Anda di halaman 1dari 10

Swara Vidya / Volume II Nomor 1 2022

Jurnal Prodi Teologi Hindu STAHN Mpu Kuturan Singaraja

PENGARUH AGAMA TERHADAP KESEHATAN


MENTAL
Oleh
Ni Putu Dasniari Putu Sri Marselinawati2
1
(1)(2)
STAH Negeri MpuKuturanSingaraja
dasniputu@gmail.com1marselinatulasi92@gmail.com2

ABSTRACT
This study aims to determine how the influence of religion on mental health
based on a study. The study of the psychology of religion began around the end of
the 19th century, through this study it was possible to realize the relationship
between physical illness and human psychological conditions. Humans can suffer
from physical disorders due to mental disorders and vice versa mental disorders can
cause physical illness. In this study, there are several mental health that can lead to
mental health in human life, starting from childhood, adolescence, to adulthood. In
fact, it is often mentioned that mental conditions in childhood can affect a person's
mental development into adulthood. Therefore, it is important for a person to have a
healthy mentality from a young age. By having a healthy mentality, a person can feel
various benefits in living a more positive life. The influence of religion on mental
health can play a very important role in the aspect of improving one's attitude and
behavior.

Keywords: History, Psychology of Religion, Role of Religion, Mental Health


faktor yang dapat menjaga kesehatan
I. PENDAHULUAN mental seseorang yaitu: dapat
Dalam Kualitas kehidupan mengatasi stres dan tekanan hidup.
seseorang sangat dipengaruhi oleh Sehat secara fisik atau jasmani. Dapat
kesehatan, jika belum ada suatu menjalin hubungan yang baik dengan
gangguan kesehatan baik fisik maupun sesama manusia. Dapat berkontribusi
mental, maka hidup akan lebih baik. di masyarakat, bekerja secara
Kesehatan artinya keadaan dimana produktif. Sadar potensi yang dimiliki,
fisik, mental dan sosial yang sehat, dan dapat beristirahat yang cukup.
bukan seolah-olah keadaan tanpa Banyaknya dampak dari
penyakit atau lemah yang berarti permasalahan kesehatan mental maka
seseorang dikatakan sehat apabila perlu dilakukan solusi penanganan
seluruh aspek dalam dirinya dalam yang tepat terhadap masalah kesehatan
keadaan tidak terganggu baik tubuh, mental remaja, kebaruan dalam
psikis maupun sosial. Pendapat diatas penelitian ini menggabungkan
juga didukung oleh Suhaimi yang beberapa faktor yang mempengaruhi
menyatakan kesehatan mental kesehatan mental pada remaja. Tujuan
merupakan suatu kondisi yang penelitian ini yaitu dapat mengetahui
memungkinkan perkembangan fisik peranan agama terhadap kesehatan
(biologic), intelektual (rasio/cognitive) mental remaja (Yasipin dkk: 2022).
,emosional (affective) dan spiritual Adapun faktor yang bisa memperbaiki
(agama) yang optimal dari seseorang kesehatan mental pada remaja adalah
dan perkembangan itu berjalan selaras pelaksanaan kegiatan-kegiatan agama
dengan keadaan orang lain. Banyak seperti: merenung, melantunkan

Page 63
Swara Vidya / Volume II Nomor 1 2022
Jurnal Prodi Teologi Hindu STAHN Mpu Kuturan Singaraja

