Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGARUH PENGELUARAN PERKAPITA PROV NTB TERHADAP


PENDAPATAN DOMESTIK REGIONAL BRUTO (ATAS HARGA
BERLAKU) PROV NTB

Dosen Pengampu : Kharisma Rindang Sejati, M.E

Disusun Oleh :

Nama : Dwi Yulia Hariyani

Nim : 200501136

Kelas : V D Ekonomi Syariah

Matkul : Ekonometrika

EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat pertolongan dan rahmat-Nya
saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengaruh Pengeluaran Perkapita Prov
NTB Terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto(Atas Harga Berlaku) Prov NTB”.
Adapun makalah ini disusun untuk memenuhi tugas UAS pada mata kuliah Ekonometrika. Dan
saya juga berterimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Ekonometrika yaitu Ibu
Kharisma Rindang Sejati, M.E

Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam menambah ilmu serta wawasan
mengenai Pengaruh Pengeluaran Perkapita Prov NTB Terhadap Pendapatan Domestik
Regional Bruto(Atas Harga Berlaku) Prov NTB. Saya menyadari bahwa didalam makalah ini
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya
kritik dan saran demi perbaikan makalah yang telah saya buat dimasa yang akan datang,
mengingat kritik dan saran nantinya akan membuat saya lebih baik lagi kedepannya. Semoga
makalah yang saya buat dapat dipahami dan bermanfaat untuk diri sendiri maupun orang yang
membacanya. Demikian yang dapat saya sampaikan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Mataram, 15 Oktober 2022

Dwi Yulia Hariyani

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ I
DAFTAR ISI ........................................................................................................................II
BAB I ................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
I. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
II. Rumusan Masalah................................................................................................. 2
III. Tujuan ................................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 3
I. Data PPKNTB( Pengeluaran Per Kapita NTB) dan PDRBNTB( Pendapatan
Domestik Regional Bruto NTB) ...................................................................................... 3
II. Teori ...................................................................................................................... 4
III. Uji Regresi ............................................................................................................. 5
IV. Uji Normality ........................................................................................................ 6
V. Uji Multikolinearitas ............................................................................................. 7
VI. Uji Heteroskedastisitas ......................................................................................... 8
VII. Uji Auto Corelasi ............................................................................................... 9
BAB III ............................................................................................................................... 10
PENUTUP .......................................................................................................................... 10
I. Kesimpulan ............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 11

II
BAB I

PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Pengeluaran perkapita adalah biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi semua anggota
rumah tangga selama sebulan dibagi dengan banyaknya anggota rumah tangga yang telah
disesuaikan dengan paritas daya beli. Data pengeluaran dapat mengungkap tentang pola
konsumsi rumah tangga secara umum menggunakan indikator proporsi pengeluaran untuk
makanan dan non makanan. Komposisi pengeluaran rumah tangga dapat dijadikan ukuran
untuk menilai tingkat kesejahteraan ekonomi penduduk, makin rendah persentase pengeluaran
untuk makanan terhadap total pengeluaran makin membaik tingkat kesejahteraan. Pengeluaran
rumah tangga dibedakan menurut kelompok makanan dan bukan makanan. Perubahan
pendapatan seseorang akan berpengaruh pada pergeseran pola pengeluaran. Semakin tinggi
pendapatan, semakin tinggi pengeluaran bukan makanan. Dengan demikian, pola pengeluaran
dapat dipakai sebagai salah satu alat untuk mengukur tingkat kesejahteraan penduduk, dimana
perubahan komposisinya digunakan sebagai petunjuk perubahan tingkat kesejahteraan.

Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar adalah jumlah nilai tambah
bruto (gross value added) yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di suatu wilayah. Nilai
tambah adalah nilai yang ditambahkan dari kombinasi faktor produksi dan bahan baku dalam
proses produksi. Penghitungan nilai tambah adalah nilai produksi (output) dikurangi biaya
antara. Nilai tambah bruto di sini mencakup komponen-komponen pendapatan faktor (upah
dan gaji, bunga, sewa tanah dan keuntungan), penyusutan dan pajak tidak langsung neto. Jadi
dengan menjumlahkan nlai tambah bruto dari masing-masing sektor dan menjumlahkan nilai
tambah bruto dari seluruh sektor tadi, akan diperoleh Produk Domestik Regional Bruto atas
dasar harga pasar.

