Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

MODEL TEORI FLORENCE NIGHTINGALE, TEORI VIRGINIA


HENDERSON, DAN TEORI BETTY NEUMAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Falsafah Dan Teori Keperawatan

Dosen pembimbing : Ns. Febri Chistian, S.Kep

Disusun oleh :

Lilis Suryani 30120122020

Neni Haryani 30120122022

Bambang Suherman 30120122029

Elis Dewi Yulianti 30120122038

Rianti Anggraini 30120122047

Marta Yulianti Sidauruk 30120122059

Widya Mega Berliana 30120122066

Regina Ajeng Herwandi 30120122068

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN SANTO BOROMEUS PADALARANG 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpah rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Falsafah Dan Teori Keperawatan dengan judul
“Model Teori Florence Nightingale, Teori Virginia Henderson, Dan Teori Betty Neuman”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempuna karena
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu kami
mengharapkan segala bentuk saran dan serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi warga
STIKes Santo Borromeus dan dunia pendididik.

Padalarang, 21 Oktober 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar
Belakang 1
1.2. Rumusa
n Masalah 2
1.3. Tujuan
2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Teori
Florence Nightingale 3
2.2. Teori
Virginia Hendersone 7
2.3. Teori
Betty Neuman 10

BAB III PENUTUP

3.1.
Kesimpulan 18
3.2. Saran
18

DAFTAR PUSTAKA 19

2
3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi dan dalil yang saling berhubungan
yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan
hubungan antarvariabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.
Florence Nightingale ( 1859 ) menyatakan bahwa keperawatan dilihat sebagai tindakan
nonkuratif yaitu membuat klien dalam kondisi terbaik secara alami, melalui penyediaan
lingkungan yang kondusif untuk terjadinya proses reparative.
Keperawatan menurut Florence Nightingale adalah membuat pasien dalam kondisi yang
paling baik secara alamiah. Konsep model Florence Nightingale berfokus pada lingkungan yang
diadaptasi dari konsep Murray dan Zentner yang menyatakan bahwa lingkungan dapat
mencegah, menekan dan mendorong suatu penyakit, kecelakaan atau kematian, yang merupakan
kondisi eksternal dan mempunyai pengaruh yang berdampak pada kehidupan dan perkembangan.
Teori Keperawatan Menurut Virginia Henderson : Handerson mengemukakan teori
tersebut dikarenakan keyakinan dan nilai yang dia percayai yaitu manusia, keperawatan,
kesehatan, dan lingkungan. Selain itu dia juga mengatakan dalam mendefinisikan tentang
keperawatan harus memikirkan keseeimbangan fisiologisnya.
Virginia Henderson mengklarifikasi bahwa praktik keperawatan merupakan hal yang
berdiri sendiri dari kedokteran. Ia berpikir bahwa profesi yang memengaruhi kehidupan manusia
harus memiliki fungsi yang jelas. Henderson pun menyarankan agar praktik keperawatan harus
diatur dengan memberi lisensi dan diupayakan untuk peraturan perundang-undangan tentang
praktik keperawatan. Untuk mencapai tujuan itu, perlu mendefinisikan keperawatan secara
eksplisit dan jelas dengan menguraikan fungsi serta tugasnya.
Konsep yang dikemukan oleh Betty Nueman adalah konsep “Health Care System” yaitu
model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan
penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun
resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.

1
Model Sistem Neuman adalah pendekatan holistik yang mendorong fokus interdisipliner
untuk promosi kesehatan, pemeliharaan, pencegahan dan pengelolaan stres sebagai pencetus
gangguan kesehatan. Model yang dikembangkan Neuman sangat cocok dengan konsep holistik
untuk mengoptimalkan hubungan antar-jiwa, pikiran dan tubuh yang dinamis namun stabil dalam
lingkungan dan masyarakat yang terus berubah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan teori Florence Nightingale?
2. Apa yang dimaksud dengan teori Virginia Henderson?
3. Apa yang dimaksud dengan Betty Neuman

1.3 Tujuan
1. Mengetahui lingkungan kesehatan, pelayanan, kehangatan dan kebersihan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 TEORI FLORENCE NIGHTINGALE

