1. Strategi alternatif yang digunakan oleh LION adalah Strategi Memperkuat posisi sendiri
dalam pikiran konsumen. Salah satu contoh LION memenangkan persaingan dengan GIA
karena pemosisian maspkapainya “We make people fly”, membuat setiap orang mulai
dari pedagang kain dari Ternate, ibu-ibu rumah tangga dari Medan, petani jeruk dari
Pontianak, atau mahasiswa dari Papua, bisa punya kesempatan terbang menembus langit
nusantara.
B. Lingkungan dan setting tempat penyampaian jasa merupakan aspek yang tidak
kalah pentingnya dan tidak boleh diabaikan dalam desain jasa. Persepsi pelanggan
terhadap suatu jasa dapat dipengaruhi oleh atmosfir suasana yang dibentuk oleh ekstetrior
dan interior fasilitas jasa bersangkutan.Atmosfir elegan, misalnya seringkali
menimbulkan persepsi status sosial tertentu, atmosfir yang hangat membangkitkan
persepsi nyaman, dan atmosfir profesional menciptakan persepsi berupa rasa aman dan
percaya dikalangan pelanggan. Masih banyak penyedia jasa yang tidak menyadari bahwa
tata letak fasilitas jasa berpengaruh signifikan terhadap mood dan responspelanggan.
Terdapat enam faktor yang harus dipertimbankan secara cermat menyangkut tata letak
fasilitas jasa sebagai berikut: 1. Perencanaan spasial Aspek-aspek seperti proporsi,
simetri, tekstur, da warna perlu diintegrasikan dan dirancang secara cermat untuk
menstimulasi respons intelektual maupun respons emosional dari para pemakai atau
orang yang melihatnya. 2. Perencanaan ruangan Faktor ini mencakup perancangan
interior dan arsitektur, seperti penempatan perabotan dan perlengkapannya dalam
ruangan, desain aliran sirkulasi, dan lain-lain. 3. Perlengkapan perabotan memiliki
beberapa fungsi. Diantaranya sebagai sarana pelindung barang-barang berharga
berukuran kecil, sebagai barang pajangan, sebagai tanda penyambutan bagi para
pelanggan, dan sebagai sesuatu yang menunjukkan status pemilik atau penggunanya. 4.
Tata cahaya Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain tata cahaya adalah
cahaya disiang hari daylighting, warna, jenis, dan sifat aktivitas yang dilakukan didalam
ruangan, persepsi penyedia jasa aka tugasnya, tingkat ketajaman penglihatan, dan suasana
yang diinginkan tenang, damai, segar, riang, gembira, dan lain-lain. 5. Warna Banyak
orang yang menyatakan bahwa warna memiliki bahasa sendiri, dimana warna dapat
menstimulsi perasaan dan emosi spesifik. Warna mempengaruhi perasaan dan tindakan
pada semua orang. 7. Pesan-pesan yang disampaikan secara grafis Aspek penting yang
saling terkait dalam faktor ini adalah penampilan visual, penempatan, pemilihan bentuk
fisik, pemilihan warna, pencahayaan, dan pemilihan bentuk perwajahan lambang atau
tanda yang dipergunakan untuk maksud tertentu.
3. Komunitas vespa adalah komunitas yang munculnya bersifat“bottom up”(atas prakasa
konsumen) dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan yang harus di kelola agar
berdampak positif membangun brand image. Loyalitas konsumen akan memberikan
reward yang secara kumolatif yang dapat di nikmati perusahaan dalam jangka panjang.
Seorang konsumen yang loyal cenderung akan membeli produk jasa lebih banyak di
banding konsumen biasa. Dalam tingkatan tertinggi, konsumen akan menjadi pembela
merk secara sukarela (bran ambassador). Kondisi ini di tandai dengan munculnya
komunitas seperti komunitas vespa itu sendiri.
Loyalitas dapat diciptakan dengan menjaga image yang konsisten setiap saat melalui
beberapa cara seperti: menawarkan produk jasa yang berkwalitas, mengkomunikasikan
secara jujur penawaran jasa, memberikan pelayanan yang memuaskan dan menciptakan
keunggulan dibandingkan produk jasa lain.
4. Treat customer fairly (memperlakukan konsumen secara adil). Dalam pemulihan jasa ada
3 hal yang perlu diperhatikan penyedia jasa yaitu prinsip keadilan hasil (output fairness),
keadilan prosedur (procedure fairness) dan keadilan berinteraksi (interactional fairness).
a. Keadilan hasil, berupa kompensasi dalam bentuk uang, permintaan maaf,
membebaskan fee layanan, mengurangi harga dan memberikan penggantian.
b. Keadilan prosedur, selain kompensasi yang adil maka penyedia jasa harus dapat
memberikan akses cepat (waktu dan prosedur) untuk mempercepat proses komplain.
Pada intinya konsumen menginginkan akses cepat dan menginginkan cepat
terselesaikan permasalahan.
c. Keadilan beinteraksi, konsumen yang komplain ingin diperlakukan secara sopan,
ramah dengan kepedulian serta kejujuran. Untuk itu perlu dibangun interaksi yang
baik antara penyedia jasa dengan konsumen yang komplain, sehingga dapat
menunjukkan empati dan kepedulian.