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menentukan pengaruh pengeluaran


Perkapita terhadap Produk Domestik Regional Bruto( atas harga berlaku) di Provinsi Nusa
Tenggara Barat dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2020.

1
II. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Teori Ekonomi Pengaruh Pengeluaran Perkapita Prov NTB terhadap
Pendapatan Domestik Regional Bruto(Atas Harga Berlaku) Prov NTB ?
2. Menjelaskan Hasil Uji Regresi?
3. Menjelaskan Hasil Uji Normalitas?
4. Menjelaskan Uji Multikolinialitas?
5. Menjelaskan Uji heteroscedasticity?
6. Menjelaskan Auto Corelation?

III. Tujuan
1. Untuk mengetahui penjelaskan Teori Ekonomi Pengaruh Pengeluaran Perkapita
Prov NTB terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto(Atas Harga Berlaku)
Prov NTB
2. Untuk mengetahui penjelaskan Hasil Uji Regresi
3. Untuk mengetahui penjelaskan Hasil Uji Normalitas
4. Untuk mengetahui penjelaskan Uji Multikolinialitas
5. Untuk mengetahui penjelaskan Uji heteroscedasticity
6. Untuk mengetahui penjelaskan Auto Corelation

2
BAB II

PEMBAHASAN

I. Data PPKNTB( Pengeluaran Per Kapita NTB) dan PDRBNTB( Pendapatan


Domestik Regional Bruto NTB)

Tahun PDRBNTB PPKNTB


2010 70122726 8707
2011 68176692 8759
2012 69022233 8853
2013 73618884 895
2014 81620725 8987
2015 105664742 9241
2016 116464762 9575
2017 123822764 9877
2018 123868015 10284
2019 132500099 1064
2020 133613744 10351

3
II. Teori
Pengertian pengeluaran perkapita atau halnya dengan pengeluaran pemerintah adalah
bagian dari kebijakan fiskal, yakni suatu tindakan pemerintah untuk mengatur jalannya
perekonomian dengan cara menentukan besarnya penerimaan dan pengeluaran pemerintah tiap
tahunnya.Tujuan dari kebijakan fiskal ini adalah dalam rangka menstabilkan harga, tingkat
output maupun kesempatan kerja dan memacu pertumbuhan ekonomi.

Pengeluaran Pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi dalam hal ini adalah PDRB.
Pengeluaran Pemerintah lebih mempunyai hubungan yang kuat dengan PDRB atau
pertumbuhan ekonomi karena belanja pembangunan ditujukan untuk membiayai fungsi agent
of development dan dari pengeluaran ini akan menghasilkan kembali produk-produk yang
sangat diperlukan untuk meningkatkan kemajuan tingkat perekonomian. Pertumbuhan
ekonomi merupakan suatu proses pertumbuhan kegiatan ekonomi yang menyebabkan
terjadinya kenaikan PDRB karena adanya kenaikan output secara agregat. Kegiatan ekonomi
yang dilakukan masyarakat juga akan meningkatkan pendapatan mereka yang pada gilirannya
akan menaikkan konsumsi dan tuntutan atas penyediaan sarana dan prasarana publik.

