Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH EKONOMI DAN BISNIS

Dosen Pengampu: Dr. Ilham Z. Salle, S.E.,M.Si.,Ak

Disusun Oleh:

KELOMPOK 1

ISMAWAN 20510016
RASLINDA 20501075
SITI MAYSARI 20510007
NABILA ATIKA 20501089
IRMAWANTI 20510015

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MAKASSAR


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul HAKIKAT
EKONOMI ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Dosen Dr. Ilham Z. Salle, S.E.,M.Si.,Ak  pada Mata kuliah Etika Bisnis
dan Profesi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang HAKIKAT EKONOMI DAN BISNIS bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ilham Z. Salle,S.E.,M.Si.Ak,
selaku Dosen Etika Bisnis dan Profesi yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
 
Makassar,09 Oktober 2022

 
Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI ....................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG..................................................................................1.1

12 RUMUSAN MASALAH...............................................................................1.2

BAB 2 ISI............................................................................................................................2

BAB 3 PENUTUP..............................................................................................................3

3.1 KESIMPULAN............................................................................................3.1

3.2 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................3.2


BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Etika didefinisikan sebagai penyelidikan terhadap alam dan ranah
moralitasdimana istilah moralitas dimaksudkan untuk merujuk
pada ‘penghakiman’ akanstandar dan aturan tata laku moral.
Etika juga bisa disebut sebagai studi filosofi perilaku manusia
dengan penekanan pada penentuan apa yang dianggap salah
danbenar.
Dari definisi itu kita bisa mengembangkan sebuah konsep
etika bisnis. Tentu sebagian kita akan setuju bila standar etika yang
tinggi membutuhkan individu yang punya prinsip moral yang kokoh
dalam melaksanakannya. Namun, beberapa aspek khusus harus
dipertimbangkan saat menerapkan prinsip etika dalam bisnis.
Pertama, untuk bisa bertahan, sebuah bisnis harus mendapatkan
keuntungan. Jikakeuntungan dicapai melalui perbuatan yang
kurang terpuji, keberlangs ungan perusahaan bisa terancam.
Banyak perusahaan terkenal telah mencoreng reputasi mereka
sendiri dengan skandal dan kebohongan. Kedua, sebuah bisnis harus
dapatmenciptakan keseimbangan antara ambisi untuk mendapatkan
laba dan kebutuhanserta tuntutan masyarakat sekitarnya.
Memelihara keseimbangan seperti ini sering membutuhkan
kompromi atau bahkan better.
Berbisnis dengan etika adalah menerapkan aturan umum
mengenai etika padaperilaku bisnis. Etika bisnis menyangkut moral,
kontak sosial, hak-hak dan kewajiban,p r i n s i p - p r i n s i p d a n a t u r a n -
aturan. Jika aturan secara umum mengenai etika
mengatakan bahwa berlaku tidak jujur adalah tidak bermoral dan
beretika, makasetiap insan bisnis yang tidak berlaku jujur dengan
pegawainya, pelanggan, kreditur,pemegang usaha maupun pesaing
dan masyarakat, maka ia dikatakan tidak etis dantidak bermoral.
Intinya adalah bagaimana kita mengontrol diri kita sendiri untuk dapatm
enjalani bisnis dengan baik dengan cara peka dan toleransi. Dengan kata
lain, etika bisnis ada untuk mengontrol bisnis agar tidak tamak

B. RUMUSAN MASALAH
a. APA ITU HAKIKAT EKONOMI?
b. JELASKAN ETIKA DAN SISTEM EKONOMI
c. .PENGERTIAN DAN PERAN BISNIS
d. JELASKAN LIMA DIMENSI BISNIS
BAB II
PEMBAHASAN

A. HAKIKAT EKONOMI

Ekonomi beras al dari bahas a Y unani aikonomia yang berarti


pengelolaan rumah (Capra, 2000). Yang dimaksud pengelolaan rumah
adalah cara rumah tanggamemperoleh dan menghasilkan barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan hidup(fisik) anggota rumah tangganya. Dari
sini berkembang disiplin ilmu ekonomi yang dapat didefinisikan sebagai
ilmu yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi.Ilmu
ekonomi berkembang berdasarkan asumsi dasar yang masih dipegang
h i n g g a s a a t i n i , y a i t u a d a n y a k e b u t u h a n (needs) manusia yang
tidak terbatas dihadapkan pada sumber daya yang
t e r b a t a s (scarce resources) sehingga menimbulkan persoalan
bagaimana mengeksploitasi sumber daya yang terbatas tersebut secara
efektif dan efisien guna memenuhi kebutuhan manusia yang tidak
terbatas.

