Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Faiq Fuady

NIM : 201211033

Kelas : PAI 4A

SEJARAH KERAJAAN ISLAM di PULAU SUMATERA

Pulau Sumatera adalah gerbang masukya Islam di Nusantara. Sebagian sumber


mnenyebut Islam masuk ke pulau Sumatra pada abad ke-13 M yang dibuktikan dengan
keberadaan makam Sultan Malik As Shaleh di Aceh Utara yang wafat pada bulan Ramadhan
696 H / 1297 M. Sementara teori lain mengatakan bahwa Islam datang ke wilayah Sumatera
sejak abad 7 Masehi.

Kerajaan-Kerajaan Islam di Pulau Sumatera

 Kerajaan Perlak
Perlak berada di wilayah Aceh Timur yang banyak ditumbuhi kayu. Wilayah
ini banyak dikunjungi oleh orang luar dengan tujuan membeli kayu. Sebagai sebuah
pelabuhan perniagaan yang maju dan aman di abad 8 M, Perlak menjadi tempat
singgah kapal-kapal dari Arab dan Persia, sehingga seiring dengan berjalannya watu
terbentuk dan berkembang masyarakat Islam melalui perkawinan antara pedagang
arab atau persia dengan warga lokal.
Kerajaan Perlak berdiri pada Selasa, 1 Muharram 225 H/840 M. Kerajaan
erlak merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Raja pertamanya adalah Syed
Maulana Abdul Azis Shah atau yang terkenal dengan gelar Sultan Alauddin Syed
Maulana Abdul Aziz Shah.
Berikut raja-raja yang pernah memimpin kerajaan Perlak:
1. Sultan Alauddin Syed Maulana Abdul Azis Shah (225-249 H/840-864 M)
2. Sultan Alauddin Syed Maulana Abdul Rahim Shah (249-285 H/864-888
M)
3. Sultan Alauddin Maulana Abbas Shah (285-300 H/888-913 M)
Pada masa pemerintahan Sultan Alauddin Maulana Abbas Shah terjadi perang
saudara antara Syiah dan Ahlussunnah yang menyebabkan kematian sang Sultan.
Hingga 2 tahun Perlak tidak ada sultan yang naik tahta.
Pada tahun 302-305 H/915-918 M Syed Maulana Ali Mughayat Shah menjadi
sultan perlak dan pada akhir masa jabatannya terjadi lagi perseteruan antara syiah dan
ahlussunnah.
Kemenangan pada pihak Ahlussunnah membuat Sultan yang diangkat menjadi
raja perlak berasal dari golongan ahlussunnah. Berikut raja-raja yang memerintah
kerajaan perlak:
1. Sultan Makhdum Alauddin Abdul Kadir Shah Johan Berdaulat (306-310 H
/ 928-932 M)
2. Sultan Makhdum Alauddin Malik Muhammad Amin Shah Johan Berdaulat
(310-334 H/932-954 M)
3. Sultan Makhdum Alauddin Abdul Malik Shah Johan Berdaulat (334-362
H / 956-983 M)
Diakhir masa pemerintahan Sultan Abdul Malik kembali terjadi perang antara
kedua aliran yang diakhiri dengan perdamaian dan membagi wilayah kerajaan
menjadi 2. Setelah sultan mangkat, kerajaan perlak bergabung dengan kerajaan
Samudera Pasai pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Malik Al Zahir, putra Al
Malik As Saleh.
 Kerajaan Samudera Pasai
Kerajaan samudera Pasai terletak di 15 km di sebelah timur Lhokseumawe,
Aceh. Kerajaan Samudera Pasai berdiri pada tahun 433 H/1024 M, yang didirikan
oleh Meurah Khair yang mempunyai gelar Maharaja Mahmud Syah.
Berikut raja-raja yang memerintah kerajaan samudera pasai, yaitu:
1. Maharaja Mahmud Syah (433-470 H/1024-1078 M)
2. Maharaja Mansur Shah (470-527 H/1078-1133 M)
3. Maharaja Ghiyasyuddin Syah (527-550 H/1133-1155 M)
4. Maharaja Nuruddin (550-607 H/1155-1210 M). Beliau merupakan raja
terakhir dari keturunan Meurah Khair.
Setelah 50 tahun Samudera Pasai berada di dala konflik, Meurah silu
mengambil kekuasaan dengan mendasarkan bahwa dinastinya sudah memerintah
Perlak selama 2 abad dan kemudian disatukan dengan samudera pasai di masa Sultan
Muhammad Al Zahir (1289-1326 M).
Menurut sumber cerita dari Cina dan catatan Ibnu Battutah, menyebutkan
kerajaan Samudera Pasai didirikan pada Al Malik As Saleh pada tahun 1282 M.
