Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENELITIAN SEJARAH MBAH BUYUT SURGI

TELOGO BESITO

Disusun Oleh :

1. Najwa Ulya H.
2. Arini Widyaningrum
3. Ninda Selviana
4. Via Salmah

KELOMPOK 4
5.
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji Syukur penulis ucapkan atas rahmat Allah SWT dan berkat karunia-Nya
sehingga makalah yang berjudul “ Penelitian Sejarah Mbah Buyut Surgi Telogo Besito” ini
dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas kelompok semester 1 kelas
X dari Ibu Ida Sulistyarmi S.S pada bidang studi Sejarah. Makalah ini juga bertujuan untuk
memberikan wawasan kepada pembaca tentang Sejarah Mbah Buyut Surgi Telogo Besito dan
asal usul Desa Besito.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Ida Sulistyarmi S.S selaku guru
mata pelajaran Sejarah. Berkat tugas yang diberikan ini membuat wawasan kami menjadi
bertambah dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, seperti manusia yang
pada hakekatnya tidak luput dari kesalahan. Kami memohon maaf atas kesalahan dan
ketidaksempurnaan yang pembaca temukan. Oleh karena itu, diharapkan saran dan kritik
untuk kami dalam memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1

A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 2

A. Pengertian........................................................................................................... 2
B. Sayembara tersebut tersebar............................................................................... 2
C. Dua anak Ki Ageng Selo bertemu sunan Muria untuk diberikan petunjuk........ 2
D. Mbah Songko sahilah dan Mbah suwargi Kerto Gento Sama-sama
dihadapkan jalan buntu dan berair yang disebut dengan Telogo........................ 3

BAB III PENUTUP........................................................................................................ 7

1. Kesimpulan......................................................................................................... 7
2. Saran................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.latar Belakang

Sebenarnya nama asli Desa Besito adalah Mbesito yang merupakan singkatan dari
“mugo-mugo bisaha eling sakabehane insyaallah tentrem ora ono opo-opo”. Kalimat tersebut
mempunyai makna bahwa orang yang memberi nama Desa Besito mempunyai harapan agar
desa tersebut dapat selalu nyaman dan tentram. Sedangkan sejarahnya sendiri bermula pada
zaman keraton Mataram. Zaman dahulu, keraton mataram sedang mengalami suatu
permasalahan yang begitu serius. Kemudian raja mataram mengadakan suatu sayembara.

Mbah Songko Sahilah pun berhenti dan mendirikan pesantren di daerah tersebut yang
sekarang menjadi Masjid Gemiring Lor. Demikian pula dengan Mbah Suwargi Kerto Gento
Kesumo, setelah beliau sampai di Besito, ternyata beliau juga dihadapkan dengan jalan buntu
dan berair atau yang disebut dengan telogo, kemudian beliau menghentikan perjalananya di
daerah tersebut dan mendirikan sebuah pesantren yang sekarang menjadi punden mbah
Suwargi Kerto Gento Kesumo atau yang lebih dikenal dengan Mbah Surgi yang terletak di
dukuh telogo Desa Besito Kudus.

B. Rumusan Masalah

Sebagaimana pemaparan masalah diatas, peneliti ini mengkaji makam mbah buyut
surgi Telogo, besito. Untuk terarahnya penelitian ini di buat sebagai berikut.

1. Apa singkatan dari nama Mbesito?

2. Siapa nama Anak Mbah Ki Ageng Selo?

3. Pesantren yang dibangun oleh Mbah Surgi Kerto Gento kesumo sekarang sebagai apa?

C. Tujuan Penelitian

Dalam suatu kegiatan apapun yang dilakukan oleh setiap orang tidak terlepas dari
tujuan, sama halnya dalam penelitian sejarah ini, yakni :

a. Untuk mengetahui bagaimana sejarah makam mbah buyut surgi di Telogo, besito.

b. Untuk mengetahui makam mbah buyut surgi sebagai tokoh asal-usul desa besito.

c. Untuk mengetahui benda-benda peninggalan Mbah buyut surgi

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Sebenarnya nama asli Desa Besito adalah Mbesito yang merupakan singkatan dari
“mugo-mugo bisaha eling sakabehane insyaallah tentrem ora ono opo-opo”. Kalimat tersebut
mempunyai makna bahwa orang yang memberi nama Desa Besito mempunyai harapan agar
desa tersebut dapat selalu nyaman dan tentram. Sedangkan sejarahnya sendiri bermula pada
zaman keraton Mataram. Zaman dahulu, keraton mataram sedang mengalami suatu
permasalahan yang begitu serius. Kemudian raja mataram mengadakan suatu sayembara.
Sayembara tersebut mencari orang yang dapat menyelesaikan masalah yang dialami oleh
keraton tersebut. Sebagai imbalannya, bagi orang yang dapat menyelesaikan masalah
tersebut, maka orang itu akan diangkat sebagai patih di mataram.

