J u r n a l P r a k t i k u m B i o f a r m a s e t i k a - F a r m a k o k i n e t i k a | 1
KOEFISIEN PARTISI
Dina Melinda, Fadila Kurnia, Friscilia Nindita, Gladys Debora, Prantara Ardi
: farmasiunsri2017@gmail.com
farmasiunsri2017@gmail.com
Email :
ABSTRACT
The partition coefficient is a comparison sum of ones dissolved between the non-
polar fraction and the polar fraction. Dissociation constant is an equilibrium
constant that measures the tendency of large objects to dissociate into smaller
components, such as when a complex separated into its component molecules.
Salicylic acid is difficult to dissolve in water and in benzene, easily soluble in
ethanol and ether, soluble in boiling water, rather difficult to dissolve in
chloroform. The spectrophotometric method used is analytical method with the
ability to separate drug mixtures that have overlapping spectra and is used to
determine drug levels that are mixed with the results of its decomposition.
K eyw
ywords:
ords: partition coefficient, dissociation constant, salicylic acid,
spectrophotometry..
spectrophotometry
ABSTRAK
Koefisien partisi adalah perbandingan jumlah yang terlarut antara fraksi yang non
polar dengan yang polar. Konstanta disosiasi adalah konstanta kesetimbangan
yang mengukur kecenderungan objek yang lebih besar untuk berdisosiasi menjadi
komponen-komponen yang lebih kecil, seperti saat suatu kompleks terpisah
menjadi molekul-molekul komponennya. Asam salisilat sukar larut dalam air dan
dalam benzene, mudah larut dalam etanol dan eter, larut dalam air mendidih, agak
sukar larut dalam klorofom. Metode spektrofotometri yang digunakan merupakan
metode analisis dengan kemampuan memisahkan campuran obat yang memiliki
spectra tumpang
tumpang tindih serta digunakan
digunakan untuk penetapan kadar obat obat yang
yang
tercampur dengan hasil peruraiannya.
FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
Farmasi, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
J u r n a l P r a k t i k u m B i o f a r m a s e t i k a - F a r m a k o k i n e t i k a | 2
FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
Farmasi, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
J u r n a l P r a k t i k u m B i o f a r m a s e t i k a - F a r m a k o k i n e t i k a | 3
lipida akan sukar diabsorpsi. Obat- awal penentu obat dalam mencapai
obat yang mudah larut dalam lipida target adalah penetrasi atau absorpsi.
tersebut dengan sendirinya memiliki Penetrasi obat dalam membran biologi
koefisien partisi yang besar, tergantung pada kelarutan obat dalam
sebaliknya obat-obat yang sukar larut lipid. Makin mudah larut dalam lipid,
dalam lipida akan memiliki koefisien obat tersebut makin mudah menembus
partisi lipida air kecil. Lipofilisitas membran dan makin banyak yang
bisa dilihat dari koefisien partisi dan diabsorp-si. Hal ini disebabkan
ikatan hidrogen. Koefisien partisi sebagian besar membran biologi
merupakan perbandingankelarutan di tersusun oleh lipid, seperti membran
dalam lemak dibanding air 5. sel pembungkus lambung, mukosa
Sifat obat-obat pada umumnya usus halus dan membran jaringan sya-
asam lemah atau basa lemah. Jika obat raf 5,6 Obat supaya mudah larut dalam
tersebut dilarutkan dalam air sebagian lipid harus bersifat non polar atau
akan terionisasi. Besarnya fraksi obat lipofilik. Lipofilisitas obat dapat
yang terionkan tergantung pada pH didefinisikan sebagai kadar
larutannya. Obat-obat yang tidak keseimbangan numerik kadar obat
terionkan lebih mudah larut dalam dalam fase polar dibagi kadar obat