1. Sejarah Florance Nightingale


Florence Nightingale pendiri keperawatan modern lahir pada tanggal 12 Mei 1820, di
Florence Italia. Ketika orangtuanya sedang berada dalam perjalanan wisata eropa yang
diperpanjang; dia diberi nama berdasarkan tempat kelahirannya. Florence Nightingale
mempunyai julukan lady of the lamp, julukan tersebut diberikan karena dia berkeliling bangsal
pada malam hari, memberikan kenyamanan emosional pada prajurit.
Pada 1837 Nightingale menulis tentang “panggilan jiwanya” dibuku hariannya “Tuhan
berbicara kepadaku dan memanggilku untuk melayaninya” (Holliday dan Parker, 1997, Hal
491). Asal mula panggilan tersebut baginya tidak jelas untuk beberapa saat. Setelah dia
mengerti bahwa dia dipanggil untuk menjadi perawat, dia bisa menyelesaikan keperawatannya
pada tahun 1851 di kaiserwerth, jerman komunitas agama protestan dengan fasilitas rumah
sakit hanya 2 tahun dia menyelsaikan pendidikannya pada tahun 1853, dia menjadi pegawas di
Hospital For Invalid Gentlewoman di London.
Selama perang krimea, Nightingale menerima permintaan dari Sidney Herbert (seorang
teman, keluarga, dan sekertaris perang) untuk melakukan perjalanan ke Scutari, Turki, bersama
sekelompok tentara Inggris yang terluka. Untuk mencapai misinya memberikan asuhan
keperawatan, ia harus mengatasi masalah lingkungan yang ada, termasuk kurangnya sanitasi
dan adanya kotoran (beberapa pispot, air yang terkontaminasi, sperai yang terkontaminasi, dan
septik tank yang meluap).
Setelah perang, Nightingale kembali ke inggris untuk menerima penghargaan yang
besar. Dia dianugerahi sejumlah dana sebagai pengakuan terhadap hasil kerjannya ini, yang
kemudian digunakan untuk membangun sekolah-sekolah untuk pelatihan keperawatan di St.
Thomas’s Hospital dan kings collage hospital di London. Dalam beberapa tahun, sekolah
Nightingale mulai menerima permintaan pembangunan sekolah –sekolah baru di banyak rumah
sakit di seluruh dunia, dan reputasi Florence Nightingale sebagai pendiri keperwatan modern
semakin meningkat.

3
Nightingale mencurahkan tenaganya tidak hanya untuk mengembangkan keperawatan
sebagai suatu kejujuran (profesi), bahkan lebih dari itu untuk mengatasi masalah social pada
tingkat lokal, nasional, dan internasional, dalam upaya meningkatkan lingkungan hidup
masyarakat miskin dan untuk menciptakan perbaikan social.
Selama hidupnya, karya nightingale diakui melalui berbagai penghargaan yang dia
terima dari negaranya sendiri dan dari banyak orang lain.dia mampu bekerja hingga usia 80-an
hingga dia kehilanagan penglihatanya; dia meninggal dalam tidurnya pada 13 agustus 1910, di
usia 90 tahun.

2. Konsep Utama Dan Definisi


Teori Nightingale berfokus pada lingkungan, namun Nightingale menggunakan istilah
surroundings [lingkungan] dalam tulisannya. Dia mendefinisikan dan menjelaskan konsep
ventilasi, kehangatan. cahaya, diet, kebersihan, dan kebisingan komponen-komponen lingkungan
yang biasanya disebut sebagai environment [lingkungan] dalam diskusi karyanya.
Ventilasi yang tepat bagi pasien tampaknya. menjadi perhatian terbesar Nightingale;
pesannya kepada para perawat untuk menjaga udara yang dihirup saat bernapas semurni udara
luar, tanpa mendinginkannya" (Nightingale, 1969, hal. 12). Penekanan Nightingale pada ventilasi
yang tepat menunjukkan bahwa ia mengenali lingkungan sebagai sumber penyakit dan
pemulihan. Selain membahas ventilasi di kamar atau rumah. Nightingale memberikan deskripsi
dalam mengukur suhu tubuh pasien melalui palpasi ekstremitas untuk memeriksa kehilangan
panas (Nightingale, 1969). Perawat diperintahkan untuk menata lingkungan untuk
mempertahankan ventilasi dan kehangatan pasien dengan menggunakan pema nasan yang baik,
membuka jendela, dan memposisikan pasien di dalam ruangan dengan benar.

Konsep cahaya juga penting dalam teori Nightingale, Secara khusus, ia mengidentifikasi
sinar matahari langsung sebagai kebutuhan tertentu bagi pasien. Dia mencatat bahwa "cahaya
memiliki cukup efek nyata dan jelas pada tubuh manusia. Untuk mencapai efek menguntungkan
dari sinar matahari, para perawat diinstruksikan untuk menggerakkan dan memposisikan pasien
untuk mengekspos mereka terhadap sinar matahari.

Kebersihan adalah komponen penting lain dari teori lingkungan Nightingale


(Nightingale, 1969). Dalam hal ini, dia secara khusus menujukan pada pasien, perawat, dan
4
lingkungan fisik Dia mencatat bahwa lingkungan yang kotor (lantai, karpet, dinding, dan seprai)
adalah sumber infeksi melalui bahan organik yang dikandungnya. Bahkan, meskipun lingkungan
berventilasi baik, kehadiran bahan organik bisa menciptakan area kotor: Oleh karena itu,
penanganan dan pembuangan kotoran tubuh dan limbah yang tepat diperlukan untuk mencegah
kontaminasi lingkungan. Akhirnya, Nightingale menganjurkan pasien sering mandi. bahkan
setiap hari, pada masa itu praktik ini bukan hal yang biasa. Dia mengharuskan perawat juga
mandi setiap hari, pakaian mereka menjadi bersih, serta sering mencuci tangan (Nightingale,
1969). Konsep ini menyimpan makna khusus untuk perawatan pasien individu, dan itu sangat
penting dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat miskin yang tinggal di dalam kondisi
lingkungan yang sesak dan bermutu rendah, dengan penanganan limbah yang tidak memadai dan
akses yang terbatas pada air murni (Nightingale, 1969).

Nightingale memasukkan konsep tenang dan diet dalam teorinya. Perawat diperlukan
untuk menilai kebutuhan terhadap ketenangan dan melakukan intervensi yang diperlukan untuk
mem pertahankannya (Nightingale, 1969). Kebisingan yang diciptakan oleh kegiatan fisik di
daerah sekitar kamar pasien harus dihindari karena bisa membahayakan pasien. Nightingale juga
memberikan perhatian terhadap diet pasien (Nightingale, 1969). Dia menginstruksikan para
perawat tidak hanya menilai asupan makanan, tetapi juga jadwal makan dan efeknya pada
pasien. Dia percaya bahwa pasien dengan penyakit kronis bisa mati kelaparan yang tidak
sengaja, dan perawat yang cerdas seharusnya bisa memenuhi kebutuhan gizi pasien dengan baik.

Komponen lain dari tulisan Nightingale adalah deskripsi tentang manajemen kecil
(administrasi keperawatan) (Nightingale, 1969). Dia menunjukkan bahwa perawat adalah
pengendali lingkungan baik secara fisik maupun administratif. Keberadaan perawat adalah untuk
melindungi pasien dari menerima berita menjengkelkan, melihat pengun jung yang dapat
menimbulkan efek negatif ter hadap pemulihan, dan mengalami gangguan tidur yang tiba-tiba.
Selain itu, Nightingale mengakui bahwa kunjungan hewan peliharaan (hewan kecil) bisa saja
menjadi kenyamanan bagi pasien. Nightingale percaya bahwa perawat tetap ber tanggung jawab
atas lingkungan, bahkan ketika dia tidak hadir secara fisik, karena dia seharusnya mengawasi
orang lain yang bekerja ketika ia tidak bertugas.

5
3. Asumsi Utama
⮚ Keperawatan

Nightingale percaya bahwa setiap wanita, paila satu waktu dalam hidupnya, akan
menjadi seorang perawat dalam arti bahwa keperawatan bertanggung jawab untuk kesehatan
orang lain. Buku Nightingale Noter en Nursing awalnya diterbitkan pada tahun 1859,
didedikasikan untuk para wanita sebagai pedoman merawat orang yang mereka cintai di rumah
dan untuk memberikan saran agar "berpikir seperti seorang perawat" (Nightingale, 1969, hal.
4), Bagaimanapun, perawat yang terlatih harus belajar prinsip-prinsip ilmiah tambahan untuk
diterapkan dalam pekerjaan mereka dan menjadi lebih terampil dalam mengamati dan
melaporkan status kesehatan pasien sambil memberikan perawatan ketika pasien sembuh.

⮚ Manusia

Dalam sebagian besar tulisannya, Nightingale menyebut person sebagai pasien. Perawat
melakukan tugas untuk dan bagi pasien dan mengendalikan lingkungan pasien untuk
meningkatkan pemulihan. Sebagian besar, Nightingale menjelaskan seorang pasien bersifat pasif
dalam hubungan ini Namun, referensi khusus dibuat untuk pasien melakukan perawatan diri
sendiri apabila memungkinkan dan, khususnya, ketika menyangkut waktu dan substansi
makanan. Keberadaan perawat adalah untuk menanyakan ke pasien tentang kesukaannya, dana
mengungkapkan keyakinannya, di sini Nightingale melihat setiap pasien sebagai individu yang
unik. Namun, Nightingale (1969) menekankan bahwa perawat adalah pengendali dan
bertanggung jawab seputar lingkungan pasien. Nightingale menghormat orang dari berbagai latar
belakang dan tida menghakimi berkenaan dengan nilai sosial.

⮚ Kesehatan

Nightingale mendefinisikan kesehatan sebagai keadaan baik serta menggunakan setiap


kekuatan (sumber daya) untuk sepenuhnya menjalani hidup. Selain itu, ia melihat penyakit
(disease) dan sakit (illness) sebagai proses perbaikan yang alam lakukan di saat seseorang tidak
memperhatikan masalah kesehatan. Nightingale membayangkan, peme liharaan kesehatan
melalui pencegahan penyakit dan pengendalian lingkungan merupakan tanggung Jawab sosial.
Apa yang dia gambarkan tersebut. membawanya kepada konsep keperawatan kesehatan
masyarakat yang lebih modern dalam promosi kesehatan. Dia membedakan konsep keperawatan
6
kesehatan masyarakat dari keperawatan pasien yang sakit untuk meningkatkan pemulihan, dan
dari hidup yang lebih baik sampai kematian yang damai Konsepnya tentang keperawatan
kesehatan masyarakat tetap berlaku sampai saat ini terutama tentang peran perawat-perawat di
daerah dan petugas petugas kesehatan di Inggris dan di negara-negara lain yang meletakkan
petugas petugas keperawatan kesehatan yang digunakan untuk menjaga kesehatan dan mengajar
orang bagaimana untuk mencegah penyakit [disease) dan sakit illness] Konsepnya tentang
keperawatan kesehatan adalah model yang digunakan oleh banyak lembaga dan departemen
kesehatan masyarakat di Amerika Serikat.

⮚ Lingkungan

Konsep Nightingale tentang lingkungan menekankan bahwa keperawatan adalah "untuk


membantu alam dalam penyembuhan pasien Sedikit, jika ada, di dalam dunia pasien yang
dikecualikan dari definisinya mengenai lingkungan. Nasihatnya untuk perawat, baik yang
menyediakan perawatan di rumah atau perawat terlatih di rumah sakit, adalah untuk menciptakan
dan mempertahankan lingkungan terapeutik yang akan meningkatkan kenyamanan dan
pemulihan pasien.

4. Praktik Keperawatan
Prinsip-prinsip keperawatan Nightingale tetap sebagai dasar praktik keperawatan saat ini.
Aspek lingkungan dari teorinya (yaitu; ventilasi, kehangatan, ketenangan, diet, dan kebersihan)
tetap menjadi komponen integral dari asuhan keperawatan. Sebagai perawat yang melakukan
praktik di abad kedua puluh satu, relevansi konsepnya berlanjut; pada kenyataannya, mereka
telah meningkatkan relevansi sebagai masyarakat global yang menghadapi masalah baru dalam
pengendalian penyakit.

2.2 TEORI VIRGINIA HENDERSON


1. Sejarah Virginia Henderson

Virginia Avenel Henderson lahir di Kansas City, Missouri, pada 30 November 1897.
Henderson tumbuh besar di Bedford County, Virginia, di mana ia menempuh pendidikan di
sekolah khusus anak laki-laki. Ia tertarik dengan dunia keperawatan selama Perang Dunia I,
karena keinginannya untuk membantu anggota militer yang sakit atau terluka.

