SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Sarjana
Pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
MALANG
2018
MOTTO
“All our dreams can come true, if we have the courage to pursue them”
(Walt Disney)
i
RINGKASAN
Raisha Dian Nourmalasari, 2018. Pengembangan Ekonomi Lokal dengan Pendekatan Local
Economic Resource Development untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat (Studi Pada
Peternakan Ayam Ras Petelur di Desa Sawentar Kabupaten Blitar). Skripsi. Jurusan
Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya. Dosen Pembimbing Dr.
Abdullah Said, M.Si. 118 halaman + cxviii.
Sektor peternakan merupakan salah satu sumber daya terbesar yang ada di Indonesia dan
seharusnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Daerah dengan potensi
sumber daya peternakan terbesar adalah Kabupaten Blitar dan memiliki peran yang strategis
dalam penyediaan berbagai sumber seperti sumber pangan, sehingga memiliki dampak yang baik
bagi kemajuan perekonomian daerah. Tujuan dari pengelolaan dan pemanfaatan peternakan
untuk mencukupi kebutuhan pangan, barang, dan jasa yang berasal dari hewani secara mandiri,
dan berdaya saing untuk meningkatkan perekonomian dan untuk kesejahteraan masyarakat.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan
kualitatif. Fokus penelitian dibatasi dalam empat bagian: pembinaan yang dilakukan pemerintah
daerah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dilihat dari pendekatan Local Economi
Resource Development dibidang (1) sumber daya manusia (2) kesehatan hewan (3) pemasaran
(4) teknologi. Sumber data yang di dapat melalui data primer dan sekunder. Teknik
pengumpulan data yaitu dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang
digunakan adalah model analisis data interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, penyajian
data, kondensasi data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini dalam pembinaan yang dilakukan pemerintah daerah untuk
mengembangkan sumber daya lokal, pemerintah, masyarakat dan swasta bekerjasama dalam
mengembangkan peternakan ayam petelur di Desa Sawentar Kabupaten Blitar menggunakan
metode pengembangan ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat. Pengembangan ini terdiri
dari pengembangan sumber daya manusia, kesehatan hewan, pemasaran, dan teknologi yang
keseluruhannya diterapkan pada pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah untuk
meningkatkan peternakan ini.
Penelitan ini menemukan bahwa pemerintah daerah Kabupaten Blitar dalam pembinaan
yang dilakukan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sudah baik, ini ditunjukkan bahwa
pemerintah daerah berkomitmen dan menerapkan metode yang ada, didukung dengan adanya
rencana strategis dari pemerintah pusat, terjalinnya kerjasama antar stakeholder serta masyarakat
yang memiliki pengetahuan luas tentang peternakan. Namun, dalam pelaksanaannya Dinas
peternakan menemukan permasalahan seperti terbatasnya sumber daya manusia atau pemateri
untuk membina masyarakat, rendahnya pengetahuan tentang kesehatan hewan dan masyarakat
yang kurang menerima akan adanya teknologi inovasi baru. Oleh karena itu agar pengembangan
ekonomi lokal berjalan dengan baik maka penyediaan dinas diharapkan mampu menyelesaikan
permasalahan tersebut.
Kata Kunci: peternakan, ekonomi lokal, LERD
SUMMARY
Raisha Dian Nourmalasari, 2018. Local Economic Development with a Local Economic
Resource Development Approach to Improve Community Economy (Study on Laying
Chicken Farming in Sawentar Village, Blitar Regency). Undergraduate Thesis. Department of
Public Administration, Faculty of Administrative Science, Brawijaya University. Advisor
Lecturer: Dr. Abdullah Said, M.Sc. 118 pages + cxviii.
The livestock sector is one of the biggest resources in Indonesia and should be able to improve
the welfare of the Indonesian people. The region with the biggest livestock resource potential is
Blitar Regency and has a strategic role in providing various sources such as food sources, so that
it has a good impact on regional economic progress. The purpose of the management and
utilization of livestock to meet the needs of food, goods and services originating from animals
independently, and to be competitive to improve the economy and for the welfare of the
community.
This study uses descriptive research using a qualitative approach. The focus of the research is
limited to four parts: the guidance made by the regional government to improve the community's
economy can be seen from the Local Ecosystem Resource Development approach in the field of
(1) human resources (2) animal health (3) marketing (4) technology. Data sources obtained
through primary and secondary data. Data collection techniques are by interview, observation,
and documentation. Data analysis used is an interactive data analysis model consisting of data
collection, data presentation, data condensation, and conclusion drawing.
The results of this study in coaching carried out by local governments to develop local resources,
government, society and the private sector in collaboration in developing laying hens farms in
Sawentar Village, Blitar Regency, use local economic development methods and community
welfare. This development consists of human resource development, animal health, marketing,
and technology which are all applied to the guidance carried out by the government to improve
this farm.
This research found that the local government of Blitar Regency in the development carried out
to improve the economy of the community was good, it was shown that the local government
was committed and applied the existing methods, supported by the strategic plan of the central
government, the establishment of cooperation between stakeholders and the community that has
broad knowledge about livestock. However, in its implementation the Animal Husbandry
Department found problems such as limited human resources or speakers to foster the
community, lack of knowledge about animal health and people who were less accepting of new
innovation technologies. Therefore, in order for local economic development to run properly, the
provision of services is expected to be able to solve these problems.
Keywords: livestock, local economy, LERD
HALAMAN PERSEMBAHAN
memberikan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya kepada penulis dalam setiap langkah pengerjaan
skripsi ini. Saya mempersembahkan skripsi ini kepada Sang Inspirator dalam hidup saya, Bapak
Sigit Prasetyo. Kepada beliau yang selalu bekerja keras dalam menghidupi pendidikan anak-
anaknya dan tidak pernah sekalipun mendengar keluh kesahnya. Serta kepada sosok perempuan
yang saya kagumi, Ibu Heny Wastuti. Seorang Ibu yang selalu mendoakan anak-anaknya demi
kesuksesan di dunia dan di akhirat. Terimakasih teruntuk saudara-saudara saya, Dyah Intan
Syahida dan sarah Jauzaa Nabila, yang selalu menghibur saya ketika saya mengalami
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
Meningkatkan ekonomi Masyarakat (Studi pada Peternakan Ayam Ras Petelur di Desa
Sawentar kabupaten Blitar).”. Skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat
untuk mendapatkan gelar sarjana Administrasi Publik pada prodi Ilmu Administrasi Publik,
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan
1. Bapak Prof. Dr. Bambang Supriyono, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
2. Bapak Drs. Andy Fefta Wijaya, MDA, Ph.D selaku Ketua Jurusan Administrasi
3. Bapak Dr. Fadillah Amin, M.AP., Ph.D selaku Ketua Program Studi Ilmu
4. Bapak Dr. Abdullah Said, M.Si selaku Pembimbing utama skripsi yang telah
meluangkan waktu serta sabar dan ikhlas memberi bimbingan serta banyak masukan
6. Bapak dan Ibu yang berada di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar
7. Bapak Sigit, Bapak Hidayat dan Bapak Rasyid Ridha yang senantiasa mengarahkan,
berlangsung
8. Saudari-saudariku tercinta yaitu Dyah Intan Syahida dan Sarah Jauzaa Nabila serta
9. Ardi Rais yang selalu sabar mendengarkan keluh kesah selama mengerjakan skripsi
10. Sahabat-sahabatku yaitu (Lakshita Dwita, Sehan Aries Angraini, Huwaina Lutfita,
Egi Surachmah dan Diah Adhelia), serta teman-teman Administrasi Publik 2014
yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah memberikan semangat, doa serta
11. Bagi semua pihak yang telah membantu dan berkontribusi dalam penyusunan skripsi
ini
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan sehingga kritik
dan saran yang bersifat membangun akan sangat diharapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak
yang membutuhkan.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
MOTTO............................................................................................................. ii
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI............................................................... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI................................................. iv
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI............................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................... vi
RINGKASAN ...................................................................................................vii
SUMMARY....................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix
DAFTAR ISI .....................................................................................................xii
DAFTAR TABEL.............................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................xvi
xii
B. Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) ...............................................................
13
1. Pengertian Pengembangan Ekonomi Lokal .................................................
13
2. Tujun dan Sasaran Pengembangan Ekonomi Lokal .....................................
16
3. Indikator Keberhasilan Pengembangan Ekonomi Lokal ..............................
18
4. Tahapan dan Langkah Revitalisasi PEL........................................................
19
C. Local Economic Resource Development ............................................................
23
D. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) ..................................... 33
1. Pengertian MSDM.........................................................................................
33
2. Tujuan MSDM ..............................................................................................
34
E. Pemberdayaan Masyarakat .................................................................. 35
xiii
2. Kesehatan Hewan…………………………………………………. 62
3. Pemasaran…………………………………………………………. 68
4. Teknologi………………………………………………………….. 71
C. Analisis Data Fokus Penelitian ...........................................................................
75
1. Sumber Daya Manusia…………………………………………….. 76
2. Kesehatan Hewan…………………………………………………. 81
3. Pemasaran…………………………………………………………. 84
4. Teknologi………………………………………………………….. 86
BAB V PENUTUP............................................................................................93
A. Kesimpulan .........................................................................................................
96
B. Saran .........................................................................................................91
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Populasi dan Produksi Ayam Ras Petelur Provinsi Jawa Timur .........................
5
Tabel 2. Perbedaan LED dan LERD ..................................................................................
27
Tabel 3. Sumber Pendapatan Masyarakat Desa Sawentar .................................................
55
Tabel 4. Populasi Hewan Ternak Desa Sawentar Tahun 2016 ..........................................
56
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
perubahan yang terus menerus untuk menuju keadaan yang lebih baik
baru dan lebih baik dari sebelumnya. Pembangunan terus berlanjut dan
terencana yang akan terus berkembang menuju ke arah yang lebih baik.
