Anda di halaman 1dari 5

GAMBARAN KECEMASAN IBU INPARTU PRIMIGRAVIDA DALAM

MENGHADAPI PERSALINAN DI PMB JOHANA WIDIJATI DESA SIDOREJO,


KECAMATAN KAUMAN KABUPATEN
TULUNGAGUNG

WIDYA LUSI ARISONA

Program Studi D3 Kebidanan


Universitas Tulungagung

widyalusi@gmail.com

ABSTRAK

Faktor yang pempengaruhi perjalanan persalinan diantaranya power, pessage, passanger dan
penolong, begitu juga faktor psikis bisa mempengaruhi keberhasilan inparum. Yaitu faktor psikis
tersebut dapat mengakibatkan perpanjangan kala II dan merupakan salah satu faktor medis penyebab
langsung kematian ibu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah gambaran
akan rasa cemas yang dialami ibu inpartu primigravida yang dalam menghadapi proses persalinan di
PMB Johana Widijati Desa Sidorejo Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan jenis penelitian observasional. Populasi
penelitian ini yaitu seluruh ibu inpartu primigravida yang menghadapi persalinan di PMB Johana
Widijati Desa Sidorejo Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung pada tanggal 1 September
hingga 30 Oktober 2018 dengan jumlah sampel sebanyak 14 responden.
Hasil pengolahan data didapatkan bahwa gambaran kecemasan ibu inpartu primigravida inpartum
sebagian besar yaitu 8 responden (57,15%) mengalami cemas sedang.
Meskipun tetap muncul reaksi kecemasan pada saat inpartu, namun responden masih bisa
mengendalikannya. Hal tersebut dipengaruhi oleh kematangan usia serta pendidikan yang tinggi
sehingga lebih mudah menerima informasi dan mengurangi tingkat kecemasan responden.
Kata Kunci: Kecemasan, inpartu, primigravida

ABSTRACT

Factors that affect the course of labor, including power, messages, passers-by, and helpers,
as well as psychological factors can affect parum. That is, these psychological factors can
result in the addition of stage II and are one of the medical factors that are the direct causes
of maternal death. The purpose of this study was to see a picture of primigravida inpartum in
facing childbirth at PMB Johana Widijati, Sidorejo Village, Kauman District, Tulungagung
Regency.
This study used a descriptive design with observational research type. The population is all
primigravida inpartum mothers who face childbirth at PMB Johana Widijati Sidorejo Village,
Kauman District, Tulungagung Regency from 1 September to 30 October 2018 with a total
sample of 14 respondents.
The results of data processing showed that the description of primigravida inpartum in the
majority, namely 8 respondents (57.15%) experienced moderate anxiety.
Although there are still reactions during labor, respondents can still control it. This can be
seen by the maturity of age and higher education so that no information is taken by
respondents.
Keywords: Anxiety, inpartu, primigravida
Pendahuluan Kecemasan berbeda halnya dengan
Kecemasan tidak bisa dicegah dalam perasaan takut dimana rasa takut
hidup ini. Cemas merupakan keadaan yang merupakan hasil dari persepsi pada suatu
mengharuskan suatu penyesuaian atau adaptasi bahaya.
individu, contohnya menghadapi persiapan Kecemasan yaitu suatu keadaan atau
kelahiran. Persiapan menjelang kelahiran kondisi emosional yang tidak
dapat dianggap negatif, jika si ibu tidak siap menyenangkan yang dialami oleh
dalam menghadapi persalinan. Menurut seseorang saat memasuki situasi baru yang
kondisi tersebut, maka setiap ibu bersalin akan belum dikenal, ditandai oleh perasaan
mengalami kecemasan dikarena stressor yang subyektif mengenai rasa tegang, takut
bisa membuat masalah sehingga ibu bersalin pada sesuatu yang akan terjadi, gelisah dan
bisa menjadi lebih baik (Keliat, 2001). khawatir yang disertai oleh aktifnya atau
Masih tingginya angka kecemasan yang bangkitnya sistem saraf otonom (Irfan,
dialami ibu inpartu primigravida yang 2008).
menghadapi persalinan berdasarkan hasil studi Factor-faktor yang mempengaruhi
pendahuluan yang telah dilakukan pada bulan kecemasan menurut Nursalam dan Pariani
Desember 2018 di PMB Johana Widijati, Desa (2001) diantaranya umur, pendidikan dan
Sidorejo, Kecamatan Kauman, Kabupaten informasi. Menurut Stuart (2006)
Tulungagung yang dilakukan menggunakan tingkatan kecemasan ada 4 yaitu cemas
wawancara langsung diperoleh 5 ibu inpartu tingkat ringan, cemas tingkat sedang,
primigravida yang menunjukkan tanda-tanda cemas tingkat berat serta panik.
kecemasan. Untuk menilai kecemasan seseorang,
Proses inpartu dipengaruhi oleh power, Sarason (1980) menggunakan alat ukur
passage, passanger dan penolong, serta faktor ada 37 alat ukur, yaitu penerimaan, ragu-
psikis. Dimana rasa cemas atau khawatir ragu, santai dan tenang, berkeringat,
dalam menghadapi sesuatu yang tidak penglihatan terhadap hal lain, panik,
menyenangkan dapat mengakibatkan proses malas, perut tegang dan mudah
bersalin menjadi lebih lama atau perpanjangan tersinggung, tidak bisa berfikir, tidak
kala II (Depkes RI, 2001). dipikir agar tidak cemas, jantung berdetak
Maka dari itu perlu dilakukan upaya kencang, perasaan lebih baik setelah
untuk mengurangi rasa cemas pada ibu inpartu peristiwa berlalu, khawatir, gelisah, emosi
terutama primigravida dalam menghadapi stabil, grogi, lemah, semakin dirasakan
proses bersalin yaitu dengan memberikan info semakin gelisah, mencoba menghentikan
tentang proses inpartu dan pertolongan partus cemas tapi tidak isa, terkejut karena
yang akan dilakukan serta menciptakan pernah dialami, tidak memikirkan,
komunikasi yang baik (Lentera, 2007). Selain harapan, mengatasi sendiri, berpikir
itu, rawat jalan serta dukungan dari keluarga akibat, konsentrasi pada hal lain, mencari
merupakan pendekatan yang rasional informasi, terganggu, pengalihan fikiran,
(Prawirohardjo, 2006: 328). tidak memikirkan masalah, merasa
sanggup melewati, tidak selera makan,
Tujuan Penelitian tangan berkeringat, tidak membutuhkan
Tujuan dari penelitian ini adalah penanganan, perban-dingan, tegang,
mengetahui bagaimanakah gambaran rasa gelisah, peristiwa berulang, tertekan
kecemasan pada ibu primigravida inpartu yang 2. Konsep Inpartu (persalinan)
menghadapi proses persalinan di PMB Johana Persalinan yaitu sebuah proses
Widijati, Desa Sidorejo, Kecamatan Kauman, alamiah dimana keluarnya hasil konsepsi
Kabupaten Tulungagung Tahun 2019. yang hidup dan plasenta dari rahim ibu
karena terjadinya dilatasi serviks atau jalan
lain ke dunia luar (Erlina, 2008; Dady,
Tinjauan Pustaka
2005; Prawirohardjo, 2005). Menurut
1. Konsep Cemas
Hamilton (1995: 135) tahapan persalinan
Kecemasan yaitu respon emosional
dibagi 4 kala yaitu kala I (pembukaan
terhadap suatu penilaian terhadap sesuatu
jalan lahir), kala II (kelahiran bayi), kala
(Stuart, 2006: 144). Kecemasan bisa
III (kelahiran plasenta) dank ala IV
dirasakan dan diinfokan secara pribadi.
(observasi 2 jam setelah persalinan).
3. Konsep Primigravida responden berusia 20-45 tahun dari 14
Primigravida ialah seorang wanita responden.
yang sedang hamil pertama kali (Dorland,
2002: 1766; Mochtar, 2002; b. Karakteristik Responden Berdasarkan
Prawirohardjo, 2005). Pendidikan Terakhir

Metode Penelitian
Jenis penelitian menggunakan
observasional dimana memberi gambaran
tentang kecemasan yang dialami ibu
primigravida yang menghadapi inpartu dalam
menghadapi persalinan. Variable dalam
penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu
kecemasan ibu primigravida dalam
menghadapi persalinan di BPM Johana
Widijati Desa Sidorejo, Kecamatan Kauman,
Kabupaten Tulungagung. Sebagian besar dari responden
Penelitian diadakan di pada tanggal 1 yaitu 9 (64,29%) responden
September – 30 Oktober 2018 di PMB Johana berpendidikan SLTA dan sebagian
Widijati, Amd. Keb Kecamatan Kauman kecil yaitu 1 (7,14%) responden
Kabupaten Tulungagung. Peneliti berpendidikan Perguruan Tinggi dari
menggunakan metode accidental sampling dan 14 responden.
sampelnya yaitu semua ibu primigravida yang
inpartu di BPM Johana Widijati Desa Sidorejo c. Karakteristik Responden Berdasarkan
Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung Informasi
yang memenuhi kriteria inklusi serta kriteria
eksklusi sejumlah 14 responden.