Ilmu ekonomi modern dewasa telah menanamkan paradigma tentang


hakikatmanusia sebagai berikut :

a. .Manusia adalah makhluk ekonomi.


b. Manusia mempunyai kebutuhan tak terbatas
c. Dalam upaya merealisasikan kebutuhannya, manusia bertindak
rasional.

arti kata Yunani oikonomia yaitu pengelolaan rumah, yang berarti cara
rumah tangga memperoleh dan menghasilkan barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan hidup (fisik) anggota rumah tangganya (Capra, 2002).
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang berhubungan dengan Ekonomi berasal dari kata
Yunani oikonomia yaitu pengelolaan rumah, yangberarti cara rumah tangga
memperoleh dan menghasilkan barang dan jasa untukmemenuhi
kebutuhan hidup (fisik) anggota rumah tangganya (Capra, 2002). Ilmu
ekonomi adalah ilmu yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan
konsumsi.Ilmu ekonomi berkembang berdasarkan asumsi dasar bahwa adanya
kebutuhan(needs) manusia yang tidak terbatas dihadapkan pada sumber
daya yang terbatas(scarce resources), sehingga timbul persoalan
bagaimana mengeksploitasi sumberdaya yang terbatas secara efektif dan efisien
guna memenuhi kebutuhan manusia yangtak terbatas. Dengan demikian, ilmu
ekonomi berkepentingan dalam mengembangkan konsep, teori, hukum,
sistem, dan kebijakan, ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan
kemakmuran masyarakat. Kemakmuran dicapai melalui peningkatan produksi
dan distribusi dari sudut produsen di satu sisi, serta peningkatan
pendapatan,konsumsi, dan lapangan kerja dari sudut konsumen di sisi lain

B. ETIKA BISNIS DAN EKONOMI

A. Etika mempelajari
perilaku/tindakan
seseorang dan
kelompok/lembaga
yang
B. dianggap baik atau
tidak baik. Sistem
ekonomi adalah
seperangkat unsur
(manusia,
C. lembaga, wilayah,
sumber daya) yang
terkoordinasi untuk
mendukung
peningkatan
D. produksi (barang
dan jasa) serta
pendapatan untuk
menciptakan
kemakmuran
E. masyarakat. Bila
berpegang pada
pemahaman ini, maka
pada tataran konsep,
semua
F. sistem ekonomi
seharusnya bersifat
etis karena semua
sistem ekonomi
bertujuan untuk
G. meningkatkan
produksi dan
pendapatan untuk
kemakmuran
masyarakat.
H. Etika mempelajari
perilaku/tindakan
seseorang dan
kelompok/lembaga
yang
I. dianggap baik atau
tidak baik. Sistem
ekonomi adalah
seperangkat unsur
(manusia,
J. lembaga, wilayah,
sumber daya) yang
terkoordinasi untuk
mendukung
peningkatan
K. produksi (barang
dan jasa) serta
pendapatan untuk
menciptakan
kemakmuran
L. masyarakat. Bila
berpegang pada
pemahaman ini, maka
pada tataran konsep,
semua
M. sistem ekonomi
seharusnya bersifat
etis karena semua
sistem ekonomi
bertujuan untuk
N. meningkatkan
produksi dan
pendapatan untuk
kemakmuran
masyarakat.
Etika mempelajari perilaku/tindakan seseorang dan kelompok/lembaga
yang dianggap baik atau tidak baik. Sistem ekonomi adalah seperangkat unsur
(manusia,lembaga, wilayah, sumber daya) yang terkoordinasi untuk mendukung
peningkatan produksi (barang dan jasa) serta pendapatan untuk
menciptakan kemakmuran masyarakat. Bila berpegang pada pemahaman ini,
maka pada tataran konsep, semuasistem ekonomi seharusnya bersifat etis karena
semua sistem ekonomi bertujuan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan
untuk kemakmuran masyarakat.

Dalam pengimplementasian ketiga sistem ekonomi, semua sistem


ini memunculkan dampak negatif yang serupa. Dampak yang mudah
dilihat adalah keruskan lingkungan hidup. Selain itu, kesenjangan dan
ketidak adilan dalamd istribusi kekayaan yang sangat besar makin sedikit, dan
sisi lain jumlah orang yang kekayaannya sedikit justru bertambah banyak.
Ditambah lagi dengan munculnya berbagai kecenderungan makin meningkat,
seperti berbagai jenis korupsi, kolusi, dan manipulasi yang dilakukan oleh oknum
pejabat pemerintahan dan kalangan pemilik/manajemen perusahaan.

Kesimpulan: bahwa sistem ekonomi apa pun dapat saja memunculkan


banyakpersoalan yang berifat tidak etis. Etis tidaknya suatu tindakan lebih
disebabkan olehtingkat kesadaran individual para pelaku dalam aktivitas ekonomi
(oknum birokrasi,pejabat negara, pemimpin perusahaan), bukan pada sistem
ekonomi yang dipilih olehsuatau negara. Di sini yang berperan adalah
tingkat kesadaran dalam memaknaidirinya-hakikat manusia sebagai manusia
utuh atau manusia tidak utuh

C. Pengertian Dan Peranan Bisnis

Aktivitas bisnis bukan saja kegiatan dalam rangka menghasilkan barang


dan jasatetapi juga termasuk kegiatan mendistribusikan barang dan jasa tersebut
ke pihak-pihak yang memerlukan.Terdapat dua pandangan tentang bisnis
yang diungkapkan oleh Sonny Keraf(1998) yaitu pandangan realistis dan
pandangan idealis. Pandangan realistis melihat tujuan bisnis adalah untuk mencari
keuntungan bagi pelaku bisnis, sedangkan aktivitasproduksi dan distribusi
barang merupakan sarana/alat untuk merealisasikan keuntungan tersebut
. Pandangan idealis adalah suatu pandangan di mana tujuan bisnis yang
terutama adalah menghasilkan dan mendistribusikan barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sedangkan keuntungan yang diperoleh
merupakan konsekuensi logis dari kegiatan bisnis. Penjelasan pro-kontra
mengenai aktivitas bisnis dilihat dari sudut pandang etikadijelaskan melalui
pemikiran Lawrence, Weber, Post (2005) tentang budaya etis yaitu pemahaman
tak terucap dari semua karyawan pelaku bisnis tentang perilaku yangdapat
dan tidak dapat diterima. Yang menentukan derajat keetisan atau budaya etisdari
suatu kegiatan bisnis adalah orang kunci dibelakang kegiatan bisnis itu
sendiribukan bisnis itu sendiri

D. Lima Dimensi Bisnis

A . mensi Ekonomi
B. bisnis adalah
kegiatan produktif
dengan tujuan
memperoleh
keuntungan.
C. Keuntungan
diperoleh
berdasarkan rumus
yang sudah jamak
dikembangkan para
D. akuntan yaitu
penjualan dikurangi
harga pokok
penjualan dan
beban-beban. Bagi
E. akuntan, harga
pokok penjualan dan
beban merupakan
harta yang telah
dikorbankan
F. atau dimanfaatkan
untuk menciptakan
penjualan pada
periode ini sehingga
sering
G. disebut expired cost
of assets.
H. Harta adalah
sumber daya
ekonomis yang
masih mempunyai
manfaat untuk
I. menciptakan
penjualan pada
periode mendatang.
Faktor-faktor produksi
dari sudut
J. ekonomi terdiri
atas tanah, tenaga
kerja, modal,
wirausahawan.
Keuntungan
K. merupakan ukuran
efisiensi prusahaan
kerana keuntungan
menggambarkan hasil
yang
L. diperoleh setelah
dikurangi harta yang
dikorbankan.
 Dimensi Ekonomi

bisnis adalah kegiatan produktif dengan tujuan memperoleh


keuntungan.Keuntungan diperoleh berdasarkan rumus yang sudah jamak
dikembangkan paraakuntan yaitu penjualan dikurangi harga pokok
penjualan dan beban-beban. Bagiakuntan, harga pokok penjualan dan beban
merupakan harta yang telah dikorbankanatau dimanfaatkan untuk menciptakan
penjualan pada periode ini sehingga sering disebut expired cost of assets.Harta
adalah sumber daya ekonomis yang masih mempunyai manfaat untuk
menciptakan penjualan pada periode mendatang. Faktor-faktor produksi dari
sudut ekonomi terdiri atas tanah, tenaga kerja, modal, wirausahawan.
Keuntungan merupakan ukuran efisiensi prusahaan kerana keuntungan
menggambarkan hasil yang diperoleh setelah dikurangi harta yang dikorbankan.

 Dimensi Etis

Berbagai teori etika muncul dengan penalaran yang berbeda-beda.Dipakai


duaacuan pokok yaitu

a. Definisi etika adalah tinjauan kritis tentang baik-tidaknya


perilaku atautindakan.
b. Ukuran penilaian menggunakan tiga tingkat kesadaran yaitu
kesadaran hewani,kesadaran manusiawi dan kesadran
spiritual/transendental (teori teonom).

Dari sudut pandang kesadaran hewani menilai bahwa suatu tindakan dianggap
etisbila tindakan itu bermanfaat bagi seseorang dan suatu tindakan dianggap tidak
etis bilamerugikan bagi diri individu yang bersangkutan. Sudut pandang
kesadaran manusiawi menilai semua tindakan yang bermanfaat bagi diri individu
dan masyarakat bersifatetis namun bila tindakan itu merugikan masyarakat dan
alam makan dinilai tidak etismeskipun menguntungkan diri individu.

 Dimensi Sosial
Perusahaan saat ini sudah berkembang menjadi suatu sistem
terbuka yang sangatkompleks. Sebagai suatu sistem, berarti
di dalam organisasi perusahaan terdapatberbagai elemen,
unsur, orang, dan jaringan yang saling terhubung,
salingberinteraksi, saling bergantung, dan saling berkepentingan.
Berbagai sistem terbukaterdapat faktor internal seperti faktor
sumber daya manusia dan sumber daya non-manusia lalu ada
faktor eksternal yang terdiri atas elemen manusia dan non-
manusia.Faktor eksternal inilah yang pada hakikatnya
diciptakan karena sebagai kuncikeberhasilan kinerja
perusahaan. Bila perusahaan dilihat dari dimensi sosial, tujuan
pokok perusahaan adalah untuk menciptakan barang dan jasa yang
diperlukan oleh masyarakat, sedangkan keuntungan akan datang
dengan sendirinya. Pandangan iniselanjutnya akan melahirkan
paradigma dan konsep stakeholder dalam pengelolaan perusahaan
 Dimensi Spiritual

Keberadaan perusahaan diperlukan untuk melayani kebutuhan


masyarakat.Sepanjang masyarakat membutuhkan produk perusahaan, maka
perusahaan akan tetapexist. Kegiatan bisnis dalam pandangan Barat tidak pernah
dikaitkan dengan agama(kepercayaan), padahal dalam ajaran agama yang
dipercayai oleh manusia adaketentuan yang sangat jelas tentang
melakukan kegiatan bisnis. Dalam dimensi spiritual, para pengusaha
yang ada di dalam perusahaan memaknai pengelolaan perusahaan sebagai
bagian dari ibadah kepada Tuhan, menjadikan perusahaan yangdikelola menjadi
sejahtera, sekaligus menjaga dan memelihara kelestarian alam.Namun
dalam kenyataannya, masih terdapat banyak pelaku bisnis dan
oknumstakeholder yang belum sepenuhnya mengikuti ajaran agama
dalam menjalankanpraktek bisnisnya

E. Pendekatan Pemangku Kepentingan (Stakeholder)

 Tanggung Jawab Manajemen dan Teori Pemangku Kepentingan


Dari sudut pandang pengelola perusahaan (manajemen), dijumpai
beberapa paradigma berkaitan dengan peran dan tanggung jawab manajemen
dalam mengelola perusahaan. Menurut Shroeder (1998), paling tidak ada
enam teori pemangku kepentingan yaitu : teori kepemilikan, teori entitas, teori
dana, teori komando, teoriperusahaan, dan teori ekuitas sisa residu.

Tujuan pengelolaan perusahaan jelas adalah untuk meningkatkan


laba dankekayaan pemilik. Makin banyaknya perusahaan yang dimiliki oleh
masyarakat umum(go public) maka mulai ada pemisahan antara
pengelola (manajemen,eksekutif) dengan pemilik perusahaan (pemegang
saham). Walaupun sudah ada pemisahan antarapengelola dengan pemilik
perusahaan, namun orientasi dan paradigma pengeloaanmasih belum
berubah, sehingga kepentingan para pemangku kepentingan
selainpemegang saham belum mendapatkan perhatian yang seimbang.
Pemangku kepentingan (stakeholders) merupakan semua pihak (orang
atau lembaga) yang mempengaruhi keberadaan perusahaan dan atau
dipengaruhi oleh tindakan perusahaan(Lawrence, Weber, dan Post, 2005).
Menurut beberapa pakar, steakeholders dibagijadi dua golongan antara lain :
a. Menurut Lawrence, Weber, dan Post (2005) yaitu golongan
pemangkukepentingan pasar (market stakeholders) dan pemangku
kepentingan non-pasar(nonmarket stakeholders)
b. Menurut Baron (2006) yaitu golongan lingkungan pasar (market
environment)dan lingkungan nonpasar (nonmarket environment)

Sekarang marak skandal bisnis dalam berbagai manipulasi laporan keuangan yang
melibatkan para eksekutif puncak perusahaan-perusahaan besar merugikan
banyakpihak yang berkepentingan, sehingga muncul peraturan baru dari
pemerintah untuk mempertegas pengawasan, wewenang, dan tanggungjawab
para eksekutif dalam perusahaan. Perilaku para eksekutif inilah yang
sebenarnya sangat menentukan keberlangsungan perusahaan sehingga mereka
dituntut untuk bersifat etis dan punyatingkat kesadaran transedental atau
tingkat kesadaran spiritual.

Dalam tingkat kesadaran spiritual inilah para pengusaha yang ada di


dalam perusahaan memaknai pengelolaan perusahaan sebagai bagian dari
ibadah kepada Tuhan, menjadi kanperusahaan yang dikelola dengan tulus
menjadi sejahtera, sekaligus menjaga dan memelihara kelestarian alam.
Perusahaan yang dikelola akan menjadi perusahaan yang tercerahkan
(enlightened company)

 Analis Pemangku Kepentingan (Stakeholder Analis)


Perusahaan adalah bagian dari sistem yang lebih besar. Hal penting
yang perlu dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan
berdasarkan pendekatan pemangku kepentingan, antara lain:
a. Lakukan identifikasi semua pemangku kepentingan
b. Cari tahu kepentingan dan kekuasaan setiap golongan
pemangku kepentinganc.
c. Cari tahu apakah ada koalisi kepentingan dan
kekuasaan
Keputusan diambil berdasarkan pertimbangan:

a. Pemangku kepentingan adalah pihak yang menerima manfaat


paling besar dari keputusan itu
b. Kalaupun ada pihak dirugikan, dampak kerugian hanya menimpa
sedikit mungkin pemangku kepentingan
c. Keputusan yang diambil tidak membentur kepentingan dan
kekuasaan kelompok pemangku kepentingan yang dominan,
Kepentingan di sini adalah suatu yang menyebabkan kelompok
pemangku kepentingan ini tertarik atau peduli pada perusahaan,
sedangkan kekuasaan di sini diartikan sebagai seberapa kuat
pengaruh/kekuatan kelompok ini dalam menentuka arah dan
keberadaan perusahaan.

F. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social


Responsibility –CSR)

Munculnya isu pemanasan global, penipisan lapisan ozon, kerusakan


hutan,kerusakan lokasi di sekiatar areal pertambangan, pencemaran air
akibat limbahberacun, pencemaran udara, pencemaan air laut akibat tumpahan
minyak dai kapaltangki pengangkut minyak yang bocor, dan lain
sebagainya. Meupakan dampak negatife dari munculnya aktivitas bisnis yang
hanya berorientasi pada keuntungan semata tanpa mempedulikan dampak
negatife yang merugikan masyarakat dan bumi ini. Munculnya konsep Corporate
Social Responsibility (CSR), analisis stake holdersdan sejenisnya merupakan
respons atas tindakan yang telah meugikan masyarakat dan bumi ini

Pengertian CSR

a. The World Business Council for Sustainable Development


mendefinisikan CSRsebagai komitmen bisnis untuk secara
terus-menerus berperilaku etis dan berkontribusi dalam
pembangunan ekonomi serta meningkatkan kualitas hidup
karyawan dan keluarganya, masyarakat lokal, serta
masyarakat luas padaumumnya.
b. EU Green Paper on CSR memberikan definisi sebagai suatu
konsep di manaperusahaan mengintegrasikan perhatian pada
masyarakat dan lingkungan dalam operasi bisnisnya serta dalam
interaksinya dengan para pemangku kepentingan secara sukarela.
c. Magnan dan Ferrel mendefinisikan CSR sebagai suatu
bisnis telahmelaksanakan tanggung jawab sosialnya jika
keputusan yang diambil telah mempertimbangkan
keseimbangan antar berbagai pemangku kepentingan yang
berbeda-beda.

