Anda di halaman 1dari 22

Hijrah

MAJLIS TAKLIM AL IMAN , 12 MUHARAM 1444 H


087883880000
Kalender Islam

 Tahun hijriah disebut juga Tahun Bulan atau Komariah karena, dasar
perhitungannya adalah lama bulan mengitari Bumi.
 Revolusi bulan mengelilingi Bumi memerlukan waktu lebih kurang 29,5
hari. Jadi 1 tahun hijriah terdiri atas 354 hari.
 Dalam perhitungan diadakan pembulatan, sehingga dalam kalender
hijriah usia tiap bulan diselang seling antara 29 dan 30 hari, kecuali pada
bulan Zulhijah.
 hari-hari besar Islam setiap tahun bergeser lebih awal 11 hari pada tahun
Hijriah biasa
Bulan Komariah

 1.Muharam: 29 hari 2. Safar: 30 hari


 3. Rabiul Awal: 29 hari 4.Rabiul Akhir: 30 hari
 5. Jumadil Awal: 29 hari 6. Jumadil Akhir: 30 hari
 7. Rajab: 29 hari 8. Syaban: 30 hari 9. Ramadan: 30 hari
 10. Syawal: 30 hari
 11. Zulkaidah: 29 hari 12. Zulhijah: 30 hari
Sejarah Tahun 1 Hijriah

 Abu Musa Al-Asyári sebagai salah satu gubernur pada zaman Khalifah Umar
r.a. menulis surat kepada Amirul Mukminin yang isinya menanyakan surat-
surat dari khalifah yang tidak ada tahunnya, hanya tanggal dan bulan saja,
sehingga membingungkan.
 Khalifah Umar lalu mengumpulkan beberapa sahabat Utsman bin Affan r.a.,
Ali bin Abi Thalib r.a., Abdurrahman bin Auf r.a., Sa’ad bin Abi Waqqas r.a.,
Zubair bin Awwam r.a., dan Thalhah bin Ubaidillah r.a. Mereka
bermusyawarah mengenai kalender Islam. Hasil musyawarah adalah usul
dari Ali bin Abi Thalib r.a. yaitu berdasarkan momentum hijrah Rasulullah
Saw dari Makkah ke Yatstrib (Madinah)
Muhammad saw Hijrah ke Madinah

 Hijrah berasal dari bahasa Arab ٌ ‫ ِه ْج َرة‬yang berari perpindahan. Kata ini berakar
dari bahasa Arab hājara ‫هَا َج َر‬yang berarti berpindah.
 Secara khusus, pengertian hijrah didefinisikan sebagai perpindahan Nabi
Muhammad saw. bersama sebagian pengikutnya dari Makkah ke Madinah
untuk menyelamatkan diri dan sebagainya dari tekanan kaum kafir Quraisy
 - ٌ ٌ ‫َُُ ْو ٌر َّر ِْ ْي‬ ٰ ‫ّللاِ َو‬
َ ُ‫ّللا‬ ٰ َ ٰ ُ ‫ّللا ۙ ا‬
َ ‫ول كِٕ ََ َي ْر ُج ْونَ َر ْْ َم‬ ِ ٰ ‫ِا َّن الَّ ِذيْنَ ٰا َم ُن ْوا َوالَّ ِذيْنَ هَا َج ُر ْوا َو َجا َهد ُْوا فِ ْي َس ِب ْي ِل‬
 Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang yang
berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itulah yang mengharapkan
rahmat Allah. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”(QS. Al Baqarah
218)
Makna Hijrah di dalam Al Qur’an
(hijrah berhasil dengan semangat berjuang)
 Dalam al-Qur’an, kata hijrah dengan segala bentuk kata jadiannya, digunakan sebanyak 31 kali,
dengan mengacu kepada makna-makna sebagai berikut:
 (1) perintah meninggalkan keburukan dan kemaksiatan (QS al-Muddatstsir,74:5);
 (2) berpaling dari isteri yang tidak patuh (QS al-Nisâ',4:34);
 (3) meninggalkan orang-orang yang tidak beriman dengan cara yang baik, tanpa melukai hati
mereka (QS al-Muzammil,73:10);
 (4) Kembali kepada Allah dengan harapan mendapatkan hidayah-Nya (QS al-Ankabût,29:26);
 (5) meninggalkan tempat, keadaan, atai sifat, karena menuntut ridha' Allah. (QS al-Nisâ'/4:89).
Hijrah dalam al Qur’an (2)

