Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif correlation yaitu penelaahan hubungan
antara dua variabel pada suatu situasi atau kelompok subjek (Notoatmodjo,
2012). Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei analitik dengan
pendekatan cross sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari
dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko (independent) dengan faktor efek
(dependent), dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data
sekaligus pada saat waktu yang sama (Notoatmodjo, 2012). Dalam penelitian
ini peneliti ingin mengetahui hubungan beban kerja terhadap stress pada buruh
pabrik di PT. Ungaran Indah Busana Semarang.
B. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,
2010). Populasi dalam penelitian ini semua buruh pabrik PT. Ungaran
Indah Busana baik laki-laki maupun perempuan. Berdasarkan data tahun
2014 sebanyak 2200 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi
(Sugiyono, 2010). Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah purposive sampling yaitu suatu pertimbangan tertentu yang dibuat
oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah
diketahui sebelumnya (Notoatmodjo, 2012). Dalam pengambilan sampel
ini, menggunakan rumus slovin adalah sebagai berikut :
N
n=
1+ N α 2
keterangan:
n = jumlah sampel
N=jumlah populasi
α = tingkat signifikasi (0,1)

Jadi sampel penelitian ini adalah


N
n= 2
1+ N α
2200
n=
1+2200 ¿ ¿
2200
n=
1+2200 (0,01)
2200
n=
1+22
2200
n=
23
= 95.6
= 96 responden
Jumlah sampel yang diambil sebanyak 96 responden yang memenuhi
kriteria inklusi.
Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi
oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel
(Notoatmodjo, 2012).
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:
1) Buruh pabrik yang bekerja di PT. Ungaran Indah Busana
2) Buruh pabrik yang bersedia menjadi responden
3) Buruh pabrik yang berumur 18-40 tahun
4) Buruh pabrik yang tidak mempunyai penyakit
b. Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat
diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012).
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:
1) Buruh pabrik yang mengundurkan diri menjadi responden
2) Buruh pabrik yang sakit
3) Buruh pabrik yang cuti
4) Buruh pabrik yang hamil
5) Buruh pabrik yang bermasalah

C. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat ukur dan Hasil ukur Skala


operasional cara ukur
1 Beban Kerja Beban yang Menggunakan 1. Responden Interval
dipikul buruh Kuesioner B yang mampu
dalam terdiri dari 25 menjawab
menjalankan item dengan nilai
pekerjaan pertanyaan >82
tentang beban mengalami
kerja dengan beban kerja
bentuk berat.
pertanyaan 2. Responden
favourable yang mampu
(positive) 15 menjawab
item dengan nilai
pertanyaan 41-82
dan mengalami
pertanyaan beban kerja
unfavourable sedang.
(negatif) 10 3. Responden
item yang mampu
pertanyaan. menjawab
Pertanyaan dengan nilai
favourable <41
bila menjawab mengalami
sangat tidak beban kerja
setuju:1, tidak ringan.
setuju:2, ragu-
ragu:3,
setuju:4,
sangat setuju:5
dan untuk
pertanyaan
unfavourable
bila menjawab
sangat tidak
setuju:5, tidak
setuju:4, ragu-
ragu:3,
setuju:2,
sangat setuju:1
Cara ukurnya
adalah 25
pertanyaan
dikalikan hasil
maksimal
yaitu
25x5=125
setelah itu
dibagi 3,
125/3=41
2 Stress Kerja Kondisi dimana Kuesioner 1. Responden Interval
faktor-faktor yang terdiri yang mampu
Dalam dari menjawab
pekerjaan pertanyaan dengan nilai
berinteraksi tentang stress >120
dengan pekerja, kerja. mengalami
sehingga Dengan stress kerja
dapat jawaban berat
mengganggu sering:4, 2. Responden
keseimbangan kadang- yang mampu
emosi, kadang:3, menjawab
fisiologis, jarang:2, tidak dengan nilai
perilaku pernah:1 60-120
kognitif, mengalami
yang ditandai Cara ukurnya stress kerja
dengan 3 adalah 45 sedang
indikator : fisik, pertanyaan 3. Responden
emosi, dan dikalikan hasil yang mampu
perilaku. maksimal menjawab
yaitu dengan nilai
45x4=180 <60
setelah itu mengalami
dibagi 3, stress kerja
180/3=60 ringan

D. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilakukan di wilayah kerja PT. Ungaran Indah Busana
Semarang yang beralamat di Jl. Raya Pringapus km 5, Bergas Kota Ungaran,
Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
E. Waktu Penelitian
Waktu yang diperlukan untuk penelitian ini mulai dari pelaksanaan dan
penyusunan laporan selama 1 bulan, yang akan dimulai bulan Maret sampai
April 2015.
F. Etika Penelitian
Menurut (Hidayat, 2009), masalah etika yang harus diperhatikan antara lain
adalah sebagai berikut:
1. Informed Consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed
consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan
lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent
adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui
dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani
lembar persetujuan. Beberapa informasi yang harus ada dalam informed
consent tersebut antara lain: partisipasi responden, tujuan dilakukannya
tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan,
potensial masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang
mudah dihubungkan, dan lain-lain.
2. Tanpa nama atau Anonimity
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan
dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data atau hasil
penelitian yang akan disajikan.
3. Kerahasiaan atau Confidentiality
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
hasil riset.
G. Alat Pengumpul Data
1. Instrumen Penelitian
a. Kuesioner A
Kuesioner ini berisi tentang biodata responden tentang nama, umur,
jenis kelamin, berapa lama bekerja dan pendidikan.
b. Kuesioner B
Kuesioner ini berisi tentang indikator beban kerja yang terdiri dari 25
item pertanyaan dengan bentuk pertanyaan favourable (positif) 15
item, yaitu pernyataan no. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 10, 12, 14, 16, 17, 20, 22,
23 dan pernyataan unfavourable (negatif) 10 item, yaitu perntanyaan
no. 7, 8, 11, 13, 15, 18, 19, 21, 24, 25. Pertanyaan favourable bila
menjawab sangat tidak setuju: (1), tidak setuju: (2), ragu-ragu: (3),
setuju: (4), sangat setuju: (5) dan untuk pertanyaan unfavourable bila
menjawab sangat tidak setuju: (5), tidak setuju: (4), ragu-ragu: (3),
setuju: (2), sangat setuju: (1) (Dewi, 2013).
c. Kuesioner C
Kuesioner ini berisi tentang indikator stress kerja diukur dengan
menggunakan daftar pertanyaan pada metode life event scale.
Pertanyaan ini berjumlah 45 butir pertanyaan, pertanyaan tersebut
berkaitan dengan gejala fisiologis, psikologis dan prilaku. Pertanyaan
ini diukur dengan scoring tidak pernah (1), jarang (2), kadang-kadang
(3), dan sering (4) (Yunus, 2011).
2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
a. Uji validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen yang akan digunakan untuk
penelitian. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur
yang diinginkan dan dapat mengungkap data dan variabel yang diteliti
secara cepat (Arikunto, 2010).
Uji Validitas di lakukan di CV Eterna Garment Semarang
dengan jumlah 30 responden. Uji validitas dalam penelitian ini akan
dilakukan dengan teknik komputerisasi menggunakan SPSS. Rumus
yang akan digunakan adalah Pearson Product Moment (Sugiyono,
2010)

Rumus Pearson Product Moment :

