Anda di halaman 1dari 5

Vinka Nur Octaviani_2282200006(B) Tugas biokim pada buku lehningger hal

271 Chapter 7
1. Penentuan Rumus empiris An un
Zat yang diketahui hanya mengandung C,H dan O diisolasi dari hati angsa. Sebuah
sampel 0,423 g menghasilkan 0,620 g CO dan 0,54 g H₂O setelah pembakaran
sempurna dengan oksigen berlebih. Apakan rumus empiris zat ini. Konsisten
dengan menjadi karbohidrat? Menjelaskan.
Rumus empiris (RE) adalah rumus yang menunjukkan perbandingan paling
sederhana jumlah atom-atom dalam satu mol molekul senyawa. Rumus molekul
adalah rumus kimia yang menunjukkan keseluruhan jumlah atom-atom penyusun
molekul unsur atau senyawa. Rumus molekul (RM) senyawa molekular dapat
ditentukan dengan cara berikut:
RM RE n ===n×RERumus empiris1,2,3,4,... n=Mr  senyawa/ Mr RE

Persamaan reaksi pembakaran CxHyOz (belum setara),


CxHyOZ+O2→CO2+H2O
Berdasarkan uraian soal di atas, misalkan rumus molekul senyawa karbon tersebut
adalah CxHyOz, maka persamaan reaksi pembakarannya adalah:
Massa C, H, dan O dalam CxHyOz dapat dicari dengan:

Berdasarkan perbandingan mol, maka rumus empiris senyawa karbon adalah


C3H6O.

2. Gula alkohol dalam turunan monosakarida dikenal dengan gula alkohol, oksigen
karbonil direduksi menjadi gugus hidroksil. Misalnya p-gliseraldehida dapat
direduksi menjadi gliserol. Namun, gula alkohol ini tidak lagi ditunjuk atau L.
Mengapa?

monosakarida memiliki rumus umum yang sama yaitu (CH 2 O) n , yang


menunjukkan sebuah molekul karbon pusat yang terikat pada dua hidrogen dan
satu oksigen. Oksigen juga akan berikatan dengan hidrogen, menciptakan gugus
hidroksil.

Karena karbon dapat membentuk 4 ikatan, beberapa molekul karbon ini dapat
berikatan satu sama lain. Salah satu karbon dalam rantai akan membentuk ikatan
rangkap dengan oksigen, yang disebut gugus karbonil.

OH pada pusat asimetris berdaa disebelah kanan (Deuxtro)


3. Titik lebur Derivatif Monosakarida Osazon banyak karobohidrat bereaksi dengan
fenilhidrazin (CH NH NH) untuk membentuk turunan kristal kuning cerah yang
dikenal sebagai osazon

Suhu leleh turunan ini mudah ditentukan dan merupakan karakteristik untuk setiap
osazon. Formulasi ini digunakan untuk membantu mengidentifikasi monosakarida
sebelum pengembangan HPLC atau kromatografi gas-cair. Tercantum dibawah ini
adalah titik leleh (MP) dari beberapa turunan aldose osazon :
Seperti yang ditunjukkan tabel, pasangan turunan tertentu memiliki titik lebur yang
sama, meskipun monosakarida yang diremehkan tidak. Mengapa glukosa dan
manosa dan galaktosa dan talosa membentuk turunan osazon dengan titik leleh
yang sama?
Galaktosa dalam bentuk rantai terbuka atau bentuk siklik. Galaktosa berkontribusi
pada pembentukan beberapa disakarida seperti Laktosa (Glukosa + Galaktosa) dan
Galactan (terdiri dari Galaktosa). Titik leleh galaktosa sekitar 167 derajat C.
Galaktosa juga larut dalam air, tetapi kelarutannya kurang dari glukosa. Begitupun
dengan talose juga larut dalam air, tetapi kelarutannya kurang dari glukosa dan
mannose
4. Interkonversi bentuk n-glukosa solusi dari satu stereoisomer dan monosakarida
tertentu memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kiri (berlawanan arah jarum jam)
dan disebut isomer levorotatory, ditunjuk (-) ; stereoisomer lainnya memutar
cahaya terpolarisasi bidang ketingkat yang sama tetapi ke kanan (searah jarum
jam ) disebut isomer dekstrorotatory ditunjuk (+). Campuran equimolar bentuk (+)
dan (-) tidak memutar cahaya terpolarisasi. Bidang aktivitar optic dinyatakan
secara kuantitatif dengan rotasi optiknya, jumlah derajat dimana cahaya
terpolarisasi bidang diputar pada lintasan melalui Panjang jalur tertentu dari
larutan senyawa pada konsentrasi tertentu. Rotasi spesifik jel dari senyawa optic
aktif didefinisikan sebagai berikut :

Suhu dan Panjang gelombang cahaya yang digunakan garis o natrium, 589 nm
harus ditentukan dalam definisi larutan a-t-glukosa yang baru disiapkan
menunjukan rotasi spesifik +112. Seoring waktu, rotasi larutan secara bertahap
menurun dan mencapai nilai keseimbangan yang sesuai dengan fal+52.0
sebaliknya larutan kupas B-D-glukosa memiliki rotasi spesifik +19’’ rotasi larutan
ini meningkat dari waktu ke waktu nilai kesetimbangan seperti ditunjukan oleh
anomer
a) Gambarkan rumus perspektif hawort dari bentuk  dan B glukosa. Fitur
apa yang membedakan keduanya? Formular?

b) Mengapa rotasi spesifik dari larutan bentuk yang baru disiapkan secara
bertahap berkurang seiring waktu? Kenapa solusi dari bentuk a mencapai
rotasi spesifik yang sama pada kesetimbangan?
dalam rumus Haworth, semua gugus OH di sebelah kanan dalam rumus
Fisher diarahkan di bawah bidang cincin, sedangkan di sebelah kiri berada
di atas bidang cincin. Terminal CH2OH memproyeksikan gugus OH-nya di
atas bidang cincin molekul glukosa.
c) Hitung presentase masing-masing dari dua bentuk glukosa yang ada pada
kesetimbangan.
An = 112 / (589 x 1) x 100% = 0,19%
An = 19 / (589 x 1) x 100% = 0,032%
5. Rasa Madu Fruktosa dalam madu terutama ada dibentuk P-b-piranosa. Ini adalah
salah satu karbohidrat paling manis yang diketahui, sekitar dua kali lebih manis
dari glukosa. Bentuk fruktosa 8-t-furanosa jauh lebih manis. Manisnya madu
secara bertahap menurun pada suhu tinggi. Juga, sirup fruktosa tinggi (produk
komersial di mana banyak glukosa dalam sirup jagung diubah menjadi fruktosa)
digunakan untuk pemanis minuman dingin tapi tidak panas. Sifat kimia fruktosa
apa yang dapat menjelaskan kedua pengamatan ini?
Fruktosa adalah polihidroksiketon dengan 6 atom karbon. Fruktosa merupakan
isomer dari glukosa; keduanya memiliki rumus molekul yang sama (C 6H12O6)
namun memiliki struktur yang berbeda.

Fruktosa murni rasanya sangat manis, warnanya putih, berbentuk kristal padat, dan
sangat mudah larut dalam air. Fruktosa ditemukan pada tanaman, terutama pada
madu, pohon buah, bunga, beri dan sayuran. Di tanaman, fruktosa dapat
berbentuk monosakarida dan/atau sebagai komponen dari sukrosa. Sukrosa
merupakan molekul disakarida yang merupakan gabungan dari satu molekul
glukosa dan satu molekul fruktosa.

Anda mungkin juga menyukai