Anda di halaman 1dari 18

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MADIUN

RUMAH SAKIT TK. IV MADIUN

PANDUAN
tentang
KAWASAN LARANGAN MEROKOK
RUMAH SAKIT TK. IV MADIUN

DISAHKAN DENGAN KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT TK. IV MADIUN


NOMOR KEP / 03.20 / I / 2022 TANGGAL 6 JANUARI 2022
DAFTAR ISI

Berdasarkan keputusan karumkit Tk.IV Madiun no kep/ 03.20 / I / 2022 tanggal 6 januari
2022 tentang PANDUAN tentang KAWASAN LARANGAN MEROKOK RUMAH SAKIT
TK. IV MADIUN

LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Umum. ................................................................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan. ............................................................................................... 3
C. Ruang Lingkup dan Tata Urut. ............................................................................... 3
Ruang lingkup ini terbatas pada dilarang merokok di lingkungan rumah sakit yang
berkaitan dengan keamanan, keselamatan pasien, keluarga, pengunjung dan karyawan,
dengan tata urut sebagai berikut: ........................................................................................ 3
D. Landasan Hukum. .................................................................................................. 3
E. Pengertian. ............................................................................................................. 4
BAB II TUJUAN DAN SASARAN ........................................................................................ 5
A. Tujuan Umum......................................................................................................... 5
B. Tujuan Khusus. ...................................................................................................... 5
C. Sasaran. ................................................................................................................. 5
BAB III PIMPINAN DAN ATAU PENANGGUNG JAWAB.................................................... 6
A. Umum. ................................................................................................................... 6
B. Pimpinan dan/atau Penanggung Jawab. ................................................................ 6
BAB IV KAWASAN DILARANG MEROKOK ....................................................................... 7
A. Umum. ................................................................................................................... 7
B. Unit Kerja. .............................................................................................................. 7
C. Tempat Pelayanan Kesehatan. .............................................................................. 8
D. Arena Kegiatan Anak-Anak. ................................................................................... 9
E. Tempat Ibadah. ...................................................................................................... 9
F. Tempat Parkir......................................................................................................... 9
BAB V TEMPAT KHUSUS/KAWASAN MEROKOK .......................................................... 11
A. Umum. ................................................................................................................. 11
B. Tempat Khusus/Kawasan Merokok...................................................................... 11
BAB VI PERAN SERTA MASYARAKAT ........................................................................... 12
A. Umum. ................................................................................................................. 12
B. Peran Serta Masyarakat Rumah Sakit. ................................................................ 12
BAB VIII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN ................................................................... 13
A. Umum. ................................................................................................................. 13
B. Tujuan Pembinaan. .............................................................................................. 13
C. Pengawasan. ....................................................................................................... 14
BAB VIII SANKSI .............................................................................................................. 14
A. Umum. ................................................................................................................. 14
B. Sanksi. ................................................................................................................. 14
BAB XI PENUTUP............................................................................................................. 15
Rumah sakit dalam mewujudkan kawasan dilarang merokok yang berfungsi dengan baik
yang dapat memberikan rasa aman, nyaman bagi pasien, keluarga, pengunjung dan
karyawan ditentukan oleh koordinasi dan kepedulian dalam melaksanakan ketentuan
buku panduan ini. .............................................................................................................. 15
1

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MADIUN Lampiran Keputusan Karumkit Tk IV Madiun


Nomor Kep/ 03.20/ I / 2022
RUMAH SAKIT TK.IV MADIUN
Tanggal 6 Januari 2022

PANDUAN KAWASAN LARANGAN MEROKOK


RUMAH SAKIT TK. IV MADIUN
TAHUN 2022

BAB I

PENDAHULUAN

A. Umum.
a. Rumah Sakit Tk.IV Madiun adalah merupakan salah satu badan pelaksana
mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan kesehatan melalui upaya-
upaya pelayanan kesehatan kuratif dan rehabilitatif yang terpadu dengan
pelayanan kesehatan promotif dan preventif.

b. Bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan dapat
mengakibatkan bahaya kesehatan bagi individu dan masyarakat baik selaku
perokok aktif maupun perokok pasif, oleh sebab itu diperlukan perlindungan
terhadap bahaya rokok bagi kesehatan secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan.

c. Udara yang sehat dan bersih hak bagi setiap orang, maka diperlukan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat Rumah Sakit Tk.IV Madiun
untuk mencegah dampak penggunaan rokok baik langsung maupun tidak langsung
terhadap kesehatan, guna terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang
optimal, untuk itu perlu dibuat Buku Panduan tentang Dilarang Merokok di
Lingkungan Rumah Sakit Tk.IV Madiun.
2

B. Maksud dan Tujuan.


a. Maksud.

Penyusunan panduan ini dimaksudkan untuk memberikan arah dan


sasaran dalam menciptakan udara bersih dari asap rokok di lingkungan
rumah sakit yang memenuhi persyaratan perundangan yang berlaku.

b. Tujuan .
Tujuan penyusunan buku ini adalah agar dapat dijadikan panduan
dalam pengelolaan dilarang merokok di lingkungan rumah sakit yang
meliputi: tujuan dan sasaran, pimpinan dan atau penanggung jawab,
kawasan dilarang merokok, tempat khusus/kawasan merokok, peran serta
masyarakat Rumah Sakit Tk.IV Madiun, pembinaan dan pengawasan,
sanksi dan penutup.

C. Ruang Lingkup dan Tata Urut.


Ruang lingkup buku ini terbatas pada dilarang merokok di lingkungan rumah sakit
yang berkaitan dengan keamanan, keselamatan pasien, keluarga, pengunjung dan
karyawan, dengan tata urut sebagai berikut:
a. Pendahuluan
b. Tujuan dan sasaran
c. Pimpinan dan atau penanggung jawab
d. Kawasan dilarang merokok
e. Tempat khusus/kawasan merokok
f. Peran serta masyarakat Rumah Sakit Tk.IV Madiun
g. Pembinaan dan pengawasan
h. Sanksi
i. Penutup

D. Landasan Hukum.
a. Undang-undang republik Indonesia nomor 44 tahun 2009 tanggal 28 oktober
2009 tentang Rumah Sakit.
b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan;
c. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
3
E. Pengertian.
a. Pimpinan atau penanggung jawab adalah orang dan/atau badan hukum
yang karena jabatannya memimpin dan/atau bertanggung jawab atas kegiatan
dan/atau usaha di tempat atau kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan dilarang
merokok baik milik pemerintah maupun swasta.

b. Masyarakat adalah orang perorangan dan/atau kelompok orang.

c. Pencemaran udara di ruang tertutup adalah pencemaran udara yang terjadi


di dalam ruang dan/atau angkutan umum akibat paparan sumber pencemaran yang
memiliki dampak kesehatan kepada manusia.

d. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang produktif secara sosial dan ekonomis.

e. Derajat kesehatan masyarakat yang optimal adalah tingkat kondisi


kesehatan yang tinggi dan mungkin dapat dicapai pada suatu saat sesuai dengan
kondisi dan situasi serta kemampuan yang nyata dari setiap orang atau masyarakat
dan harus selalu diusahakan peningkatannya secara terus menerus.

f. Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau


bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman atau bentuk lainnya yang dihasilkan
dari tanaman nicotiana tobacum, nicotiana rustica dan spesies lainnya atau
sintetisnya yang mengandung nikotin, tar dan zat adiktif dengan atau tanpa bahan
tambahan.

g. Kawasan dilarang merokok adalah ruangan atau area yang dinyatakan


dilarang untuk merokok.

h. Tempat atau ruangan adalah bagian dari suatu bangunan gedung yang
berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan dan/atau usaha.

