) = −(𝛼 + 𝛽𝑥 2 ) (4.42)
sistem non-linear dikatakan memiliki limit cycle 𝑔 (𝑥 ) = 𝜔 2 𝑥 (4.43)
apabila dinamika dari variabel-variabel
keadaannya mengalami pengulangan dalam Persamaan (4.42) dan (4.43) masing-masing
selang waktu tertentu, sehingga jika merupakan fungsi kuadrat dan fungsi linear yang
digambarkan dalam diagram fase akan bersifat kontinyu dan dapat diturunkan untuk
membentuk suatu siklus (osilasi). Pada semua 𝑥, sehingga syarat 1 dari teorema Lienard
umumnya, penentuan eksistensi limit cycle dari dipenuhi. Selanjutnya 𝑔(𝑥 ) = 𝜔2 𝑥 merupakan
sistem suatu persaman differensial merupakan fungsi linear dengan 𝜔2 > 0, hal ini berarti
persoalan yang sulit. Hanya pada kasus-kasus bahwa 𝑔(𝑥 ) merupakan fungsi ganjil karena

36
PRISMA FISIKA, Vol. 9, No. 1 (2021), Hal. 30-39 ISSN : 2337-8204

𝜔2 (−𝑥 ) = −𝜔2 𝑥 dan 𝑔(𝑥) > 0 untuk 𝑥 > 0 , Jadi 5(i) akan terpenuhi jika 𝛽 < 0, dengan
artinya syarat 2 dan 3 dari teora Lienard pembuat nol positif adalah 𝑥 = √−3𝛼⁄𝛽.
dipenuhi. Kemudian, 𝑓(𝑥 ) = −(𝛼 + 𝛽𝑥 2 ) adalah
fungsi kuadrat yang merupakan fungsi genap • Syarat 5(ii), akan ditunjukkan bahwa
karena −(𝛼 + 𝛽𝑥 2 ) = −(𝛼 + 𝛽[−𝑥]2 ), ini berarti dalam rentang 0 < 𝑥 < √−3𝛼 ⁄𝛽, fungsi
bahwa syarat nomor 4 dari teorema Lienard juga 𝐹 (𝑥 ) < 0
dipenuhi. Tinggal menunjukkan secara rinci 0 < 𝑥 < √−3𝛼 ⁄𝛽
apakah syarat nomor 5 juga dipenuhi. Berikut
0 < 𝑥 2 < −3𝛼 ⁄𝛽
akan diberikan pembuktian syarat nomor 5 dari
karena 𝛽 merupakan bilangan negatif,
teorema Lienard.
maka
Didefinisikan
𝑥 0 > 𝛽𝑥 2 > −3𝛼
−3𝛼 < 𝛽𝑥 2 < 0
𝐹(𝑥 ) = ∫ 𝑓 (𝑢) 𝑑𝑢
𝛽𝑥 2
0 −𝛼 < <0
𝑥 3
𝐹(𝑥 ) = ∫ −(𝛼 + 𝛽𝑢2 ) 𝑑𝑢 𝛽𝑥 2
𝛼−𝛼 <𝛼+ <𝛼
0 3
𝑥 𝛽𝑥 2
0 < (𝛼 + )<𝛼
𝐹(𝑥 ) = − ∫(𝛼 + 𝛽𝑢2 ) 𝑑𝑢 3
0 𝛽𝑥 2
𝑥 −𝛼 < − (𝛼 + )<0
𝛽𝑢3 3
𝐹 (𝑥) = − [𝛼𝑢 + ]
3 0 𝛽𝑥 2
ini berarti bahwa − (𝛼 + ) bernilai
3
𝛽𝑥 3
𝐹 (𝑥 ) = − (𝛼𝑥 + ) negatif, sehingga untuk 𝑥 > 0, nilai
3 𝛽𝑥 2
𝐹(𝑥 ) = −𝑥 (𝛼 + ) akan bernili
𝛽𝑥 2 3
𝐹 (𝑥 ) = −𝑥 (𝛼 + ) negatif. Dengan demikian syarat 5(ii)
3
dipenuhi. Untuk memudahkan
visualisasi, bukti ini juga dapat dilihat
• Syarat 5 (i), agar 𝐹(𝑥 ) memiliki sebuah dari Gambar 4.4 yang merupakan grafik
pembuat nol maka 𝐹(𝑥) untuk nilai 𝛼 = 0,5 dan 𝛽 = −10,
sehingga √−3𝛼⁄𝛽 =
𝛽𝑥 2
𝑥 (𝛼 + )=0 √−3 × 0,5⁄(−10) = √0,15 = 0,3873
3
dalam rentang −0,5 ≤ 𝑥 ≤ 0,5. Tampak
𝑥=0 jelas bahwa dalam rentang 0 < 𝑥 <
0,3783 fungsi 𝐹(𝑥) bernilai negatif,
atau sehingga syarat 5(ii) dalam teorema
Lienard dipenuhi
𝛽𝑥 2
𝛼+ =0
3