B. Sayembara tersebut tersebar.

Kemudian berita tentang sayembara itu didengar oleh Ki Ageng Selo yang merupakan
murid Sunan Kalijaga. Ki Ageng Selo berniat mengikuti sayembara tersebut, akhirnya beliau
meminta restu kepada Sunan Kalijaga untuk mengikuti sayembara tersebut.

Setelah mendapat restu dari Sunan Kalijaga, Ki Ageng Selo mengikuti sayembara itu, dan
akhirnya beliau memenangkan sayembara tersebut karena dapat menyelesaikan masalah yang
ada di keraton mataram. Setelah memenangkan sayembara tersebut, Ki Ageng Selo menagih
janji kepada raja mataram yang sebelumnya telah berjanji bahwa siapa saja yang dapat
menyelesaikan masalah yang ada di keratonnya, maka orang tersebut akan dijadikan patih di
keraton mataram. Namun, ternyata raja keraton mataram mengingkari janji dan tidak
mengangkat Ki Ageng Selo menjadi patih. Karena merasa kecewa, kemudian Ki Ageng Selo
pergi ke Kadilangu untuk membantu Sunan Kalijaga mengajar mengaji.

C. Dua anak Ki Ageng Selo bertemu sunan Muria untuk diberikan petunjuk.

Ki Ageng Selo mempunyai dua orang anak, yaitu Suwargi Kerto Gento Kesumo dan
Songko Sahilah. Kedua putra Ki Ageng Selo tersebut dimasukkan ke pesantren milik Sunan
Muria di Colo. Setelah dewasa, kedua anak tersebut ingin mencari ayahnya yaitu Ki Ageng
Selo. Kemudian mereka meminta petunjuk kepada Sunan Muria. Sunan Muria memberi
arahan kepada mereka, beliau mengatakan bahwa mereka harus berpisah dan tidak boleh

2
bersama dalam mencari ayahnya. Selain itu, Sunan Muria juga mengatakan bahwa jika
mereka menemui jalan buntu, maka mereka harus berhenti dan mendirikan sebuah pesantren
di tempat tersebut. Sedangkan jika jalannya tidak buntu, maka mereka harus meneruskannya.
Sebagai murid yang berbakti kepada gurunya, mereka pun mengikuti perintah Sunan Muria
tersebut. Kemudian mereka berpencar, yang satu ke barat dan yang satu ke timur.

D.Mbah Songko sahilah dan Mbah suwargi Kerto Gento Sama-sama dihadapkan jalan buntu
dan berair yang disebut dengan Telogo.

Setelah Mbah Songko Sahilah sampai di Gemiring, ternyata beliau dihadapkan


dengan daerah yang berair dan buntu, sehingga sesuai dengan perintah Sunan Muria yang
mengatakan bahwa jika mereka menemui jalan buntu, maka mereka harus berhenti dan
mendirikan suatu pesantren, maka Mbah Songko Sahilah pun berhenti dan mendirikan
pesantren di daerah tersebut yang sekarang menjadi Masjid Gemiring Lor. Demikian pula
dengan Mbah Suwargi Kerto Gento Kesumo, setelah beliau sampai di Besito, ternyata beliau
juga dihadapkan dengan jalan buntu dan berair atau yang disebut dengan telogo, kemudian
beliau menghentikan perjalananya di daerah tersebut dan mendirikan sebuah pesantren yang
sekarang menjadi punden mbah Suwargi Kerto Gento Kesumo atau yang lebih dikenal
dengan Mbah Surgi yang terletak di dukuh telogo Desa Besito Kudus.

3
4
5
6
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dengan berlandaskan makalah di atas, maka dapat disimpulkan jika makalah yang
disusun itu memiliki tema “Penelitian Makan Mbah Surgi” yaitu suatu kegiatan penelitian
yang dapat menerapkan nilai sejarah yang terkandung didalam nya contohnya asal-usul
terjadi desa besito.

2. Saran

Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna

7
DAFTAR PUSTAKA

http://desa-besito.kuduskab.go.id

Anda mungkin juga menyukai