Anda di halaman 1dari 2

Saponifikasi

Hasil
perlakuan pengamatan
10 tetes metil salisilat + 6 ml NaOH 6M Terbentuk endapan putih
Dipanaskan dalam air mendidih 30 menit Endapan larut dan terbentuk larutan
berwarna kuning
Didinginkan+ HCl 6M Penambahan HCl dilakukan sebanyak 1 ml
hingga pH-nya asam
Diuji kertas lakmus lakmus biru berubah menjadi merah

Pembahasan
Berdasarkan hasil uji sifat kimia metil salisilat dengan penambahan natrium
hidroksida, terbentuk endapan berwarna putih dengan jumlah yang lebih banyak setelah
dipanaskan. Reaksi antara metil salisilat dan natrium hidroksida ini disebut sebagai reaksi
saponifikasi (penyabunan). Saponifikasi merupakan reaksi antara lemak (ester) dengan basa
kuat yang menghasilkan sabun dan alkohol. NaOH akan terionisasi, dan ion hidroksida akan
menyerang gugus karbonil ester menghasilkan intermediet. Kemudian terjadi pemutusan
alkoksida menghasilkan asam karboksilat. Asam karboksilat ini nantinya akan melepaskan in
hidrogen dan menangkap kation alkali dari basa kuat membentuk garam karboksilat (sabun).
Sementara itu, ion hirogen akan ditangkap oleh basa konjugat membentuk alkohol. Pada
percobaan ini, metil salisilat merupakan lemaknya dan natrium hidroksida merupakan basa
kuatnya. Sementara itu, endapan putih yang terbentuk merupakan sabun (garam metil
salisilat) dan filtratnya merupakan metanol. Apabila garam metil salisilat dieliminasi dari
filtratnya, maka aroma khas dari larutan akan hilang. Hal itu terjadi karena aroma khas pada
larutan merupakan karakter dari metil salisilat. Uji sifat kimia metil salisilat menunjukkan
bahwa metil salisilat dapat mengalami reaksi saponifikasi (penyabunan) dengan penambahan
basa kuat NaOH membentuk dua fasa, yaitu endapan berwarna putih yang merupakan garam
salisilat (sabun) dan cairan tidak berwarna (metanol). Berikut mekanisme reaksi saponifikasi
Percobaan saponifikasi ini menggunakan 10 tetes metil salisilat + 5ml NaOH 6M
yang menghasilkan endapan putih. Kemudian dipanaskan sampai endapan larut dan
ditambahkan HCl hingga pH nya asam. Penambahan HCl berfungsi untuk mengetahui
banyaknya NaOH yang tersisa dalam proses saponifikasi dan juga karena hasil mula-mula
dari reaksi saponifikasi adalah berupa karboksilat, dengan adanya penambahan HCl ini
karboksilat diubah menjadi asam karboksilat.

DAPUS
(Anonim, 2013)

(Apriyani, 2016)

(Uljannah & Safitri, 2018)

(Wibowo & Kumalasari, 2020)

(Dania & Ellen, 2020)

Anonim, A., 2013. Asam Karboksilat dan Ester. DMCA, 2 Desember, pp. 5-6. Diakses pada
tanggal 21 Oktober 2022
Apriyani, F., 2016. Sintesis Metil Salisilat. academia.edu, 1(1), p. 9. Diakses pada tanggal 21
Oktober 2022
Dania, B. & Ellen, E., 2020. Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Metil Format Kapasitas
15.000 Ton/ Tahun. unsri.ac.id, 1(1), pp. 2-4. Diakses pada tanggal 21 Oktober 2022
Uljannah, D. & Safitri, E., 2018. Pra Rencana Pabrik Pembuatan Metil Asetat dengan
Kapasitas Produksi 70.000 Ton/ Tahun. unsri.ac.id, 1(1), pp. 5-6. Diakses pada tanggal
21 Oktober 2022
Wibowo, A. A. & Kumalasari, M. F., 2020. Simulasi Pre-pressure swing distilation pada
metil asetat menggunakan chemad. polinema.ac.id, 259(2), p. 1. Diakses pada tanggal
21 Oktober 2022

Anda mungkin juga menyukai