𝛽𝑥 2
= −𝛼
3

3𝛼
𝑥2 = −
𝛽

3𝛼 (4.44)
𝑥 = ±√− 𝛽

Tampak dari Persamaan (4.44), agar model


ini memiliki limit cycle maka parameter 𝛽 Gambar 4.5 Grafik 𝐹(𝑥)
harus bernilai negatif sehingga nilai dibawah
tanda akar akan positif (memiliki akar riil). • Syarat 5(iii), akan dibuktikan bahwa
untuk > √−3𝛼 ⁄𝛽 , 𝐹(𝑥) bernilai positif.

37
PRISMA FISIKA, Vol. 9, No. 1 (2021), Hal. 30-39 ISSN : 2337-8204

𝑥 > √− 3𝛼⁄𝛽 lingkaran tertentu seperti ditunjukkan


𝑥 2 > −3𝛼⁄𝛽 dalam Gambar 4.6. Dalam kaitannya dengan
karena 𝛽 merupakan bilangan negatif, model gangguan jiwa bipolar, eksistensi limit
maka cycle diinterpretasikan sebagai keberhasilan
𝛽𝑥 2 < −3𝛼 proses pengobatan, karena keadaan
𝛽𝑥 2 emosional penderita berosilasi dalam bataas
𝛼+ <0 yang ditentukan seperti tampak dalam
3
𝑐𝑥 2 Gambar 4.7.
− (𝛼 + )>0
3
𝑐𝑥 2
karena 𝑥 bernilai positif dan − (𝛼 + )
3
juga positif maka 𝐹(𝑥) bernilai positif.
Selanjutnya akan dibuktikan bahwa
dalam rentang ini 𝐹(𝑥) monoton naik.
Fungsi 𝐹(𝑥) akan monoton naik jika
kemiringannya selalu positif artinya
turunan dari 𝐹(𝑥) harus bernilai positif
dalam rentang tersebut

𝛽𝑥 2
𝐹 (𝑥 ) = −𝑥 (𝛼 + )
3
𝛽𝑥 3
𝐹 (𝑥 ) = −𝛼𝑥 − Gambar 4.7 Diagram fase model gangguan jiwa
3
𝑑𝐹
= −𝛼 − 𝛽𝑥 2 bipolar dengan pengobatan
𝑑𝑥

