Indeks Kualitas dan Pencemaran Air di Sungai Grenjeng, Kabupaten Boyolali, Indonesia
Abstrak
Sungai Grenjeng merupakan salah satu sumber air irigasi yang saat ini tercemar oleh limbah dari kegiatan
industri, peternakan dan domestik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kualitas dan indeks pencemaran
air berdasarkan parameter fisika-kimia dan biologi di Sungai Grenjeng Kabupaten Boyolali. Pengambilan
sampel air sungai dilakukan pada musim kemarau dan musim hujan yang diambil di tiga stasiun pengamatan
(hulu, tengah dan hilir). Hasil analisis laboratorium dibandingkan dengan baku mutu air menurut Peraturan
Pemerintah No.82/2001 dan status mutu didasarkan pada metode Indeks Pencemaran sesuai lampiran
Peraturan Menteri
Keputusan Lingkungan Hidup No.115/2003. Penelitian ini menunjukkan bahwa BOD sebesar 53-5,7 mg L-1 , COD sebesar 49-510,5
L -1 mg dan total koliform sebesar 540-2.400.000 mL pada musim kemarau telah melebihi baku mutu kelas air,
sedangkan pada musim hujan total koliform sebesar 24.000-240.000 mL telah melebihi baku mutu air untuk
semua kelas air. Indeks pencemaran air sungai pada musim kemarau telah mencapai tingkat tercemar sampai
sangat tercemar dan indeks air sungai pada musim hujan telah mencapai tingkat tercemar sedang sampai
tercemar. Kondisi ini menunjukkan bahwa praktek membuang sampah ke badan sungai secara langsung dapat
mempengaruhi kualitas air sungai. Sumber air irigasi untuk pertanian harus memenuhi baku mutu air irigasi
sehingga layak untuk digunakan sebagai air irigasi bagi tanaman. Diperlukan pendekatan ramah lingkungan
untuk mencegah pencemaran yang lebih buruk, yang dilakukan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat
dan pelaku usaha dalam mengelola limbah cair dengan membuat sistem pengolahan air limbah yang terintegrasi.
Kata kunci: pemantauan lingkungan, kualitas air irigasi, indeks pencemaran air
Dikutip dari: Widodo, T., Budiastuti, MTS, & Komariah. (2019). Kualitas Air dan Indeks Pencemaran di Sungai
Grenjeng, Kabupaten Boyolali, Indonesia. Caraka Tani: Jurnal Pertanian Berkelanjutan, 34(2), 150-161. doi:
http://dx.doi.org/10.20961/carakatani.v34i2.29186
kualitas. Pada penelitian sebelumnya, oksigen terlarut, pada Indeks Pencemaran dapat memberikan informasi
suhu, kebutuhan oksigen biologis dan konsentrasi tentang kualitas air dan ambang batas baku mutu
total koliform di sungai sebagian besar lebih tinggi pencemaran, khususnya air yang digunakan untuk
pada musim kemarau dibandingkan pada musim hujan mengairi lahan pertanian.
(Cobo et al., 2018; Long et al., 2018; Mukate et al. ,
2018; Wu et al., 2018; Xu et al., 2018). Kuantitas dan BAHAN DAN METODE
kualitas air permukaan dan air tanah dapat menurun Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober
karena beberapa faktor seperti pertambahan penduduk,
2018 sampai dengan Februari 2019. Secara
kegiatan industrialisasi, urbanisasi, dll (Jha et al.,
administratif, lokasi penelitian Sungai Grenjeng berada
2005; Flem et al., 2018). Kualitas air sangat penting
di Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten
untuk menentukan sumber pencemaran bagi
Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Lokasi ini perlu diteliti
penggunaan lahan (Sun et al., 2016; Lima et al., 2018;
karena Sungai Grenjeng termasuk sumber air untuk
Xu et al., 2019).
mengairi lahan pertanian. Penelitian deskriptif dilakukan
berdasarkan metode observasi dan analisis
Pencemaran limbah antropogenik dapat
laboratorium. Teknik pengambilan sampel air mengikuti
menurunkan kualitas air yang juga merupakan masalah
Standar Nasional Indonesia nomor 6989.57/2008
yang sangat penting untuk segera diselesaikan (Blettler tentang cara pengambilan sampel air permukaan.