lipida, sebaliknya yang dalam bentuk dalam fase non polar.5,7 Adapun
ion kelarutannya kecil atau bahkan parameter lipofilisitas yang sering
praktis tidak larut. Dengan demikian digunakan dalam hubungan kuantitatif
pengaruh pH sangat besar terhadap struktur dan aktivitas bio-logi antara
kecepatan absorpsi obat yang bersifat lain adalah logaritma koefisien partisi,
asam lemah atau basa lemah 6. tetap-an
tetap-an pi (π) Hansch, tetapan
Koefisien partisi tiap zat adalah fragmentasi F Nys Rekker dan harga
tetap sesuai dengan sifat alamiah zat Rm.7 Ada beberapa metode analisis
itu sendiri. Lipofilisitas bisa dilihat untuk menentukan lipo-filisitas obat,
dari koefisien partisi dan ikatan yaitu secara spektrofotometri,
hidrogen. Koefisien partisi merupakan kromato-grafi cair kinerja tinggi
perbandingan kelarutan di dalam (KCKT/HPLC), kromatografi gas dan
lemak dibanding air. Cl bersifat lipofil kromatografi lapis tipis fase terbalik
(+), sedangkan OH hidrofil ( -). Proses
FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
Farmasi, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
J u r n a l P r a k t i k u m B i o f a r m a s e t i k a - F a r m a k o k i n e t i k a | 4
FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
Farmasi, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
J u r n a l P r a k t i k u m B i o f a r m a s e t i k a - F a r m a k o k i n e t i k a | 5
FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
Farmasi, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
J u r n a l P r a k t i k u m B i o f a r m a s e t i k a - F a r m a k o k i n e t i k a | 6
[H+] dan hitung PC, Ka dan pKa. Hi- Penggunaan dapar salisilat
tung konsentrasi ion H+ dengan per- dikarenakan larutan dapar sebagai
samaan pH = -log10 [H+]. larutan yang dapat mempertahankan
pH nya walaupun ditambahkan dengan
III HASIL DAN PEMBAHASAN
sedikit asam ataupun sedikit basa.
Praktikum ini membahas Larutan dapar salisilat yang digunakan
mengenai pengaruh koefisien partisi
dijadikan sebagai obat dalam fase cair.
terhadap pH suatu bahan obat yang
Penggunaan pH larutan dapar salisilat
sebagian besarnya bersifat asam lemah
dibuat beragam diantaranya pH 2,5 ;
atau basa lemah. Jika dilarutkan dalam
2,8 ; 3 ; 3,5 ; 3,8 ; dan 4 dengan
air, obat akan membentuk ataupun
tujuan untuk mengetahui pengaruh
tidak membentuk ion-ion, karena tidak
perubahan pH terhadap koefisien
mudah atau bahkan tidak larut dalam
partisi asam salisilat. Fase organik
air. Kelarutan obat sangat dipengaruhi
dalam percobaan ini digunakan etil
oleh pH. Semakin cepat obat larut asetat.
dalam tubuh, maka semakin cepat pula
Pemisahan dalam percobaan ini
proses absorbsi atau penyerapannya
membentuk dua fase, berupa fase air
oleh tubuh. Absorbsi obat juga
dan fase organik yang dipengaruhi
dipengaruhi oleh koefisien partisi
oleh perbedaan kepolaran dari masing-
bahan obat tersebut. Koefisien partisi
masing fase tersebut. Larutan dapar
suatu obat diketahui sebagai
salisilat bersifat polar, karena sebagian
perbandingan nilai kadar obat dalam
fasenya mengandung air yang bersifat
fase lipoid (organik) terhadap kadar
polar, sedangkan etil asetat bersifat
obat dalam fase air setelah mencapai semi polar, dengan tingkat
keseimbangan. Dalam hal ini,
kepolarannya sangat rendah. Dua
dilakukan percobaan dengan obat
cairan atau lebih dapat bercampur jika
asam salisilat dengan menggunakan
memiliki kepolaran yang sama. Etil
larutan buffer yang telah dibuat
asetat berada pada lapisan atas karena
dengan berbagai macam pH.
memiliki berat molekul yang lebih
kecil sebesar 88,11 gram/mol jika
FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
Farmasi, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
J u r n a l P r a k t i k u m B i o f a r m a s e t i k a - F a r m a k o k i n e t i k a | 7
FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
Farmasi, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
J u r n a l P r a k t i k u m B i o f a r m a s e t i k a - F a r m a k o k i n e t i k a | 8
absorbansi yang tidak berbanding lu- tan FeCl3 saat ditambahkan pada mas-
rus. Hal ini kemungkinan disebabkan ing-masing larutan tersebut.
oleh tidak meratanya konsentrasi laru-
-2
-4
-6
-8
FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
Farmasi, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
J u r n a l P r a k t i k u m B i o f a r m a s e t i k a - F a r m a k o k i n e t i k a | 9
FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
Farmasi, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
J u r n a l P r a k t i k u m B i o f a r m a s e t i k a - F a r m a k o k i n e t i k a | 10
Teknologi,, Vol.11,No.
Teknologi
2, 2010 Hal. 1
Teoritik Berbagai
Senyawa Obat
Dengan Metoda
Hancsh-Leo, Metoda
Rekker Dan
Penggunaan Program
Clogp, Jurnal Sains,
Sains,
Pusat Kimia
Komputasi Indonesia-
FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
Farmasi, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
J u r n a l P r a k t i k u m B i o f a r m a s e t i k a - F a r m a k o k i n e t i k a | 11
Farmasi, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
J u r n a l P r a k t i k u m B i o f a r m a s e t i k a - F a r m a k o k i n e t i k a | 12
FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
Farmasi, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
J u r n a l P r a k t i k u m B i o f a r m a s e t i k a - F a r m a k o k i n e t i k a | 13
Farmasi, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
J u r n a l P r a k t i k u m B i o f a r m a s e t i k a - F a r m a k o k i n e t i k a | 14
Farmasi, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
J u r n a l P r a k t i k u m B i o f a r m a s e t i k a - F a r m a k o k i n e t i k a | 15
FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
Farmasi, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
16
J u r n a l P r a k t i k u m B i o f a r m a s e t i k a - F a r m a k o k i n e t i k a |
Farmasi, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
J u r n a l P r a k t i k u m B i o f a r m a s e t i k a - F a r m a k o k i n e t i k a | 17
FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
Farmasi, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
J u r n a l P r a k t i k u m B i o f a r m a s e t i k a - F a r m a k o k i n e t i k a | 18
Nilai koefisien partisi dari 5. Koefisien partisi termasuk salah sa-
larutan asam salisilat dipengaruhi tu faktor yang mempengaruhi pros-
oleh kondisi tertentu. Akibat es absorbsi obat.
kesalahan yang terjadi saat 6. Semakin besar pH suatu larutan,
pemisahan antara fase air dan fase semakin besar nilai koefisien
J u r n a l P r a k t i k u m B i o f a r m a s e t i k a - F a r m a k o k i n e t i k a | 19
Analisis,,
Analisis Pustaka Pelajar, Secara In Vitro, Jurnal
Vitro, Jurnal
Yogyakarta. Penelitian Sains &
Teknologi,, Vol.
Teknologi 11, No.
13. Golib & Ibnu. 2007, Kimia
2007, Kimia
2, 2010 Hal. 1
Farmasi Analisis,
Analisis, Pustaka
Pelajar,Yogyakarta. 20. Tahir. 2001, Komparasi Nilai
Koefisien Partisi Teoritik
14. Lachman L., H. Liebermen, and J.
Berbagai Senyawa Obat
Kanig, L. 1989, Teori dan
Dengan Metoda Hancsh-
Praktek Farmasi Industri,
Industri,
Leo, Metoda Rekker Dan
Terjemahan: Siti Suyatmi, Penggunaan Program Clogp,
Jilid II Edisi 3, UI Press,
Jurnal Sains,
Sains, Pusat Kimia
Jakarta.
Komputasi Indonesia- Austria
Austria
16. Rivai, H. 1995, Azas
1995, Azas Pemeriksaan
Kimia,, UI-Press, Jakarta.
Kimia
Farmasi, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
J u r n a l P r a k t i k u m B i o f a r m a s e t i k a - F a r m a k o k i n e t i k a | 20
FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
Farmasi, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam