Anda di halaman 1dari 6

RESUME

MATA KULIAH PENGANTAR HUKUM INDONESIA


“Hukum Pajak”
Dosen Pengampu:
Drs. Budi Priyatmono, M.H.

Disusun Oleh:
Razikin Rahman
STB: 4726

Program Studi Bimbingan Kemasyarakatan

Politeknik Ilmu Pemasyarakatan

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
2022
PENGERTIAN PAJAK DAN HUKUM PAJAK
Kata ‘pajak’ berasal dari bahasa latin ‘taxo’ yang memiliki arti iuran wajib yang dibayarkan oleh
rakyat untuk kepentingan pemerintah dan kepentingan masyarakat itu sendiri. Undang- Undang
Nomor 28 tahun 2007 Pasal 1 Nomor 1, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang- Undang,
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Sedangkan orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak dan pemungut
pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan merupakan arti dari Wajib Pajak menurut Undang- Undang
Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 1 Nomor 2. Pajak menjadi salah satu sarana dalam pemerataan
pendapatan sumber dana pembangunan negara atau pendapatan warga negara.
Selain itu berikut ini adalah unsur-unsur yang terdapat pada pengertian pajak:
1. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang. Asas ini sesuai dengan perubahan ketiga
UUD 1945 pasal 23A yang menyatakan, “pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa
untuk keperluan negara diatur dalam undang-undang.”
2. Tidak mendapatkan jasa timbal balik (kontraprestasi perseorangan) yang dapat
ditunjukkan secara langsung. Misalnya, orang yang taat membayar pajak kendaraan
bermotor akan melalui jalan yang sama kualitasnya dengan orang yang tidak membayar
pajak kendaraan bermotor.
3. Pemungutan pajak diperuntukkan bagi keperluan pembiayaan umum pemerintah dalam
rangka menjalankan fungsi pemerintahan, baik rutin maupun pembangunan.
4. Pemungutan pajak dapat dipaksakan. Pajak dapat dipaksakan apabila wajib pajak tidak
memenuhi kewajiban perpajakan dan dapat dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-
undangan.
5. Selain fungsi budgeter (anggaran) yaitu fungsi mengisi Anggaran Negara yang
diperlukan untuk menutup pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan, pajak juga
berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan negara dalam
lapangan ekonomi dan sosial (fungsi mengatur atau regulatif).
JENIS- JENIS PAJAK
Menurut sifat dan cirinya pajak dapat dibedakan menjadi beberapa macam :
1. Menurut sifatnya
a. Pajak kekayaan dan pajak pendapatan;
b. Pajak Lalu lintas kekayaan;
c. Pajak yang bersifat kebendaan;
d. Pajak atas pemakaian
2. Menurut Cirinya
a. Pajak subjektif dan pajak objektif
b. pajak langsung dan pajak tidak langsung
c. Sumbangan dan pajak Umum
d. Pajak umum dan pajak daerah