7
Pada 1918, Henderson masuk di Sekolah Perawat Militer di Washington DC dan lulus
pada 1921. Setelah itu, ia bekerja di Henry Street Visiting Nurse Service selama dua tahun, dan
diterima menjadi pengajar keperawatan di Norfolk Protestant Hospital di Virginia pada 1923.

Pada 1926, Henderson telah meraih gelar BS dan MA di bidang pendidikan keperawatan
dan memutuskan untuk melanjutkan studi di Teacher College di Universitas Columbia pada
1929. Pada 1932, Henderson telah menjadi sarjana keperawatan dan akhirnya lulus pendidikan
master keperawatan pada 1934.

Setelah lulus dari pendidikan keperawatan, Virginia Henderson bergabung dengan


Universitas Columbia hingga 1948. Ia kemudian pindah ke sekolah keperawatan Yale University
sebagai asosiasi peneliti. Sejak itu hingga 50 tahun kemudian Henderson memberikan banyak
kontribusi yang sangat penting bagi dunia keperawatan. Meski dikenal sebagai ahli teori
keperawatan, tujuan Henderson sebenarnya lebih fokus pada hal unik dari konsep keperawatan
itu sendiri. Henderson bahkan tidak menganggap bahwa hasil karyanya adalah sebuah teori.
Selama berkarier, kontribusi Henderson bagi dunia keperawatan tidak hanya diakui dan
dirasakan, tetapi juga dihargai. Ia menerima gelar Honorary Doctoral dari Catholic University of
America, Pace University, University of Rochester, University of Western Ontario, dan
Yale University.

2. Konsep Utama Dan Definisi

Virginia Henderson memandang pasien sebagai individu yang membutuhkan bantuan


dalam mencapai kebebasan dan keutuhan pikiran tubuh. Dia juga mengenalkan pemikirannya
tentang peran perawat yg dipengaruhi oleh berbagai faktor karyanya berdasarkan karya 1
Throndike, seorang psikolog amerika, 2 pengalamannya di Henry House Visiting Nurse
Agency, 3 pengalamannya di keperawatan rehabilitasi, da 4 konsep orlando tentang tindakan
keperawatan yang terencana(Henderson, 1964 ; Orlando,1961).Henderson menegaskan
pentingnya seni dalam keperawatan dan mengenalkan 14 kebutuhan dasar manusia yang menjadi
dasar asuhan keperawatan.

8
Konsep monolog yang diciptakan henderson dipengaruhi oleh karya Abdellah dan adam
(Abdellah,Beland, Martin& Marthene, 1960;Adam,1980,1991). Henderson telah memberikan
kontribusi luar biasa kepada profesi keperawatan setelah 60 tahun pelayanannya sebagai seorang
perawat,pendidik penulis dan peneliti. Henderson menulis 3 buku yaitu textbook of the principles
and practice of nursing (1966).

Bunyi kesimpulan akhir dari proyek yang dilakukan Henderson selama bertahun tahun "
Fungsi unik seorang perawat adalah membantu individu,baik yang sakit maupun yang
sehat,dalam melakukan aktivitas yang memengaruhi kesehatan dan penyembuhan(atau
menghadapi kematian yang damai).individu tersebut mungkin saja tidak membutuhkan bantuan
jika dia telah memiliki hal-hal yang dibutuhkan seperti kekuatan diri,keinginan atau pengetahuan
dan dengan kondisi ini perawat tetap perlu melakukan upaya-upaya untuk membantu individu
meningkatkan kebebasan dirinya secepat mungkin" definisi Henderson digunakan di selurun
Dunia dengan bukunya yang berjudul "The Nature of Nursung A Definition and Its Implications
for practice,research and Education,Henderson (1966)".

