Anda di halaman 1dari 5

Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman

DISUSUN OLEH

Nama : Actutes Aste Desty


Nim : E32120288
Kelas : Agb C05

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2020
Tugas !!

1. Dasar hukum perlindungan tanaman, dalam melakukan sistem budidaya tanaman

Jawaban :
Dasar hukum perlindungan tanaman tercantum pada Undang-undang republik indonesia
nomor 12 tahun 1992 tentang sistem budidaya tanaman. Pasal 1 Dalam Undang-undang ini
yang dimaksud dengan:
1. Sistem budidaya tanaman adalah sistem pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya
alam nabati melalui upaya manusia yang dengan modal, teknologi, dan sumberdaya
lainnya menghasilkan barang guna memenuhi kebutuhan manusia secara lebih baik;
2. Plasma nutfah adalah substansi yang terdapat dalam kelompok makhluk hidup, dan
merupakan sumber sifat keturunan yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan atau
dirakit untuk menciptakan jenis unggul atau kultivar baru;
3. Pemuliaan tanaman adalah rangkaian kegiatan untuk mempertahankan kemurnian jenis
dan/atau varietas yang sudah ada atau menghasilkan jenis dan/atau varietas baru yang
lebih baik;
4. Benih tanaman yang selanjutnya disebut benih, adalah tanaman atau bagiannya yang
digunakan untuk memperbanyak dan/atau mengembangbiakkan tanaman;
5. Varietas adalah bagian dari suatu jenis yang ditandai oleh bentuk tanaman, pertumbuhan,
daun, bunga, buah, biji, dan sifat-sifat PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 4 - lain
yang dapat dibedakan dalam jenis yang sama;
6. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat benih tanaman setelah melalui pemeriksaan,
pengujian, dan pengawasan serta memenuhi semua persyaratan untuk diedarkan;
7. Perlindungan tanaman adalah segala upaya untuk mencegah kerugian pada budidaya
tanaman yang diakibatkan oleh organisme pengganggu tumbuhan;
8. Organisme pengganggu tumbuhan adalah semua organisme yang dapat merusak,
mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian tumbuhan;
9. Eradikasi adalah tindakan pemusnahan terhadap tanaman, organisme pengganggu
tumbuhan, dan benda lain yang menyebabkan tersebarnya organisme pengganggu
tumbuhan di lokasi tertentu;
10. Pupuk adalah bahan kimia atau organisms yang berperan dalam penyediaan unsur hara
bagi keperluan tanaman secara langsung atau tidak langsung;
11. Pestisida adalah zat atau senyawa kimia, zat pengatur dan perangsang tumbuh, bahan
lain, serta organisme renik, atau virus yang digunakan untuk melakukan perlindungan
tanaman.

2. Pengertian perlindungan tanaman

Jawaban :
Perlindungan tanaman adalah upaya manusia untuk melindungi tanaman dari gangguan yang
ditimbulkan oleh OPT (organisme pengganggu tanaman). perlindungan tanaman adalah
melindungi, mencegah, atau menghindari agar tanaman kita agar tidak menderita suatu
gangguan, kerusakan, kematian, kemerosotan hasilnya atau memperkecil kerugian yang
ditimbulkannya. Perlindungan tanaman meliputi segala kegiatan perlindungan terhadap
kerusakan pertanaman mulai dari tanam sampai diterima konsumen.Perlindungan tanaman
merupakan suatu kegiatan dalam menanggulangi kerusakan tanaman, baik tanaman yang
masih berada di perkebunan, ladang, sawah dan lahan pertanian lainnya, maupun untuk
melindungi hasil pertanian yang sudah dipungut, bahkan setelah disimpan. Perlindungan
tanaman bertujuan untuk mendapatkan rendemen ekonomi yang optimal dengan kerusakan
lingkungan yang minimal. Tanpa kegiatan perlindungan tanaman yang teratur, produksi
pangan dunia akan terganggu

12. sejarah perlindungan tanaman, (mulainya dalam hal perlindungan tanaman)


Jawaban :
Dalam proses budidaya tanaman banyak kendala yang kita hadapi, salah satu kendala
tersebut adalah serangan hama dan penyakit tanaman. Salah satu contoh serangan penyakit
yang pernah dicatat dunia internasional adalah penyakit hawar daun kentang yang
ditimbulkan oleh cendawan Phytophthora infestans. Penyakit ini mempunyai makna sejarah
yang penting di Eropa, karena pada periode tahun 1830-1845 penyakit ini menimbulkan
kerusakan pada pertanaman kentang di Eropa. Kerusakan yang ditimbulkan penyakit tersebut
menimbulkan kelaparan besar di Irlandia dan beberapa Negara di Eropa yang mengakibatkan
ratusan ribu penduduk meninggal. Peristiwa ini dikenal sebagai The Great Famine (Romero
dan Erwin, 1969; Semangun, 1989). Sejak saat itu, penyakit ini telah menjadi kendala utama
produksi tanaman kentang terutama di daerah yang beriklim sejuk dan lembab.
Sudah sejak lama keberadaan herbivora yang kemudian kita sebut sebagai hama berada di
bumi. Pada zaman Nabi Musa telah diceritakan dalam kitab suci Al Quran bahwa salah satu
bentuk teguran Allah SWT terhadap keangkuhan firaun kala itu adalah ladang gandum yang
begitu luas diserang oleh belalang sehingga penduduk mesir gagal panen. Inilah sejarah
tertua mengenai serangan hama terhadap tanaman yang dibudidayakan oleh manusia.
Untuk kasus di Indonesia, pada tahun 1980-an pohon lamtoro didatangkan dari Amerika ke
Indonesia. Secara tidak sengaja, kutu loncat Heteropsylla cubana yang merupakan hama
lamtoro juga terikut dan mengakibatkan daun-daun lamtoro mati. Keberadaan hama tersebut
sulit dikendalikan karena merupakan hama baru di Indonesia. Usaha pengendalian kutu
loncat lamtoro dilakukan dengan cara mendatangkan predator Curinus coeruleus Mulsant
yang berasal dari Hawai karena merupakan predator dari kutu loncat Heteropsylla cubana.
Kasus tersebut kemudian meningkatkan kewaspadaan pemerintah Indonesia dalam
memasukkan tanaman baru ke dalam negara kita karena satu serangga mampu
menghancurkan hamparan tanaman jika kondisi lingkungannya sesuai dan memungkinkan
mereka berkembangbiak hingga populasinya melebihi ambang batas. Jika hal tersebut terjadi,
maka akan terjadi outbreak sehingga gagal panen yang berujung pada stabilitas pangan
penduduk.
Dua contoh di atas menunjukkan bahwa betapa pentingnya menjaga tanaman budidaya dari
ancaman, seperti hama ataupun penyakit. Tanaman bukan hanya dimanfaatkan sebagai bahan
pangan, tanaman juga merupakan satu-satunya produsen bagi makhluk hidup lainnya dimuka
bumi yang bisa dimanfaatkan sebagai penghasil oksigen, bahan baku obat-obatan, kosmetika,
tekstil, bahan papan dan sumber keindahan (tanaman hias).
Daftar Pustaka
Dr. Ria wuye, dkk .2019. PERLINDUNGAN TANAMAN DENGAN INSEKTISIDA DAN
ANTIVIRAL NABATI. Yogyakarta ; CV BUDI UTAMA

Pengantar Perlindungan Tanaman/Amanda Patappari Firmansyah. -- Makassar CV. Inti


Mediatama, 2017. vi, 55 hlm. ; 25 cm.

Anda mungkin juga menyukai