Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KEBUTUHAN NUTRISI BAGI ORANG DEWASA DAN GIZI DALAM


REPRODUKSI

Kelompok 9:

Qonitah (0121021)
Jovanka Nadien Putri (0121014)
Khoirunnisa Safitri (121016)

Mata Kuliah:

GIZI DALAM KESEHATAN REPRODUKSI

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN STIKES BOGOR


HUSADA
BOGOR
2022
KATA PENGANTAR

Bismilahirrohmanirrahim,

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Bogor, 13 Maret 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL-----------------------------------------------------------------------I

KATA PENGANTAR--------------------------------------------------------------------II

DAFTAR ISI------------------------------------------------------------------------------III

BAB I PENDAHULUAN-----------------------------------------------------------------4

A. Latar belakang 4

B. Rumusan masalah 5

C. Tujuan pembahasan 5

BAB II PEMBAHASAN------------------------------------------------------------------6
A. 12

BAB III PENUTUP----------------------------------------------------------------------13

A. Kesimpulan 13
B. Saran 14

DAFTAR PUSTAKA--------------------------------------------------------------------15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Usia dewasa (19-55 tahun) merupakan rentang usia terpanjang dalam kehidupan
manusia, dikenal sebagai usia produktif. Usia ini rentan asupan makan berlebih, gaya
hidup yang berubah, tekanan lingkungan yang tinggi, kurang waktu untuk berolahraga,
dan stres tinggi akibat tekanan pekerjaan. Pada usia ini, yang dibutuhkan adalah
memelihara sel tubuh untuk menghindari berbagai penyakit degeneratif, yang
berdampak terhadap penurunan produktivitas kerja. Usia dewasa (19—55 tahun)
merupakan rentang usia terpanjang dalam alur kehidupan manusia. Usia ini ditandai
dengan pencapaian tingkat pendidikan, kesuksesan dalam berkarier, kemapanan hidup,
dan lain-lain. Usia dewasa dibagi menjadi tiga kelompok yaitu usia 19 – 29 tahun yang
disebut dewasa muda, 30 – 49 tahun dan > 50 tahun yang sering dikenal dengan masa
setengah tua. Kebutuhan gizi pada usia dewasa berubah sesuai kelompok usia tersebut .
Peranan gizi pada usia dewasa adalah untuk pencegahan penyakit dan meningkatkan
kualitas hidup yang lebih sehat. Makanan merupakan salah satu kesenangan dalam
kehidupan, pemilihan makanan secara bijak di masa usia ini dapat menunjang
kemampuan seseorang dalam menjaga kesehatan fisik, emosional, mental dan
mencegah penyakit. Tujuan utama kesehatan dan gizi usia dewasa adalah
meningkatkan kesehatan secara menyeluruh, mencegah penyakit dan memperlambat
proses menua.

B. Rumusan masalah

1. Apa prinsip gizi pada remaja dan dewasa?

2. Apa saja fator yang mempengaruhi gizi pada remaja?

3. Apa saja kebutuhan gizi seimbang?

4. Apa yang dimaksud dengan kecukupan gizi?

4
5. Apa itu zat gizi pendukung fertilisasi?

6. Sebutkan penyebab dari infertilitas dan infertilitas?

7. Apa pengaruh status gizi pada system reproduksi?

C. Tujuan pembahasan

1. Mengetahui prinsip gizi pada remaja dan dewasa

2. Mengerti factor yang mempengaruhi gizi pada remaja

3. Mengetahui apa saja kebutuhan gizi seimbang

4. Mengerti apa itu kecukupan gizi

5. Mengetahui penyebab dari infertilitas

6. Mengetahui apa itu pendukung fertilisasi

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Prinsip Gizi Pada Remaja Dan Dewasa

Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam proses


pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini terjadi kematangan seksual
dan tercapainya bentuk dewasa karena pematangan fungsi endokrin. Pada saat proses
pematangan fisik, juga terjadi perubahan komposisi tubuh.

Periode Adolesensia ditandai dengan pertumbuhan yang cepat (Growth Spurt) baik
tinggi badannnya maupun berat badannya. Pada periode growth spurt, kebutuhan
zat gizi tinggi karena berhubungan dengan besarnya tubuh.