mantram gayatri, berdoa dan agama mulai menjadi sebuah kajian


pemanfaatan waktu istirahat yang karena sesungguhnya di dalam kitab
cukup. suci setiap agama atau para tokoh
keagamaannya banyak sekali ayat yang
II. METODE berkenaan dengan proses jiwa atau
Penelitian tentang Pengaruh keadaaan jiwa seseorang yang
Agama Terhadap Kesehatan Mental ini terpengaruh oleh agama (Bambang,
penelitian teks menggunakan jenis 2015:29). Untuk menetapkan secara
penelitian kualitatif. Metode penelitian pasti kapan psikologi agama mulai
kualitatif adalah metode penelitian dipelajari memang terasa agak sulit.
yang berdasarkan pada filsafat post Baik dalam kitab suci maupun sejarah
positivisme, dipergunakan untuk tentng agama-agama tidak terungkap
meneliti pada kondisi objek yang secara jelas mengenai hal itu. Namun
alamiah (menjadi lawannya ialah demikian, walaupun tidak secara
eksperimen) dimana peneliti lengkap ternyata permasalahannya
merupakan sebagai instrument kunci, yang menjadi ruang lingkup kajian
teknik pengumpulan data dilakukan psikologi agama banyak dijumpai baik
secara triangulasi (campuran), analisis melalui informasi kitab suci agama
data bersifat induktif/kualitatif serta maupun sejarah agama (Wahab,
hasil penelitian kualitatif lebih 2015:35).
menekankan makna dari pada Berdasarkan sumber Barat, para
generalisasi (Sugiyono, 2016 : 9). ahli psikologi agama menilai bahwa
Studi kepustakaan merupakan kajian mengenai psikologi agama mulai
segala usaha yang dilakukan oleh sekitar akhir abad ke-19. Sekitar masa
peneliti buat menghimpun berita yang itu psikologi yang semakin
relevan menggunakan topik atau berkembang digunakan sebagai alat
masalah yg akan atau sedang diteliti. untuk kajian agama. Kajian semacam
info itu bisa diperoleh berasal buku- itu dapat membantu pemahaman
buku ilmiah, laporan penelitian, terhadap cara bertingkah laku, berpikir
karang-karangan ilmiah, tesis serta dan mengemukakan perasaan
disertai sumber-asal tertulis lain baik keagamaan(Wahab, 2015:37).
cetak juga elektronika. Studi Munculnya psikologi agama
kepustakaan artinya suatu aktivitas tidak terlepas dari hubungan jangka
yang tidak bisa dipisahkan berasal panjang antara manusia dengan apa
suatu penelitian. Teori-teori yang yang dianggap supranatural. Latar
mendasari duduk perkara serta bidang belakang ini dapat dilihat dari
yang akan diteliti dapat ditemukan pernyataan berbagai ahli. Jadi psikolog
dengan melakukan studi kepustakaan mencoba melihat hubungan ini dari
(Iwan Hermawan, 2019:18). Penulis sudut pandang psikologis. Menurut
skripsi serta tesis serta mengutip bagian mereka, hubungan antara manusia
tertentu yang berkaitan dengan dengan kepercayaannya dipengaruhi
penelitian ini. dan dipengaruhi oleh faktor psikologis.
Proses-proses yang memiliki hubungan
III. PEMBAHASAN ini dapat dipelajari secara empiris
3.1 Sejarah dan Perkembangan dengan menggunakan metode
Psikologi Agama psikologis. Kasus syahid, pindah
Relatif sulit buat memutuskan agama, isi doa, atau tindakan
secara sempurna kapan psikologi keagamaan semuanya bisa dilihat dari

Page 64
Swara Vidya / Volume II Nomor 1 2022
Jurnal Prodi Teologi Hindu STAHN Mpu Kuturan Singaraja

