5. Lepas pakaian bagian bawah pasien, dengan posisi pasien terlentang dan buka
kaki sedikit.
6. Memakai handscoon yang pertama (tangan kanan dahulu)
7. Letakkan bengkok di dekat pasien tepat di depan genetalia dan dekatkan kom
tertutup di depan bengkok lalu buka tutup kom.
8. Pasang handscoon pada tangan sebelah kiri.
9. Pasang duk steril, lalu bersihkan alat genetalia dengan kapas sublimat. Bersihkan
genetalia dengan kapas DTT. Bersihkan glen penis, batang penis, batang penis
keseluruhan memutar sampai skrotum.
10. Buang handscoon dan mengganti dengan handscoon steril
11. Ambil selang kateter, kemudian oleskan dengan jeli pada ujungnya (kurang lebih
12,5-17,5 cm)
12. Ambil pinset anatomi, gunakan untuk menjepit selang kateter.
13. Masukkan kateter ke dalam uretra kira kira 17,5-20 cm secara perlahan dengan
menggunakan pinset sampai urine keluar.
14. Masukan cairan NaCL / aquades 20-30 cc melalui ventil kateter. Tarik sedikit
kateter. Apabila pada saat ditarik kateter terasa tertahan, berarti kateter sudah
masuk pada kandung kemih.
15. Lepaskan duk, sambungkan kateter dengan kantong urine, lalu ikat di sisi tempat
tidur.
16. Fiksasi kateter ke arah abdomen.
17. Lepaskan handscoon.
18. Rapikan alat dan rapikan pasien.
3. Mencuci Tangan
4. Pasang pengalas atau perlak di bawah glutea pasien.
5. Lepas pakaian bawah pasien dan ubah posisi pasien dalam posisi dorsal
recumbent.
6. Memakai handscoon yang pertama (tangan kanan dahulu)
7. Letakkan bengkok di dekat pasien tepat di depan vulva dan dekatkan kom tertutup
di depan bengkok lalu buka tutup kom.
8. Pasang handscoon pada tangan sebelah kiri.
9. Pasang duk steril. Lakukan vulva hygiene dengan dengan kapas DTT (6 buah).
Bersihkan labia mayora kanan dan kiri, bersihkan labia minora kanan dan kiri,
bersihkan area klitoris sampai vagina, bersihkan vagina sampai anus.
10. Buang handscoon dan mengganti dengan handscoon steril .
11. Ambil selang kateter, kemudian olesi dengan jeli pada ujungnya (kurang lebih
2,5-5 cm).
12. Ambil pinset anatomi, gunakan untuk menjepit selang kateter.
13. Masukan kateter ke dalam uretra sambil meminta klien menarik napas dalam dan
masukan kira-kira 2,5-5 cm secara perlahan dengan menggunakan pinset sampai
urine keluar.
14. Masukan cairan NaCL / aquades 20-30 cc melalui ventil kateter. Tarik sedikit
kateter. Apabila pada saat di tarik kateter terasa tertahan, berarti kateter sudah
masuk pada kandung kemih.
15. Lepaskan duk, sambungkan kateter dengan kantong urine, lalu ikat di sisi tempat
tidur.
16. Fiksasi kateter ke arah abdomen.
17. Lepaskan handscoon.
18. Rapikan alat dan rapikan pasien.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
Jalan Syekh Nawawi Al Bantani Nomor 12 Banjar Agung Cipocok Jaya
Kota Serang Kode Pos 42122 Telepon : 0254-7917796
Laman: http://www.poltekkesbanten.ac.id
Surat elektronik: poltekkesbanten@gmail.com, direktorat@poltekkesbanten.ac.id
● Tahap terminasi
Evaluasi hasil tindakan.
● Dokumentasikan tindakan.
● Berpamitan.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
Jalan Syekh Nawawi Al Bantani Nomor 12 Banjar Agung Cipocok Jaya
Kota Serang Kode Pos 42122 Telepon : 0254-7917796
Laman: http://www.poltekkesbanten.ac.id
Surat elektronik: poltekkesbanten@gmail.com, direktorat@poltekkesbanten.ac.id
LEMBAR OBSERVASI
NamaMahasiswa :
NIM :
Hari/TanggalUjian:
Matakuliah : Keperawatan Dasar
Tindakan : Memasang Kateter Pada Pria
No KEGIATAN 0 1 2
1. Identifikasi kebutuhan pasien
2. Persiapan alat
1. Handscoon steril
2. Handscoon bersih
3. Kateter steril (sesuai ukuran dan jenis)
4. Duk steril
5. Minyak pelumas / jeli
6. Larutan pembersih antiseptik (kapas sublimat)
7. Spuit yang berisi cairan 10-20 cc
8. Perlak atau alas
9. Pinset anatomi 1 buah
10. Kasa
11. Plaster
12. Bengkok
13. Kom
14. Bak instrumen
15. Kantong urine (urine bag)
3. Salam terapeutik
4. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang dilakukan kepada pasien