et al., 2018). Saat ini 420 miliar m3 air limbah dibuang
Pengambilan sampel dilakukan baik pada musim
ke sungai dan danau dan ada 550 miliar m3 air tawar
kemarau maupun musim hujan dengan pengambilan
yang tercemar setiap tahun di seluruh dunia (Ma et al.,
satu titik pada setiap titik (grab sampling) yang mewakili
2009; Li dan Liu, 2018).
hulu, tengah dan hilir. Pengambilan sampel air dari
Penyediaan air bersih yang sesuai dengan baku mutu
badan air menggunakan bantuan alat highroute water
memegang peranan penting dalam sektor pertanian
sampler. Setiap segmen yang terdiri dari tiga sampel
berkelanjutan (Lima et al., 2018; Vakilifard et al., 2019).
air diambil kemudian dikomposisikan sehingga
menghasilkan volume 1 liter dari setiap titik pengambilan
Penilaian kualitas air yang tepat memerlukan suatu
sampel air.
metode dalam menentukan tingkat pencemaran. Oleh
karena itu, penggunaan metode indeks pencemaran
Sampel air dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam
air sangat berguna dalam menentukan penilaian status
wadah botol sampel gelap. Ketiga titik pengambilan
awal kualitas air (Effendi et al., 2015; Li et al., 2016).
sampel air tersebut ditentukan dengan
Perkiraan indeks pencemaran air menyajikan
mempertimbangkan medan untuk mencapai badan air
parameter dan data secara sederhana (Singh et al.,
dan panjang ruas untuk memudahkan dalam
2005; Sun et al., 2016; Zeinalzadeh dan Rezaei,
mengklasifikasikan kegiatan di sekitar sungai, sehingga
2017). Penilaian kualitas air juga harus diikuti dengan
memudahkan dalam inventarisasi sumber pencemar
pemantauan kualitas air secara terus menerus
baik sumber titik maupun sumber difus. Peta lokasi
sehingga tercipta ekosistem air yang sehat (Behmel et
penelitian dan titik sampel disajikan pada Gambar 1.
al., 2016). Kualitas air sungai juga sangat ditentukan
Sampel air diukur menggunakan parameter fisika
oleh parameter kimia, fisik dan biologi serta berkaitan
kimia dan biologi untuk baku mutu menurut Peraturan
dengan kebutuhan manusia terutama untuk keperluan
Pemerintah (PP) Republik Indonesia No.82 Tahun
pertanian dan konsumsi sehari-hari (Li, 2014; Aznar
2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Sánchez et al., 2019).
Pengendalian Pencemaran Air. Sampel air dianalisis
di Laboratorium Balai Besar Teknik Penyehatan
Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Yogyakarta
Sungai Grenjeng merupakan sumber air yang
dan Stasiun Laboratorium GIFU Universitas Sebelas
umumnya digunakan untuk mengairi lahan pertanian
Maret yang terletak di Gedung Pascasarjana Lantai 5 ,
di sekitarnya. Penelitian terkait kualitas air Sungai
Jl. Ir. Sutami No.
Grenjeng masih terbatas sehingga tidak menutup
kemungkinan untuk dilakukan kajian tentang penentuan
36 A, Kentingan, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia.
indeks pencemaran air sungai ini. Penelitian ini
Beberapa parameter yang diuji disajikan pada Tabel 1.
bertujuan untuk mengetahui kualitas air Sungai
Grenjeng berdasarkan metode indeks pencemaran.
Manajemen kualitas air berbasis
Gambar 1. Posisi titik pengambilan sampel air di tiga lokasi di sepanjang Sungai Grenjeng, Kabupaten Boyolali.
Indeks polusi (Effendi et al., 2015; Tanjung et al., 2019) dan memberikan
Indeks pencemaran adalah metode atau alat yang dapat penilaian dengan skor tunggal pada parameter untuk
menginterpretasikan kualitas air (Li et al., 2016; Dunca,
digunakan untuk memberikan informasi tentang kualitas air
2018; Wu et al., 2018). Itu
hasil penilaian dapat digunakan sebagai acuan kualitas 8.5 (Effendi, 2003; Setiyono et al., 2008). Hasil
air. Penilaian indeks pencemaran dan klasifikasi penelitian ini menunjukkan bahwa nilai pH air pada
statusnya ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri kedua musim tersebut masih sesuai dengan baku mutu
Lingkungan Hidup No.115/2003 dengan menggunakan pH 5-9.
rumus (1) sebagai berikut (Nemerow dan Sumitomo,
1970). 9
6
PH
….. (1) 0
Hulu Arus Tengah Hilir
Di mana: Musim kemarau Musim hujan
Lijo = konsentrasi parameter kualitas air yang Gambar 2. Nilai pH Air Sungai Grenjeng
dinyatakan dalam baku mutu air (j) pada musim kemarau dan hujan.
