Anda di halaman 1dari 23

RESUME

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Uji Komprehensif

Oleh:
AGUS YONO
NIM. 2020.2.9.1.01559

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt, atas segala rahmat-


Nya sehingga resume ini dapat tersusun sampai selesai. Penulis sangat
berharap semoga resume ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan penulis berharap lebih jauh lagi
agar resume ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi penulis sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak


kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan resume ini.

Cirebon, Februari 2024

Penulis

2|UI Bunga Bangsa Cirebon


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................7
A. AYAT & HADIST EKONOMI..........................................................7
B. KONSEP PEMIKIRAN EKONOMI SYARI’AH.............................10
C. MANAJEMEN USAHA.....................................................................12
D. MARKETING.....................................................................................15
E. BUSINESS PLAN................................................................................16
F. ETIKA BISNIS ISLAM.......................................................................18
BAB III PENUTUP.....................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................23

3|UI Bunga Bangsa Cirebon


BAB I
PENDAHULUAN

Dalam pandangan Al-Qur'an, perekonomian diatur dalam kerangka


sosial yang bersifat kolaboratif dan saling membantu antara individu.
Hal ini terbukti dengan cara Al-Qur'an menegaskan pentingnya
menjaga keteraturan dalam pengelolaan aset serta bagaimana aset
tersebut dapat memberikan manfaat kepada pemiliknya, baik dalam
kehidupan dunia maupun di akhirat. Perekonomian dalam konteks ini
bukan sekadar tentang mencari keuntungan semata, tetapi juga tentang
bagaimana individu saling mendukung dan membantu satu sama lain.

Berbeda dengan pandangan perekonomian yang umumnya dipahami


oleh pelaku industri keuangan, di mana orientasi utamanya adalah
mencari keuntungan dan seringkali mengabaikan kepentingan bersama
serta nilai-nilai spiritual, perekonomian menurut ajaran Al-Qur'an
memiliki dimensi yang lebih luas. Perekonomian yang dijelaskan dalam
Al-Qur'an menekankan pentingnya membantu sesama, memberikan
kompensasi yang adil, serta memastikan bahwa keuntungan yang
diperoleh tidak hanya menguntungkan secara materiil, tetapi juga
membawa manfaat spiritual dan moral bagi individu dan masyarakat
secara keseluruhan.

Dengan demikian, pandangan perekonomian menurut Al-Qur'an


menekankan pentingnya memandang ekonomi sebagai alat untuk saling
menolong dan memberikan manfaat kepada sesama, bukan semata-
mata untuk mencari keuntungan pribadi. Ini mencerminkan nilai-nilai
solidaritas dan keadilan sosial yang menjadi prinsip dasar dalam
tatanan ekonomi Islam. (Muhazir, 2021).

Islam dikenal sebagai agama yang memberikan pedoman dalam


berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam masalah ekonomi
dan keuangan (al-iqtishad dan al-maliyyah). Ekonomi merupakan
bidang yang berkaitan erat dengan pemenuhan kebutuhan dan produksi
barang untuk didistribusikan kepada pengguna akhir agar mereka dapat
menikmati manfaatnya. Dalam Islam, pemenuhan kebutuhan dianggap
sebagai sesuatu yang penting dan harus dilakukan dengan cara yang
4|UI Bunga Bangsa Cirebon
baik dan benar. "Baik" di sini berarti melakukan seleksi terhadap
produk-produk yang akan dikonsumsi untuk memastikan dampak
positif bagi kesehatan tubuh dan jiwa, serta mengonsumsi produk yang
halal dan baik. Sedangkan "benar" mengacu pada tindakan yang
dilakukan dengan cara yang halal dan baik untuk memberikan manfaat
positif bagi diri sendiri dan orang lain di sekitar kita.

Ekonomi Islam didefinisikan sebagai "ilmu sosial yang mempelajari


masalah-masalah ekonomi suatu masyarakat yang didasari oleh nilai-
nilai Islam." Dalam ekonomi Islam, kegiatan ekonomi seperti produksi,
konsumsi, dan distribusi diatur oleh prinsip-prinsip Islam. Konsep ini
tidak muncul secara tiba-tiba atau tanpa arah yang jelas, melainkan
telah menjadi dasar pemikiran teoritis dan praktis dalam beberapa
periode sejarah. Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana kita dapat
menemukan kembali bukti sejarah yang menjelaskan waktu dan
tahapan munculnya teori-teori ekonomi Islam sebagai panduan dalam
kegiatan ekonomi syariah. Hal ini menunjukkan pentingnya
memperhatikan dan memahami sejarah untuk menerapkan ekonomi
syariah dengan berhati-hati (Muhazir, 2021).

Banyak pandangan mengemukakan bahwa pemasaran adalah


kemampuan seorang pemasar dalam mengenalkan produk kepada
pelanggan, sementara yang lain menyatakan bahwa keberadaan
pemasaran adalah hasil dari periklanan. Namun, pemasaran sebenarnya
jauh lebih kompleks daripada sekadar menyampaikan produk atau
periklanan. Pemasaran melibatkan proses yang lebih luas yang
bertujuan untuk mentransfer nilai kepada individu yang dapat
memengaruhi suatu transaksi. Secara esensial, pemasaran adalah
serangkaian aktivitas manajemen dan proses yang dirancang untuk
merencanakan, menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan
nilai kepada pelanggan (Rizal & Harsono, 2022).

