Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TITRASI ASAM BASA

OLEH

NAMA : RIZKIANI FARHA KASMAN


NIM : SF2006043
JURUSAN : S1 FARMASI
TINGKAT : II (DUA)

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES)


BHAKTI PERTIWI LUWU RAYA PALOPO
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
TAHUN AJARAN 2022/ 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa. Karena dengan
rahmat dan karunianya saya masih di beri kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman
yang telah menderitakan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan oleh sabab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
mmembangun dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan teman-teman.

Palopo, maret 2022


DAFTAR PUSTAKA
Contents
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................3
BAB 1.........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. Latar belakang...............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................5
C. Tujuan............................................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
A. Pengertin titrasi asam basa dan penerapanya.............................................................................6
B. Prinsip titrasi asam basa...............................................................................................................7
C. Cara mengetahui titik ekuivalen...................................................................................................9
D. Kelebihan dan kekurangan asam basa........................................................................................9
E. Jenis-jenis titrasi asam basa.......................................................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................................14
PENUTUP................................................................................................................................................14
A. Kesimpulan..................................................................................................................................14
B. Saran.............................................................................................................................................14
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Titrasi adalah prosedur menentukan kadar suatu larutan Titrasi
merupakan suatu metoda untuk menentukan kadar suatu zat dengan
menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi biasanya
dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi,
sebagai contoh bila melibatan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi
asam basa, titrasi redox untuk titrasi yang melibatkan reaksi reduksi
oksidasi, titrasi kompleksometriuntuk titrasi yang melibatan pembentukan
reaksi kompleks dan lain sebagainya.
Titrasi harus di lakukan hingga mencapai titik ekivalen,yaitu keeadan
saat asam dan basa tetap habis bereksi secara stokiometri.
Berbicara masalah reaksi asam-basa atau yang biasa juga disebut
reaksi penetralan, maka tidak akan terlepas dari titrasi asam-basa. Perlu
dipahami terlebih dahulu bahwa reaksi asam-basa atau reaksi penetralan
dapat dilakukan dengan titrasi asam-basa. Adapun titrasi asam-basa ini
terdiri dari titrasi asam kuat-basa kuat, titrasiasam kuat-basa lemah, titrasi
basa lemah-asam kuat, dan titrasi asam lemah-basa lemah. Titrasi asam-basa
ini ditentukan oleh titik ekuivalen (equivalent point) dengan menggunakan
indikator asam-basa.
Zat yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai “titrant” dan
biasanya diletakan di dalam Erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui
konsentrasinya disebut sebagai “titer” dan biasanya diletakkan di dalam
“buret”. Baik titer maupun titrant biasanya berupa larutan. Pada laporan kali
ini akan di jelaskan mengenai titrasiasam-basa.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan titrasi asam basa dan penerapanya
2. Apa prinsip titrasi asam basa
3. Apa kegunaan titrasi asam basa?
4. Apa kelebihan titrasi asam basa?
5. Apa kekurangan titrasi asam basa?
6. Contoh apa saja yang dapat dibuktikan dengan titrasi asam basa dalam
bidang farmasi?
C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini yaitu:
1. Menjelaskan titrasi asam basa dan penerapanya
2. Untuk mengetahui prinsip titrasi asam basa?
3. Untuk mengetahui kelebihan titrasi asam basa?
4. Untuk mengetahui kekurangan titrasi asam basa?
5. Untuk mengetahui contoh apa saja yang dapat dibuktikan dengan
titrasi asam basa dalam bidang farmasi?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertin titrasi asam basa dan penerapanya
Titrasi merupakan suatu proses penentuan banyaknya suatu larutan
dengankonsentrasi yang diketahui dan diperlukan untuk bereaksi secara
lengkap dengansejumlah contoh tertentu yang akan dianalisis (belum
diketahui konsentrasinya).Prosedur analisis yang melibatkan titrasi dengan
larutan-larutan yangkonsentrasinya diketahui disebut analisis volumetri.
Titrasi dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam
prosestitrasi, yaitu:
a. Titrasi asam-basa
Prinsip dasar dari metode titrasi ini adalah reaksi penetralan
H+ + OH-H2O
Yang terdiri dari H+ (asam), OH- (basa) dan menjadi H2O (netral)
b. Titrasi redoks (Oksidimetri)
Prinsip dasar dari metode titrasi ini adalah reaksi reduksi dan oksidasi
O + R- Hasil
Yang terdiri dari O (Oksidator) dan R (Reduktor)
c. Titrasi pengendapan
Prinsip dasar dari metode titrasi ini adalah Proses pengendapan
L+(aq) + X-(aq) LX(s)
Yang terdiri dari kation dan Ion sehingga membentuk endapan
d. Titrasi pengompleksan
Prinsip dasar dari metode titrasi ini adalah reaksi akseptor-donor
pasanganelektron
Mn+ +:L[M : L]n+
Yang terdiri dari ion logam dan ligan sehingga membentuk ion
kompleks
Titrasi asam-basa merupakan suatu proses penentuan
kadar/konsentrasisuatu larutan basa dengan larutan standar asam yang
sudah diketahuikonsentrasinya atau sebaliknya. Proses tritrasi dikenal
dengan istilah titikekivalen dan titik akhir titrasi. Penambahan larutan
standar dilakukan sampaimencapai titik eekivalen, yaitu suatu
keadaan pada saat asam dan basa tepat habis bereaksi. Titik ekivalen
dapat ditentukan dengan menggunakan suatu indikatoryang harus
berubah warna di sekitar titik tersebut. Titik pada saat
perubahanwarna indikator itu terjadi disebut titik akhir titrasi.
Asam secara paling sederhana didefinisikan sebagai zat yang
apabiladilarutkan di dalam air akan mengalami disosiasi dengan
pembentukan ionhidrogen sebagai satu-satunya ion positif. Beberapa
asam dan hasil disosiasinyaadalah sebagai berikut:
HCl = H+ + Cl-
Asam klorida ion klorida
CH3=COOH H+ + CH3COO-
Asam asetat ion asetat
Basa di definisikan sebagai zat yang apabila dilarutkan di dalam
airmengalami disosiasi dengan pembentukan ion-ion hidroksil sebagai
satu-satunyaion negatif. Hidroksida-hidroksida yang larut seperti
natrium hidroksida ataukalium hidroksida hampir sempurna
berdisosiasi dalam larutan air yang encer.Asidimetri merupakan
penetapan kadar secara kuantitatif terhadap senyawa-senyawa yang