FUNGSI PAJAK
Fungsi pajak dibagi menjadi empat yaitu:
1. Fungsi Anggaran atau budgeter
Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran
negara. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara dan melaksanakan pembangunan, negara
membutuhkan biaya. Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan pajak.
Sumber pemasukan ini dilakukan dengan cara pengumpulan dana dari Wajib Pajak ke kas negara
yang digunakan untuk pembangunan nasional dan pengeluaran negara yang lainnya. Negara
harus memastikan bahwa pengeluaran dan pendapatan negara dari uang pajak seimbang.
2. Fungsi Mengatur atau Regulasi
Selain fungsi anggaran, pajak juga memiliki fungsi regulasi, fungsi yang mengatur pertumbuhan
ekonomi. Dengan kebijakan dari pemerintah, dana dari pajak digunakan untuk membantu
perekonomian negara.
Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksanaan pajak. Dengan fungsi
mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Contohnya dalam rangka
menggiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri, diberikan berbagai macam
fasilitas keringanan pajak. Dalam rangka melindungi produksi dalam negeri, pemerintah
menetapkan bea masuk yang tinggi untuk produk luar negeri. Dengan demikian, masyarakat
tidak khawatir lagi dengan kompetisi harga dengan produk-produk luar negeri.
Fungsi mengatur tersebut antara lain:
a. Pajak dapat digunakan untuk menghambat laju inflasi.
b. Pajak dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong kegiatan ekspor, seperti pajak
ekspor barang.
c. Pajak dapat memberikan proteksi atau perlindungan terhadap barang produksi dari
dalam negeri, contohnya
d. Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
e. Pajak dapat mengatur dan menarik investasi modal yang membantu perekonomian
agar semakin produktif.
3. Fungsi Pemerataan atau Distribusi
Pajak juga digunakan oleh negara untuk pemerataan kesejahteraan melalui bantuan dana,
jaminan kesehatan dan fasilitas umum. Pajak juga bisa digunakan untuk membiayai kepentingan
umum sehingga bisa menciptakan banyak lapangan pekerjaan baru yang di mana akan berakhir
dalam meningkatkan pendapatan masyarakat.
4. Fungsi stabilisasi
Selain tiga fungsi di atas, pajak memiliki fungsi sebagai stabilisasi. Stabilisasi yang dimaksud
adalah untuk menstabilkan perekonomian negara. Salah satunya adalah masalah inflasi atau
deflasi. Untuk mengurangi inflasi, pemerintah akan mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi
peredaran uang.
Sedangkan untuk deflasi pemerintah akan menambah peredaran uang. Dengan pajak yang tinggi,
jumlah uang yang beredar bisa berkurang sehingga tidak terjadi inflasi. Sedangkan di sisi lain,
pemerintah akan menurunkan pajak sehingga jumlah uang yang beredar meningkat dan bisa
mengatasi deflasi.

ASAS- ASAS PEMUNGUTAN PAJAK


1. Asas Umum
Dalam asas ini dikemukakan bahwa pemungutan pajak hendaknya menganut asas keadilan.
Maksudnya bahwa prinsip perundang-undangan pajak maupun praktik sehari-hari dalam
pelaksanaannya harus memperhatikan keadilan
2. Asas Menurut Filsafat Hukum
Menurut asas ini pemungutan pajak harus memenuhi syarat keadilan. Oleh sebab itu selalu
timbul pertanyaan apa sebenarnya dasar hukum yang digunakan oleh pemerintah untuk
memungut pajak dari warga masyarakatnya.
3. Asas Yuridis
Asas ini mengatakan, sudah seharusnya hukum pajak dapat memberikan jaminan hukum, dan
harus dapat mewujudkan keadilan baik untuk negara maupun warganya
4. Asas Ekonomis
Menurut asas ekonomis, pemungutan pajak harus bertitik tolak dari kepentingan umum.
Berkaitan dengan hal tersebut pemungutan pajak tidak boleh memerosotkan perekonomian
masyarakat.
5. Asas Finansial
Sesuai dengan fungsi pajak yaitu fungsi budgeter, maka sewajarnyalah, bila biaya-biaya
penetapan dan pemungutan pajak harus sekecil mungkin bila dibandingkan dengan hasil
pemungutan pajak

KESIMPULAN
Kata ‘pajak’ berasal dari bahasa latin ‘taxo’ yang memiliki arti iuran wajib yang dibayarkan oleh
rakyat untuk kepentingan pemerintah dan kepentingan masyarakat itu sendiri. Undang- Undang
Nomor 28 tahun 2007 Pasal 1 Nomor 1, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang- Undang,
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

REKOMENDASI
Resume ini membahas tentang Hukum Pajak. Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah
dipahami. Sehingga cocok bagi Anda yang baru belajar tentang hukum Pajak
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad. (2021). Mengenal Jenis-Jenis Pajak Yang Ada Di Indonesia. Diambil kembali dari
Gramedia Blog: https://www.gramedia.com/literasi/jenis-pajak/
Ahmad. (2021). Pengertian Pajak: Fungsi, Manfaat, Jenis dan Cara Membayar. Diambil
kembali dari Gramedia Blog: https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-pajak/
Priyatmono, B. (2022, Oktober 17). Hukum Pajak. Depok, Jawa Barat, Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai