Anda di halaman 1dari 17

Training Penggunaan Hewan dalam Penelitian Biomedis Bogor, 3-5 September 2019

Nama Imelda Liunanita Winoto

Aktifitas saat ini 1. Konsultan Veteriner & Peneliti PSSP


2. Konsultan Veteriner & Anggota IACUC DLBS
3. Konsultan Veteriner/ AV MRIN
4. Konsultan Veteriner & Ketua IACUC PT. Bimana
Indomedical
5. Konsultan veteriner/ AV Primaco Indonesia
6. Council on Accreditation AAALAC International

1. Lab Animal Medicine


Kepakaran 2. Animal Facility Manajemen
3. IACUC

1. IPB - bogor 7. USM – Malaysia


Pengalaman 2. UnHas _Makasar 8. Pusvetma – Surabaya
email
Mengajar 9. Batan - Jkt, Serpong
Drh. Imelda L. Winoto, Sert. DHPHL (termasuk
3. FK UB - Malang
4. Unjani - Bandung 10. Balitvet - Bogor winoto_imelda@yahoo.com
Pelatihan) 11. BPOM – Jakarta
5. UnPad – Bandung
6. UPH – Tangerang 12. IICT - Bogor
Pusat Studi Satwa Primata – LPPM Institut Pertanian Bogor
Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Laboratorium Indonesia Pendidikan 1. Dokter Hewan (Drh), UGM 1987
Perhimpunan Peneliti dan Pengguna Hewan Laboratorium Indonesia
Sertifikat
Keahlian yang 1. Sertifikat Drh Praktisi Hewan Lab
dimiliki

Pentingnya Hewan dalam Penelitian Biomedis


Pentingnya Hewan
dalam Penelitian Biomedis • Kapan hewan dapat dimanfaatkan dalam penelitian?
• Setelah dilakukan pencarian literatur dan membandingkan data
• Mengapa hewan digunakan dalam penelitian? dengan penelitian sebelumnya;
– Kemiripan organ tubuh dengan manusia atau hewan lain • Setelah dilakukan penelitian pada tingkat in silico (simulasi
– Rentan terhadap penyakit yang sama yang mempengaruhi model komputer) maupun penelitian pada tingkat in vitro (kultur
manusia sel/ jaringan);
• Setelah protokol penelitian disetujui oleh Komisi Etik
– Memiliki masa hidup yang relatif lebih pendek sehingga
Penggunaan Hewan;
dapat dipelajari sampai akhir studi
• Setelah dilakukan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan
– Lingkungan mudah dikendalikan sehingga meminimalkan tentang penanganan, pemeliharaan dan penggunaan hewan lab;
faktor-faktor eksternal yang turut mempengaruhi hasil • Namun SEBELUM fase penelitian klinis pada MANUSIA.
penelitian

Source: AALAS Source: AALAS

© PSSP LPPM-IPB dan P3HLI, 2019


1
Training Penggunaan Hewan dalam Penelitian Biomedis Bogor, 3-5 September 2019

ANIMAL RIGHTS VS ANIMAL WELFARE Animal Welfare


Definition of Animal Welfare (AVMA):
Penggunaan hewan dalam penelitian ditentang dengan keras Animal Welfare means how an animal is coping with the
oleh pihak yang mendukung “Animal Rights” yang mempunyai conditions in which it lives
slogan:
A rat is a pig is a dog is a boy Hewan dalam kondisi sejahtera apabila:
Gerakan tersebut memberi tekanan terhadap perkembangan Sehat, nyaman, gizi terpenuhi, aman, dan bisa bertingkah laku
penelitian, tapi sekaligus: secara alamiah
à Mendorong peningkatan persayaratan dan legislasi
kesejahteraan hewan (Animal Welfare) Pada saat manusia menggunakan hewan untuk keuntungan
manusia,
Manusia bertanggung jawab untuk menjaga kesejahteraan
hewan

Apa arti penerapan Kesejahteraan Hewan Pertimbangan moral :


(Animal Welfare)?

• Segala upaya manusia untuk meningkatkan kualitas “In every single instance
hidup hewan yang dimanfaatkan oleh manusia. (investigators) must
• Menyangkut fasilitas fisik (perkandangan), makanan consider whether it is really
bergizi, lingkungan hidup yang kondusif, bebas necessary to demand of an
penyakit, dapat berkembang biak, bertingkah laku animal (its) sacrifice for
seperti di alam bebas man.”