i. Tempat umum adalah sarana yang diselenggarakan oleh Pemerintah,


swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat termasuk
tempat umum milik Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, gedung perkantoran
umum, tempat pelayanan umum antara lain terminal termasuk terminal busway,
bandara, stasiun, mall, pusat perbelanjaan, pasar serba ada, hotel, restoran, dan
sejenisnya.
4

j. Tempat kerja adalah ruang tertutup yang bergerak atau tetap di mana
tenaga kerja bekerja atau tempat yang sering dimasuki tenaga kerja dan tempat
sumber-sumber bahaya termasuk kawasan pabrik, perkantoran, ruang rapat, ruang
sidang/seminar, dan sejenisnya.

k. Pemeriksaan, kegiatan untuk mendata kondisi peralatan medis

l. Pemeliharaan preventif, suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencegah


kerusakan dan mempertahankan agar peralatan medis dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.
5

BAB II

TUJUAN DAN SASARAN

A. Tujuan Umum.
Agar rumah sakit bebas dari asap rokok sebagaimana mestinya untuk memberikan
jaminan keamanan dan keselamatan pasien, keluarga,petugas, pengunjung dan
lingkungan Rumah Sakit

B. Tujuan Khusus.
Tujuan khusus penetapan kawasan dilarang merokok, adalah:
a. Menurunkan angka kesakitan dan/atau angka kematian dengan cara
merubah perilaku masyarakat Rumah Sakit Tk.IV Madiun (pasien, keluarga,
petugas, dan pengunjung) untuk hidup sehat.
b. Meningkatkan produktivitas kerja yang optimal;
c. Mewujudkan kualitas udara yang sehat dan bersih bebas dari asap rokok;
d. Menurunkan angka perokok dan mencegah perokok pemula;
e. Mewujudkan masyarakat Rumah Sakit Tk.IV Madiun yang sehat.

C. Sasaran.
Sasaran kawasan dilarang merokok adalah tempat umum, tempat kerja, tempat
proses belajar mengajar, tempat pelayanan kesehatan, arena kegiatan anak-anak
dan tempat ibadah.
6

BAB III

PIMPINAN DAN ATAU PENANGGUNG JAWAB

A. Umum.
Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat atau Kawasan sebagaimana
dimaksud wajib menetapkan Kawasan Dilarang merokok menetapan Kawasan
Dilarang Merokok di lingkungan rumah sakit secara teknis ditetapkan oleh pimpinan
dan/atau penanggung jawab tempat yang bersangkutan.

B. Pimpinan dan/atau Penanggung Jawab.


Pimpinan wajib memasang larangan merokok di tempat yang dinyatakan "Kawasan
Dilarang Merokok", guna menjaminPimpinan dan/atau penanggung jawab tempat
harus memberi contoh dan teladan di tempat yang menjadi tanggung jawabnya di
kawasan dilarang merokok.
7

BAB IV

KAWASAN DILARANG MEROKOK

A. Umum.
Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat umum, wajib melarang kepada
pengguna tempat umum dan/atau pengunjung untuk tidak merokok di tempat
umum.

B. Unit Kerja.
Unit Kerja wajib memelihara dan meningkatkan kualitas udara yang sehat dan
bersih bebas dari asap rokok, pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat dapat
menampilkan data dan informasi bahaya rokok kepada masyarakat di Kawasan
Dilarang Merokok, yaitu:
a. Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat umum wajib menegur
dan/atau memperingatkan dan/atau mengambil tindakan kepada pengguna tempat
umum dan/atau pengunjung apabila terbukti merokok di tempat umum.
b. Pengguna tempat dan/atau pengunjung dapat memberikan teguran atau
melaporkan kepada pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat umum apabila
ada yang merokok di tempat umum.
c. Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat umum wajib mengambil
tindakan berupa tegoran atas laporan yang disampaikan oleh pengguna tempat
dan/atau pengunjung.
d. Pimpinan dan/ atau penanggung jawab tempat umum, dapat menyediakan
tempat khusus untuk merokok bagi pasien yang karena alas an medis
membutuhkan rokok dan dalam haini disertai ijin tertulis dari dokter yang
merawatnya selaku penanggung jawab pasien.
e. Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat kerja, wajib melarang kepada
staf dan/atau pegawainya untuk tidak merokok di tempat kerja.
f. Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat kerja, wajib menegur
dan/atau memperingatkan dan/atau mengambil tindakan apabila terbukti staf
dan/atau pegawainya merokok di tempat kerja.
g. Staf dan/atau pegawai dapat memberikan teguran atau melaporkan kepada
Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat kerja, apabila ada yang merokok di
tempat Kerja,
8

h. Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat kerja, wajib mengambil


tindakan atas laporan yang disampaikan oleh staf dan/atau pegawai.
i. Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat kerja, dapat menyediakan
tempat khusus untuk merokok sebagai Kawasan merokok.
j. Tempat Proses Belajar Mengajar. Pimpinan dan/atau penanggung jawab
tempat proses belajar mengajar, wajib melarang kepada peserta didik, pendidik,
dan tenaga kependidikan serta seluruh unsur sekolah lainnya untuk tidak merokok
di tempat proses belajar mengajar.
k. Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat proses belajar mengajar wajib
menegur dan/atau memperingatkan dan/atau mengambil tindakan kepada peserta
didik, pendidik dan tenaga kependidikan serta unsur sekolah lainnya apabila
terbukti merokok di tempat proses belajar mengajar.
l. Peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan serta seluruh unsur
sekolah lainnya dapat memberikan teguran atau melaporkan kepada pimpinan
dan/atau penanggung jawab tempat proses belajar mengajar apabila terbukti ada
yang merokok di tempat proses belajar mengajar.
m. Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat proses belajar mengajar,
wajib mengambil tindakan atas laporan yang disampaikan oleh peserta didik,
pendidik dan tenaga kependidikan serta seluruh unsur sekolah lainnya
sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

C. Tempat Pelayanan Kesehatan.


Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat pelayanan kesehatan, wajib
melarang kepada setiap pasien dan/atau pengunjung serta tenaga medis dan non
medis untuk tidak merokok di tempat pelayanan kesehatan, antara lain:
a. Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat pelayanan kesehatan, wajib
menegur dan/atau memperingatkan dan/atau mengambil tindakan, apabila terbukti
pasien dan/atau pengunjung serta tenaga medis dan non medis merokok di tempat
pelayanan kesehatan.
b. Pasien dan/atau pengunjung serta tenaga medis dan non medis dapat
memberikan teguran atau melaporkan kepada pimpinan dan/atau penanggung
jawab tempat pelayanan kesehatan, apabila ada yang merokok di tempat
pelayanan kesehatan.
c. Pimpinan atau penanggung jawab tempat pelayanan kesehatan, wajib
mengambil tindakan atas laporan yang disampaikan oleh pasien dan/atau
pengunjung serta tenaga medis dan non medis.
9

D. Arena Kegiatan Anak-Anak.


Pimpinan dan/atau penanggung jawab arena kegiatan anak-anak, wajib melarang
kepada pengguna dan/atau pengunjung untuk tidak merokok di arena kegiatan
anak-anak.
a. Pimpinan dan/atau penanggung jawab arena kegiatan anak-anak wajib
menegur dan/atau memperingatkan dan/atau mengampi tindakan, apabila terbukti
pengguna dan/atau pengunjung ada merokok di arena kegiatan anak-anak.
b. Pengguna dan/atau pengunjung arena kegiatan anak-anak, dapat
memberikan teguran atau melaporkan kepada Pimpinan dan/atau penanggung
jawab arena kegiatan anak-anak, apabila ada yang merokok di arena kegiatan
anak-anak.
c. Pimpinan dan/atau penanggung jawab arena kegiatan anak-anak, wajib
mengambil tindakan atas laporan yang disampaikan oleh pengguna dan/atau
pengunjung.

