Cindy Safitriii
Cindy Safitriii
CINDY SAFITRI
220201008
DOSEN :
FAJRI ZAINI
1
Hukum operasi
lastik (plastic surgery) ialah tindakan kedokteran yang dilakukan untuk
memperbaiki atau memperindah bagian tubuh manusia dengan cara merubah
jaringan kulit. Operasi plastik dalam bahasa arab dikenal dengan istilah jirahah at
tajmil yang berarti operasi bedah untuk memperbaiki penampilan satu anggota
tubuh yang nampak atau untuk memperbaiki fungsinya ketika anggota tubuh
tersebut hilang, lepas, atau rusak (Al Mausu’ah at thbbiyah al hadistsah 3/45)
Operasi plastik ada dua macam yaitu :
1. Operasi yang Bersifat Darurat atau Mendesak
Yaitu operasi plastik untuk memperbaiki bagian tubuh tertentu yang memiliki
kerusakan atau kegagalan fungsi. Operasi ini bertujuan untuk menyembuhkan atau
mengembalikan penampilan atau fungsi menjadi lebih baik atau setidaknya
mendekati kondisi normal seperti manusia pada umumnya misalnya operasi
karena bibir sumbing sehingga susah untuk makan, membuka penyumbatan pada
bagian anus karena sakit, melakukan implant payudara karena terkena kanker,
memperbaiki hidung karena cacat, menyambungkan jari tangan atau kaki karena
kecelakaan, memperbaiki kulit akibat luka
2. Operasi yang Bersifat Opsional
Yaitu operasi yang bertujuan untuk mempercantik atau memperindah bentuk rupa
dan tubuh agar terlihat lebih menarik dengan cara ditambah, dikurangi, atau
dibuang, operasi ini merupakan tindakan kesengajaan atau berasal dari keinginan
pasien sendiri, contohnya memperbesar payudara, melangsingkan pinggang atau
memperbesar pinggul, mengubah mulut menjadi lebih kecil atau lebih merah
dengan sulam bibir, membuat hidung lebih mancung, melentikkan bulu mata,
menaikkan atau menyulam alis, facelift atau mengencangkan kulit, dan lain lain.
Dalam islam, terdapat hukum yang mengatur halal atau haram nya operasi
tersebut dilakukan berikut penjelasannybakar, memperbaiki tulang akibat patah
tulang, dan lain lain.
Mubah
Operasi yang mubah atau boleh dilakukan adalah operasi yang bertujuan untuk
memperbaiki anggota tubuh yang cacat atau rusak, ada dua jenis yaitu :
Operasi karena cacat sejak lahir (al uyub al khalqiyyah) misalnya operasi bibir
sumbing agar bentuk dan fungsi lebih mendekati normal, memperbaiki susunan
gigi yang maju ke depan dan tidak normal struktur nya hingga menyulitkan untuk
makan dan berbicara.
Operasi karena cacat yang datang kemudian (al uyub al thari’ah) misalnya cacat
tangan atau kaki karena kecelakaan, memperbaiki jaringan kulit yang rusak akibat
2
kebakaran, operasi mata karena katarak atau luka hingga fungsi penglihatan
terganggu, operasi suntik payudara wanita karena penyakit atrofi (pengecilan atau
penyusutan jaringan otot dan jaringan syaraf sehingga bentuk menjadi tidak
normal.
Operasi plastik yang demikian boleh dilakukan karena bertujuan untuk mengobati
seperti dalam dalil berikut : “wahai hamba hamba Allah berobatlah kalian, karena
sesungguhnyaAllah tidak menurunkan suatu penyakit, kecuali menurunkan pula
obatnya”. (HR Tirmidzi no 1961).
Dari hadist tersebut dijelaskan hendaknya seseorang yang tertimpa sakit berusaha
berobat agar bisa sehat seperti sedia kala dan tidak terganggu dalam melakukan
berbagai aktivitas
Bahkan dalam kondisi tertentu diperbolehkan memindahkan atau menghilangkan
bagian tubuhnya jika kondisi tersebut membawa kepada penyakit yang lebih
membahayakan atau membahayakan nyawa, misalnya luka karena suatu penyakit
misalnya kanker payudara yang jika tidak diangkat akan menyebar ke anggota
tubuh yang lain.
Operasi yang dilakukan tentunya harus dijalankan oleh pihak yang berkompeten
dan diiringi dengan doa kepada Allah agar diberi jalan kesembuhan atas penyakit
nya.
