Disusun oleh:
2107511247/27
BBM merupakan komoditi yang dibutuhkan semua masyarakat, baik itu di negara
maju maupun di negara berkembang, baik itu dibutuhkan oleh masyarakat berdaya beli tinggi
maupun masyarakat berdaya beli rendah. Adanya kenaikan harga BBM berimplikasi pada
seluruh sektor industri, ekonomi, dan gerak kehidupan masyarakat. Dapat dipahami bahwa
seluruh aktivitas manusia membutuhkan transportasi dan distribusi. Tentunya aktivitas
transportasi, distribusi, dan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari tidak terlepas dari
keperluan akan BBM. Kenaikan harga BBM ini akan menimbulkan efek eksponensial
(exponential effect) terhadap berbagai sektor kehidupan industri dan masyarakat pada
umumnya. Oleh sebab itu dapat dipahami jika diketahui bahwa, kenaikan harga BBM
berimplikasi pada makro dan mikro ekonomi Indonesia.
Bahan bakar minyak (BBM) merupakan komoditas yang memegang peranan vital
dalam semua aktivitas ekonomi. Kenaikan harga BBM selalu menimbulkan pro dan kontra
dikalangan masyarakat yang didukung oleh banyaknya pendapat yang muncul tanpa diikuti
oleh data – data yang akurat sehingga menimbulkan dilema terhadap masyarakat. Kenaikan
harga BBM bukan saja memperbesar beban masyarakat kecil pada umumnya tetapi juga bagi
dunia usaha pada khususnya. Hal ini dikarenakan terjadi kenaikan pada pos-pos biaya
produksi sehingga meningkatkan biaya secara keseluruhan dan mengakibatkan kenaikan
harga pokok produksi. Ada sejumlah faktor penyebab terjadinya gejolak ini, salah satunya
adalah persepsi terhadap rendahnya kapasitas cadangan harga minyak yang ada saat ini, yang
kedua adalah naiknya permintaan (demand) dan di sisi lain terdapat kekhawatiran atas
ketidakmampuan negara-negara produsen untuk meningkatkan produksi. Terjadinya
hubungan timbal balik antara naiknya biaya produksi dan turunnya daya beli masyarakat
berarti memperlemah perputaran roda ekonomi secara keseluruhan. Seperti yang dialami dari
dampak kenaikan BBM di daerah Nusa Penida, yang dimana daerah ini termasuk ke dalam
Kabupaten Klungkung, walau harus menyeberang laut terlebih dahulu untuk mengakses
daerah ini. Tentunya, untuk mengakses daerah Nusa Penida diperlukan Speed Boat yang
tentunya menggunakan BBM juga dalam kehidupan sehari-harinya. Tidak hanya itu, Tim
Pengendalian Inflasi Daerah pun diinstruksikan untuk melakukan langkah-langkah antisipasi
agar harga kebutuhan pokok di Nusa Penida tidak mengalam peningkatan drastis
STUDI PUSTAKA
PEMBAHASAN
Kenaikan harga BBM yang cukup tinggi ini juga berdampak pada kenaikan sektor
lain. Salah satunya yakni kenaikan harga tiket fastboat rute Sanur menuju Lembongan
maupun Nusa Penida. Seluruh pengusaha speedboat di Sanur, Bali, menaikkan tarif
penyeberangan hingga 30 persen. Kenaikan tarif dilakukan sejak ada kenaikan harga bahan
bakar minyak (BBM). Untuk harga telah disesuaikan dengan kenaikan harga BBM, karena
harga minyak naik kisaran 30-31% jadi otomatis harga tiket dinaikan dengan kalkulasi yang
sama. Kenaikan tarif penyeberangan dari Sanur menuju Nusa Penida maupun Nusa
Lembongan atau sebaliknya yaitu Rp100.000 untuk domestik, dengan biaya sebelumnya
Rp75.000. Sementara untuk wisatawan mancanegara menjadi Rp200.000 dari sebelumnya
Rp150.000. Harga ini disesuaikan dengan biaya bahan bakar Pertalite yang selama ini
digunakan para pemilik speedboat yang di mana sejak Sabtu, 3 September 2022 harganya
naik dari Rp7.650 menjadi Rp10.000 per liter.
Namun, anggota Asosiasi Fastboat Sanur baru dapat menaikkan harga pada Rabu, 7
September 2022, lantaran para pengunjung mengeluhkan tarif yang naik secara mendadak.