Teori yang digunakan adalah apabila pengeluaran perkapita naik maka pendapatan
domestik regional bruto naik begitupun sebaliknya jika pengeluaran perkapita turun maka
pendapatan domestik regional bruto turun. Maka slopnya positif

a. Variabel independen (yang mempengaruhi) : Pengeluaran perkapita


b. Variabel dependen ( yang dipengaruhi) : PDRB

4
III. Uji Regresi

Dependent Variable: PDRBNTB


Method: Least Squares
Date: 10/21/22 Time: 11:33
Sample: 2010 2020
Included observations: 11

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 94381169 22489335 4.196708 0.0023


PPKNTB 696.3903 2635.227 0.264262 0.7975

R-squared 0.007700 Mean dependent var 99863217


Adjusted R-squared -0.102556 S.D. dependent var 27431872
S.E. of regression 28804196 Akaike info criterion 37.35291
Sum squared resid 7.47E+15 Schwarz criterion 37.42525
Log likelihood -203.4410 Hannan-Quinn criter. 37.30730
F-statistic 0.069834 Durbin-Watson stat 0.147397
Prob(F-statistic) 0.797530

a. Hipotesis
Ha : PPKNTB berpengaruh positif signifikan terhadap PDRBNTB
H0 : PPKNTB tidak berpengaruh positif signifikan terhadap PDRBNTB
Dari hasil uji regresi diatas didapat probnya 0.7975 > 0,05, maka Ha ditolak dan H0
diterima
b. Parameter Ekonomi
PDRBNTB = 94381169 + 696.3903 PPKNTB + e
Cara bacanya:
- Berapapun kenaikan variabel PPKNTB maka akan menaikkan PDRBNTB sebesar
94381169 juta satuan
- Setiap kenaikan satu satuan variabel PDRBNTB akan menaikkan PPKNTB sebesar
696.3903 ribu satuan

5
IV. Uji Normality
4
Series: Residuals
Sample 2010 2020
Observations 11
3
Mean 5.42e-09
Median 4848230.
2
Maximum 37377970
Minimum -32304160
Std. Dev. 27326060
1 Skewness 0.009653
Kurtosis 1.347473

0 Jarque-Bera 1.251809
-4.0e+07 -2.0e+07 0.01000 2.0e+07 4.0e+07
Probability 0.534778

 Hipotesisnya:
H0 : data terdistribusi normal
Ha : data tidak terdistribusi normal
 Syarat:
- Prob J-B stat > 0,05 maka H0 diterima
- Prob J-B stat < 0,05 maka Ha diterima

Berdasarkan hasil uji normalitas diatas nilai probability J-B stat 0.534778 > 0,05 maka
H0 diterima dan Ha ditolak artinya data terdistribusi normal.

6
V. Uji Multikolinearitas

Variance Inflation Factors


Date: 10/21/22 Time: 12:06
Sample: 2010 2020
Included observations: 11

Coefficient Uncentered Centered


Variable Variance VIF VIF

C 5.06E+14 6.705549 NA
PPKNTB 6944422. 6.705549 1.000000

 Syaratnya:
- Jika data > 10, maka data tersebut mengalami multikolinearitas
- Jika data < 10, maka data tersebut tidak mengalami multikolinearitas
Berdasarkan hasil uji multikoliaritas diatas nilai Centered VIF 1.000000 < 10, maka
data tersebut tidak mengalami multikolinearitas.

7
VI. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey


Null hypothesis: Homoskedasticity

F-statistic 0.925387 Prob. F(1,9) 0.3612


Obs*R-squared 1.025578 Prob. Chi-Square(1) 0.3112
Scaled explained SS 0.119278 Prob. Chi-Square(1) 0.7298

Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 10/21/22 Time: 12:08
Sample: 2010 2020
Included observations: 11

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 9.71E+14 3.29E+14 2.951282 0.0162


PPKNTB -3.71E+10 3.85E+10 -0.961970 0.3612

R-squared 0.093234 Mean dependent var 6.79E+14


Adjusted R-squared -0.007517 S.D. dependent var 4.20E+14
S.E. of regression 4.21E+14 Akaike info criterion 70.34936
Sum squared resid 1.60E+30 Schwarz criterion 70.42170
Log likelihood -384.9215 Hannan-Quinn criter. 70.30376
F-statistic 0.925387 Durbin-Watson stat 0.814805
Prob(F-statistic) 0.361196

 Hipotesisnya
H0 : data tidak memiliki heteroskedastisitas ( jika data > dari 0,05)
Ha : data memiliki heteroskedastisitas( jika data < dari 0,05)
Dilihat dari nilai Prob.Chi-square(1) = 0.3112 > 0,05, maka data tidak mengandung
heteroskedastisitas, artinya data tidak memiliki penyakit.

