MANAJEMEN PENDIDIKAN
PRODI S1 PGSD
SKOR
DISUSUN OLEH :
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Jurnal Report ini tepat waktu.
Penulis bersyukur atas kesehatan yang Tuhan berikan kepda saya disituasi Pandemi
COVID-19 sekarang ini.Penulis mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak. Yang
pertama adalah dosen pembimbing kami yang telah memberikan tugas ini dan juga
memberikan banyak arahan kepada kami dengan sabar sehingga kami mengerti
bagaimana pengerjaan tugas CJR ini.
Penulis juga berterima kasih kepada rekan-rekan/teman sekelas yang membantu
penulis dalam menyelesaikan tugas ini baik yang membantu memberikan saran, masukan,
kritik atau bahkan yang menemani kami menyelesaikan tugas ini sampai selesai.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan yang terdapat dalam tugas ini, maka
dari itu penulis sangat membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
tentang tugas kami ini baik dalam segi isi maupun penampilan. Agar dikedepannya
penulis dapat memperbaikinya dan menyelesaikan tugas dengan lebih baik lagi.
Magda Simbolon
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
REVIEW JURNAL
A. JURNAL UTAMA
NO. ASPEK ANALISIS
1. Judul Manajemen Pendidikan Inklusi di Sekolah Dasar
2. Jurnal Jurnal Ilmu Pendidikan
3. ISSN ISSN 2656-8063 (Media Cetak)
ISSN 2656-8071 (Media Online)
4. Link Download https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i1.1754
2
menyelidiki dan memahami fenomena sentral
(Raco, 2018). Penelitian kualitatif (qualitative
research) adalah suatu penelitian yang ditujukan
untuk mendiskripsikan dan menganalisis
fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap,
kepercayaan persepsi, pemikiran orang secara
individual maupun kelompok. Penelitian
kualitatif bersifat induktif maksudnya peneliti
membiarkan permasalahan-permasalahan muncul
dari data atau dibiarkan terbuka untuk interpretasi
(Dr. Tjipto Subadi, 2006).
Sifat dari penelitian ini adalah penelitian
kepustakaan, dan penelitian kepustakaan berarti
penelitian yang utamanya menargetkan buku-
buku dan literatur lainnya. Penelitian kualitatif
membutuhkan analisis teknis. Metode analisis
teknis memberikan penjelasan dan informasi
yang jelas, objektif, sistematis dan analitis, kritis
tentang upaya peningkatan kualifikasi guru
melalui pelatihan selama periode fundamental.
Pendekatan kualitatif memberikan klasifikasi dan
penjelasan berikut berdasarkan tahap awal
pengumpulan data yang diperlukan.
Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis
data berupa analisis isi (content analysis).
Analisis isi merupakan analis ilmiah tentang isi
pesan suatu data. Analisis adalah serangkaian
upaya sederhana tentang bagaimana data
penelitian pada gilirannya dikembangkan dan
diolah ke dalam kerangka kerja sederhana. Data
yang sudah terkumpul kemudian dianalisis untuk
3
mendapatkan informasi, namun terlebih dahulu
data tersebut diseleksi atas dasar reliabilitasnya
Tujuan dari analisis data ini adalah untuk mencari
kebenaran dari data-data yang telah diperoleh,
sehingga dari sini bisa ditarik kesimpulan dari
hasil penelitian yang telah dilakukan. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan 3 tahapan,
yaitu: reduksi data, display data, verifikasi data
dan mengambil kesimpulan
14. Langkah Penelitian Langkah penelitiannya adalah:
1. Mengidentifikasi permasalahan yang
Signifikan
2. Membatasi dan merumuskan
3. permasalahan secara jelas
4. Menentukan tujuan dan manfaat
Penelitian
5. Melakukan studi pustaka
6. Menentukan kerangka betpikir
7. Mendesain metode penelitian
8. Mengumpulkan, menganalisis data
9. Membuat laporan penelitian
4
pendidikan pada prinsipnya merupakan suatu
bentuk penerapan manajemen atau administrasi
dalam mengelola, mengatur dan mengalokasikan
sumber daya yang terdapat dalam dunia
pendidikan. Hal ini senada dengan pernyataan
Nurhadi yang menyatakan bahwa manajemen
pendidikan adalah suatu ilmu yang yang
mempelajari penataan Sumber Daya Manusia
(SDM), kurikulum, atau sumber belajar dan
fasilitas untuk mencapai tujuan pendidikan secara
optimal dan menciptakan suasana yang baik bagi
manusia, yang turut serta dalam pencapaian
pendidikan yang telah disepakati (Marlia, 2018).
Manajemen pendidikan inklusi adalah suatu
proses perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penggerakan (actuating), dan
pengawasan (controlling) dalam penyelenggaraan
sistem pendidikan inklusi untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Manajemen pendidikan
inklusi di SD Negeri 2 barabai memuat 8 ruang
lingkup seperti; manajemen kurikulum dan
pembelajaran, manajemen peserta didik,
manajemen pendidik dan tenaga kependidikan,
manajemen hubungan masyarakat, manajemen
sarana dan prasarana, manajemen pembiayaan,
manajemen budaya dan lingkungan sekolah, serta
manajemen layanan khusus. Dari kedelapan
ruang lingkup manajemen yang berada di sekolah
inklusi tersebut, menunjukkan bahwa sekolah
inklusi di SD Negeri 2 barabai baik sesuai dengan
apa yang telah dilaksanakan, akan tetapi campur
5
tangan dari pemerintah dan dinas pendidikan
belum menunjukkan adanya kerjasama yang baik
dalam menunjang pendidikan inklusi di SD
Negeri 2 barabai. Sekolah inklusi di SD Negeri 2
barabai dapat dikategorikan baik, hal ini
ditunjukkan dengan hasil wawancara peneliti
dengan kepala sekolah dan guru pendamping
anak berkebutuhan khusus menjelaskan mengenai
8 ruang lingkup manajemen sekolah inklusi yang
ada di SD Negeri 2 barabai baik, akan tetapi
campur tangan dari pemerintah ataupun dinas
pendidikan belum optimal. Hasil observasi yang
dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa dari
8 manajemen pendidikan inklusi di SD Negeri 2
barabai khususnya manajemen peserta didik,
manajemen sarana dan prasarana menunjukkan
bahwa sekolah inklusi di SD Negeri 2 barabai
menunjukkan sekolah yang ramah terhadap siswa
inklusi.
16. Kelebihan Jurnal 1. Penulisan Ejaan
Setelah saya baca secara keselurahan isi
dari jurnal dan memeriksa penulisan
ejaannya menurut KBBI (2005) saya tidak
menemukan kesalahan penulisan ejaan,
dengan demikian jurnal ini terbilang
sempurna dalam sistem ejaan.
2. Penulisan Sistematika
Dalam sistematika penulisan jurnal
terbilang sempurna, yang dimana pola
penulisan jurnal ini beruratan seperti
bagaimana biasaya penulisan jurnal.
6
Jurnal ini dikatakan sempurna karena
identitas jurnal lengkap, memuat kata
kunci, abstraknya berkaitan, pendahuluan
membahas tujuan dari penelitian, metode
penelitiannya lengkap, memuat hasil dari
penelitian, reflesi, kesimpulan, saran dan
daftar pustakanya memuat segala referensi
yang termuat dalam jurnal.
3. Pendahuluan
Dalam pembuatan pendahuluan pada
jurnal ini sudah terbilang sempurna,
karena dalam jurnal ini sudah mengikuti
ketentuan yang telah digariskan dalam
aturan penulisan
4. Metode
5. Pada jurnal ini bagian ini sudah
menjelaskan ketika percobaan telah
dilakukan yaitu menggunakan penelititian
tindakan kelas.
17. Kekurangan Jurnal 1. Terdapat beberapa kata yang susah
untuk dimengerti
2. Jika tidak benar-benar teliti membaca,
maka sedikit kurang paham akan letak
tulisan selanjutnya dikarenakan dalam
satu kertas, tulisan tersebut terbagi
dua.
18. Kesimpulan Manajemen pendidikan inklusi SD Negeri 2
barabai memuat 8 ruang lingkup seperti;
manajemen kurikulum dan pembelajaran,
manajemen peserta didik, manajemen pendidik
dan tenaga kependidikan, manajemen hubungan
7
masyarakat, manajemen sarana dan prasarana,
manajemen pembiayaan, manajemen budaya dan
lingkungan sekolah, serta manajemen layanan
khusus. Dari kedelapan ruang lingkup manajemen
yang berada di sekolah inklusi tersebut,
menunjukkan bahwa sekolah inklusi di SD
Negeri 2 barabai baik sesuai dengan apa yang
telah dilaksanakan, akan tetapi campur tangan
dari pemerintah dan dinas pendidikan belum
menunjukkan adanya kerjasama yang baik dalam
menunjang pendidikan inklusi di SD Negeri 2
barabai.
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Program manajemen dilaksanakan sekolah harus dapat menjadi bekal
siswa atau sebagai contoh , maka siswa dapat mengembangkan potensi dan
kompetensi secara optimal. Profesionalisme sekolah dapat diketahui melalui
hasil pelaksanaan manajemen dengan baik. Maka perlu adanya evaluasi
secara proses, hasil, dan refleksi diri dalam diri guru itu sendiri.
Dalam mengembangkan pendidikan karakter peserta didik hendaknya tidak hanya
mengajarkan secara teoritis, namun lebih difokuskan pada pembentukan nilai-nilai
karakter yang komprehensif menyentuh aspek afektif dan psikomotor. Lingkungan
keluarga juga mereupakan penentu pengembangan diri melalui pendidikan karakter,
disamping lingkungan sekolah dan masyarakat. Jika secara berkelanjutan pendidikan
karakter diterapkan pada peserta didik, ketika dikaitkan dengan tujuan, tujuan pendidikan
moral mencakup :
1. Membantu peserta didik untk dapat mengembangkan tingkah laku yang secara
moral baik dan benar
2. Membantu peserta didik untuk dapat meningkatkan kemampuan refleksi
secara otonom
3. Membantu peserta didik untuk menginternalisasikan nilai-nilai moral, norma-
norma.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas maka reviewer menyarankan:
1. Kepada para pembaca jurnal ini untuk lebih memahami Manajemen Pendidikan di
Sekolah Dasar terhadap pendidikan karakter.
2. Saran Pereview kepada peneliti adalah supaya melengkapi identitas jurnal tersebut,
dan dalam penelitian selanjutnya diharapkan peneliti memaparkan saran kepada
pembaca.
9
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, S. (2022). Manajemen Pendidikan Inklusi di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu Pendidikan, 94-
100.
10