Albert Schweitzer (1875-1965)

© PSSP LPPM-IPB dan P3HLI, 2019


2
Training Penggunaan Hewan dalam Penelitian Biomedis Bogor, 3-5 September 2019

plos.org create account sign in

Subject Areas For Authors About Us Search


advanced search

PLOS ONE Manuscript Guidelines


1. Format Requirements
2. Guidelines for Standard Sections
Title
Authors and Affiliations
Abstract
Introduction

Kajian etik sebelum penggunaan hewan untuk


Materials and Methods
Results, Discussion, and Conclusions
Acknowledgments

penelitian adalah suatu keharusan


References
Figure Legends
Supporting Information Captions
Data Reporting Guidelines
Accession Numbers
Striking Images
Tables

3. Specific Reporting Guidelines


Human Subject Research
Clinical Trials

à Jurnal jurnal ilmiah pengharuskan penulis untuk


Animal Research
Observational and Field Studies
Cell Line Research

mencantumkan persetujuan etik, untuk memastikan


Blots and Gels
Antibodies
Systematic Review/Meta-Analysis
Paleontology and Archaeology Research

penelitian tersebut memenuhi standard etik


Software Papers
Database Papers
New Zoological Taxon
New Botanical Taxon
New Fungal Taxon
Qualitative Research

1. Format Requirements
PLOS ONE does not consider presubmission inquiries. All submissions should be prepared with the following files:

Cover letter
Manuscript, including tables and figure legends
Figures (guidelines for preparing figures can be found at the Figure and Table Guidelines)

Prior to submission, authors who believe their manuscripts would benefit from professional editing are encouraged to use language-editing and copyediting
services. Obtaining this service is the responsibility of the author, and should be done before initial submission. These services can be found on the web using
search terms like "scientific editing service" or "manuscript editing service." Submissions are not copyedited before publication.

In addition to the guidelines below, please refer to our downloadable sample files to make sure that your submission meets our formatting requirements:

Download sample title, author list, and affiliations page (PDF)


Download full manuscript sample (PDF)

Submissions that do not meet the PLOS ONE Publication Criterion for language standards may be rejected.

Cover Letter

Prinsip Dasar Etik


Penelitian menggunakan Hewan
• Prinsip Etik Penelitian Biomedis
Respect, Beneficence, Justice
• Prinsip Etik Penggunaan Hewan dalam Penelitian
3R (to Reduce, Replace, Refine)
• Prinsip Etik Pemeliharaan/Perlakuan terhadap Hewan,yakni
prinsip 5 Kebebasan atau 5F (5 Freedoms)– yaitu
•Bebas dari rasa lapar dan haus
•Bebas dari ketakutan dan stress berkepanjangan
•Bebas dari rasa nyeri, penyakit dan cedera
•Bebas dari rasa tidak nyaman
•Bebas untuk mengekspresikan perilaku alami

© PSSP LPPM-IPB dan P3HLI, 2019


3
Training Penggunaan Hewan dalam Penelitian Biomedis Bogor, 3-5 September 2019

Prinsip Etik Penelitian Biomedis Prinsip Etik Penggunaan Hewan Percobaan:


3R
• Replacement
• Respect:
– Absolut: mengganti hewan percobaan dengan memakai kultur
Menghormati makhluk hidup (Hewan Percobaan) sel/jaringan, program komputer.
– Relatif : mengganti hewan percobaan dengan memakai organ/jaringan
hewan dari rumah potong, hewan dari ordo lebih rendah.
• Beneficence:
Bermanfaat bagi manusia & makhluk lain
• Reduction
Memanfaatkan hewan dalam jumlah sekecil mungkin yang dapat
• Justice: memberikan hasil penelitian yang sahih.
Bersikap adil dalam memanfaatkan hewan percobaan
Contoh sikap tidak adil: • Refinement
1. Hewan di suntik/ dibedah berulang ulang untuk menghemat jumlah hewan – Mengurangi rasa nyeri/distress dengan memakai obat analgesik,
sedativa, anestesi.
2. Memakai obat ethanasia yang menimbulkan rasa nyeri karena harganya
lebih murah. – Mengurangi rasa nyeri/distress dengan melakukan prosedur secara
benar oleh orang yang terlatih.

Prinsip Etik Penggunaan Hewan:


5 Freedoms (5F) Asas 5 Kebebasan (5F)

1. Bebas dari lapar dan haus


Freedom:
• from hunger and thirst ( Rasa lapar & haus) memberikan akses makanan & § Memberikan akses makanan & air
air minum yang sesuai & memadai untuk kesehatannya minum yang sesuai & memadai untuk
kesehatannya (jumlah dan komposisi
• from discomfort (Ketidak nyamanan) menyediakan lingkungan yang paling nutrisi)
sesuai
§ Makanan dan air minum memadai dari
• from pain, injury, and disease (Rasa sakit & penyakit) dengan program kualitas, dibuktikan melalui analisa
kesehatan, pencegahan, mengurangi rasa sakit & pengobatan proksimat makanan, analisa mutu air
minum, dan uji adanya kontaminasi
• from fear and distress (Ketakutan dan stress jangka panjang) memberi secara berkala
kondisi untuk mencegah stress

• to express natural behavior (Mengekspresikan tingkah laku alami)


memberikan ruang dan fasilitas yang sesuai

© PSSP LPPM-IPB dan P3HLI, 2019


4
Training Penggunaan Hewan dalam Penelitian Biomedis Bogor, 3-5 September 2019

2. Bebas dari rasa tidak nyaman

Asas 5 Kebebasan (5F) Kondisi yang Tidak Nyaman


2. Bebas dari rasa tidak nyaman
• Menyediakan lingkungan bersih, dan yang paling sesuai
dengan biologi species (siklus cahaya, suhu & kelembaban
lingkungan; fasilitas fisik).

• Mempertimbangkan ukuran kandang yang sesuai (Guide


for the Care and Use of Laboratory Animals) dan
komposisi kelompok yang tepat (menyesuaikan sifat
hewan sosial vs solitaire; hierarchy)

2. Bebas dari rasa tidak nyaman 2. Bebas dari rasa tidak nyaman

Kondisi pemeliharaan yang tidak kondusif Kondisi yang Nyaman


dapat menyebabkan kelainan klinis
Contoh: Ringtail pada rodensia

© PSSP LPPM-IPB dan P3HLI, 2019


5
Training Penggunaan Hewan dalam Penelitian Biomedis Bogor, 3-5 September 2019

3. Bebas dari rasa nyeri, trauma dan penyakit

Asas 5 Kebebasan (5F)


Mencit Sehat vs Mencit Sakit
3. Bebas dari rasa nyeri, trauma dan penyakit
• Program manajemen kesehatan, pencegahan
penyakit, pengobatan, dan meminimalkan/
meniadakan rasa sakit
• Pemilihan prosedur dengan pertimbangan
meminimalkan rasa sakit (non-invasive)
• Penggunaan anesthesia dan analgesia apabila
diperlukan
• Euthanasia dengan metoda yang manusiawi untuk
meminimalkan/meniadakan penderitaan hewan
• Hunched posture

3. Bebas dari rasa nyeri, trauma dan penyakit 3. Bebas dari rasa nyeri, trauma dan penyakit

Healthy vs Sick Rats Porphyrin (red tears) pada tikus adalah salah
satu penanda hewan merasakan nyeri
• Tikus Sehat • Tikus Sakit

© PSSP LPPM-IPB dan P3HLI, 2019


6
Training Penggunaan Hewan dalam Penelitian Biomedis Bogor, 3-5 September 2019

3. Bebas dari rasa nyeri, trauma dan penyakit 3. Bebas dari rasa nyeri, trauma dan penyakit

Peran Dokter Hewan di Fasilitas Hewan Peran Dokter Hewan di Fasilitas Hewan
Halaman 142

Daftar Isi The Guide


1.Institutional Policies and
Responsibilities
• General Introduction: Veterinary
Care
• IACUC: Veterinary Care
2.Environment, Housing
&Management
3.Veterinary Medical Care Halaman 145

4.Physical Plant

4. Bebas dari ketakutan dan stress jangka panjang

Asas 5 Kebebasan (5F) Hewan stress (rodensia)


4. Bebas dari ketakutan dan stress jangka panjang
• Memberi kondisi (lingkungan, perlakuan) yang
mencegah/ meminimalkan stress (aspek husbandry,
care, penelitian)

• Memberikan masa adaptasi dan pengkondisian


(misalnya training) bagi hewan terhadap prosedur
penelitian, lingkungan baru, dan personnel

• Semua prosedur pada hewan dilakukan oleh personnel


yang qualified, dan terlatih • Alopecia • Barbered

© PSSP LPPM-IPB dan P3HLI, 2019


7
Training Penggunaan Hewan dalam Penelitian Biomedis Bogor, 3-5 September 2019

4. Bebas dari ketakutan dan stress jangka panjang 4. Bebas dari ketakutan dan stress jangka panjang

Pemangsa (predator) vs Mangsa (prey) Perlunya Animal Training: habituasi terhadap


prosedur untuk mengurangi stress hewan

Sumber: Pusat Studi Satwa Primata IPB

5. Bebas mengekspresikan tingkah laku alami

Asas 5 Kebebasan (5F) Desain Kandang Kelompok


5. Bebas mengekspresikan tingkah laku alami
• Memberikan ruang dan fasilitas yang sesuai (pengayaan
lingkungan yang sesuai dengan biologi dan tingkah laku
species): Food searching, foraging, dll
• Memberikan sarana untuk kontak sosial (bagi species yang
bersifat sosial): Pengandangan berpasangan atau
berkelompok. Memberikan kesempatan untuk grooming,
mating, dan bermain, dll
• Program pengayaan lingkungan (Environmental Enrichment)

Satwa Primata Guinea pig

© PSSP LPPM-IPB dan P3HLI, 2019


8
Training Penggunaan Hewan dalam Penelitian Biomedis Bogor, 3-5 September 2019

!
5. Bebas mengekspresikan tingkah laku alami

Kandang Individu Mengapa Aspek Kesejahteraan Hewan itu Penting ?

Keadaan hewan yang


tidak sejahtera akan
mengakibatkan bias
pada hasil penelitian

Kondisi Hewan Pentingnya Aspek Kesrawan

Ketakutan • Hewan yang lapar/haus à mengakibatkan terganggunya


dan stress metabolisme
Nyeri, luka Tidak • Hewan yang menderita karena nyeri, luka atau sakit à terganggu
atau sakit nyaman baik secara fisik maupun mental, daya tahan tubuh, sistem
reproduksi bahkan bisa berakibat kematian
• Hewan yang ketakutan dan stress àTerganggu sistem hormon
Hasil
Tidak bisa
(misalnya : cortisol yang dapat mengakibatkan perubahan
Lapar dan Penelitian mental), dan hewan menjadi mudah terkena penyakit
bertingkah
haus menjadi
laku alami
bias • Hewan yang tidak merasa nyaman àMeningkatkan stress,
melemahnya daya tahan tubuh terhadap penyakit
• Hewan yang tidak bisa bebas bertingkah laku alami
àmeningkatkan stress

© PSSP LPPM-IPB dan P3HLI, 2019


9
Training Penggunaan Hewan dalam Penelitian Biomedis Bogor, 3-5 September 2019

LEGISLASI KESEJAHTERAAN HEWAN


Regulasi Standar di dunia Internasional
yang mengatur Kesejahteraan Hewan

lAnimal Welfare Act (USDA): mengatur penggunaan anjing,


• Undang undang kucing, satwa primata, guinea pigs, hamsters, kelinci dan
hewan ternak
• Peraturan
lThe Public Health Service (PHS) Policy on Humane Care and
• Kebijakan Use of Laboratory Animals (USA): mengatur penggunaan
hewan vertebrata untuk semua penelitian yang didanai oleh
• Pedoman PHS Agency
lEuropean Animal Welfare Directive

UNDANG UNDANG di Indonesia UNDANG UNDANG di Indonesia


UU no. 6 tahun 1967 pasal 22
Statsblad 1912 No. 432
Tentang campur tangan pemerintah dalam urusan
Tentang Kesejahteraan hewan
kehewanan • Tempat dan perkandangan;
• Pemeliharaan dan perawatan;
Campur tangan meliputi:
• Pengangkutan;
• Pemberantasan penyakit hewan menular
• Perbaikan Peternakan • Penggunaan dan pemanfaatan;
• Kesehatan/kebersihan (hygiene) veteriner • Cara pemotongan dan pembunuhan;
• Perlakuan dan pengayoman yang wajar oleh manusia terhadap
hewan

© PSSP LPPM-IPB dan P3HLI, 2019


10
Training Penggunaan Hewan dalam Penelitian Biomedis Bogor, 3-5 September 2019

UNDANG UNDANG di Indonesia


Prinsip 5 Kebebasan sebagaimana dimaksud dalam Five
Undang-undang RI No. 18 Tahun 2009
Freedoms telah diadopsi dan diakomodir sebagai
Tentang Peternakan dan Kesejahteraan Hewan
ketentuan dalam aturan-aturan hukum di Indonesia untuk
Bab VI. Kesejahteraan Hewan,
pedoman dalam implementasi kesejahteraan hewan di
Pasal 66 & 67.
Indonesia

- UU no.18/2009 tentang Peternakan dan Keswan;


- PP 95/2012 tentang Kesmavet dan Kesrawan;
- UU no.41/2014 (revisi UU No. 18/2009)

Pasal 66

© PSSP LPPM-IPB dan P3HLI, 2019


11
Training Penggunaan Hewan dalam Penelitian Biomedis Bogor, 3-5 September 2019

Pasal 66
Penjelasan Pasal 66

UNDANG UNDANG di Indonesia


Pasal 66 ayat 3 :
Ketentuan yang berkaitan dengan penyelenggaraan Undang Undang RI No.41 Tahun 2014
kesejahteraan hewan diberlakukan bagi semua jenis Perubahan atas UU RI No18 Tahun 2009
hewan bertulang belakang dan sebagian dari hewan
Tentang Peternakan dan Kesejahteraan Hewan
yang tidak bertulang belakang yang DAPAT MERASA
SAKIT

© PSSP LPPM-IPB dan P3HLI, 2019


12
Training Penggunaan Hewan dalam Penelitian Biomedis Bogor, 3-5 September 2019

Sanksi Pidana Pada Tindakan “Menganiaya” Sanksi Pidana Pada Tindakan Kejam Pada Hewan
Pada Hewan UU no.41 tahun 2014 : Pasal 91B
Pada UU no.41 tahun 2014 tentang perubahan terhadap UU
no.18/2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan :
(2) Setiap Orang yang mengetahui adanya perbuatan
Pasal 91 B
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66A ayat (l) dan
tidak melaporkan kepada pihak yang berwenang
•(1)Setiap Orang yang menganiaya dan/atau menyalah
gunakan Hewan sehingga mengakibatkan cacat dan/atau
sebagaimana dimaksud dalam pasal 66A ayat (2)
tidak produktif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66A ayat dipidana dengan pidana kurungan paling singkat I
(1) dipidana dengan pidana kurungan paling singkat 1 (satu) (satu) bulan dan paling lama 3 (tiga) bulan dan denda
bulan dan paling lama 6 (enam) bulan dan denda paling paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan
sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan paling banyak paling banyak Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah).
Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah).

PP No. 95/2012 tentang Kesmavet dan Kesrawan


PP 95/2012 Bab III Kesrawan
Bab III Kesrawan
• Pasal 83 ,ayat 3 : Prinsip kebebasan Hewan
• Pasal 83 ayat 1 : Kesejahteraan Hewan diterapkan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diterapkan pada
terhadap setiap jenis Hewan yang kelangsungan kegiatan:
hidupnya tergantung pada manusia yang meliputi a.penangkapan dan penanganan;
Hewan bertulang belakang dan Hewan yang tidak b.penempatan dan pengandangan; dst
bertulang belakang yang dapat merasa sakit. .
.
• Pasal 83 ayat 2 : Kesejahteraan Hewan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan cara g. pemotongan dan pembunuhan
menerapkan prinsip kebebasan Hewan yang meliputi
bebas: Pasal 83, ayat 4 : Kegiatan sebagaimana dimaksud pada
• dari rasa lapar dan haus; ayat (3) wajib dilakukan oleh orang yang memiliki
• dari rasa sakit, cedera, dan penyakit; dst dst kompetensi di bidang Kesejahteraan Hewan

10

© PSSP LPPM-IPB dan P3HLI, 2019


13
Training Penggunaan Hewan dalam Penelitian Biomedis Bogor, 3-5 September 2019

PEDOMAN
Contoh Pedoman yang bersifat institusional

Nasional:

Pedoman Nasional Etik Penelitian


Kesehatan. Suplemen II Etik
Penggunaan Hewan Percobaan.
Komisi Nasional Etik Penelitian
Kesehatan, Departemen Kesehatan RI.
Jakarta. 2006

Referensi Internasional
PEDOMAN
Amerika Serikat:
The Guide for the Care and Use of
Laboratory Animals
(National Research Council, National
Academy of Sciences, 2010)
PSSP-IPB (Fasilitas Hewan Penelitian -
Lodaya) - karena statusnya yang
terakreditasi oleh AAALAC,
memberlakukan the Guide sebagai
acuan

© PSSP LPPM-IPB dan P3HLI, 2019


14
Training Penggunaan Hewan dalam Penelitian Biomedis Bogor, 3-5 September 2019

Bagaimana memastikan aspek


Kesejahteraan Hewan APA ITU IACUC?
dapat terpenuhi seoptimal mungkin?
• Institutional Animal Care and Use Committee
• Personil yang terlibat dalam pemeliharaan dan penggunaan • Komisi Etik Penggunaan Hewan
hewan harus memahami aspek etik, kesejahteraan hewan dan
penerapannya • Komisi Etik Hewan
• Memberlakukan Kebijakan dan SOP-SOP yang disusun dengan • Komisi Pengawasan Kesejahteraan dan Penggunaan Hewan
mempertimbangkan aspek kesrawan dalam Penelitian (KPKPHP)
• Program penggunaan hewan harus mengacu pada SOP yang • Komisi Pengawasan Kesejahteraan dan Penggunaan Hewan
berlaku serta Protokol Studi yang telah melalui kajian komisi dalam Penelitian, Pengujian, Pendidikan dan Penangkaran
etik penggunaan hewan (IACUC) (KPKPHP4)
• Peran aktif komisi etik penggunaan hewan

INSTITUTIONAL Alasan IACUC Diperlukan


ANIMAL CARE AND USE COMMITTEE (IACUC)
— Memastikan implementasi 5F dan 3R dalam kegiatan
penelitian, pengujian maupun pendidikan
Juga dikenal sebagai KPKPHP — Persyaratan oleh sebagian besar jurnal untuk
(Komisi Pengawasan Kesejahteraan dan Penggunaan Hewan Penelitian) penerbitan artikel hasil penelitian yang menggunakan
hewan
KPKPHP4 umumnya bersifat sbb: — Kemauan dan keharusan memperoleh akreditasi atas
• Independen program dan fasilitas penelitian yang menggunakan
• Mendukung prinsip-prinsip kesejahteraan hewan hewan di suatu institusi penelitian --> misalnya oleh
• Bukan bertugas melakukan kajian ilmiah dari suatu penelitian, AAALAC International
namun fokus kepada kajian implementasi prinsip kesejahteraan
hewan
— Tuntutan persyaratan kerjasama internasional antar
• Izin atau clearance dari Komisi diperlukan untuk melaksanakan institusi penelitian
penelitian

© PSSP LPPM-IPB dan P3HLI, 2019


15
Training Penggunaan Hewan dalam Penelitian Biomedis Bogor, 3-5 September 2019

Pedoman Operasional IACUC


Komposisi Keanggotaan IACUC

• Chairman (Ketua)
• Attending Veterinarian (Dokter hewan)
• Scientist (Unsur Ilmiah)
• Non scientist (Unsur non-ilmiah)
• Non affiliated member (Unsur luar institusi)

Fungsi IACUC Review terhadap (semua) Kegiatan yang


Menggunakan Hewan
• Mereview/mengkaji protokol • IACUC selayaknya mereview semua aktifitas yang menggunakan
• Membuat rekomendasi kebijakan untuk program Animal Care hewan:
and Use • Proyek penelitian
• Pengujian
• Memastikan staf mendapatkan training yang memadai • Pendidikan -> praktikum
• Melakukan inspeksi terhadap fasilitas dan program pemeliharaan • Penangkaran
hewan • IACUC memiliki peran, tugas, kewajiban dan tanggungjawab yang
• Menjaga agar pelaksanaan kegiatan penggunaan dan jelas
pemeliharaan hewan sesuai dgn protokol & peraturan yang • Komponen yang dievaluasi:
berlaku (UU, Pedoman, Kebijakan) • Program
• Fasilitas
• Melakukan investigasi apabila ada laporan penyalahgunaan
• Kegiatan
hewan/isu concern kesejahteraan hewan

© PSSP LPPM-IPB dan P3HLI, 2019


16
Training Penggunaan Hewan dalam Penelitian Biomedis Bogor, 3-5 September 2019

RANGKUMAN
Ucapan Terima Kasih:
• Pentingnya pertimbangan etik dalam perencanaan dan • Drh. Fitriya N.A. Dewi, Ph.D., Cert.LAM
pelaksanaan kegiatan yang menggunakan hewan
• Dr. Drh. Diah Iskandriati
à Animal Welfare is key: 5F +3R
• Drh. Yasmina A. Paramastri, DACLAM
• Good welfare = good science
• Dasar UU, Peraturan dan Pedoman yang mendasari
implementasi prinsip Kesejahteraan Hewan
• Peran aktif KPKPHP/IACUC penting dalam menjamin
implementasi prinsip Kesejahteraan Hewan

65

TERIMA KASIH
winoto_imelda@yahoo.com

© PSSP LPPM-IPB dan P3HLI, 2019


17

Anda mungkin juga menyukai