“Sejarah dan i1mu hukum ada1ah dua entitas yang su1it dipisahkan karena
sesungguhnya hukum merupakan produk sejarah yang terus menerus berkembang
sesuai dengan peradaban manusia. Itu1ah sebabnya mempe1ajari i1mu hukum
juga merupakan bagian dari mempe1ajari etape sejarah itu sendiri. Dimana produk
hukum di setiap fase sejarah akan menjadi cermin perkembangan dan
pertumbuhan hukum di era terbaru. Pengaruh sejarah hukum di masa 1a1u sangat
besar terhadap dinamika hukum di masa kini. Maka mengetahui sejarah hukum di
masa 1a1u menjadi sebuah keniscayaan untuk dapat me1ajak perkembangan
sejarah hukum di sebuah bangsa.”
“Setiap bangsa se1a1u menyimpan kronik sejarahnya yang akan menjadi
moda1 bagi keber1anjutan atau stabi1itas dan perubahan-perubahan hukumnya di
suatu masa. Di sini1ah re1evansinya menempatkan sejarah hukum sebagai bagian
penting dari studi dan pene1itian terhadap perkembangan i1mu hukum.”
“Seperti dinyatakan o1eh Menteri Kehakiman da1am pidato sambutan dan
pengarahan pada simposium Sejarah Hukum (Jakarta 1-3 Apri1 1975) yang antara
1ain dinyatakan bahwa “Perbincangan Sejarah Hukum mempunyai arti penting
da1am rangka pembinaan hukum nasiona1, karena da1am pembinan hukum tidak
saja memer1ukan bahan-bahan tentang perkembangan hukum masa kini saja,
tetapi juga bahan-bahan mengenai perkembangan hukum masa 1ampau. Me1a1ui
sejarah hukum kita akan mampu menjajaki berbagai aspek hukum pada masa
1ampau, ha1 mana akan dapat memberikan bantuan kepada kita untuk memahami
kaidah-kaidah serta institusi-institusi hukum yang ada dewasa ini da1am
masyarakat bangsa kita.”
A. Sejarah Sebagai Ilmu
1. Sejarah dari Aspek Etimologi
“Secara etimo1ogis sejarah berasa1 dari berbagai bahasa yang memi1iki
kesamaan arti dan makna antara 1ain: History (Inggris), historiai (Yunani)
yang artinya ada1ah hasi1 pene1itian. Menurut Heroditus (abad 5 SM) sejarah
bersa1ah dari kata Historia (Spanyo1); historie (Be1anda), histoire (Perancis),
storia (Ita1ia).”
“Isti1ah sejarah terus menga1ami metamorfosis makna, seperti pernah
disebut dengan isti1ah Geschichte, berasa1an dari geschehen artinya sesuatu
yang terjadi isti1ah ini dipakai hingga abad ke XVIII. 1a1u isti1ah sejarah
berubah menjadi historie yang isti1ah ini menjadi baku dan disepakati o1eh
komunitas i1mumuwan sosia1 pada abad ke XIX hingga XX dipegunakan
untuk menunjukkan ko1eksi fakta kehidupan manusia dan
perkembangannya.”
“Sejarah mengandung makna penu1isan secara sistematis dari geja1a-
geja1a tertentu yang berpengaruh pada suatu bangsa, suatu 1embaga atau
ke1ompok sosia1 yang biasanya disertai dengan suatu penje1asan mengenai
sebab-sebab timbu1nya geja1a tersebut.”