1
2
kebijakam dari sumber daya manusia pemerintah daerah yang mampu merespon
pembangunan suatu daerah tidak hanya dimonopoli oleh aktor-aktor kebijakan ekskutif
(pemerintahan provinsi, pemerintah kabupaten dan kota) dan legislatif (anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah) saja, melainkan terdapat peranan dari seluruh masyarakat
pembangunan daerah itu sendiri. Pembangunan desa merupakan bagian penting dalam
kabupaten, kecamatam, dan desa. Lahirnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang
pemerintahan daerah, maka semakin kuat posisi daerah untuk mengatur dan memajukan
daerah, karena setiap daerah memiliki karakteristik baik sosial, budaya, dan geografis
yang berbeda. Maka, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
pemerintahan daerah, pemerintah dituntut membuat kebijakan yang sesuai dengan potensi
Strategi pengembangan ekonomi daerah yang tepat diharapkan mampu menggali potensi
ekonomi produktif yang berdaya saing sekaligus berbasis sumber daya daerah.
bertumpu pada sumberdaya lokal ini dikenal sebagai konsep pengembangan ekonomi
lokal. Pendekatan konsep pengembangan ekonomi lokal ini memberikan peluang kepada
masyarakat untuk berperan dan berinisiativ dalam mengolah sumberdaya lokal, baik
sejahtera. Pengembangan ekonomi yang bertumpu pada sumberdaya lokal seperti ini
diharapkan mampu menyerap tenaga kerja dari masyarakat lokal dan menciptakan
lapangan kerja baru yang berdampak pada meningkatnya perekonomian lokal, sehingga
dan swasta dalam pengembangan wilayah melalui pemanfaatan sumber daya lokal.
Kemajuan pembangunan tidak terlepas dari peran sektor peternakan. Sektor peternakan
merupakan salah satu sumber daya terbesar yang ada di Indonesia dan seharusnya dapat
4
peternakan terbesar adalah Kabupaten Blitar dan memiliki peran yang strategia dalam
penyediaan berbagai sumber seperti sumber pangan, sehingga memiliki dampak yang
baik bagi kemajuan perekonomian daerah. Tujuan dari pengelolaan dan pemanfaatan
peternakan untuk mencukupi kebutuhan pangan, barang, dan jasa yang berasal dari
hewani secara mandiri, dan berdaya saing untuk meningkatkan perekonomian dan untuk
kesejahteraan masyarakat. Saat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui BUMD PT
Food Station Tjipinang Jaya menjalin kerja sama dengan Kabupaten Blitar untuk
memasok telur ayam bagi Jakarta. Blitar diharapkan dapat membantu menyediakan
kebutuhan telur di Jakarta yang mecapai 260ton/hari. Tujuan kerja sama bukan hanya
untuk menstabilkan suplai tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan pokok yang tidak
boleh kekurangan karena akan berdampak pada nasional (Detik Finance, 09 Juli 2018).
Desa Sawentar, Kabupaten Blitar yang merupakan desa yang sebagian besar
penduduknya adalah peternak. Usaha peternakan ini memiliki peran strategis dalam
yang dimiliki Kabupaten Blitar terutama Desa Sawentar yang masyarakatnya sebagian
besar adalah petrrnak ayam petelur dapat mencukupi kebutuhan komoditas pangan
nasional setiap tahunnya dan memberikan kontribusi yang baik terhadap perekonomian di
Desa Sawentar.
5
Tabel 1.
Populasi dan Produksi Ayam Ras Petelur Provinsi Jawa Timur
Produksi Telur
Tahun Populasi Jumlah Ayam (ekor)
(Ton)
2013 293.532 43.066.361
2014 291.399 41.156.842
2015 390.055 43.221.466
2016 445.793 45.880.658
2017 455.600 46.431.226
Sumber: pertanian.go.id diakses pada 25 januari 2018
Tabel 1 diatas, menunjukkan bahwa produksi telur di Provinsi Jawa Timur dapat
dikatakan tinggi dalam kurun waktu 5 tahun. Pada tahun 2015 mengalami penurunan
populasi dan produksi namun pada 2015 meningkat lagi. Populasi dan produksi tertinggi
konsep (LERD) lebih berorientasi pada sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia
di suatu wilayah dengan mengedepankan kemitraan antar stakeholder yang harus terlibat
kurangnnya binaan dari desa, sehingga mereka kurang mendapatkan pengetahuan tentang
peternakan mulai dari pengembangan sumber daya manusia, kesehatan hewan ternak,
pemasaran hasil produk ternak serta teknologi dalam peternakan. Permasalahan dalam
sumber daya manusia berupa masyarakat kurang mengetahui tentang dunia peternakan
yang baik dan benar sesuai dengan standar pemerintah. Permasalahan kesehatan hewan
6
ternak yang masyarakatnya perlu pembinaan tentang pentingnya kesehatan hewan ternak
untuk memiliki hewan ternak yang bebas penyakit dan produktif. Permasalahan
pemasaran yang kurang relasi dan kurang lahan untuk memasarkan sehingga kurang
gambaran terhadap teknologi inovasi baru untuk mengurangi kerugian dan dapat
B. Rumusan Masalah
Development (LERD)?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
Development (LERD).
D. Kontribusi Penelitian
1. Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan dalam studi
administrasi publik dan sebagai masukan untuk peneliti selanjutnya yang memiliki
2. Praktis
masyarakat.
c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan pembanding bagi peneliti
selanjutnya.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini berisi tentang isi dari masing-masing bab yang
bertujuan agar sesuatu yang dibahas dalam penelitian ini dapat diketahui secara jelas.
Secara garis besar skripsi ini terbagi dalam lima bab dengan urutan sebagai berikut:
8
BAB I: PENDAHULUAN
Bab pendahuluan berisikan megenai latar belakag yang diambil peneliti dengan
permasalahan yang terjadi. Dalam latar belakang berisikan rumusan masalah yang akan
dibahas dan tujuan penelitian serta kontribusi penelitian serta sistematika penulisan pada
skripsi ini.
Menjabarkan teori-teori dan temuan dari beberapa jurnal dan buku yang berkaitan
Berisi mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini,
meliputi: jenis penelitian, fokus penelitian, pemilihan lokasi dna situs penelitian, sumber
Bab ini memuat tentang hasil penelitian serta menganalisis penyajian data
BAB V: PENUTUP
Bab ini memuat kesimpulan dan saran. Kesimpulan disini merupakan garis besar
dari hasil pembahasan yang bersesuaian tujuan penulisan, sedangkan saran merupakan
sumbangan pemikiran dari penulis yang dapat diberikan sebagai masukan bagi pihak-
TINJAUAN PUSTAKA
A. Administrasi Pembangunan
dan sadar dengan tujuan yang telah ditetapkan melalui usaha kelompok untuk
menuju perubahan yang lebih baik dan untuk mencapai modernitas dalam
tujuan yang dilakukan secara sadar dan terencana yang dianggap lebih baik
sarana untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan melalui usaha
sadar yang ditempuh oleh suatu bangsa atau negara untuk mencapai
10
11
lebih baik untuk suatu masyarakat di masa depan atau berorientasi masa
untuk membuka wawasan dan kesadaran warga akanarah dan cita-cita yang
lebih baik.
perekonomian daerah.
istiadat dan agamanya, bagi usahanya, dan bagi harga dirinya sebagai
manusia. Semua jaminan tersebut tidak dapat diperoleh dari luar sistem
diupayakan dari sistem masyarakat itu sendiri yang kerap kali disebut
lokal, baik itu kekuatan lokasi, sumber daya alam, sumber daya manusia,
indikator, yaitu:
PEL
PEL.
PEL : < 50% buruk, 50-75% baik, > 75% sangat baik dan peta
PEL.
Daerah.
PEL.
d. Pelaksanaan PEL
berkelanjutan.
lokal, hal ini disampaikan oleh Said (2016) dalam materi ppt Konsep
yang tergabung dalam suatu kelompok yang memiliki kerjasama dengan pihak
pelaku usaha atau dengan pihak lain yang memiliki tujuan untuk menciptakan
1989).
Unsur yang harus ditonjolkan adalah unsur lokal yang merupakan karakteristik
sangat pro terhadap investasi dan pertumbuhan wilayah secara general, namun
pada kemampuan dan kemauan aktif manusia lokal, maka keefektifan konsep
LED LERD
Proses pembangunan ekonomi
dimana pemerintah, swasta, dan
masyarakat berperan aktif untuk
mengelola sumber daya lokal Suatu kelompok yang mengelola suatu
untuk menciptakan lapangan wilayah sesuai dengan sumberdaya yang
Pengertian
pekerjaan dan memberikan ada dengan unsur yang ditonjolkan
stimulus pada pertumbuhan adalah unsur lokal.
ekonomi di wilayahnya
lokal dengan koordinasi atau kerjasama yang berperan penting dalam proses
ekonomi lokal. Said (2016) menjelaskan bahwa peran yang dimaksud mencakup
peran aktif dalam proses maupun aktor yang berperan sebagai pendukung
LERD, Said (2016) menjelaskan ada beberapa aktor yang terlibat dalam proses
ini adalah:
pelaksanaannya.
29
2. Kelompok Sasaran
kelompok sasaran meliputi pelaku usaha lokal, pelaku usaha baru, dan
investor luar. Pelaku usaha lokal terdiri dari modal, promosi, peningkatan
Perluasan Ekonomi
Pemberdayaan Masyarakat
Pembangunan Wilayah
dan pengembangan komunitas
pengurangan kemiskinan.
31
ruang PEL, jaringan usaha antar sentra, dan sistem industri berkelanjutan.
serangkaian kegiatan yang dikoordinasi oleh aktor yang terlibat dalam usaha
daya manusia (MSDM) menjadi bagian dari manajemen yang fokus pada
perusahaan.
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efesien membantu
suatu perusahaan secara efektif dan efesien agar dapat membantu terwujudnya
masyarakat.
tujuan dan akhir suatu proses, melainkan suatu perangkat atau alat
sebab itu, suatu unit atau bagian manajemen sumber daya di suatu
tersebut.
34
Dengan kata lain setiap sumber daya manusia atau karyawan dalam
E. Pemberdayaan Masyarakat
manusia.
proses pemberian daya kepada pihak yang kurang atau belum berdaya
menuju keberdayaan. Proses akan merujuk pada suatu tindakan nyata yang
2004:77)
suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
38
39
B. Fokus Penelitian
dilakukan lebih terarah kepada tujuan dan juga dapat menyaring data dan
informasi yang lebih akurat. Selain itu juga memberi batasan dalam penelitian
tenaga, dana dan waktu. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka yang menjadi
lokal yang dilihat dari beberapa kelembagaan dan actor pengembang sumber
daya lokal dengan koordinasi atau kerjasama yang berperan penting dalam
mencakup aktor yang berperan aktif dan aktor yang berperan sebagai
bidang:
b. Kesehatan Hewan
c. Pemasaran
d. Teknologi
peternakan yang besar yaitu pada peternakan ayam ras petelur yang ada di
Kabupaten Blitar.
mengetahui keadaan dari obyek yang akan diteliti, yaitu pada masyarakat dan
penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis data kualitatif dari
1. Sumber Primer
2. Bapak Tuhu Aneng P. sebagai staf penata muda bidang budidaya dan
3. Ibu Yully Erawati sebagai staf penata muda bidang budidaya dan
Blitar.