Ci = konsentrasi parameter kualitas air hasil TDS pada musim kemarau berkisar antara 237-1.071
survei mg L-1 sedangkan pada musim hujan berkisar antara 186-
Lpj = Indeks Pencemaran untuk penunjukan (j) 191 mg L-1 . TDS sangat dipengaruhi oleh debit air,
(Ci/Lij)M = nilai maksimum Ci / Lij sehingga penurunan debit air dapat meningkatkan nilai
(Ci/Lij)R = nilai rata-rata Ci/Lij TDS (Salmani dan Jajaei, 2016).
Limbah yang dibuang dari kegiatan industri sangat
Penentuan klasifikasi status berdasarkan kriteria skor mempengaruhi konsentrasi TDS (Rohmawati et al.,
dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut. 2016). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai
TDS untuk musim hujan masih sesuai dengan baku
Tabel 2. Klasifikasi status kualitas air berdasarkan mutu yang dipersyaratkan yaitu masih di bawah
indeks pencemaran (Menteri 1.000-2.000 mg L-1. ,
Lingkungan Keputusan Indonesia sedangkan untuk musim kemarau hanya sesuai untuk
No.115/2003) peruntukan air kelas IV yaitu air yang dapat digunakan
Skor Kriteria untuk mengairi tanaman dan/atau peruntukan lain yang
0.0 PIj 1.0 1.0 Kualitas air bagus mempersyaratkan kualitas air yang sama dengan
PIj 5.0 5.0 PIj Cukup tercemar kegunaannya (Gambar 3).
10 PIj > 10 Tercemar
Sangat tercemar
1050
850
HASIL DAN DISKUSI
650
Kualitas air TDS
mengalami hal yang sama yaitu hulu 22 mg L-1 tingkat pencemaran pada musim hujan hanya
menurun saat memasuki segmen hilir menyisakan sesuai untuk kelas IV, sedangkan pada musim
12 mg L-1 . Konsentrasi lebih tinggi di daerah hulu kemarau konsentrasi BOD tergolong sangat tinggi
karena daerah tersebut merupakan titik pertemuan yaitu melebihi 12 mg L-1. , dan dengan demikian,
antara dua sungai dan di daerah hulu terdapat tidak cocok untuk semua kelas air.
kegiatan seperti industri dan peternakan, serta
60
praktek pembuangan limbah rumah tangga (Mao
et al., 2012; Feng et al., 2014; Wang dkk., 2018).
Pencemaran kualitas air seperti TSS dipengaruhi 40
oleh aktivitas tata guna lahan di wilayah hulu. BOD
kesesuaian perairan untuk perikanan, kandungan Gambar 5. Nilai BOD Sungai Grenjeng
TSS air Sungai Grenjeng pada musim kemarau pada musim kemarau dan hujan.
Kandungan fosfat di badan air sungai dapat musim dan musim hujan masih sesuai dengan baku
berasal dari kegiatan pertanian, industri dan mutu yang dipersyaratkan yaitu masih dibawah 0,01
pemukiman (Smith, 2003; Smith et al., 2006; Cao et mg L-1 .
al., 2016; Colborne et al., 2019). Kandungan fosfat
pada musim kemarau berkisar antara 0,4 hingga 3,6 0,004
musim kemarau yang nilainya masih layak untuk air Hulu Arus Tengah Hilir
kelas III yaitu air yang dapat digunakan untuk Musim Musim hujan
budidaya ikan air tawar, ternak, air untuk mengairi Kemarau Gambar 8. Nilai Cd Sungai Grenjeng pada musim
tanaman, atau peruntukan lain yang memerlukan kemarau dan musim penghujan.
kualitas air yang adalah sama dengan kegunaan ini.