motif di baliknya. Sejak awal abad ke- Agama berasal dari bahasa latin
19, studi khusus agama melalui metode religio yang berarti obligation atau
psikologis ini telah berkembang kewajiban. Agama dalam Encylopedia
sedemikian rupa sehingga psikolog of Philosophy adalah kepercayaan
melalui pekerjaan mereka telah kepada Tuhan yang selalu hidup, yakni
membuka bidang penelitian psikologis kepada jiwa dan kehendak Tuhan yang
baru, psikologi agama. mengatur alam semesta dan
Menurut Robert H. Thouless, mempunyai moral dengan umat
selama sekita tiga puluh hingga empat manusia(Wahab, 2015:2).
puluh tahun terakhir, jumlah penelitian Arti kata "agama" telah
terhadap permasalahan khusus dalam menyebabkan banyak perdebatan, dan
psikologi agama sudah banyak sekali. perdebatan selalu melebihi makna
Pernyataan ini setidaknya
pertanyaan. Yang kami pedulikan
menginformasikan, bahwa sebagai
cabang dari psikologi, maka psikologi hanyalah bagaimana kata itu
agama dianggap semakin penting digunakan, sama sekali tidak ada yang
dalam mengkaji tingkah laku agama salah dengan fakta atau nilai yang
(Wira Kusuma: 2014). terkait dengannya. Beberapa cara
tertentu untuk mendefinisikan “agama”
3.2 Psikologi Agama tidak tepat karena cara-cara tersebut
Psikologi berasal dari bahasa
ternyata tidak menjelaskan perbedaan
Yunani yaitu kata psyhe = jiwa, logos
= ilmu, jadi psikologi adalah ilmu yang antara kegiatan-kegiatan keagamaan
mempelajari tentang gelaja-gejala jiwa dan kegiatan-kegiatan bukan
dan perilaku manusia. Psikologi dapat keagamaan, atau tak memberikan batas
diartikan sama dengan ilmu jiwa, dimana seharusnya kita
sedangkan psikologi secara umum memperlakukannya dalam pembicaraan
adalah ilmu yang mempelajari gejala- sehari-hari (Bambang, 2015:12).
gejala jiwa manusia yang berkaitan
dengan kognisi, emosi, konasi, dan Jadi dapat dikatakan bahwa
gejala campuran. Gejala campuran ini psikologi agama adalah cabang ilmu
seperti inteligensi, kelelahan maupun yang mengkaji dan mempelajari
sugesti. Psikologi juga mengkaji dampak perilaku dan keyakinan
gejala-gejala jiwa yang berhubungan manusia terhadap agama yang
dengan tingkah laku(Wahab, 2015:1). dianutnya serta pengaruhnya dalam
Dari pendapat para ahli di atas kehidupan di bawah pengaruh
dapat disimpulkan bahwa psikologi zamannya masing-masing. Upaya
adalah ilmu yang mempelajari atau mengkaji perilaku keagamaan
membahas gejala jiwa dan perilaku dilakukan melalui metode psikologis.
manusia sebagai gambaran gejala Tegasnya, psikologi agama
mempelajari dan mengkaji fungsi-
kejiwaan. Sikap dan perilaku
fungsi jiwa yang direfleksikan dan
merupakan gejala yang dapat dilihat dimanifestasikan dalam perilaku, dan
dan dipelajari dari kondisi mental yang hubungannya dengan kesadaran dan
abstrak. Istilah "agama" juga mengacu pengalaman religius manusia.
pada masalah yang berkaitan dengan Psikologi agama berbeda dari cabang
kehidupan batin manusia. psikologi lainnya karena melibatkan
dua bidang pengetahuan yang berbeda.

Page 65
Swara Vidya / Volume II Nomor 1 2022
Jurnal Prodi Teologi Hindu STAHN Mpu Kuturan Singaraja

Beberapa orang harus taat pada agama, produktif, diisi dengan hubungan
beberapa orang harus mematuhi dengan orang lain, dan kemampuan
psikologi (psikologi). Seperti yang kita untuk mengubah dan mengatasi
ketahui bersama, psikologi agama kesulitan. Kesehatan mental menurut
sebagai salah satu cabang ilmu WHO didefinisikan sebagai keadaan
psikologi merupakan ilmu terapan dimana seorang individu menyadari
Tujuan psikologi agama adalah potensinya, dapat mengatasi masalah
untuk mempelajari dan mengkaji kehidupan yang lazim, dapat bekerja
kehidupan beragama seseorang untuk secara produktif dan dapat
memahami seberapa besar keyakinan berkontribusi untuk komunitasnya
agama mempengaruhi sikap, perilaku, (Yasipin dkk:2020).
dan kehidupan. Di Samping Itu, Ilmu Kesehatan mental merupakan
Jiwa Agama, Mempelajari Pula bagian penting dari semua tahapan
Pertumbuhan Dan Perkembangan Jiwa kehidupan manusia, dari masa kanak-
Agama Pada Seseorang Dan Faktor-
kanak dan remaja hingga dewasa.
Faktor Yang Memengaruhi Keyakinan1
Dengan kata lain, kita dapat Bahkan, sering disebutkan bahwa
mengatakan bahwa psikologi agama kondisi psikologis pada masa kanak-
mengkaji pengaruh agama terhadap kanak dapat mempengaruhi
sikap dan perilaku seseorang atau perkembangan psikologis seseorang di
mekanisme yang bekerja dalam diri masa dewasa (Marselinawati, 2021).
seseorang, karena cara seseorang
berpikir, bertindak, bereaksi dan Oleh karena itu, penting bagi
bertindak tidak dapat dipisahkan dari seseorang untuk memiliki kondisi
keyakinannya. , karena keyakinan pikiran yang sehat sejak usia dini.
termasuk dalam konstruksi
Dengan memiliki pola pikir yang sehat,
kepribadiannya (Wahab, 2015:6).
Psikologi agama tidak berhak seseorang dapat merasakan berbagai
membuktikan bahwa suatu agama itu manfaat dalam hidup seperti:
benar atau salah, karena sains tidak
memiliki sarana teknis untuk 1. Mampu mengatasi stress dan hidup
membuktikan hal-hal ini, baik sekarang dengan lebih baik.
maupun di masa depan. Sains tidak 2. Kesehatan fisik atau jasmani.
dapat membuktikan keberadaan Tuhan 3.Mampu menjalin hubungan baik
karena tidak ada teknik empiris untuk dengan sesama manusia.
membuktikan keberadaan fenomena
4.Dapat berkontribusi pada masyarakat.
non-empiris, tetapi apa yang tidak
dapat dibuktikan secara empiris bukan 5. Bekerja secara efisien.
berarti tidak ada jiwa. 6. Sadari potensi Anda.
Tak hanya itu, kesehatan mental dan
3.3 Kesehatan Mental fisik sangat berkaitan. Jika ada orang
Kesehatan mental didefinisikan yang memiliki gangguan mental,
sebagai keberhasilan kinerja fungsi terutama depresi, dapat meningkatkan
mental yang menghasilkan kegiatan risiko berbagai masalah fisik pada
masa mendatang2.
1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Psikol 2
https://hellosehat-
ogi_agama (diakses pada tgl 24 maret com.cdn.ampproject.org/v/s/hellosehat.com/
2022,pkl 15.00) mental/kesehatan-

Page 66
Swara Vidya / Volume II Nomor 1 2022
Jurnal Prodi Teologi Hindu STAHN Mpu Kuturan Singaraja

Untuk meningkatkan kesehatan juga meningkatkan ketakwaan subjek,


mental, kemampuan berpikir positif karena mereka lebih bersyukur, dan
perlu dibangun. Beberapa penelitian berdoa dan berdoa untuk ketenangan
telah dilakukan menunjukkan bahwa pikiran ketika menghadapi masalah.
keyakinan agama memiliki efek positif
pada kondisi psikologis negatif seperti 3.4 Pengaruh Agama Terhadap
stres psikologis dan stres. Pendapat Kesehatan Mental
diatas didukung oleh Abdul Mujib Peran agama dalam
yang menyatakan bahwa manfaat unsur memperbaiki sikap dan perilaku
religiusitas seperti doa dan merenung seseorang begitu penting. Dia akan
untuk kesehatan manusia (Yasipin tahu apa yang harus dilakukan dan apa
dkk:2020), adapun 2 manfaat yang tidak boleh dilakukan. Berikut
merenung yaitu : beberapa contoh pengaruh agama
terhadap kesehatan mental yang dapat
1. Merenung atau melantunkan dijadikan sebagai tolak ukur.
mantram gayatri dapat mengembalikan 3.4.1 Membentengi Diri Dari
kesadaran seseorang, sebab aktivitas ini Perbuatan Buruk.
dapat mendorong seseorang untuk Dalam bersikap tidak jarang
mengingat Tuhan sekaligus dapat orang yang melakukan hal buruk tidak
memperoleh ketenangan jiwa dan disukai. Dengan agama, sikap buruk
pikiran hal ini dapat dilakukan dapat diperkuat dengan aturan dan
berulang-ulang kali. Selain itu sembari ajaran yang mengatakan bahwa
belajar mendapatkan ketenangan dan perilaku tersebut buruk dan
kedamaian dalam hidup, salah satu hal bermanfaat. Setidaknya dia bisa
penting untuk dilakukan adalah berdoa. berhenti dan mengingat hal-hal buruk
Doa menghasilkan energy positif yang mungkin menimpanya suatu hari
sebagai pendamping manusia dalam nanti.
menjalani kehidupan yang 3.4.2 Melatih Hidup Dengan Sabar
rumit(Yasipin dkk:2020). Contoh lain dampak agama
terhadap kesehatan mental dapat diukur
2. Suatu bentuk terapi melalui upaya dengan sabar terhadap kepribadian
untuk menentukan bagaimana seorang seseorang. Mengenal Allah dan ajaran-
pasien harus beristirahat dan bersantai. Nya serta menjalankan segala perintah-
Gangguan kesehatan mental dapat Nya akan menuntun pada sikap sabar.
menyebabkan seseorang menjadi tidak Sikap ini memungkinkan Anda untuk
produktif. mengikuti arus dan dengan sabar
Hasil penelitian menunjukkan mencapai tujuan Anda.
bahwa terapi kognitif behavioral religi 3.4.3 Hidup Menjadi Lebih Ikhlas
dapat menurunkan depresi pada subjek Memang sulit untuk
perempuan dewasa dan siswa. Tetapi mengembangkan hati yang lebih ikhlas,
tetapi dengan banyak tekad dan tekad,
semuanya akan menjadi kenyataan.
mental/?amp=1&amp_gsa=1&amp_js_v=a9&u
sqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#a
Keikhlasan adalah sikap menerima
mp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16481212319 kondisi, dengan rendah hati, berpikiran
274&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.c luas, dan berpikir ke arah yang baik.
om&ampshare=https%3A%2F%2Fhellosehat.c Akibatnya, pikiran dan jiwa menjadi
om%2Fmental%2Fkesehatan-mental%2F lebih tenang dan damai. Karena umat
(diakses pada 24 maret 2022, pkl 19.40)

