Anda di halaman 1dari 5

Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) adalah wadah untuk memfasilitasi guru-guru yang

ada di kecamatan kalaena baik dalam hal kegiatan-kegiatan yang menyangkut pembelajaran anak usia
dini maupun kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler anak usia dini dan para guru-guru yang ada di kecamatan
Kalaena Kabupaten Luwu Timur, sebagai anggota Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI)
adapun Kegiatan-kegiatan yang kami lakukan dalam organisasi Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak
Indonesia (IGTKI) di tingkat kecamatan kalaena ini biasanya kami Iakukan sekali dalam sebulan , namun
dalam masa covid 19 kegiatan yang rutin kami lakukan sekali dalam sebulan berubah menjadi sekali
dalam tiga bulan namun kami tetap bersyukur karna dalam masa pandemi covid 19 kami masih bisa
melakukan kegiatan – kegiatan yang menyangkut pembelajaran Anak Usia Dini yang ada di Kecamatan
Kalaena, Kabupaten Luwu Timur

Peran saya sebagai anggota Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Kecamatan
Kalaena Kabupaten Luwu Timur. Adapun dampaknya bagi organisasi ialah dapat
membantu terlaksananya kegiatan -kegiatan yang telah di programkan dalam organisasi di
Ikatan Guru taman kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu
Timur ,adapun dampak lain yang di berikan penulis setelah menjadi anggota organisasi
Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia ( IGTKI) adalah dapat merealisasikan semua
program Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) kepada anak didik maupun
rekan-rekan guru yang ada di seti ap sekolah maupun yang ada di seti ap kecamatan
tempat penulis melaksanakan tugas.

Kelebihan yang mendukung peran penulis dalam mengikuti program guru penggerak adalah penulis
telah berhasil menyelesaikan program sarjana. program study pendidikan guru pendidikan anak usia
dini pada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. oleh karna itu , kepada yang bersangkutan di berikan
ijazah dan gelar SERJANA PENDIDIKAN dengan singkatan S,pd. yang di terbitkan pada tanggal 28
september 2015 yang dalam hal ini linear dengan profesi penulis selain kualifikasi penulis yang linear
penulis juga telah mengabdi selama 10 tahun 7 bulan, awalnya penulis mulai di angkat sebagai guru
honorer taman kanak-kanak negeri pembina kalaena pada awal tahun 2012 sampai kemudian pada awal
tahun 2019 penulis di angkat menjadi honor daerah yang di angkat oleh pemerintah daerah, selain itu
penulis juga telah mengikuti pelatihan-pelatihan yang menunjang karir penulis misalnya: Pelatihan
Kompetensi Tenaga Pendidik Taman Kanak-Kanak yang di selenggarakan oleh Dinas Pendidikan,
Kebudayaan, pariwisata, Pemuda dan olahraga kabupaten Luwu Timur pada tanggal 26 sampai tanggal
28 agustus 2013, adapun pada pelatihan berikutnya penulis mengikuti pelatihan tentang sosialisasi
Kurikulum PAUD 2013 pada tanggal 15 oktober 2014, dan pada Pelatihan berikutnya penulis mengikuti
Seminar Parenting Memaksimalkan Potensi Anak di Setiap Tahap dan Perkembangan yang di laksanakan
pada tanggal 26 februari 2017 bertempat di Aula Dinas Pendidikan Malili. Namun demikian penulis akan
terus berusaha untuk tetap menambah ilmu-ilmu yang bermanfaat dan wawasan yang lebih luas untuk
pembelajaran Anak Usia Dini dengan mengikuti pelatihan-pelatihan atau workshop baik yang di lakukan
secara tatap muka maupun secara on line.