Haram
Adapun operasi yang haram hukumnya ialah yang hanya bertujuan untuk
mempercantik atau memperindah bentuk tubuh semata karena nafsu duniawi
tanpa ada niat mengobati atau memperbaiki suatu kecacatan. Allah berfirman :
لَقَ ْد خَ لَ ْقنَا ااْل ِ ْن َسانَ فِ ْٓي اَحْ َس ِن تَ ْق ِوي ۖ ٍْم
Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik
baiknya.” (QS At Tin : 4)
Ayat tersebut menunjukkan bahwa manusia adalah sebaik baik mkhluk yang
diciptakan Allah, manusia memiliki kecantikan atau ketampanan yang relatif dan
berbeda satu dengan lainnya, meskipun begitu, manusia sering merasa kurang
bersyukur dengan pemberian Allah sehingga senantiasa berusaha untuk
memperindah fisik nya hingga mengubah ciptaan Allah dengan melakukan
operasi plastik.
Operasi plastik dengan tujuan dasar kecantikan sering disebut dengan istilah
bedah kosmetik, sebagian besar dilakukan oleh wanita dimana hasrat dasar
mereka adalah suka berhias dan ingin senantiasa tampil cantik dan menarik,
sesungguhnya kecantikan bukan hanya dari fisik saja, wanita yang memiliki inner
beauty, kecerdasan, kesederhanaan, dan kecantikan alami lebih menarik di mata
laki laki, wanita sholehah yang memiliki akhlak baik dan lemah lembut juga lebih
indah di mata Allah.
3
Operasi bedah kosmetik ini haram hukumnya sesuai firman Allah berikut :
َ ضلَّنَّهُ ْم َوُأَل َمنِّيَنَّهُ ْم َوآَل ُم َرنَّهُ ْم فَلَيُبَتِّ ُك َّن آ َذانَ اَأْل ْن َع ِام َوآَل ُم َرنَّهُ ْم فَلَيُ َغيِّر َُّن خ َْل
َّ ِذQق هَّللا ِ ۚ َو َم ْن يَتَّ ِخ
ا ِم ْنQQًّ ْيطَانَ َولِيQالش ِ ُأَل
َس َر ُخ ْس َرانًا ُمبِينًا ِ ُون هَّللا ِ فَقَ ْد خ
ِ “ دdan akan aku (syetan) suruh mereka mengubah ciptaan
Allah lalu benar benar mereka mengubahnya”. (QS An Nisa 119). Ayat tersebut
menjelaskan kecaman atas perbuatan syetan yang senantiasa mengajak manusia
untuk melakukan berbagai perbuatan maksiat diantaranya mengubah ciptaan
Allah (taghyir khalqillah).
Salah satu cara mensyukuri nikmat allah ialah dengan menerima kondisi yang
sudah Allah berikan dan tidak berupaya untuk mengubahnya dengan jalan operasi
kecuali dalam keadaa darurat.
4
Hal ini tidak dibenarkan dalam syariat islam karena termasuk merubah ciptaan
Allah dan menyakiti diri sendiri sebagaimana diketahui proses nya dilakukan
dengan digambar menggunakan jarum yang dimasukkan ke dalam kulit hingga
lapisan kulit kedua yang tentu akan menyaktkan diri sendiri. Perbuatan tersebut
dilarang seperti pada hadist berikut “larangan tersebut adalah untuk alis dan ujung
ujung wajah” (Sharh Shahih Muslim 14/106)
Membesarkan Payudara dengan Implan
Tidak diperkenankan jika hanya bertujuan untuk berbangga dan mempertontonkan
kecantikan diri. Hal tersebut merupakan kebiasaan wanita jaman jahiliyah dulu
kala yang tidak mengenal ilmu agama dan hanya diamanfaatkan sebagi budak
lelaki. Allah berfirman dalam QS Al Ahzab : 33
اQQوْ لَهٗ ۗاِنَّ َمQ ٰلوةَ َو ٰاتِ ْينَ ال َّزكٰ وةَ َواَ ِط ْعنَ هّٰللا َ َو َر ُسQالص
َّ َرُّ َج ْال َجا ِهلِيَّ ِة ااْل ُوْ ٰلى َواَقِ ْمنQQَرَّجْ نَ تَبQَوْ تِ ُك َّن َواَل تَبQQَُوقَرْ نَ فِ ْي بُي
َۚط ِه ْيرًاْ ت َويُطَهِّ َر ُك ْم ت هّٰللا
ِ س اَ ْه َل ْالبَ ْي
َ ْب َع ْن ُك ُم الرِّج َ ي ُِر ْي ُد ُ لِي ُْذ ِه
“dan hendaklah amu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan
bertingkah laku seperti orang orang jahiliyah dahulu”.
Wanita barangkali memang merasa lebih percaya diri dengan bentuk tubuh yang
indah, apalagi jika berhubungan dengan suami, mereka akan merasa bangga jika
tubuhnya disukai oleh suami, boleh saja memperindah bentuk tubuh dengan cara
alami yang tidak merusak ciptaan Allah misalnya dengan olahraga rutin, makan
makanan yang bergizi, dan memakai masker kacang panjang yang dihaluskan
untuk mengencangkan payudara. Tetapi jika sampai memaksakan keadaan seperti
operasi implan payudara maka hal itu tidak dibenarkan dalam islam.
Melakukan Operasi Pada Selaput Dara (mengembalikan keperawanan)
yang dilakukan untuk menutup aib dan penipuan karena pernah berbuat zina atau
maksiat dimana hal tersebut hanya mementingkan nafsu duniawi semata. Selain
itu, aurat wanita tersebut akan terlihat oleh orang lain sehingga hal ini tidak
diperbolehkan dalam syariat islam karena tidak dalam keadaan yang darurat. Hal
ini haram karena lebih banyak mudharat (bahaya) nya daripada manfaat nya,
seperti firman Allah berikut “tidak boleh melakukan perbuatan yang membuat
mudharat baik permulaan ataupun balasan”. (HR Ibnu Majah)
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa operasi plastik yang
dilakukan karena bertujuan untuk memperbaiki cacat atau kekurangan pada tubuh
yang termasuk kategori darurat sehingga menyulitkan diri untuk melakukan
aktivitas sehari hari halal hukumnya atau boleh dilakukan.
Sedangkan operasi yang bertujuan karena ingin mempermanis diri, mengubah
penampilan, memperkuat citra dan lain sebagainyahanyakarena kehendak nafsu
duniawi dengan mengubah ciptaan Allah maka hal tersebut haram, tidak boleh
dilakukan.Salah satu cara mensyukuri nikmat Allah adalah dengan menerima
5
segala yang diberikan Nya. Islam memiliki berbagai syariat yang terbaik, jika
dilarang berarti mengarah pada keburukan, jika diwajibkan atau dianjurkan berarti
mengarah pada kebaikan. Semoga kita senantiasa bersyukur atas segala nikmat
yang Allah berikan. Sekian dan terima kasih.
Kesimpulan
Berdasarkan dari uraian materi yang telah diungkapkan pada halaman
sebelumnya,maka dapat disimpulkan bahwa opersi pelastik boleh dilakukan
apabila bertujuan untuk memperbaiki cacat sejak lahir seperti bibir sumbing,atau
cacat yang dating kemudian akibat kecelakaan,atau semisalnya,seperti wajah yang
rusak akibat kebakaran/kecelakaan. Sedangkan operasi pelastik yang bertujuan
untuk mempercantik diri dengan sengaja merubah ciptaan allah diharamkan
karena merupakan salah satu bentuk penyamaran yang bertentangan dengan
syari’at islam.
6
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Bustanul, dan Mudzar, M. Atho, Permasalahan Fiqih
Kontemporer dalam Keluarga Islam, Jakarta: Gema Insani Press,
2002.Zuhdi, Masjfuk. Masail Fiqhiyah:
Kapita Selekta Islam, Jakarta: PT Toko Gunung Agung,1997.Surkiyah.
2012. Makalah Operasi Plastik, (Online),
(http://sukriyanahcute.blogspot.com/2012/03/makalah-opresi-
plastik.html), diakses 17 Desember 2018.Yevita. 2012.
Pandangan Agama Terhadap Masalah dan Tindakan
,(http://yevitadiaries. wordpress.com/2012/04/07/pandangan-agama-
terhadap-masalah-dan-tindakan/),diakses 07 Desember 2018.Yusuf,
Qardhawi.
Fatwa-fatwa Kontemporer
: Jilid 2. Jakarta: GemaInsani Press, 1995. (Online), (http:// coretan
binderhijau.blogspot.com/2013/09/makalah-operasi-plastik-menurut-
hukum.html), diakses 7 Desember 2018.