 2: 218 hijrah =rahmat Allah


 3: 195 ihapu kesalahan dan mendapat surga
 4:89 sd 90 ….sebelum mereka hijrah
 4: 97 sd 100 ….Bumi Allah luas abg tmpat berhijrah….
 9 : 19- 20 …orang-orang yang berhijrah lebih tinggi derajatnya
 9: 117 Taubat orang Anshar diterima Allah swt…
 16 : 41 orng hijrah yang dianiaya akanmendapat tempat bagus di duna….
 22: 58-59 : orang hijrah terbunuh akan mendapatkan surga
 29:26 . Nabi Ibrahim as berkata kepada nabi Luth bahwa Ia akan hijrah….
 59: 7,8 bagi fuqara yang berhijrah ..( dapat harta rampasan perang=fa’i)
 60: 10,11 perempuan yang berhijrah maka ujilah keimanan mereka
Bai’ah Aqabah 1

 Pada tahun ke-11 kerasulan, Nabi Muhammad saw. ditemui oleh 6 penduduk Yastrib ketika masa ibadah haji. Pertemuan ini terjadi
di Mina dan menjadikan keenam orang tersebut masuk ke dalam agama Islam. Keenam penduduk Yastrib ini kemudian menerima
kesanggupan dan bersedia menerima ajaran baru serta berjanji untuk menyebarkan risalah Islam di Madinah. Pada tahun ke-12
kerasulan (621 Masehi) ketika masa haji, 5 orang yang menemui nabi semasa pra aqabah kembali membawa 7 orang lainnya dan
berjumpa kembali di bukit Aqabah. Rombongan ini terdiri dari 10 orang dari suku Khazraj dan 2 orang dari suku Aus. Pertemuan
aqabah pertama berisi dakwah yang disampaikan oleh Rasulullah. Hal ini disambut oleh 7 orang yang baru datang dalam
pertemuan ini dengan menyatakan masuk Islam.
 Dikutip dari buku Sejarah Kebudayaan Islam oleh Kemenag (2014:45), isi dari perjanjian aqabah pertama adalah sebagai berikut.
Pernyataan tidak akan menyekutukan Allah Swt. Pernyataan setia kepada Nabi Muhammad Saw. Pernyataan rela berkorban harta
dan jiwa. Bersedia ikut menyebarkan ajaran Islam yang dianutnya. Pernyataan tidak akan membunuh. Pernyataan dak akan
melakukan kecurangan dan kedustaan.
 Setelah pelaksanaan proses baiat pada aqabah pertama, Nabi Muhammad mengutus Mus’ab bin Umair untuk bergabung bersama
rombongan ke Yastrib. Mus’ab memiliki tugas, yaitu membantu ke-12 orang Yastrib untuk menyebarkan ajaran agama Islam di
Madinah.
Perjanjian Aqabah 2

 isi perjanian Aqabah kedua adalah sebagai berikut. Pernyataan sami'na wa atho'na (mendengar dan
mematuhi) Rasulullah baik dalam keadaan sibuk maupun lapang. Berinfaik baik semasa susah
maupun senang. Menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Berjuang karena Allah
tanpa mempedulikan ancaman orang. Mendukung Rasulullah ketika tiba di Yastrib, menjaga Nabi
sebagaimana menjaga diri dan anak-istri, dengan balasan surrga Allah di akhirat nanti.

Pada tahun ke-13 kerasulan (622 Masehi) ketika masa haji, 73 orang dari rombongan haji Yastrib
kembali menemui Nabi Muhammad SAW. Pertemuan ini dikenal dengan peristiwa aqabah kedua.
Peristiwa ini dilaksanakan di pertengahan hari-hari tasyriq (11, 12, dan 13 Zulhijah) setelah sepertiga
malam. Sekelompok orang Yastrib ini membawa sebuah pesan yang berisikan permintaan
masyarakat Madinah supaya Rasulullah bersedia datang ke wilayah mereka. Maksud dari permintaan
ini secara lebih luas adalah bahwa penduduk Yastrib menginginkan Nabi berdakwa di sana.
Kaum Muslimin Hijrah ke Madinah