3. Di ketahui bersama karya inofatif adalah karya yang bersifat pengembangan modifikasi atau
penemuan baru,sebagai bentuk konstribusi guru terhadap pendidikan terutama di Pendidikan Anak Usia
Dini. dan kami sebagai penulis paham btul bahwa bermain adalah salah satu kebutuhan anak usia
dimana dalam kegiatan bermain itu anak belajar untuk bersosialisasi dengan lingkungan, menggunakan
panca indra mereka secara maksimal.Dengan pengenalan pada lingkungan terdekat anak usia dini
adalah langkah awal bagi mereka untuk mengenal lingkungan yang lebih luas.Denan memanfaatkan
bahan alam yang terdapat di lingkungan tempat tinggal anak adalah salah satu upaya Guru untuk
mengenalkan lingkungan di sekitar salah satunya adalah bahan alam dari Batu kerikil yang telah di
warnai agar lebih menarik minat anak belajar pada usia dini di Tk Negeri Pembina Kalaena. Batu Kerikil
merupakan bahan alam yang dekat dengan anak dan bagaimana kita sebagai Guru bisa memanfaatkan
Batu kerikil ini untuk kegiatan yang menyenangkan dan menarik minat anak untuk belajar. Adapun
dalam kegiatan bermain menggunakan Batu Kerikil ini ada beberapa kegiatan bermain yang di lakukan
yaitu : Mengenal Pencipta Batu msuk dalam aspek Pengembangan Nilai Agama dan Moral,
membandingkan banayak sedikit Batu kerikil dalam wadah masuk dalam aspak pengembanagan
Kognitif, Menyusun Batu Kerikil menjadi bentuk Huruf masuk dalam aspek Pengembangan Bahasa,
Menyusun bentuk batu kerikil menjadi bunga masuk dalam aspek Pengembanagan Seni, Memasukkan
batu kerikil dalam wadah menggunakan penjepit masuk dalam aspek Pengembanagan Fisik Motorik. Jadi
dalam permaianan batu kerikil ini kita sudah dapat mencakup semua aspek pengembanagn. Dan dalam
kegiatan bermain dari batu kerikil ini anak lebih tau dan lebih memhami betapa pentingnya menjaga dan
merawat bahan alam yang ada di sekitar mereka baik itu di lingkungan sekolah ataupun di lingkungan
tempat tinggal mereka.

Sejak di tetapkannya Covid 19 pada bulan maret tahun 2020 pemerintah daerah kabupaten luwu timur
menetapkan aturan belajar dari rumah ( BDR) Bagi Pendidikan Anak Usia Dini di Tk Negeri Pembina
Kalaena, maupun taman kanak-kanak lainnya yang ada di masing-masing kecamatan kalaena Kabupaten
Luwu Timur, dan bagi para penulis dan rekan-rekan guru lainnya kondisi ini merupakan hal yang tak
pernah terduga bagi para guru, orangtua, dan anak didik. Dengan kondisi yang terjadi saat ini semua
pihak baik penulis, rekan guru lainnya, orangtua, dan anak didik tiba-tiba harus mencari cara agar proses
belajar mengajar tetap berjalan dengan baik meskipun mereka melakukan kegiatan belajar mengajar
melalui kegiatan Belajar Dari Rumah ( BDR ) dan dalam jangka waktu yang tidak bisa tertentu.

Adapun dalam menjalani profesi sebagai pendidik banyak suka duka yang penulis hadapi, terlebih
khusus dalam berinteraksi atau bekerjasama terutama pada saat Pandemi covid 19 yang terjadi secara
tiba-tiba dan pemerintah menetapkan aturan belajar dari rumah ( BDR) walaupun demikian proses
belajar mengajar harus tetap berjalan meskipun di rumah adapun proses pembelajaran yang di
gunakan yaitu dengan memanfaatkan proses pembelajaran melalui teknologi informasi dan komonikasi (
TIK) atau biasa di sebut dengan Daring. adapun dalam proses pembelajaran yang di jalankan tidak
smuanya mulus khususnya dalam Pendidikan Anak Usia Dini, msih banyak keluhan dari Guru mengenai
kesulitan dalam mengoperasikan komputer, mengakses jaringan internet , internet tidak stabil, kesulitan
mengomonikasikan pesan kepada orang tua peserta Didik, di sisi lain, keluhan juga datang dari
orangtua , yaitu krn adanya orangtua yang tidak memiliki HP Android ,kesulitan mendampingi anak
belajar karena belum paham caranya, tidak bisa menggunakan teknologi digital untuk pembelajaran
anak , tidak memahami maksud pesan yang di sampaikan penulis, dan banyak juga orang tua
mengatakan bahwa anak-anak lebih menyukai pembelajaran bersama teman-temannya dan para guru
di sekolah di karenakan kadang anak tidak fokus dalam proses pembelajaran kalo di dampingi oleh
masing-masing orangtuanya dan menyebabkan orangtua membentak anak didik sehingga
mengakibatkan efek yang kurang baik bagi perkembangan anak didik