Kromium (Cr) merupakan salah satu logam berat
yang sangat beracun bagi organisme perairan dan
4 berbahaya bagi kesehatan manusia (Shadreck,
2014). Cr dapat mencemari air dan tanah, dan
3,5
3
pencemaran tersebut dapat disebabkan oleh proses
industri, seperti industri tekstil, penyamakan kulit,
2,5
pembuatan cat dan pelapis stainless steel serta
2
penggunaan pupuk anorganik (Sembel, 2015; Paul,
Fosfat 1,5 2017; Utari et al., 2018; Rohmawati dkk., 2016).
1 Kandungan Cr dalam air Sungai Grenjeng pada
0,5 musim kemarau dari hulu ke hilir adalah 0,0014 mg
0 L-1 dan meningkat pada musim hujan sebesar 0,0213
Hulu Arus Tengah Hilir mg L-1 (Gambar 9). Praktik membuang limbah
Musim Musim hujan industri secara terus menerus ke dalam ekosistem
Kemarau Gambar 7. Nilai Fosfat Sungai Grenjeng perairan dapat meningkatkan kadar Cr dalam air
pada musim kemarau dan penghujan. sungai (Wang et al., 2011; Rodríguez et al., 2015; Ali
et al., 2016; Capangpangan et al., 2016; Paul, 2017) .
Kandungan logam berat kadmium (Cd) dalam air Pengamatan kandungan logam Cr pada air Sungai
sungai sangat berbahaya karena sangat beracun Grenjeng pada musim kemarau masih sesuai tetapi
dan keberadaannya di lingkungan sangat sulit pada musim penghujan hanya sesuai untuk
terdegradasi secara alami (Roberts, 2014; Fauzi dan peruntukan air kelas IV.
Sunarto, 2015). Logam Cd terdapat pada air limbah
dari proses industri, yang apabila terkena tubuh 0,025
(Hayes et al., 2018; Zhao et al., 2019). Pengamatan Hulu Arus Tengah Hilir
kandungan Cd air Sungai Grenjeng saat kemarau Musim Musim hujan
Kemarau Gambar 9. Nilai Cr Sungai Grenjeng pada musim
kemarau dan penghujan.
Plumbum (Pb) atau timbal merupakan logam musim kemarau dan penghujan, air tersebut tidak
berat yang banyak digunakan dalam industri sesuai untuk kelas air I, II, III dan IV menurut PP
pembuatan cat dan banyak terdapat pada bensin No.82/2001.
untuk meningkatkan kadar oktan (Said, 2010).
Kandungan logam Pb dalam air Sungai Grenjeng 2500000
pada musim kemarau dan musim hujan memiliki
konsentrasi statis <0,0161 mg -1 (Gambar 10).
Logam berat Pb sangat beracun L
2000000
yang dapat mengganggu sistem saraf, dimana
keberadaan logam berat sangat berbahaya bagi Total
0,018
0
Hulu Arus Tengah Hilir
0,012
Pb Musim kemarau Musim Hujan
Indeks
0
Pencemaran Status kualitas air Sungai Grenjeng
Hulu Arus Tengah Hilir
pada musim kemarau menunjukkan nilai indeks
Musim kemarau Musim hujan
pencemaran tertinggi berada di bagian hulu hingga
Gambar 10. Nilai Pb air Sungai Grenjeng pada musim bagian tengah dan indeks pencemaran terendah
kemarau dan hujan berada di bagian hilir. Berdasarkan kategori status
musim.
kualitas air Sungai Grenjeng untuk kelas I, bagian
hulu dan tengah termasuk dalam kategori sangat
Total coliform adalah kelompok bakteri yang biasa tercemar, sedangkan bagian hilir termasuk dalam
ditemukan di lingkungan perairan yang dihasilkan kategori tercemar.
dari kotoran manusia, kotoran hewan dan limbah Untuk kelas II, aliran hulu dan tengah termasuk dalam
domestik (Messner et al., 2017; Whitehead et al., kategori sangat tercemar, sedangkan hilir termasuk
2018; Frena et al., 2019). Sifat bakteri ini tidak dalam kategori tercemar. Untuk kelas III dan IV, aliran
memiliki rasa, bau atau warna sehingga harus
hulu dan tengah dikategorikan tercemar sedang,
dilakukan analisis laboratorium dan hasilnya dapat serta hilir.
