Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS HUKUM

EFEKTIFITAS PENERAPAN PROGRAM SITUPAT DALAM PELAYANAN


PUBLIK DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KABUPATEN BANTUL

Proposal Penelitian

Disusun oleh:

Muhammad Farras Alfitra / NIM: 16/397688/HK/21010

Sedyani Aisyah / NIM: 16/393621/HK/20809

Mata Kuliah : KONSENTRASI HUKUM PELAYANAN PUBLIK

Yogyakarta

2019
A. Latar Belakang
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik. Indonesia sendiri sejak tahun 2009 telah memiliki peraturan
perundang-undangan tersendiri yang menjadi dasar dalam memberikan pelayanan publik kepada
masyarakat, yaitu Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
Pelayanan publik ini dapat dijadikan tolak ukur keseriusan pemerintah dalam
menjalankan tanggung jawabnya, yaitu dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Artinya, semakin baik kualitas pelayanan publik yang disuguhkan, maka semakin tinggi rasa
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Memberikan pelayanan publik yang berkualitas
kepada masyarakat juga merupakan suatu kewajiban dari pemerintah sebagai penyelenggara
pelayanan publik yang tercantum dalam Pasal 15 huruf e Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2009 tentang Pelayanan Publik.
Dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik tersebut berbagai upaya
telah dilakukan oleh pemerintah seperti memperbaiki regulasi pelayanan untuk mempercepat dan
mempermudah proses dan mekanisme pelayanan serta peningkatan kapasitas sumber daya
manusia aparatur pelayanan. Namun upaya perbaikan tersebut sampai saat ini belum sesuai
dengan harapan masyarakat. Menghadapi kondisi demikian, masih diperlukan upaya untuk
melakukan percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik dengan mendorong tumbuhnya
model-model pelayanan yang inovatif yang dapat menginspirasi, menjadi contoh, dan dapat
ditransfer/ditiru melalui transfer pengetahuan dan pengalaman. Inovasi Pelayanan Publik ini
merupakan  kebijakan yang diterapkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB) sejak tahun 2014. Dimana pengaturannya dapat
ditemukan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Pedoman Inovasi Pelayanan Publik.
Hal ini lah yang mendorong Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul  untuk melakukan
inovasi-inovasi dalam pemberian pelayanan publik kepada masyarakat. Salah satu inovasi
pelayanan publik dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik yang dilakukan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul adalah seperti yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kabupaten Bantul (Disdukcapil Bantul). Disdukcapil Bantul pada tahun 2017,
setidaknya meluncurkan 6 (enam) inovasi pelayanan publik untuk memudahkan warga Bantul
mendapatkan dokumen kependudukan. Inovasi tersebut adalah Cekatan, Situpat, Kaperu, Moro
Lega, dan aksi simpati.

A. Rumusan Masalah
1.   Bagaimana pelaksanaan program SITUPAT  (Siji Entuk Papat) pada Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bantul dalam proses pengurusan akta
kelahiran?
2.   Bagaimana efektivitas dari pelaksanaan program SITUPAT  (Siji Entuk Papat) pada
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bantul?

B. Tujuan Penelitian
1.   Untuk mengetahui pelaksanaan program SITUPAT  (Siji Entuk Papat) pada Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bantul dalam proses pengurusan akta
kelahiran
2.   Untuk mengetahui efektivitas dari pelaksanaan program SITUPAT  (Siji Entuk Papat)
pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bantul

C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat subjektif
a. Sarana bagi penulis untuk mempelajari aspek-aspek normatif dan aspek praktis
terutama berkaitan dengan pelayanan publik pada dinas kependudukan dan catatan
sipil

2. Manfaat Objektif
a. Bagi Didukcapil Bantul dapat digunakan sebagai kajian untuk mengetahui kinerja
program Situpat.
b. Bagi Masyarakat Bantul dapat menjadi informasi tambahan mengenai program
layanan Publik yang didapat.
c. Bagi Negara dapat menjadi kajian yang dapoat dikomparasi pada setiap daerah.

D. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah
penelitian yuridis-empiris. Penelitian yuridis-empiris atau disebut juga dengan
penelitian sosiologis adalah penelitian yang mengkaji data primer atau fakta atau
keadaan dari objek penelitian dengan menghimpun kenyataan yang terjadi di
lapangan serta mengembangkan konsep yang ada sebagai sumber data utama yang
diperoleh dari wawancara. Dengan menggunakan penelitian yuridis-empiris,
maka terlebih dahulu akan dilakukan penelitian terhadap data sekunder yang
diperoleh dari bahan – bahan pustaka yang sudah ada sebelumnya, untuk
kemudian dilanjutkan dengan dilakukannya penelitian terhadap data primer yang
diperoleh dari narasumber, responden, atapun hasil penelitian lapangan. Dalam
penelitian yuridis-empiris, maka permasalahan yang dikaji adalah aspek internal
dari hukum positif.

2. Sifat Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian yang bersifat deskriptif.
Penelitian yang bersifat deskriptif adalah penelitian yang dilakukan berdasarkan
pada fakta atau pelaksanaan di lapangan sehingga isi dari penelitian yang bersifat
deskriptif ini akan melukiskan atau menggambarkan fakta atau perbuatan yang
terjadi di lapangan.

3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan oleh penulis di wilayah Bantul. Beralamat di Komplek II
Perkantoran Pemkab Bantul, Jl. Lingkar Timur, Manding, Area Sawah,
Trirenggo, Kec. Bantul, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55714 Penulis
memilih untuk melakukan penelitian di wilayah Bantul, karena program Situpat
merupakan program yang berlangsung di wilayah tersebut. Sehingga terdapat
banyak data primer maupun data sekunder terkait dengan permasalahan yang ada
dalam penelitian ini yang tersedia dan dapat diperoleh oleh penulis di wilayah
Bantul. Oleh karena itu, hal ini dapat menunjang penelitian yang dilakukan oleh
peneliti.

E. Alat Pengumpul Data dan Teknik Pengumpulan Data


1. Alat Pengumpul Data
Alat pengumpul data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan pedoman wawancara, alat tulis, alat rekam berupa
handphone, dan peneliti pada saat melakukan pencarian data sekunder melalui
narasumber.

2. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini
adalah dengan cara membaca serta mengkaji bahan – bahan pustaka yang sudah
ada sebelumnya, yaitu berupa buku – buku, makalah, serta berbagai peraturan
perundang – undangan yang berkaitan dengan permasalahan yang ditetapkan oleh
penulis dalam penelitian ini. Kemudian dalam penelitian ini, penulis juga
menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara wawancara yang dilakukan
dengan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada pegawai Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bantul yang membawahi
langsung pelayanan program Situpat.

F. Analisis Data
Analisis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah analisis
kualitatif. Analisis kualitatif adalah analisis data yang memadukan antara data primer
(data lapangan) dengan data sekunder (data kepustakaan), kemudian ditelusuri dan
dianalisis apakah terdapat perbedaan atau temuan antara kedua data tersebut, dan
ditambah dengan hasil penelitian atau pendapat dari penulis.

Anda mungkin juga menyukai