Page 67
Swara Vidya / Volume II Nomor 1 2022
Jurnal Prodi Teologi Hindu STAHN Mpu Kuturan Singaraja

beragama akan percaya bahwa jalur 3.4.8 Tahu Batasan Baik dan Buruk.
kehidupan ini telah diatur Agama dapat menjadi salah satu
3.4.4 Hidup Menjadi Lebih Bersabar tolak ukur seseorang untuk
Contoh dampak agama terhadap mengendalikan diri dari yg buruk dan
kesehatan jiwa adalah penyerahan baik. Perbuatan buruk akan berdampak
seluruh kehidupan kepada Yang Maha buruk, dan sebaliknya perbuatan
Esa(Tuhan) yang mengaturnya. Dengan perbuatan baik akan berdampak baik
tujuan membuat pikiran dan hati lebih bagi kehidupannya. Mengganggu
tentram dan damai, bukan berarti Anda bahkan berdosa di dalam ajaran
harus tidak berbuat apa-apa dan kepercayaan Hindu hal ini bisa disebut
menyerah. Semua orang butuh tindakan menggunakan adanya aturan karma.
dan butuh tindakan atau tindakan, jadi Bila seseorang memahami batasan
teruslah berdoa kepada Tuhan. tersebut, kemungkinan hidupnya ditata
3.4.5 Hidup Dengan Sederhana hanya buat mencapai tingkat akhirat
Sebagai hamba serta pribadi yg dan kebaikan3.
sederhana itu lebih baik, ketimbang
manjadi yg hiperbola. pada suatu ajaran 3.5 Peran Pendidikan dan Agama
kepercayaan dianjurkan buat hidup Pendidikan agama memang
sederhana dan sesuai dengan memiliki peranan yang sangat penting
kemampuan yang dimilikinya. Apabila bagi manusia, sehingga pendidikan
hal ini dibentur maka hidup akan penuh
agama merupakan upaya nyata yang
dengan kepalsuan serta juga tidak
terdapat ketenangan didalamnya akan mengantarkan manusia untuk
3.4.6 Hidup Rendah Hati mengembangkan kesadaran beragama.
(Anggraini, 2022)Contoh Pemeluk agama akan lebih memahami
pribadi yang santun serta rendah hati dan menginternalisasi hakikat makna
ialah pribadi yang matang dalam agama itu sendiri. Yang pertama adalah
bersikap dan beretika. Semua orang rasa ketuhanan, rasa ketuhanan ini
pasti ingin dihargai dan dihormati,
mencakup rasa bahwa sesuatu yang
dengan sikap yang rendah hati semua
itu ditakar dalam kadar yg sedang. besar berkuasa atas dirinya dan alam
tidak perlu hiperbola, tanpa itu semua semesta, rasa keterkaitan dengan benda
beliau akan bisa menghargai apa saja itu, rasa kedekatan, kerinduan,
yang ada dihadapannya serta tanpa kekaguman, dan sebagainya. Yang
memerlukan kebanggaan sekalipun. kedua adalah rasa ketaatan; rasa
3.4.7 Menghargai dan Menghormati
Orang Lain.
3
contoh efek agama dalam https://dosenpsikologi-
kesehatan mental ialah bisa menjadi com.cdn.ampproject.org/v/s/dosenpsikologi.c
pribadi yang bisa menghormati serta om/contoh-pengaruh-agama-dalam-
kesehatan-
menghargai orang lain. Tanpa melihat
mental/amp?amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp
status, jabatan, kekayaan, ras, suku, =mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#amp_t
serta agama. Perilaku mirip ini dapat f=Dari%20%251%24s&aoh=16481108976340&
membuat dirinya disegani siapa saja, referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&
sebab saling menghargai serta ampshare=https%3A%2F%2Fdosenpsikologi.co
memberikan hormat kepada orang yg m%2Fcontoh-pengaruh-agama-dalam-
patut dihormati. kesehatan-mental (diakses pada tgl 24
maret 2022,pkl 15.00)

Page 68
Swara Vidya / Volume II Nomor 1 2022
Jurnal Prodi Teologi Hindu STAHN Mpu Kuturan Singaraja

ketaatan ini mencakup perasaan ingin Pendidikan keluarga merupakan


memimpin diri sendiri pada pendidikan dasar bagi pembentukan
kehendaknya dan perasaan ingin jiwa keagamaan. Perkembangan
agama, berjalin dengan unsur-unsur
mengikuti aturan-aturannya.
kejiwaan sehingga sulit untuk
Pendidikan agama merupakan diidentifikasi secara jelas, karena
masalah yang menyangkut kejiwaan,
salah satu bentuk pendidikan nilai,
manusia demikian rumit dan
sehingga maksimal tidaknya kompleksnya. Namun demikian,
pendidikan agama tergantung dari apa melalui fungsi-fungsi jiwa yang masih
yang memotivasi masyarakat untuk sangat sederhana tersebut, agama
memahami nilai-nilai agama. Semakin terjalin dan terlibat di dalamnya.
suasana pendidikan agama membuat Melalui jalinan unsur- unsur dan tenaga
betah, maka perkembangan jiwa kejiwaan ini pulalah agama itu
berkembang. Dalam kaitan itu pulalah
keagamaan akan mendapatkan
terlihat peran pendidikan keluarga
pertumbuhan yang terbaik. Jiwa dalam menanamkan jiwa keagamaan
keagamaan ini akan tumbuh bersama pada anak. Maka, tak mengherankan
dengan suasana lingkungan sekitarnya. jika Rasulullah saw menekankan
Apabila jiwa keagamaan telah tumbuh tanggung jawab itu pada kedua orang
maka akan terbentuk sikap keagamaan tua (Busthomi, 2019). Dalam hal itu
pulalah terlihat peran pendidikan
yang termanifestasikan dalam
keluarga sangatlah di perlukan dalam
kehidupan sehari-harinya. menanamkan jiwa keagamaan pada
anak.
3.5.1 Pendidikan Keluarga
Peran orang tua bahkan dapat
Keluarga merupakan konsep
membentuk arah keyakinan anak.
yang bersifat miltidimensi(Lestari,
Setiap bayi yang lahir memiliki
2012:3). Pendidikan keluarga sangat
keyakinan untuk menganut agamanya,
mempengaruhi psikis pada anak-anak.
tetapi bentuk keyakinan agama yang
Kebiasaan yang dilakukan oleh anak-
diterima seorang anak sepenuhnya
anak cerminan dari pendidikan
tergantung pada bimbingan, pengasuh,
keluarga dan lingkungan disekitar.
dan pengaruh dari kedua orang tuanya.
Pendidik percaya bahwa
keluarga adalah bidang pendidikan
3.5.2 Pendidikan di Masyarakat
pertama, dan pendidik adalah orang
Masyarakat adalah bidang
tua. Orang tua (ayah dan ibu) adalah
pendidikan yang ketiga. Pendidik
pendidik alami. Mereka adalah
umumnya sepakat bahwa bidang
pendidik anak-anak. Karena pada
pendidikan yang mempengaruhi
hakekatnya, Tuhan Sang Pencipta
perkembangan siswa adalah keluarga,
memberikan anugerah kepada ibu dan
lembaga pendidikan, dan lingkungan
ayah berupa naluri orang tua. Karena
masyarakat. Harmoni antara ketiga
naluri ini, orang tua mengembangkan
bidang pendidikan tersebut akan
kasih sayang kepada anak-anaknya,
berdampak positif bagi perkembangan
sehingga mereka semua merasakan
anak, termasuk pembentukan jiwa
tanggung jawab moral untuk merawat,
keagamaannya. Seperti yang kita
mengawasi, melindungi, dan
ketahui bersama, dalam situasi ideal,
membimbing anak-anaknya.
seseorang tumbuh menjadi pribadi