n ( XY) – ( X) . ( Y)
rhitung =
√n . X2 – (X)2 n .Y2 – (Y)2

Keterangan :
rhitung = koefisien korelasi
Xi = jumlah skor item
Yi = jumlah skor total (item)
n = jumlah responden
Menurut Notoatmodjo (2012), untuk uji validitas kuesioner
minimal dilakukan agar diperoleh distribusi nilai hasil pengukuran
mendekati normal. Responden yang digunakan uji coba sebaiknya
memiliki ciri-ciri responden yang sama dari tempat dimana penelitian
tersebut harus dilaksanakan.
Menurut Sugiyono (2010), keputusan ujinya adalah:
Bila r hitung lebih besar daripada r tabel artinya variabel tersebut valid
Bila r hitung lebih kecil daripada r tabel artinya variabel tersebut tidak
valid.
Uji validitas ini dilakukan pada 30 responden, jadi r tabel untuk n : 30
adalah 0,361 dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05.
Keputusan uji:
Adapun pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner dikatakan valid
apabila nilai r hitung > r tabel (0,361) dengan tingkat signifikan 0,05
atau p> 0,05 (Sugiyono, 2010).
Berdasarkan uji validitas untuk kuesioner beban kerja
didapatkan hasil (r) terendah 0,489 dan (r) tertinggi 0,696. Kuesioner
ini dinyatakan valid berdasarkan uji pearson product moment.
Berdasarkan uji validitas untuk kuesioner stress kerja didapatkan
hasil (r) terendah -0,18 dan (r) tertinggi 0,697. Kuesioner ini terdapat
5 item pertanyaan dinyatakan yang tidak valid dengan hasil -0,18,
0,15, 0,27, 0,30, 0,80 dan 45 item pertanyaan dinyatakan valid
berdasarkan uji pearson product moment.
b. Uji Reliabilitas
Realibilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan
bila fakta atau kenyataan hidup tadi di ukur atau diamati berkali- kali
dalam waktu yang berlainan (Nursalam, 2013). Uji reliabilitas
instrument penelitian dilakukan untuk melihat sejauh mana status alat
ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan untuk digunakan sebagai
alat pengumpulan data (Arikunto, 2010).
Uji reliabilitas kuesioner akan diuji dengan rumus Alpha
(Arikunto, 2009)

r₁₁ = [
k
] [1-
∑ σ b² ]
k−1 σt²

Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
 b2 = jumlah varians butir
 t2 = varians total
Keputusan uji :
Instrument dikatakan reliabel jika nilai alpha lebih besar dari 0,6 atau
mendekati 1.
Hasil uji reliabilitas pada instrumen beban kerja menunjukan
nilai (α) = 0,941 sehingga instrumen beban kerja tersebut menunjukan
reliabel dan layak digunakan. Hasil uji reliabilitas pada instrumen
stress kerja menunjukan nilai nilai (α) = 0,961 sehingga instrumen
stress kerja tersebut menunjukan reliabel dan layak digunakan.

H. Prosedur Pengumpulan Data


Langkah-langkah pengumpulan data yang dilakukan melalui tahap sebagai
berikut:
1. Setelah mendapatkan ijin dari program Studi S1 Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Semarang dan tempat penelitian, peneliti melakukan
pendekatan kepada responden.
2. Peneliti mendatangi PT. Ungaran Indah Busana Semarang untuk
mendapatkan data penelitian.
3. Peneliti memberikan informasi tentang tujuan penelitian dan keikutsertaan
dalam penelitian ini, bagi yang setuju mengikuti atau berpartisipasi dalam
penelitian ini responden diminta untuk menandatangani lembar
persetujuan penelitian.
4. Peneliti membagikan lembar persetujuan penelitian kepada responden
penelitian yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian untuk
menandatangani lembar persetujuan.
5. Peneliti memberikan lembar kuesioner dan menjelaskan cara pengisian
kuesioner.
6. Peneliti mengambil kembali kuesioner yang telah diisi oleh responden
kemudian diolah dan dianalisis.
I. Analisis Data
1. Pengolahan data
Pada penelitian ini setelah data dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah
mengolah data sedemikian rupa dengan menggunakan program SPSS,
sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh data tersebut. Notoatmodjo
(2012) mengemukakan bahwa langkah-langkah pengolahan data meliputi:
a. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap
pengumpulan atau setelah data terkumpul.
b. Scoring
Tahapan ini merupakan memasukkan data hasil ke dalam tabel. Setiap
pertanyaan diberi nilai, hasilnya dijumlahkan dan diberi kategori
sesuai dengan jumlah pertanyaan pada kuesioner.
Pertanyaan di kuesioner beban kerja apabila menjawab pertanyaan
favourable “sangat tidak setuju”: skor 1, “tidak setuju”: skor 2, “ragu-
ragu”: skor 3, “setuju”: skor 4, “sangat setuju”: skor 5 dan untuk
pertanyaan unfavourable bila menjawab “sangat tidak setuju”: skor 5,
“tidak setuju”: skor 4, “ragu-ragu”: skor 3, “setuju”: skor 2, “sangat
setuju”: skor 1. Responden yang mampu menjawab dengan nilai >82
mengalami “beban kerja berat”, responden yang mampu menjawab
dengan nilai 41-82 mengalami “beban kerja sedang”, responden yang
mampu menjawab dengan nilai <41 mengalami “beban kerja ringan”.
Pertanyaan di kuesioner stress kerja apabila menjawab pertanyaan
dengan jawaban “sering”: skor 4, “kadang-kadang”: skor 3, “jarang”:
skor 2, “tidak pernah”: skor 1. Responden yang mampu menjawab
dengan nilai >120 mengalami “stress kerja berat”, responden yang
mampu menjawab dengan nilai 60-120 mengalami “stress kerja
sedang”, responden yang mampu menjawab dengan nilai <60
mengalami “stress kerja ringan”.
c. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap
data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat
penting bila pengelolahan dan analisa data menggunakan komputer.
Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya
dalam satu kode (code book) untuk memudahkan kembali melihat
lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel. Kode pada tahapan
koding, jawaban-jawaban pertanyaan yang sudah dilakukan editing
kemudian diklasifikasikan menurut macamnya. Klasifikasi dilakukan
dengan jalan menandai masing-masing jawaban berupa angka,
kemudian dimasukkan ke dalam lembaran tabel kerja guna
mempermudah pembacaannya.
Berikut adalah kode untuk masing–masing variabel:
1) Pendidikan (1= SD, 2= SMP, 3= SMA, 4= PERGURUAN
TINGGI).
2) Jenis kelamin (1= Perempuan, 2= Laki-laki)
3) Bekerja berapa lama (1= 1-3 tahun, 2= 4-6 tahun, 3= 7-9 tahun)
4) Umur (1= 17-25 tahun, 2= 26-30 tahun, 3= 31-35 tahun, 4= >35
tahun)
5) Beban kerja (1= Ringan, 2= Sedang, 3= Berat)
6) Stress kerja (1= Ringan, 2= Sedang, 3= Berat)
d. Entri Data
Data entri adalah kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan ke
dalam master tabel atau databes komputer, kemudian membuat
distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel
kontigensi.
e. Cleaning
Cleaning adalah merupakan kegiatan pengecekan kembali untuk
melihat kemungkinan adanya kesalahan kode.

2. Analisis data
a. Analisis univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya analisis ini
hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap
variabel. Analisis univariat dalam penelitian ini mendeskripsikan
karakteristik sampel penelitian, mendeskripsikan masing-masing
variabel penelitian yaitu beban kerja dan stress kerja. Deskripsi data
berbentuk numerik akan dilakukan perhitungan nilai mean, median,
modus, minimal, maksimal, dan standar deviasi. Data berbentuk
kategorik dilakukan dengan pengujian distribusi frekuensi
(Notoatmodjo, 2012).
b. Analisis bivariat
Analisis ini dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan
atau berkorelasi, yang bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan
antara dua variabel yang di ukur, hubungan tersebut mempunyai
tingkatan dan arah (Emzir, 2012). Sebelum dilakukan analisis data,
maka dilakukan uji kenormalan data menggunakan kolmogorov
smirnov. Variabel yang dilakukan uji kenormalan adalah variabel
yang berskala interval atau rasio yaitu beban kerja dan stress kerja.
Ternyata data beban kerja dan stress kerja tidak berdistribusi normal
karena p=0,000 dan 0,000, kemudian penelitian ini diuji korelasi
menggunakan Rank Spearman.

Anda mungkin juga menyukai