5. Dekatkan alat ke pasien
6. Menjaga privacy pasien ( tutup sampiran )
7. Pasang pengalas atau perlak di bawah glutea pasien.
8. Lepas pakaian bagian bawah pasien, dengan posisi pasien telentang dan
buka kaki sedikit
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
Jalan Syekh Nawawi Al Bantani Nomor 12 Banjar Agung Cipocok Jaya
Kota Serang Kode Pos 42122 Telepon : 0254-7917796
Laman: http://www.poltekkesbanten.ac.id
Surat elektronik: poltekkesbanten@gmail.com, direktorat@poltekkesbanten.ac.id
16. Masukan kateter ke dalam uretra kira kira 17,5-20 cm secara perlahan
dengan menggunakan pinset sampai urine keluar.
17. Masukan cairan NaCL / aquades 20-30 cc melalui ventil kateter. Tarik
sedikit kateter. Apabila pada saat ditarik kateter terasa tertahan, berarti
kateter sudah masuk pada kandung kemih.
18. Lepaskan duk, lalu ikat urine bag di sisi tempat tidur.
Keterangan :
Nilai 2 : Tindakan dilakukan sempurna
Nilai 1 : Tindakan dilakukan tidak sempurna
Nilai 0 : Tindakan tidak dilakukan sama sekali
Presentase : total nilai x 100%
46
Nilai lulus ujian praktekminimal 75
Tangerang,
(.....................................................) (....................................................)
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
Jalan Syekh Nawawi Al Bantani Nomor 12 Banjar Agung Cipocok Jaya
Kota Serang Kode Pos 42122 Telepon : 0254-7917796
Laman: http://www.poltekkesbanten.ac.id
Surat elektronik: poltekkesbanten@gmail.com, direktorat@poltekkesbanten.ac.id
LEMBAR OBSERVASI
NamaMahasiswa :
NIM :
Hari/TanggalUjian:
Matakuliah : Keperawatan Dasar
Tindakan : Memasang Kateter Pada Wanita
No KEGIATAN 0 1 2
1. Identifikasi kebutuhan pasien
2. Persiapan alat
1. Handscoon steril
2. Handscoon bersih
3. Kateter steril (sesuai ukuran dan jenis)
4. Duk steril
5. Minyak pelumas / jeli
6. Larutan pembersih antiseptik (kapas sublimat)
7. Spuit yang berisi cairan 10-20 cc
8. Perlak atau alas
9. Pinset anatomi 1 buah
10. Kasa
11. Plaster
12. Bengkok
13. Kom
14. Bak instrumen
15. Kantong urine (urine bag)
3. Salam terapeutik
4. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang dilakukan kepada pasien
5. Dekatkan alat ke pasien
6. Menjaga privacy pasien ( tutup sampiran )
7. Pasang pengalas atau perlak di bawah glutea pasien.
8. Lepas pakaian bawah pasien dan ubah posisi pasien dalam posisi dorsal
recumbent
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
Jalan Syekh Nawawi Al Bantani Nomor 12 Banjar Agung Cipocok Jaya
Kota Serang Kode Pos 42122 Telepon : 0254-7917796
Laman: http://www.poltekkesbanten.ac.id
Surat elektronik: poltekkesbanten@gmail.com, direktorat@poltekkesbanten.ac.id
12. Pasang duk steril. Lakukan vulva hygince dengan dengan kapas DTT (6
buah). Bersihkan labia mayora kanan dan kiri, bersihkan labia minora kanan
dan kiri, bersihkan area klitoris sampai vagina, bersihkan vagina sampai
anus.
16. Masukan kateter ke dalam uretra sambil meminta klien menarik napas
dalam dan masukan kira-kira 2,5-5 cm secara perlahan dengan
menggunakan pinset sampai urine keluar.
17. Masukan cairan NaCL / aquades 20-30 cc melalui ventil kateter. Tarik
sedikit kateter. Apabila pada saat di tarik kateter terasa tertahan, berarti
kateter sudah masuk pada kandung kemih.
18. Lepaskan duk, lalu ikat urine bag di sisi tempat tidur
19. Fiksasi kateter ke arah abdoment.
20. Lepas dan buang handscoon
21. Rapihkan alat dan rapihkan pasien.
Keterangan :
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
Jalan Syekh Nawawi Al Bantani Nomor 12 Banjar Agung Cipocok Jaya
Kota Serang Kode Pos 42122 Telepon : 0254-7917796
Laman: http://www.poltekkesbanten.ac.id
Surat elektronik: poltekkesbanten@gmail.com, direktorat@poltekkesbanten.ac.id
(.....................................................) (....................................................)