net/publication/330552616
CITATIONS READS
0 13,104
1 author:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Putu Diah Sastri Pitanatri on 24 January 2019.
PENGANTAR PEMASARAN
BISNIS HOSPITALITI
KATA PENGANTAR…….....................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I
Industri Hospitaliti …………………………..…………………………………….. 1
Pengertian Hospitaliti………………………………………………………… 1
Industri Hospitaliti …………………………………………………………… 2
Persepktif Pemasaran terhadap Bisnis Hospitaliti …………………………… 4
Perspektif Pelanggan terhadap Bisnis Hospitaliti ……………………………. 4
Latihan Soal …………………………………….……………………………. 4
BAB II
Pemasaran Hospitaliti ………………………….......................................................... 5
Pengertian Pemasaran……................................................................................. 6
Fungsi Pemasaran ..……………………………………………………………. 8
Karakteristik Pemasaran Bisnis Hospitaliti…..................................................... 9
Strategi Pemasaran Bisnis Hospitaliti................................................................ 11
Konsep Dasar Pemasaran................................................................................... 11
Perkembangan Konsep Pemasaran..................................................................... 14
Latihan Soal …………………………….……….…………………………….. 15
BAB III
Lingkungan Pemasaran……………............................................................................ 16
Definisi Lingkungan Pemasaran......................................................................... 16
Manfaat Analisa Lingkungan Pemasaran........................................................... 18
Lingkungan Pemasaran Internal........................................................................ .19
Lingkungan Pemasaran External........................................................................ 22
Latihan Soal …………………………………….…………………………….. 25
BAB IV
Segmentasi Pasar, Target Pasar, dan Posisi Pasar..................................................... 26
Segmentasi Pasar
Pengertian Segmentasi Pasar ………………………………………………….. 27
Tujuan Segmentasi Pasar ……………………………………………………… 27
Strategi Segmentasi Pasar……........................................................................... 28
Manfaat Segmentasi Pasar …………………………………………………….. 32
Target Pasar
Pengertian Target Pasar ……………………………………………………….. 33
Tujuan Pemilihan Target Pasar ………………………………………………... 33
Daya Tarik Segmen Pasar …………………………………………………… . 34
Strategi Pemilihan Target Pasar........................................................................... 35
Posisi Pasar
Pengertian Posisi Pasar ……………………………………………………….. 37
Posisi Produk …………………………………………………………………. 39
Manfaat Penciptaan Posisi Pasar ……………………………………………... 39
Proses Penciptaan Posisi Pasar ……………………………………………….. 40
Strategi Penciptaan Posisi Pasar......................................................................... 43
Kesalahan dalam Penciptaan Posisi Pasar …..………………………………… 45
Latihan Soal ………………………………………………….………………………… 46
BAB IV
Bauran Pemasaran Bisnis Hospitaliti .............................................................................. 47
Bauran Produk...................................................................................................................... 49
Pengertian Bauran Produk …………………………………………..………........ 49
Tingkatan Produk …………………………………………………………..…….. 50
Komponen Produk ……………………………………………………................... 51
Diferensiasi Produk dan Pelayanan ………………………………………………..52
Penggunaan Merk (Brand) ……………………………………………………. …. 54
Bauran Promosi....................................................................................................................... 68
Pengertian Promosi ………………………………………………………………… 68
Tujuan Promosi ……………………………………… ……………………………. 69
Jenis-Jenis Promosi ………………………………………………………………… 71
Perencanaan Promosi ………………………………………………………………. 72
BAB V
Rencana Pemasaran............................................................................................................. 84
Pengertian Rencana Pemasaran …………………………………………………… 84
Manfaat Rencana Pemasaran ……………….……………………………………... 85
Komponen Rencana Pemasaran …………………….…………………………….. 86
Langkah-Langkah Membuat Rencana Pemasaran ……………………………. …..86
Latihan Soal ……………………………………………………………………….. 86
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I
INDUSTRI HOSPITALITI
Istilah hospitaliti sulit didenisikan dengan tepat. Para praktisi bisnis hospitaliti
mencoba memahami istilah ini berdasarkan pada produk dan jasa yang disediakan
kepada pelanggan. Praktisi perhotelan (hoteliers) mungkin melihat yang dimaksud
dengan produk hospitaliti itu adalah pelayanan kamar, makanan dan minuman.
Praktisi restoran (restaurateur) menganggap produk hospitaliti adalah pengalaman
menikmati pelayanan restoran (a quality dining experience) dengan fokus pada menu
yang ditawarkan dan memberikan pelayanan yang baik. Praktisi airline (airline
executive) mungkin mendefiniskan hospitaliti adalah pengalaman penerbangan yang
menyenangkan yang didapatkan oleh konsumen.
Walaupun diakui sulit untuk membuat definisi yang tepat, mari kita mencoba
memahami definisi istilah hospitaliti dari berbagai sumber sebagai berikut:
Dari pendapat tersebut diatas, maka istilah hospitaliti berhubungan dengan kegiatan
pemberian pelayanan yang bermurah hati (generous), penuh perhatian (care), dan
ramah-tamah (friendliness or hospitable) kepada siap saja yang membutuhkan.
Industri Hospitaliti
Menurut Webster Dictionary industri hospitaliti terdiri dari bisnis-bisnis yang
menerapkan keramah-tamahan kepada tamu. The hospitality industry is comprised of
those businesses which practice the act of being hospitable; those businesses which
are characterized by generousity and friendliness to guests. Sue Baker, et.al (1997)
menyebutkan industri hospitaliti adalah bagian dari kegiatan ekonomi yang lebih
besar yang disebut dengan pariwisata. The hospitality industry is a part of a wider
group of economic activities called tourism. Pendapat yang senada juga disampaikan
oleh Kasavana dan Brooks (2001) yang juga mengatakan bahwa industry hospitality
adalah bagian dari bisnis yang lebih besar yang dikenal dengan industry perjalanan
dan pariwisata. The hospitality industry is part of larger enterprise known as the
travel and tourism industry.
Nykiel (2003) menyebutkan industri hospitaliti terdiri dari bisnis hotels, restaurants,
casinos, catering, resorts, clubs dan bisnis yang yang lain yang dibutuhkan oleh
wisatawan. Hospitality frequently refers to the hospitality industry jobs for hotels,
restaurants, casinos, catering, resorts, clubs and any other service position that deals
with tourists.
Perspektif Pemasaran terhadap Industri Hospitaliti
Industri hospitaliti adalah terdiri dari bisnis yang memiliki potensi pasar yang
besar dan berkembangan sangat cepat diseluruh dunia. Pertumbuhan yang pesat itu
ditandai dengan:
- produk hospitaliti adalah merupakan kebutuhan bagi sebagian besar orang di
seluruh dunia
- meningkatkan jumlah bisnis baik berskala nasional maupun internasional yang
mengharuskan orang melakukan perjalanan
- meningkatnya tingkat kesejahteraan yang berarti orang-orang menerima
pendapatan lebih dan dengan demikian dapat mendorong orang melakukan
kegiatan perjalanan yang lebih banyak
- perbaikan kualitas transportasi, khususnya transportasi udara, menyebabkan
biaya perjalanan menjadi lebih murah dan hal ini juga mendorong orang-orang
untuk melakukan perjalanan
Latihan Soal
1. Jelaskanlah pengertian hospitaliti dan sebutkan jenis-jenis bisnis yang
termasuk ke dalam industri hospitaliti!
2. Bagaimanakah persepktif pemasar dan pelanggan terhadap industry
hospitaliti?
BAB II
PEMASARAN BISNIS HOSPITALITI
Tujuan dari setiap orang yang berbisnis, apapun jenis bisnisnya, termasuk bisnis
hospitaliti, adalah bagaimana menjadikan bisnisnya tersebut dapat diterima oleh pasar
secara berkelanjutan. Abbey & Astroff (2002) mengatakan bahwa apabila hospitaliti
bisnis yang ingin berhasil mau tidak mau harus berorientasi kepada pelanggan. Yang
berarti hospitaliti bisnis selalu berusaha mengamati dan mencermati perubahan-
perubahan yang ada di pasar dan berusaha memenuhi perubahan-perubahan tersebut
untuk memuaskan pelanggan.
“Hotels that wish to effectively compete must become marketing-oriented. The future
belongs to those who are customer-oriented, those who are in the business of meeting
the changing needs of the public (Abbey & Astroff, 2002)”
“Look at our balance sheet. On the asset side, you can still see so-and-so many
aircraft worth so-and-so many billions. But it is wrong; we are fooling ourselves.