Tingkat Lingkup keterlibatan dalam CSR

Keberhasilan CSR dan cakupan program CSR yang dijalankan akan


ditentukanoleh tingkat kesadaran pelaku bisnis dan pemangku kepentingan terkait
lainnya. Adatiga tingkat kesadaran yang dimiliki oleh seseorang, yaitu: tingkat
kesadaran hewani,tingkat kesadaran manusiawi, dan tingkat kesadaran
transedental. Program CSR akanberjalan efektif jika pihak terkait dalam
bisnis (Pengelola, Pemerintah, danMasyarakat) sudah mempunyai
kesadaran manusiawi dan transedental, sertamenganut teori etika dalam
koridor utilitarianisme, deontology, keutamaan, danteonom.Lawrence,
Weber, dan Post(2005).

melukiskan tingkat kesadaran ini dalambentuk tingkat


keterlibatan bisnis dengan pemangku kepentingan dalam beberapa
tingkatan hubungan, yaitu: inactive, reactive, dan interactive.Bersarkan
tingkat/lingkup keterlibatan ini, Lawrence, Weber, dan Post (2005)membedakan
dua prinsip CSR, yaitu: prinsip amal dan prinsip pelayanan. Perbedaankedua
prinsip ini terletak pada perbedaan kesadaran dan lingkup keterlibatan.
Pro dan Kontra Terhadap CS

Masih banyak yang menentang implementasi CSR walaupun telah banyak yang
menyadari dan menyetujui pentingnya perusahaan melaksanakan program CSR.
Alasan-alasan yang menentang CSR menurut Sonny Keraf (1998) antara lain:

a. Perusahaan adalah lembaga ekonomi yang tujuan pokoknya mencari


keuntungan, bukan merupakan lembaga social
b. Perhatian manajemen akan terpecah dan akan membingungkan mereka
bila perusahaan dibebani banyak tujuan
c. Biaya kegiatan sosial akan meningkatkan biaya produk yang akan
ditambahkan pada harga produk sehingga pada gilirannya akan
merugikan masyarakat/konsumen itu sendir
d. Tidak semua perusahaan mempunyai tenaga yang terampil dalam
menjalankan kegiatan sosial

Sementara itu, alasan-alasan yang mendukung CSR adalah

a. Kesadaran yang meningkat dan masyarakat semakin kritis terhadap


dampak negatif dari tindakan perusahaan yang merusak alam serta
merugikan masyarakat sekitar
b. Sumber daya alam yang makin terbatas
c. Perimbangan yang lebih adil dalam memikul tanggungjawab dan
kekuasaan dalam memikul beban sosial dan lingkungan
d. Bisnis sebenarnya mempunyai sumber daya yan berguna
e. Menciptakan keuntungan jangka Panjang
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Hakikat ekonomi ialah pertukaran, pertukaran kebutuhan yang satu dengan


yang lain. Dalam pertukaran itu terkandung permintaan dan penawaran. Pada
awalnya manusia melakukan pertukaran secara riil antara kebutuhan yang satu
terhadap suatu barang ekonomi dengan kebutuhan yang lain terhadap suatu barang
yang berbeda. Ilmu ekonomi sangat erat kaitannya dengan perilaku manusia
karena semua kegiatan ekonomi dilakukan oleh manusia dalam upayanya
memenuhi kebutuhan manusia. Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia
meliputi kegiatan produksi, kegiatan distribusi dan kegiatan konsumsi.
DAFTAR PUSTAKA

Apridar. 2009. Ekonomi Internasional : Sejarah, Teori, Konsep, Permasalahan


Dalam Aplikasinya. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian :Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta : Rineka Cipta.

Arsyad, Lincolin. 2007. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta : Bagian Penerbitan


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Badan Pusat Statistik, 2014. Jawa Tengah Dalam Angka. Semarang : BPS Provinsi
Jawa Tengah

Bambang Kustianto dan Istikomah. 2007. Peranan Modal Asing Terhadap


Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol (14) (2) : 25-36. Boediono. 2009. Teori
Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE UGM.

Anda mungkin juga menyukai