Teori pemasaran adalah proses menentukan keinginan dan kebutuhan


konsumen serta menyediakan barang dan jasa yang dirancang sesuai
dengan harapan konsumen. Pemasaran adalah proses yang
berkelanjutan dan berkelanjutan. Dalam hal ini, perusahaan dan
organisasi harus senantiasa beradaptasi dengan pasar dan berusaha

5|UI Bunga Bangsa Cirebon


mengubah kebutuhan dan keinginan pelanggan (Rizal & Harsono,
2022).
Perkembangan bisnis di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat,
terutama dalam era baru ini. Bisnis adalah kegiatan ekonomi yang
mencakup produksi barang atau pemberian jasa yang dilakukan oleh
individu atau organisasi dengan tujuan memperoleh keuntungan.
Berbagai sektor bisnis dapat dijalankan, termasuk industri manufaktur,
pemasaran, dan jasa. Namun, sebelum memulai suatu usaha, penting
bagi para pengusaha untuk mempertimbangkan prospek usaha mereka
secara cermat guna menghindari pemborosan modal dan upaya dalam
membangun bisnis yang berpotensi terhambat oleh kesalahan dalam
mengelola peluang dan ancaman yang ada. Sebelum memulai bisnis,
penting untuk memiliki rencana bisnis yang solid guna mengurangi
risiko-risiko yang mungkin timbul di masa mendatang. Kurangnya
pemahaman terhadap rencana bisnis dan strategi yang matang
seringkali menjadi penyebab kegagalan dalam menjalankan usaha.
Oleh karena itu, sebuah rencana bisnis yang baik sangat penting untuk
memastikan kesuksesan jangka panjang dalam menjalankan bisnis
(Damis & Harun, 2024).

Etika tidak lebih dari aturan perilaku, cara orang berinteraksi satu sama
lain dan menentukan apa yang benar dan apa yang salah. Kata etika
sering disebut juga dengan kata etik yang berasal dari Yunani “Ethos”
yang berarti norma, nilai, kaidah dan perilaku manusia yang baik
(Muis, 2021).

Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhikehidupan


manusia. Etika memberikanpetunjuk kepada manusia tentang
bagaimana menjalani hidup melalui serangkaiantindakan sehari-hari.
Artinya etika membantu manusia untuk mengambilsikap dan
berperilaku benar selama hidup ini. Pada akhirnya, etika membantu kita
membuatkeputusan tentang tindakan apa yang harus diambil, dan kita
semua perlu memahami bahwa etika ini dapat diterapkan pada semua
aspek kehidupan kita. Dengan demikian, etika ini dapat dibagi menjadi
beberapa bagian menurut aspek atauaspek kehidupan manusia (Muis,
2021).

6|UI Bunga Bangsa Cirebon


BAB II
PEMBAHASAN

A. AYAT & HADIST EKONOMI


Kajian ilmu ekonomi dalam perspektif Al-Qur'an mencakup
berbagai aspek karena ilmu ekonomi sendiri merupakan bidang
yang meliputi seluruh kegiatan yang terkait dengan kebutuhan
hidup manusia. Perekonomian sering dihubungkan dengan
akumulasi kekayaan serta perilaku atau tindakan yang bertujuan
untuk mencapai kekayaan tersebut. Seiring dengan perkembangan
zaman, perekonomian menjadi semakin kompleks, sehingga
munculah konsep ekonomi Islam yang berakar pada ajaran Al-
Qur'an. Dalam pandangan umat Islam, Al-Qur'an dianggap sebagai
sumber pengetahuan yang mampu memberikan panduan atas
segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal politik, ekonomi, dan
lainnya. Al-Qur'an dipercayai sebagai kitab suci yang mampu
memberikan jawaban atas segala persoalan di alam semesta, baik
itu yang bersifat mikrokosmos (individual) maupun makrokosmos
(keseluruhan). Oleh karena itu, kajian ilmu ekonomi dalam
perspektif Al-Qur'an tidak hanya membahas tentang aspek-aspek
ekonomi secara tradisional, tetapi juga menyoroti nilai-nilai moral,
etika, dan prinsip-prinsip keadilan sosial yang terkandung dalam
ajaran Islam. (Al-Kausari, t.t.).

Ekonomi syariah adalah sistem ekonomi yang didasarkan pada


prinsip-prinsip Islam, seperti keadilan, keseimbangan, dan kohesi
sosial. Dalam Islam, aspek ekonomi dianggap sebagai bagian yang
sangat penting dalam kehidupan, dan oleh karena itu, terdapat
banyak ayat Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad SAW yang
membahas tentang prinsip-prinsip ekonomi syariah. Artikel ini
akan mengulas beberapa ayat Al-Qur'an dan hadis yang terkait
dengan keuangan syariah. (Muhazir, 2021).

7|UI Bunga Bangsa Cirebon


a. Ayat Al-Qur’an tentang ekonomi syari’ah:
1) Al-Baqarah: 275

‫َاَّلِذ ْيَن َيْأُك ُلْو َن الِّر ٰب وا اَل َيُقْو ُم ْو َن ِااَّل َك َم ا َيُقْو ُم اَّلِذْي َيَتَخ َّبُطُه الَّش ْيٰط ُن ِم َن اْلَم ِّۗس ٰذ ِلَك ِب َاَّنُهْم َق اُلْٓو ا‬
‫ِاَّنَم ا اْلَبْيُع ِم ْثُل الِّر ٰب وۘا َو َاَح َّل ُهّٰللا اْلَبْيَع َو َح َّر َم الِّر ٰب وۗا َفَم ْن َج ۤا َءٗه َم ْو ِع َظٌة ِّم ْن َّرِّبٖه َفاْنَتٰه ى َفَل ٗه َم ا‬
‫ٰۤل‬
‫َس َلَۗف َو َاْم ُر ٓٗه ِاَلى ِهّٰللاۗ َو َم ْن َعاَد َفُاو ِٕىَك َاْص ٰح ُب الَّناِر ۚ ُهْم ِفْيَها ٰخ ِلُد ْو َن‬

“Orang-orang yang memakan (bertransaksi dengan) riba tidak dapat


berdiri, kecuali seperti orang yang berdiri sempoyongan karena
kesurupan setan. Demikian itu terjadi karena mereka berkata bahwa
jual beli itu sama dengan riba. Padahal, Allah telah menghalalkan jual
beli dan mengharamkan riba. Siapa pun yang telah sampai kepadanya
peringatan dari Tuhannya (menyangkut riba), lalu dia berhenti
sehingga apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan
urusannya (terserah) kepada Allah. Siapa yang mengulangi (transaksi
riba), mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya”.
2) Al-Hajj: 27

‫ۙ َو َاِّذ ْن ِفى الَّناِس ِباْلَح ِّج َيْأُتْو َك ِر َج ااًل َّو َع ٰل ى ُك ِّل َض اِم ٍر َّيْأِتْيَن ِم ْن ُك ِّل َفٍّج َعِمْيٍق‬

“(Wahai Ibrahim, serulah manusia untuk (mengerjakan) haji, niscaya


mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai
unta kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh”.
3) Al-‘Imran: 130

‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا اَل َتْأُك ُلوا الِّر ٰب ٓو ا َاْض َعاًفا ُّم ٰض َعَفًةۖ َّو اَّتُقوا َهّٰللا َلَعَّلُك ْم ُتْفِلُح ْو َۚن‬

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba


dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu
beruntung”.