 Setelah selesai dilaksanakannya Baiat Aqabah kedua, dan setelah Islam mendapatkan wilayah yang
siap menampung mereka, maka sejak saat itu Rasulullah ‫ﷺ‬mengizinkan para sahabatnya untuk hijrah
ke Madinah. Sebagian dari sahabat mulai mempersiapkan bekalnya, ada juga yang langsung
berangkat, dan ada pula yang masih menunggu Rasulullah untuk berangkat bersamanya.
 Tantangan hijrah sangatlah berat. Para sahabat harus menanggung berbagai macam risiko agar bisa
melakukan hijrah. Ada yang meninggalkan sanak keluarganya, hartanya, bahkan ada yang terancam
jiwanya. Belum lagi meninggalkan kampung halaman yang sudah pasti sangat berat bagi mereka.
Namun, satu persatu kaum Muslimin berhasil melakukan hijrah ke Madinah. Mereka umumnya pergi
berkelompok dan dengan sembunyi-sembunyi, meski ada juga yang sedikit dari mereka pergi dengan
terang-terangan.
Kafir Quraisy sepakat membunuh Muhamad saw

 Setelah mengetahui kepergian para Sahabat Rasulullah ‫ﷺ‬ke Madinah, kaum kafir Quraisy mengalami
kekalutan dan kebingungan. Bayang-bayang besar ada di depan mereka, dan merasa bahwa keberadaannya
secara ideologis dan ekonomi sangat terancam sebab mereka tahu betul pengaruh Rasulullah ‫ﷺ‬terhadap para
sahabatnya untuk membela dan memperjuangkan aqidahnya, apalagi jika disertai dengan kekuatan kaum
muslimin Madinah yang kini telah bersatu setelah sekian lama dilanda pertikaian antarsuku.
 Kaum kafir Quraisy membuat kesepakatan untuk membunuh Rasulullah .‫ ﷺ‬Kesepakatan itu diambil setelah
Abu Jahal menyempaikan pendapatnya; dengan cara setiap suku mengirimkan seorang pemuda yang gagah
perkasa serta dibekali sebilah pedang yang tajam. Kemudian mereka diperintah secara bersama untuk
membunuh Rasulullah ‫ﷺ‬
Allah swt membuat makar (QS 8:30)

 Rasulullah ‫ﷺ‬memerintahkan Ali bin Abi Thalib untuk tidur di tempat tidurnya dengan menggunakan selimut
yang biasa Rasulullah pakai. Setelah itu Rasulullah menerobos kepungan mereka yang saat itu penglihatannya
Allah cabut, sehingga tidak bisa melihat perjalanan Rasulullah. Kemudian, pada malam itu juga, Rasulullah
berjalan menuju rumah Abu Bakar. Sementara itu para pengepung rumahnya masih menunggu waktu
pelaksanaan eksekusi. Dan akhirnya, mereka segera masuk ke rumah dan melihat ada seseorang yang sedang
tidur. Mereka mengira bahwa ia adalah Rasulullah ‫ﷺ‬yang sedang tidur di balik selimutnya. Namun ternyata, yang
tidur di tempat itu adalah Ali bin Abi Thalib.
 Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan tipu daya terhadapmu (Muhammad) untuk
menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka membuat tipu daya dan Allah
menggagalkan tipu daya itu. Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya” (QS Al-Anfal: 30).
Gua Tsur

 Rasulullah saw dan Abu Bakar selama tiga hari tinggal di dalam gua Tsur, 7 km dari kota Mekkah ke arah
Thaif Abdullah bin Abu Bakar juga ikut menginap bersama mereka untuk melaporkan berbagai peristiwa
dan perkembangan yang terjadi di ota Makkah. Dan Abdullah, sebelum fajar, telah kembali ke Makkah
berbaur bersama penduduk seolah-olah dia bermalam di Makkah.
 Sementara Amir bin Fahirah ditugaskan membawa gembalannya ke daerah sekitar Gua Tsur. Kambing-
kambingnya digiring berjalan mengikuti jalan yang dilalui Abdullah ketika meninggalkan gua, agar jejak
kaki putra Abu Bakar itu hilang tidak terlacak. Selain itu, dia juga ditugasi membawa sepotong daging
untuk Rasulullah dan Abu Bakar.
 Akhirnya, kaum musyrik mengetahui Rasulullah berhasil keluar dari Makkah. Mereka menyusuri setiap
jalanan menuju Madinah. Mereka memeriksa tempat-tempat mencurigakan yang mungkin bisa dijadikan
tempat bersembunyi. Sampailah mereka tiba di sekitar Gua Tsur.
Innallah Ma’ana (QS 9:30)