7. Ibu Somini dan Bapak Saat Ahmadi sebagai masyarakat dan pegawai
2. Sumber Sekunder
ini dapat berupa hasil pengolahan lebih lanjut dari data primer yang
disajikan dalam bentuk lain atau dari orang lain (Sugiyono, 2012:225). Data
ini digunakan untuk mendukung infomasi dari data primer yang diperoleh
juga menggunakan data sekunder hasil dari catatan resmi, mkalah serta
sekunder ini dapat diperoleh dari publikasi, otentik baik dari pemerintah
ini berupa dokumen, catatan resmi, yang berhubungan dengan LERD antara
Kabupaten Blitar Dalam Angka, dan RPJMD Kabupaten Blitar tahun 2016-
2021.
Menurut Sugiyono (2014:225) bila dilihat dari segi cara atau teknik
data merupakan langkah paling strategis dalam penelitian, karena tujuan dari
maka peneliti tidak akan mendapat data yang memenuhi standar data yang
a) Wawancara
melalui tanya jawab antara penulis dengan petugas yang berwenang yang
alat batu perekam suara untuk merekam informan. Pihak yang terkait
peternak.
b) Observasi
c) Dokumentasi
F. Instrumen penelitian
tujuan penelitian.
wawancara.
G. Analisis data
melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu untuk mendapat data yang
diperlukan.
permasalahan yang ada dan untuk mencapai tujuan akhir dari penelitian
memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
yang akan diceritakan kepada orang lain. Analisis dalam penelitian kualitatif
digunakan oleh Miles, Huberman, dan Saldana (2014:33), analisis terdiri dari
dengan penelitian.
49
Tahap penyajian data dalam penelitian ini disajikan dalm bentuk naratif
disajikan dalam bentuk naratif yang merupakan hasil wawancara dengan para
tindakan lebih jauh yang didasarkan atas pemahaman yang didapat dari
penyajian data yang telah ada, karena dengan hanya menyajikan data akan
sulit untuk memahami apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan. Hal ini
dilakukan agar memudahkan bagi peneliti untuk bisa melihat gambaran secara
kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan diverifikasi. Data yang diperoleh dari
50
mana yang relevan dan mana yang tidak relevan dengan permasalahan dan
terhadap data tersebut. Dari hasil data yang dikumpulkan dan dianalisa itu
PEMBAHASAN
Blitar merupakan salah satu daerah yang terletak di Jawa Timur. Blitar
dibagi menjadi dua wilayah yaitu Kota dan Kabupaten, secara geografis
kabupaten Blitar terletak pada 111 40’ – 112 10 BT dan 7 58-8 9’51 LS berada di
Barat daya Ibu Kota Propinsi Jawa Timur yaitu Surabaya. Kabupaten Blitar
memiliki luas wilayah sebesar 1.588,79 km² dan terdapat sungai Brantas yang
membelah wilayah Kabupaten Blitar menjadi dua, yaitu kawasan Blitar selatan
Blitar sangat bervariasi, yaitu mulai dari daratan, bergelombang hingga berbukit.
77.040 dengan jumlah kepadatan penduduk 1.367 jiwa. Memiliki 25.742 keluarga
51
52
Meter dari Permukaan Air Laut yang memiliki luas wilayah kecamatan 55.55
Desa Sawentar 19.40 km² dan memiliki jarak 3.50 km kearah kantor kecamatan
53
Status desa atau kelurahan 1 dengan ketinggian 134 meter diatas permukaan laut.
Desa Sawentar memiliki satu kepala desa atau lurah satu sekertaris desa dengan Pak
Rudiono, dan empat kepala dusun atau lingkungan. Bagian kepala urusan
Jumlah penduduk banyaknya rumah tangga dan kepala keluarga serta sex
12.949 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 6.640 jiwa dan perempuan 6.309
jiwa. Kepadatan Desa Sawentar luas desa 19.40 km², maka total kepadatan
penduduknya 667 jiwa/km². Jumlah keluarga 4.142 keluarga, jumlah rumah tangga
3.555, jumlah rata-rata rumah tangga 3.64 per rumahtangga. Seluruh penduduk di
Desa Sawentar adalah penduduk pribumi dengan 6.640 laki-laki dan 6.309
adalah 3.453 dengan rincian laki-laki 1.675 dan perempuan 1.778. Total usia
dewasa 9.496 dengan rincian 4.965 laki-laki dan 4.531 perempuan (Sumber:
Sumber
Jumlah Sumber Pendapatan
Pendapatan Jumlah
Orang Masyarakat
Masyarakat Orang
TNI/Polri 14 Peternak 228
Pegawa
108 Perikanan Darat 17
Pemerintah
Pegawai Swasta 108 Industri/Percetakan 268
Pensiunan 71 Perdagangan 272
Petani 1.499 Pertukangan 52
Buruh Tani 720 Angkutan 44
Jasa-Jasa 135
Sumber: Kecamatan Kanigogo Dalam Angka 2017 (diakses pada Mei 2018)
memiliki sumber pendapatan dari bidang pertanian, karena profesi bidang pertanian
sudah dilakukan sejak zaman dahulu kala, sejalan dengan yang disampaikan oleh Pak
“Adanya peternakan ayam peterlur di desa ini sejak tahun 1980an. Selain itu
masyarakatnya ada juga yang berprofesi sebagai petani, buruh tani, pengrajin
bata merah, dan ada peternakan ayam potong mulai 5 tahun belakangan”
Peternakan di Desa Sawentar sudah mulai banyak beberapa tahun terakhir,
mulai dari peternakan hewan besar, peternakan hewan kecil, dan peternakah unggas.