Hasil Dan Pembahasan


Data penelitian disajikan dalam data
umum serta khusus pada 14 responden. Data
umum antara lain umur responden, tingkat
pendidikan, jenis pekerjaan, informasi, dan
sumber informasi. Sedangkan pada data
khususnya terdiri dari tingkat kecemasan ibu
inpartu primigravida pada tingkat ringan, Seluruh responden yaitu 14
sedang, berat dan panik. Data tersebut (100%) responden sudah pernah
disajikan dalam bentuk diagram pie serta tabel. mendapatkan informasi tentang
1. Data Umum persalinan dari 14 responden.
a. Karakteristik Responden Berdasarkan
Umur d. Karakteristik Responden Berdasarkan
Sumber informasi

Hampir seluruhnya dari Sebagian besar dari


responden yaitu 13 (92,85%) responden yaitu 10 (71,44%)
responden mendapatkan informasi dari mengatasi masalah-masalah yang sedang
keluarga dan sebagian kecil responden dihadapi termasuk didalam hal mengantisipasi
dengan jumlah yang sama yaitu 2 kecemasan dibandingkan mereka yang lebih
(14,28%) responden didapatkan dari muda. Hal tersebut sesuai dengan teori yang
surat kabar/tabloid dan tenaga sudah dipaparkan di atas bahwa kematangan
kesehatan dari 14 responden umur seseorang akan menunjang pola pikirnya
menjadi lebih dewasa dan siap dengan
2. Data Khusus masalah-masalah yang dihadapinya, sehingga
Distribusi gambaran tingkat dapat mengurangi kecemasannya.
kecemasan ibu primigravida yang inpartu Sesuai dengan hasil penelitian dari
dalam menghadapi proses persalinan di karakteristik pendidikan responden diketahui
PMB Johana Widijati, Desa Sidorejo, bahwa sebagian besar dari responden yaitu 9
Kecamatan Kauman, Kabupaten responden (64,29%) berpendidikan SLTA dari
Tulungagung yang dilakukan tanggal 1 14 responden. Menurut Swarno (1996), yang
September hingga 30 Oktober 2018 adalah dikutip oleh Nursalam dan Pariani (2001),
sebagai berikut: pendidikan merupakan proses bimbingan dari
seseorang kepada perkembangan dari orang
Tingkat lain meniru kearah keinginan tertentu.
No kecemasan ibu Frekuensi % Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang,
primi inpartu maka akan semakin mudah orang tersebut
1 Cemas ringan 4 28,57 dalam menerima informasi. Tetapi pendidikan
baik formal maupun informal yang kurang bisa
2 Cemas sedang 8 57,15
menghambat seseorang dalam memahami nilai
3 Cemas berat 2 14,28 - nilai yang harus dipahaminya. Meskipun
4 Panik 0 0 tetap muncul reaksi kecemasan, namun dengan
Jumlah 14 100 pendidikan yang tinggi responden masih dapat
melakukan sesuatu yang lebih terarah sehingga
Berdasarkan tabel di atas lebih mudah dalam menerima informasi yang
menunjukkan sebagian besar dari menyebabkan responden memahami setiap
responden, atau 8 responden (57,15%) tahapan persalinan dan mengurangi tingkat
mengalami cemas sedang. Dan sebagian kecemasannya.
kecil dari responden mengalami cemas Berdasarkan hasil penelitian dari
berat atau 2 responden (14,28%) dari total karakteristik informasi menunjukkan bahwa
14 responden. seluruh responden yaitu 14 responden (100%)
Nursalam dan Pariani (2001) sudah pernah mendapatkan informasi.
berpendapat bahwa tingkat kecemasan Menurut Hary (1986), yang dikutip oleh
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain Nursalam dan Pariani (2001), bahwa informasi
umur,tingkat pendidikan, informasi, serta dapat memberi pengaruh pada sikap seseorang
sumber informasi. Irfan, 2008 mengemukakan meskipun orang tersebut mempunyai tingkat
bahwa kecemasan yaitu suatu keadaan atau pendidikan yang rendah. Demikian juga
kondisi emosional yang membuat perasaan dengan semakin banyaknya informasi tentang
tidak senang dari seseorang. Pada teori yang kecemasan atau depresi yang ia terima serta