Karena 𝑥 > √− 3𝛼⁄𝛽 , maka


𝑥 > √− 3𝛼⁄𝛽
𝑥 2 > −3𝛼⁄𝛽
karena 𝛽 merupakan bilangan negatif,
maka
𝛽𝑥 2 < −3𝛼
−𝛽𝑥 2 > 3𝛼
−𝛼 − 𝛽𝑥 2 > −𝛼 + 3𝛼
−𝛼 − 𝛽𝑥 2 > 2𝛼
𝑑𝐹
> 2𝛼
𝑑𝑥
Gambar 4.8 Keadaan emosional setelah
Hasil terakhir ini menunjukkan bahwa
dilakukan pengobatan
turunan dari 𝐹(𝑥) selalu positif yang
artinya 𝐹 (𝑥 ) monoton naik, sehingga
4. Kesimpulan
syarat 5(iii) terpenuhi. Hal ini juga dapat
Model gangguan bipolar tanpa pengobatan
dilihat secara grafik, sebagaimana
dan dengan pengobatan sistem yang ditinjau
ditunjukkan dalam Gambar 4.5
adalah sistem yang berosilasi yaitu 𝛼 < 2𝜔,
• Syarat 5(iv) otomatis terpenuhi, karena
dengan 𝛼 bernilai positif sehingga titik (0,0)
𝐹 (𝑥 ) monoton naik, hal ini terlihat jelas
merupakan titik sumber tak stabil yang
dari Gambar 4.5.
menyebabkan diagram fase dari sistem ini
Karena semua syarat dari teorema Lienard berupa spiral yang mengarah keluar. Pada model
terpenuhi maka dapat disimpulkan bahwa gangguan jiwa bipolar dengan pengobatan yang
model gangguan jiwa bipolar dengan diajukan oleh Daugherty et al (2003) memiliki
pengobatan yang diajukan oleh Daugherty et sebuah limit cycle yang unik. Eksistensi limit cycle
al (3) memiliki sebuah limit cycle yang unik. ini menyebabkan orbit pada bidang fase akan
Eksistensi limit cycle ini menyebabkan orbit menuju ke suatu lingkaran tertentu. Limit cycle
pada bidang fase akan menuju ke suatu inilah diinterpretasikan sebagai keberhasilan

38
PRISMA FISIKA, Vol. 9, No. 1 (2021), Hal. 30-39 ISSN : 2337-8204

proses pengobatan, karena keadaan emosional


penderita berosilasi dalam batas yang
ditentukan.

Daftar Pustaka
[1] Barbara, D. I., & Goldstain, S. Attention
Deficit Disorder. Amerika Serikat: Main
street books, 1993.
[2] Maslim, R. Diagnosis Gangguan Jiwa,
Rujukan Ringkas PPDGJ III. Jakarta: Bagian
Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya,
2003.
[3] Daugherty, D., Urea, J., Roque, T., & Wirkus,
S. Models Of Negatively Damped Harmonic
Oscillators: The Case Bipolar Disoeder.
Biometrics Unit Technical Reports: Number
BU-1613-M, 2003.
[4] Daugherty, D., Urea, J., Urrea T. R., Roque, J.
U., Troyer, J., Wirkus, S., & Porter, M. A.
Mathematical Models of Bipolar Disorder.
Commun Nonlinear Sci Numer Simulat 14:
2897-2908, 2009.
[5] Snyder, J. Lienard Oscillator Modeling of
Bipolar Disorder. Georgia: Institut Teknologi
Georgia, 2003.
[6] Nana, L. Bifurcation Analysis of
Parametrically Excited Bipolar Disorder
Model. Communications in Nonlinear
Science and Numerical Simulation 14: 351–
360, 2009.
[7] Frank, T. D. A Limit Cycle Oscillator Model for
Cycling Mood Variations of Bipolar Disorder
Patients Derived from Cellular Biochemical
Reaction Equations. Commun Nonlinear Sci
Numer Simulat 18: 2107-2119, 2013.
[8] Hellevik, K., & Gudmestad, O. T. Limit Cycle
Oscillations at Resonances for Systems
Subjected to Nonlinear Damping or External
Forces. IOP Conf. Series: Materials Science
and Engineering 276: 012020, 2017.
[9] Strogatz, Steven H. Nonlinear Dynamics and
Chaos: With Applications To Physics, Biology,
Chemistry, and Engineering. Canada:
Perseus Books Publishing, 1994.

39

Anda mungkin juga menyukai