Jumlah
Jenis Ternak Ekor
Sapi Potong 1.334
Sapi Perah 62
Kambing 870
Domba 46
Kelinci 98
Ayam Buras 21.43
Ayam Pedaging 23.1
Ayam Ras
Petelur 259.535
Itik 3.225
Sumber: Kecamatan Kanigoro Dalam Angka 2017 (diakses pada Mei 2018)
Sawentar adalah populasi Ayam Ras Petelur. Karena Sektor peternakan terutama
ayam ras petelur memiliki peran yang strategis dalam penyediaan berbagai sumber
Penyuluh atau pembina adalah orang yang memiliki peran, tugas, atau profesi
peternak sasaran. Selain itu, berusaha untuk mengetahui apa yang dibutuhkan dan
apa saja yang memuaskan sasaran dari pelayanan yang diberikannya. Seorang
Penyuluhan berupa pembinaan dan pelatihan adalah salah satu usaha untuk
kearah usaha beternak dan kesejahteraan hidup yang lebih baik. Kondisi seperti
itu dapat dicapai apabila penyuluh peternakan bisa saling melengkapi antara
Pada hakekatnya tugas dan fungsi dinas peternakan dan perikanan sebagai
dalam meningkatkan sinergi antar pelaku usaha, penciptaan iklim usaha yang
pelaksanaan promosi dan pemasaran dan perlindungan harga dan produk hewan
bahwa penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku
usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya
15.170.000 ekor pada tahun 2016 meningkat sebesar 1,32 persen dibandingkan
tahun sebelumnya. Untuk ayam ras pedaging, tetap yaitu 965.600 ekor pada tahun
2016. Maka dari itu, pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk
Yd (L-52th)
unggas.
Sawentar, Rd (L-53):
2. Kesehatan Hewan
yd (L, 52th):
Tanggal Lokasi
22/2/2017 Kec Srengat
7/3/2017 Ds. Kotes Kec. Gandusari
21/3/2017 Ds. Kendalrejo Kec. Talun
4/4/2017 Ds. Sukorame Kec. Binangun
3/8/2017 Kec. Panggungrejo
24/10/2017 Kec. Garum
27/10/2017 Kel. Garum
3/11/2017 Kec. Ponggok
27/11/2017 Ds. Sawentar
5/12/2017 Ds. Jaten Kec. Wonodadi
Sumber: Laporan Kegiatan Pelaksanaan Kesehatan Hewan Terpadu tahun 2017
Sawentar:
66
sehat. Pelatihan yang diberikan dinas kepada para peternak tentu ada skala
masyarakat dan di publikasi melalui media masa, media cetak, radio dan
dari dinas.
67
3. Pemasaran
fasilitas pameran atau pasar murah produk pasca panen yang dilakukan
juga beragama Islam akan mempunyai tradisi yang sama yaitu Idul
Idul Fitri. Kenaikan harga bahan pokok pangan menjelang Hari Raya
Idul Fitri ini bahkan sangat drastis untuk beberapa jenis bahan pokok.
miskin.
Tahun 2017. Bentuk kegiatan ini yaitu penjualan bahan pokok pangan
Tahun 2017 ini yaitu menjual telur ayam ras dengan harga produsen
(harga kandang).
pokok pangan menjelang Hari Raya Idul Fitri Tahun 2017 dan
69
miskin pada waktu menjelang Hari Raya Idul Fitri. Berikut tabel
Tabel 7. Pelaksanaan kegiatan pasar murah Kabupaten Blitar menjelang Idul Fitri 2017.
Jml.
Jml. Paket
Tanggal Pelaksanaan Kecamatan Lokasi Paket
disediakan
terjual
paket dan memiliki jumlah paket terbanyak yang terjual adalah 1.366
paket. Agenda tahunan ini, Dinas Peternakan tidak terlalu ikut ambil
tersebut.
4. Teknologi
dan kemajuan teknologi saat ini, di era globalisasi ini maka kita
lebih efektif dan efisien. Sebagai upaya yang paling mudah dan tepat
tepat guna agar sesuai dengan potensi bidang usaha yang dituju.
Inovasi baru yang hadir menimbulkan pro dan kontra dengan alasan
memberi pakan ini, sebagian para pelaku usaha masih terdapat yang
efisien. Selain itu jika di lihat dari tuntutan usaha untuk menghasikan
72
jumlah produksi yang lebih banyak tentu para peternak akan sangat
sebagai wadah jatuhnya pakan yang telah dicetak agar tidak jatuh ke
Gambar 7. Hopper
Sumber: Dokumentasi Penulis
73
lebih untuk mencapai tujuan bersama yang dilakukan secara rasional. Ruang
manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
potensi lokal yang sudah ada. Hal ini menyebabkan berkurangnya kemiskinan
dihadapi.
adalah pelaku usaha lokal, pelaku usaha baru, dan investor luar
sudah tertata. Pelaku usaha baru yaitu masyarakat desa yang baru
yang ikut serta dalam penyuluhan, tetapi tetap saja masih kurang
2. Kesehatan Hewan
antara peternak dan perusahaan atau poultry shop. Pada pola non-
3. Pemasaran
pameran atau pasar murah yang dilakukan saat menjelang Idul Fitri
4. Teknologi
pakan.
anak ayam (DOC) hingga umur satu bulan diberikan pakan dedak
padi. Pemberian pakan danair minum dilakukan dua kali dalam satu
hari, yaitu pagi hari antara pukul 07.00 – 08.00 dan sore hari antara
pukul 15.00 – 16.00 WIB dengan jumlah rata-rata 80-100 gram per
ekor per hari. Kebutuhan air minum yang diberikan yaitu pada pagi
dan sore hari dengan jumlah 3⁄4 dari volume tempat minum ayam.
pendapatan mereka.
efektif.
Sawentar.
PENUTUP
A. Kesimpulan
92
93
Kabupaten Blitar.
2. Kesehatan Hewan
telah ditetapkan.
3. Pemasaran
pameran atau bazar produk pasca panen yang dilakukan setahun dua kali.
pasca panen mereka dan setiap periode dengan kelompok yang berbeda-
beda agar dapat merasakan fasilitas dari dinas atau pemerintah daerah.
94
4. Teknologi
dengan efektif dan efisien. Sebagai upaya yang paling mudah dan tepat
guna agar sesuai dengan potensi bidang usaha yang dituju. Inovasi baru
yang hadir menimbulkan pro dan kontra dengan alasan besarnya biaya,
bagi masyarakat kecil dalam kesempatan kerja dan usaha dan perluasan
keluarga.
B. Saran
daerah:
dari pemerintah.
kegiatannya pada tingkat antar kota tidak hanya pada lingkup kabupaten
tradisional.
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Didin, S. (2010). Ekonomi Politik dan Pembangunan: Teori, Kritik, dan Solusi bagi
Indonesia dan Negara sedang Berkembang. Bogor: PT. Penerbit IPB Press.
Uhaindodan Offset.
Kabupaten Kediri.
Pelajar.
Kotler, Phillip. 2009. Managemen Pemasaran. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama
97
N., Ilham., & Y., Yusdja. (2010). Dampak Flu Burung terhadap Produksi Unggas
N., Ilham., Y., Yusdja., E., Basuno., E.,Martindah., & RAD, S. (2013). Penilaian
Said, 2016. "Konsep Sumber-Sumber Ekonomi Lokal (LERD)" (dalam materi ppt).
Gaya Media.
98
Lampiran 1
99
Lampiran 2
Pedoman Wawancara
Pertanyaan
No
Wawancara Responden Substansi
Apakah dinas
peternakan
memberikan
pelatihan kepada
Pengurus Dinas
peternak yang
Peternakan dan Menjawab fokus tentang
1 sudah jalan maupun
Perikanan Kabupaten SDM
yang akan memulai
Blitar
usaha dalam bentuk
seminar atau
penyuluhan atau
praktek langsung?
Apakah
memberikan
pelatihan hanya
pada desa yang
memiliki Pengurus Dinas
peternakan atau Peternakan dan Menjawab fokus tentang
yang tidak Perikanan Kabupaten SDM
memiliki Blitar
peternakan? Dalam
artian untuk seluruh
desa atau pada desa
2 tertentu?
Apakah dinas
terlibat dalam Pengurus Dinas
pemasaran atau Peternakan dan Menjawab fokus tentang
promosi hasil Perikanan Kabupaten pemasaran
produksi Blitar
3 peternakan?
Apakah dinas
memberikan Pengurus Dinas
informasi tentang Peternakan dan Menjawab fokus tentang
inovasi terbaru Perikanan Kabupaten teknologi
tentang teknologi Blitar
4 dalam
100
meningkatkan hasil
produksi?
Apakah dinas
melakukan Pengurus Dinas
monitoring pada Peternakan dan Menjawab fokus tentang
peternak terhadap Perikanan Kabupaten kesehatan hewan
kesehatan hewan Blitar
5 ternak?
Bagaimana cara Pengurus Dinas
pembinaan yang Peternakan dan Menjawab fokus tentang
dilakukan Dinas Perikanan Kabupaten SDM
6 mengenai SDM? Blitar
Bagaimana cara
pembinaan yang Pengurus Dinas
dilakukan Dinas Peternakan dan Menjawab fokus tentang
mengenai Perikanan Kabupaten kesehatan hewan
kesehatan hewan Blitar
7 ternak?
Bagaimana cara
pembinaan yang Pengurus Dinas
dilakukan Dinas Peternakan dan Menjawab fokus tentang
mengenai Perikanan Kabupaten pemasaran
pemasaran hasil Blitar
8 produksi?
