Anda di halaman 1dari 22

KIMIA MENYENANGKAN SEBAGAI SARANA ANAK-ANAK

MENGETAHUI REKASI YANG BERADA DI LINGKUNGAN SEKITAR


Oleh
Prof. Dr. Siswantoyo, S.Pd, M. Kes, AIFO1
Husna Munawar Sihono2
Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNY
Email: splc_fikuny@yahoo.com

Abstrak
Kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi stuktur, dan sifat zat
maupun materi dalam skala mikro maupun makro. Penggunaan bahan-bahan
kimia sangatlah berguna dalam kehidupan sehari-hari. Selain untuk memenuhi
kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari, bahan-bahan kimia dapat digunakan
sebagai bahan yang menyenangkan. Hal tersebut karena beberapa reaksi kimia
dapat menunjukkan hasil yang membuat seseorang terkejut dan mejadi heran.
Sehingga seseorang menjadi penasaran dan ingin mencoba mereaksikan beberapa
bahan kimia yang ramah lingkungan dan menimbulkan reaksi sederhana yang
unik. Antusiasme anak-anak yang mengikuti kegiatan Kimia Menyenangkan
rerata sebanyak 15 orang, dengan melakukan 6 kali kegiatan didampingi dengan
mahasiswa KKN UNY 2019 serta mempelajari penerapannya dalam kehidupan
sehari-sehari sehingga anak-anak mengetahui bahwa aplikasi kimia di kehidupan
sehari-hari sangatlah banyak.

Kata kunci : Kimia, Menyenangkan, Kehidupan


A . PENDAHULUAN
Kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan
sifat zat atau materi dari skala atom (mikroskopik) hingga molekul serta
perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi
yang ditemukan sehari-hari. Pembelajaran kimia harus dibuat lebih menarik
dan mudah dipahami, karena kimia lebih membutuhkan pemahaman dari pada
penghafalan berbagai rumus yang begitu banyak (Prabowowati, 2014).
Sehingga pembelajaran kimia perlu di dukung media pembelajaran yang
sesuai.
Penerapan ilmu kimia dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari, namun
tanpa sadar beberapa orang tidak mengetahui bahwa hal tersebut berkaitan
dengan ilmu kimia. Contoh penerapan dalam kehidupan antara lain pelarutan
gula ataupun garam dalam air, penyalaan kompor gas, penggunaan obat-obatan
dan masih banyak contoh dalam kehidupan sehari-hari.

1. Analisis Situasi
a. Letak Geografis dan Batas Wilayah
Dusun Nganyang secara administratif merupakan salah satu
dusun yang terletak di Desa Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Dusun Nganyang memiliki luas wilayah
kurang lebih km persegi dan berada pada ketinggian 200-300m
diatas permukaan laut. Dusun Nganyang terdiri dari 2 RW dan 7
RT. Jumlah Kartu Keluarga yang ada di Dusun Nganyang
sebanyak 300 Kartu Keluarga, dengan jumlah penduduk sekitar
1000 orang.
Secara geografis, Dusun Nganyang berada di daerah Bantul
bagian Timur. Berbatasan dengan Kabupaten Gunung Kidul.
Berikut adalah batas-batas wilayah Dusun Nganyang:
a) Utara : Dusun Pagergunung 1
b) Selatan : Dusun Banyakan 1
c) Timur : Dusun Banyakan 2
d) Barat : Sungai Opak
2. Tujuan Program
Program Kimia Menyenangkan dilaksanakan pada Bulan Juli hingga
Agustus 2019. Program Kimia Menyenangkan dilaksanakan dengan
melakukan percobaan sederhana yang membuat anak-anak penasaran
akan proses terjadinya reaksi kimia sederhana.
3. Manfaat Program
Manfaat dari adanya Program Kimia Menyenangkan bagi anak-anak
antara lain:
a. Anak-anak mengetahui adanya reaksi kimia dalam kehidupan
b. Anak-anak memahami bagaimana terjadinya reaksi kimia
c. Anak-anak memahami bahan kimia yang tidak berbahaya dalam
kehidupan

B. METODE
Metode yang digunakan dalam menjalankan Program Kimia Menyenangkan
adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi dilakukan ketika penerjunan tim KKN UNY 2019 di Dusun
Nganyang, Sitimulyo, Piyungan. Observasi dilakukan dengan mengamati
dan bertanya kepada anak kecil apakah eksperimen yang menyenangkan
sudah diajarkan disekolah atau belum. Selain itu ditanyakan juga minat
anak kecil terhadap Program Kimia Menyenangkan supaya anak-anak
menjadi tertarik dan ingin tahu lebih dalam mengenai Ilmu Kimia
walaupun hanya dasar saja.
2. Percobaan (Eksperimen Sederhana)
Metode ini adalah metode yang langsung dilakukan dengan praktik
sederhana dan menunjukkan langsung adanya perubahan yang terjadi di
berbagai bahan kimia yang digunakan. Dalam pelaksanaan praktik anak-
anak diawasi supaya tidak sembarangan dalam mencampurkan bahan
kimia yang digunakan, sehingga tidak ada malpraktik dalam kegiatan
Kimia Menyenangkan.
3. Presentasi hasil percobaan
Setelah melakukan percobaan (eksperimen sederhana) hal yang
dilakukan selanjutnya adalah presentasi mengenai hal yang berkaitan
dengan reaksi kimia yang sudah terjadi. Sehingga anak-anak paham
dengan proses reaksi yang sudah dilakukan dalam eksperimen. Selain itu
maksud dari presentasi ini adalah anak-anak paham dengan aplikasi di
kehidupan sehari-hari.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


Program Kimia Menyenangkan dilaksanakan mulai tanggal Juli 2019
hingga Agustus 2019. Adapun uraian mengenai keterlaksanaan program
Kimia Menyenangkan diuraikan sebagai berikut:
 Balon Api
Kegiatan Balon Api direncanakan pada tanggal 15 Juli 2019.
Waktu pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan pada 15 juli 2019
bertempat di Masjid Al-Abror, dengan sasaran anak-anak. Anak-
anak yang mengikuti kegiatan tersebut berjumlah 13 anak. Peran
mahasiswa dalam kegiatan ini adalah memberikan contoh
eksperimen sederhana berupa balon yang diisi air tidak akan
meletus dengan mudah. Melainkan harus melewati proses
pendidihan air dalam balon terlebih dahulu sehingga uap air
dalam balon menyebabkan balon meletus. Setelah mahasiswa
mendemonstrasikan percobaan, maka anak-anak diperbolehkan
untuk mencoba kegiatan tersebut namun dengan pengawasan
mahasiswa.

(Gambar 1.1) Eksperimen Balon Api


Berdasarkan percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa
apabila benda yang diisi dengan air. Maka benda tersebut menjadi
media air untuk menguap. Sehingga balon ataupun benda lainnya
tidak rusak, namun terlebih dahulu mendidihkan air kemudian
media tersebut yang dapat mengalami kerusakan akibat
mendidihnya air.

 Pelapukan Kapur
Kegiatan Pelapukan Kapur direncanakan pada tanggal 17 Juli
2019. Waktu pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan pada 17 juli
2019 bertempat di Masjid Al-Abror, kegiatan ini diikuti oleh
anak-anak. Anak-anak yang mengikuti kegiatan tersebut
berjumlah 15 anak. Peran mahasiswa dalam kegiatan ini adalah
memberikan contoh eksperimen sederhana berupa kapur tulis
yang diisi air tidak akan larut dengan mudah. Sedangkan kapur
tulis yang direndam dalam larutan cuka (asam lemah) akan lebih
cepat larut karena kapur dapat terkikis dengan mudah dengan
larutan asam lemah maupun asam kuat. Kegiatan ini
menggunakan asam lemah dikarenakan penggunaan asam kuat
terlalu berbahaya apabila digunakan untuk anak-anak. Pada
proses pelapukan tersebut terjadi gelembung yang menandakan
adanya reaksi antara kalsium (Ca) dengan Cuka (CH3COOH)
menghasilkan Ca(CH3COO)2.
(Gambar 1.2) Eksperimen pelapukan kapur tulis dengan cuka

 Pelarutan Gula dan Garam


Kegiatan Pelarutan Gula dan Garam direncanakan pada
tanggal 22 Juli 2019. Waktu pelaksanaan kegiatan tersebut
dilakukan pada 22 juli 2019 bertempat di Masjid Al-Abror,.
Anak-anak yang mengikuti kegiatan tersebut berjumlah 25 anak.
Peran mahasiswa dalam kegiatan ini adalah melakukan
eksperimen sederhana yaitu melarutkan gula dengan air dan
garam dengan air. Berdasarkan hasil yang dapat diamati,
menunjukkan bahwa gula dan garam adalah zat yang mudah larut
dalam air.
Kegiatan tersebut dimaksudkan supaya anak-anak mengerti
mengapa dalam pembuatan teh manis, es jeruk maupun minuman
yang berasa manis gula yang ada dalam minuman tersebut tidak
terlihat namun sudah terlaut dalam air. Begitu juga dengan garam,
sifat garam mirip dengan gula yaitu sangat mudah larut dalam air.
Penerapan dalam kehidupan sehari-hari yaitu ketika membuat sop
atau mie instan.
(Gambar 1.3) Pelarutan Gula dan Garam

 Pereaksian Vitamin C dengan air dan Betadine


Kegiatan Pereaksian Vitamin C, air dan betadine direncanakan
pada tanggal 31 Juli 2019. Waktu pelaksanaan kegiatan tersebut
dilakukan pada 31 juli 2019 bertempat di Masjid Al-Abror,
dengan sasaran anak-anak. Anak-anak yang mengikuti kegiatan
tersebut berjumlah 12 anak.
Kegiatan Perekasisan Vitamin C, air dan betadine
dimaksudkan untuk mengetahui seberapa cepat Iodine (I 2) dalam
air bereaksi. Hal tersebut dapat diketahui dengan cara
memasukkan vitamin C dalam air kemudian meneteskan beberapa
tetes betadine dalam air tersebut. Setelah itu aduk¸ maka warna
dari air yang semula coklat kehitaman menjadi bening dan lama-
lama menjadi kuning. Ketika menjadi bening disitulah I2 bereaksi
dan perubahan menjadi warna kuning dikarenakan efek pewarna
dari vitamin C. Berdasarkan kejadian tersebut anak-anak menjadi
penasaran bagaimana hal tersebut dapat terjadi.
(Gambar 1.4) Pereaksian Vitamin C, air dan Betadine

 Perbedaan fasa air dan minyak


Kegiatan Perbedaan fasa air dan minyak direncanakan pada
tanggal 6 Agustus 2019. Waktu pelaksanaan kegiatan tersebut
dilakukan pada 12 Agustus 2019 bertempat di Masjid Al-Abror,
dengan sasaran anak-anak. Anak-anak yang mengikuti kegiatan
tersebut berjumlah 8 anak.
Kegiatan Perbedaan fasa air dan minyak dimaksudkan untuk
mengetahui adanya 2 fasa yang terbentuk ketika kita
mencampurkan minyak dengan air. Hal tersebut dikarenakan air
dan minyak memiliki massa jenis yang berbeda. Minyak goreng
memiliki massa jenis yang baik yaitu 860-910kg/m3 atau 8,60-
9,1g/cm3 (Warsito, 2013). Sedangkan massa jenis dari air adalah
1000kg/m3 atau 1g/cm3 (Tipler, 1996).
Berdasarkan data dari teori dapat disimpulkan bahwa massa
jenis dari minyak lebih kecil daripada massa jenis dari air.
Sehingga apabila kedua zat tersebut dicampur maka minyak akan
berada diatas permukaan air karena massa jenisnya yang lebih
kecil dibandingkan dengan air. Walaupun sudah dikocok berkali-
kali, efek dari pengocokan tersebut tidak dapat menyebabkan
minyak dan air bercampur karena nilai massa jenisnya yang
berbeda. Apabila nilai massa jenis yang dimiliki kedua zat hampir
sama maka besar kemungkinan dapat tercampur.
(Gambar 1.5) Membedakan fasa minyak dan fasa air

