Anda di halaman 1dari 96

PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN

PANGAN PRODUK UNGGAS


Kerusakan Pangan
a. Kerusakan Fisik
b. Kerusakan Mikrobiologis
c. Kerusakan Biologis
d. Kerusakan Kimia
Kerusakan Bahan Pangan
• Konsistensi •Penyimpangan pH
•Reaksi Browning
• Tekstur •Penggembungan kaleng ( terjadi
• Memar gas)
•Penyimpangan warna
• Berlendir •Penyimpangan cita rasa
•Penggumpalan/pengerasan pada
• Berbau busuk tepung
• Gosong •Lubang/bekas gigitan
•Candling (keretakan pada kulit
• Ketengikan telur)
Penyebab Kerusakan Pangan

• pertumbuhan dan aktifitas mikroba


• aktifitas enzim-enzim di dalam bahan pangan
• serangga parasit dan tikus
• suhu (pemanasan dan pendinginan)
• kadar air
• udara (oksigen)
• sinar
• waktu
Air dan Pengawetan
• Aw : jumlah air minimal
yang diperlukan untuk
pertumbuhan mikroba
• Kandungan air dan
aktivitas air
mempengaruhi
perkembangan reaksi
pembusukan secara kimia
dan mikrobiologi dalam
makanan
Tabel 1. Penyebab Kerusakan Pangan dan Akibatnya

Penyebab Akibat
Oksigen Oksidasi Lipida, pigmen
Kerusakan Vitamin, Protein
Uap Air Kehilangan / kerusakan vitamin
Perubahan Organoleptik
Browning
Oksidasi
Cahaya Oksidasi
Pembentukan bau
Kerusakan Vitamin
Kerusakan Pigmen
Mikroorganisme Pembentukan racun
Kehilangan Nutrisi
Keracunan
Kompresi /vibrasi Perubahan Organoleptik
Kebocoran
Bahan Kimia Off flavor
Perubahan organoleptik, kimia
Karakteristik Pangan yang Potensial mengalami
kerusakan
Mikroba
Perkembangbiakan Bakteri
Suhu dan Pertumbuhan Mikroba
Pendinginan
PENGAWETAN DENGAN PENURUNAN SUHU
PENYIMPANAN

Penurunan Suhu Penyimpanan akan


mengurangi atau mencegah kerusakan oleh
mikroba atau reaksi kimia
Keuntungan pendinginan dan pembekuan adalah :

(a) perubahan karakteristik produk yang dapat dijaga serendah-


rendahnya,
(b) perubahan sensoris akibat reaksi enzimatis atau aktivitas
mikroba sangat sedikit terjadi ,
(c) nutrisi produk dapat dipertahankan,
(d) permintaan konsumen terhadap produk-produk yang
didinginkan terus mengalami peningkatan dan banyak
bermunculan produk pangan siap saji dan siap santap yang
disimpan dalam kondisi dingin dan konsumen hanya
membutuhkan sedikit persiapan sebelum dikonsumsi
Pendinginan

 proses pengambilan panas dari produk pangan


sehingga suhu produk menjadi -1 sampai 8 oC
Pendinginan ringan (cooling) , suhu 6-15oC
Pendinginan sedang (chilling) , suhu 0 s/d 6oC
Pendinginan berat (deep chilling), suhu antara
-1 a.d. 0oC
Pembekuan

 suhu produk diturunkan sampai di bawah 0 oC


seperti -7 oC bahkan sampai -40 oC.
• Selama proses pembekuan terjadi pemindahan
panas dari bahan pangan yang bersuhu lebih
tinggi ke refrigerant yang bersuhu rendah.
• Kandungan air yang ada dalam bahan pangan
akan berubah bentuk menjadi kristal es.
Mengapa Pembekuan ?
1. Pembekuan secara umum dapat
mempertahankan nutrisi dan sifat
organoleptik dibandingkan cara pengawetan
yang lain
2. Memperpanjang umur simpan
3. Convenient – membutuhkan waktu
pemasakan yang singkat
Kerugian
• Energi yang dibutuhkan besar
Prinsip Pembekuan

• Bukan merupakan tahapan sterilisasi pangan


• Extreme cold (0o or -18oC colder):
– Mencegah pertumbuhan mikroorganisme
– Mencegah perubahan reaksi kimia dan enzimatis
Keuntungan Proses Pembekuan
• Banyak produk pangan yang dapat dibekukan
• Warna, flavor dan nutrisi tetap dapat
diperhatikan
• Kualitas tekstur lebih baik jika dibandingkan
dengan pengawetan lain
• Pembekuan membutuhkan waktu lebih cepat
dibandingkan pengawetan lain (pengeringan
atau pengalengan)
Kerugian Pembekuan
• Terjadi perubahan tekstur yang tidak
diinginkan pada beberapa bahan pangan
• Biaya investasi dan perawatan yang mahal
• Kapasitas penyimpanan tergantung dari
kapasitas freezer
Proses Pembekuan

• Suhu bahan pangan diturunkan menjadi lebih rendah dari titik


bekunya
• Supercooling : suhu air menurun di bawah titik bekunya tetapi
kemudian meningkat ke titik bekunya
• Air yang terdapat dalam bahan pangan dalam bentuk larutan,
sehingga titik bekunya di bawah titik beku air murni
• Padatan terlarut terkonsentrasi : aw turun ..... produk awet
• Beban panas (heat load) : untuk mengatasi panas sensibel
(menurunkan suhu) dan panas laten (mengubah fase cair
menjadi es)
T OC Udara pembeku

-2 -5 -10 -14 -30

% air yang membeku

Penurunan titik beku

• Titik beku daging:


oC
Kecepatan pindah panas dlm
(-1.7) – (-2.2) produk yg dibekukan
Proses Pembekuan  Kurva Pembekuan
• AB: Pangan diturunkan suhunya
di bawah titik beku (Tf), < 0oC A
• B : air tetap dlm bentuk cair Suhu
walau T<Tf  supercooling
• BC : T meningkat cepat ke Tf
saat kristal es mulai terbentuk Titik Beku air
dan panas laten kristalisasi
dilepaskan
C
• CD : panas terus dilepaskan Tf
dari produk pangan ttitik Titik beku
beku turun B
= f(waktu)
• DE: bahan terlarut menjadi
superjenuh dan mengkristal  Super cooling
Tm
titik eutetic D E Air
• EF: Proses pembekuan Titik eutetik
berlangsung hingga T= T freezer Larutan
F
Waktu
Tabel 1. Titik Beku berbagai Produk Pangan

Jenis Pangan Kadar (%) Tiik Beku (oC)


Sayur-sayuran 78 – 92 - 0,8 sd – 2,8
Buah-buahan 87 – 95 - 0,9 sd -2,7
Daging 55 – 70 - 1,7 sd – 2,2
Ikan 65 – 81 - 0,6 sd – 2,0
Susu 87 - 0,5
Telur 74 - 0,5
Perubahan Fisik yang tidak diinginkan

A. Buah dan sayuran mengalami penurunan


kerenyahan
B. Drip loss (pelelehan) pada daging dan
pangan koloid (tepung, pangan emulsi)
• Waktu pembekuan dipercepat
• Kontrol fluktuasi suhu penyimpanan
• Modifikasi pati
C. Freezer burn Akibat RH freezer rendah
• Perbaikan kemasan
• Kontrol fluktuasi suhu penyimpanan
• Penyimpanan pada RH relatif tinggi

D. Oksidasi
• Off-flavors
• Kehilangan vitamin
• Browning
E. Rekristalisasi
• Pada produk pangan, rekristalisasi utama yang
terjadi: rekristalisasi perpindahan (migratory
recrystallisation) : akibat fluktuasi suhu
• Freezer mendapat panas (akibat pintu dibuka dll)
• Suhu permukaan pangan beku : naik
• Kristal es meleleh sebagian
• Es yang meleleh: menguap ; produk dehidrasi
• Saat T turun, es yang meleleh bergabung dengan
kristal es yg ada :kristal es membesar
Tipe Freezer , Freezer terdiri atas 3 tipe dasar :