E. Tempat Ibadah.
Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat ibadah.wajib melarang kepada
masyarakat atau jemaahnya untuk tidak merokok di tempat ibadah.Yaitu :
a. Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat ibadan, wajib menegur
dan/atau memperingatkan dan/atau mengarnbil tindakan apabila terdapat
masyarakat atau jemaahnya merokok di tempat ibadah.
b. Masyarakat atau jemaah berkewajiban menegur atau melaporkan kepada
pimpinan dan atau penanggung jawab tempat ibadah apabila ada yang merokok di
tempat ibadah.tindakan atas laporan yang disampaikan oleh masyarakat atau
jemaahnya sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

F. Tempat Parkir.
Pengemudi dan/atau pemilik kendaraan wajib memelihara dan meningkatkan
kualitas udara yang sehat dan bersih.bebas dari asap atau bau rokok di dalam
kendaraannya, dengan cara :
a. Penandaan atau petunjuk berupa tulisan di tempat yang dinyatakan tidak
boleh merokok adalah "KAWASAN DILARANG MEROKOK",
10

b. Penandaan atau petunjuk berupa tulisan di tempat khusus untuk merokok


berupa "KAWASAN MEROKOK", khusus untuk merokok bagi pasien yang karena
alasan medis membutuhkan rokok dan dalam hal ini disertai ijin tertulis dari dokter
yang merawatnya selaku penanggung jawab pasien.
c. Penandaan atau petunjuk berupa gambar dan/atau simbol memberikan
pengertian Kawasan Dilarang Merokok atau Kawasan merokok meliputi :
1) Karakteristik dan latar belakang penandaan atau petunjuk terbuat dari
bahan yang tidak silau serta karakteristik dari simbol harus kontras dengan
latar belakangnya, dengan karakterterang, di atas gelap atau sebaliknya;
2) Tinggi atau besar karakter huruf sesuai dengan jarak pandang dari
tempat penandaan atau petunjuk agar mudah terlihat dan dibaca.
d. Penempatan penandaan atau petunjuk harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
1) Penempatan yang sesuai dan tepat serta bebas pandangan tanpa
penghalang;
2) Satu kesatuan sistem dengan lingkungan kawasan yang ditetapkan
sebagai kawasan dilarang merokok;
3) Mendapat pencahayaan yang cukup termasuk penambahan lampu
pada kondisi gelap atau pada malam hari;
4) Tidak menggangu aktivitas lain atau mobilitas orang.
11

BAB V

TEMPAT KHUSUS/KAWASAN MEROKOK

A. Umum.
Tempat khusus atau Kawasan merokok harus tersamar dan tidak demonstratif
khususnya bagi pasien khusus untuk merokok yang karena alasan medis
membutuhkan rokok dan dalam hal ini disertai ijin tertulis dari dokter yang
merawatnya selaku penanggung jawab pasien.

B. Tempat Khusus/Kawasan Merokok.


harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Tempatnya terpisah secara fisik atau tidak bercampur dengan kawasan
dilarang merokok.
b. Dilengkapi alat penghisap udara atau memiliki sistem sirkulasi udara.
c. Dilengkapi asbak atau tempat pembuangan puntung rokok.
d. Dapat dilengkapi dengan data dan informasi bahaya merokok bagi
kesehatan.
12

BAB VI

PERAN SERTA MASYARAKAT

A. Umum.
Peran serta masyarakat Rumah Sakit Tk.IV Madiun dapat dilakukan oleh
perorangan, kelompok, unit kerja masing-masing serta mitra kerja yang ada di
lingkungan Rumah Sakit Tk.IV Madiun.

B. Peran Serta Masyarakat Rumah Sakit.


a. Melakukan pengawasan pelaksanaan Buku Panduan ini.
b. Memberikan bimbingan dan penyuluhan serta penyebarluasan data
dan/atau informasi dampak rokok bagi kesehatan.
c. Setiap warga masyarakat Rumah Sakit Tk.IV Madiun berkewajiban ikut serta
memberikan bimbingan dan penyuluhan dampak rokok bagi kesehatan kepada
keluarganya dan/atau lingkungannya.
d. Setiap warga masyarakat Rumah Sakit Tk.IV Madiun berkewajiban
memelihara dan meningkatkan kualitas udara yang sehat dan bersih bebas dari
asap rokok.
13

BAB VII

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

A. Umum.
Pembinaan setiap pejabat di unit kerja masing-masing dan seluruh warga
masyarakat Rumah Sakit Tk.IV Madiunberkewajiban melakukan
pembinaanmenyelenggarakan kawasan dilarang merokok di setiap tempat yang
ditetapkan sebagai kawasan dilarang merokok serta mengusahakan agar
masyarakat terhindar dari penyakit akibat penggunaan rokok.

B. Tujuan Pembinaan.
Pelaksanaan tujuan pembinaan kawasan dilarang merokok dalam rangka
pengembangan kemampuan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat, meliputi :
a. Pembinaan pelaksanaan Kawasan dilarang merokok dilaksanakan secara
komprehensif dan integral seluruh masyarakat Rumah Sakit Tk.IV Madiun.
b. Pembinaan pelaksanaan rokok di kawasan dilarang merokok, berupa:
1) Bimbingan dan/atau penyuluhan;
2) Pemberdayaan seluruh masyarakatRumah Sakit Tk.IV
MadiunMenyiapkan kebijakan dilarang merokok di lingkungan rumah sakit.
c. Pembinaan dapat dilakukan oleh:
1) Masing-masing individu dengan melaksanakan berbagai kegiatan
pembinaan dalam rangka pembinaan pelaksanaan kawasan dilarang
merokok;
2) Bekerja sama dengan seluruh unit kerja dan mitra kerja yang ada di
lingkungan Rumah Sakit Tk.IV Madiun.
3) Setiap pimpinan dapat memberikan penghargaan kepada orang atau
badan yang telah berjasa dalam rangka memotivasi membantu pelaksanaan
kawasan dilarang merokok.
4) Pemberian penghargaan dilaksanakan sesuai dengan skala prioritas.
14

C. Pengawasan.
Melakukan pengawasan di kawasan dilarang merokok oleh para pimpinan serta
peran aktif seluruh masyarakat Rumah Sakit Tk.IV Madiun, pengawasan yang
dilakukan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing, meliputi :
a. Hasil pengawasan wajib dilaporkan oleh masing-masing instansi sesuai
dengan tugas dan fungsi masing-masing kepada Pimpinan melalui unit kerja
masing-masing setiap 3 bulan sekali atau sesuai dengan kebutuhan.
b. Apabila dari hasil pengawasan terdapat atau diduga terjadi pelanggaran
ketentuan sebagaimana diatur dalam Buku Panduan Dilarang Merokok di
lingkungan Rumah Sakit dapat mengambil tindakan teguran dan dicatat dalam
laporan yang setiap tiga bulan dilaksanakan.

BAB VIII

SANKSI

A. Umum.
Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat yang ditetapkan sebagai kawasan
dilarang merokok apabila terbukti membiarkan orang merokok di kawasan dilarang
merokok, dapat dikenakan sanksi.

B. Sanksi.
Sanksi dapat berupa :
a. Teguran lisan
b. Peringatan tertulis
c. Pelaporan tertulis kepada atasan masing-masing
15

BAB IX

PENUTUP

Rumah sakit dalam mewujudkan kawasan dilarang merokok yang berfungsi dengan baik
yang dapat memberikan rasa aman, nyaman bagi pasien, keluarga, pengunjung dan
karyawan ditentukan oleh koordinasi dan kepedulian dalam melaksanakan ketentuan
buku panduan ini.

Madiun, 6 Januari 2022


Kepala Rumah Sakit Tk.IV Madiun

dr. Aan Riswandi., Sp.PK, M.Kes


Mayor Ckm NRP 11040001690676

Anda mungkin juga menyukai