 Pencampuran minyak, air dan sabun


Kegiatan Pencampuran minyak, air dan sabun direncanakan
pada tanggal 16 Agustus 2019. Waktu pelaksanaan kegiatan
tersebut dilakukan pada 19 Agustus 2019 bertempat di Posko
KKN 004 UNY 2019, dengan sasaran anak-anak. Anak-anak
yang mengikuti kegiatan tersebut berjumlah 5 anak.
Kegiatan Pencampuran minyak, air dan sabun dimaksudkan
untuk mengetahui apakah minyak dalam air akan larut apabila
terdapat penambahan sabun dalam larutan tersebut. Berdasarkan
data pengamatan terbentuk 2 fasa yang ketika mencampurkan
minyak, air dan sabun. Hal tersebut dikarenakan sabun dalam air
larut sehingga menjadi 1 fasa sendiri dan berubah warna menjadi
keputihan yang awalnya bening dan minyak memiliki fasa sendiri
karena memiliki massa jenis yang berbeda yaitu berkisar 860-
910kg/m3 atau 8,60-9,1g/cm3 (Warsito, 2013).
Berdasarkan data dari teori dapat disimpulkan bahwa sabun
mandi larut dalam air, sehingga fasa yang terbentuk menjadi 2
yaitu fasa dari minyak dan fasa campuran antara sabun dan air.
Sehingga apabila kedua zat tersebut dicampur maka minyak akan
berada diatas permukaan air sabun karena massa jenisnya yang
lebih kecil dibandingkan dengan air. Namun terdapat
pengecualian ketika dikocok berkali-kali. Fasa yang ada menjadi
3 macam, hal tersebut dibuktikan dengan adanya 3 lapisan yang
berbeda.
(Gambar 1.6) Pencampuran air, minyak dan sabun

Kegiatan Kimia Menyenangkan mencapai target yang diharapkan.


Anak-anak merasa penasaran bagaimana reaksi kimia terjadi, dan
bagaimana prosesnya. Anak-anak juga melakukan eksperimen secara
mandiri namun didampingi oleh mahasiswa KKN sehingga tidak ada
kekeliruan dan tidak menyebabkan terjadi suatu hal yang tidak diinginkan.
Hal tersebut bertujuan supaya anak-anak berani untuk melakukan praktik
yang sederhana dan dapat melihat aplikasi nyata dalam kehidupan
Dampak dari adanya program ini adalah anak-anak mengerti dan lebih
ingin tahu mengenai ilmu kimia dan proses-prosesnya yang menyebabkan
terjadi perubahan wujud, warna maupun perubahan suhu. Selain itu timbul
pertanyaan dari beberapa anak-anak bagaimana proses tersebut dapat
berlangsung dan anak-anak merasa ingin tahu dan ingin mendalami
tentang Ilmu Kimia.

D PENUTUP
1. Kesimpulan
Kimia Menyenangkan adalah program kerja individu yang memiliki
tujuan supaya anak-anak paham dan penasaran bagaimana reaksi kimia
berlangsung. Program kerja dilakukan dengan target anak-anak. Dalam
metode pelaksanaan terdapat 3 aspek yaitu observasi, percobaan
(eksperimen sederhana) kemudian presentasi singkat yaitu dengan
menjelaskan bagaimana kaitannya Ilmu Kimia dalam kehidupan sehari-hari
serta untuk kesehatan. Kegiatan dilakukan sebanyak 6 kali. Setiap program
berjalan jenis percobaan yang dilakukan berbeda-beda dan yang memiliki
efek membuat anak-anak bertanya dan terheran-heran dengan proses
terjadinya reaksi tersebut. Selama kegiatan berlangsung anak-anak antusias
dengan rerata yang mengikuti program Kimia Menyenangkan yaitu 15
orang anak.
2. Saran
a. Untuk anak-anak
1) Terus tingkatkan keingintahuan mengenai ilmu kimia dan
penerapannya dalam kehidupan.
2) Meningkatkan pemahaman dan analisis terhadap beberapa
percobaan sehingga dapat melakukan dirumah dengan aman.
b. Untuk Mahasiswa
1) Terus mengasah kreativitas mengenai percobaan kimia yang
dapat membuat anak-anak senang
2) Dapat melatih anak-anak untuk dapat bertanya dan paham
bagaimana cara membuat situasi reaksi kimia
3) Dapat memberikan pembelajaran yang interaktif disertai praktik
secara langsung
c. Untuk Orang Tua
1) Orang tua dapat mengawasi anaknya ketika melaksanakan
kegiatan percobaan
2) Memberikan dukungan kepada anak mengenai pengetahuan
ilmu kimia

Daftar Pustaka

Prabowowati, K. (2014). Penerapan Media Chemscool Dengan Metode Guided


Note Taking Pada Pemahaman Konsep Siswa. Jurnal Inovasi Pendidikan
Kimia, 8.
Tipler, P. (1996). Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.

Warsito, dkk. (2013). Analisis Pengaruh Massa Jenis terhadap Kualitas Minyak
Goreng Kelapa Sawit Menggunakan Alat Ukur Massa Jenis dan
Akuisisinya pada Komputer. Semirata, 35-41.
FUN WITH CHEMISTRY

Deby Aulia Tri Nurrahma

Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Email: debyaulia13@gmail.com

ABSTRAK

Fun With Chemistry salah satu kegiatan yang berbentuk mini lab yaitu percobaan-
percobaan kimia secara sederhana yang alat dan bahannya dapat ditemukan
dengan mudah dikehidupan sehari-hari. Peristiwa-perisitiwa Kimia yang terjadi
seperti perubahan wujud dan bentuk benda yang sangat mudah diamati dan
dipahami. Percobaan sederhana adalah cara memberikan pengalaman kepada anak
dimana anak memberi perlakuan terhadap sesuatu dan mengamati akibatnya Fun
With Chemistry disambut sangat baik oleh anak-anak TK LKMD Pagergunung
dan anak-anak Padukuhan Pagergunung II dibuktikan dengan sikap anak-anak
yang sangat senang mengamati, memahami dan antusias mengikuti percobaan-
percobaan kimia sederhana.

Kata kunci: Fun, Chemistry, Anak


A. PENDAHULUAN

Istilah Kimia berasal dari bahasa Arab ‘kimiya’ yakni perubahan benda/zat
atau dari bahasa Yunani ‘khemeia’ yakni ilmu yang mempelajari mengenai
komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta
perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu kimia mempelajari bangun
(struktur) materi dan perubahan-perubahan yang dialami materi ini dalam proses-
proses alamiah maupun dalam eksperimen yang direncanakan (Keenan, 1986).
Menurut Lisa Smith (2016), fun dapat diartikan sebagai kenikmatan hidup
terhadap potensi yang sepenuhnya, baik dalam situasi atau pengalaman yang
sederhana atau kompleks. Sedangkan menurut Michael Rucker, Ph.D. (2017)
mengartikannya sebagai hasil dari suatu tindakan dan/atau yang terlibat dalam
suatu tindakan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa fun merupakan kegiatan yang
dimaksudkan murni untuk hiburan menyenangkan.
Kegiatan Fun With Chemistry merupakan salah satu program kerja
individu. Kegiatan Fun With Chemistry adalah salah satu kegiatan yang berbentuk
mini lab yaitu percobaan-percobaan kimia secara sederhana yang alat dan
bahannya dapat ditemukan dengan mudah dikehidupan sehari-hari. Peristiwa-
perisitiwa Kimia yang terjadi seperti perubahan wujud dan bentuk benda yang
sangat mudah diamati dan dipahami. Percobaan sederhana adalah cara
memberikan pengalaman kepada anak dimana anak memberi perlakuan terhadap
sesuatu dan mengamati akibatnya (Trianto, 2011).