digunakan sebagai indikator mikrobiologi suatu badan
air yang diukur dalam satuan Status kualitas air Sungai Grenjeng pada musim
jumlah mL (Divya dan Solomon, 2016; Xue et al., hujan menunjukkan nilai indeks pencemaran tertinggi
2018). Kandungan total koliform di Sungai Grenjeng terdapat pada bagian hulu dan tengah, sedangkan
pada musim kemarau sangat tinggi, berkisar antara indeks pencemaran terendah terdapat pada bagian
540-2.400.000 mL (Gambar 11), sedangkan hilir. Berdasarkan kategori status kualitas, air Sungai
kandungan total koliform pada musim hujan berkisar Grenjeng untuk kelas I, II, III dan IV di bagian hulu
antara 24.000 hingga 240.000 mL. Berdasarkan data
dan tengah termasuk dalam kategori tercemar sedang.
statistik dari Kecamatan Ngemplak tahun 2018,
terdapat 324 ekor babi, 242 ekor diantaranya terdapat Sementara itu, kelas I bagian hilir termasuk dalam
di Desa Sawahan. Tingginya kandungan total bakteri kategori tercemar sedang, sedangkan bagian hilir
coliform menunjukkan bahwa sungai ini telah tercemar
kelas II, III dan IV termasuk dalam kategori tercemar.
oleh limbah domestik dan peternakan babi yang
mengalirkan limbah cair ke badan sungai di segmen Berdasarkan perhitungan nilai indeks pencemaran
hulu hingga hilir sehingga selama Sungai Grenjeng di daerah hulu
diperlukan penanganan khusus untuk mengurangi Oseanografi, 51(1, bagian 2), doi: 10.4319/
dampak pencemaran oleh limbah cair. Pada musim lo.2006.51.1_part_2.0639
kemarau dan penghujan wilayah hulu sudah tercemar
Ali, MM, Ali, ML, Islam, MS, & Rahman, MZ (2016).
dengan tingkat pencemaran sedang sampai berat,
Penilaian awal logam berat dalam air dan sedimen
dimana tersedia banyak saluran pembuangan yang
Sungai Karnaphuli, Bangladesh.
mengalirkan limbah cair langsung ke badan air sungai. Nanoteknologi
Oleh karena itu, diperlukan sistem pengolahan air
Lingkungan, dan Manajemen
https://doi.org/
Pemantauan, 5, 27–
35.
limbah. Septic tank merupakan aplikasi yang paling
murah dan tepat untuk memisahkan lumpur, limbah
10.1016/j.enmm.2016.01.002
dari debit air domestik (Xue et al., 2018; Adhikari dan
Lohani, 2019). Pemanfaatan biogas juga dapat Aznar-Sánchez, JA, Velasco-Muñoz, JF, Belmonte-
dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam Ureña, LJ, & Manzano-Agugliaro, F. (2019). Tren
pengelolaan limbah dari peternakan, sehingga penelitian dunia tentang jasa ekosistem air.
pencemaran di daerah hulu dapat ditekan semaksimal Indikator Ekologis, 99, 310–323. https://doi.org/
mungkin (Abdeshahian et al., 2016; Lu et al., 2018).
Pencegahan juga tertuang dalam Peraturan Daerah 10.1016/j.ecolind.2018.12.045
Kabupaten Boyolali No.13/2015 tentang Perlindungan
Behmel, S., Damour, M., Ludwig, R., & Rodriguez,
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Bab 6
MJ (2016). Ilmu Lingkungan Total Strategi
Bagian Kedua Pengendalian Pengendalian
pemantauan kualitas air - Tinjauan dan perspektif
Pencemaran Air yang dapat dilaksanakan dan dapat
masa depan.
dijadikan dasar kepastian hukum lingkungan.
Ilmu Lingkungan Total, 571, 1312–
KESIMPULAN 1329. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2016.
06.235
Kualitas air Sungai Grenjeng pada musim kemarau
Blettler, MCM, Oberholster, PJ, Madlala, T., Eberle,
dengan parameter BOD, COD dan total coliform di
EG, Amsler, ML, De Klerk, AR, & Szupiany, R.
bagian atas dan tengah telah melebihi baku mutu air.
(2018). Karakteristik habitat, hidrologi, dan
Sedangkan pada musim hujan hanya total coliform
pencemaran antropogenik sebagai faktor penting
yang melebihi baku mutu air untuk semua kelas air di
bagian hulu. Sumber air irigasi dari Sungai Grenjeng bagi persebaran biota di tengah Paraná
Sungai, Argentina
untuk lahan pertanian harus memenuhi baku mutu air
Ekohidrologi dan Hidrobiologi, 200, 1–11. https://doi.org/
irigasi sehingga layak sebagai air irigasi untuk
10.1016/j.ecohyd.2018.08.002
tanaman. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan
pendekatan yang ramah lingkungan untuk mencegah Cao, X., Wang, Y., He, J., Luo, X., & Zheng, Z.
pencemaran yang lebih buruk dengan meningkatkan (2016). Mobilitas fosfor di antara sedimen, air, dan
kesadaran masyarakat dan pelaku usaha dalam cyanobacteria ditingkatkan oleh cyanobacteria
mengelola limbah cair dengan membuat sistem mekar di Danau Dianchi yang eutrofik. Pencemaran
pengolahan air limbah yang terintegrasi. Lingkungan, 219, 580–
587.doi:10.1016/j.envpol.2016.06.017
Ilmu Teknik, 27(1), 68–82. https:// Flem, B., Reimann, C., Fabian, K., Birke, M.,
doi.org/10.1016/j.jksues.2013.02.002 Filzmoser, P., & Banks, D. (2018). Statistik
grafis untuk mengeksplorasi proses alam dan
Cobo, JR, Lock, K., Van Butsel, J., Pauta, G.,
antropogenik yang mempengaruhi kualitas
Cisneros, F., Nopens, I., & Goethals, PLM
anorganik air minum, air tanah dan air
(2018). Penilaian dampak biologis dari permukaan. Geokimia Terapan, 88, 133-148.
https://doi.org/
pembuangan limbah di daerah perkotaan di
lembah Sungai Cuenca (Ekuador) dalam dua
10.1016/j.apgeochem.2017.09.006
musim yang berbeda. Limnologica, 71, 8-28. https://doi.
org/10.1016/j.limno.2018.05.003 Frena, M., Santos, APS, Souza, MRR, Carvalho,
SS, Madureira, LAS, & Alexandre, MR (2019).
Colborne, SF, Maguire, TJ, Mayer, B., Nightingale,
Biomarker sterol dan koliform tinja di muara
M., Enns, GE, Fisk, AT, & Mundle, SOC (2019).
tropis : Distribusi dan sumber musiman. Buletin
Ilmu Lingkungan Total Air dan sedimen sebagai Polusi Laut, 139, 111–116. https://doi.
sumber fosfat dalam ekosistem perairan :
Sungai Detroit dan perannya di Danau Besar
Laurentian. Ilmu Lingkungan Total, 647, 1594– org/10.1016/j.marpolbul.2018.12.007
1603. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv Gashi, S., Bajmaku, Y., & Drini, P. (2016).
Perbandingan Beberapa Parameter Kimia
.2018.08.029 Pembuangan Air Perkotaan dan Industri Ke
Sungai Lumbardh Prizren. IFAC-Papers On
Dhanjai, Sinha, A., Zhao, H., Chen, J., & Mugo,
Line, 49(29), 129-132. https://doi.org/
SM (2018). Penentuan Permintaan Oksigen
10.1016/j.ifacol.2016.11.072
Kimia: Pendekatan Analitis.
Modul Referensi Kimia. Ilmu Molekuler dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
Teknik Kimia. doi: 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas
10.1016/b978-0-12-409547-2.14517-2 Air dan Pengendalian Pencemaran Air
Divya, AH, & Solomon, PA (2016). Pengaruh
Beberapa Parameter Kualitas Air Terutama Guo, YM, LIU, YG, Li, H., Zheng, AB, Tan, XF, &
Total Coliform dan Fecal Coliform Pada Air Zhang, MM (2017). Remediasi sedimen
Permukaan Sungai Chalakudy. procedia tercemar Pb oleh biosurfaktan pelabuhan
Bacillus sp.dari
G1.
