LK 1 Modul 5 Profesional
LK 1 Modul 5 Profesional
KB 4. SISTEM KOLOID
1. Koloid : suatu campuran zat heterogen (2 fasa) antara 2
zat atau lebih dimana partikel-partikel zat yang berukuran
koloid 1-1000nm (fase terdispersi/ yang dipecah) tersebar
cecara merata di dalam zat lain (medium
pendispersi/pemecah).
2. Larutan : campuran homogen (1 fasa) berukuran < 1nm.
3. Suspensi : campuran heterogen (2 fasa) berukuran >
1000nm.
4. Jenis Sistem Koloid
Sistem koloid terdiri dari 2 fase yaitu fase terdispersi dan
fase pendispersi
Berdasarkan fase terdispersi koloid dibedakan:
A. Sol (fase terdispersi padat)
Sol padat (padat dalam padat)
Sol cair (padat dalam cair)
Sol gas (padat dalam gas)
B. Emulsi (fase terdispersi cair)
Emulsi padat/ gel (cair dalam padat)
Emulsi cair (cair dalam cair)
Emulsi gas/ aerosol cair (cair dalam gas)
C. Buih (fase terdispersi gas)
Buih padat (gas dalam padat)
Buih cair (gas dalam cair)
5. Koloid liofob adalah koloid yang tidak suka dengan
medium pendispersi (gaya tarik menarik antara fase
terdispersi dan medium pendispersi)
6. Koloid liofil adalah koloid yang suka dengan medium
pendispersinya (terdapat gaya tarik menarik yang cukup
kuat antara fasa terdispersi dengan medium pendispersi,
sehingga sulit dipisahkan atau sangat stabil)
7. Sifat Koloid
a. Efek Tyndall adalah penghamburan berkas sinar oleh
partikel koloid.
b. Gerak Brown adalah gerak zig-zag (bergerak lurus
dan patah-patah) pada partikel koloid.
c. Adsorbsi adalah partikel koloid dapat menyerap
(mengadsorbsi) partikel lain (ion atau molekul lain)
dipermukaannya.
d. Elektroforesis adalah pergerakan partikel koloid
dalam medan listrik.
8. Cara Pembuatan Sistem Koloid
Kondensasi
Dilakukan dengan mengelompokkan (agregasi) partikel
larutan menjadi partikel yang lebih besar atau
berukuran koloid.
a. Reaksi hidrolisis (reaksi penguraian dengan air) :
menghidrolisis senyawa ion sehingga terbentuk
senyawa yang sukar larut (koloid).
b. Reaksi redoks (reaksi yang disertai perubahan
biloks).
c. Pergantian pelarut : dilakukan dengan mengganti
pelarut dari suatu larutan atau menambahkan
pelarut lain yang zat terlarutnya lebih sukar larut
dalm pelarut pengganti.
d. Dekomposisi rangkap metatesis yaitu dengan
penukaran ion sehingga terbentuk koloid.
Dispersi
Dilakukan dengan cara menghaluskan partikel kasar
menjadi partikel kecil berukuran koloid.
a. Cara mekanik : dilakukan dengan menggerus
partikel kasar menggunakan lumpang atau
penggiling koloid sampai diperoleh partikel
berukuran tertentu kemudian partikel diaduk
dengan medium pendispersi.
b. Cara peptisasi : dilakukan dengan memecah
partikel kasar menjadi partikel halus berukuran
koloid dengan menambahkan zat pemeptisasi
(pemecah).
c. Cara Busur Bredig (Loncatan bunga api)
merupakan gabungan cara kondensasi dan cara
dispersi. Logam dijadikan elektrode dan
dicelupkan
dalam medium pendispersi, kedua ujung
dihubungkan dengan listrik tegangan tinggi
sehingga atom-atom lepas dari elektrode dan larut
dalam air lalu mengalami kondensasi membentuk
koloid.
9. Koagulasi adalah Pengumpalan partikel koloid akibat
pengaruh gravitasi ketika muatan listik hilang. Cara
melakukan koagulasi :
Cara elektrolisis
Cara pemanasan
Penambahan elektrolit
Mencampur 2 macam koloid
KB 1
1. Teori asam basa menurut Lewis
2. Kekuatan larutan asam dan basa berdasarkan Ka dan Kb
KB 2
1. Meramalkan larutan yang tepat jenuh,belum jenuh dan
lewat jenuh
Daftar materi yang sulit 2. Penambahan ion senama terhadap kelarutan
2.
dipahami di modul ini KB 3
Menganalisis diagram p-t untuk menafsirkan penurunan
tekanan uap, penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
larutan
KB 4
Membedakan contoh koloid berdasarkan fase terdispersi dan
pendispersi
KB 1
Perhitungan pH asam kuat, asam lemah, basa kuat dan
basa lemah
Daftar materi yang KB 2
3 sering mengalami 1. Membedakan larutan penyangga dan hidrolisis garam
miskonsepsi 2. Perhitungan pH pada larutan penyangga dan hidrolisis
garam.
3. Menghitung kelarutan suatu zat
KB 3
1. Membandingkan penurunan titik beku larutan elektrolit
dan larutan non elektrolit pada konsentrasi yang sama.
2. Membandingkan penurunan titik didih larutan elektrolit
dan larutan non elektrolit pada konsentrasi yang sama.
3. Membandingkan penurunan tekanan uap larutan
elektrolit dengan penurunan tekanan uap larutan non
elektrolit pada konsentrasi yang sama
4. Membandingkan kenaikan titik didih larutan elektrolit
dan larutan non elektrolit pada konsentrasi yang sama
KB 4
Membedakan pembuatan koloid dengan cara kondensasi dan
dispersi