Daftar raja yang pernah memerintah di kerajaan samudera pasai :
1. Sultan Malik As Saleh (W-1297 M)
2. Muhammad Malik Al Zahir (1297-1326 M)
3. Muhammad Malik Al Zahir II (1326-1345 M)
4. Manshur Malik Al Zahir (1345-1345 M)
5. Ahmad Malik Al Zahir (1345-1383 M)
6. Zainal Abidin Malik Al Zahir (1383-1405 M)
7. Nahrasiyah (1405 M)
8. Abu Zaid Malik Az Zahir (1455 M)
9. Zainal Abidin (1455-1477 M)
10. Abdullah Malik Az Zahir (1501-1513 M)
11. Zainal Abidin (1513-1524 M)
Dimasa Sultan Zainal Abidin, samudera pasai dikuasai oleh Portigis selama 3
tahun. Sementara Malaka menjadi sebuah kerajaan Islam. Itu terjadi pada tahun 1511
M dan meluaskan kekuasaannya, sementara samudera pasai mulai dikuasai Portugis
pada 1521 M.
 Kerajaan Malaka
Kerajaan Malaka didirikan oleh Parameswara yang melarikan diri ke
Semenanjung Melayu setelah Tumasik diserang oleh Majapahit. Kerajaan Malaka
didirikan pada tahun 1400 M.
Berikut raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Malaka :
1. Parameswara yang memiliki gelar sesudah masuk Islam yaitu Megat
Iskandar Syah (1400-1424 M)
2. Sultan Muhammad Syah (1424-1444 M)
3. Sultan Majmud (1444-1511 M)
Kemudian Malaka jatuh ke dalam kekuasaan Portugis pada tahun 1511. Sultan
Mahmud selalu berusaha merenut Malaka kembali dari tangan Portugis akan tetapi
selalu gagal sampai beliau wafat.
 Kerajaan Aceh Darussalam
Pada 1514 M, Ali Mughayat Syah diangkat menjadi Sultan Kerajaan Aceh
Darussalam. Kerajaan Aceh Darussalam mencakup Aru sampai Pancu di pantai utara
dan Jaya sampai ke Barus di pantai barat. Baliau memiliki tekad untuk mengusir
portuugis dari Sumatera Utara, dan terjadi pertempuran dengan portugis ( 1521, 1526,
1528, 1542).
Kerajaan Aceh Darussalam mengalami zaman keemasan pada masa Sultan Ali
Mughayat Syah, Sultan Alauddin Riayat Syah II, Sultan Iskandar Muda
Darmawangsa Perkasa Alam Syah dan Sultanah Sri Tajul Alam Safiatuddin Johan.
Setelah itu, kerajaan aceh darussalam mengalami masa suram. Terdapat 31
rajayang pernah memerintah kerajaan Aceh Darussalam, dengan raja terakhir Sultan
Alauddin Muhammad Daud Syah tahun 1904 M.
 Kerajaan Islam di Jambi
Kerajaan Islam di Jambi berada sejak abad ke 9 dibawah pemerintahan Orang
Kayo Hitam Anak Datuk Paduka Barhala. Datuk Barhala merupakan seorang yang
berasal dari Turki yang terdampar di pulau Barhala, yang kemudian menikah dengan
Putri Salaro Pinang Masak yang sudah muslim.
 Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya awalnya bercorak Buddha. Kerajaan ini mulai proses
Islamisasi pada akhir abad ke 15. Pada abad 16 M, kerajaan Sriwijaya berada dibawah
kekuasaan kerajaan Demak. Sultan pertama kerajaan Sriwijaya adalah Susuhan Sultan
Abdurrahman Khalifat Al Mukminin Sayidil Iman. Kerajaan Sriwijaya pernah
dipimpin oleh 11 Sultan sejak 1706 dan sultan terakhir adalah Raden Abdul Azim
Purbolinggo.
 Catatan Marco Polo
Keberadaan kerajaan-kerajaan selain sriwijaya dicatat oleh Marco Polo.
Catatan tersebut berdasarkan perjalanannya bersama ayah dan pamannya. Marco Polo
memberikan deskripsi yang relatif akurat kepada Eropa tentang pesisir utara sumatera.
Kunjungan keluarga Marco Polo bertepatan dengan pembentukan negara pelabuhan
Islam pertama di sepanjang pantai utara pulau sumatera.
Pada awal catatannya, Marco Polo menyebut ada 8 kerajaan di pulau Sumatera
yang memiliki bahasa masing-masing, namun dia hanya menjelaskan 4 kerajaan.
Yaitu kerajaan Ferlec atau Perlak, Kerajaan Basman atau Peusangan, Kerajaan
Sumatera atau Samudera, dan kerajaan Dragoian atau Pidie.

Anda mungkin juga menyukai