Di Dusun Pagergunung II terdapat TK dan banyak anak-anak yang


mayoritas masih duduk dibangku sekolah dasar yang belum mengerti bagaimana
apa yang sering mereka gunakan untuk bermain ternyata dapat digunakan untuk
percobaan. Oleh karena itu, mengadakan Fun With Chemistry bertujuan untuk
mengenalkan tentang ilmu kimia melalui percobaan kimia secara sederhana agar
anak-anak mengerti bagaimana ilmu kimia itu dapat diterapkan melalui
percobaan-percoaan sederhana.
B. METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan Fun with Chemistry yaitu sebelum dilaksanakannya
kegiatan ini, penulis memberitahukan kepada Kepala Sekolah TK LKMD
Pagergunung dan kepada anak-anak yang bertegur sapa dijalan maupun yang
sedang bermain disekitar posko KKN K003 UNY.
Kegiatan Fun With Chemistry pertama kali dilakukan di TK LKMD
Pagergunung yaitu pembuatan slime yang diikuti oleh kelas A dan B yang
digabung menjadi satu di Aula TK dan membentuk 10 kelompok, setiap
kelompok terdiri dari tiga orang untuk kelas A dan untuk kelas B terdiri dua
kelompok untuk laki-laki dan perempuan. Metode yang digunakan yaitu dengan
mendampingi setiap kelompok, memberi tahu apa saja alat dan bahan yang
digunakan serta kegunaannya.
Kegiatan Fun With Chemistry yang kedua yaitu percobaan seperti api
didalam air, balon api, slime, serta minyak dan air. Kegiatan ini dilakukan di
Pendopo Pagergunung II yang diikuti oleh anak-anak Padukuhan Pagergunung II.
Metode yang digunakan yaitu penulis mempraktikan didepan anak-anak
padukuhan Pagergunung II dengan menjelaskan bagaimana percobaan itu bisa
terjadi dan apa saja alat dan bahan serta kegunaannya.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan Fun With Chemistry ini merupakan salah satu kegiatan yang
berbentuk mini lab yaitu percobaan-percobaan kimia secara sederhana yang alat
dan bahannya dapat ditemukan dengan mudah dikehidupan sehari-hari. Peristiwa-
perisitiwa Kimia yang terjadi seperti.perubahan wujud dan bentuk benda yang
sangat mudah diamati dan dipahami. Fun With Chemistry dilaksanakan sebagai
wadah untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk terlibat langsung
pada suatu fenomena yang dikemas secara menarik sehingga kreativitas anak
dapat meningkat. Kegiatan ini dilakukan sebanyak 2 kali selama program kerja
KKN berlangsung antara lain:

Percobaan Membuat Slime


Percobaan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 2 Agustus 2019 pukul 09.00-
11.00 WIB di TK LKMD Pagergunung yang diikuti oleh 40 orang anak dan hari
Minggu, 18 Agustus 2019 pukul 09.00-11.00 WIB di Pendopo Pagergunung II
yang diikuti oleh 10 orang anak. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajarkan anak
membuat slime yang dapat berguna untuk melatih kreatifitas anak. Slime terbuat
dari lem FOX, lem kertas, GOM, dan sabun cair. Slime ini terlihat lebih menarik
untuk anak-anak karena didukung dengan pewarna yang mencolok sehingga
membuat anak-anak senang melihat dan memainkannya.