bersifat basa dengan menggunakan larutan baku asam.
Sebaliknyaalkalimetri adalah penetapan kadar secara kuantitatif
senyawa-senyawa yang bersifat asam dengan menggunakan larutan
baku basa. Asidimetri dan alkalimetri termasuk reaksi netralisasi
yakni reaksi antara ion hidrogen yang berasal dariasam dengan ion
hidroksida yang berasal dari basa untuk menghasilkan air yang
bersifat netral. Netralisasi dapat juga dikatakan sebagai reaksi antara
donor protondengan akseptor proton.
B. Prinsip titrasi asam basa
Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun
titrant.Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam
ditentukandengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya.
Titrant ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai mencapai
keadaanekuivalen ( artinya secara stoikiometri titrant dan titer tepat habis
bereaksi). Keadaanini disebut sebagai “titik ekuivalen”,yaitu titik dimana
konsentrasi asam sama dengankonsentrasi basa atau titik dimana jumlah
basa yang ditambahkan sama dengan jumlah asam yang dinetralkan : [H+] =
[OH-]. Sedangkan keadaan dimana titrasidihentikan dengan cara melihat
perubahan warna indikator disebut sebagai“titik akhir titrasi”.Titik akhir
titrasi ini mendekati titik ekuivalen, tapi biasanya titik akhirtitrasi melewati
titik ekuivalen. Oleh karena itu, titik akhir titrasi sering disebut jugasebagai
titik ekuivalen.
Pada saat titik ekuivalent ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian
kitamencatat volume titer yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut.
Denganmenggunakan data volume titrant, volume dan konsentrasi titer maka
kita bisamenghitung kadar titrant.
Titrasi netralisasi adalah titrasi yang didasarkan pada reaksi antara
suatu asamdengan basa.
H3O+ + OH – 2 H2O
Dalam titrasi ini berlaku hubungan jumlah ekivalen asam (H3O+)
sama dengan jumlah ekivalen basa (OH – ).Larutan baku yang digunakan
pada titrasi netralisasi adalah asam kuat atau basakuat, karena zat-zat
tersebut bereaksi lebih sempurna dengan analit dibandingkandengan jika
dipakai asam atau basa yang lebih lemah. Larutan baku asam dapatdibuat
dari HCl, H2SO4 atau HClO4, sedangkan larutan baku basa dibuat dari
NaOHatau KOH. Larutan baku primer adalah larutan yang konsentrasinya
dapat ditentukandengan perhitungan langsung dari berat zat yang
mempunyai kemurnian tinggi, stabildan bobot ekivalen tinggi kemudian
dilarutkan sampai volume tertentu. Sedangkanlarutan baku sekunder,
konsentrasinya harus ditentukan terlebih dahulu dengan
pembakuan/standarisasi terhadap baku primer.
Contoh:
Baku primer : Na2CO3, Na2B4O7, Kalium Hidrogen Ptalat (KHP),
H2C2O4
Baku sekunder : HCl, H2SO4, NaOH, KOHTitrasi netralisasi dapat
berlangsung antara asam kuat dengan basa kuat;asam/basa lemah dengan
basa/asam kuat seperti:
NH4OH + H3O+ NH4 + 2H2O (basa lemah dengan asam kuat)
CH3COOH + O – ⇔ CHCOO – + 2O (asam lemah dengan basa kuat)
CH3COO– + H3O+⇔ CH3COOH + H2O (garam dengan asam kuat)
NH4+ + OH⇔ NH3 + H2O (garam dengan asam kuat)
Kedua contoh terakhir di atas menggambarkan titrasi garam
monofungsional.Garam-garam tersebut dalam air mengalami hidrolisis
menghasilkan larutan yang bersifat asam atau basa. Apakah garam-garam ini
dititrasi dengan asam atau basa bergantung pada nilai Ka dan Kb. Bila nilai Ka>Kb
(larutan lebih bersifat asam),maka garam tersebut dapat dititrasi dengan basa, bila
sebaliknya (Ka<Kb), garam tersebut dapat dititrasi dengan asam. Titik ekivalen
dicapai pada pH larutanCH3COOH atau NH4OH

gambar 2.2 set alat titrasi


C. Cara mengetahui titik ekuivalen
Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi
asam basa,antara lain:
1. Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi
dilakukan,kemudian membuat plot antara pH dengan volume titran
untuk memperoleh kurvatitrasi. Titik tengah dari kurva titrasi tersebut
adalah “titik ekuivalen”.
2. Memakai indikator asam basa. Indikator ditambahkan dua hingga tiga
tetes(sedikit mungkin) pada titran sebelum proses titrasi dilakukan.
Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekuivalen terjadi, pada
saat inilah titrasi dihentikan.Indikator yang dipakai dalam titrasi asam
basa adalah indikator yang perubahanwarnanya dipengaruhi oleh pH.
Penambahan indikator diusahakan sesedikitmungkin dan umumnya
adalah dua hingga tiga tetes
D. Kelebihan dan kekurangan asam basa
Menurut Arrhenius, larutan bersifat asam jika senyawa tersebut
melepaskan ionhidronium (H3O+) saat dilarytkan dalam air, atau asam
adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+.
Menurut Arrhenius, basa adalah senyawa yang dapat melepas ion
hidroksida(OH-) jika dilarutkan dalam air.Kelebihan dan kekurangan teori
asam basa arrhenius, yaitu :
1. Kelebihan
Mampu menyempurnakan teori asam yang dikemukakan oleh Justus Von
Liebig.Liebig menyatakan bahwa setiap asam memiliki hidrogen (asam
berbasis hidrogen).Pernyataan ini tidak tepat, sebab basa juga memiliki
hidrogen.
2. Kekurangan
a. Teori asam basa Arrhenius terbatas dalam pelarut air, namun tidak
dapat menjelaskan reaksi asam basa dalam pelarut lain atau bahkan
reaksi tanpa pelarut.
b. Teori asam basa Arrhenius hanya terbatas sifat asam dan basa pada
molekul, belum mampu menjelaskan sifat asam dan basa ion seperti
kation dan anion.
c. Tidak menjelaskan mengapa beberapa senyawa yang mengandung
hidrogendengan bilangan oksidasi +1 (seperti HCl) larut dalam air
untuk membentuklarutan asam, sedangkan yang lain seperti CH4
tidak.
d. Tidak dapat menjelaskan mengapa senyawa yang tidak memiliki OH-,
seperti Na2CO3 memiliki karakteristik seperti basa.
E. Jenis-jenis titrasi asam basa
Titrasi asam basa dapat dikelompokan sebagai berikut :
a. Basa Lemah vs Asam Kuat
Titrasi basa lemah dan asam kuat adalah analog dengan titrasi asam
lemah dengan basa kuat, akan tetapi kurva yang terbentuk adalah cerminan
dari kurvatitrasi asamlemah vs basa kuat. Sebagai contoh disini adalah
titrasi0,1 M NH4OH 25 mL dengan0,1 HCl 25 mL dimana reaksinya dapat
ditulis sebagai:
NH4OH + HCl -> NH4Cl + H2O
Kurva titrasinya dapat ditulis sebagai berikut:
Kurva titrasi 0,1 M NH4OH dengan 0,1 M HClPada awal titrasi dalam Erlenmeyer
hanya terdapat NH4OH, karena NH4OHadalah basa lemah maka tidak semua akan
terionisasi untuk mencari pH nya.Setelah titrasi berlangsung maka akan terbentuk
sistem buffer disebabkan dalam larutansekarang terdapat NH4OH dan NH4Cl.
Pada saat ini kurva titrasi berada pada daerahyang landai dan pH larutan ditentukan
oleh pebandingan [NH4Cl]/[NH4OH].
Pada titik tengah titrasi yaitu setengah jumlah mol baik HCl dan NH4OH
bereaksimaka [NH4Cl] akan sama dengan [NH4OH] akibatnya pH akan sama
dengan pKb(ingat persamaan Henderson-Hasselbalch. Kb NH4OH adalah 10-5.
pH = pKb = 5
Pada saat titik ekuivalen dicapai maka dalam larutan sekarang hanya terdapat
NH4Cl adalah garam dari asam kuat dan basa lemah sehingga dalam larutan
akanterhidrolisis parsial dengan reaksi sebagai berikut:
NH4Cl -> NH4+ + Cl-
NH4+ + H2O -> NH4OH + H+
Dalam larutan sekarang akan bersifat asam disebabkan terdapat H+ dari
hidrolisis parsial NH4Cl.
a. Asam Lemah vs Basa Kuat
Asam lemah yang dicontohkan disini adalah asam asetat CH3COOH
(biasanyakita singkat menjadi HOAc) dan dititrasi dengan basa kuat NaOH.
Reaksi yangterjadi dapat ditulis sebagai berikut:
HOAc + NaOH -> NaOAC + H2O
Dan kurva titrasi antara 0,1 M HOAc 50 mL dengan 0,1 M NaOH
50mL dapat digambarkan sebagai berikut.
Kurva titrasi 0,1 M CH3COOH dengan 0,1 M NaOH
Pada saat sebelum titrasidalam Erlenmeyer hanya terdapat asam asetat.
HOAcadalah asam lemah sehingga dalam laruta tidak terdisosiasi sempurna, dan
untukmencari konsentrasi H+ nya kita menggunaka rumus pH asam lemah. 0,1 M
HOAc dengan volume 50 mL memiliki pH sekitar 3.
Setelah titrasi dijalankan dengan penambahan sedikit demi sedikit NaOH
maadalam larutan akan terbentuk NaOAc sebagai hasil reaksi antara NaOH dan
HOAc.Dalam larutan sekarang terdapat HOAc yang belum bereaksi serta NaOAc
sehinggaterbentuk sistem buffer. pH larutan pun sedikit demi sedikit beranjak naik
sebagaifungsi perubahan perbandingan [OAc-]/[HOAc].
b. Asam Kuat vs Basa Kuat
Titran yang dipakai dalam jenis titrasi asam basa ini adalah asamkuat
dan basa kuat. Titik akhir titrasi mudah diketahui dengan membuatkurva
titrasi yaitu plot antara pH larutan sebagai fungsi dari volumetitran yang
ditambahkan. Sebagai contoh titrasi asam kuat dan basa kuatadalah titrasi
HCl dengan NaOH.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
HCl + NaOH NaCl + H2O
H+ + OH-H2O
Reaksi umum yang terjadi pada titrasi asam basa dapat ditulis sesuaidengan
reaksi kedua diatas. Ion H+ bereaksi dengan OH- membentukH2O sehingga hasil
akhir titrasi pada titik ekuivalen pH larutan adalahnetral. Kurva titrasi antara 50
mL HCl 0,1 M dengan 50 mL NaOH 0,1 Mdapat ditunjukkan dengan gambar
berikut ini:
Kurva Titrasi 0,1 M HCl dengan 0,1 M NaOH
c. Titrasi asam lemah dan basa lemah
Pada akhir titrasi akan terbentuk garam yang berasal dari asam
lemahdan basa lemah. Misal : Asam asetat dan NH4OH
CH3COOH + NH4OH — > CH3COONH4 + H2O2.6.
RUMUS UMUM TITRASI
Pada saat titik ekuivalen maka mol-ekuivalen asam akan sama dengan mol-
ekuivalen basa, maka hal ini dapat ditulis sebagai berikut:
mol-ekuivalen asam = mol-ekuivalen basa
Mol-ekuivalen diperoleh dari hasil perkalian antara normalitas (N)
denganvolume, maka rumus diatas dapat ditulis sebagai berikut:
N asam x V asam = N asam x V basa
Normalitas diperoleh dari hasil perkalian antara molaritas (M) dengan
jumlahion H+ pada asam atau jumlah ion OH- pada basa, sehingga rumus diatas
menjadi:
(n x M asam) x V asam = (n x M basa) x V basa
Keterangan :
N = Normalitas
V = Volume
M = Molaritas
n = Jumlah ion H +(pada asam) atau OH- (pada basa)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Titrasi merupakan suatu proses penentuan banyaknya suatu larutan
dengankonsentrasi yang diketahui dan diperlukan untuk bereaksi secara
lengkap dengansejumlah contoh tertentu yang akan dianalisis (belum
diketahui konsentrasinya).
2. Titrasi asam-basa merupakan suatu proses penentuan kadar/konsentrasi
suatularutan basa dengan larutan standar asam yang sudah diketahui
konsentrasinya atausebaliknya. Proses tritrasi dikenal dengan istilah titik
ekivalen dan titik akhir titrasi.Penambahan larutan standar dilakukan sampai
mencapai titik eekivalen, yaitu suatukeadaan pada saat asam dan basa tepat
habis bereaksi. Titik ekivalen dapatditentukan dengan menggunakan suatu
indikator yang harus berubah warna disekitar titik tersebut. Titik pada saat
perubahan warna indikator itu terjadi disebuttitik akhir titrasi.
3. Titrasi asam basa dibagi menjadi lima jenis tergantung pada jenis asam dan
basayang direaksikan, jenis asam dan basa yang direaksikan akan
mempengaruhi perubahan pH yang dapat digambarkan sebagai kurva titrasi
yang dihasilkan dari plot antara pH dengan asam atau basa yang
ditambahkan.
4. Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi asam
basa,antara lain :
 Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi
dilakukan.
 Memakai indikator asam basa
B. Saran
Untuk kemajuan makalah ini kedepanya,apabila terdapat kesalahan
kesalahan yang terjadi maka penulis mengharapkan pembaca memberikan
kritik dan saran yang membangun guna kelengkapan dn kebutuhan makalah
ini kedepanya.

Anda mungkin juga menyukai