mempengaruhi tingkat kecemasan tersebut, cara-cara mengatasinya, akan mampu
ternyata semua faktor yang ada berpengaruh meningkatkan respon seseorang dalam
pada tingkat kecemasan seseorang. mengantisipasi kecemasan. Sebagian besar
Berdasarkan hasil penelitian dari dari responden memperoleh informasi tersebut
karakteristik umur respopnden didapatkan dari keluarga yaitu 10 responden (71,44%).
hampir seluruh responden yaitu 13 responden Kecenderungan responden menganggap
(92,85%) mempunyai usia antara 20 – 45 keluarga adalah orang yang paling dekat
tahun. Nursalam dan Pariani (2001), dengan responden dan tentunya sudah
berpendapat bahwa semakin cukup umur mempunyai pengalaman dalam persalinan
tingkat kematangan seseorang akan lebih sehingga akan mudah bagi responden dalam
matang dalam berfikir dan bekerja. Semakin menerima informasi yang diberikan secara
tinggi tingkat kematangan seseorang dalam terus-menerus oleh keluarga dan lebih ada
berfikir maka dimungkinkan lebih sanggup
kesiapan untuk melewati masa persalinan berlangsung sehingga ibu mengerti dan dapat
dengan aman. mengurangi kecemasannya.
Kecemasan adalah rasa khawatir atau
perasaanyang tidak menentu serta tidak Daftar Pustaka
berdaya dari seseorang. Keadaan emosi ini Dady. 2005. Proses-Persalinan.com. Jakarta:
tidak memiliki objek yang spesifik. Pada 12.08.2010: 09.34.
responden ibu inpartu primigravida, walaupun Depkes. RI. 2001. Catatan Tentang
tetap muncul reaksi kecemasan, namun hampir Perkembangan Dalam Praktek
seluruh responden memiliki kecemasan Kebidanan. Jakarta: Depkes RI.
sedang. Hal tersebut disebabkan karena Dorland, W.A. 2002. Kamus Kedokteran
seluruh responden sudah pernah mendapatkan Dorland. Jakarta: EGC: 1766.
kabar tentang persalinan dan ditunjang oleh Erlina. 2008. Fisiologi-Proses-
kematangan usia serta pendidikan responden Persalinan.com. Jakarta: 12.08.2010:
yang tinggi, sehingga lebih mudah dalam 10.00.
menerima informasi yang dapat menyebabkan Hamilton, P.M. 1995. Dasar-dasar
responden memahami setiap tahapan Keperawatan Maternitas. Jakarta:
persalinan dan dapat menerima arahan dari EGC: 135.
petugas kesehatan sehingga mengurangi Irfan, S.H.S. 2008. Kecemasan Suami Pada
tingkat kecemasannya. Proses Kelahiran Anak Pertama.
Jakarta: Salemba Medika: 1.
Kesimpulan Keliat, 2001. Kecemasan dan Depresi.ac.id.
Berdasarkan hasil penelitian yang Jakarta: 12.08.2010: 10.24.
dilakukan pada 14 responden di PMB Johana Lentera. 2007. Tujuh Indikator Kebahagiaan
Widijati, Desa Sidorejo, Kecamatan Kauman, Dunia.co.id. Jakarta: 01.03.2011:
Kabupaten Tulungagung pada tanggal 1 08.20.
September – 30 Oktober 2018 sebagian besar Mochtar, Rustam. 2002. Sinopsis Obstetri.
responden yaitu 8 (57,15%) responden yang Jakarta: EGC: 92, 93
mengalami cemas sedang. Keadaan tersebut Nursalam dan Pariani. 2001. Pendekatan
dilator belakangi karena sudah pernah Praktis Metodologi Riset
mendapat informasi terkait proses persalinan Keperawatan. Jakarta: CV Sero: 41,
sehingga bisa mengurangi rasa cemas ketika 44, 55, 79-81.
ibu primigravida menghadapi proses Prawirohardjo, S. 2005. Ilmu Kebidanan.
persalinannya. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo: 180.
Saran Sarason, L.G. 1980. Psikometri. Jakarta:
Diharapkan ibu inpartu terutama FKUI: 138.
primigravida dapat mengatasi masalah Stuart, Gail W. 2006. Buku Saku Keperawatan
kecemasan yang dialaminya dengan berbagai Jiwa. Jakarta: EGC: 144, 145,150.
cara misalnya bertanya kepada tenaga
kesehatan tentang kondisinya saat ini dan
tentang bagaimana proses persalinan

Anda mungkin juga menyukai