What we should put on the asset side is that last year SAS carried so-and-so many
happy passengers. Because that’s the only asset we’ve got – people who are happy
with our service and willing to come back and pay for it once again.”
Dengan demikian tugas bagian pemasaran secara umum pada bisnis hospitalit
adalah mengidentifikasi potensi pasar, memilih pasar dengan tepat, menyediakan
produk dan pelayanan sesuai dengan kebutuhan target pasar, menetapkan harga,
melakukan kegiatan promosi dan memilih saluran distribusi yang tepat untuk
mendorong terjadinya penjualan. Dan setelah terjadinya penjualan, tugas berikutnya
adalah memastikan tercapainya kepuasan pelanggan (customers satisfaction) dan
menjaga pelanggan (customer relationship)
Pada bagian ini dibahas secara berurutan mulai dari pengertian, fungsi, konsep dasar,
sampai dengan evolusi pemasaran.
Pengertian Pemasaran
Kotler (1996) mendefinisikan pemasaran sebagai sebuah proses sosial dan
manajerial bagaimana individu-individu dan kelompok-kelompok mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pencipaaan dan pertukaran produk dan
manfaatnya dengan yang lain (uang atau alat perkuran lainnya). “A social and
managerial process by which individuals and groups obtain what they need and want
through creating and exchanging products and value with others.” (Kotler, 1996
dalam Cooper et.al., 1999: 346)
Dari denisi di atas kata-kata penting yang harus kita pahami diantaranya
proses sosial dan manajerial, individu-individu dan kelompok-kelompok, pencipataan
dan pertukaran. Proses sosial maksudnya terdapat interaksi antar orang dalam hal ini
adalah penjual (seller or sales person) dengan pembeli (buyer or customer). Proses
manajerial artinya bahwa kegiatan pemasaran adalah kegiatan yang perlu
direncanakan, diorganisasikan, dan dikendalikan serta dievaluasi efektivitasnya.
Pemasaran
¨ Fokus pada analisa pasar, perencanaan dan pengendalian terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi di pasar. (Focuses on market analysis, planning and
control of changing market variables)
¨ Fokus pada trend jangka panjang dan penciptaan produk-produk baru, pasar
dan berbagai strategi untuk pertumbuhan yang akan datang. (Focuses on long-
term trends and creating new products, markets and strategies for future
growth)
¨ Fokus pada perencanaan keuntungan, termasuk menentukan bauran kelompok
pasar yang paling menguntungkan. (Focuses on profit planning, including
determining the optimum market segment mix)
Penjualan
¨ Fokus pada pekerjaan lapangan dan pekerjaan di belakang meja untuk menjual
kepada pelanggan. (Focuses on field work and desk work to sell to the
consumer)
¨ Fokus pada pertimbangan jangka pendek – produk, pasar, konsumen, dan
strategi saat ini. (Focuses on short-term considerations – today’s products,
markets, consumers, strategies)
¨ Fokus pada upaya untuk memenuhi volume dan target, penjualan saat ini,
bonus dan komisi. (Focuses on volumes and quotas, current sales, bonuses
and commissions)
Fungsi Pemasaran
Semua perusahaan, disadari atau tidak disadari, melakukan kegiatan
pemasaran untuk mencapai target penjualan. Abbey & Astroff (2002) mengatakan
perusahaan perlu melakukan kegiatan pemasaran karena persaingan semakin ketat
(increased competition), pelanggan berpengalaman (experienced customer),
mendapatkan pelanggan baru (attract new business) dan mempertahankan pelanggan
yang sudah ada (retain customers).
Persaingan semakin ketat dapat digambarkan melalui jumlah persediaan
kamar hotel dengan jumah kunjungan wisatan. Data Dinas Pariwisata Bali (2012)
menunjukkan jumlah kamar hotel berbintang tercatat 60.000 dan hotel non
bintang…… Sedangkan dari sisi permintaan jumlah kunjungan wisatawan tahun 2012
tercatat 2,8 juta. Pelaku bisnis hospitaliti memperkirakan kondisi persediaan kamar di
Bali sudah berlebih dibandingkan dengan permintaan terhadap fasilitas akomodasi
(over supply).
Pelanggan berpengalaman maksudnya pelanggan bisnis hospitality sudah
berpengalaman mengunakan berbagai produk bisnis hospitality. Pelanggan memiliki
harapan pada setiap traksaski pembelian produk yang dilakukan. Bisnis hospitality
harus dapat mengantisipasi kebutuhan, keinginan, dan harapan pelangannya. Agar hal
ini bisa terwujud maka bisnis hospitality harus melakukan riset pemasaran.
Untuk mendapatkan pelanggan baru, bisnis hospitaliti perlu melakukan analisa
pasar, mendesain produk dan pelayanan yang tepat, melaksanakan kegiatan promosi,
menerapkan strategi harga dan pemilihan saluran distribusi dengan tepat.
Mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Untuk menjaga kelanjutan bisnis
hospitaliti, disamping usaha mencari pelanggan baru juga dilakukan usaha-usaha
untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Penelitian menunjukkan biaya
mempertahankan pelanggan lebih murah biaya dibandingkan dengan mencari
pelanggan baru
Dari definisi tersebut di atas maka yang membedakan produk bisnis hospitaliti dengan
produk dari perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut:
1. Pasar (Market)
Pasar adalah sekumpulan pembeli actual dan pembeli potensial yang mungkin
mengadakan transaksi dengan seorang penjual. Market is set of actual and potential
buyers who might transact a seller. Pembeli actual adalah sekumpulan pembeli yang
sudah menggunakan produk, contoh tamu yang sudah menggunakan fasilitas dan
pelayanan hotel, restoran, spa, transportasi, dan sebagainya. Pembeli potensial adalah
sekumpulan pembeli yang memiliki minat untuk membeli produk, tapi, belum
merealisasikan keinginannya karena berbagai alas an.
3. Produk (Products)
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan. Products are anything that can be offered to satisfy customer’s needs.
Produk bisnis hospitality terdiri dari unsure yang dapat dilihat dan dirasakan
(tangible) seperti ukuran kamar, porsi makanan dan minuman, kebersihan dan kualitas
fasilitas, sedangkan unsure yang tidak dapat dihat (intangible) seperti suasana dan
keramah tamahan karyawan
Perkembangan internet yang sangat pesat saat ini mendorong tumbuhnya berbagai
macam komunitas. Pemasar dapat memmasarkan dan menjual produk dan
pelayanannya melalui facebook dan twitter. Perkembang teknologi komunikasi antar
masyarakat juga melahirkan konsep pemasaran baru yang disebut dengan Marketing
New Wave -Horizontal Marketing
Latihan Soal
1. Jelaskanlah definisi pemasaran!
2. Mengapa kegiatan pemasaran sangat diperlukan bagi perusahaan?
3. Apa perbedaan-perbedaan pemasaran jasa dengan pemasaran manufaktur?
4. Jelaskanlah konsep-konsep dasar pemasaran!
5. Jelaskanlah evolusi konsep pemasaran!
BAB III
LINGKUNGAN PEMASARAN
A. Perusahaan
Salah satu fungsi manajemen adalah fungsi perencanaan (Stephen P. Robhins;
2007), maka dari itu manajemen pemasaran haruslah menyusun perencanaan yang
mantang guna mendapatkan kepuasan pelanggan. Namun, dalam hal ini seorang
manajer harus memperhitungkan kelompok dalam perusahaan yang nantinya
beberapa kelompok atau departemen tersebut harus mampu bekerjasama untuk
menciptakan nilai bagi pelanggan, seperti:
1. Manajemen Puncak, menentukan misi, sasaran, strategi umum, dan kebijakan
2. Keuangan, membantu mencari dan mempergunakan dana pemasaran
3. R&D, melakukan perancangan produk yang sesuai pasar
4. Pembelian, menyediakan perlengkapan dan bahan baku
5. Akuntansi, melakukan perhitungan dalam biaya serta menghitung hasil dari
biaya tersebut
6. Manufaktur, bertanggung jawab untuk menghasilkan produk yang sesuai pasar
B. Pemasok
Pemasok merupakan penyedia sumber daya untuk keperluan perusahaan dalam
menghasilkan barang dan jasa. Dinamika pemasok dapat mempengaruhi pemasaran.
Manajer pemasaran harus mengawasi ketersediaan pasokan yang nantinya dapat
mempengaruhi kepuasan pelanggan secara jangka pendek maupun jangka panjang.
C. Perantara Pemasaran
D. Pelanggan
E. Pesaing
Pesaing merupakan seluruh pemasar dan penjual yang melakukan kegiatan bisnis
yang sejenis maupun lain jenis (barang subtitusi atau barang komplementer dari suatu
barang tertentu). Dalam hal ini, manajer pemasaran harus mampu mengalahkan dan
memberikan keunggulan penyediaan nilai, kepuasan, ataupun strategi. Strategi yang
digunakan pun tidak serta merta sama antara satu perusahaan dengan perusahaan yang
lain.
F. Masyarakat
Masyarakat merupakan komponen penting yang dapat mempengaruhi
perusahaan dalam mencapai tujuannya khususnya pemasaran. Dalam hal ini,
masyarakat mempunyai kepentingan secara aktual dan potensial terhadap akibat dari
perusahaan itu sendiri. Ada berbagai macam kelompok dalam masyarakat (Kotler dan
Armstrong; 2001), yaitu:
A. Lingkungan Demografi
Demografi merupakan telaah mengenai populasi manusia dalam arti jumlah,
kepadatan, umur, jenis kelamin, ras, pekerjaan dan angka statistik lainnya. Populasi
dunia telah tumbuh sangat pesat. Dalam hal ini kita dapat mengetahui bahwasannya
saat ini populasinya berjumlah lebih dari 6 miliar dan kemungkinan pada tahun 2025
akan melewati angka 7.9 miliar. Seiring dengan meledaknya jumlah populasi yang
sedemikian pesatnya hal itu mempunyai implikasi yang bisa dikatakan cukup besar
bagi dunia bisnis. Dalam hal ini dapat diartikan petumbuhan dan perkembangan
populasi berakibat betumbuhnya pula kebutuhan manusia yang harus dipenuhi dan
dapat dikatakan pertumbuhan populasi juga berarti pertumbuhan peluang pasar.
Namun akan tetapi, bertumbuhnya populasi dunia yang semakin besar dan beragam
ini rupanya tidak hanya menimbulkan peluang, melainkan terdapat tantangan yang
harus dihadapi bagi pemasar. Oleh karena itu, pemasar harus mampu membaca situasi
perkembangan demografi di pasarnya dan menjaga kedekatanya dengan tren. Hal ini
perlu dilakukan baik didalam negeri ataupun diluar negeri.
B. Lingkungan Ekonomi
C. Lingkungan Alamiah
Perhatian terhadap lingkungan telah tumbuh dengan baik. Dalam hal ini,
lingkungan alamiah menyangkut sumber daya alami yang diperlukan sebagai input
bagi pemasar atau dipengaruhi oleh aktivitas pemasaran. Adapun terdapat suatu tren
yang menganggap tahun1990-an sebagai “ Dekade Bumi “. Dalam hal ini
menegaskan bahwasanya lingkungan alamiah merupakan masalah utama yang
dihadapi oleh bisnis dan publik. Telah sangat mengancam kelangsungan hidup
manusia dan mahluk hidup lainya. Bukan hanya pencemaran polusi udara dan air,
Adapun tambahan yang semakin meningkatkan kecemasan manusia yakni
meningkatkan penipisan lapisan ozon yang menghasilkan “efek rumah kaca”. Dari
sekian banyak fenomena yang menggambarkan betapa pentingnya arti sebuah
kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan alam ini. Dalam hal ini, pemasar
harus waspada terhadap beberapa tanda dari lingkungan alami ini. Adapun sumber
daya yang dapat dipebaharui dan tidak dapat diperbaharui haruslah digunakan dengan
bijak. Peningkatan intervensi pemerintah dalam menejemen sumber daya alamiah
perlu ditingkatkan. Harapan masyarakat umum adalah dimana agar perusahaan
diseluruh dunia mau menerima dan bertanggung jawab sosial lebih dan mampu
mengurangi polusi.
D. Lingkungan Teknologi
E. Lingkungan Politik
Kekuasaan dan politik merupakan dua aspek yang saling berhubungan erat
dalam kehidupan manusia, termasuk dalam konteks organisasi. Keputusan-keputusan
dalam organisasi tidak jarang diambil bukan berdasarkan solusi optimal, yaitu pilihan
terbaik berdasarkan berbagai pertimbangan rasional, melainkan sekedar suatu solusi
yang memuaskan ( satisfactory solution ). Kita dapat juga menamakannya ‘solusi
politis’. Asalkan suatu keputusan terlihat cukup baik ( good enough ), kendati tidak
maksimal, pihak-pihak yang memperjuangkan self-interest dalam organisasi sudah
merasa aman (Robbins, 1990). Dalam hal pemasaran, keputusan pemasaran sangatlah
dipengaruhi oleh adanya perkembangan di lingkungan politik yang dimana terdiri dari
perundang-undangan, badan pemerintah dan elemen-elemen yang saling
mempengaruhi individu di yang ada di masyarakat. Contoh keputusan pemerintah
untuk menerapkan Visa on Arrival untuk beberapa Negara yang sebelumnya
mendapatkan bebas visa berdampak pada angka jumlah kunjungan wisatawan dari
Negara yang bersangkutan. Penerapan travel warning ke suatu destinasi wisata akibat
dari adanya ancaman keselamatan juga berdampak kepada jumlah kunjungan
wisatawan. Pemerintah membuat Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) di
negara-negara pasar wisata utama akan berdampak kepada jumlah kunjungan wisata.
Semua itu adalah keputusan politis pemerintah.
F. Lingkungan Budaya
Berdasarkan konsep yang telah kita bahas pada awal penjelasan sebelumnya,
bahwa lingkungan adalah elemen-elemen di luar organisasi yang mempunyai
pengaruh terhadap suatu organisasi. Dalam hal ini kita tahu bahwa lingkungan terdiri
dari beraneka unsur dan faktor yang sangat beragam dan berbeda-beda tingkat
kepentingannya bagi kelangsungan hidup organisasi. Lingkungan itu sendiri terdiri
dari instistusi dan kelompok lain yang mempengaruhi nilai dasar, cara pandang,
preferensi, dan perilaku masyarakat, yang dimana dalam hal ini kita bisa
menamakannya sebagai lingkungan budaya. Contoh pemasar yang mentargetkan
pasar Cina dan Jepang harus mengetahui nilai dasar, cara pandang, preferensi, dan
perilaku masyarakat di dua Negara tersebut. Disamping itu pemasar juga perlu
memperhatikan bagaimana budaya masyarakat lokal dalam merespon kegiatan
pariwisata. Apakah masyarakat lokal menyambut dengan baik kegiatan pariwisata
dengan menunjukkan sikap ramah sopan kepada setiap wisatawan yang mengunjungi
daerahnya.
Latihan Soal
1. Jelaskanlah definisi lingkungan pemasaran!
2. Mengapa mengetahui lingkungan pemasaran sangat diperlukan bagi sebuah
perusahaan?
3. Apa yang dimaksud dengan lingkungan pemasaran internal dan eksternal?
4. Jelaskanlah apa saja yang termasuk didalam lingkungan pemasaran internal!
5. Jelaskanlah konsep lingkungan pemasaran eksternal dan sebutkan kekuatan
utama dalam lingkungan ekternal perusahaan!
BAB IV
SEGMENTASI PASAR, TARGET PASAR, DAN
POSISI PASAR
Segmentasi pasar merupakan salah satu langkah penting yang perlu dilakukan
oleh bagian pemasaran suatu bisnis hospitaliti. Ada beberapa alasan mengapa
segmentasi pasar penting dilakukan, seperti; lokasi pasar secara geografis tersebar
luas, pasar memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda, dapat
menggunakan sumber daya perusahaan dengan baik, untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan dengan lebih baik dibandingkan dengan pesaing sehingga mampu
memenangkan persaingan.
Dengan adanya hal ini, maka perusahaan terbantu untuk mengidentifikasi
peluang pasar dengan lebih baik, dengan demikian perusahaan dapat mengembangkan
produk yang tepat, dapat menentuan saluran distribusi dan periklanan yang sesuai dan
efisien serta mampu menyesuaikan harga bagi barang atau jasa yang ditawarkan bagi
setiap target pasar.