1.Tipe air-blast dimana udara dingin dialirkan


melewati produk
2.Tipe kontak atau plat dimana produk kontak
langsung dengan permukaan alat
3. Tipe immersion atau tipe spray dimana produk
dicelupkan dalam cairan refrigerant atau produk
disemprot dengan cairan refrigerant. (e.g. liquid
nitrogen, and freon, sugar or salt solutions).
TYPES OF FREEZING:
1. AIR FREEZING - Products frozen by either
"still" or "blast" forced air.
• investasi lebih murah
• "still" slowest, more changes in product
• "blast" faster, lebih umum digunakan
2. INDIRECT CONTACT - Food placed in direct
contact with cooled metal surface.
• relatif lebih cepat
• lebih mahal
3. DIRECT CONTACT - Food placed in direct
contact with refrigerant (liquid nitrogen,
"green" freon, carbon dioxide snow)
• lebih cepat
• mahal
• freeze individual food particles
• Mechanical Freezers
- Evaporate and compress the refrigerant in a
continuous cycle

• Cryogenic Systems
- Use solid and liquid CO2, N2 directly in
contact with the food
• Tipe air blast dan contact plate adalah 2 tipe
freezer yang sangat umum digunakan dalam
industri.
• Pada mulanya freezer ini hanya digunakan untuk
pembekuan bahan dengan bentuk beraturan.
Selanjutnya penggunaannya meluas pada bentuk-
bentuk yang tidak beraturan.
• Untuk mendapatkan kecepatan pembekuan yang
tinggi pada tipe air-blast maka aliran udara harus
tinggi pula.
Keuntungan pembekuan cepat adalah:

1. Critical zone lebih cepat terlewati


2. Suhu pembekuan lebih cepat tercapai, mikroba tidak sempat
beraktivitas
3. Secara ekonomis lebih menguntungkan, volume produksi lebih tinggi
4. Ukuran kristal es kecil dan seragam
5. Hasil pembekuan cepat dapat digunakan untuk semua jenis
pengolahan, sedangkan pembekuan lambat tidak
• 6. Dapat menghasilkan produk yang terkemas seragam dan menarik.
Blast freezers:
• Udara disrkulasikan pada pangan pada suhu 30ºC and -40ºC
Kecepatan aliran udara mempengaruhi ketebalan film yang
terbentuk selama pembekuan
• Pada tipe batch, produk pangan dibekukan dalam filling
cabinet
• Pada tipe continous , produk pangan berjalan dalam mesin
freezer
Tipe kontinyu
Batch Freezer

Blast Type
Rapid Freezer: Fluidized Bed
IQF: Individually Quick Frozen
• Pangan diletakkan pada tray atau belt
• Udara dingin -25 sd – 35oC dengan kecepatan
udara (2-6 m/s).
• Setiap bahan pangan kontak dengan udara
secara individual
A typical fluidized bed freezer
Cryogenic Freezing
• Menggunakan nitrogen cair yang sangat dingin (-
196ºC) Makanan melewati sebuah terowongan di
mana gas nitrogen disemprotkan ke bawah. Sebuah
beefburger akan dibekukan dalam 1 menit pada
temperatur ekstrim.
• Kristal yang terbentuk kecil dan sedikit kehilangan
kadar air
Cryogenic freezer
Cryogenic freezer
Proses Thawing
• Thawing di dalam air atau udara
• Lapisan air menurunkan konduktivitas panas
• Proses thawing lebih lambat d.p pembekuan
• Thawing pada T sedikit < T beku

• Thawing air: kontaminasi silang


• Air terklorinasi dan mengalir
B C

• AB : suhu meningkat cepat


• B-C: lambat  kerusakan sel: dripping
– hilangnya juiciness dan vitamin
– substrat enzim dan mikroba
Jumlah bakteri setelah thawing

Produk Beku Setelah Thawing


Beefsteak 390 1.400.000
Tiram 22.000 320.000.000
Ikan Haddock 38.000 770.000
Prinsip dalam Proses Thawing
• Cegah pemanasan berlebihan
• Waktu thawing minimal
• Cegah dehidrasi produk

• Thawing lambat dalam refrigerator


• Hindarkan T kamar: kontaminasi mikroba
• Olah segera produk yang sudah di-thawing
Myoglobin
Vacuum Packaging
• Utilized in Plants for Boxed Beef
• Oxygen impermeable
– Formation of Deoxymyoglobin
• Moisture Impermeable
• Extends Shelf Life
– Requires strict temperature
for control of anaerobic microorganisms
• Current equipment used:
– Multi-chamber, heat sealing 30+pieces per
minute
• Disadvantages
– Consumer acceptability of
Deoxymyoglobin color
– Lack of Bloom
Traditional Overwrap Packaging
– Uses styrofoam trays
– Uses Polyvinyl Chloride (PVC) wrap
– Moisture impermeable
– Permeable to Oxygen:
• Allows for bright red color because oxygen can be
transmitted across
Traditional Overwrap Packaging
–Advantages of Overwrap
• Increased marketability
• Attractive appearance

• Disadvantages:Leaky, messy packages


– Shorter shelf-life
– Exposure to O2
• aerobic bacterial growth
• lipid and pigment oxidation
Modified Atmosphere Packaging
• “MAP is the removal or replacement of the
atmosphere surround the product before sealing in
vapor-barrier materials”(McMillin, Huang, Ho, & Smith,
1999)

• Types of MAP
– Vacuum
– Oxygen/CO2,Nitrogen
– High Oxygen/ Low Oxygen
– Carbon Monoxide
– Peelable Films
– Master Bag
Types of MAP
• High-Oxygen MAP80% O2/ 20% CO2
– is most common
– Exposure to high oxygen atmosphere increases
presence of oxymyoglobin
– Decreased shelf-life
• Aerobic bacterial growth
• Lipid and pigment Oxidation
– Increased Oxidation
• Decreased flavor
• Increased off-odors
• Increased discoloration
• Growth of spoilage microorganisms
Types of MAP
• Low Oxygen MAP
– Includes skin-packaging and vacuum
– Absence of Oxygen in Low-Ox MAP
• causes formation of DMb
– Commonly used for “Master Packing” of Overwrap
packages
• Non-barrier overwrap packages enclosed in Low-Ox master pack
• When removed from Master Pack and exposed to O2 bloom occurs
• Decreased lipid and pigment oxidation
– Promotes shelf life
• Decreased microbial growth
• Problems with consumer acceptability of DMb color
Types of MAP
• Low Oxygen MAP
– One type of Low-Ox MAP alleviates DMb color
problem
• CO-MAP
• Carbon monoxide achieved GRAS status from FDA
in 2002.
– Approved for use at 0.4%

• Benefits of CO-MAP
– Increased control of oxidation
– Formation of stable red color due to
Carboxymyoglobin
– Superior flavor by reduced lipid oxidation
– Decreased discoloration by decreased MMb formation
Comparison of Low-Ox vs. High-Ox Packaging
SSD/ SES
• Used in the Poultry
industry
•SSD Poultry Film for traditional fold-and-tuck
packaging
•SES Poultry Film for impulse seal and hotbar
end-seal equipment
Darfresh
• Laminate
– Provides nice view of
product

• ChubsA
• Chub is a type of
container formed by a
tube of flexible
packaging material.
The cylindrical package
has the appearance of
a sausage with the
ends sealed by metal
crimps or clips.[1]
Poultry Shrink Bag
Simple Steps
• Convenience
• Value added
Packaging Systems
Major Packaging Change
• Change from passive to active packaging
• Food packaging originated as a means for
protecting the properties of the product, but
has evolved to provide and enhance many
functions for the product itself.
Summary
• Modern packaging technology and equipment
provide the industry with the means to modify
and enhance product quality and shelf life
• Requires understanding of quality and shelf-
life factors and utilization of packaging
technology to correct downfalls and capitalize
on advantages.
Future
• Further extension of shelf-life
– Addition of antioxidants or antimicrobials
– New packaging systems and types
• Mewadahi produk
• Melindungi dan mengawetkan
produk
• Sebagai identitas produk
• Meningkatkan efisiensi
• Melindungi pengaruh buruk
Fungsi dari luar
• Memperluas pemakaian dan
Kemasan pemasaran produk
• Menambah daya tarik calon
pembeli
• Sarana informasi dan iklan
• Memberi kenyamanan bagi pemakai
Klasifikasi Kemasan
a. Kemasan sekali pakai
(disposable), contoh: bungkus
permen. Kaleng hermetis.
Berdasarkan b. Kemasan yang dipakai
Frekuensi berulang kali (multitrip),
contoh : botol minuman (bir,
Pemakaian
botol kecap)
c. Kemasan yang tidak dibuang,
tapi digunakan kembali oleh
konsumen untuk kepentingan
lain (semi disposable)
Berdasarkan Struktur
Sistem Kemasan

