Anda di halaman 1dari 4

TUGAS POLITIK PEMBANGUNAN PERTANIAN

( Kebijakan Pertanian )

NAMA : ACTUTES ASTE DESTY


NIM : E 321 20 288
KELAS : AGB-1

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
A. KEBIJAKAN ( BENIH UNGGUL )

Kebijakan pembangunan pertanian merupakan salah satu kebijakan pembangunan


nasional yang sangat penting dan besar pengaruhnya dalam pembentukan ketahanan
nasional. Hal ini disebakan karena ketahanan pangan dan gizi merupakan salah satu
komponen dalam ketahanan ekonomi, tanpa 5 ketahanan pangan yang memadai, mustahil
dapat menjawab perubahan yang mendasar yang akan terjadi dimasa mendatang. Pada
saat sekarang dan masa datang, sektor pertanian masih memegang peranan penting dalam
pembangunan perekonomian nasional (Bafadal, 2014).
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1992 Tentang Sistem
Budi Daya Tanaman (Anonim, 1992), yang di dalamnya ada pengaturan masalah benih,
maka peranan benih/bibit tanaman memperoleh perhatian lebih besar. Rendahnya
perhatian petani terhadap benih. Seolah-olah benih itu hanya merupakan sekumpulan biji
yang dapat diambil atau diperoleh dimana saja dan kapan saja kemudian ditanam, tanpa
memperhatikan apa makna dari benih. Apabila orang sudah mengetahui dan memahami
apa makna benih, tentunya orang tidak akan gegabah mengambil biji tanaman
sembarangan untuk disamakan dengan benih.
Kebijakan Pemerintah berupa subsidi benih bibit unggul atau lebih dikenal dengan
sebutan Program Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) sangat membantu petani dalam
memperolehnya dikarenakan bibit yang unggul memiliki harga yang relatif mahal.
Kebijakan subsidi akan membantu petani untuk mengurangi input sehingga output yang
dihasilkan dapat maksimal. Kebijakan tersebut juga tidak akan menguntungkan petani
apabila petani tidak memiliki wawasan seputar benih yang unggul. Petani harus
mengetahui bagaimana benih yang unggul dan bagaimana cara memperolehnya agar suatu
saat apabila terjadi kelangkaan benih, petani dapat menciptakan benih unggul sendiri.
Benih unggul dapat meningkatkan produksi. Kebijakan subsidi bibit unggul juga dirasa
masih kurang merata masih banyak petani yang belum mendapatkan subsidi tersebut.
B. ANALISIS

1. Ciri I : Kekinian
Kebijakan Benih ini Kekinian karena dilihat dari Rendahnya perhatian petani terhadap
benih. Seolah-olah benih itu hanya merupakan sekumpulan biji yang dapat diambil atau
diperoleh dimana saja dan kapan saja kemudian ditanam, tanpa memperhatikan apa
makna dari benih. Apabila orang sudah mengetahui dan memahami apa makna benih,
tentunya orang tidak akan gegabah mengambil biji tanaman sembarangan untuk
disamakan dengan benih.
Kebijakan Pemerintah berupa subsidi benih bibit unggul atau lebih dikenal dengan
sebutan Program Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) sangat membantu petani
dalam memperolehnya dikarenakan bibit yang unggul memiliki harga yang relatif mahal.
2. Ciri II : Menjangkau Kebijakan Masa depan
Kebijakan Pemerintah berupa subsidi benih bibit unggul sangat membantu penyelesaian
maalah petani dalam memperoleh bibit yang unggul karna bibit yang unggul memiliki
harga yang relatif mahal.
Program Bantuan Langsung Benih Unggul bertujuan untuk:
1) meningkatkan ketahanan pangan nasional, khususya padi, jagung, kedelai;
2) meningkatkan penggunaan benih bermutu varietas unggul; dan
3) meningkatnya produktivitas dan produksi padi, jagung dan kedelai.

C. KESIMPULAN
Kebijakan Benih unggul yang di buat oleh pemerintah ini adalah salah satu ketegori
kebijakan pembangunan pertanian berkelanjutan karena memiliki tujuan jelas yaitu
untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional, khususya padi, jagung, kedelai;
meningkatkan penggunaan benih bermutu varietas unggul; dan meningkatnya
produktivitas dan produksi padi, jagung dan kedelai.
DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, Azhar. 2014. Analisis Sektor Basis Pertanian untuk Pengembangan Ekonomi Daerah.
Agriplus 24(2): 34-45.

Anonim, 1992. Budidaya Tanaman Padi.Kanisius Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai