PRINSIP 1. Penguatan
Verbal 1. Keterampilan
2. Penguatan 1. Variasi gaya merencanakan
1. Keterampilan Non Verbal mengaar 2. Keterampilan
bertanya 3. Penguatan 2. Variasi pola menyajikan
dasar Tak Penuh interaksi
2. Keterampilan 3. Variasi
bertanya penggunaan
lanjut alat bantu
1. Memperhatikan
guru dan yang
1. Kehangatan dan dijelaskan
keantusiasan 2. Penjelasan
1. Kehangatan dan awal,
2. Kebermaknaan 1. Variasi mkksud tertentu
Keantusiasan.
2. Variasi secara wajar tengah,sampai
2. Menghindari 3. Menghindari
3. Variasi berlangsung dan akhir
kebiasaan- respon positif
kebiasaan berekesinambungan 3. Bermakna
3. Memberikan 4. Pengorganisasian dan sesuai tujaun
waktu berfikir. perencanaan. 4. Penjelasan
4. Mempersiapkan sesuai rencana
Pertanyaan Pokok
5. Menilai
Pertanyaan
Modul 7
KEGIATAN BELAJAR 1
Keterampilan Bertanya
Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang bersifat mendasar yang dipersyaratkan bagi
penguasaan keterampilan berikutnya.
Berkenaan dengan penguasaan keterampilan, anda diharapkan mampu:
A. RASIONAL
Serentetan hasil penelitian yang dilakukan sejak awal abad ke-20 tentang kegiatan bertanya
melaporkan hasil yang serupa , yaitu bahwa guru menggunakan 30% dari waktunya untuk bertanya
( G. A. BROWN dan R. Edmondson, 1984).
Ada 4 alasan mengapa seorang guru perlu menguasai keterampilan bertanya:
1. Guru masih cenderung mendominasi kelas dengan metode ceramah, sedangkan siswa adalah
penerima informasi.
2. Kebiasaan yang tumbuh dalam masyarakat kita tidak membiasakan anak bertanya sehingga
keinginan anak untuk bertanya selalu terpendam.
3. Penerapan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dalam kegiatan pembelajaran
menuntut keterlibatan siswa secara secara mental-intelektual.
4. Adanya anggapan bahwa pertanyaan yang diajukan guru hanya berfungsi untuk menguji
pemahaman siswa.
G. A Brown dan R. Edmondson (1984) mendefinisikan pertanyaan sebagai “segala pernyataan yang
menginginkan tanggapan verbal (lisan)” .
Turney (1979) mengidentifikasi 12 fungsi pertanyaan seperti berikut:
1. Membangkitkan minat dan keingintahuan siswa tentang topik.
2. Memusatkan perhatian pada masalah tertentu.
3. Menggalakkan penerapan belajar aktif.
4. Merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan sendiri.
5. Menstrukturkan tugas-tugas secara maksimal.
6. Mendiagnosis kesulitan belajar siswa.
7. Meengomunikasikan dan merealisasikan siswa terlibat secara aktif.
8. Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk mendemonstrasikan pemahamannya.
9. Melibatkan siswa dalam memanfaatkan kesimpulan.
10. Mengembangkan kebiasaan menanggapi pernyataan teman atau guru.
11. Memberi kesempatan untuk belajar berdiskusi.
12. Membantu siswa menyatakan perasaan dan pikiran yang murni.
D. PRINSIP PENGGUNAAN.
Penguatan adalah respon yang diberikan terhadap prilaku dan perbuatan yang dianggap baik, yang
dapat membuat terulangnya atau meningkatnya prilaku perbuatan yang dianggap baik.
Tujuan pemberian pengutan adalah:
1. Meningkatkan perhatian siswa.
2. Membangkitkan dan memelihara motivasi siswa.
3. Memudaghkan siswa belajar.
4. Mengontrol dan memodifikasi tingkah laku siswa.
5. Menumbuhkan rasa percaya diri.
6. Memelihara iklim kelas.
1. Penguatan Verbal
Penguatan verbal merupakan penguatan yang paling mudah digunakan dalam kegiatan
pembalajaran, yang dpaat diberikan dalam bentuk komentar, pujian, dukungan, pengakuan
atau dorongan yang diharapkan dapat meningkatkan tinglah laku siswa dan penampilan siswa.