Upaya- upaya yang di lakukan penulis adalah selama berlangsungnya proses pembelajaran dari rumah
( BDR ) penulis harus mengatur atau membuat perencanaan sistem komonikasi yang positif dengan
orangtua, terkait dengan kegiatan, topik, target yang capaian kegiatan dan media komonikasi yang akan
di gunakan selama proses Belajar Dari Rumah ( BDR ).Adapun pertimbangan-pertimbangan yang harus di
perhitugkan penulis dalam membuat perencanaan dalam hal berkomonikasi adalah sebagai berikut:
kemudahan orangtua untuk mengakses informasi terkini dengan mudah, bentuk komunikasi yang dapat
penulis lakukan dalam menyampaikan informasi melalui, misalnya: sms dan whatsapp group ( WA ),
telepon, isi pesan yang tidak membuat orangtua merasa terbebani untuk melakukan proses Belajar Dari
Rumah ( BDR ), dan selama proses Belajar Dari Rumah (BDR ) penulis harus membuat kesepakatan
dengan orangtua mengenai waktu

upaya yang di lakukan penulis adalah selama berlangsungnya proses pembelajaran dari rumah ( BDR )
penulis harus mengatur atau membuat perencanaan sistem komonikasi yang positif dengan orangtua,
terkait dengan kegiatan, topik, target yang capaian kegiatan dan media komonikasi yang akan di
gunakan selama Belajar Dari Rumah ( BDR ).Adapun pertimbangan yang harus di perhitugkan penulis
dalam membuat perencanaan dalam berkomonikasi adalah sebagai berikut: kemudahan orangtua untuk
mengakses informasi terkini dengan mudah, bentuk komunikasi yang dapat penulis lakukan dalam
menyampaikan informasi melalui, misalnya: sms dan whatsapp group ( WA ), telepon, isi pesan yang
tidak membuat orangtua merasa terbebani untuk melakukan proses Belajar Dari Rumah ( BDR ), dan
selama proses Belajar Dari Rumah (BDR ) Dan penulis juga harus membuat kesepakatan dengan
orangtua mengenai tentang konsisten menjalanjan jadwal yang telah di susun. tetap jaga kesehatan dan
jadikan masa pandemi ini sebagai kesempatan positif untuk mengembangkan diri dan anak kita melalu
iAktivitas online, dan tak lupa juga penulis mengingatkan kepada orangtua bahwa dalam proses
Belajaran Dari Rumah (BDR ) orangtua juga harus memperhatikan akses yang di lakukan anak terhadap
internet, karena tak bisa di pungkiri perkembangan teknologi saat ini selain berdampak positif juga
berdampak negatif terhadap perkembangan anak. Orangtua di tuntut dapat beradaptasi dan juga aktif
dalam mendukung proses Belajar Dari Rumah ( DBR ) tentunya menjadi aktivitas baru bagi anak-anak '
terutama orangtua di rumah.

Dalam mencapai tujuan bersama di butuhkan komitmen bersama melalui komonikasi satu arah yang
intensif. dan faktanya dalam membangun komunikasi satu arah yang efektif tidak semudah yang di
bayangkan, sangat di butuhkan pendekatan dan kepahaman bersama terkait tujuan yang akan di
capai .Namun demikian penulis telah mencapai hasil dengan adanya kerja sama orang tua peserta didik
di Tk Pembina Kalaena desa Kalaena Kiri kecamatan kalaena Kabupaten Luwu Timur ini dengan
melakukan kegiatan pembelajaran belajar dari Rumah (BDR) , dengan tidak meninggalkan protokol
kesehatan.

Setiap pekerjaan tentu memiliki tantangan tersendiri seprti yang penulis hadapi dalam melaksanakan
proses belajar mengajar pernah manghadapi permasalahan anak yang kurang percaya diri
( pemalu )tepat pada awal semester ganjil tahun Pelajaran yang bertepatan dengan proses belajar
mengajar tatap muka setelah adanya covid 19 yang terjadi di kabupaten luwu timur, khususnya yang
berdampak di Taman Kanak - Kanak (TK) Negeri Pembina, di mana pada saat itu proses belajar di lakukan
secara Tatap Muka Terbatas (TTM) dengan menghadirkan 50% peserta didik, dengan tetap menerapkan
protokol kesehatan.

Upaya yang di lakukan oleh penulis dalam menghadapi permasalahan dan situasi yang seperti penulis
uraikan di atas mengenai anak didik yang memiliki masalah dalam hal kurang percaya diri ( pemalu )
tentu harus di butuhkan strarategi yang tepat sehingga kita dapat mencapai tujuan yang inginkan
bersama, adapun strategi yang penulis lakukan seperti berdiskusi dengan rekan sejawat dan kepala
sekolah sebagai atasan penulis pada taman kanak-kanak pembina Kalaena, setelah Penulis
memperoroleg gambaran cara mengatasi anak yang memiliki masalah kurang percaya diri ( Malu),
Selanjutnya Penulis berkomonikasi dengan orangtua anak untuk mengetahui karakter anak ketika
berada di bawah pengawasan orangtua atau anak berada di rumah maupun di lingkungan sekitar, karna
penulis sadar betul betapa pentingnya rasa percaya diri bagi anak usia dini , karna apabila anak tidak
memiliki rasa percaya diri maka anak akan merasa malu dimana saja dan sampai kapanpun apabila dia
tampil di depan kelas atau di muka umum, anak juga akan sulit untuk bersosial dengan teman-teman
yang ada di dalam kelas atau yang ada di lingkungan sekolah, anak juga akan sulit menunjukkan
kemampuan yang di milikinya kepada orang lain sehingga mengakibatkan kemampuan anak tidak
berkembang.

5.a . Pengalaman penulis dalam pengembangan terhadap orang lain dalam hal ini penulis fokus pada
peserta didik, karena penulis akui untuk mengembangkan orang dewasa penulis rasa belaum ada yang
penulis bisa pertanggung jawabkan, jadi penulis hanya fokus pada peserta didik khususnya di kelas B Tk
pembina Kalaena Kecamatan kalaena Kabupaten luwu Timur. Dan kejadiannya di tahun 2021, dan yang
menjadi motivasi saya dalam hal ini agar peserta didik dapat meningkat dan tercapai 6 aspek
pengembangan, yaitu pengembangan agama, Sosial emosional,Kognitif,Bahasa, dan seni.

5.b. Sebelum penulis menjelaskan tentang hal yang menjadi fokus dalam pengembangan maka penulis
terlebih dahulu menjelaskan tentang maksud pengembangan adalah suatu proses untuk menjadikan
potensi yang ada menjadi sesuatu yang lebih baik , untuk itu yang menjadi fokus pengembangan ini
adalah tercapainya 6 aspek pengembangan pada peserta didik di TK Pembina Kalaena desa kalaena kiri
Kecamatan kalaena yaitu, Pengembanagan Nialai Agam Moral ( NAM), pengembangan sosial emosional,
pengembangan bahasa, Pengembangan Kognitif, dan Pengembangan Seni dengan menggunakan
metode losose part.Penulis menyadari bahwa selama ini metode yang penulis gunakan pada peserta
didik sangant monoton sehingga ada rasa jenuh pada pada peserta didik saat melakukan kegiatan
belajar mengajar. Apalagi krisis pembelajaran di perparah oleh pandemi COVID- 19 dengan hilangnya
pembelajaran ( learning loss) dan meningkatnya kesenjangan pembelajaran. untuk itu penulis akan lebih
berusaha agar penegmbangan kepada peserta didik ini dapat berjalan sesuai yang di harapkan.

5.c. Dukungan yang penulis berikan dalam hal ini adalah dengan menyiapkan perangkat pembelajaran
yang di perlukan sesuai dengan model pembelajaran loose part, dengan mengunakan loose part penulis
juga dapat mencoba menerapkan rencana Kurikulum merdeka belajar, dimana kurikulum merdeka
belajar yang di maksud adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakulikuler yang beragam dimana
konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan
menguatkan kompotensi.Guru memiliki keleluasan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga
pembelajaran dapat di sesuaikan dengan kebutuhan dan minat belajar peserta didik.Projek untuk
menguatkan pencapaian profil belajar pancasila dinkembangkan berdasarkan tema tertentu yang di
tetapkan oleh pemerintah , projek tersebut tidak di arahkan untuk mencapai target capaian
pembelajaran tertentu , sehingga tidak terikat pada pada konten mata pembelajaran. Penulis
menyadari bahwa setiap metode pasti memiliki kelebihan dan kekurangan untuk itu dalam
menggunakan metode ini untuk itu hambatan yang penulis temui selama menggunakan metode loose
part ini terhadap peserta didik adalah apabila metode ini di lakukan tanpa persiapan yang matang ,maka
maka ada kemungkinan tujuan -tujuan pembelajaran tidak tercapai secara maksimal sebab anak terlalu
larut dalam proses bermain apalagi penulis kurang memperhatiakan tahapan -tahapan pembelajaran
melalui metode ini..Untuk itu penulis akan lebih berusaha untuk melakukan perubahan dan perbaikan
untuk mempertahan kian motivasi belajar anak dengan metode ini dengan memperhatikan tahap
perkembangan anak yang membutuhkan wahana dalam mengenbangkan semua aspek -aspek
perkembangan peserta didik baik perkemnagan fisik, perkembangan kognitif maupun perkembangan
seni dan sosial emosionalnya.

5.d. Adapun hasil yang penulis dapatkan selama menerapkan loose part pada peserta didik selama ini
alhamdulillah telah ada perubahan yang tadinya peserta didik hanya menggunakan metode kelompok
terkadang anak terlihat jenuh namun setelah penulis menggunakan metode loose part ini kegiatan
pembelajaran peserta didik lebih terarah dan peserta didik lebih semangat dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran yang di laksanakan karena adanya berbagai ragam alat permainan yang di sediakan
sehingga 6 aspek perkembangan anak dapat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai