Anda di halaman 1dari 2

Apakah pacarana itu alkitabiah? Bagaimana pandangan alkitab tentang pergaulan muda-mudi?

Sebagai
orang muda Kristen, tetapkanlah Batasan-batasan yang menurut saudara perlu diterapkan dalam
berpacaran !

Jawaban :

Pacaran tidaklah alkitabiah. Mengapa ? karena didalam Alkitab tidak ada membahas tentang pacaran.
Pacaran (atau proses perkenalan) dalam Perjanjian Lama biasanya diabaikan, sehingga berhubungan
langsung dengan proses persetubuhan atau pernikahan. Memang dalam Kitab Kejadian, kita melihat
bahwa proses pacaran (perkenalan) bahkan pernikahan tidak ada, setidaknya tidak memperhatikannya.
Misalnya, dalam Adam dan Hawa tidak ada yang namanya pacaran. Mungkin bisa dikatakan proses
perkenalan mereka terjadi di taman Eden, tapi ini tidak bisa disebut pacaran, dan bagaimana dengan
pernikahan. Dalam Kitab Kejadian dikatakan bahwa mereka melakukan hubungan intim (4: 1), menyebut
Hawa sebagai istrinya. Pada bagian sebelumnya, "istri" disebutkan, tetapi waktu pernikahan tidak
ditentukan. . “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan
isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya
itu, tetapi mereka tidak merasa malu. ” (2:24-25).

Namun, proses perkenalan dalam cerita Alkitab berbeda dengan zaman sekarang, jadi kita tidak bisa
mengatakan apa sebenarnya pacaran Kristen itu (artinya pacaran menurut ajaran Alkitab). Akan lebih
baik jika kita mengatakan bahwa pacaran Kristen adalah pacaran yang dilakukan oleh pasangan Kristen.

Pandangan Alkitab tentang pergaulan muda-mudi :

Alkitab tidak melarang orang-orang muda untuk bergaul. Dalam Penghotbah 11 : 9 dikatakan“bersukaria


dalam kemudaanmu hai orang muda, biarlah hatimu bersukaria pada masa mudamu dan turutilah
keinginan hatimu dan pandangan matamu”. Dengan kata lain, Pengkhotbah tidak melarang, bahkan
mendorong kaum muda untuk menikmati masa muda mereka. Namun Pengkhotbah tidak hanya
memberikan kebebasan, Pengkhotbah juga memperingatkan "hati-hati" karena jika mereka "berbuat
salah" mereka akan "pergi ke pengadilan" (berurusan dengan Tuhan). Peringatan membantu orang-
orang muda menyadari dan mengoreksi diri mereka sendiri bahwa Allah campur tangan dan dalam
pergaulan dan masa muda mereka (Pengkhotbah 12:1).

Pergaulan muda-mudi, jika dipelihara dengan baik, akan membawa pada masa depan yang penuh
sukacita, kebahagiaan dan kedamaian. Ingatlah Tuhan ketika kita masih muda. Rasul Yohanes juga
menyarankan agar orang muda mengenal Tuhan terlebih dahulu. Mengenal Tuhan berarti mengetahui
kehendak Tuhan dalam kehidupan sosial mereka (1 Yohanes 2:3-5). Mengenal Tuhan adalah fondasi di
mana kehidupan dibangun, termasuk membangun asosiasi orang-orang muda. Pengetahuan tentang
Tuhan harus selalu dipelihara melalui rajin membaca Alkitab dan menghadiri dan mengikuti ibadah baik
di gereja maupun tempat persekutuan lainnya, karena dengan demikian kasih kepada Tuhan dan
sesama akan selamanya menjadi dasar dari semua aktivitas kehidupan, memungkinkan kita untuk
menghindari hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Tuhan.
Batasan-batasan dalam berpacaran :

1. Membatasi sentuhan yang dapat meningkatkan hawa nafsu (Roma 13:13 “Marilah kita hidup
dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam
percabulan dan  hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.”
2. Melawan nafsu dan dosa saat berpacaran (2 Timotius 2: 22 “Sebab itu jauhilah hawa nafsu
orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang
berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.” )
3. Tetap menjaga diri dan kekudusan diri (1 Timotius 5:22 “Janganlah engkau terburu-buru
menumpahkan tangan atas seseorang dan janganlah terbawa-bawa ke dalam dosa orang lain.
Jagalah kemurnian dirimu.” )
4. Tidak berciuman dan menjauhi hal-hal yang merangsang dalam masa berpacaran (Efesus 4:17-
21 “Sebab itu kukatakan dan kuegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama
seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia. Dan
pengertiannya yang gelas, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang
ada di dalam kereka dan karena kedegilan hati mereka. Perasaan mereka telah tumpul,
sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah
segala macam kecemasan. Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus.
Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut
kebenaran yang nyata dalam Yesus.”)

Anda mungkin juga menyukai