Dengan keadaan ekonomi global yang tengah memburuk saat ini, memiliki
target pasar yang jelas menjadi sangat penting bagi sebuah bisnis. Tidak ada satu
bisnispun yang mampu mentarget semua kalangan. Terlebih bisnis kecil, untuk dapat
berkompetisi di market yang penuh dengan perusahaan besar, harus mampu
mengidentifikasi target market dengan jelas. Menentukan target pasar menjadi bagian
pokok dalam strategi pemasaran bisnis. Ada beberapa perusahaan yang ingin
menjangkau konsumen dari semua kalangan, namun ada pula beberapa perusahaan
yang sengaja memisahkan konsumen sesuai dengan target pasar produknya. Dengan
target pasar yang jelas, akan mempermudah perusahaan untuk menentukan produk
yang sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen.
Segmentasi Pasar
2) Untuk memilih segmen pasar yang paling menarik (to select the most
attractive segment)
3) Untuk memastikan strategi pemasaran yang diginakan efektif (to assure the
effectiveness of marketing strategies)
Setiap segmen pasar memerlukan strategi pemasaran yang berbeda-beda.
Dengan melakukan segmentasi pasar maka dapat ditentukan dan diterapkan
strategi pemasaran yang tepat bagi setiap segmen pasar yang telah ditetapkan
menjadi target pasar.
1) Segmentasi Geografis
Pada segmentasi pasar menggunakan pendekatan faktor geografis, pasar dibagi
berdasarkan asal pelanggan. Pertimbangan dalam pendekatan ini berasumsi bahwa
orang yang tinggal di daerah atau negara yang sama memiliki kebutuhan dan
keinginan yang serupa. Dengan memakai pendekatan ini pasar dibagi berdasarkan
benoa, negara, dan kota asal pelanggan, sehingga didapat segmen pasar sebagai
berikut:
- Benoa; segmen pasar Eropa, Amerika, Afrika, Asia dan Australia
- Negara: segmen pasar Australia, Jepang, Jerman, Prancis, Taiwan, dan
sebagainya
- Wilayah: segmen pasar domestik (domestic market) dan pasar international
(overseas market).
2) Segmentasi Demografis
Setiap hotel menggunakan kartu registrasi untuk mencatat data tamu yang
menginap. Pada kartu registrasi terdapat sejumlah data tamu yang bermanfaat untuk
melakukan segmentasi pasar, seperti: kebangsaan, tanggal lahir, jenis kelamin, dan
profesi. Hotel yang menyimpan dan mengolah data registrasinya dengan baik maka
dengan mudah mengelompokkan pasarnya dengan menggunakan faktor geografi dan
demografi. Oleh karena itu pendekatan yang paling umum digunakan oleh hotel
dalam melakukan segmentasi yaitu perpaduan antara faktor geografi dan demografi
(geo-demographic segmentation). Pendekatan market segmentasi ini menghasilkan
segmen pasar sebagai berikut:
- tamu keluarga (faktor demografi) dari Australia (faktor geografi)
- tamu pensiunan (faktor demografi) dari Belanda (faktor geografi)
- tamu bulan madu (faktor demografi) dari Korea (geografi)
3) Segmentasi Psikologis
4) Segmentasi Prilaku
Pendekatan ini mengelompokkan pasar berdasarkan pada faktor prilaku, seperti:
pengetahuan, sikap, penggunaan dan tanggapan pelanggan terhadap suatu produk.
Dengan menggunakan pendekatan ini dikenal segmen pasar sebagai berikut:
- Penggunaan: perorangan (individual traveler – FIT) dan rombongan (group –
GIT)
- Sikap: pelanggan baru (new customer), pelanggan berulang (repeat customers),
dan pelanggan setia (loyal customers)
- Tanggapan: sensitif terhadap harga (price sensitive), tidak sensitif terhadap
harga (inprice sensitive)
5) Segmentasi Manfaat
Segemen pasar berukuran dan memiliki daya beli besar. Ukuran segmen pasar
dapat dilihat dari jumlah pelanggan atau wisatawan (number of tourist arrivals)
dan pengeluarannya (average spending power). Tamu Australia dikatakan menarik
karena jumlah tamunya 800.000 (tahun 2012) dengan rata-rata pengeluaran per
hari US$ 200.
Segmen pasar yang menarik adalah segmen yang dapat dijangkau dalam hal ini
banyak penerbangan untuk Negara tersebut. Jepang, Australia, Singapura dan
Malaysia adalah segmen yang menarik karena secara geografis sangat mudah
dijangkau dan banyak perusahaan penerbangan yang melayani dari dan ke negara
tersebut.
3) Menguntungkan (Substantial)
4) Actionable
Terdapat kegiatan promosi yang dapat dikuti untuk untuk menarik dan melayani
segmen-segmen yang bersangkutan. Pasar Eropa menarik karena terdapat kegiatan
promosi setiap tahun yang dapat diikuti oleh pengusaha hotel, seperti ITB Berlin,
WTM (World Travel Mart).
1) Biaya penelitian atau riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam
dan macam segmen pasar yang ditetapkan.
2) Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak
menyediakan diskon.
3) Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
4) Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme
sesama produsen untuk produk dan segmen yang sama.
Sebuah perusahaan yang beroperasi di pasar yang begitu luas (widely disperse),
kini menyadari bahwa mereka tidak mungkin melayani semua konsumen di pasar
tersebut. Konsumen yang ada terlalu banyak, tersebar dan beragam. Masing-masing
konsumen mempunyai kebutuhan dan kesukaan yang begitu banyak dan beragam
pula. Beberapa kompetitor akan mempunyai keunggulan dan kelebihan untuk
melayani beberapa tipe/macam konsumen dengan lebih baik daripada kita. Daripada
berusaha bersaing melawan semua kompetitor dan mengerjakan semua pekerjaan
sendiri, mereka perlu mengenali apa kelebihan dan keunggulan mereka dan
menemukan segmen pasar yang bisa mereka kelola dengan baik. Inti dari pemasaran
modern yang strategis adalah STP (Segmenting, Targeting dan Positioning).
Penetapan target pasar memerlukan tiga tahapan :
1) Tahap pertama adalah segmentasi pasar – suatu proses menemukan dan mengenali
kelompok konsumen tertentu yang mempunyai kebutuhan khusus/spesifik.
2) Langkah kedua adalah targeting, yaitu memilih satu atau lebih segmen pasar
untuk dimasuki dan dikelola.
3) Kemudian langkah ketiga adalah positioning, yaitu proses menentukan dan
mengkomunikasikan image, karakteristik, keunggulan, serta benefit utama dari
suatu produk kepada pasar.
Ada tiga alternatif strategi pemilihan segmen pasar untuk dijadikan target pasar:
Penempatan produk pada dasarnya bukanlah sekedar janji dan slogan semata.
menurut Cravens (1991) keputusan pemilihan target pasar merupakan titik sentral dari
strategi pemasaran itu sendiri dan menjadi dasar dalam menentukan tujuan dan
pengembangan strategi positioning.
Menurut Kotler (1997: 262): “Positioning is the act of designing the
company’s offer so that it occupies a distinct and value placed in the target customer
mind”. Maknanya, mencari ‘posisi’ di dalam pasar, langkah ini dilakukan setelah
menentukan target pasar. Positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari
produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen
didalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu
segmen tertentu, mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan,
dibandingkan dengan pesaingnya.
Menurut Don E. Schwitz, positioning adalah bagaimana untuk meningkatkan
sekaligus menempatkan produk yang kita buat terhadap pesaing kita dalam pikiran
konsumen, dengan kata lain positioning dipakai untuk mengisi dan memenuhi
keinginan konsumen dalam kategori tertentu.
Menurut Al Ries dan Jack Trout, positioning adalah segala sesuatu yang anda
lakukan terhadap pikiran dari prospek, dengan kata lain anda menempatkan produk ke
dalam alam pikiran proses anda.
Menurut David A. Aaker, positioning merupakan kata lain dari “kesan”, dan
kesan itu ditujukan kepada sejumlah obyek yang membentuk persaingan satu sama
lain. Jadi dapat disimpulkan positioning merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh
perusahaan dalam mendesain produk-produk mereka sehingga dapat menciptakan
kesan dan image tersendiri dalam pikiran konsumennya sesuai dengan yang
diharapkan.
1) Pemimpin pasar
Perusahaan ini memiliki pangsa pasar terbesar dan biasanya memimpin dalam
perubahan harga, peluncuran produk baru, cakupan distribusi dan intensitas
promosi.