8|UI Bunga Bangsa Cirebon


b. Hadits tentang Ekonomi Syariah
1) Hadits Bukhari dan Muslim
Dalam hadits ini, Rasulullah SAW pernah bersabda,
“Janganlah kamu menjual harta yang tidak ada padamu”.
Hadits ini menunjukkan bahwa transaksi ekonomi harus
dilakukan dengan jujur dan tidak boleh memanipulasi fakta
yang ada.

Dalam hadits ini, Rasulullah SAW pernah bersabda,


“Barangsiapa membeli sesuatu yang belum jelas apakah
barang tersebut telah sampai atau belum, maka ia berhak
untuk membatalkan transaksi tersebut selama belum
menerima barang tersebut”. Hadits ini menunjukkan betapa
pentingnya transaksi yang dilakukan dengan jelas dan tidak
membingungkan pihak yang terlibat.

Dalam hadits ini, Rasulullah SAW pernah bersabda,


“Sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada suatu daging,
jika ia baik, maka baiklah seluruh tubuhnya, dan jika ia rusak,
maka rusaklah seluruh tubuhnya. Ingatlah, bahwa daging
tersebut adalah hati”. Hadits ini menunjukkan betapa
pentingnya hati yang bersih dan jujur dalam melakukan
transaksi ekonomi yang adil.
c. Prinsip-prinsip Ekonomi Syariah
1) KeadilanSalah satu prinsip utama dalam ekonomi syariah
adalah keadilan. Setiap transaksi ekonomi harus dilakukan
dengan adil dan tidak merugikan pihak yang terlibat dalam
transaksi.
2) Keseimbangan
Ekonomi syariah juga mengedepankan prinsip
keseimbangan. Setiap transaksi ekonomi harus dilakukan
dengan mempertimbangkan keseimbangan antara
keuntungan dan kerugian yang akan didapatkan.
3) Kebersamaan
Prinsip kebersamaan juga menjadi bagian penting dalam
ekonomi syariah. Setiap transaksi ekonomi harus dilakukan
dengan mempertimbangkan kepentingan bersama antara
pihak yang terlibat dalam transaksi.
9|UI Bunga Bangsa Cirebon
B. KONSEP PEMIKIRAN EKONOMI SYARI’AH

Pada awal tahun 1980-an, terjadi perbedaan pandangan di kalangan


para ahli ekonomi Islam terkait penafsiran istilah dan konsep
tertentu dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Meskipun terdapat perbedaan
tersebut, namun inti dari permasalahan tersebut adalah bahwa para
pemikir ekonomi Islam modern pada dasarnya setuju dengan filosofi
dasar Syariat Islam yang berlandaskan pada Al-Qur'an dan as-
Sunnah. Sejarah perkembangan gagasan ekonomi Islam dimulai
sejak masa kehidupan Rasulullah SAW, ketika beliau terlibat dalam
kegiatan usaha pada usia sekitar 16-17 tahun. Rasulullah SAW
terlibat dalam berdagang di sekitar Masjid Agung menggunakan
sistem murabahah, yang merupakan bentuk jual beli dengan
menetapkan harga dasar dan margin yang bisa diperdagangkan.
Keputusan Rasulullah SAW untuk terlibat dalam perdagangan
dipengaruhi oleh kesulitan ekonomi yang dihadapi oleh keluarga
Abu Thalib pada saat itu.

Kemudian, saat Rasulullah SAW berusia 20 tahun, beliau menjalin


kemitraan usaha (musyarakah) dengan Khadijah. Usaha Rasulullah
SAW berkembang pesat, sehingga beliau mampu memberikan
Khadijah 100 ekor unta merah sebagai mahar. Perkembangan
ekonomi Islam ini mengambil landasan dari ajaran Al-Qur'an dan
Sunnah, di mana Al-Qur'an sebagai wahyu Allah diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW, dan Sunnah sebagai praktik dan penjelasan
yang memuat ajaran-ajaran ekonomi yang dapat diterapkan dalam
berbagai situasi. Pemikiran ekonomi Islam kemudian menjadi hasil
dari refleksi dan interpretasi manusia terhadap ajaran-ajaran Al-
Qur'an dan Sunnah, serta penerapannya dalam konteks perubahan
zaman, kondisi, dan situasi yang berbeda-beda. Ulama Islam
menerima ajaran keuangan yang terdapat dalam Al-Qur'an dan
Sunnah sebagai dasar dan titik tolak, dan kemudian menggunakan
argumen khusus serta prinsip-prinsip dasar dari Islam untuk
mengatasi masalah-masalah yang muncul dalam kondisi sejarah dan
ekonomi yang berubah. Mereka juga tidak ragu untuk belajar dari
pengalaman negara lain dalam hal penerapan prinsip-prinsip
ekonomi Islam. (Ei dkk., t.t.).

10 | U I B u n g a B a n g s a C i r e b o n
Perkembangan pemikiran ekonomi Islam umumnya dimulai sejak
turunnya ayat-ayat ekonomi dalam Al-Qur'an. Islam menetapkan
prinsip-prinsip dasar perekonomian yang diamalkan oleh Nabi
Muhammad SAW dan para sahabatnya, serta berlanjut hingga masa
Daulah Islam. Namun, perkembangan ekonomi Islam mengalami
hambatan karena adanya dikotomi antara agama dan ilmu pengetahuan
yang muncul pada masa kegelapan (taqlid), yang menyebabkan
ketidakpercayaan pada kemampuan ekonomi Islam untuk merespons
berbagai permasalahan. Kuatnya dominasi ekonomi kapitalis dan
sosialis akibat kebijakan imperialisme dan kolonialisme juga membuat
ekonomi Islam semakin terpecah belah dan mengalami kemunduran.
Hal ini diperparah dengan minimnya pengakuan terhadap pemikiran
ekonomi Islam dalam kajian ilmu ekonomi Barat.

Pemikiran ekonomi Islam muncul bersamaan dengan turunnya Al-


Qur'an dan kehidupan Rasulullah SAW, yaitu pada akhir abad ke-6
hingga awal abad ke-7 Masehi. Rasulullah SAW sendiri menerapkan
sistem ekonomi Islam sebagai teladan bagi masyarakat Muslim.
Meskipun demikian, dokumentasi tentang penerapan sistem ekonomi
Islam baru mulai terdokumentasikan secara signifikan setelah beberapa
abad berlalu setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Beberapa
pemikir terkenal dalam sejarah pemikiran ekonomi Islam antara lain:
Abu Yusuf (731-798), Yahya bin Adham (818), El Hariri (1054-1122),
Tusi (1201-1274), Ibnu Taimiyah (1262-1328), Ibnu Khalun (1332-
1406), dan Syah Waliullah (1702-1763). Namun, pemikiran-pemikiran
mereka tentang ekonomi Islam terbengkalai selama beberapa abad,
hingga pada pertengahan abad ke-20 Masehi, pemikiran ekonomi Islam
mulai berkembang kembali.

Proses perkembangan pemikiran ekonomi Islam dapat dibagi menjadi


tiga klasifikasi yang luas. Tahap pertama adalah periode formatif atau
formasi, yang mencakup periode setelah berakhirnya wahyu hingga
akhir masa Khulafa' al-Rasyid. Tahap kedua adalah masa
penerjemahan, di mana gagasan-gagasan asing diterjemahkan ke dalam
bahasa Arab, terutama dari bahasa Yunani, dan ulama diberikan
kesempatan untuk melakukan penelitian intelektual dan praktis
terhadap karya-karya dari negara lain. Tahap ketiga adalah periode
penerjemahan bolak-balik, di mana ide-ide Yunani-Arab atau Yunani-
11 | U I B u n g a B a n g s a C i r e b o n
Arab mencapai Eropa melalui terjemahan dan kontak lainnya. (Ei dkk.,
t.t.).