Teknologi, 24, 631–638. https://doi.org/
10.1016/j.protcy.2016.05.151 Transactions of Nonferrous Metals Society of
China (Edisi Bahasa Inggris), 27(6), 1385–
Dunca, A.-M. (2018). Polusi Air dan Penilaian
1393. https://doi.org/10.1016/S1003-6326(17)60159
Kualitas Air Sungai Lintas Batas Utama dari -6
Banat (Rumania). Jurnal Kimia, 2018, 1–8.
doi:10.155/2018/ Han, S., Hu, Q., Yang, Y., Yang, Y., Zhou, X., &
9073763 Li, H. (2019). Respon kuantitas dan kualitas air
permukaan terhadap intensitas penggunaan
Effendi, H. (2003). Tinjauan Kualitas Air: Untuk
air pertanian di DAS Hutuo hulu, Cina.
Pengelolaan Sumber Daya Alam dan
Pengelolaan Air Pertanian, 212, 378–387. doi:
Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius 10.1016/j.agwat.2018.09.013
Hayes, F., Spurgeon, DJ, Lofts, S., & Jones, L.
Effendi, H., Romanto, & Wardiatno, Y. (2015).
(2018). Rantai logika berbasis bukti
Status Kualitas Air Sungai Ciambulawung
menunjukkan berbagai dampak jejak logam
Provinsi Banten Berdasarkan Indeks
pada jasa ekosistem. Jurnal Pengelolaan
Pencemaran dan NSF-WQI. Ilmu Lingkungan
Lingkungan, 223, 150-164. https://doi.org/
Procedia, 24, 228–237. https://doi.org/
10.1016/j.jenvman.2018.05.05
10.1016/j.proenv.2015.03.030 3
Fauzi, RP, & Sunarto, MM (2015). Nostoc
commune Vaucher ex Bornet & Flahault Badan Standar Nasional Indonesia. (2008).
SNI 6989.57: 2008 Air dan Air Limbah
sebagai Fitoremediator Logam Berat Kadmium
(Cd(II)). Vol 7, No 2 (2015): EKOSAIN VII(2)
Bagian 57: Metode untuk Mengumpulkan Permukaan di lanskap karst, Negara Bagian Yucatán, Meksiko.
Sampel Air Geokimia Terapan, 98 (September), 265–
277. https://doi.org/10.1016/j.apgeochem.20
Jha, R., Bhatia, KKS, Singh, VP, & Ojha, C. 18.09.020
SP (2005). Pencemaran Air Permukaan. Dalam
Ensiklopedia Air (edisi ke-3). https://doi.org/ Ma, J., Ding, Z., Wei, G., Zhao, H., & Huang, T.
10.1002/047147844x.sw1026 (2009). Sumber polusi air dan evolusi kualitas air
di cekungan Wuwei sungai Shiyang, Cina Barat
Le, TTH, Fettig, J., & Meon, G. (2018).
Kinetika dan simulasi nitrifikasi pada berbagai nilai Laut. Jurnal Pengelolaan Lingkungan, 90(2), 1168–
Sánchez, JA, Velasco, MJF, Belmonte, UL Sun, W., Xia, C., Xu, M., Guo, J., & Sun, G.
J., & Manzano, A. F. (2019). Tren penelitian dunia (2016). Penerapan indeks kualitas air yang
tentang jasa ekosistem air. dimodifikasi sebagai indikator untuk menilai tren
Indikator Ekologis, 99, 310–323. doi: spasial dan temporal kualitas air di Sungai
10.1016/j.ecolind.2018.12.045 Dongjiang. Indikator Ekologis, 66, 306–312. https://
doi.org/10.1016/j.ecolind.20
Kata, NI (2010). Metode Penghilangan Logam Berat
16.01.054
(As, Cd, Cr, Ag, Cu, Pd, Ni, dan Zn) Di Dalam Air
Limbah Industri. Jurnal Air Indonesia, 6(2), 136– Tanjung, RHR, Hamuna, B., & Alianto.
148. Diperoleh dari http://ejurnal.bppt.go.id/ (2019). Penilaian kualitas air dan indeks pencemaran
index.php/JAI/article/ di perairan pesisir Mimika, Indonesia. Jurnal Teknik
lihat/2464 Ekologi, 20(2), 87–94. https://doi.org/10.12911/229989