8
VII. Uji Auto Corelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:


Null hypothesis: No serial correlation at up to 2 lags

F-statistic 13.04236 Prob. F(2,7) 0.0044


Obs*R-squared 8.672641 Prob. Chi-Square(2) 0.0131

Test Equation:
Dependent Variable: RESID
Method: Least Squares
Date: 10/21/22 Time: 12:11
Sample: 2010 2020
Included observations: 11
Presample missing value lagged residuals set to zero.

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 11937647 11972096 0.997123 0.3519


PPKNTB -1345.785 1408.682 -0.955350 0.3712
RESID(-1) 1.216787 0.355949 3.418429 0.0112
RESID(-2) -0.348521 0.412811 -0.844262 0.4264

R-squared 0.788422 Mean dependent var 5.42E-09


Adjusted R-squared 0.697746 S.D. dependent var 27326060
S.E. of regression 15023229 Akaike info criterion 36.16338
Sum squared resid 1.58E+15 Schwarz criterion 36.30807
Log likelihood -194.8986 Hannan-Quinn criter. 36.07217
F-statistic 8.694906 Durbin-Watson stat 1.508955
Prob(F-statistic) 0.009269

 Hipotesisnya
Ha : Data mengandung auto corelasi( jika data < dari 0.05)
H0 : Data tidak mengandung auto corelasi( jika data > dari 0,05)
Dilihat dari nilai Prob.Chi-square(2) = 0.0131 < 0,05, maka Ha diterima dan H0
ditolak, artinya data tersebut mengalami auto corelasi.
 Pembuktian Dw dilihat dari table dw
- du : 1.3
- dL : 0.9
- dw : 1.5
dari pembuktian menggunakan table dw data tersebut tidak mengalami auto corelasi

9
BAB III

PENUTUP
I. Kesimpulan
Pengeluaran Pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi dalam hal ini adalah PDRB.
Pengeluaran Pemerintah lebih mempunyai hubungan yang kuat dengan PDRB atau
pertumbuhan ekonomi karena belanja pembangunan ditujukan untuk membiayai fungsi agent
of development dan dari pengeluaran ini akan menghasilkan kembali produk-produk yang
sangat diperlukan untuk meningkatkan kemajuan tingkat perekonomian. Teori yang digunakan
adalah apabila pengeluaran perkapita naik maka pendapatan domestik regional bruto naik
begitupun sebaliknya jika pengeluaran perkapita turun maka pendapatan domestik regional
bruto turun, Maka slopnya positif.

Hasil uji regresi menunjukkan bahwa data diatas sesuai dengan teori, hasil uji
normalitinya menunjukkan bahwa data terdistribusi normal, dari hasil uji multikolinearitas data
diatas tidak mengalami multikolinearitas, dari uji heteroskedastisitas data tidak mengandung
heteroskedastisitas atau tidak adanya penyakit, dan dari hasil uji auto corelasi data mengalami
auto corelasi, namun saat data diuji menggunakan table dw terdapat hasil data tidak mengalami
auto corelasi.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bps.go.id/subject/52/produk-domestik-regional-bruto--lapangan-usaha-.html
https://sirusa.bps.go.id/sirusa/index.php/indikator/197#:~:text=Pengeluaran%20per%20kapita
%20adalah%20biaya,disesuaikan%20dengan%20paritas%20daya%20beli
https://ntb.bps.go.id/indicator/155/214/1/pdrb-menurut-pengeluaran-atas-dasar-harga-
berlaku.html
https://ntb.bps.go.id/indicator/26/317/4/-metode-baru-pengeluaran-per-kapita-
disesuaikan.html

11

Anda mungkin juga menyukai