Growth Spurt :

 Anak perempuan : antara 10 dan 12 tahun


 Anak laki-laki : umur 12 sampai 14 tahun.
Permulaan growth spurt pada anak tidak selalu pada umur yang sama melainkan
tergantung individualnya. Pertumbuhan yang cepat biasanya diiringi oleh pertumbuhan
aktivitas fisik sehingga kebutuhan zat gizi akan naik pula.

Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai usia lebih dari 20
tahun, maka pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah terhenti. Ini berarti, makanan
tidak lagi berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, tetapi untuk mempertahankan
keadaan gizi yang sudah didapat atau membuat gizinya menjadi lebih baik. Dengan
demikian, kebutuhan akan unsure-unsur gizi dalam masa dewasa sudah agak konstan,
kecuali jika terjadi kelainan-kelainan pada tubuhnya, seperti sakit dan sebagainya.
Sehingga mengharuskan dia mendapatkan kebutuhan zat gizi yang lebih dari biasanya.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Remaja Dan Dewasa

Faktor yang mempengaruhi gizi pada remaja dan dewasa :

6
 Kemampuan keluarga untuk membeli makanan atau pengetahuan tentang
zat gizi.
 Pekerjaan.
Data terbaru dari kesehatan nasional dan survey pengujian ilmu gizi (NHNES)
menyatakan bahwa konsumsi energi wanita dari umur 11 sampai 51 tahun bervariasai,
dari kalori yang rendah (sekitar 1329) sampai kalori yang tinggi (1958 kalori).

Konsumsi makanan wanita perlu mempertimbangkan kadar lemak kurang dari 30 %


dan tinggi kalsium sekitar 800-1200 mg/ hari. Rata-rata RDA kebutuhan kalsium 1000
mg. selain itu, wanita juga harus memperhatikan unsur sodium, cara pengolahan
makanan dan para wanita perlu membatasi makanan kaleng atau makanan dalam
kotak.

C. Kebutuhan Gizi Seimbang

Pada anak remaja kudapan berkontribusi 30 % atau lebih dari total asupan kalori
remaja setiap hari. Tetapi kudapan ini sering mengandung tinggi lemak, gula dan
natrium dan dapat meningkatkan resiko kegemukan dan karies gigi. Oleh karena itu,
remaja harus didorong untuk lebih memilih kudapan yang sehat. Bagi remaja, makanan
merupakan suatu kebutuhan pokok untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya.
Kekurangan konsumsi makanan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, akan
menyebabkan metabolisme tubuh terganggu.

Kecukupan gizi merupakan kesesuaian baik dalam hal kualitas maupun kuantitas zat-


zat gizi sesuai dengan kebutuhan faali tubuh.

7
1. Energi. Kebutuhan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk
proses metabolisme tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi
dapat dilihat dari berat badan seseorang. Pada remaja perempuan 10-12 tahun
kebutuham energinya 50-60 kal/kg BB/ hari dan usia 13-18 tahun sebesar 40-50 kal/
kg BB/ hari.

2. Protein. Kebutuhan protein meningkat karena proses tumbuh kembang berlangsung


cepat. Apabila asupan energi terbatas/ kurang, protein akan dipergunakan sebagai
energi. Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/ hari, 13-15 tahun sebesar
57 g/ hari dan usia 16-18 tahun adalah 55 g/ hari. Sumber protein terdapat dalam
daging, jeroan, ikan, keju, kerang dan udang (hewani). Sedangkan protein nabati
pada kacang-kacangan, tempe dan tahu.

3. Lemak. Lemak dapat diperoleh dari daging berlemak, jerohan dan sebagainya.


Kelebihan lemak akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktu-
waktu diperlukan. Departemen Kesehatan RI menganjurkan konsumsi lemak
dibatasi tidak melebihi 25 % dari total energi per hari, atau paling banyak 3 sendok
makan minyak goreng untuk memasak makanan sehari. Asupan lemak yang terlalu
rendah juga mengakibatkan energi yang dikonsumsi tidak mencukupi, karena 1
gram lemak menghasilkan 9 kalori. Pembatasan lemak hewani dapat mengakibatkan
asupan Fe dan Zn juga rendah.

4. Vitamin dan Mineral. Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat.
Golongan vitamin B yaitu vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin) maupun
niasin diperlukan dalam metabolisme energi. Zat gizi yang berperan dalam
metabolisme asam nukleat yaitu asam folat dan vitamin B12. Vitamin D diperlukan
dalam pertumbuhan kerangka tubuh/ tulang. Selain itu, agar sel dan jaringan baru
terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan.

5. Fe / Zat Besi. Kekurangan Fe/ zat besi dalam makanan sehari-hari dapat


menimbulkan kekurangan darah yang dikenal dengan anemia gizi besi (AGB).
Makanan sumber zat besi adalah sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, hati,
telur dan daging. Fe lebih baik dikonsumsi bersama dengan vitamin C, karena akan
lebih mudah terabsorsi.

8
D. Pengaruh Status Gizi Pada Sistem Reproduksi

Kebutuhan energi dan nutrisi dipengaruhi oleh usia reproduksi, tingkat aktivitas
dan status nutrisi. Nutrisi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan.
Kekurangan nutrisi pada seorang yang mengalami anemia dan kurang berat badan
lebih banyak akan melahirkan bayi BBLR (berat badan lahir rendah) dibandingkan
dengan wanita dengan usia reproduksi yang aman untuk hamil.

E. Pendidikan Gizi Pada Remaja Dan Dewasa

Pendidikan gizi pada wanita remaja dan dewasa diperlukan untuk mencapai


status gizi yang baik dan berperilaku gizi yang baik dan benar. Adapun pesan
dasar gizi seimbang yang diuraikan oleh Depkes adalah:

1. Makanlah aneka ragam makanan. Tidak satupun jenis makanan yang mengandung
semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang hidup sehat, tumbuh kembang dan
produktif. Makan makanan yang mengandung unsur-unsur gizi yang diperlukan
oleh tubuh baik kualitas maupun kuantitas. Jadi, mengonsumsi makanan yang
beraneka ragam menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat
pembangun dan zat pengatur.
2. Makanlah makanan untuk mencukupi kecukupan energi. Setiap orang dianjurkan
untuk memenuhi makanan yanng cukup kalori (energi) agar dapat hidup dan
beraktivitas sehari-hari. Kelebihan konsumsi kalori akan ditimbun sebagai cadangan
didalam tubuh yang berbentuk jaringan lemak.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi. Ada dua
kelompok karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks dan sederhana. Proses
pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks berlangsung lebih lama daripada
yang sederhana. Konsumsi karbohidrat kompleks sebaiknya dibatasi 50% saja dari
kebutuhan energi sehingga tubuh dapat memenuhi sumber zat pembangun dan
pengatur.
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai ¼ dari kecukupan energi. Lemak dan
minyak yang terdapat dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah energi,
9
membantu penyerapan vitamin (A, D, E dan K) serta menambah lezatnya hidangan.
Mengonsumsi lemak dan minyak secara berlebihan akan mengurangi konsumsi
makanan lain.
5. Gunakan garam beryodium. Kekurangan garam beryodium mengakibatkan penyakit
gondok.
6. Makanlah makanan sumber zat besi. Zat besi adalah unsur penting untuk
pembentukan sel darah merah. Kekurangan zat besi berakibat anamia gizi besi
(AGB), terutama diderita oleh wanita hamil, wanita menyusui dan wanita usia
subur.
7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI
sesudahnya. ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, karena mempunyai
kelebihan yang meliputi 3 aspek baik aspek gizi, aspek kekebalan dan kejiwaan.
8. Biasakan makan pagi. Bagi remaja dan dewasa makan pagi dapat memelihara
ketahanan fisik, daya tahan tubuh, meningkatkan konsentrasi belajar dan
meningkatkan produktivitas kerja.
9. Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya. Aman berarti bersih dan
bebas kuman.
10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur. Dapat meningkatkan kebugaran, mencegah
kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta
memperlambat proses penuaan.
11. Hindari minum minuman beralkohol. Sering minum minuman beralkohol akan
sering BAK sehingga menimbukan rasa haus. Alkohol hanya mengandung energi,
tetapi tidak mengandung zat lain.
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan. Selain harus bergizi lengkap dan
seimbang, makanan harus layak dikonsumsi sehingga aman untuk kesehatan.
Makanan yang aman yaitu bebas dari kuman dan bahan kimia dan halal.
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas.

10
ZAT GIZI PENDUKUNG FERTILISASI

A. Definsi

Gizi berasal dari kata berbahasa arab yaitu GIZA, artinya zat makanan.
Dalam bahasa inggris gizi di sebut NUTRITION, artinya bahan makanan atau
suatu zat gizi atau pun dapat di artikan sebagai ilmu gizi.

Menurut Harry Oxorn & William R. Forte, gizi meliputi pengertian yang
luas, tetapi tidak hanya mengenai tentang jenis-jenis pangan dan gunanya bagi
badan kita melainkan juga untuk mengenai cara-cara memperoleh serta dapat
mengolah dan mempertimbangkan agar kita semua tetap sehat.

Fertilisasi adalah kemampuan menghasilkan keturunan

Fertilitas (kesuburan) yaitu kemampuan seorang istri untuk menjadi hamil


dan melahirkan bayi hidup dari suami yang mampu menghamilinya (Muslim,
MPH)

Menurut Ni Made Dewantari, Fertilitas (kesuburan) adalah dapat


bekerjanya organ-organ reproduksi dg baik pada pria / wanita, sehingga dapat
melakukan fungsi fertilisasi dengan baik.

Pada wanita fertilitas tertinggi terjadi pada usia 20-30 tahun. Pada pria masa
fertilitas tertinggi terjadi antara 24-35 tahun.

Infertilitas yaitu kemampuan reproduksi terganggu, artinya meski bisa


terjadi pembuahan, tetapi kehamilan terganggu dalam perjalanannya dan berakhir
dengan keguguran atau lahirnya bayi yang mati.

Infertil yaitu pasangan suami istri yang meski melakukan senggama


(hubungan suami-istri) teratur tanpa memakai kontrasepsi, dalam masa 12 bulan
berturut-turut, tidak menghasilkan kehamilan.

11
B. Epidemologi

• Data Organisasi Kesehatan Dunia / WHO tahun 2010 menyebutkan bahwa


pasangan suami istri yang mengalami infertilitas sebanyak 25%
• 64% penyebab berada pada istri
• 36% diakibatkan adanya kelainan pada suami (Addy, 2012).

C. Penyebab Infertil atau Infertilitas

• 50% disebabkan gangguan pada istri, misalnya: tuba fallopi tidak


normal/kelainan saluran telur, ovulasi tidak normal, organ-organ reproduksi
tidak normal, imunologi dan psikologi.
• 40% disebabkan gangguan pada suami, misalnya: jumlah dan mutu sperma
yang tidak normal, dan psikologi
• 10% tidak diketahui (infertilitas idiopatik)

D. Faktor Penyebab Infertilitas

• Infertilitas Disengaja

Infertilitas yang disengaja, karena pasutri menggunakan metode kontrasepsi baik


alami (kalender), dengan alat, maupun kontrasepsi mantap (tubektomi ♀ tuba falopi
& vasektomi♂vas deferens).

• Infertilitas Tidak Disengaja

Pada Suami, disebabkan oleh:

1. Gangguan spermatogenesis (kerusakan pada sel-sel testis), misal: aspermia,


hypospermia, necrospermia.
2. Kelainan mekanis, misal: impotensi, ejakulatio precox, penutupan ductus
deferens, hypospadia, phymosis. Infertilitas yang disebabkan oleh pria sekitar
35-40 %.

12
Pada Istri, penyebab infertilitas sebaiknya ditelusuri dari organ luar sampai dengan
indung telur.

1. Gangguan ovulasi, misal: gangguan ovarium, gangguan hormonal.

2. Gangguan ovarium dapat disebabkan oleh faktor usia, adanya tumor pada
indung telur dan gangguan lain yang menyebabkan sel telur tidak dapat masak.
Sedangkan gangguan hormonal disebabkan oleh bagian dari otak (hipotalamus
dan hipofisis) tidak memproduksi hormon-hormon reproduksi seperti FSH dan
LH.
3. Kelainan mekanis yang menghambat pembuahan, meliputi kelainan tuba,
endometriosis, stenosis canalis cervicalis atau hymen, fluor albus, kelainan
rahim. Kelainan tuba disebabkan adanya penyempitan, perlekatan maupun
penyumbatan pada saluran tuba.
4. Kelainan rahim karena faktor bawaan bentuk rahim tidak normal maupun ada
penyekat. Sekitar 30-40 % pasien dengan endometriosis adalah infertil.
Endometriosis yang berat dapat menyebabkan gangguan pada tuba, ovarium,
dan peritoneum. Infertilitas yang disebabkan oleh pihak istri sekitar 40-50 %,
sedangkan penyebab yang tidak jelas kurang lebih 10-20 %.

Faktor yang mempengaruhi fertilitas

Menurut NeiL (2001) Fertilitas dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

• faktor genetika
• keturunan
• usia
• status gizi

Kekurangan nutrisi pada seseorang akan berdampak pada sistem reproduksi. Faktor
gizi sangat berperan penting dalam mendukung kesuburan.

E. Zat Gizi Pendukung Fertilitas

13
1. Karbohidrat (Nasi, gandum ,roti, dll) Sebagai zat pembangkit energi & menjaga
kebugaran.

2. Lemak (Avokad dan coklat) Sebagi sumber energi & peningkat libido pada pria
dan wanita.

3. Protein, berfungsi untuk memelihara sel dan jaringan, sebagai zat penyubur
pada pria (kelompok asam amino misalnya asam amino esensial, arginim dan
triptofan). Asam amino terdapat pada kuning telur, susu, daging segar, ikan,
tempe, tahu. Agrinin terdapat pada coklat gandum, kacang kacangan, seafood.
Triptofan terdapat pada coklat,kalkun, susu.

4. Vitamin (vit A, vit B compleks dan vit C) Zat organik komplek yang dibutuhkan
tubuh dalam jumlah yang sangat kecil.
Makanan yang dianjurkan untuk meningkatkan kesuburan
1. Makanan yang belum disuling (nasi, roti, sereal, atau biji-bijian)
2. Makanan yang segar (sayuran baru setiap hari)
3. Memperbanyak mengonsumsi kacang-kacangan.
4. Telur --> sumber protein terbaik karena mengandung nutrisi untuk
pertumbuhan anak.
5. Mengonsumsi ikan segar minimal seminggu sekali.
6. Mengonsumsi vitamin B (B6, B12) asam folat --> berpengaruh terhadap
kesuburan.
7. Mengonsumsi zat besi --> perempuan anemic cenderung berkurang
kesuburannya.
8. Memasak makanan dengan cara dikukus
9. Makanan rendah lemak, cukup protein, memperbanyak buahdan sayuran.
Cara menunjang fertilitas/kesuburan
• Menghindari diet makanan pengendali BB.
• Memilih makanan sehat dan seimbang.
• Memilih makanan segar.
• Mengolah makanan dengan baik.
• Makanan bervariasi.
14
• Hindari makanan mengandung zat pengawet.
• Mengkonsumsi makanan bergizi dan seimbang.
• Menghindari makanan olahan (daging olahan, makanan beku, makanan
kalengan, sayuran dan buah di dalam kaleng, kudapan asin, kacang dan
minyak terhidorgenasi, roti putih, minum susu skim kalengan, makanan
yang tidak segar).
• Menghindari minuman kafein karena menyebabkan berkurangnya
kesuburan.

Bagaimana proses gizi mempengaruhi kesuburan?


Kekurangan nutrisi akan berdampak pada penurunan fungsi reproduksi, dapat
diketahui apabila seseorang mengalami anoreksi nervosa, maka akan terjadi
perubahan-perubahan hormonal tertentu yang ditandai penurunan BB yang mencolok,
hal ini terjadi karena kadar gonadotropin menurun dalam serum urine, serta penurunan
pola sekresinya, dan kejadian ini berhubungan dengan gangguan fungsi hipotalamus.
Pada wanita anoreksia, kadar hormon steroid mengalami perubahan yaitu terjadi
peningkatan kadar testosteron serum, dan penurunan ekskresi 17-ketosteroid dalam
urine (diantaranya androssteron dan epiandrossteron) shg terjadi perubahan siklus
ovulasi. Bila anoreksi tidak terlalu berat, dapat diberikan hormon GRH
(gonadotrophin relating hormone), selanjutnya siklus haid normal kembali.

Peran Zat Gizi Untuk Fertilitas


Kecukupan gizi akan mempengaruhi fungsi sex dan reproduksi berjalan
dengan baik. Bila asupan gizi kperurang, muncul gagguan seperti tidak
berkembangnya organ seks, menopause dini, dan impotensi. Organ seks yang
tidak berkembang secara sempurna akan berdampak terhadap fertilisasi seseorang.

