Anda di halaman 1dari 1

1. Interpretasi data merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti untuk membahasakan data yang ada.

Dengan kata lain, data-data yang tersedia yang umumnya dalam bentuk angka-angka, diartikan
atau diterjemahkan oleh peneliti. Dengan demikian, sekalipun ada orang yang tidak memahami
statistik misalnya, orang itu tetap dapat mengerti data yang ada, karena sudah diinterpretasikan
oleh peneliti. Analisis data merupakan usaha peneliti untuk menarik simpulan dari data yang ada.
Dalam analisis data biasanya peneliti mencoba mencari keterkaitan antara data yang ada dengan
teori yang digunakan, dan dengan analisis peneliti dari hasil pengamatan selama peneliti
melakukan pengumpulan data di lapangan.Dengan melakukan interpretasi dan analisis data, maka
peneliti sesungguhnya telah melakukan pembuatan laporan penelitian. Tentu saja laporan
penelitian tidak hanya berisi tentang interpretasi peneliti, tetapi lebih jauh dari itu. Namun boleh
saja dikatakan bahwa interpretasi dan analisis data merupakan jiwa dari laporan penelitian. Proses
interpretasi dan analisis data ini merupakan tahapan yang penting. Percuma saja jika peneliti telah
membuat perencanaan yang matang, melakukan pengumpulan data dengan baik, serta mengolah
data dengan benar, namun peneliti tidak melakukan analisis data dengan baik. Untuk itu perlu
pemahaman yang mendalam tentang bagaimana peneliti bisa menganalisis data yang ada.
Pengetahuan tentang statistik juga menjadi faktor yang signifikan bagi seorang peneliti, khususnya
untuk menginterpretasi dan menganalisis data..

2. Analisis data penelitian yang telah saya olah adalah analisis data kualitatif. Analisis data dilakukan
secara bertahap. Tahap pertama, analisis data akan dilakukan secara bersamaan dengan proses
pengumpulan data, proses interpretasi data, dan juga penulisan narrative reporting. Tahap kedua
dilakukan saat melakukan proses analisis data. Tahap kedua ini sering juga disebut sebagai formasi
konsep dimana peneliti berusaha melakukan re-contextualization dan de-contextualization. Tahap
ketiga adalah melakukan beberapa bentuk presentasi data yang dapat memudahkan pembaca untuk
memahami kompleksitas gejala yang diteliti. Tahap keempat peneliti mengidentifikasi prosedur
coding yang dilakukan untuk mereduksi informasi ke dalam berbagai tema dan kategori. Suatu
prosedur coding yang bisa digunakan antara lain open coding, axial coding, dan selective coding.
Re-contextualization diartikan sebagai kegiatan yang dilakukkan peneliti untuk melakukan
organisasi data dengan cara meletakkan data tersebut dalam konteks makna yang ada. De-
contextualization diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan peneliti untuk menemukan rangkaian
gejala yang tidak terkait dan karenanya mengaburkan makna gejala utama yang sedang diteliti.

3. penelitian yang dilakukan adalah tentang Dampak yang di Timbulkan kepada UMKM ketika
Covid-19 melanda’.

Penelitian kualitatif memfokuskan pada data yang terkumpul dan mengandalkan pada data yang
diolah dan dianalisis, untuk kemudian terfokus pada terbentuknya sebuah simpulan atau teori.
Karakter data kualitatif berkaitan erat dengan realitas sosial dan hakikat manusia yang dikaji oleh
kaum interpretif. Kaum interpretif memandang realitas social sebagai suatu hal yang dinamis dan
sangat tergantung pada interpretasi (pemberian makna) manusia yang ada di dalamnya. Manusia
tidak mungkin menangkap realitas sosial hanya dengan menggunakan panca inderanya (yang tentu
saja memiliki keterbatasan) namun realitas social tersebut harus di interpretasi melalui suatu proses
yang melibatkan faktor kognisi pengetahuan. Analisis data dilakukan secara bertahap.

Sumber Referensi: BMP ISIP4216 / Modul 8

Anda mungkin juga menyukai