C. MANAJEMEN USAHA
1) Tetapkan Tujuan Tertentu
Menjalankan usaha kecil melibatkan banyak tugas rutin.
Misalnya, Anda perlu membantu pelanggan, melacak dan
mengelola inventaris, menjaga keuangan dan membuat
karyawan Anda senang dan masih banyak lagi. Meskipun tugas-
tugas mendesak ini tentu memerlukan perhatian Anda, jangan
biarkan hal tersebut menghalangi Anda untuk fokus pada tujuan
jangka panjang Anda. Cara terbaik untuk fokus pada tujuan
jangka panjang Anda adalah dengan menetapkan tujuan spesifik
dan melacak kemajuan Anda untuk melihat apakah Anda
bergerak ke arah yang benar atau tidak. Oleh karena itu, tujuan
Anda tidak hanya harus spesifik, tetapi juga terukur. Anda harus
selalu dapat mengukur kesuksesan Anda dalam bentuk uang,
persentase atau lainnya.
2) Membagi Tugas
Keberhasilan bisnis Anda bergantung pada banyak faktor dan
salah satunya adalah kemampuan Anda dalam mengelola
karyawan. Seperti disebutkan di atas, kurangnya waktu adalah
salah satu masalah terbesar bagi banyak wirausahawan, namun
jika Anda mempelajari cara mendelegasikan tugas, Anda dapat
menghemat banyak waktu dan tenaga. Tentu saja Anda ingin
mengetahui gambaran umum tentang apa yang dilakukan
karyawan Anda, namun cobalah untuk tidak melakukan
manajemen mikro. Pastikan karyawan Anda dapat bertanggung
jawab atas tugas yang mereka perlukan dan bekerja tanpa
bantuan Anda. Ingat, Anda mungkin perlu melatih mereka
sebelum mereka siap bekerja secara mandiri.
3) Memanfaatkan Teknologi
Pertama, Anda harus merangkul teknologi karena pelanggan
Anda mengharapkannya. Perusahaan berinvestasi dalam
teknologi untuk memberikan pengalaman pelanggan yang lebih
baik. Misalnya, pelanggan Anda mungkin mengharapkan Anda
memiliki aplikasi seluler yang nyaman dan jika tidak, mereka
mungkin merasa kecewa atau merasa bahwa perusahaan Anda
12 | U I B u n g a B a n g s a C i r e b o n
tidak berpikiran maju seperti yang mereka inginkan.
Menjadikan bisnis lebih menarik bagi pelanggan adalah bagian
dari manajemen bisnis. Oleh karena itu, salah satu tips
manajemen bisnis yang paling penting adalah Anda harus
membangun website yang berkualitas. Anda perlu memudahkan
pelanggan untuk membeli atau menggunakan produk Anda
secara online. Selain itu, website juga penting untuk
menyebarkan informasi tentang perusahaan Anda melalui SEO
(dalam bentuk blog, tetapi juga di website itu sendiri) dan
sebagai pusat bantuan pelanggan. Anda juga harus mengikuti
perkembangan di bidang Anda. Jika pesaing Anda mulai
menggunakan teknologi tertentu dan Anda melihat kinerja
mereka lebih baik daripada Anda, Anda harus
mempertimbangkan untuk berinvestasi pada teknologi tersebut
juga.
4) Gunakan Otomatisasi
Hasil Anda bergantung pada efisiensi Anda. Faktor ini sangat
penting bagi usaha kecil, karena orang yang menjalankan usaha
kecil harus menghadapi terlalu banyak aktivitas sehari-hari dan
seringkali tidak punya waktu untuk melakukan semuanya
dengan sukses. Dengan meningkatkan efisiensi proses bisnis,
Anda dapat memecahkan masalah keterbatasan waktu. Dalam
hal peningkatan efisiensi, otomatisasi adalah salah satu
pendekatan terbaik. Untuk manajemen inventaris, manajemen
anggaran, komunikasi email, dan banyak aplikasi lainnya,
terdapat banyak solusi otomatisasi untuk membantu Anda
merencanakan hari kerja dan melacak tugas-tugas penting.
Mereka juga dapat dengan mudah disesuaikan dengan ukuran
bisnis Anda, sehingga Anda selalu dapat menemukan yang
paling sesuai untuk Anda. Otomasi juga sangat penting dalam
bidang pengelolaan keuangan suatu perusahaan. Karena proses
ini membutuhkan banyak waktu, tenaga dan biaya jika
dilakukan secara manual.Oleh karena itu, Anda bisa
menggunakan software akuntansi seperti Kledo untuk
memudahkan pengelolaan keuangan perusahaan Anda.
5) Manajemen Inventaris
Manajemen inventaris adalah salah satu tugas terpenting Anda
sebagai seorang manajer. Di sinilah otomatisasi berguna. Ada
13 | U I B u n g a B a n g s a C i r e b o n
banyak solusi perangkat lunak yang memungkinkan Anda
melacak produk yang Anda jual dan pengirimannya.Saat Anda
menjual jasa, Anda juga perlu mengelola inventaris dan tenaga
kerja Anda agar pelanggan Anda selalu mendapatkan apa yang
mereka inginkan.
6) Gunakan Strategi Retensi
Banyak pemilik bisnis yang tidak memahami mengapa mereka
harus fokus pada retensi pelanggan daripada berusaha
mendapatkan pelanggan baru. Kenyataannya adalah
mendapatkan pelanggan baru memerlukan biaya lima kali lebih
besar dibandingkan mempertahankan pelanggan yang sudah
ada. Selain itu, pelanggan setia bisa sangat menguntungkan
karena kemungkinan besar Anda akan menjual kepada mereka,
mereka akan kembali lagi dan lagi. Oleh karena itu, memilih
strategi retensi pelanggan yang efektif dapat berdampak besar
pada keuntungan Anda. Strategi retensi pelanggan yang baik
akan menciptakan pelanggan yang terlibat dan ingin
mempromosikan merek Anda kepada teman dan keluarga
mereka. Jadi, pastikan hubungan Anda dengan pelanggan tidak
berakhir setelah pembelian.
7) Perluas Jaringan Bisnis
Networking merupakan hal yang sangat penting dalam
menjalankan bisnis sendiri. Orang yang Anda temui yang berada
di bidang yang sama atau serupa dengan Anda dapat
menawarkan nasihat yang bermanfaat, berbagi kontak penting
dengan Anda, atau bahkan menjadi karyawan. Seringkali
mereka hanya seseorang yang merekomendasikan produk Anda
kepada orang lain yang mereka kenal. Pertimbangkan untuk
menjadikan jaringan sebagai bagian integral dari alur kerja
Anda. Anda perlu menyisihkan waktu dalam jadwal Anda untuk
membangun hubungan dan mempertahankan hubungan yang
sudah ada. Jika memungkinkan, jangan batasi diri Anda hanya
pada email dan panggilan telepon, terkadang lebih baik bertemu
langsung dengan orang lain.
8) Meminimalkan Biaya
Salah satu alasan paling umum kegagalan startup adalah karena
mereka gagal menerapkan model bisnis yang sukses. Banyak
pengusaha lupa bahwa kesuksesan mereka sangat bergantung
14 | U I B u n g a B a n g s a C i r e b o n
pada menjaga biaya tetap rendah, terutama jika mereka belum
memiliki penghasilan tetap.Jika Anda mempertimbangkan untuk
menyewa ruang kantor kelas atas atau membeli furnitur mahal,
Anda harus memahami bahwa hal-hal ini tidak diperlukan untuk
pertumbuhan bisnis Anda dan pertumbuhan harus menjadi
prioritas pertama Anda. Ini mungkin terdengar lucu, tapi
fokuslah pada tujuan Anda dan cobalah untuk memastikan
bahwa setiap keputusan yang Anda buat sejalan dengan tujuan
tersebut, terutama dalam hal keputusan keuangan.
9) Gunakan pemasaran dari mulut ke mulut
Tujuan utama pemasaran yang sukses adalah menceritakan
kisah Anda dan menampilkan citra merek Anda kepada
pelanggan. Banyak orang membuat keputusan pembelian
berdasarkan hal ini.

D. MARKETING
Pemasaran adalah fungsi dan rangkaian proses suatu organisasi untuk
menciptakan, mengkomunikasikan dan memberikan nilai
kepadapelanggan dan mengelolahubungan pelanggan dengan cara yang
menguntungkanbagi organisasi dan pemangku kepentingannya.
Pemasaran juga merupakan proses sosial dan administratifdi mana
individu dan kelompok mencapai kebutuhan dan keinginan
merekadengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar asetsatu sama
lain (Rizal & Harsono, 2022).

Definisi pemasaran seringkali disederhanakan menjadi sekadar


penjualan atau periklanan. Gambaran dari marketing adalah “sales”
yang tugasnya menjual produk di berbagai tempat dan menawarkan
barang kepada calon pembeli, sehingga seringkali profesi marketing
masih dianggap oleh sebagian orang sebagai profesi yang kurang
disegani. Pemasaran sering juga disebut periklanan. Penyederhanaan
pemahaman ini dapat dimaklumi karena fungsi kasat mata yang sering
terlihat adalah penjualan dan periklanan (Alshaf Pebrianggara &
Komalasari, 2021).