2. Kebermaknaan
Penguatan yang diberikan guru haruslah bermakna bagi siswa, artinya siswa memang merasa
terdorong untuk meningkatkan penampilannya, misalnya guru mengatakan “model yang kamu
rancang menarik”.
Hal-hal yang perlu diperhatikan guru ketikan memberikan penguatan sebagai berikut:
a. Sasaran penguatan.
Setiap penguatan yang diberikan guru harus jelas sasarannya, apakah ditunjukkan kepada
pribadi tertentu, kepada kelompok kecil siswa atau kepada seluruh siswa.
Variasi adalah keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton. Variasi dapat berwujud
perubahan-perubahan atau perbedaan-perbedaan yang sengaja diciptakan untuk memberi kesan
unik.
Variasi dalam kegiatan pembelajaran bertujuan antara lain untuk hal-hal berikut:
1. Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar.
2. Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu.
3. Mengembangkan keinginan siswa untuk mengetahui dan menyelidiki hal-hal baru.
4. Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam.
5. Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa.
Alat dan media pembelajaran merupakan suatu faktor penting dalam kegiatan
pembelajaran. Variasi penggunaan alat bantu pembelajaran dapat dikelompokkan dalam
sebagai berikut:
a. Variasi alat bantu pembelajaran yang dapat dilihat
Variasi alat bantu pembelajaran yang tergolong dalam kelompok ini sangat beragam,
seperti gambar-gambar, diagram, grafik, papan, buletin, slide, ukuran, peta.
C. PRINSIP PENGGUNAAN.
Agar variasi dapat berfungsi secara efektif, guru perlu memperhatikan prinsip pengguanan
sebagai berikut:
1. Variasi yang dibuat harus mengandung maksud tertentu sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai, karaktersitik kemampuan siswa, latar belakang sosial budaya, materi yang disajikan
dan kemampuan guru menciptakan variasi.
2. Variasi harus terjadi secara wajar, tidak berlebihan sehingga tidak mengganggu terjadinya
proses belajar.
3. Variasi harus berlangsung secara langsung dan berkesinambungan, hingga tidak merusak
suasana kelas.
4. Komponen-komponen variasi yang memerlukan pengorganisasian dan perencanaan yang baik
perlu dirancang secara cermat.
KEGIATAN BELAJAR 4
Keterampilan Menjelaskan
A. PENGERTIAN DAN TUJUAN
Dari segi etimologis, kata menjelaskan mengandung makna “membuat sesuatu menjadi jelas”
Kegiatan menjelaskan bertujuan untuk:
1. Membantu siswa memahami berbagai konsep, hukum, dalil, dan sebagainya secara objektif
2. Membimbing siswa menjawab pertanyaan “mengapa”
3. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam memecahkan berbagai masalah.
4. Mendapat balikan dari siswa tentang tingkat pemahamannya terhadap konsep yang dijelaskan.
5. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses penalaran.
C. PRINSP PENGGUNAAN
1. Memperhatikan kaitan antara yang menjelaskan (guru), yang mendengarkan, dan bahan yang
dijelaskan.
2. Penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah dan akhir penjelasan.
3. Penjelasan yang diberikan harus bermakna sesuai tujuan pembelajaran
4. Penjelasan dapat disajikan sesuai dengan rencana guru.
Modul 8
KETERAMPILAN MEMBUKA KETERAMPILAN MEMBIMBING KETERAMPILAN MENGELOLA KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL
DAN MENUTUP PELAJARAN DISKUSI KELOMPOK KECIL KELAS DAN PERORANGANAN
Keterampilam
Keterampilan bersifat preventif mengorganisasikan
Keterampilan
Merencanakan
Modul 8
KEGIATAN BELAJAR 1
Keterampilan Membuka dan
Menutup Pelajaran
Keterampilan membuka pelajaran adalah keterampilan yang berkaitan dengan usaha guru
dalam memulai kegiatan pembelajaran, sedangkan kegiatan menutup pelajaran adalah keterampilan
yang berkaitan dengan usaha guru dalam mengakhiri pelajaran. Kegiatan membuka dan menutup
pelajaran dapat terjadi beberapa sekali selama kegiatan pembelajaran berlangsung, yaitu pada awal
dan di akhir setiap penggal kegiatan.
Kegiatan membuka pelajaran merupakan kegiatan menyiapkan siswa untuk memasuki inti
kegiatan, sedangkan kegiatan menutup pelajaran adalah kegiatan untuk memantapkan atau
menindaklanjuti topik yang telah dibahas.
1. Membuka Pelajaran.
Komponen keterampilan yang perlu dikuasai guru dalam membuka pelajaran adalah sebagai
berikut:
a. Menarik perhatian siswa.
Menarik perhatian siswa merupakan langkah awal dalam membuka pelajaran. Cara yang
dapat dilakukan untuk menarik perhatian siswa adalah:
1) Memvariasi gaya mengajar guru.
2) Menggunakan alat-alat bantu mengajar yang dapat menarik perhatian siswa.
3) Penggunaan pola interaksi yang bervariasi, misalnya pola interaksi yang monoton.
b. Menimbulkan motivasi
Cara menimbulkan motivasi ada bermacam-macam diantaranya berikut ini.
1) Sikap hangat dan antusias
2) Menimbulkan rasa ingin tahu
3) Mengemukakan ide yang bertentangan
4) Memperhatikan minat siswa
c. Menberi acuan
Memberi acuan bertujuan untuk memberikan gambaran singkat kepada siswa tentang
berbagai topik dalam pembelajaran tersebut.
Acuan dapat diberikan dengan berbagai cara, seperti berikut ini:
1) Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas
2) Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan.
3) Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas
4) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
d. Membuat Kaitan
Usaha guru untuk mengaitkan pelajaran baru dengan pelajaran lama sering disebut sebagai
menyajikan bahan apersepsi yang dilakukan pada awal pelajaran. Dalam hal ini guru
berusaha mengaitkan materi baru dengan pengetahuan, pengalaman, minat serta
kebutuhan siswa.
2. Menutup Pelajaran
Agar kegiatan menutup pelajaran dapat berlangsung secara efektif. Guru diharapkan mampu
menguasai cara menutup pelajaran sebagai berikut:
a. Meninjau kembali ( mereviu)
Ada 2 cara yang dapat dilakukan untuk meninjau kembali tentang penguasaan siswa yaitu:
1) Merangkum inti pelajaran
2) Membuat ringkasan
b. Menilai (Mengevaluasi)
Penilaian dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut:
1) Tanya-jawab secara lisan yang dilakukan guru pada siswa secara perorangan, kelompok
atau klasikal.
2) Mendemonstrasikan keterampilan
3) Mengaplikasikan ide baru
4) Menyatakan pendapat tentang masalah yang dibahas
5) Memberikan soal-soal tertulis yang dikerjakan oleh siswa.
c. Memberi Tindak Lanjut.
Guru perlu memberikan tindak lanjut, yang dpat berupa:
1) Tugas-tugas yang dapat dikerjakan secara individual seperti pekerjaan rumah (PR)
2) Tugas kelompok untuk merancang sesuatu.
C. PRINSIP-PRINSIP PENGGUNAAN
Guru diharapkan mampu memberikan kesempatan kepada para siswanya untuk berlatih
menguasai keterampilan ini dan keterlibatan langsung dalam berbagai diskusi kelompok. Pentingnya
diskusi kelompok di dalam kelas berkaitan dengan pendekatan CBSA yang menutut keterlibatan siswa
dalam kegiatan pembelajaran.
B. PENGERTIAN
Agar dapat disebut sebagai diskusi kelompok kecil, syarat-syarat berikut yang harus dipenuhi.
1. Melibatkan kelompok, yang anggotanya berkisar antara 3-9 orang.
2. Berlangsung dalam situasi tatap muka yang informal.
3. Mempunyai tujuan yang mengikat anggota kelompok sehingga terjadi kerjasama.
4. Berlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis menuju tercapainya tujuan kelompok.
Dari persyaratan tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak setiap pembicaraan kelompok dapat
disebut sebagai diskusi. Didalam kegiatan pembelajaan, diskusi kelompok kecil juga harus memenuhi
keempat syarat tersebut.
1. Memusatkan perhatian.
Kegiatan memusatkan perhatian dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:
a. Merumuskan tujuan pada awal diskusi, disertai dengan pengenalan topik atau masalah
b. Menyatakan dengan tegas masalah-masalah khusus.
c. Menandai terjadinya perubahan yang tidak relevan
d. Membuat rangkuman tentang pembahasan yang disepakati pada tahap-tahap tertentu
Rangkuman dapat dibuat dengan cara, misalnya dengan:
1) Mengakui gagasan siswa dengan cara mengulang bagian penting.
2) Gagasan siswa perlu dimodifikasi.
3) Gagasan siswa digunakan sebagai modal mencapai kesimpulan.
4) Membandingkan gagasan siswa dengan gagasan yang dikemukakan sebelumnya.
5) Merangkum hal-hal yang telah dibahas baik perorangan maupun kelompok.
4. Meningkatkan uraian
Cara yang dapat ditempuh guru dalam mempertajam dan menyempurnakan uraian siswa
antara lain sebagai berikut:
a. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kunci yang mampu menantang siswa untuk berfikir.
b. Memberikan contoh-contoh pada saat yang tepat.
c. Mengajukan pertanyaan yang mengundang banyak pendapat/jawaban.
d. Memberi waktu yang cukup untuk berpikir tanpa diganggu oleh komentar-komentar
yang dapat menguarangi konsentrasi siswa.
6. Menutup diskusi
Untuk menutup diskusi, guru dapat melakukan beberapa hal, antar lain:
a. Membuat rangkuman
b. Mengemukakan tindak lanjut
c. Menilai proses akan hasil diskusi
D. PRINSIP PENGGUNAAN
Kegiatan pembelajaran akan berlangsung secara efektif jika faktor-faktor yang mendukung
berhasilnya kegiatan pembelajaran dapat diciptakan. Salah satu faktor yang mendukung keberhasilan
tersebut adalah iklim belajar yang kondusif atau optimal.
B. PENGERTIAN
Pengelolaan kelas dapat didefinisikan dengan berbagai cara dari pendekatan-pendekatan yang
dianut sebagai berikut:
1. Pendekatan otoriter mendefinisikan pengelolaan kelas sebagai seperangkat kegiatan yang
dilakukan guru untuk menegakkan dan memelihara aturan di dalam kelas.
2. Pendekatan permisif, sebgaia lawan dari pendekatan otoriter, mendefinisikan pengelolaan
kelas sebagai usaha guru memaksimalkan kebiasaan siswa.
3. Pendekatan modifikasi tingkah laku, mendefinisikan pengelolaan kelas sebagai serangkaian
kegiatan guru untuk meningkatkan munculnya prilaku baik.
4. Definisi keekmpat berangkat dari asumsi bahwa pengelolaan kelas merupakan proses
penciptaan iklim sosioemosional yang positif di kelas.
5. Definisi yang kelima berdasarkan pada asumsi bahwa perilaku siswa sebagai kelompok kelas
mempunyai pengaruh pada terjadinya pembelajaran.
Kegiatan pengelolaan adalah kegiatan yang bertujuan untuk menciptkan, memelihara atau
mengembalikan kondisi yang memungkinkan terjadinya kegiatan pembelajaran yang efektif seperti
membuat aturan tata tertib kelas.
Kegiatan instruksional adalah kegiatan yang diarahkan untuk membantu siswa menguasai
kemampuan yang diharapakan seperti memberikan penjelasan, mendiagnosis kesulitan belajar,
membimbing diksusi kelompok dan menyusun lembaran kerja.
D. KOMPONEN-KOMPONEN KETERAMPILAN.
Keterampilan ini mencakup kemampuan guru untuk mencegah terjadinya gangguan sehingga
kondisi belajar yang optimal dapat diciptakan.
Usaha untuk mencegah munculnya gangguan-gangguan tersebut antara lain sebgai
berikut:
a. Menunjukkan sikap tanggap.
b. Membagi perhatian
c. Memusatkan perhatiaan kelompok.
d. Memberikan petunjuk yang jelas.
e. Menegur.
f. Memberi penguatan.
2. Keterampilan yang Bersifat Represif.
Keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan guru untuk mengatasi gangguan yang muncul
secara berkelanjutan sehingga kondisi kelas menjadi optimal.
Ada 3 pendekatan yanag dapat diterapakan oleh guru mengatasi gangguan berkelanjutan:
a. Memodifikasi tingkah laku
Guru dapat menempuh berbagai cara berikut:
1) Meningkatkan tingkah laku yang diinginkan dengan cara memberi penguatan.
2) Mengajarkan tingkah laku baru jika aspek tingkah laku yang diinginkan tidak muncul.
3) Mengurangi/menghilangkan tingkah laku yang tidak diinginkan, yang dapat dilakukan
dengan cara berikut.
a) Penghapusan penguatan (extinction)
b) Memberi hukuman
c) Membatalkan kesempatan ( time out)
d) Pengurangan hak (response cost)
b. Pengelolaan kelompok
Untuk melakukan hal ini, guru harus memiliki 2 keterampilan berikut:
1) Memperlancar tugas-tugas, dengan cara:
a) Mempererat kerja sama
b) Menetapkan aturan kerja
c) Memperbaiki kondisi melalui pemecahan masalah.
d) Memodifikasi kondisi kelas.
2) Memelihara kegiatan kelompok, dengan cara:
a) Memelihara dan memulhkan semangat siswa
b) Menangani konflik yang muncul.
c) Memperkecil masalah pengelolaan.
c. Meningkatkan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah pendekatan
Hal ini berdasarkan 2 asumsi:
1) Tingkah yang menyimpang yang bersumber dari sejumlah sebab.
2) Luasnya tindakan yang akan diambil untuk memperbaiki sebab-sebab dasar.
Agar mampu mengelola kelas secara efektif, guru harus memperhatikan berbagai hal berikut:
1. Kehangatan dan keantusiasan guru sangat berperan dalam menciptakan iklim kelas yang
menyenangkan.
2. Kata-kata dan tindakan guru yang dapat menggugah siswa untuk belajar.
3. Penggunaan variasi dalam mengajar
4. Keluwesan guru dalam kegiatan pembelajaran
5. Guru harus selalu menekankan hal-hal yang positif
6. Guru hendaknya mampu menjadi contoh dalam menanamkan disiplin diri sendiri.
7. Guru hendaknya menghindari terjadinya hal-hal berikut.
a. Mencampuri kegiatan siswa secara berlebihan
b. Kesenyapan, yaitu berhentinya satu penjelasan atau kegiatan yang seharusnya masih
berlangsung.
c. Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan
d. Penyimpangan yang berlarut-larut dari pokok bahasan.
e. Bertele-tele, yaitu mengulangi hal-hal tertentu sampai membosankan.
f. Mengulangi penjelasan yang tidak perlu karena akan menghambat jalanya kegiatan.
KEGIATAN BELAJAR 4
Katerampilan Mengajar Kelompok Kecil
dan Perorangan
A. RASIONAL
Kegiatan kelompok kecil dan perorangan memungkinkan guru memeberikan perhatian terhadap
kebutuhan siswa yang berbeda-beda. Dari segi hubungan guru-siswa, penggunaan model kegiatan
kelompok kecil dan perorangan akan membuat hubungan itu lebih akrab, yang berarti guru dapat
mengenal siswanya lebih baik.
B. PENGERTIAN
Dilihat dari sisi guru, pengajaran kelompok kecildan perorangan menuntut guru berperan sebagai:
1. Organisator kegiatan pembelajaran
2. Sumber informasi bagi guru.
3. Pendorong bagi siswa untuk belajar.
4. Penyedia materi dan kesempatan belajar.
5. Orang yang mendiagnosis kesulitan siswa
6. Peserta kegiatan mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan peserta lain.
C. VARIASI PENGORGANISASIAN
Kelas Besar
Kelas Besar
2. Modul B
Kelas Besar
Kelas Besar
3. Modul C
Kelas Besar
4. Modul D
Kelas Besar
S S S S S S S Perorangan
Kel kecil
Kel Kel Kel
D. KOMPONEN KETERAMPILAN
Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan terdiri dari 4 komponen pokok yaitu:
1. Keterampilan Mengadakan Pendekatan secara Pribadi.
Salah satu persyaratan yang harus terpenuhi dalam pembelajaran kelompok kecil dan
perorangan adalah terjadinya hubungan yang sehat dan akrab. Suasana yang dapat diciptakan
dengan berbagai cara sebagai berikut.
a. Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan siswa, baik dalam kelompok
kecil dan perorangan.
b. Mendengarkan secara simpatik gagasan yang dikemukakan oleh siswa.
c. Memberikan respon positif terhadap buah pikiran perasaan yang dikemukakan siswa
d. Membangun hubungan saling mempercayai yang dapat diciptakan oleh guru.
e. Menunjukkan kesiapan untuk membantu siswa tanpa dan mengambil alih tugas siswa
kecenderungan untuk mendominasi atau mengambil alih tugas.
f. Menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian dan keterbukaan
g. Berusaha mengendalikan situasi hingga siswa merasa aman.