Page 69
Swara Vidya / Volume II Nomor 1 2022
Jurnal Prodi Teologi Hindu STAHN Mpu Kuturan Singaraja

yang berkepribadian komprehensif sangat diperlukan untuk kejiwaan pada


dalam segala aspek, seperti fisik, anak.
mental, moral, spiritual, dll. Karena IV. SIMPULAN
itulah, menurut Weatherington, agar Dalam penelitian ini dapat
hal ini terjadi, harus ada pola asuh yang disimpulkan bahwa sejarah
tepat. Menurutnya, ada lima aspek perkembangan psikologi menurt para
untuk mendorong pertumbuhan ahli psikologi agama menilai bahwa
tersebut, yaitu: kajian mengenai psikologi agama mulai
1) Fakta pertumbuhan sekitar akhir abad ke-19. Sekitar masa
2) Alat itu psikologi yang semakin
3) Keteraturan berkembang digunakan sebagai alat
4) Perlindungan, dan untuk kajian agama. Kajian semacam
5) Elemen waktu itu dapat membantu pemahaman
Fakta menunjukkan bahwa terhadap cara bertingkah laku, berpikir
lingkungan sekitar mempengaruhi dan mengemukakan perasaan
perkembangan jiwa kegamaan pada keagamaan. Psikologi berasal dari
anak didik. Hal itu dapat dikarenakan, bahasa Yunani yaitu kata psyhe = iwa,
jika pertumbuhan fisik akan berhenti logos = ilmu, jadi psikologi adalah
saat anak mencapai usia tertentu, ilmu yang mempelajari tentang gelaja-
namun pertumbuhan psikis tidak gejala jiwa dan perilaku manusia.
demikian. Pertumbuhan psikis Psikologi dapat diartikan sama dengan
berlangsung seumur hidup. Hal ini ilmu jiwa, sedangkan psikologi secara
menunjukkan bahwa pendidikan di umum adalah ilmu yang mempelajari
sekolah hanya berlangsung saat tertentu gejala-gejala jiwa manusia yang
saja, sedangkan pendidikan di berkaitan dengan kognisi, emosi,
masyarakat berlangsung seumur hidup. konasi, dan gejala campuran. Sikap dan
Maka dari itu pendidikan di lingkungan tingkah laku adalah gejala yang dapat
memberikan kontribusi dalam rangka dilihat dan dapat dipelajari dari kondisi
membentuk jiwa keagamaan(Busthomi, jiwa yang abstrak (Yhani, 2020).
2019). Dalam penelitian ini adapun
Sehingga spiritualitas agama kesehatan mental adalah komponen
yang mengandung nilai-nilai, termasuk yang penting dalam setiap jenjang
nilai-nilai kesusilaan dan lain-lain, kehidupan manusia, mulai dari masa
tidak dapat dikuasai oleh pengetahuan kanak-kanak, remaja, hingga dewasa.
semata, tetapi harus dilaksanakan atau Bahkan seringkali disebutkan kondisi
diamalkan. Dari sini dapat disimpulkan mental pada masa kanak-kanak dapat
bahwa peran masyarakat dalam memengaruhi perkembangan kejiwaan
pembentukan spiritualitas keagamaan seseorang hingga dewasa nantinya.
akan sangat tergantung pada sejauh Oleh karena itu, penting bagi seseorang
mana masyarakat itu sendiri untuk memiliki mental yang sehat
memelihara norma-norma agama. sedari kecil.
Karena dalam agama sudah ada norma- Dalam kesehatan mental
norma agama yang harus dijaga dengan adapun pengaruh agama terhadap
baik (Marselinawati, 2021). Jika kesehatan mental yang dimana peran
seseorang berada di lingkungan yang agama begitu penting dalam aspek
menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut. memperbaiki sikap dan juga perilaku
Maka peran pendidikan masayrakat seseorang dalam bersikap diantaranya
agama dapat mengajarkan arti tujuan