Pemasaran tidak terlepas dari peranan pemasaran sebagai fungsi


pengorganisasian dan sekumpulan proses untuk menciptakan nilai,
pengkomunikasian nilai dan penyerahan nilai tersebut kepada
15 | U I B u n g a B a n g s a C i r e b o n
pelanggan, serta untuk memanajemeni hubungan pelanggan dengan
cara yang bermanfaat bagi organisasi dan pemegang kepentingan dan
juga proses perencananaan dan konsepsi penetapan harga, promosi dan
pendistribusian gagasan (idea), barang-barang dan jasa untuk
menciptakan terjadinya pertukaran yang memuaskan perorangan dan
tujuan organisasi. Pemasaran merupakan fungsi dan proses, dengan
demikian, maka pemasaran telah dapat dinyatakan sebagai fungsi
pemasaran di dalam organisasi (Alshaf Pebrianggara & Komalasari,
2021).
Konsep pemasaran adalah filosofi manajemen pemasaranyang
diarahkan pada kebutuhan dan keinginan konsumen, didukung oleh
inisiatif pemasaran terpadu yang bertujuan untuk memberikan kepuasan
konsumen, yang merupakan kunci keberhasilan suatu organisasi dalam
upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Konsep pemasaran terdiri
dari 4 pilar, sasaran pasar, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu
(integrated marketing) dan kemampuan memperoleh keuntungan
(profitability). Konsep pemasaran dimulai dari konsumen. Sebagaimana
Firman Allah dalam Al-Quran Surat An-Nisa ayat 29 (Rizal & Harsono,
2022).

‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا اَل َتْأُك ُلْٓو ا َاْمَو اَلُك ْم َبْيَنُك ْم ِباْلَباِط ِل ِآاَّل َاْن َتُك ْو َن ِتَج اَر ًة َعْن َتَر اٍض ِّم ْنُك ْم ۗ َو اَل‬
‫َتْقُتُلْٓو ا َاْنُفَس ُك ْم ۗ ِاَّن َهّٰللا َك اَن ِبُك ْم‬
‫َر ِح ْيًم ا‬

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta


sesamamu dengan cara yang batil (tidak benar), kecuali berupa
perniagaan atas dasar suka sama suka di antara kamu. Janganlah
kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu”.
E. BUSINESS PLAN
Rencana bisnis adalah dokumen tertulis yang menggambarkan sifat
bisnis. Dokumen ini harus mencakup strategi penjualan dan pemasaran
terperinci, kondisi keuangan, serta pendapatan dan pengeluaran yang
dikeluarkan selama operasi bisnis. Maksud dari dokumen ini adalah
untuk mencantumkan tujuan yang ingin dicapai perusahaan dan cara
mencapai tujuan tersebut dengan baik. Selain itu, rencana bisnis juga
dapat dijadikan pedoman bagaimana perusahaan dapat menyikapi

16 | U I B u n g a B a n g s a C i r e b o n
berbagai permasalahan dan tantangan di masa depan. Oleh karena itu,
penyusunan dokumen ini tidak bisa terburu-buru dan harus
dipersiapkan dengan matang, dapat menyimpulkan bahwa rencana
bisnis adalah suatu dokumen yang berisi informasi tentang cara
membangun suatu bisnis, serta tujuan yang ingin dicapai dan strategi
untuk mencapai tujuan tersebut. Sederhananya, dokumen ini bisa
menjadi kompas atau arah bagaimana perusahaan bisa berkembang,
setidaknya ada lima macam rencana bisnis yang bisa Anda pilih, yaitu
(Alonso-Vazquez dkk., 2019):
a. Startup Business Plan
Jenis bisnis plan ini menjelaskan tentang bisnis yang ingin Anda
mulai. Rencana bisnis awal mencakup produk atau layanan yang
ingin ditawarkan kepada publik, penilaian persaingan, penilaian
pasar, tim pemasaran, berbagai faktor risiko dan sistem manajemen
yang akan diterapkan nantinya. Dokumen ini juga memuat
berbagai proyeksi keuntungan, pendapatan, pengeluaran dan arus
kas perusahaan. Business plan jenis ini bisa dikatakan cukup
komprehensif sehingga cocok untuk dipresentasikan kepada calon
investor.
b. Rencana Bisnis Strategis
Rencana bisnis strategis merupakan salah satu jenis rencana bisnis
yang cukup kompleks dibandingkan dengan rencana bisnis
sebelumnya. Ada beberapa hal dalam dokumen ini yang lebih
spesifik dibandingkan menjelaskan maksud atau tujuan yang ingin
dicapai perusahaan. Struktur dokumen ini saat ini bervariasi dari
satu perusahaan ke perusahaan lainnya, namun ada beberapa
bagian yang dianggap paling penting, bagian tersebut adalah visi
bisnis, misi perusahaan, faktor-faktor penting, strategi untuk
mencapai tujuan dan jadwal pelaksanaan strategi perusahaan.
Rencana bisnis strategis ini membantu pemangku kepentingan
memahami tujuan perusahaan sehingga mereka dapat yakin
terhadap visi dan misi perusahaan.
c. Rencana Bisnis Operasional
Rencana bisnis operasional adalah rencana bisnis yang dirancang
khusus untuk pihak internal suatu perusahaan. Dokumen ini berisi
rencana bisnis dan peraturan perusahaan. Selain itu, dokumen ini
juga mencantumkan berbagai tanggung jawab setiap orang yang
mempunyai kepentingan terhadap perusahaan.
17 | U I B u n g a B a n g s a C i r e b o n
d. Development Business Plan
Development Business Plan merupakan penjelasan lengkap
mengenai bisnis yang ingin Anda bangun. Rencana bisnis ini
memuat segala perlengkapan yang berkaitan dengan organisasi
perusahaan, pengelolaan dan tanggung jawab setiap karyawan.
Oleh karena itu dokumen ini dapat digunakan oleh pihak internal
maupun eksternal.
e. Rencana bisnis pertumbuhan
Rencana bisnis pertumbuhan adalah rencana bisnis yang memuat
rencana perkembangan perusahaan di masa depan. Dokumen ini
dapat digunakan untuk kebutuhan internal dan eksternal untuk
mendapatkan lebih banyak modal dari investor. Namun jika
rencana bisnis ini digunakan untuk keperluan eksternal, maka
dokumen tersebut harus memuat penjelasan rinci tentang
perusahaan, struktur kepengurusan dan pihak mana yang penting di
posisi mana.

