Anda di halaman 1dari 2

Nama : Salsyabila Ramadhani

No : 34

Kelas : XI I

Sinopsis Fetih 1453

Alur film dimulai dengan gambaran kota Madinah, waktu Rasulullah saw mengatakan sebuah hadis
berikut, Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah
sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.”
(H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335).

Alur kemudian berganti beberapa masa saat Mehmed II (Devrin Evin), anak dari Sultan Murad II
dilahirkan di kota Edirne, Turki pada tanggal 29 Maret 1432 M. Bersamaan dengan lahirnya Mehmed
II, banyak keajaiban yang terjadi seperti banyak kuda melahirkan anak kembar, hasil panen
mencapai empat kali setahun dan sebagainya.

Menginjak umurnya yang ke-12 tahun, Mehmed II diangkat menjadi sultan, karena ayahnya tidak
mampu menyelesaikan perang dingin antara penasihat dan pemberontak. Hal ini dilakukan setelah
anaknya, Aladdin meninggal dunia tanpa disangka-sangka.

Akan tetapi, kedudukan Sultan Mehmed II ini tidak bertahan lama. Pasalnya Perdana Menteri Halil
Pasha membuat Sultan Murad II kembali berkuasa, karena adanya kemungkinan ancaman serangan
dari tentara salib.

Mehmed II pun dikirim ke Saruhan Sancagi. Suatu ketika, Sultan Murad II meninggal dan Mehmed II
kembali dipanggil pulang ke Edirne dan dinaikan menjadi sultan kembali. Berita kematian Sultan
Murad II ini sampai ke Kaisar Konstantinopel.

Hal ini tentu membuat Kaisar Konstantinopel berbahagia. Meskipun demikian, penasihat Kaisar
Adipati Notaras justru merasa takut, karena Mehmed II yang menjadi Sultan Ottoman. Ia
mengetahui bahwa Sultan Mehmed II mempelajari ilmu ketentaraan dan sebagainya hanya untuk
menaklukan Konstantinopel.

Dilansir dari laman History, Konstantinopel adalah kota kuno di Turki modern yang sekarang dikenal
sebagai Istanbul. Konstantinopel berkembang menjadi pusat pelabuhan berkat lokasi geografisnya
yang utama antara Eropa dan Asia dan pelabuhan alaminya.

Pada masa Kaisar Romawi Konstantinus, Konstatinopel menjadi kota Kristen dengan kekayaan luar
biasa yang memiliki arsitektur yang megah. Konstantinopel berdiri sebagai kekaisaran Bizantium
selama 1.100 tahun lamanya, hingga suatu ketika kota ini dapat ditaklukan oleh Mehmed II dari
Kekaisaran Ottoman pada tahun 1453.

Setelah kematian sang ayah, Murad II, Mehmed II pun naik tahta dan menjadi pemimpin Ottoman.
Dalam masa pemerintahannya tersebut yakni lebih tepatnya pada tahun 1453, Mehmed memiliki
misi untuk menaklukan kota Konstantinopel.
Dia mengerjakan semua yang akan membawa dia ke target. Pada awalnya, Mehmet memutuskan
bahwa dia pun harus hidup damai dengan negara-negara yang berdekatan hingga dia membuat
persiapan kampanyenya.

Dia mengirim utusan menuju Negara Kepausan, menuju Kerajaan Hongaria – Despotate Serbia –
Kerajaan Polandia – Republik Genoa dan menuju Republik Venesia serta memberi tahu mereka
tentang niatnya hidup dalam damai.

Dia memulihkan galangan Gallipoli dan sebab tindakan ini, 100 galai bisa diproduksi di sana dalam
setahun. Sementara Kaisar yaitu Bizantium Constantine XI Palaiologosmengira, Sultan Mehmet tidak
berpengalaman dan juga kurang pandangan ke depan.

Konstantinus menuntut alokasi besar, mencoba memanfaatkan kepemilikannya terhadap Pangeran


Orhan yang tertawan guna keuntungannya.

Tujuan utama Konstantin yaitu sanggup membuat Sultan Mehmet kehilangan reputasinya dengan
menyerah pada tuntutannya. Namun Sultan Mehmet tampaknya menerima tuntutannya, tetapi hal
itu hanyalah strategi penipuan.

Usai berita pemberontakan Karaman diterima, pasukan Ottoman berangkat menuju Akşehir.
Karamanoğlu İbrahim tidak mengharapkan tentara yang perkasa. Dia hanya menuntut perdamaian.

Sultan Mehmet menerima perdamaian, sebab dia tidak ingin pasukannya dirugikan jika tidak perlu.
Usai ekspedisi militer, selama perjalanan pulang, sekelompok tentara menghadang tenda negara dan
kemudian meminta bayaran.

Mereka tidak benar-benar terlibat di dalam pertempuran. Sebagai tanggapan, Sultan Mehmet lalu
mengirimkan penobatan. Dia juga mengirim menuju pengasingan master janisari Kurtçu Doğan.
Janissary merupakan sekutu Wazir Agung Halil Pasha. Dengan insiden tersebut, Mehmet benar-
benar menguasai pasukannya.

Usai kembali menuju Adrianople, Mehmet mengirim utusan ke[ada Kaisar Constantine dan dia pu
menyatakan bahwa dia tidak akan lagi mengirim subsidi guna penahanan lanjutan Orhan.

Menyusul insiden tersebut, Mehmet membangun Bogazkesen Benteng di Benteng Anatolia. Dia lalu
sepenuhnya bermaksud berperang melawan Kekaisaran Bizantium . Dan di tahun 29 Mei 1453,
tentara Bizantium di benteng kewalahan ketika menghadapi Sultan Mehmet dan pasukannya.

Sultan mehmet memimpin perang untuk menghadapai pasukan Konstatinopel , suasana sangat
menegangkan. Husein sang pembawa bendera berperang dengan kaisar Konstatinopel dimana duel
itu berjalan sangat sengit,tapi Husein menang dalam melawan kaisar. Hingga dimana ia sampai
dipuncak Konstatinopel untuk mengibarkan bendera, ia terkena panah dari pasukan Konstatinopel
tapi ia masih bisa bangkit, kedua kalinya ia terkena panah tapi tetap bangkit, hingga ketiga dan
keempat ia hendak terjatuh, tapi matanya melihat istri dan anaknya dalam kandungan ia mampu
menancapkan bendera diatas menara Konstatinopel, dan ia gugur setelah menancapkan bendera.
Pasukan Sultan Mehmet meraih kemenangan atas penaklukan kota Konstatinopel.

Anda mungkin juga menyukai