Page 70
Swara Vidya / Volume II Nomor 1 2022
Jurnal Prodi Teologi Hindu STAHN Mpu Kuturan Singaraja

hidup. Membentengi diri dari Lestari, Sri. 2012. “Psikologi Keluarga:


perbuatan buruk, melatih hidup dengan Penanaman Nilai & Penanganan
sabar, hidup menjadi lebih ikhlas, Konflik Dalam Keluarga”.
hidup dengan sederhana, dan hidup Jakarta: Kencana
dengan saling menghargai dan Marselinawati, P. S., & Artiningsih, N.
menghormati. Dalam hal ini juga W. J. (2021). Pengaruh Samkhya
diperlukan peran pendidikan keluarga dalam TeksTattwa
dan pendidikan masyarakat untuk Jnana. Proseding Mistisisme
pertumbuhan psikis pada anak. Nusantara Brahma Widya.
Marselinawati, P. S., & Artiningsih, N.
DAFTRA PUSTAKA W. J. (2021). Teologi-Estetis Tari
Bhusthomi, Yazidul, dkk. 2019. Daha Malom Kajian Filsafat
Pengaruh Pendidikan Terhadap Agama
Jiwa Keagamaan. Jurnal Ats- Hindu. Jnanasidanta, 2(2), 46-
Tsaqofi. Vol. 1 No. 1 55.
Hadikusuma, Wira. 2014. Memahami Anggraini, P. M. R. (2022).
Agama Secara Psikologis dan ORGANISASI SUBAK
Relasinya Dalam Upaya Resolusi DALAM PERSPEKTIF
Konflik. Ilmiah Syi’ar, Vol 14. TEOLOGI
No 1 SOSIAL. Jnanasidanta, 3(1), 63-
Hermawan, Iwan. 2019. “metodologi 72.
penelitian pendidikan kuantitatif, Sugiyono. 2016. “metode penelitian
kualitatif dan mixed methode. Jl. kuantitatif, kualitatitif dan r&d.
Cilombang 2 Bandung: Alfabeta,Cv Sururin.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Psikolo 2004. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta:
gi_agama Raja Grafindo Persada
https://hellosehatcom.cdn.ampproject.o Suryabrata, Sumardi. 1982.
rg/v/s/hellosehat.com/mental/kesehatan Perkembangan Individu, Jakarta:
mental/?amp=1&amp_gsa=1&amp_js_ Rajawali
v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABI Syamsul Arifin, Bambang. 2015.
IACAw%3D%3D#amp_tf=Dari%20% Psikologi Agama. CV
251%24s&aoh=16481212319274&refe PUSTAKA SETIA: Bandung
rrer=https%3A%2F%2Fwww.google.c Yhani, P. C. C., Marselinawati, P. S.,
om&ampshare=https%3A%2F%2Fhell & Wardana, K. A. (2020).
osehat.com%2Fmental%2Fkesehatan- Konsep Ketuhanan Dalam Teks
mental%2F Tattwa Sangkaning Dadi
https://dosenpsikologicom.cdn.ampproj Janma. Genta Hredaya: Media
ect.org/v/s/dosenpsikologi.com/contoh- Informasi Ilmiah Jurusan
pengaruh-agama-dalam- Brahma Widya STAHN Mpu
kesehatanmental/amp?amp_gsa=1&am Kuturan Singaraja, 4(2), 144-
p_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQA 151.
rABIIACAw%3D%3D#amp_tf=Dari% Wahab, Rohmalina. 2015. Psikologi
20%251%24s&aoh=16481108976340 Agama. PT Rajagrafindo
&referrer=https%3A%2F%2Fwww.go persada:Jakarta
ogle.com&ampshare=https%3A%2F% www.wikipedia.org.id
2Fdosenpsikologi.com%2Fcontoh- Yasipin dkk. 2020. Peran Agama
pengaruh-agama-dalam-kesehatan- Dalam Membentuk Kesehatan
mental

Page 71
Swara Vidya / Volume II Nomor 1 2022
Jurnal Prodi Teologi Hindu STAHN Mpu Kuturan Singaraja

Mental Remaja. Jurnal Manthiq,


Vol 5. No 1

Page 72

Anda mungkin juga menyukai