Bagaimana cara
pembinaan yang Pengurus Dinas
dilakukan Dinas Peternakan dan Menjawab fokus tentang
mengenai teknologi Perikanan Kabupaten teknologi
baru dalam bidang Blitar
9 peternakan?
Apa respon
masyarakat yang
Pengurus Dinas
dibina? Apakah
Peternakan dan Menjawab fokus tentang
mereka melakukan
Perikanan Kabupaten SDM
hasil dari
Blitar
pembinaan atau
10 tidak?
101
Bagaimana standar Pengurus Dinas
kesehatan hewan Peternakan dan Menjawab fokus tentang
menurut dinas? Perikanan Kabupaten kesehatan hewan
11 Blitar
Apakah dari semua
pembinaan yang
dilakukan oleh
Pengurus Dinas
Dinas dapat
Peternakan dan Menjawab fokus tentang
membangun
Perikanan Kabupaten SDM
masyarakat untuk
Blitar
meningkatkan
perekonomian
12 masyarakat desa?
Bagaimana
kebijakan
pemerintah desa
untuk Perangkat Desa dan Menjawab fokus tentang
pengembangan masyarakat SDM
peternakan ayam
peterlur di desa
13 sawentar?
Apakah hanya
diperbolehkan
untuk masyarakat Perangkat Desa dan Menjawab fokus tentang
desa saja atau boleh masyarakat SDM
dari masyarakat
14 desa luar desa?
Apakah pemerintah
desa memberikan
Perangkat Desa dan Menjawab fokus tentang
pelatihan atau
masyarakat SDM
pembinaan kepada
15 masyarakat desa?
Sejak kapan desa
sawentar ini mulai
ada peternakan?
Apa saja profesi
Perangkat Desa dan Menjawab fokus tentang
yang dilakukan
masyarakat SDM
oleh masyarakat
desa selain sebagai
peternak?
16
102
Sejak tahun berapa
Pegawai dan Menjawab fokus tentang
kerja di kandang
masyarakat SDM
sebagai pekerja?
17
Sejak awal bekerja
di kandang, apakah
Menjawab fokus tentang
ada peningkatan di Pegawai dan
peningkatan ekonomi
bidang masyarakat
masyarakat
perekonomian ibu-
18 bapak-mbak?
Apakah dengan
adanya pembinaan
yang dilakukan Menjawab fokus tentang
Pegawai dan
membuat anda peningkatan ekonomi
masyarakat
ingin memiliki masyarakat
peternakan sendiri
19 di rumah?
Apakah pemerintah
desa memberikan
Pegawai dan Menjawab fokus tentang
pelatihan dan
masyarakat SDM
pembinaan terkait
20 peternakan?
Apakah dinas
memberikan
Pegawai dan Menjawab fokus tentang
pelatihan dan
masyarakat SDM
pembinaan terkait
21 peternakan?
Apakah pihak
swasta (pemilik
usaha peternakan
atau pemilik
Pegawai dan Menjawab fokus tentang
kandang)
masyarakat SDM
memberikan
pelatihan dan
pembinaan terkait
22 peternakan?
Dengan adanya
peternakan di desa Menjawab fokus tentang
Pegawai dan
ini berpengaruh peningkatan ekonomi
masyarakat
positif bagi masyarakat
23 lingkungan desa?
103
Apakah bapak
sebagai pihak
swasta atau pemilik
perusahaan Pemilik usaha dan Menjawab fokus tentang
memberikan masyarakat SDM
informasi tentang
peternakan
24 dibidang SDM?
Apakah bapak
sebagai pihak
swasta atau pemilik
perusahaan
Pemilik usaha dan Menjawab fokus tentang
memberikan
masyarakat kesehatan hewan
informasi tentang
peternakan
dibidang kesehatan
25 hewan?
Apakah bapak
sebagai pihak
swasta atau pemilik
perusahaan
Pemilik usaha dan Menjawab fokus tentang
memberikan
masyarakat pemasaran
informasi tentang
peternakan
dibidang
26 pemasaran?
Apakah bapak
sebagai pihak
swasta atau pemilik
perusahaan
memberikan Pemilik usaha dan Menjawab fokus tentang
informasi tentang masyarakat teknologi
peternakan
dibidang teknologi
di bidang
27 peternakan?
Apakah dengan
pembinaan yang
Menjawab fokus tentang
dilakukan dapat Pemilik usaha dan
peningkatan ekonomi
meningkatkan masyarakat
masyarakat
ekonomi
28 masyarakat desa?
104
Bagaimana
poultryshop
memberikan
pembinaan dan
pelatihan tentang
Pemilik usaha dan Menjawab fokus tentang
peternakan kepada
masyarakat SDM
masyarakat sebagai
dasar pengetahuan
dalam memulai
usaha peternakan
29 ayam petelur?
105
Lampiran 3
Dokumentasi Peneliti
Keterangan: Wawancara bersama bapak Yuda Satya selaku Kepala Bagian Kesehatan
Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar
Keterangan: Wawancara bersama Ibu Somini dan Bapak Saad selaku pegawai
kandang dan masyarakat Desa Sawentar dan Ibu Meisah selaku masyarakat Desa
Sawentar
106
Lampiran 4
Sumber data
Ternak Tahun 2017 oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar
107
Keterangan: Laporan Kegiatan Pelaksanaan dan Monitoring Penanganan Penyakit
Ternak Tahun 2017 oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar
108