Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS JEMBER KODE

FAKULTAS KESEHATAN DOKUMEN


MASYARAKAT
PRODI GIZI FORM PP-05
LEMBAR KERJA
MAHASISWA 1
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Septy Handayani, S.TP., M.Sc.

Pokok Bahasan : Komunikasi Organisasi


Model Pembelajaran : Case Method
IDENTITAS MAHASISWA
Nama/NIM/Kelas DOLA ELISA SILITONGA/222110102055/B
Topik Bahasan RESUME PRESENTASI KELOMPOK 3 “ KOMUNIKASI ORGANISASI “
Pertemuan Ke 9
Hari/Tanggal Senin/24 Oktober 2022

BAHAN DISKUSI
BUATLAH RESUME DARI PRESENTASI KELOMPOK 3 “ KOMUNIKASI
ORGANISASI “
Pengertia Komunikasi Kelompok :
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang terjadi antar tiga orang atau lebih yang mana
komunikasi ini terjadi secara tatap muka dengan tujuan seperti berbagi informasi, menjaga diri,
pemecahan masalah, dan setiap anggota mengingat  karakteristik pribadi anggota-anggota yang
lain secara tepat.

Fungsi Komunikasi Kelompok :


1. Hubungan sosial
2. Pendidikan
3. Persuasi
4. Pemecahan masalah
5. Pembuatan keputusan
6. Terapi

Bentuk Komunikasi Kelompok :


1. Komunikasi Kelompok Deskriptif
Komunikasi berdasarkan proses pembentukannya secara alamiah. Berdasarkan tujuan, ukuran,
dan pola komunikasi, komunikasi kelompok deksriptif dibedakan menjadi tiga, yaitu:
 Kelompok Tugas
 Kelompok Pertemuan
 Kelompok Penyabar

2. Komunikasi Kelompok Preskriptif


Klasifikasi komunikasi kelompok berdasarkan tahap-tahap yang harus dilalui oleh anggota
kelompok untuk mencapai tujuannya. Ada enam kategori komunikasi kelompok preskriptif,
yaitu:
 Diskusi meja bundar
 Simposium
 Diskusi panel
 Forum
 Kolonium
 Prosedur parlementer

Media Komunikasi Kelompok :


Rapat, seminar, pameran, diskusi panel, workshop, dan lain-lain.
Media yang digunakan dalam komunikasi kelompok dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang
disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi, dan interest.

Proses Komunikasi Kelompok :


1. Fase Orientasi : Fase pengenalan, menjelaskan ide-ide, dan menyatakan sikap sementara.
2. Fase Konflik : Fase dimana setiap anggota kelompok mulai mengambil sikap untuk
beragumentasi. Dalam tahapan ini terdapat pendapat yang tidak menyenangkan, dukungan dan
penafsiran meningkat, pendapat-pendapat semakin tegas, dan komentar-komentar yang meragukan.
3. Fase Timbulnya Sikap-Sikap Baru : Pada fase ini telah mengurangi fase konflik dimana
setiap pendapat atau usulan diinterpretasikan, kemudian ditingkatkan lagi secara terus
menerus. Pada fase ini, ide atau usulan dapat disepakati menjadi keputusan kelompok.
4. Fase Dukungan : Pada fase ini setiap anggota kelompok berusaha keras untuk mencari
kesepakatan bersama dan satu sama lain cenderung saling mendukung dalam usulan atau
ide tertentu. Pada fase ini ditandai oleh adanya semangat kesatuan.

Identifikasi Masalah Komunikasi Kelompok Dalam Jurnal :


Hambatan Komunikasi dalam Aktivitas Bimbingan Belajar antara Tutor dengan Anak kelas V
SD di Bantaran Sungai Kalimas Surabaya :
1. Hambatan Fisik : didominasi oleh suasana ramai yang disebabkan oleh kehadiran anak-anak dari
kelompok kelas lain dan juga karena ruangan yang kecil namun dalam satu ruangan tersebut
menampung semua kelompok yang ada sehingga dalam proses bimbingan belajar tidak berjalan
dengan kondusif dan anak-anak menjadi lebih mudah untuk bermain-main.
2. Hambatan Fisiologi : Terjadinya kesulitan mendengar suara satu sama lain antara tutor dengan
anggota kelompok sehingga sering ditemukan mereka saling berteriak 
3. Hambatan Psikologi : Tutor dan anggota kelompok tidak fokus, seperti suka bercanda ketika di
tengah-tengah bimbel, tidak memperhatikan satu sama lain, mood yang labil, perasaan
bosan terhadap pelajaran
4. Hambatan Semantik : Sering terjadinya kesalahan pemahaman persepsi di antara tutor
dengan anggota kelompok kelas V

Solusi Dalam Mengatasi Hambatan Komunikasi Kelompok :


1. Hambatan Fisik : dengan membentuk sekat pembatas antar setiap kelompok agar dalam
bimbingsn lebih fokus
2. Hambatan Fisiologi : Memberi arahan agar berbicara satu persatu kemudian mengangkat
tangan terlebih dahulu ketika ingin berbicara agar tidak saling berteriak yang
mengakibatkan suara yang tidak terdengar
3. Hambatan Psikologi : membuat lingkungan kelas yang nyaman dan semenarik mungkin sehingga
anak antusias dalam mengikuti pembelajaran
4. Hambatan Semantik : saling menyamakan persepsi antara tutor dengan anak-anak dengan
memberikan penjelasan secara detail kepada mereka

Pertanyaan Pada Kelompok 1 :

1. Pada point media yang digunakan ada jumlah penerima pesan, manakah yang lebih efisien
dari kelompok dengan jumlah kecil agar partisipasi maksimal, atau kelompok dengan
jumlah besar agar ide atau gagasan maksimal? bagaimana menurut kalian !
Jawaban :
Hal ini terjadi tergantung pada jumlah penerima dan tujuannya, dimana jika cakupannya
atau jumlah penerimanya luas maka lebih efektif menggunakan kelompok besar, dan
sebaliknya jika cakupannya kecil atau jumlah penerima kecil maka lebih efektif
menggunakan kelompok yang kecil
2. Di bagian solusi itu kan ada menggunakan batas/penyekat, apakah hal tersebut efektif untuk
proses pembelajaran?
Jawaban :
Ya efektif, karena dengan adanya pembatas atau sekat-sekat antar setiap kelompok kelas
situasi dalam bimbingannya pasti akan lebih kondusif dan tidak saling mengganggu antar
setiap kelompok lagi
3. Bagaimana kita bisa tau kalau pembelajarannya menarik atau bagaimana cara membuat
pembelajarannya menjadi menarik ?
Jawaban :
Yaitu dengan cara disetiap bagian pembelajaran diselingi dengan game-game atau
permainan-permainan yang menarik, yang nanti pastinya anak-anak akan menjadi lebih
ceria dan semangat dalam mengikuti pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai