DIABETES MELITUS
PATOGENESIS
DIABETES MELITUS TIPE 1
DM tipe ini terjadi karena adanya kerusakan pada sel β pulau langerhans pankreas
yang disebabkan proses autoimun.
Proses tersebut berhubungan dengan adanya gen HLA-DR/DQ pada kromosom 6
dan merupakan petanda genetik.
Bila ada faktor pemicu seperti infeksi virus, paparan toksin, atau stres maka akan
terjadi respon autoimun yang merusak sel β pulau langerhans pankreas. Petanda
genetik tipe ini adalah :
ICA 512
GAD65
IAA
Antibodi terhadap tyrosin phosphatase-like protein IA-2 dan IA-2β (2)
Akibatnya adalah terjadi defisiensi insulin absolut sehingga terjadi peningkatan kadar
glukosa darah karena glukosa tidak dapat dibawa masuk dalam sel kadar glukosa
intraseluler menurun lipolisis dan proteolisis glukoneogenesis glukosa
darah semakin tinggi dan disertai peningkatan benda keton dapat terjadi
ketoasidosis DM.2,3
Knudson PE, Weinstock RS, Henry JB. Carbohydrate. In: Henry JB. Clinical diagnosis and management by laboratory methods. 21st ed. Philadelph ia: W.B Saunders; 2001. p 211 -7
Mayne PD. Clinical chemistry in diagnosis and treatment. 6th ed. London: ELBS; 1994
PATOFISIOLOGI
Pada keadaan hiperglikemia maka taraf maksimal reabsorpsi
glukosa pada tubulus renalis akan dilampaui dan gula akan
dieksresikan pada urin (glikosuria).
Volume urin meningkat akibat terjadinya diuresis osmotik
sehingga terjadi poliuria.
Poliuria menyebabkan kehilangan air selanjutnya akan
menimbulkan dehidrasi dan hiperosmolaritas, bertambahnya
rasa haus dan gejala banyak minum (polidipsia).
Glikosuria menyebabkan kehilangan kalori yang cukup besar
(4,1 kkal untuk setiap gram karbohidrat yang diekskresikan
keluar).
Kehilangan ini ditambah lagi dengan hilangnya jaringan otot dan
adiposa akan mengakibatkan penurunan berat badan padahal
terdapat peningkatan selera makan (polifagia) dan asupan kalori
yang normal atau meningkat.
Granner DK. Hormon pankreas dan traktus gastrointestinal. In: Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, editors. Biokimia Harper. 25 ed. Jakarta:
EGC; 2001. p. 581-97.
Patogenesis
Limfosit T tersensitisasi
menjadi antigen dalam
kelenjar tiroid
kemudian akan menstimulas
i limfosit B untuk menghasilkan
antibodi terhadap tiroid
antara lain adanya
antibodi terhadap TSH-R
yang disebut TSH-RAb [stim]
yang akan menstimulasi
pertumbuhan dan
fungsi dari tiroid.
Aron D, Findling J, Tyrell J. Hypothalamus & Pituitary. In: Greenspan FS, GJ, editor. Basic and clinical endocrinology. London: Prentice Hall International Inc; 1997. p. 146-
53.