Selama empat hari sejak pemerintah resmi menaikkan harga BBM tak ada kerugian yang
terjadi, akan tetapi para pengusaha speedboat harus mengalami penurunan laba, mengingat
dalam satu kali perjalanan pulang-pergi, speedboat membutuhkan bahan bakar paling sedikit
300 liter. Sedangkan boat Wijayabuyuk ada dua yang kapasitas 100 dan 150 penumpang, itu
menghabiskan pulang-pergi 400 liter, yang satunya 500-600 liter. Speedboat paling seirit-
iritnya itu 300 liter. Dampak dari kenaikan tarif penyeberangan Sanur ini terlihat dari
menurunnya jumlah penumpang, terutama kalangan domestik. Dari yang sebelumnya 200-
500 penumpang menurun hingga 150 orang. Otomatis ada penurunan sekitar 10-20 persen,
dari sebelumnya berangkat dua sampai tiga boat sekarang hanya satu boat. Saya punya boat
yang biasanya dua boat tapi tiga hari berturut-turut satu boat saja jalan. apabila harga BBM
tetap tinggi maka kecil kemungkinan tarif penyeberangan kembali seperti dahulu, pun juga
informasi bahwa kendaraan di atas 1.500 CC dilarang menggunakan Pertalite akan semakin
meningkatkan tarif.
Tidak hanya kenaikan tarif speedboat. Harga sejumlah bahan pokok di Nusa Penida,
ikut kena imbas kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak). Kenaikan harga bahan pokok
disebabkan adanya penyesuaian tarif angkutan penyeberangan dari Klungkung daratan ke
Nusa Penida. Hasil pemantauan yang dilakukan Pemkab Klungkung menyebutkan, kenaikan
harga terutama terjadi di dua pasar. Yakni Pasar Mentigi dan Lembongan. Harga bawang
merah di Pasar Mentigi dan Lembongan mencapai Rp 35 ribu per kg. Harga tersebut jauh
lebih tinggi dibandingkan harga bawang di Pasar Galiran, Kota Semarapura (Klungkung
daratan) yang hanya Rp 22 ribu per kg. Hal yang sama juga berlaku pada harga beras
premium yang berselisih Rp 1.000 per kg antara di Nusa Penida dengan Klungkung daratan.
Mengatasi peningkatan harga tersebut, Bupati I Nyoman Suwirta pun mengambil langkah
dengan menyiapkan angkutan penyeberangan gratis khusus untuk mengangkut bahan pokok.
Pemerintah juga melakukan intervensi harga pasar dengan menggunakan dana Belanja Tak
Terduga (BTT). Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Klungkung
ditugaskan untuk menjalin kerjasama dengan sejumlah koperasi, badan usaha desa, dan
beragam perusahaan untuk menyalurkan komoditas hasil pertanian yang dianggap sebagai
penyumbang inflasi. Tidak hanya itu, pemerintah juga bisa menyiapkan armada
penyeberangan yang dikelola pemerintah khusus mengangkut bahan pokok ke Nusa Penida.
KESIMPULAN
Kenaikan harga BBM yang baru-baru ini terjadi membawa banyak dampak, mulai
tarif transportasi sampai kenaikan harga bahan pokok (sembako). Ada sejumlah faktor
penyebab terjadinya gejolak ini, salah satunya adalah persepsi terhadap rendahnya kapasitas
cadangan harga minyak yang ada saat ini, yang kedua adalah naiknya permintaan (demand).
Kenaikan harga BBM dengan angka yang menakjubkan ini tentu saja menimbulkan dampak
yang signifikan terhadap perekonomian sehingga kebijakan ini menimbulkan banyak protes
dari berbagai kalangan. Seperti yang dialami dari dampak kenaikan BBM di daerah Nusa
Penida, Kabupaten Klungkung, dimana harus menyeberang laut terlebih dahulu untuk
mengakses daerah ini menggunakan speedboat yang harga tiketnya naik dari 75.000 menjadi
100.000 untuk domestic dan mancanegara dari 150.000 menjadi 200.000. dan kenaikan harga
tiket speedboat ini juga berpengaruh terhadap kenaikan kebutuhan pokok masyarakat nusa
penida karena speedboat ini sebagai alat pendistribusian kebutuhan pokok masyarakat nusa
penida.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.unpas.ac.id/15780/5/Skripsi%20Bab%202.pdf
https://baliexpress.jawapos.com/bisnis/16/09/2022/bbm-naik-harga-bahan-pokok-di-
nusa-penida-mulai-melonjak/
https://voi.id/ekonomi/208405/dampak-kenaikan-harga-bbm-tarif-tiket-speedboat-dari-
sanur-ke-nusa-penida-naik-30-persen
https://ojs.unr.ac.id/index.php/teknikgradien/article/view/75/52