Anda di halaman 1dari 10

Tugas individu

MANAJEMEN KEPERAWATAN

PELAYANAN IBU NIFAS

OLEH:

NAMA : NUR BIYAN TORO

NIM : S.0016 P.020

STIKES KARYA KESEHATAN KENDARI

TA 2022/2023.
KATA PEGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah- Nya sehingga saya bisa menyusun tugas mata
kuliah Manajemen Keperawatan ini dengan baik serta tepat waktu.

Tugas ini saya buat untuk memberikan ringkasan tentang pelayanan pada Ibu
NIfas, Mudah-mudahan makalah yang saya buat ini bisa memberikan
pengetahuan kita jadi lebih luas lagi. saya menyadari kalau masih banyak
kekurangan dalam menyusun makalah ini.

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat saya
harapkan guna kesempurnaan makalah ini. saya mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Dosen yang telah memberikan arahan sehingga makalah ini dapat
selesai tepat waktu. Atas perhatian serta waktunya, saya sampaikan banyak
terima kasih.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1.................................................................................................Latar Belakang
......................................................................................................................1
1.2...........................................................................................Rumusan Masalah
......................................................................................................................2
1.3..............................................................................................................Tujuan
......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1.Pengertian Ibu Nifas.....................................................................................3
2.2. Tahap Masa Nifas........................................................................................4
2.3. Pelayanan Ibu Nifas ....................................................................................4
BAB III PENUTUP..................................................................................................5
3.1.Pengkajian....................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Masa nifas merupakan masa setelah proses persalinan yang paling berisiko
bagi ibu dan bayi karena masih dalam masa pemulihan. Ibu nifas
memerlukan pelayanan kesehatan yang bermutu untuk memantau kesehatan
ibu. Mutu pelayanan kesehatan nifas terlihat dari angka kunjungan ibu nifas
ke fasilitas kesehatan sesuai standar yaitu 3 kali kunjungan (Bambang and
Universitas Negeri Semarang, 2021).

Ibu pada periode masa nifas, memerlukan waktu untuk memulihkan


kesehatannya, sehingga perlu perawatan khusus ibu nifas untuk
meminimalkan risiko komplikasi dan kematian ibu. Salah satu alat ukur
pelayanan kebidanan dikatakan berkualitas apabila suatu pelayanan
kebidanan dapat memuaskan pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata
pasien (Nuraini Fauziah, Dewi Marfuah, 2018).

Tindakan ibu nifas dalam mengkonsumsi kapsul vitamin A sangatlah


penting.Periode masa nifas pada seorang ibu membuat ibu nifas harus
memenuhi kebutuhan vitamin A untuk ibu nifas dan anaknya.Kekurangan
vitamin A pada ibu nifas akan dapat mengakibatkan penurunan daya tahan
tubuh baik pada ibu nifas maupun kepada bayi (Siregar, 2019).

Kepuasan pasien merupakan suatu tingkat perasaan pasien yang timbul


sebagai akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah
pasien membandingkan dengan apa yang diharapkannya. Pasien baru akan
merasa puas apabila kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya sama atau
melebihi
harapan dan sebaliknya, ketidakpuasan pasien atau perasaan kecewa akan
muncul apabila kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya itu tidak sesuai
dengan harapannya(Aminah, 2017).
1.2. Rumusan Masalah

penulis sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam


makalah ini. Ada pula permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini
antara lain :

 Apa saja pelayanan yang diberikan pada ibu Nifas

1.3. Tujuan

 Untuk mengetahui pelayanan apa yang harus diberikan pada ibu Nifas

 Untuk mengetahui apa yang di Maksud dengan ibu nifas

 Untuk mengetahui tahap masa nifas


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Ibu NIfas

Masa nifas adalah masa setelah persalinan selesai sampai 6 minggu atau 42
hari. Alat reproduksi akan kembali ke keadaan semula sebelum hamil,
sekitar kurang lebih 60 gram dimulai segera setelah plasenta lahir. Pada
masa nifas atau sehabis bersalin ibu merasa lelah, harus istirahat dengan
tidur terlentang untuk beberapa jam, kemudian baru boleh miring kanan dan
kiri untuk mencegah thrombosis dan tromboembol (Susilowati, 2015).

Masa nifas merupakan hal penting untuk diperhatikan guna menurunkan


angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. Dari berbagai pengalaman dalam
menanggulangi kematian ibu dan bayi di banyak negara, para pakar
kesehatan menganjurkan upaya pertolongan difokuskan pada periode
intrapartum. Upaya ini terbukti telah menyelamatkan lebih dari separuh ibu
bersalin dan bayi baru lahir yang disertai dengan penyulit proses persalinan
atau komplikasi yang mengancam keselamatan jiwa. Namun, tidak semua
intervensi yang sesuai bagi suatu negara dapat dengan serta merta dijalankan
dan memberi dampak menguntungkan bila diterapkan di negara lain (Saleha,
2009).

M asa nifas (puerperium) merupakan masa yang cukup penting bagi


tenaga kesehatan untuk selalu melakukan pemantauan karena pe-
laksanaan yang kurang maksimal dapat menyebabkan angka morbiditas dan
mortalitas ibu dan bayi meningkat. Jika ditinjau dari penyebab kematian para
ibu adalah infeksi yang merupakan penyebab nomor dua setelah perdarahan.
Dalam bab ini akan diuraikan tentang pengertian masa nifas, tujuan asuhan
masa N ifas, peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas, tahapan
masa nifas dan kebijakan program nasional masa nifas (Nurliana Mansyur
and A. Kasrinda Dahlan, 2014).
Masa nifas merupakan masa yang dimulai setelah proses persalinan bayi
sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil yang berlangsung
mulai dari 6 jam hingga 42 hari setelah proses persalinan. Pada masa nifas
organ-organ reproduksi sedang mengalami pemulihan dan memungkinkan
untuk terjadi masalah-masalah serius yang berakibat fatal sehingga dapat
menyebabkan kematian pada ibu. Kematian ibu nifas dapat dicegah dengan
melakukan pelayanan kesehatan masa nifas atau postnatal care. Pemeriksaan
terhadap ibu nifas dilakukan guna untuk mendeteksi dini komplikasi pada
ibu nifas (Bambang and Universitas Negeri Semarang, 2021).

2.2. Tahap Masa Nifas

Puerpurium dini yaitu: kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan
berjalan-jalan. Dalam agama islam, dianggap telah bersih dan boleh bekerja
setelah 40 hari.

Puerpurium intermedialyaitu: kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang


lamanya 6-8 minggu.

Remote puerpuriumyaitu: waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat


sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai
komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan
atau tahunan (Susilowati, 2015).

2.3. Pelayanan Ibu NIfas

Pelayanan kesehatan ibu nifas merupakan pelayanan kesehatan yang


diberikan kepada ibu nifas sesuai standar yang dilakukan minimal 3 kali
kunjungan dengan jadwal yang telah ditentukan. Jenis pelayanan kesehatan
ibu nifas yang diberikan meliputi pemeriksaan tanda vital (tekanan darah,
nadi, nafas, dan suhu), pemeriksaan tinggi puncak rahim, pemeriksaan
lokhia dan cairan per vaginam lain, pemeriksaan payudara dan pemberian
anjuran ASI eksklusif, pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE)
kesehatan ibu nifas dan bayi baru lahir, termasuk keluarga berencana, dan
pelayanan KB setelah persalinan (Bambang and Universitas Negeri
Semarang, 2021).

Pelayanan kesehatan yang dilakukan ibu nifas dikatakan berkualitas apabila


ibu nifas telah melakukan kunjungan nifas sesuai standar yaitu hingga
kunjungan nifas ketiga (KF3). Kunjungan ulang ibu nifas dapat digunakan
sebagai indikator dalam mengetahui kualitas pelayanan kesehatan ibu nifas
yang diberikan. Pasien yang merasa terpuaskan oleh pelayanan yang
diberikan dapat melakukan tindakan berulang sebagai penggunaan jasa
secara berulang pada waktu yang akan datang dan kepuasan pasien berkaitan
erat dengan kualitas pelayanan yang diberikan. Kepuasan pasien sebagian
besar bergantung pada mutu layanan kesehatan yang disediakan (Bambang
and Universitas Negeri Semarang, 2021).

Perawatan yang dibutuhkan ibu selama masa nifas yaitu membantu ibu
memantau dan mempertahankan kesehatannya dengan memberikan
informasi kesehatan dan keterampilan yang tepat. Pada masa nifas perawatan
yang dibutuhkan oleh klien antara lain:
pemenuhan kebutuhan nutrisi, mobilisasi, eliminasi, personal hygiene,
perawatan payudara, teknik menyusui yang benar, perawatan luka jahit agar
tidak terjadi infeksi, dan pengawasan involusi uteri (Yugistyowati, 2013).
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Masa nifas merupakan masa setelah proses persalinan yang paling berisiko
bagi ibu dan bayi karena masih dalam masa pemulihan. Ibu nifas
memerlukan pelayanan kesehatan yang bermutu untuk memantau kesehatan
ibu. Mutu pelayanan kesehatan nifas terlihat dari angka kunjungan ibu nifas
ke fasilitas kesehatan sesuai standar yaitu 3 kali kunjungan (Bambang and
Universitas Negeri Semarang, 2021).

Masa nifas adalah masa setelah persalinan selesai sampai 6 minggu atau 42
hari. Alat reproduksi akan kembali ke keadaan semula sebelum hamil,
sekitar kurang lebih 60 gram dimulai segera setelah plasenta lahir. Pada
masa nifas atau sehabis bersalin ibu merasa lelah, harus istirahat dengan
tidur terlentang untuk beberapa jam, kemudian baru boleh miring kanan dan
kiri untuk mencegah thrombosis dan tromboembol (Susilowati, 2015).
DAFTAR PUSTAKA

Aminah (2017) ‘HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN


KEBIJAKAN TEKNIS PELAYANAN OLEH BIDAN DESA DENGAN
KEPUASAN IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANAH
JAWA’.
Bambang, R. P. A. and Universitas Negeri Semarang, I. (2021) ‘Mutu
Pelayanan Kesehatan Setelah Persalinan Yang Berhubungan Dengan
Kepuasan Pelayanan Ibu Nifas’.
Nuraini Fauziah, Dewi Marfuah, B. N. (2018) ‘PENCAPAIAN
KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEBIDANAN IBU
NIFAS DI RSUD SURAKARTA’.
Nurliana Mansyur, S. S. and A. Kasrinda Dahlan, S. S. (2014) ‘Buku Ajar :
Asuhan Kebidanan Masa Nifas’.
Saleha, S. (2009) ‘Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas’.
Siregar, P. A. (2019) ‘PERILAKU IBU NIFAS DALAM
MENGKONSUMSI KAPSUL VITAMIN A DI KECAMATAN KOTA
PINANG KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN’.
Susilowati, D. (2015) ‘FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
IBU NIFAS DALAM PELAKSANAAN MOBILISASI DINI’.
Yugistyowati, A. (2013) ‘Pengaruh Pendidikan Kesehatan Masa Nifas
Terhadap Kemampuan Perawatan Mandiri Ibu Nifas Post Sectio Caesarea
(SC)’.

Anda mungkin juga menyukai