Anda di halaman 1dari 4

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Mrican Tromol Pos:29 Telp: (0274) 515352 ext: 1445, Yogyakarta 55022

UJIAN AKHIR SEMESTER

Nama : Fauzan Noviatmoko


NIM : 191314040
Mata Kuliah : Pengantar Sosiologi-Antropologi
Jam : Senin, 6 Desember 2021 / (07.00-10.00 WIB)
Pengampu : Yoel Kurniawan Raharjo, M.Pd

A. Kerjakan dengan seksama !


1. Indonesia merupakan bangsa yang majemuk maka dari itu tiap warga negara harus memiliki
kesadaran akan kemajemukan itu dan menjalin relasi yang tanpa membedakan : Skor 25
a) Jelaskan maksud serta perbedaan heterogenitas, pluralitas dan multikulturalisme !
a. Heterogenitas
Mengindikasikan suatu kualitas dari keadaan yang menyimpan ketidaksamaan dalam
unsur-unsurnya. Artinya, masing-masing subkelompok masyarakat itu beserta
kebudayaannya benar-benar berbeda satu dari yang lainnya. Masyarakat ini masih
seperti masyarakat pada umumnya dengan berbagai realitas sosial; masih terdapat
konflik, pertentangan, dan realitas lainnya.
b. Pluralitas
Menunjukkan adanya suatu situasi yang terdiri dari kejamakan, bukan ketunggalan.
Artinya, dalam masyarakat Indonesia dapat dijumpai berbagai subkelompok
masyarakat yang tidak bisa disatu kelompokkan dengan lainnya. Pluralitas dipandang
sebagai perbedaan di dalam masyarakat yang saling menjaga nilainya masing-masing.
c. Multikulturalisme
Sebuah paham yang menekankan pada kesederajatan dan kesetaraan budaya-
budaya lokal dengan tanpa mengabaikan hak-hak dan eksistensi budaya yang ada.
Pada masyarakat ini, dengan banyaknya diferinsiasi sosial masyarakat tercipta suatu
keharmonisan, saling menghargai, kesederajatan, dan mempunyai kesadaran
tanggung jawab sebagai satu kesatuan. multikulturalisme pada hakikatnya berupaya
menjembatani keadaan plural dan heterogen agar terjadi keterkaitan arah yang pada
akhirnya terciptanya keberanian hidup bersatu dalam keberagaman, bukan disatukan
dalam keseragaman.
b) Jelaskan unsur-unsur utama dalam multikulturalisme !
Ada 3 unsur utama dalam multikulturalisme, yakni keterikatan dengan budaya,
keberagaman, dan respon atas keberagaman (solusi). Keterikatan dalam kebudayaan
berarti masyarakat multikultural tidak bisa dilepaskan dari budaya yang berlaku atau yang
telah ada. Kebudayaan merupakan sebuah penanda dari kebragaman itu. Masyarakat
multikultural dapat dilihat dari keberagaman budaya yang berada dalam suatu daerah
yang hidup berdampingan. Unsur yang ketiga yakni respon atau solusi atas keberagaman,
di mana masyarakat pada taraf tertentu akan menemukan sebuah solusi agar tidak terjadi
pertikaian atau konflik antar budaya.
c) Jelaskan kapan paham multikulturalisme berkembang di dunia dan Indonesia !
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Mrican Tromol Pos:29 Telp: (0274) 515352 ext: 1445, Yogyakarta 55022

Kata multikulturalisme pertama kali digunakan oleh PM Kanada, Pierre


Tredeau tahun 1960-an untuk melawan konsep biculturalism. kebijakan ini sebagai
sebuah ’keharusan’ (imperatif) politik yang bersifat progresif dan ekspresi resmi dari
keyakinan akan keunggulan nilai-nilai liberal seperti kesamaan, toleransi dan sikap
inklusif (inclusiveness) terhadap para pendatang (migrants) yang berasal dari latar
belakang etnis yang berbeda-beda. Sejak itu Kanada disebut multikultural karena
terdiri dari etnis dan ras berbeda seperti Inggris, Pernacis, India,Inuit, serta kaum
imigran mancanegara seperti Cina, India, Jerman dan lain sebagainya.
Multikulturalisme merupakan konsep baru dalam kehidupan masyarakat
Indonesia, meskipun esensinya pernah menjadi pemikiran para pendiri bangsa.
Indonesia oleh Supardi Suparlan, tegas dimasukkan kedalam kategori plural society,
atau masyarakat majemuk dengan sejumlah dimensi negatifnya. Pemikiran
Multikulturalisme tercermin dalam pita yang dicengkeram oleh Lambang Negara
Indonesia Burung Garuda yakni Bhinneka Tunggal Ika. Sejak awal kemerdekaan,
hanya sebagian kecil masyarakat yang memegang konsep Keikaan Indonesia.

d) Jelaskan hambatan-hambatan yang terjadi dalam mengembangkan multikulturalisme di


Indonesia !
Koentjaraningrat mengemukakan adanya lima masalah besar bangsa Indonesia berkenaan
dengan integrasi nasional: masalah mempersatukan aneka warna suku bangsa, masalah
kebudayaan nasional, masalah hubungan antar-umat beragama, masalah hubungan
mayoritas-minoritas, serta masalah integrasi kebudayaan dan sub-kebudayaan yang ada di
Papua. Kelima masalah tersebut masih dapat ditambah dengan dua masalah yang tak
kalah penting, yakni masalah keadilan ekonomi dan politik, dan masalah hubungan antara
hukum adat (ulayan) dan hukum positif nasional. Kasus-kasus konflik sering sekali
bermunculan di tanah air, hal ini berarti bahwasannya belum ada rasa kesadaran akan
multikulturalisme.

2. Laki-laki dan perempuan berada dalam derajat yang sama di era emansipasi saat ini
diberbagai bidang kehidupan dalam rangka pembangunan bangsa : Skor 25
a) Di era sekarang perempuan mulai mendapatkan akses yang semakin terbuka di bidang
pekerjaan, sehingga semakin marak wanita karir. Tetapi disisi lain ada juga yang mulai
meninggalkan ranah domestifikasi untuk mengurus rumah, memasak, bahkan mengurus
anaknya. Disisi lain laki-laki ketika sibuk bekerja juga tidak mau membantu pekerjaan
rumah. Bagaimana pendapatmu ?
Jawab:
Ketika perempuan telah mendapatkan kesetaraan gender, yang mana dalam hal ini
perempuan bekerja berarti mereka harulah siap memainkan peran ganda sebagai wanita
karir juga sebagai ibu rumah tangga. Tidak bisa salah satu ditinggalkan begitu saja.
Memang hal yang demikian haruslah Balance. Sementara untuk kasus laki-laki,
mengerjakan pekerjaan rumah bukanlah hal yang hina. Jika perempuan dituntut bisa
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Mrican Tromol Pos:29 Telp: (0274) 515352 ext: 1445, Yogyakarta 55022

memainkan peran ganda, maka laki-laki harus bisa lebih. Pada intinya haruslah saling
melengkapi karena baik laki-laki maupun perempuan punya sisi kurang dan
membutuhkan orang lain untuk menutupi kelemahannya.
b) Menurutmu ketimpangan gender dalam bidang kehidupan apakah yang masih terlihat
timpang dan disebabkan faktor-faktor apa saja ?
Jawab:
Saat ini banyak sekali kasus-kasus nyata yang menyangkut gender, tak terkecuali di
negara Indonesia. Persepsi gender masihlah melekat di negara khatulistiwa ini di semua
bidang kehidupan. Di bidang pendidikan, kekolotan masyarakat Indonesia yang masih
menganggap pendidikan tinggi hanyalah untuk anak laki-laki telah berdampak
didominasinya pendidikan tinggi oleh kaum laki-laki. Persepsi masyarakat pada
umumnya bahwa perempuan yang berpendidikan tinggi sulit untuk mendapatkan jodoh
dan mereka juga beranggapan bahwa perempuan yang berpendidikan tinggi,
pendidikannya tidak akan berguna karena pada akhirnya perempuan hanya sebatas
mengurus rumah tangga. Selain itu, ketimpangan gender di bidang pendidikan juga
terlihat dari sebuah program yang ditempuh. Misalnya jurusan teknik sudah selayaknya
untuk kaum laki-laki, tata boga untuk perempuan, mesin untuk kaum laki-laki dan
seterusnya. Hal itu tentu saja telah menimbulkan ketidakadilan, bisa saja perempuan lebih
jago dalam bidang teknik atau bahkan laki-laki lebih terampil dalam tata boga.
3. Jelaskan tiga bentuk kebudayaan dan contohnya menurut antropologi ! Skor 25
Jawab:
Tiga bentuk kebudayaan menurut J.J. Honigmann;
a. Ideas (Gagasan)
Merupakan wujud ideal dari sebuah kebudayaan. Tidak bisa diamati secara visual
karena bersifat abstrak. Dalam alam pikiran warga masyarakat tempat kebudayaan
bersangkutan itu hidup. Ide atau gagasan hidup bersama dalam suatu masyarakat,
memberi jiwa kepada masyarakat itu dan setiap gagasan satu sama lain saling berkaitan
menjadi sebuah sistem. Contoh dari bentuk kebudayaan ini adalah adat-istiadat.
b. Activities (Aktivitas)
Disebut juga sistem sosial mengenai tindakan berpola dari manusia. sistem sosial ini
terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi satu sama lain yang selalu
berpola menurut adat tata kelakuan. Sistem sosial ini bersifat konkret, terjadi di
lingkungan kita setiap hari, bisa diamati. Contohnya adalah upacara adat, tari tradisional.
c. Artifact (Artefak)
Disebut juga kebudayaan fisik. Berupa seluruh hasil fisik dan aktivitas karya dalam
masyarakat. Dilihat dari sifatnya, kebudayaan ini yang paling konkret dibandingkan dua
wujud kebudayaan yang lain. contoh dari Artefak yakni Candi, komputer, dll.
4. Kebudayaan selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu, ada yag berkembang maju,
ada yang ditinggalkan dan ada juga yang budaya tanding : Skor 25
a) Sebutkan contoh 2 kebudayaan yang selalu berkembang dari waktu ke waktu !
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Mrican Tromol Pos:29 Telp: (0274) 515352 ext: 1445, Yogyakarta 55022

1. Perkembangan teknologi Informasi yang selalu berkembang dari waktu ke


waktu. Adanya handphone dengan akses internet cepat adalah bukti bahwa
kebudayaan berupa teknologi informasi terus berkembang
2. Perkembangan model dan tren fashion, di mana akan terus berkembang dari
waktu ke waktu mengikuti arus perkembangan zaman.
b) Jelaskan mengapa kebudayaan tersebut selalu berkembang !
Kebudayaan selalu berkembang dikarenakan situasi dan tantangan yang dihadapi
oleh manusia dari zaman ke zaman terus berubah. Manusia harus bisa menjawab tantangan-
tantangan yang ditimbulkan dari perkembangan zaman. Wujud dari manusia bisa menjawab
tantangan-tantangan tersebut ialah dengan adanya kebudayaan yang terus berkembang
(progresif).

SELAMAT MENGERJAKAN
Daftar Pustaka
IBRAHIM, Rustam. Pendidikan Multikultural: Pengertian, Prinsip, dan Relevansinya dengan
Tujuan Pendidikan Islam. Addin, 2015, 7.1.
Koentjaraningrat. 2015. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
WASINO, M. MULTIKULTURALISME DALAM PERSPEKTIF SEJARAH SOSIAL1.
Handoko, Eko dkk. 2015. Studi Masyarakat Indonesia. Yogyakarta: Ombak

Anda mungkin juga menyukai