 Rasulullah ‫ﷺ‬dan Abu Bakr ra mendengar derap kaki mereka. Abu Bakar seketika dilanda rasa
takut. Ia berbisik kepada Ralsulullah, “Seandainya salah seorang dari mereka melihat ke bawah
kakinya, pastilah kita akan terlihat oleh mereka.” Untuk menenangkan sahabatnya, Rasulullah
bersabda: ‫ما ظنَ يا أبا بكر باثنين هللا ثالثهما‬
 Artinya, “Wahai Abu Bakar, bagaimana menurutmu dua orang yang pergi bersama, sedangkan
yang ketiganya Allah ?
 Mereka saling berdebat satu sama lain, apakah benar Rasulullah dan Abu Bakar masuk
ke dalam gua yang konidisnya sudah tertutup oleh sarang laba-laba. Karena dirasa
tidak mungkin ada sarang laba-laba dan rumah burung jika Rasulullah dan Abu Bakar
masuk ke dalam gua tersebut, mereka pun kembali ke Mekkah dalam kondisi gagal.
 QS Yasin 36:9
At Taubah : 40

 ‫اْ ِب ٖه ََّل‬
ِ ‫ص‬ ِ ‫ي اثْنَي ِْن ا ِْذ هُ َما ِفى ْالغ‬
َ ‫َار ا ِْذ َيقُ ْو ُل ِل‬ َ ‫ّللاُ ا ِْذ اَ ْخ َر َجهُ الَّ ِذيْنَ َكَُ ُر ْوا ثَا ِن‬
ٰ ُ‫ص َره‬ َ َ‫ص ُر ْوهُ فَقَ ْد ن‬ ُ ‫ا ََِّّل تَ ْن‬
‫س ُْ ٰلى‬ ُّ ‫س ِك ْينَتَهٗ َعلَ ْي ِه َواَيَّ َد ٗه ِب ُجنُ ْو ٍد لَّ ْ ٌ تَ َر ْوهَا َو َج َع َل َك ِل َمةَ الَّ ِذيْنَ َكَُ ُروا ال‬ ٰ ‫ّللا َم َعن َۚا فَا َ ْنزَ َل‬
َ ُ‫ّللا‬ َ ٰ ‫تَ ْْزَ ْن ا َِّن‬
ٰ ‫ي ْالعُ ْليَا َو‬
ٌ ٌ ‫ّللاُ َع ِزي ٌْز َْ ِك ْي‬ ٰ ُ‫َو َك ِل َمة‬
َ ‫ّللاِ ِه‬
 Jikalau tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika
orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seseorang dari dua
orang ketika keduanya berada dalam gua, diwaktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah berduka
cita, sesungguhya Allah bersama kita". Maka Allah menurunkan ketenangan kepada (Muhammad) dan
membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan seruan orang-orang
kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(QS. At Taubah: 40)
Semua amal tergantung Niat

‫سلَّ َ ٌ ََا َل ِِنَّ َما ْاْ َ ْع َما ُل‬


 ‫ِبال ِنييَّ ِة‬ َ ٌ ‫صلَّى اللَّه‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ‫ّللا‬ِ َّ ‫ع ْن عُ َم َر أَ َّن َرسُو َل‬ َ
 ‫سو ِل ِه‬ ِ َّ ‫سو ِل ِه فَ ِه ْج َرتُهُ ِِلَى‬
ُ ‫ّللا َو َر‬ ِ َّ ‫ََ ِه ْج َرتُهُ ِِلَى‬
ُ ‫ّللا َو َر‬ ْ ‫ئ َما ن ََوى فَ َم ْن َكان‬ ٍ ‫َو ِلكُ ِيل ْام ِر‬
‫ج‬َ ‫صيبُ َها أَ ِو ْام َرأَ ٍة َيتَزَ َّو ُج َها فَ ِه ْج َرتُهُ ِِلَى َما َها‬ ِ ُ‫ََ ِه ْج َرتُهُ ل ُد ْن َيا ي‬
ْ ‫َو َم ْن َكان‬
©Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh Umar bin Khathab berkata: Aku
mendengar Rosululloh bersabda, “Semua amal perbuatan tergantung niatnya
dan setiap orang akan mendapatkan sesuai apa yang ia niatkan.
Barangsiapa berhijroh karena Alloh dan Rosul-Nya maka hijrohnya untuk Alloh dan Rosul-Nya.
Dan barangsiapa berhijroh karena dunia yang ia cari atau wanita yang ingin ia
nikahi, maka hijrohnya untuk apa yang ia tuju.” (HR Bukhari & Muslim)
Masjid Pondasi Kebangkitan Islam

 Sebelum tiba di Madinah, Nabi Muhammad SAW sempat singgah di beberapa tempat dan salah
satunya adalah Quba.
 Di dalam masjid tersebut berisi sebuah sumur milik Abu Ayyub Al-Ansari. Konon, sumur ini
diberkati, karena menjadi tempat pertama bagi unta yang ditumpangi Nabi Muhammad SAW
berlutut dan minum setelah perjalanan panjang.
 Orang yang melakukan salat di Masjid Quba sama pahalanya dengan melaksanakan umrah. Nabi
Muhammad SAW terbiasa mengunjungi Masjid Quba dengan berjalan kaki.
 Rasulullah SAW tinggal di rumah Kultsum bin al-Hadam bin Amr al-Qais, tanah yang menjadi lahan
Masjid Quba adalah milik Kultsum bin Hadam.
 Mengapa dibangun masjid : pembinaan umat sebagi tempat belajar Al Qur’an dan hadist,
bermusyawarah, komunikasi sosial masyarakat , mempererat persaudaraan.
Taubat Nasukha (1)

 Nabi Muhammad SAW bersabda, "Di antara (umat) sebelum kalian, terdapat
seorang laki-laki yang telah membunuh 99 orang.“ Suatu ketika, terbersit di hati
pria tersebut akan azab Sang Pencipta. Dia berpikir, alangkah baiknya bila dia
memohon ampunan-Nya sebelum ajal tiba.
 Rahib itu pun menjawab, 'Tidak ada." Seketika, pria itu membunuh rahib tersebut,
sehingga genap jumlah korbannya seratus orang," sabda Nabi SAW..
 Orang alim itu menjawab, 'Ya. Siapa pula yang menghalang-halangi untuk
bertaubat!? Pergilah dari kota ini dan (bergegaslah menuju) kota itu. Karena di
sana ada kaum yang taat beribadah kepada Allah. Beribadahlah bersama
mereka, jangan kembali ke negerimu. Sebab, negerimu itu telah menjadi negeri
yang buruk," Nabi SAW melanjutkan sabdanya.
Ampunan Allah swt atas semua dosa

 Dia (sang pembunuh 100 jiwa) pun berangkat. Saat tiba di persimpangan jalan, ajal datang
menjemputnya. Lalu (datanglah) Malaikat Rahmat dan Malaikat Azab; (keduanya)
memperebutkannya. Malaikat Rahmat berkata, 'Dia datang dalam keadaan bertaubat dan
menghadapkan hatinya kepada Allah.' Sementara, Malaikat Azab berkata, 'Dia belum
melakukan satu kebaikan pun.’
 Akhirnya, turun sesosok malaikat yang berwujud manusia. Kemudian, keduanya (Malaikat
Rahmat dan Malaikat Azab) sepakat untuk menjadikannya penengah. Dia berkata, 'Ukurlah
jarak di antara tanah (tempat kematian sang pembunuh). Lalu perhatikan, ke arah mana dia
lebih dekat. Maka berarti dia termasuk penghuni tempat itu.’ Masing-masing pun
mengukurnya. Ternyata, pria tersebut lebih dekat ke arah (negeri) yang hendak dia tuju.
Maka Malaikat Rahmat kemudian menemani jiwanya."
Amal di bulan Muharram