2) Penantang pasar
Posisi perusahaan ini berada setelah pemimpin pasar atau berada pada posisi
kedua. Perusahaan ini dapat melakukan dua hal, mereka dapat menyerang si
pemimpin pasar secara agresif untuk mendapatkan pangsa pasar (penantang pasar)
atau mereka dapat tenang dan tidak menimbulkan gejolak (pengikut pasar)
3) Pengikut pasar
Perusahaan model ini lebih suka mengikuti daripada menantang pemimpin pasar.
Adapun hal-hal yang ditiru biasanya pada produk, distribusi dan iklan si
pemimpin, tetapi meskipun strategi pemasarannya mengikuti si pemimpin pasar
biasanya masih terdapat perbedaan dibanding si pemimpin pasar, seperti harga,
kemasan atau selain mengadaptasi kadang-kadang memperbaikinya.
4) Penceruk Pasar
Alternatif dari pengikut pasar besar adalah pemimpin dalam pasar kecil atau ceruk
(niche). Perusahaan kecil umumnya menghindari persaingan melawan perusahaan
besar dan mengarah pasar kecil yang tidak menarik perusahaan besar dan ide
dasar penceruk adalah spesialisasi.
Posisi Produk
Dalam proses positioning selalu dimulai product positioning. Pendapat ini
dikemukakan oleh Regis Mc Kenna (1985: 37), yang juga mengemukakan definisi
product positioning sebagai berikut:
“The positioning process should begin with the product themselves. To gain a
strong product positioning, a company must differentiate its product from all other
products on the market. The goal is to give theproduct a unique position in the market
place.”
Dari definisi diatas mengandung pengertian bahwa proses positioning harus
dimulai dengan produk itu sendiri. Untuk mencapai product positioning yang kuat
suatu perusahaan perlu melakukan diferensiasi dalam banyak faktor yaitu: teknologi,
harga, kualitas, saluran distribusi atau sasaran konsumennya.
Agar penempatan produk tepat pada posisi pasarnya, maka beberapa langkah
yang harus dilakulan adalah sebagai sebagai berikut;
1) Under positioning
Kesalahan pertama yang sering dilakukan para pelaku usaha yaitu, kurang tepat
dalam menonjolkan keunggulan produk mereka. Terkadang keunggulan produk
yang ditawarkan bukanlah hal yang istimewa lagi bagi konsumen, sehingga
sasaran pasar yang dibidik kurang berminat dengan produk tersebut dan pastinya
brand produk yang sedang dibangun kurang berkesan di benak para konsumen.
2) Over positioning
Berbanding terbalik dengan kesalahan yang pertama, yang dimaksudkan dengan
over positioning adalah menanamkan brand produk terlalu tinggi di dalam benak
konsumen, sehingga mereka beranggapan bahwa harga jual yang ditawarkan
pastinya kurang terjangkau semua kalangan.
3) Confused positioning
Kesalahan yang ketiga yaitu membuat pelanggan bingung dengan citra brand yang
terlalu banyak klaim ataupun adanya perubahan brand produk yang terlalu sering.
4) Doubtful positioning
Dalam kasus ini konsumen sulit untuk mempercayai klaim sebuah brand,
kaitannya dengan fitur suatu produk, harga atau manufakturnya. Contohnya saja
seperti strategi pemasaran sebuah perusahaan yang mengklaim produknya
memiliki kualitas paling bagus, biasanya malah diragukan para konsumen karena
mereka takut hanya termakan promosi.
Latihan Soal
1. Jelaskanlah definisi segementasi pasar, target pasar, dan positioning!
2. Jelaskanlah fungsi segementasi pasar, target pasar, dan positioning!
3. Jelaskanlah pendekatan-pendekatan dalam segmentasi pasar!
4. Jelaskanlah strategi dalam penentuan target pasar!
5. Beri contoh target pasar yang ada pilih dan berikan penjelasannya!
6. Jelaskanlah proses penentuan posisi pasar!
7. Berikan contoh-contoh posisi pasar dan berikan penjelasannya!
BAB V
BAURAN PEMASARAN BISNIS HOSPITALITI
1. Product (Produk).
Segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli
atau dikonsumsi. Produk dapat terdiri dari product variety, quality, design,
feature, brand name, packaging, sizes, services, warranties, and returns.
2. Price (Harga).
Sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau mengganti hal
milik produk. Harga meliputi last price, discount, allowance, payment period,
credit terms, and retail price.
3. Place (Tempat).
Berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan/dijual
terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara lain channels,
coverage, assortments, locations, inventory, and transport.
4. Promotion (Promosi).
Berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan
produk pada pasar sasaran. Variabel promosi meliputi antara lain sales promotion,
advertising, sales force, public relation, and direct marketing. Variabel promosi
atau yang lazim disebut bauran komunikasi pemasaran (Koter, 1997:604) terdiri
dari:
a. Advertising, yaitu semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide,
barang, atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran.
b. Sales promotion, yaitu insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan
mencoba atau pembelian produk dan jasa.
c. Public relations and publicity, yaitu berbagai program yang dirancang untuk
mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individual
yang dihasilkan.
d. Personal selling, yaitu interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli
dengan tujuan melakukan penjualan.
e. Direct marketing, yaitu melakukan komunikasi pemasaran secara langsung
untuk mendapatkan respon dari pelanggan dan calon tertentu, yang dapat
dilakukan dengan menggunakan surat, telepon, dan alat penghubung
nonpersonal lain.
Dari uraian Marketing Mix di atas dapat dilihat pada bagan di bawah ini
Bauran Produk (Product Mix)
Pengertian Produk
Diferensiasi produk
Banyak produk dapat didiferensiasi berdasarkan bentuk (ukuran, model, atau
struktur fisik produk).
a. Bentuk
Suatu produk memiliki bentuk produk, model, harga dan ukuran fisik produk yang
berbeda dengan produk yang sejenis. Contoh: hotel yang didesain dengan
arsitektur tradisional, modern, kontemporer, atau kombinasi tradisional modern.
Hotel didesain oleh artsitek yang bertaraf internasional.
b. Fitur
Merupakan perbedaan yang melengkapi fungsi dasar suatu produk. Contoh:
sebuah hotel melengkapi fasilitas kamarnya dengan heavenly bed, kunci kamar
dengan electronic card, bath tub impor dari Italy, bathrobe dengan kualitas
terbaik.
c. Mutu kerja
Merupakan level berlakunya karakteristik dasar produk. Contoh: kualitas phisik
hotel
Diferensiasi Pelayanan
Jika produk fisik tidak mudah didiferensiasi, kunci keberhasilan dalam
persaingan sering terletak pada penambahan pelayanan yang member nilai tambah
pada produk fisik itu. Pembeda utama layanan adalah hal berikut:
a. Kemudahan pemesanan (ordering ease)
Contoh: banyak hotel melengkapi website dengan booking engine dan toll fee
untuk membantu pelanggan mendapatkan informasi dan bertransaksi dengan hotel
secara lebih efisien
b. Pengiriman (service delivery)
Mengacu pada seberapa baik produk atau jasa diserahkan kepada pelanggan.
Contoh: pelayanan room service dan laundry.
Bauran Produk
Bauran produk adalah kumpulan seluruh produk dan barang yang ditawarkan
penjual tertentu kepada pembeli. Bauran produk suatu perusahaan memiliki lebar,
panjang, kedalaman, dan konsistensi tertentu.
1) Lebar Bauran
Mengacu pada berapa banyak macam lini produk pada suatu perusahaan yang
diluncurkan. Contoh: di suatu hotel terdapat berbagai macam produk yaitu
kamar, restoran, meeting room, spa, gym, kolam renang, kid camps, dsb.
2) Panjang Bauran
Mengacu pada jumlah unit produk dalam bauran produknya. Contoh: di suatu
hotel biasanya terdapat berbagai tipe kamar yang disesuaikan dengan jenis
pasar hotel.
3) Kedalaman Bauran
Mengacu pada berapa banyak varian yang ditawarkan tiap produk dalam lini
tersebut. Contoh: seperti kamar suite yang ada di hotel dibagi lagi menjadi
beberapa tipe suite; junior suite, senior suite, presidential suite atau penthouse.
4) Konsistensi Bauran
Mengacu pada seberapa erat hubungan berbagai lini produk dalam hal
penggunaan akhir, persyaratan produksi, saluran distribusi dan hal lainnya.
Contoh: perusahaan Airasia yang menawarkan jasa penerbangan murah
namun dengan tetap memperhatikan kenyamanan dalam penerbangan.
Untuk mengambil keputusan merek dan produk lini, perusahaan perlu melakukan
analisis lini produk.
Pengertian Harga
Harga (price) merupakan salah satu unsur dalam bauran pemasaran (marketing
mix) yang mempunyai peranan penting dalam menentukan keberhasilan suatu
kegiatan pemasaran. Dari sudut pandang pemasaran, harga merupakan ukuran atau
nilai dari barang dan jasa yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau
penggunaan suatu barang atau jasa. Menurut Basu Swastha dan Irawan (2001), harga
merupakan jumlah uang (kemungkinan ditambah barang) yang dibutuhkan untuk
mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Menurut Willian
J.Stanton terjemahan Y. Lamarto (1996), harga adalah nilai yang disebutkan dalam
dolar dan sen atau mendium moneter lainnya sebagai alat tukar.
Sedangkan pengertian kebijakan penetapan harga adalah tuntutan atau
pedoman tentang harga yang akan diperlukan untuk membuat keputusan di masa yang
akan datang bilamana situasi menuntutnya (Stanton, 1996).
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penetapan harga
adalah suatu rencana yang menentukan pedoman dalam pengambilan keputusan yang
akan dilakukan oleh suatu perusahaan mengenai harga jual produk.
Tujuan Penetapan Harga
Dalam strategi penentuan harga, manajer harus menetapkan terlebih dahulu
tujuan penetapannya. Tujuan ini berasal dari perusahaan itu sendiri yang selalu
berusaha menetapkan harga barang dan jasa setepat mungkin. Banyak perusahaan
yang mengadakan pendekatan terhadap penentuan harga berdasarkan tujuan yang
akan dicapai. Keputusan dalam menetapkan harga sering pula melibatkan kepentingan
pimpinan (top manager) terutama untuk produk baru. Penentuan tingkat harga
biasanya dilakukan dengan mengadakan beberapa perubahan untuk menguji segment
pasar.
Adapun tujuan adanya penetapan harga menurut Kotler (2001:473) antara lain:
1) Bertahan hidup (survival)
Tujuan ini dipilih oleh perusahaan jika perusahaan mengalami kelebihan
kapasitas, persaingan yang ketat, atau keinginan konsumen yang berubah-ubah.
Karena itu perusahaan akan menetapkan harga jual yang rendah dengan harapan
pasar akan peka terhadap harga.
2) Mencapai laba yang maksimum (maximum current profit)
Perusahaan memilih tujuan ini akan memperkirakan permintaan dan biaya
yang berkaitan dengan alternatif harga dan memilih harga yang akan
menghasilkan laba sekarang, arus kas, tingkat pengembalian investasi yang
maksimum.
3) Mencapai pangsa pasar yang maksimum (maximum market share)
Perusahaan yang memilih tujuan ini yakin bahwa volume penjualan yang
lebih tinggi akan menghasilkan biaya per-unit yang lebih rendah dan laba jangka
panjang yang tinggi. Perusahaan menetapkan harga terendah dengan asumsi
bahwa pasar sangat peka terhadap perubahan harga, sehingga harga rendah
tersebut dapat merangsang pertumbuhan pasar, itu disebut harga penetrasi pasar
(market-penetration pricing).
4) Menyaring pasar secara maksimum (maximum market skimming)
Dalam tujuan ini perusahaan menetapkan harga tertinggi bagi setiap produk
baru yang dikeluarkan, dimana kemudian secara berangsur-angsur perusahaan
menurunkan harga untuk menarik segmen lain yang peka terhadap harga. Tujuan
ini diterapkan dengan adanya kondisi-kondisi atau asumsi-asumsi seperti :
a. Sejumlah pembeli yang memadai memiliki permintaan yang tinggi.
b. Biaya per unit untuk memproduksi volume kecil tidak terlalu tinggi.
c. Harga awal yang tinggi tidak menarik lebih banyak pesaing ke pasar.
d. Harga yang tinggi menyatakakn citra produk yang unggul.
e. Kepemimpinan mutu-produk (product-quality leadership).
Tujuan ini dipilih oleh perusahaan jika perusahaan ingin menjadi pemimpin pasar
dalam hal kualitas produk, dan harga yang ditetapkan menjadi relatif tinggi untuk
menutupi biaya-biaya penelitian dan pengembangan serta biaya untuk menghasilkan
mutu produk yang tinggi.
Menurut Oka A.Yoeti (1997:104) metode penetapan tarif kamar hotel yang sering
digunakan pihak manajemen hotel dalam penetapan tarif, yakni :
1) Target profit pricing
Suatu cara penetapan harga kamar berdasarkan rata-rata tingkat hunian
kamar hotel yang menjamin pengembalian investasi yang dilakukan.
2) Perceived value pricing
Suatu sistem penentapan tarif kamar hotel berdasarkan dari nilai dan
manfaat produk yang ditawarkan.
3) Going rate
Penetapan harga kamar berdasarkan permintaan rata-rata sebagai langkah
menghadapi persaingan (keeping pace with the competition).
4) Price ranging
Penetapan tarif kamar hotel berdasarkan pada penentuan tarif kamar yang
tertinggi untuk kamar yang terbaik, kemudian tarif kamar yang lebih rendah
sampai kamar dengan kualitas terjelek. Cara penetapan tarif kamar yang
dianut oleh hampir kebanyakan hotel saat ini.
5) Value added pricing
Penetapan tarif kamar hotel dengan cara memberikan tarif khusus atau
diskon dalam bentuk paket-paket menarik dengan memberikan berbagai
macam fasilitas yang dapat dinikmati oleh tamu yang akan menginap di
hotel. Dalam menginformasikan tarif kepada tamu hotel maka dalam tarif
kamar yang perlu disampaikan apa saja yang telah termasuk dalam tarif itu:
a. Kamar saja (Room Only).
b. Kamar dan makan pagi (Room and Breakfast).
c. Kamar dan makan tiga kali (Room and All Meals).
d. Kamar dengan segala kebebasan untuk menggunakan fasilitas yang
ada (Room Plus all recreational facilities).
e. Kamar dan tiket bebas untuk champagne, opera ticket, shopping
voucher, dan lain-lain.
6) Price Skimming
Suatu strategi yang diadopsi oleh hotel-hotel yang baru memasuki pasar
dengan menggunakan Well Known Brand Name. Biasanya hotel jenis ini
menetapkan tarif kamar yang relatif tinggi. Hal ini disebabkan oleh kualitas
kamar yang tersedia dan produk serta fasilitas lainnya.
Adapun yang termasuk dalam faktor lingkungan internal perusahaan antara lain :
1) Tujuan pemasaran perusahaan
Faktor utama yang menentukan dalam penetapan harga adalah tujuan
pemasaran suatu perusahaan. Tujuan tersebut dapat berupa maksimalisasi
laba. Mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa
pasar, menciptakan kepemimpinan dalam hal kualitas, mengatasi
persaingan, dan melaksanakan tanggung jawab sosial dan lain-lain.
2) Strategi bauran pemasaran
Harga hanyalah suatu komponen dari bauran pemasaran (marketing mx).
Oleh karena itu, diperlukan koordinasi dan saling mendukung dengan
bauran pemasaran lainnya.
3) Biaya
Biaya merupakan faktor yang menentukan harga minimal yang harus
ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Oleh karena itu,
setiap perusahaan pasti memberikan perhatian besar terhadap struktur biaya
tetap dan variable serta jenis-jenis biaya lainnya.
4) Organisasi
Manajemen perusahaan perlu memutuskan siapa yang ada di dalam
organisasi yang harus menetapkan harga. Jadi, setiap perusahaan
menangani masalah penetapan harga menurut caranya masing-masing.
b. Penetration pricing
Dalam strategi ini perusahaan berusaha memperkenalkan suatu
produk baru dengan harga rendah dengan harapan akan memperoleh
volume penjualan yang besar dalam waktu yang relatif singkat.
Selain itu strategi ini bertujuan untuk mencapai skala ekonomis dan
mengurangi minat dan kemampuan pesaing, karena harga yang
rendah menyebabkan keuntungan yang diperoleh tiap perusahaan
menjadi terbatas.
c. Prestige pricing
Harga dapat digunakan oleh pelanggan sebagai ukuran kualitas atau
prestige suatu barang atau jasa. Dengan demikian apabila harga
diturunkan sampai tingkat tertentu, maka permintaan terhadap
produk tersebut akan turun. Produk-produk yang dikaitkan dengan
prestige pricing seperti permata, berlian, parfum. Produk-produk
tersebut malah akan sulit terjual bila dijual dengan harga yang
murah.
d. Price-line pricing
Digunakan apabila perusahaan menjual produk lebih dari satu jenis.