Gambar 1. Pembuatan Slime di TK

Gambar 2. Pembuatan Slime di Pendopo Pagergunung II


Bahan dan alat yang digunakan antara lain, mangkuk plastik, solet, lem
FOX, lem kertas, GOM, sabun cair, dan pewarna. Percobaan ini dilakukan dengan
memasukkan lem FOX dan lem kertas kedalam mangkuk plastik sebanyak 0,5
tinggi mangkuk plastik dan mengaduknya sampai rata dengan solet. Setelah
pengadukkan rata, kemudian memasukkan sedikit demi sedikit GOM dan aduk
sampai merata. Penambahan GOM berfungsi untuk penggumpal. Setelah slime
mengumpal dan sudah tidak terlalu lengket kemudian menambahkan sedikit sabun
cair ke dalam adonan dan aduk sampai merata lagi. Penambahan sabun cair
berfungsi untuk pewangi pada slime sekaligus untuk membantuk GOM untuk
menggumpalkan. Terakhir, setelah slime sudah dapat diangkat kemudian
menambahkan perwarna agar terlihat lebih menarik.
Pada kegiatan ini anak-anak dan beberapa mahasiwa membentuk sebuah
lingkaran besar. Salah satu mahasiswa memberikan gambaran percobaan
membuat slime yang akan dilakukan sekaligus mendemonstrasikannya.
Selanjutnya, anak-anak didampingi dan dibimbing oleh para mahasiswa yang
mengikuti kegiatan ini untuk membuat slime. Pada saat pembuatan slime, salah
satu mahasiswa menjelaskan apa saja manfaat dari bahan-bahan yang digunakan
dan menjelaskan manfaat kegiatan ini. Anak-anak sangat mendukung dan sangat
senang mengikuti kegiatan ini terlihat dari saat mereka membuat slime.
Percobaan Api didalam Air
Percobaan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 18 Agustus 2019 pukul
09.00-11.00 WIB di Pendopo Pagergunung II. Kegiatan ini diikuti oleh 10 orang
anak dan 5 orang anggota KKN K003. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajarkan
kepada anak-anak bahwasannya api itu dapat hidup didalam air.
Pada kegiatan ini, alat dan bahan yang dibutuhkan anatara lain, kembang
api, slotip, korek gas, dan botol berisi air. Percobaan ini dilakukan dengan
menyalakan kembang api yang sebelumnya sudah dibalut dengan slotip. Kembang
api dislotip dikarenakan slotip akan menutup celah air yang akan masuk ke
kembang api sehingga kembang api akan tetap hidup walaupun dimasukkan
kedalam air. Setelah kembang api hidup, kemudian memasukkaannya kedalam
botol yang telah berisi air. Kegiatan ini masih sama sistemnya dengan membuat
slime yaitu anak-anak dan 5 orang anggota KKN K003 membentuk sebuah
lingkaran besar. Salah satu mahasiswa menjelaskan dan memberikan gambaran
tentang percobaan api dalam air dan mendemonstrasikannya. Selanjutnya anak-
anak dipersilahkan untuk mencoba sendiri-sendiri dengan didampingi dan
dibimbing oleh 5 orang anggota KKN K003 yang mengikuti kegiatan ini.
Gambar 3. Percobaan Api dalam Air

Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh anak-anak, mereka sangat terlihat


senang dan memahami penjelasan yang telah disampaikan oleh salah satu
mahasiswa . Pada kesempatan ini anak-anak dapat belajar dan mengerti
baagaimana api bisa tetap hidup didalam air. Kegiatan percobaan ini secara
langsung dapat merekam memori anak-anak yang lebih kuat dibandingkan dengan
menulis ataupun mendengar.
Berdasarkan percobaan diatas dapat disimpulkan kembang api hanya
membutuhkan sedikit oksigen untuk membuat api bisa menyala, jadi sedikit
oksigen yang "terjebak" didalam ikatan slotip tadi menyebabkan api tetap bisa
membakar walaupun berada didalam air.
Percobaan Balon Api
Percobaan ini dilakukan pada hari Minggu, 18 Agustus 2019 pukul 09.00-
11.00 WIB yang bertempat di Pendopo Pagergunung II yang diikuti oleh 10 orang
anak dan 5 orang anggota KKN K003. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan
contoh percobaan sederhana yaitu dengan balon yang berisi air tidak mudah
meletus walaupun dipanaskan.
Percobaan ini membutuhkan balon, air, korek api, dan lilin. Percobaan ini
dilakukan dengan mengisi balon yang telah ditiup dengan air. Kemudian
menyalakan lilin dnegan menggunakan korek api. Selnajutnya, balon ditaruh ditas
lilin yang sedang menyala. Pada kegiatan ini salahs atu mahasiswa menjelaskan
serta mendemonstarsikan tentang percobaan ini. Setelah mahasiswa
mendemonstrasikan, anak-anak dipersilahkan mencoba percobaan ini dengan
didampingi dan dibimbing oleh mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini.

Gambar 4. Demonstrasi Percobaan Balon Api


Berdasarkan percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa air yang berada
didalam balon tersebut akan menyerap sebagian besar panas dari nyala api
sehingga balon yang sedang dipanaskan tersebut tidak akan mudah meletus.
Percobaan Minyak dan Air
Percobaan ini dilakukan pada hari Minggu, 18 Agustus 2019 pukul 09.00-11.00
WIB bertempat di Pendopo Pagergunung II yang diikuti oleh 10 orang anak dan 5
orang anggota KKN K003. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajarkan kepada
anak-anak tentang perbedaan fasa. Minyak dan air memiliki perbedaan massa
jenis. Minyak memiliki massa jenis 0,8 gr/cm 3 dan air memiliki massa jenis 10,8
gr/cm3 (Tipler, 1996).
Percobaan ini membutuhkan air, botol, minyak, jescool, dan pewarna
makanan. Percobaan ini dilakukan dengan mengisi botol dengan air sebanyak
seperempat botol. Selanjutnya memasukkan pewarna makanan dan mengocoknya.
Setelah warna tercampur rata kemudian memasukkan minyak goreng yang
jumlahnya lebih banyak daripada air kedalam botol yang telah berisi air tadi.
Setelah penambahakn minyak makan akan terlihat fasa yang terbentuk antara
minyak dan air. Kemudian memasukkan jescool kedalam larutan tersebut. Pada
kegiatan ini salahs atu mahasiswa menjelaskan serta mendemonstarsikan tentang
percobaan ini. Setelah mahasiswa mendemonstrasikan, anak-anak dipersilahkan
mencoba percobaan ini dengan didampingi dan dibimbing oleh mahasiswa yang
mengikuti kegiatan ini.
Gambar 5. Percobaan Minyak dan Air
Berdasarkan percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa massa jenis
minyak dan air berbeda. Massa jenis minyak lebih kecil dibandingkan massa jenis
air sehingga jika kedua zat tersebut dicampurkan maka minyak akan tetap berada
diatas permukaan dan air tetap berada dibawah permukaan. Jescool akan
mengeluarkan gelembung-gelembung gas CO2 yang akan menyebabkan
bertambahnya tekanan pada botol.
D. PENUTUP
1. Kesimpulan
Fun With Chemistry salah satu kegiatan yang berbentuk mini lab yaitu
percobaan-percobaan kimia secara sederhana yang alat dan bahannya dapat
ditemukan dengan mudah dikehidupan sehari-hari. Fun With Chemistry
disambut sangat baik oleh anak-anak anak-anak TK LKMD Pagergunung dan
anak-anak Padukuhan Pagergunung II dibuktikan dengan sikap anak-anak yang
sangat senang dan antusias mengikuti percobaan-percobaan kimia sederhana.
Anak-anak ikut berpartisipasi secara langsung pada kegiatan Fun With
Chemistry dan anak-anak selalu ingin mencoba sendiri percobaan-percobaan
yang telah disampaikan. Kegiatan ini diharapakan dapat meningkatkan
kemampuan kerativitas anak ditunjukkan dengan aktifnya anak-anak untuk
melakukan percobaan-percobaan sederhana dengan bahan yang ada disekitar.
2. Saran
Bagi mahasiswa pendamping percobaan, sebaiknya menyiapkan semua
alat dan bahan yang cukup atau berlebih sesuai dengan kemampuan agar anak-
anak yang berpartisipasi dapat merasakan percobaan yang diadakan.
Pendamping juga sebaiknya mengetahui nama-nama alat dan bahan yang akan
digunakan beserta fungsinya dan mengerti teori tentang percobaan tersebut
agar informasi yang disampaikan tidak salah.

DAFTAR PUSTAKA
Keenan, W. Charles. 1986. Ilmu Kimia Untuk Universitas Edisi VI. Jakarta:
Penerbit Erlangga.

Tipler, P.A. 1996. Fisika Untuk Sains dan Teknik Jilid 2. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Edisi Ke-4.
Jakarta: Kencana.

Anda mungkin juga menyukai