 Ibnu Abbas RA bersabda di dalam tafsir firman Allah SWT pada Surat At Taubah ayat 36, “maka janganlah kalian menzhalimi diri
kalian…, Allah SWT telah mengkhususkan empat bulan dari kedua belas bulan tersebut. Dan Allah SWT menjadikannya sebagai
bulan yang suci, mengagungkan kemuliaan-kemuliaannya, menjadikan dosa yang dilakukan pada bulan tersebut lebih besar (dari
bulan-bulan lainnya) serta memberikan pahala (yang lebih besar) dengan amalan-amalan shalih", (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu
Katsir).
 Puasa / Shaum , khususnya di hari Syuara
 Ketika tiba di Madinah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendapati orang-orang Yahudi melakukan puasa 'Asyura.
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya, "Hari yang kalian berpuasa ini adalah hari apa?" Orang-orang Yahudi
tersebut menjawab, "Ini adalah hari yang sangat mulia. Ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya. Ketika
itu pula Fir'aun dan kaumnya ditenggelamkan. Musa berpuasa pada hari ini dalam rangka bersyukur, maka kami pun mengikuti
beliau berpuasa pada hari ini". Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lantas berkata, "Kita seharusnya lebih berhak dan lebih
utama mengikuti Musa daripada kalian.". Lalu setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kaum muslimin
untuk berpuasa." (HR. Muslim no. 1130)
 Seutama-utamanya sholat setelah sholat wajib adalah sholat di sepertiga malam, dan seutama-utamanya puasa setelah puasa
Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram." (HR Muslim).
Amal di bulan Muharram

 Ibnu Abbas RA bersabda di dalam tafsir firman Allah SWT pada Surat At Taubah ayat 36, “maka janganlah kalian menzhalimi diri
kalian…, Allah SWT telah mengkhususkan empat bulan dari kedua belas bulan tersebut. Dan Allah SWT menjadikannya sebagai
bulan yang suci, mengagungkan kemuliaan-kemuliaannya, menjadikan dosa yang dilakukan pada bulan tersebut lebih besar (dari
bulan-bulan lainnya) serta memberikan pahala (yang lebih besar) dengan amalan-amalan shalih", (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu
Katsir).
 Puasa / Shaum , khususnya di hari Syuara
 Ketika tiba di Madinah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendapati orang-orang Yahudi melakukan puasa 'Asyura.
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya, "Hari yang kalian berpuasa ini adalah hari apa?" Orang-orang Yahudi
tersebut menjawab, "Ini adalah hari yang sangat mulia. Ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya. Ketika
itu pula Fir'aun dan kaumnya ditenggelamkan. Musa berpuasa pada hari ini dalam rangka bersyukur, maka kami pun mengikuti
beliau berpuasa pada hari ini". Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lantas berkata, "Kita seharusnya lebih berhak dan lebih
utama mengikuti Musa daripada kalian.". Lalu setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kaum muslimin
untuk berpuasa." (HR. Muslim no. 1130)
 Seutama-utamanya sholat setelah sholat wajib adalah sholat di sepertiga malam, dan seutama-utamanya puasa setelah puasa
Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram." (HR Muslim).
Alhamdulillah

 ‫س ِلي ُم ْوا تَ ْس ِل ْي ًما‬ َ ‫صلُّ ْوا‬


َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ‫ا‬ ‫و‬
ْ ُ ‫ن‬ ‫م‬
َ ٰ
‫ا‬ ‫ْن‬
َ ‫ي‬ ‫ذ‬
ِ َّ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ي‬
ُّ
َ ِ‫ي‬ َ ‫ا‬ ٰٓ ٰ
‫ي‬ ‫ي‬‫ب‬
ِ َّ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ى‬َ ‫ل‬ ‫ع‬
َ ‫ن‬
َ ‫و‬
ْ ُّ ‫ل‬ ‫ص‬
َ ُ ‫ي‬ ٗ
‫ه‬ َ ‫ت‬ َ
‫ك‬ ِٕ
‫ك‬ ٰ
‫ل‬ َ ٰ ‫اِ َّن‬
‫ّللا َو َم‬
٥٦
 “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-
orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan
penuh penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab [33]: 56)

Anda mungkin juga menyukai