Harga untuk lini produk tersebut bisa bervariasi dan diterapkan pada
tingkat harga tertentu yang berbeda. Misalnya harga lini produk
kamar hotel antara US$ 300 – US$ 800.
e. Odd even pricing
Metode odd even pricing yakni harga yang besarnya mendekati
jumlah genap tertentu. Masih banyak kelompok kosumen yang
menganggap bahwa harga kamar US$ 99.75 masih dibawah US$
100.00, artinya bila dibayar dengan US$ 100.00 masih ada
kembalian.
f. Demand-backward pricing
Perusahaan memperkirakan suatu tingkat harga yang bersedia
dibayar oleh konsumen untuk produk-produknya yang relatif mahal
seperti halnya shopping good. Kemudian perusahaan yang
bersangkutan menentukan marjin yang harus dibayarkan kepada
wholesaler dan retailer. Setelah itu barulah harga jualnya dapat
ditentukan. Jadi proses ini belajar kebelakang sehingga istilahnya
disebut demand-backward pricing. Berdasarakan suatu target harga
tertentu, kemudian perusahan menyesuaikan kualitas komponen-
komponen produknya. Produk didesain sedemikian rupa sehingga
dapat memenuhi target harga yang ditetapkan.
g. Bundle-pricing
Merupakan strategi pemasaran dua atau lebih produk dalam satu
harga paket. Misalnya agen perjalanan menawarkan paket liburan
yang menyangkut transportasi, akomodasi dan kosumsi. Bundle-
pricing didasarkan pada pandangan bahwa konsumen lebih
menghargai nilai paket tertentu secara keseluruhan dari pada nilai
masing-masing item secara individual. Strategi ini memberikan
manfaat besar bagi pembeli dan penjual. Pembeli dapat menghemat
biaya total sedangkan penjual dapat menekan biaya pemasaran.
a. Customary pricing
Metode ini digunakan untuk produk yang harganya ditentukan oleh faktor-
faktor seperti tradisi, saluran distribusi yang terstandarisasi atau faktor persaingan
lainnya. Penetapan harga yang dilakukan berpegang teguh pada tingkat harga
tradisional. Perusahaan berusaha untuk tidak mengubah harga diluar batas-batas
yang diterima. Untuk itu perusahaan menyesuaikan ukuran dan isi produk guna
mempertahanan harga.
Pengertian Promosi
Aktivitas yang dilakukan oleh suatu perusahaan tidak hanya menghasilkan
produk atau jasa, menetapkan harga, dan menjual produk atau jasa, tetapi banyak aktivitas
lainnya yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Salah satunya adalah promosi.
Promosi adalah salah satu bagian dari bauran pemasaran perusahaan, yang isinya
memberikan informasi kepada masyarakat atau konsumen tentang produk atau jasa yang
ditawarkan perusahaan. Tidak hanya itu, kegiatan promosi merupakan kegiatan
komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan atau konsumen.
Perusahaan dewasa ini menganggap bahwa promosi merupakan bagian penting
dari pemasaran, karena pihak perusahaan berharap dengan promosi yang efektif dapat
bersaing dengan perusahaan lain yang menghasilkan produk atau jasa yang sejenis,
menciptakan posisi pasar, dan mampu mencapai hasil penjualan dan keuntungan yang
maksimal.
Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas
pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima,
membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan, Tjiptono
(2001).
Sementara Sistaningrum (2002) mengungkapkan arti promosi adalah suatu upaya
atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi atau memodifikasi perilaku ”konsumen
aktual” maupun ”konsumen potensial” agar mereka mau melakukan pembelian terhadap
produk yang ditawarkan, saat ini atau dimasa yang akan datang.
Promosi merupakan teknik komunikasi yang secara penggunaannya atau
penyampaiannya dengan menggunakan media seperti: pers, televisi, radio, papan nama,
poster dan lain-lain yang bertujuannya untuk menarik minat konsumen terhadap hasil
produksi suatu perusahaan. Promosi sebagai media untuk menjembatani kepentingan
produsen dengan konsumen. Menurut Stanton (1996:138), mengatakan bahwa “Promosi
merupakan usaha dalam bidang informasi, himbauan (persuasion = bujukan) dan
komunikasi”.
Sedangkan menurut Swastha (1999), promosi adalah arus informasi atau persuasi
satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organsasi kepada tindakan yang
menciptakan pertukaran dalam pemasran. Menurut Saladin (2002), promosi adalah suatu
komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan
tingkah laku pembeli, yang sebelumnya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga
menjadi pembeli dan mengingat produk tersebut.
Pengertian promosi menurut Djaslim Saladin dan Yevis Marty Oesman (2002),
promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk
merubah sikap dan tinakah laku pembeli, yang sebelumnya tidak mengenal menjadi
mengenal sehingga menjadi pembeli dan mengingat produk tersebut. Sedangkan menurut
Buchari Alma (2006), promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan
meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk
memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen.
Promosi merupakan alat komunikasi dan penyampaian pesan yang dilakukan baik
oleh perusahaan maupun perantara dengan tujuan memberikan informasi mengenai
produk, harga dan tempat. Informasi itu bersifat memberitahukan, membujuk,
mengingatkan kembali kepada konsumen, para perantara atau kombinasi keduanya.
Dalam promosi juga, terdapat beberapa unsur yang mendukung jalannya sebuah promosi
tersebut yang biasa disebut bauran promosi. Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan
bahwa, promosi adalah tindakan yang dilakukan oleh perusahaan dengan jalan
mempengaruhi konsumen secara langsung ataupun tidak langsung untuk menciptaan
pertukaran dalam pemasaran.
Tujuan Promosi
Adapun tujuan dari pada perusahaan melakukan promosi menurut Tjiptono
(2001) adalah menginformasikan (informing), mempengaruhi dan membujuk
(persuading) serta mengingatkan (reminding) pelangggan tentang perusahaan dan bauran
pemasarannya. Sistaningrum (2002) menjelaskan tujuan promosi adalah empat hal, yaitu
memperkenalkan diri, membujuk, modifikasi dan membentuk tingkah laku serta
mengingatkan kembali tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan.
Pada prinsipnya antara keduanya adalah sama, yaitu sama-sama menjelaskan bila
produk masih baru maka perlu memperkenalkan atau menginformasikan kepada
konsumen bahwa saat ini ada produk baru yang tidak kalah dengan produk yang
lama. Setelah konsumen mengetahui produk yang baru, diharapkan konsumen akan
terpengaruh dan terbujuk sehingga beralih ke produk tersebut. Dan pada akhirnya,
perusahaan hanya sekedar mengingatkan bahwa produk tersebut tetap bagus untuk
dikonsumsi. Hal ini dilakukan karena banyaknya serangan yang datang dari para pesaing.
Tujuan dari pada promosi adalah untuk memperkenalkan barang hasil produksi,
dengan tujuan agar konsumen membeli hasil produksinya. Dengan demikian volume
penjualan dapat meningkat, dan juga dapat meningkatkan laba perusahaan. Hal ini dapat
dicapai oleh suatu perusahaan bila promosi yang dijalankan benar-benar tepat sehingga
pelaksanaan promosi dapat berhasil seefektif mungkin.
Menurut Boone dan Kurtz (2002) menyebutkan tujuan promosi adalah sebagai berikut:
1) Menyediakan informasi
Menyediakan informasi ini merupakan tujuan strategi promosi yang dilakukan
oleh perusahaan hanya menyebabkan informasi yang memberitahukan calon
pembeli tentang produk atau jasa yang akan dipasarkan.
2) Mendiferensiasikan sebuah produk
Tujuan dari promosi ini adalah mendiferensiasika roduk atau tujuan jasa
perusahaan dengan produk atau jasa pesaing. Dengan jasa mengaplikasikan
konsep yang disebut positioning, pemasar berupaya meraih tempat di dalam
benak konsumen. Maksudnya yaitu mengkomunikasikan perbedaan-perbedaan
signifikan mengenai atribut, harga, kualitas atau mamfaat dari produk atau jasa
konsumen.
3) Menaikkan penjualan
Menaikkan penjualan adalah tujuan paling umum dari strategi promosi. Seperti
yang telah dikemukakan sebelumnya, beberapa strategi berkonsentrasi pada
merangsang permintaan primer, walaupun sebagian menstabilkan penjualan.
4) Menstabilkan penjualan
Stabilisasi penualan adalah tujuan lain dari promosi. Perusahaan biasanya
mempromosikan kontes penualan selama periode penurunan penjualan, dan
memotivasi tenaga penjualan dengan menawarkan hadiah-hadiah seperti liburan,
televisi, dan beasiswa kepada mereka yang meraih target-target tertentu.
5) Menonjolkan nilai produk
Sejumlah promosi diajukan untuk mnonjolkan nilai produk dengan menjelaskan
manfaat-manfaat kepemilikan dari produk yang kurang dikenal kepada pembeli.
Selanjutnya menurut Griffin dan Ebert (1999) mengatakan promosi mempunyai tujuan
yaitu sebagai berikut:
1) Penyampaian informasi
Promosi merupakan hal yang efektif dalam penyampaian informas dari seseorang
atau organisasi ke yang lainnya. Konsumen tentu saja tidak dapat membeli
produk kecuali mereka telah diberi informasi mengenai produk tersebut.
Informasi dapat memberikan sarana pelanggan tentang keberadaan sebuah produk
atau mendidik mereka tentang keutamaannya.
2) Memposisikan produk
Memposisikan adalah suatu proses pemantapan citra produk tertentu secara
mudah dalam pikiran konsumen. Memposisikan sebuah produk adalah hal yang
sulit karena perusahaan sedang berusaha untuk menarik sebuah segmen pasar
yang spesifik dari pada pasar secar keseluruhan.
3) Nilai tambah
Para pelanggan yang sadar-nilai sekarang ini mendapatkan manfaat ketika bauran
bergerak dan ketik promosi menyampaikan produk yang nilai tambahnya.
4) Mengendalikan volume penjualan
Banyak perusahaan yang mengalami pola penjualan musiman. Dengan
meningkatkan kegiatan promosi diluar periode larisnya,perusahaan-perusahaan
tersebut dapat mencapai volume penjualan yang lebih stabil sepanjang tahun.
Dengan demikian, mereka dapat mempertahankan jalannya sistem produksi dan
distribusi secara seimbang. Promosi bahkan dapat merubah sistem sepi menjadi
periode puncak penjualan.
Perencanaan Promosi
Pelaksanaan promosi akan melibatkan beberapa tahap perencanaan (Basu Swasta
Dh dan Irawan, 1990), antara lain:
1) Menentukan Tujuan
Tujuan promosi merupakan awal untuk kegiatan promosi. Jika perusahaan
menetapkan beberapa tujuan sekaligus, maka hendaknya dibuat skala
prioritas atau posisi tujuan mana yang hendak dicapai lebih dulu.
2) Mengidentifikasi Pasar yang Dituju
Segmen pasar yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam promosinya
harus dapat dibatasi secara terpisah menurut faktor demografis dan
psikografis. Pasar yang dituju harus terdiri atas individu-individu yang
sekiranya bersedia membeli produk tersebut selama periode yang
bersangkutan.
3) Menyusun Anggaran
Anggaran promosi sangat penting untuk kegiatan-kegiatan perencanaan
keuangan dari manajer pemasaran. Anggaran digunakan untuk mengarahkan
pengeluaran uang dalam mencapai tujuan tersebut.
4) Memilih Berita
Tahap selanjutnya dimulai dengan berita yang tepat untuk mencapai pasar
yang dituju tersebut. Sifat berita itu akan berbeda-beda tergantung pada tujuan
promosinya. Jika suatu produk itu masih berada pada tahap perkenalan dalam
siklus kehidupannya, maka informasi produk akan menjadi topik utama.
Sedangkan pada tahap selanjutnya perusahaan lebih cenderung
mengutamakan tema promosi yang bersifat persuasif.
5) Menentukan Promotional Mix
Perusahaan dapat menggunakan tema berita yang berbeda-beda pada masing-
masing kegiatan promosinya. Misalnya, hubungan masyarakat dapat
dilakukan untuk menciptakan kesan positif terhadap perusahaan diantara para
pembeli. Periklanannya dapat dititik beratkan untuk memberikan kesadaran
kepada pembeli tentang suatu produk atau perusahaan yang menawarkannya.
6) Memilih Media Mix
Media adalah saluran penyampaian pesan komersial kepada
khalayak sasaran. Untuk alternatif media secara umum dapat
dikelompokkan menjadi media cetak (surat kabar, majalah, tabloid,
brosur, selebaran) media elektronik (Televisi , radio) media luar ruang
(baleho, poster, spanduk, balon raksasa) media lini bawah (pameran,
direct mail, point of purchase, kalender). Untuk itu manajer harus
memilih media yang cocok untuk ditujukan pada kelompok sasaran
produk perusahaan.
7) Mengukur Efektifitas
Pengukuran efektifitas ini sangat penting bagi manajer. Setiap alat promosi
mempunyai pengukuran yang berbeda-beda, tanpa dilakukannya
pengukuran efektifitas tersebut akan sulit diketahui apakah tujuan
perusahaan dapat dicapai atau tidak.
8) Mengendalikan dan Memodifikasi Kampanye Promosi
Setelah dilakukan pengukuran efektifitas, ada kemungkinan dilakukan
perubahan rencana promosi. Perubahan dapat terjadi pada promotional mix,
media mix, berita, anggaran promosi, atau cara pengalokasian anggaran
tersebut. Yang penting, perusahaan harus memperhatikan kesalahan-
kesalahan yang pernah diperbuat untuk menghindari kesalahan yang sama di
masa mendatang.
Keterangan
1. Penjualan dilakukan oleh produsen langsung kepada konsumen
2. Dari produsen dijual kepada pengecer (retailer) dan dari pengecer dijual ke
konsumen
3. Dari produsen dijual ke wholesaler (distributor/pedagang besar), kemudian oleh
wholesaler pengecer (retailer) dan dari pengecer dijual ke konsumen
4. Dari produsen dijual ke agen, lalu ke pengecer dan dijual ke konsumen
5. Dari produsen ke agen, dari agen ke pedagang besar ke pengecer, kemudian dijual
ke konsumen
a. Wholesellers
Wholesellers adalah perusahan yang membuat dan memasarkan paket wisata
atau liburan. Wholesellers membeli produk hospitaliti seperti airline seats,
hotel’s rooms, entertainment tickets, transportation services dalam jumlah
banyak sehingga mendapat unit price rendah. Wholesellers menjual paket
liburan yang dibuat kepada retail travel agents. Wholesellers tidak menjual
paket liburannya langsung ke konsumen akhir atau pengguna. Contoh: Kuoni,
Neckerman, Airtours, Flightcentre, dan sebagainya.
Courtesy of KUONI, UK
Disamping itu, juga terdapat saluran distribusi yang lain seperti: wedding organizer,
tourist information, freelance guide.
Courtesy of Eropcar
3) Air Carriers
Airlines disamping menjual tiket pesawat juga menjual paket liburan ke berbagai
destinasi wisata melalui anak perusahaannya masing-masing. Contoh Air Asia
mempunyai go holidays, Garuda mempunyai Garuda Orient Holidays, Qantas
mempunyai Qantas Holiday, dan JAL mempunyai Jalpak
Courtesy of airasia.com
Latihan Soal
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan bauran pemasaran dan komponen dari
bauran pemasaran
2. Sebutkan dan jelaskan komponen-komponen dari produk, perencanaan produk
serta bagaimana cara pengembangannya!
3. Jelaskan metode dan strategi penetapan harga!
4. Jelaskan definisi promosi, tujuan promosi dan perencanaan promosi!
5. Jelaskan strategi pemilihan saluran distribusi!
BAB VI
RENCANA PEMASARAN
2. Menetapkan Tujuan/Sasaran
Tujuan dirumuskan secara spesifilk dan mengidentifikasi tingkat kinerja yang
diharapkan untuk dicapai organisasi pada waktu tertentu di masa datang, dengan
mempertimbangkan realitas masalah dan peluang lingkungan serta kekuatan dan
kelemahan perusahaan.
3. Menyusun Strategi dan Program
Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, pengambil keputusan kemudian
merancang strategi (tindakan jangka panjang untuk mencapai tujuan) dan program
(tindakan jangka pendek spesifik untuk mengimplementasikan strategi).
Latihan Soal
1. Jelaskanlah pengertian rencana pemasaran!
2. Jelaskanlah manfaat rencana pemasaran!
3. Jelaskanlah komponen rencana pemasaran!
4. Jelaskanlah langkah-langkah membuat rencana pemasaran
DAFTAR PUSTAKA