F. ETIKA BISNIS ISLAM


Etika merupakan bagian pendukung dari para pelaku bisnis terutama
kepribadian, tindakan dan perilakunya. Etika disebut juga sebagai
rambudalam suatu kelompok masyarakat yang dapat membimbing dan
mengingatkan anggotanya akan tindakan terpuji (perilaku baik) yang
patut diikuti dan dilaksanakan. Usaha adalah kegiatan seseorang atau
sekelompok orang untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan
memperoleh keuntungan. Pengusaha biasanya adalah orang-orang yang
mencoba menggunakan waktunya untuk mengambil risiko dalam
menjalankan bisnis. Sedangkan Islam merupakan agama yang
diturunkan Allah SWT pada tahun. untuk mengatur hubungan manusia
dengan Tuhan, dirinya sendiri dan sesamanya (Muis, 2021).

Etika bisnis adalah seperangkat prinsip etika yang membedakan antara


yang baik dan yang jahat, seharusnya, benar, salah dan prinsip-prinsip
umum yang memungkinkan seseorang untuk menerapkannya di mana
pun dalam dunia bisnis. Dengan kata lain, etika bisnis mengacu pada
serangkaian prinsip dan standar yang harus diikuti oleh para pelaku
bisnis dalam transaksi, perilaku dan hubungan mereka agar dapat
mencapai tujuan bisnis dengan aman. Etika bisnis Islam juga mengkaji
bagaimana berperilaku secara bertanggung jawab dan bermodal.
18 | U I B u n g a B a n g s a C i r e b o n
Artinya etika bisnis Islam merupakan cara atau budaya moral dalam
berbisnis. Etika bisnis Islam adalah etika terapan, yaitu penerapan
pemahaman kita tentang apa yang baik dan apa yang benar, pada
berbagai institusi, teknologi, transaksi, aktivitas dan bisnis yang
selanjutnya disebut bisnis. Pembahasan etika bisnis Islam ini perlu
diberikan kerangka dan implikasinya bagi dunia bisnis. Dengan
demikian, etika bisnis Islam mempunyai kedudukan yang dapat
dimengerti, yang pada hakikatnya adalah usaha manusia untuk
mencapai keridhaan Allah SWT. Namun bisnis yang merupakan bagian
dari etika bisnis Islam tidak bertujuan untuk jangka pendek dan
eksklusif untuk perorangan dan hanya mencari keuntungan saja,
melainkan jangka panjang yaitu antara mereka dan Allah SWT. Etika
bisnis Islam mengedepankan nilai-nilai Al-Quran. Oleh karena itu,
banyak nilai-nilai inti etika bisnis Islam yang prinsip-prinsipnya
bersumber dari ajaran Islam, termasuk di bawah ini (Muis, 2021).
1) Persatuan (Tauhid)
Prinsip etika bisnis Islam yang pertama adalah persatuan. Kesatuan
tersebut tercermin dalam konsep tauhid yang menyatukan seluruh
aspek kehidupan Islam, baik ekonomi, politik, maupun sosial,
menjadi satu kesatuan yang homogen dan mengedepankan konsep
koherensi dan keteraturan secara umum.Berdasarkan konsep
tersebut, prinsip kesatuan etika bisnis Islam mempunyai pandangan
dasar yaitu bisnis yang terintegrasi, vertikal dan horizontal, yang
mewakili kesetaraan esensial dalam Islam.
2) Equilibrium (keseimbangan/kewajaran)
Prinsip etika bisnis Islam yang kedua mengacu pada ajaran Islam
yang menganjurkan kejujuran dalam berbisnis dan larangan praktik
curang atau kezaliman. Sungguh malang besar bagi orang yang
menipu, yaitu orang yang setelah mendapat takaran dari orang lain,
lalu meminta untuk diisi, namun takaran orang tersebut selalu
berkurang. Penipuan dalam dunia bisnis sangat melanggar etika
bisnis Islam karena keadilan adalah kunci keberhasilan bisnis. Al-
Qur'an memerintahkan umat Islam untuk menimbang dan
mengukur dengan benar dan tidak melakukan penipuan.
3) Kehendak Bebas
Kebebasan dalam prinsip etika bisnis Islam merupakan bagian
terpenting yang harus dilaksanakan tanpa merugikan kepentingan
bersama. Kehendak bebas ini merupakan kecenderungan manusia
19 | U I B u n g a B a n g s a C i r e b o n
untuk terus menerus memenuhi kebutuhan pribadinya yang tidak
terbatas dan dipandu oleh kewajiban setiap manusia terhadap
masyarakat melalui infak, zakat dan sedekah.
4) Tanggung Jawab
Asas selanjutnya adalah tanggung jawab, yang dilaksanakan oleh
masyarakat dengan menggunakan kehendak bebasnya dengan
tanggung jawab dan akuntabilitas untuk mewujudkan keadilan dan
persatuan. Dalam praktiknya, khususnya dalam etika bisnis,
seseorang seharusnya mampu memikul tanggung jawab apabila ia
mempunyai kehendak bebas.
5) Kebenaran (Kebenaran, Kebaikan, Kejujuran)
Kebenaran dalam konteks ini tidak hanya mencakup makna
kebenaran, tetapi juga mencakup unsur kebajikan dan kejujuran.
Kebenaran dalam hal ini mengacu pada niat, sikap dan perilaku
yang benar yang melibatkan proses mencari atau memperoleh
barang dan upaya untuk menentukan keuntungan. Namun untuk
menentukan keuntungan tersebut, etika bisnis Islam mengatur
secara ketat dan menjaga tindakan preventif terhadap kemungkinan
kerugian di kedua sisi transaksi.
Penerapan etika bisnis Islam tentunya mempunyai tujuan yang disusun
dan ditetapkan sebaik-baiknya. Di bawah ini adalah tujuan etika bisnis
Islam (Muis, 2021).
1) Perkembangan Kode Etik Bisnis Islam
Kode etik ini nantinya dapat mengatur, mengembangkan dan
mengawali cara-cara berbisnis dalam kerangka ajaran agama. Kode
etik ini juga menjadi simbol perlindungan pedagang terhadap
risiko.
2) Menjadi landasan hukum
Kitab undang-undang ini dapat menjadi landasan hukum untuk
mendefinisikan tugas-tugas para pelaku usaha terutama terhadap
dirinya sendiri, perusahaan, masyarakat dan terutama tanggung
jawabnya kepada Allah SWT.
3) Penyelesaian Sengketa
Kode etik ini merupakan asas yang merupakan dokumen hukum
yang dapat menyelesaikan konflik atau kerugian yang timbul,
bukan diserahkan ke sistem peradilan.
4) Peningkatan Ikhwanul Muslimin

20 | U I B u n g a B a n g s a C i r e b o n
Kode etik dapat membantu menyelesaikan banyak permasalahan
yang ada antara pengusaha lain dan dunia kerjanya. Suatu hal yang
dapat membangun persaudaraan atau ukhuwa dan kerjasama antar
semua pihak.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Berdasarkan materi yang disajikan, dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut:

1. Pengaruh Al-Qur'an dan Hadis dalam Ekonomi Syariah


Al-Qur'an dan Hadis memiliki peran penting dalam pembentukan
prinsip-prinsip ekonomi syariah. Nilai-nilai moral, etika, dan
prinsip keadilan sosial yang terkandung dalam ajaran Islam
menjadi dasar bagi pengembangan ekonomi syariah.

2. Prinsip-prinsip Ekonomi Syariah


Prinsip-prinsip ekonomi syariah meliputi keadilan, keseimbangan,
dan kebersamaan. Setiap transaksi ekonomi harus dilakukan
dengan adil, mempertimbangkan keseimbangan antara keuntungan
dan kerugian, serta memperhatikan kepentingan bersama antara
pihak yang terlibat.

3. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam


Pemikiran ekonomi Islam telah ada sejak zaman Rasulullah SAW
dan para sahabatnya. Meskipun demikian, dokumentasi tentang
penerapan sistem ekonomi Islam baru mulai terdokumentasikan
secara signifikan setelah beberapa abad berlalu setelah wafatnya
Nabi Muhammad SAW. Beberapa tokoh terkenal dalam sejarah
pemikiran ekonomi Islam antara lain Abu Yusuf, Ibnu Taimiyah,
dan Syah Waliullah.

4. Manajemen Usaha
Untuk menjalankan usaha dengan baik, penting untuk menetapkan
tujuan yang jelas, membagi tugas dengan efisien, memanfaatkan
21 | U I B u n g a B a n g s a C i r e b o n
teknologi, menggunakan otomatisasi, dan meminimalkan biaya.
Selain itu, strategi retensi pelanggan dan perluasan jaringan bisnis
juga penting dalam manajemen usaha.

5. Pemasaran
Pemasaran melibatkan fungsi dan rangkaian proses untuk
menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada
pelanggan. Konsep pemasaran meliputi visi bisnis, misi
perusahaan, kebutuhan pelanggan, dan pemasaran terpadu.
Pemasaran merupakan bagian penting dari strategi bisnis dan dapat
membantu mencapai tujuan perusahaan.

6. Rencana Bisnis
Rencana bisnis adalah dokumen tertulis yang menggambarkan sifat
bisnis, strategi penjualan dan pemasaran, kondisi keuangan, serta
proyeksi pendapatan dan pengeluaran perusahaan. Ada beberapa
jenis rencana bisnis, termasuk startup business plan, rencana bisnis
strategis, rencana bisnis operasional, development business plan,
dan rencana bisnis pertumbuhan.

7. Etika Bisnis Islam


Etika bisnis Islam menekankan pentingnya integritas, kejujuran,
dan tanggung jawab sosial dalam berbisnis. Prinsip-prinsip Islam
harus tercermin dalam perilaku dan tindakan pelaku bisnis, dengan
memperhatikan hubungan dengan Tuhan, diri sendiri, dan sesama
manusia.

Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini, diharapkan


dapat membentuk sebuah bisnis yang tidak hanya sukses secara
finansial, tetapi juga bertanggung jawab secara moral dan sosial.

22 | U I B u n g a B a n g s a C i r e b o n
DAFTAR PUSTAKA

Al-Kausari, M. A. (t.t.). (Telaah atas Ayat-Ayat tentang Al Quran).


Alonso-Vazquez, M., Del Pilar Pastor-Pérez, M., & Alonso-Castañón,
M. A. (2019). Management and Business Plan. Dalam M.
Sotiriadis (Ed.), The Emerald Handbook of Entrepreneurship in
Tourism, Travel and Hospitality (hlm. 153–168). Emerald
Publishing Limited. https://doi.org/10.1108/978-1-78743-529-
220181020
Alshaf Pebrianggara, & Komalasari, D. (2021). Buku Ajar Digital
Marketing. Umsida Press. https://doi.org/10.21070/2021/978-
623-6081-38-9
Damis, S., & Harun, H. (2024). Peningkatan Pendapatan Usaha Umkm
Asoka Desa Tanra Tuo Kecamatan Cempa Kabupaten Pinrang
Melalui Digitalisasi Bisnis. 5(1).
Ei, S., Isman, A. F., & Wardani, A. (t.t.). SIKLUS SEJARAH
PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM.
Herzeqovina, B. (2020). KONSEP MANAJEMEN BISNIS ISLAM
DALAM PANDANGAN ISLAM BERDASARKAN AL-QUR’AN
DAN HADITS. 1.
Muhazir, M. (2021). Ekonomi Dalam Kajian Al-Qur’an. Al-Bayan:
Jurnal Ilmu al-Qur’an dan Hadist, 4(2), 159–173.
https://doi.org/10.35132/albayan.v4i2.127
Muis, B. (2021). ETIKA BISNIS DALAM PRESPEKTIF EKONOMI
ISLAM. TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman dan
Kemanusiaan, 5(1), 32–44.
https://doi.org/10.52266/tadjid.v5i1.628
Rizal, Moch., & Harsono, M. (2022). GREEN MARKETING DALAM
KAJIAN FILSAFAT ILMU. Jurnal Ekobis : Ekonomi Bisnis &
Manajemen, 12(1), 116–136.
https://doi.org/10.37932/j.e.v12i1.547

23 | U I B u n g a B a n g s a C i r e b o n

Anda mungkin juga menyukai