Beberapa perkembangan organ seks yang dipengaruhi oleh gizi:


1. Glandula andrenal Menghasilkan hormon seks dipengaruhi oleh vit. A, vit.
B, vit C, vit. E, asam pantotenat, niasin, dan asam lemak tak jenuh.
2. Jika kekurangan zat gizi ini akan menyebabkan gagguan pada Glandula
andrenal sehingga menurunkan libido.
15
3. Testis Menghasilkan testosteron dan sperma. Testosteron bersama dengan vit.
A, vit. C, vit.E, asam folat menghasilkan sperma. Kekurangan vitamin E
menyebabkan degenerasi organ reproduksi. Kekurangan zink menyebabkan
infertil.
4. Organ seks perempuan Menghasilkan estrogen dan progesteron, sedang
pembetukan hormon ini memerlukan vit. B, vit. E, asam folat, niasin dan
zink. Zat gizi ini diperlukan agar tidak terjadi keterlamabatan pendewasaan
kelamin dan tidak berkembangnya organ reproduksi.
5. Hormon-hormon seks Hormon seks memerlukan kolesterol, dalam jumlah
yang cukup. Zat gizi yang diperlukan agar tidak mengalami infertilitas yaitu
vitamin B komplek, vitamin C, vitamin E, Magnesium.

Peran Zaat Gizi Untuk Mencegah Kemandulan


Infertilitas yang berdampak pada kemandulan dapat dicegah dengan
pengaturan pola makan.
Disarankan untuk mengonsumsi makanan yg dapat meningkatkan kesuburan, &
menghindari makanan yg dapat mengurangi kesuburan. Jumlah / porsi makan
disesuaikan dengan kebutuhan dan aktivitas, supaya tidak terjadi obesitas &
mempengaruhi kesuburan. Status gizi berlebihan pada seorang wanita dapat
menyebabkan infertilitas, gangguan siklus haid, dan sindrom ovarium polikistik
(sel telur tidak terbentuk). Obesitas menyebabkan perubahan sekresi hormon
hipotalamus berupa peningkatan sekresi LH. Sekresi LH yang berlebihan
menyebabkan gangguan pematangan folikel, sehingga terjadi ovulasi infertil atau
anovulasi.
Pada laki-laki penurunan kualitas sperma ditandai dengan gejala:
• Jumlah sperma menurun 50%
• Pemendekan kromosom Y Penurunan kualitas sperma dipengaruhi beberapa
faktor:
• Polutan logam berat, limbah radioaktif, bahan kimia, serta kebisingan.
• Makanan Diethylstilbestrol utk menggemukkan ayam& pestisida dpt
mematikan sperma

16
Pentingnya Gizi Bagi Kesehatan Reproduksi
• Reproduksi manusia membutuhkan zat gizi yang cukup. Asupan zat gizi harus
diperhatikan agar mencapai kematangan seksual.
• Gizi seimbang akan menentukan kesehatan organ reproduksi. Kesadaran
akan pentingnya pola makan yang sehat dan seimbang, sampai saat ini
masih belum dimiliki oleh kebanyakan orang, utamanya pada wanita usia subur
(WUS).
• Sebagian besar dari mereka masih sering mengkonsumsi makanan yang tidak
memenuhi gizi seimbang.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Gizi berasal dari kata berbahasa arab yaitu GIZA, artinya zat makanan.
Dalam bahasa inggris gizi di sebut NUTRITION, artinya bahan makanan atau
suatu zat gizi atau pun dapat di artikan sebagai ilmu gizi. Menurut Harry Oxorn &
William R. Forte, gizi meliputi pengertian yang luas, tetapi tidak hanya mengenai
tentang jenis-jenis pangan dan gunanya bagi badan kita melainkan juga untuk
mengenai cara-cara memperoleh serta dapat mengolah dan mempertimbangkan
agar kita semua tetap sehat.

Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam


proses pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini terjadi kematangan
seksual dan tercapainya bentuk dewasa karena pematangan fungsi endokrin. Pada saat
proses pematangan fisik, juga terjadi perubahan komposisi tubuh.

Fertilitas merupakan suatu kemampuan untuk menghasilkan keturunan. Salah


satu faktor yang sangat mempengaruhi fertilitas adalah gizi. Karena, dengan
terpenuhinya status gizi dapat mencegah infertilitas.

18
DAFTAR PUSTAKA

19

Anda mungkin juga menyukai