A. Kemasan Primer
B. Kemasan Sekunder
C. Kemasan Tertier
Berdasarkan sifat kekakuan Bahan

a. Kemasan Fleksibel : bahan kemas yang mudah


dilenturkan. Misalnya : plastik, kertas, foil.
b. Kemasan kaku : kemasan yang bersifat keras,
kaku, tidak lentur dan patah bila
dibengkokkan. Misal : kayu, gelas,
c. Kemasan semi fleksible : kemasan yang
mempunyai sifat di antara kemasan fleksible
dan kemasan kaku. Misal : botol plastik untuk
kecap dan susu.
Berdasarkan Sifat Perlindungan
Terhadap Lingkungan

a. Kemasan Hermetis
b. Kemasan Tahan Cahaya
c. Kemasan Tahan Suhu Tinggi
Jenis – Jenis Kemasan
Trend Pola Konsumen
Bottles to flexible
Nitrogen Flushed Snack Foods

• Nitrogen flushing process is used to pack a


variety of food products like wafers, namkeen
( range of products by Haldirams), snacks
(cheese balls, French fries) and coffee.
RTE & RTC Food

• Convenient ready to eat (RTE) and ready to


cook (RTC) food products have changed the
traditional concept of spending long
exhausting hours in the kitchen
Impact of consumer demand :
a. Easy peel, reclosable, easy opening
b. Smaller portion, senior meals
Modified Atmosphere Packaging
MAP : suatu cara memodifikasi susunan
komponen udara yg mengelilingi produk sebelum
dikemas atau dalam sistem pengemas pangan

kesegaran dan warna produk dpt dipertahankan


 Penurunan persentase O2 dari 21% menjadi 0% untuk
mencegah pertumbuhan organisme aerob atau yg
memerlukan O2 untuk memperlambat reaksi oksidasi.
 Modifikasi ini dilakukan dgn cara menggantikan O2 di udara
dgn nitrogen (N2) sbg gas “inert” (tidak bereaksi) shg udara
dlm kemasan terdiri dari 100% N2.
 Menggunakan campuran 20% CO2 dan 80% N2.
Gas CO2 akan menurunkan pH produk shg mencegah
pertumbuhan bakteri.
Kode Plastik dan Contoh Penggunaannya
No Kode Jenis Plastik Keterangan
PET, PETE a. Bersifat jernih dan transparan, kuat,
(Polyethylene tahan pelarut, kedap gas dan air,
terephthalate) melunak pada suhu 80oC.
b. Biasanya digunakan untuk botol
minuman, minyak goreng, kecap,
sambal, obat.
c. Tidak untuk air hangat apalagi panas.
Untuk jenis ini, disarankan hanya untuk
satu kali penggunaan dan tidak untuk
mewadahi pangan dengan suhu >60oC.
HDPE a. Bersifat keras hingga semifleksibel,
(High Density tahan terhadap bahan kimia dan
Polyethylene) kelembaban, dapat ditembus gas,
permukaan berlilin, buram, mudah
diwarnai, diproses dan dibentuk,
melunak pada suhu 75oC.
b. Biasanya digunakan untuk botol susu
cair, jus, minuman, wadah es krim,
kantong belanja, obat, tutup plastik.
Disarankan hanya untuk satu kali
penggunaan karena jika digunakan
berulang kali dikhawatirkan bahan
penyusunnya lebih mudah
bermigrasi ke dalam pangan.

PVC a. Plastik ini sulit didaur ulang.


(Polyvinyl chloride) b. Bersifat lebih tahan terhadap
senyawa kimia.
c. Biasanya digunakan untuk botol
kecap, botol sambal, baki, plastik
pembungkus.
d. Plastik jenis ini sebaiknya tidak
untuk mewadahi pangan yang
mengandung lemak/minyak,
alkohol dan dalam kondisi panas.
LDPE a. Bahan mudah diproses, kuat, fleksibel,
(Low Density kedap air, tidak jernih tetapi tembus
Polyethylene) cahaya, melunak pada suhu 70oC.
b. Biasanya digunakan untuk botol madu,
wadah yogurt, kantong kresek, plastik
tipis.
c. Plastik ini sebaiknya tidak digunakan
kontak langsung dengan pangan.

