Anda di halaman 1dari 3

ASUHAN GIZI DIET SISA RENDAH

SOP :
445/599.11/SO
No. Dokumen
P/2020

No. Revisi : 01
Tanggal Terbit : 10 Januari 2020

Halaman : 1/2

UPTD Puskesmas Ibnu Khaldun, SKM.,M.Si

Tanah Jambo Aye NIP. 19710508 200604 1 005

1. Pengertian Diet sisa rendah adalah makanan yang terdiri dari dari bahan makanan
rendah serat dan hanya sedikit meninggalkan sisa. Yang dimaksud dengan
sisa adalah bagian-bagian makanan yang tidak diserap seperti yang terdapat
didalam susu dan produk susu serta serat daging yang berserat kasar,
disamping itu makanan lain merangsang saluran cerna harus dibatasi.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk untuk melakukan asuhan
gizi diet sisa rendah

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tanah Jambo Aye Nomor
445/87/SK/2020 Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi 1. Almatsier, Sunita. 2004. Penuntut Diit. Penerbit Gramedia. 2005. Instalasi
Gizi RSCM
2. Pedoman proses asuhan gizi puskesmas, Kemenkes 2018
5. Alat dan Bahan ATK

6. Langkah- 1. Petugas melakukan pengkajian gizi meliputi :


langkah a. Skrining awal yang terdiri dari : identitas pasien, TB, BB, IMT, adanya
perubahan BB 2 minggu-6 bulan terakhir, perubahan nafsu makan, ada
tidaknya disfagia, rasa mual atau muntah
b. Melanjutkan skrining lanjutan yang terdiri dari : Data sosial ekonomi,
antropometri, data laboratorium, Medik dan Gizi (food recall 24 jam,
atau food frecuency)
2. Petugas menentukan diagnose gizi sesuai dengan masalah yang
ditemukan pada pengkajian gizi berdasarkan domain asupan, domain
klinik, dan domaian perilaku
3. Petugas menentukan intervensi gizi (tujuan, prinsip, makanan yang
tidak diperbolehkan, dan makanan yang dibatasi/diukur, dan syarat diet
serta estimasi perhitungan energi dan zat gizi)
- Tujuan diberikan dietnya untuk memberikan makanan sesuai
kebutuhan gizi yang sedikit mungkin meninggalkan sisa sehingga
dapat membatasi volume feses, dan tidak merangsang saluran
cerna.
- Syarat dietnya :
a. Energi cukup sesuai dengan umur, gender dan aktivitas
b. Protein cukup yaitu 10-15%, lemak sedang 10-25% dan
karbohidrat cukup
c. Menghindari makanan berserat tinggi dan sedang
d. Menghindari susu, produk susu, daging berserat kasar
e. Makanan hendaknya mudah cerna
f. Menghindari makananan yang terlalu lemak, manis, asam dan
berbumbu tajam
g. Makanan dimasak hingga lunak dan dihidangkan pada suhu
tidak terlalu panas dan dingin
h. Makanan sering diberikan dalam porsi kecil
- Indikasi pemberian diet ini diberikan kepada diberikan kepada
pasien dengan diare berat, peradangan saluran cerna, divertikulitis
akut, obsitipasi spastik, penyumbatan sebagian saluran cerna,
hemorroid berat serta pada pra dan pascabedah saluran cerna.
- Macam diet menurut keadaan diberikan :
a. Diet sisa rendah I diberikan dalam bentuk saring diblender
b. Diet sisa rendah II, merupakan makanan peralihan dari diet sisa
rendah I ke makanan biasa. Diet diberikan bila penyakit mulai
membaik atau bila penyakit bersifat kronis.
4. Petugas Menjelaskan standar porsi diet sisa rendah sesuai dengan
kategorinya
5. Petugas memonitoring dan evaluasi dengan melihat :
6. Memonitoring terhadap hasil pemeriksaan laboratorium dan BB jika
diperlukan
7. Mengevaluasi hasilnya
8. Petugas mendokumentasikan kedalam form asuhan gizi

2/2
7. Bagan Alir
melakukan pengkajian gizi meliputi Skrining awal dan skrining lanjutan
menentukan diagnose gizi sesuai
dengan masalah yang ditemukan
pada pengkajian gizi berdasarkan
domain asupan, domain klinik, dan
domaian perilaku

Menjelaskan standar porsi diet


sisa rendah sesuai dengan menentukan intervensi gizi
kategorinya

memonitoring dan evaluasi hasil pemeriksaan laboratorium


dengan melihat dan BB jika diperlukan

mendokumentasikan kedalam form asuhan gizi


Mengevaluasi hasilnya

8. Hal yang perlu -


diperhatikan
9. Unit terkait 1. Ruangan Pemeriksaan Umum /MTBS
2. Ruangan Gizi
10. Dokumen Rekam medis + Asuhan Gizi
terkait
11. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
historis diberlakukan
perubahan 1. Kebijakan Mengganti nomor SK Kepala 10 Januari 2020
Puskesmas tentang
Kebijakan pelayanan klinis

3/2

Anda mungkin juga menyukai