PP a. Ciri-ciri plastik jenis ini biasanya


(Polypropylene) transparan tetapi tidak jernih atau
berawan, keras tetapi fleksibel, kuat,
permukaan berlilin, tahan terhadap
bahan kimia, panas dan minyak,
melunak pada suhu 140oC.
b. Merupakan pilihan bahan plastik yang
baik untuk kemasan pangan, tempat
obat, botol susu, sedotan.
PS a. Terdapat dua macam PS, yaitu
(Polystyrene) yang
kaku dan lunak/berbentuk foam.
b. PS yang kaku biasanya jernih
seperti kaca, kaku, getas, mudah
terpengaruh lemak dan pelarut
(seperti alkohol), mudah
dibentuk, melunak pada suhu
95oC. Contoh : wadah plastik
bening berbentuk kotak untuk
wadah makanan.
b. PS yang lunak berbentuk
seperti busa, biasanya berwarna
putih, lunak, getas, mudah
terpengaruh lemak dan pelarut
lain (seperti alkohol). Bahan ini
dapat melepaskan styrene jika
kontak dengan pangan.
Contohnya yang sudah sangat
terkenal styrofoam.
Permebialitas Berbagai Kemasan
Jenis Air (25oC) O2 (30oC) CO2 (30oC) N2 (30oC)
Kemasan
LDPE 800 55 352 19
HDPE 130 10.6 35 2.7
PP 680 23 92 -
PVC 1560 1.2 10 0.4
Saran 14 0.053 0.29 0.0094
/PVDC
Alumunium Foil

• digunakan secara luas dalam pelapisan, jika


dibutuhkan sifat-sifat yang rendah terhadap
daya tembus gas dan uap air, bau atau sinar.
PENENTUAN MASA
KADALUWARSA
• Sejarah Penentuan Masa
Kadaluwarsa Nicholas Apert pada
tahun 1810 mulai mencantumkan
tanggal produksi di kemasan
hermetis

1917 : sold by dan used by


digunakan pada kemasan susu
pasteurisasi
Pengertian Masa Kadaluwarsa
• Umur Simpan produk pangan adalah waktu antara
saat produksi hingga saat konsumsi dimana produk
dalam kondisi yang memuaskan pada sifat
penampakan, rasa, aroma, tekstur dan gizi
• Keterangan kadaluwarsa menjadi sangat penting baik
oleh produsen dan konsumen untuk menunjukkan
kelayakan produk dikonsumsi
Tahapan Penulisan Masa
Kadaluwarsa
Format Tulisan bersifat sukarela :
manufacturing date, best before, lebih
kompleks (suhu dan tenggang waktu
penyimpanan yang berbeda)

Open date : tanggal – bulan – tahun


kadaluwarsa

Closed date : tanggal produksi (kode produksi)

Mandatory : (1) PP No. 69 tahun 1999,


(2) UU Pangan Tahun 1996, (3) CAC,
(4) MEE.
Metode Penentuan
Masa Kadaluwarsa

a. Metode Uji Sensori


b. Metode Titik Air Kritis
c. Metode Arrhenius
Metode Uji Sensori : Uji skoring
Skor Deskripsi Skor Keterangan
1 Tidak ada sama sekali Tidak ada sedikitpun perbedaan
dengan standar yang masih segar
2 Sangat sedikit Sangat sedikit adanya perbedaan
3 Sedikit Sedikit ada perbedaan
4 Cukup Cukup terdeteksi adanya tanda-tanda
kadaluwarsa
5 Cukup kuat Cukup kuat terdeteksi adanya tanda-
tanda kadaluwarsa
6 Kuat Terdeteksi kuat adanya tanda-tanda
kadaluwarsa
7 Sangat kuat Terdeteksi sangat kuat adanya tanda-
tanda kadaluwarsa
• Panelis terlatih : 6-8 panelis
• Panelis konsumen : 45 panelis
Diambil skor tertentu untuk menentukan cut off level

Format : uji kadaluwarsa


Nama :
Petunjuk: setelah mencicip sampel beikut berikan nilai 1 jika masih sama
dengan standar dan nilai 7 jika off flavor ketengikan sangat kuat

Kode sampel

236 548
Periode Ulangan Panelis Rata-
pengujia 1 2 3 4 5 6 rata
n
I 2.0
II 1.8
III 2.4
IV 3.2
V 2.6
VI 2.2

Y = a + bX
Y = cut off level , misal 2.5
Makan dapat ditentukan hari kadaluwarsa

Anda mungkin juga menyukai