Dan inilah 14 kebutuhan manusia menurut Henderson

1. Breath normally (bernapas dengan normal)


2. Eat and drink adequately (kebutuhan makan dan minum yang adekuat)
3. Eliminate body wastes (kebutuhan eliminasi)
4. Move and maintain desirable postures (kebutuhan bergerak dan dapat mempertahankan
postur tubuh dengan baik
5. Sleep and rest (kebutuhan tidur dan beristirahat)
6. 6) Select suitable clothes; dress and undress (kebutuhan berpakaian)
7. Maintain body temperature within a normal range by adjusting clothing and modifying
the environment (mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal, dengan
menyesuaikan pakaian dan memodifikasi lingkungan)
8. Keep the body clean and well groomed and protect the integument (menjaga tubuh tetap
bersih dan melindungi kulit)
9. Avoid dangers in the environment and avoid injuring others (menghindari bahaya
lingkungan dan menghindari cedera orang lain)

9
10. Communicate with others in expressing emotions, needs, fears, or opinions
(Berkomunikasi dengan orang lain untuk mengungkapkan perasaan emosi, kebutuhan,
ketakutan atau pendapat)
11. Worship according to ones’s faith (mempercayai keimanan/ketuhanan)
12. Work in such a way that there is a sense of accomplishment (Kebutuhan akan pekerjaan
dan penghargaan)
13. Play or participate in various forms of recreation (kebutuhan akan hiburan atau rekreasi)
14. Learn, discover, or satisfy the curiosity that leads to normal development and health and
use the available health facilities (Belajar, menemukan atau memuaskan rasa ingin tahu
dan dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
3. Praktik Keperawatan

Praktik Keperawatan Virginia Henderson :

Ilmu keperawatan Henderson dalam kaitannya dengan praktik keperawatan menunjukkan


bahwa perawat memiliki tugas utama sebagai pemberi asuhan keperawatan langsung kepada
pasien. Manfaat asuhan keperawatan ini terlihat dari kemajuan kondisi pasien, yang semula
bergantung pada orang lain menjadi mandiri.

1. Pada tahap penilaian (pengkajian),


perawat mengumpulkan data. Perawat menggunakan metode observasi, indra
penciuman, peraba, dan pendengaran.
2. Tahap perencanaan,

menurut Henderson, meliputi aktivitas penyusunan rencana perawatan sesuai


kebutuhan individu termasuk di dalamnya perbaikan rencana jika ditemukan adanya
perubahan serta dokumentasi bagaimana perawat membantu individu dalam keadaan
sakit atau sehat.

3. Tahap implementasi
perawat membantu individu memenuhi kebutuhan dasar yang telah disusun dalam
rencana perawatan guna memelihara kesehatan individu, memulihkannya dari kondisi
sakit, atau membantunya meninggal dalam damai.

10
4. Tahap mengevaluasi
pencapaian kriteria yang diharapkan dengan menilai kemandirian pasien dalam
melakukan aktivitas sehari-hari.

2.3 TEORI BETTY NEUMAN


1. Sejarah Betty Neuman

Dilahirkan pada tahun 1942 dan dibesarkan di daerah pertanian di Ohio, Amerika. Latar
belakang tempat dia dibesarkan telah membentuknya menjadi seorang yang peduli terhadap
orang-orang. Dia menyelesaikan pendidikan keperawatan debgan penghargaan (doubel honors)
pada Peoples Hospital School Of Nursing (sekarabg General Hospital) di Akron, ohon pada
tahun 1947. Neuman pindah ke California dan pernah bekerja di beberapa posisi perawat,
seperti; perawat sekolah, perawat industri, dan instruktur klinis di University Of Southern
California Medical Center. Dia meraih gelar sarjana kesehatan masyarakat dan psikologi pada
tahun 1957, kemudian gelar master dalam bidang kesehatan jiwa dan konsultasi masyarakat pada
tahun 1966 dari University of California Los Angeles (UCLA). Neumen kemudian
menyelesaikan pendidikan doktor dalam bidang psikologi klinis di Pasific Western University
pada tahun 1985. ( komunikasi pribadi dengan Betty Neumen, 3 Juni 1984).

2. Konsep Utama Dan Definisi


Betty Neuman (2011b) menggambarkan sistem model Neuman sebagaimana dipaparkan
berikut ini:
"Sistem model Neuman adalah pandangan terhadap suatu sistem terbuka yang unik ketika
sistem ini menggunakan suatu kesatuan pen dekatan terhadap berbagai hal. Suatu sistem bekerja
dengan ruang lingkup klien, kelompok, atau bahkan sejumlah kelompok, yang me rupakan isu
sosial yang berkembang pada saat itu. Suatu sistem klien yang melibatkan proses interaksi
dengan lingkungannya merupakan ruang lingkup keperawatan" (hal. 3).

Konsep utama yang diidentifikasi pada model tersebut (lihat Gambar 14-1) merupakan
pendekatan yang holistik, sistem yang terbuka (meliputi fungsi, input dan output, umpan balik,
negentropy and stabilitas), lingkungan (termasuk lingkungan ben tukan (created environment)),
sistem klien (meliputi lima variabel, struktur dasar, garis pertahanan, garis pertahanan normál.
dan garis pertahanan yang fleksibel), kesehatan (rentang sehat-sakit), stresor, tingkatan reaksi,
11
pencegahan sebagai intervensi (tiga tingkatan), dan pemulihan (rekonstruksi). (Neuman, 2011,
hal. 327-329; lihat juga Neuman, 1982, 1989, 1995, 2002b).

1. Pendekatan 'Wholistik

Sistem model Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang dinamis dan terbuka
dalam merawat klien yang pada awalnya dibuat untuk memberikan satu kesatuan dalam
mendefinisikan masalah keperawatan dan untuk memahami interaksi klien dengan lingkungan.
Klien sebagai suatu sistem yang bisa didefinisikan sebagai seorang manusia, keluarga,
kelompok, masyarakat atau isu sosial (Neuman, 2011c).

Klien dipandang sebagai suatu kesatuan yang berinteraksi satu sama lainnya secara
dinamis, Model tersebut mempertimbangkan berbagai varia bel yang memengaruhi sistem klien:
fisiologis, psikologis, sosiokultural, tumbuh kembang (deve lopmental) dan spiritual Neuman
memasukkan variabel spiritual kedalam buku edisi keduanya (1989). Dia telah mengubah
penulisan kata 'holistik menjadi kata wholistik) pada buku terbitannya yang kedua dalam rangka
untuk meningkatkan pemahaman terhadap istilah yang merujuk pada manusia yang seutuhnya
(B. Neuman, komunikasi pribadi, 20 Juni 1988).

2. Sistem Terbuka

Suatu sistem disebut 'sistem terbuka ketika di dalamnya terdapat satu aliran input yang
kontinyu proses, keluaran, dan umpan balik. Stres dan reak sinya terhadap stres tnerupakan
komponen utama dari suatu sistem yang terbuka (Neuman, 2011c; hal. 328; lihat juga Neuman,
1982, 1989, 1995, 2002b).

a. Fungsi atau Proses

Klien sebagai suatu sistem melakukan pertukaran energi, informasi, dan lainnya dengan
lingkungan sekitarnya beserta seluruh bagian dan sub bagian dari suatu sistem tersebut
sebagaimana mereka menggunakan sumber energinya untuk bergerak menuju keadaan yang
lebih stabil dan menyeluruh (Neuman 2011c; hal: 328; lihat juga Neuman, 1982; 1989;
1995; 2002b).

12
b. Input dan Output

Klien dianggap sebagai suatu sistem yang memiliki input dan output berupa suatu
materi, energi, dan informasi, di mana hal tersebut niemungkinkan untuk mengalami proses
pertukaran antara klien dan lingkungannya (Neuman, 2011e, hal: 328).

c. Umpan balik

Suatu output dari sistem dapat berupa materi, energi, dan informasi yang berlaku
sebagai umpan balik untuk input selanjutnya, di mana hal tersebut dianggap sebagai suatu
tindakan perbaikan untuk merubah, meningkatkan, atau menstabilkan suatu sistern
(Neuman, 2011c, hal. 327).

d. Negentropy

Suatu proses konservasi energi yang membantu suatu sistem pada saat melakukan
aktivitas untuk mencapal stabilitas atau kesejahteraan yang disebut sebagai negentropy
(Neuman, 2011c, hal. 328, lihat juga Neuman, 1982, 1989, 1995, 2002b).

e. Stabilitas

Stabilitas merupakan suatu keadaan dalam keadaan keseimbangan (state of balance)


yang bersifat dinamis di mana pertukaran energi dapat terjadi tanpa mengubah karakteristik
dari suatu sistern yang bergerak menuju kondisi kesehatan yang optimal dan terintegrasi
(Neuman, 2011c, hal. 328; lihat juga Neuman, 1982, 1989, 1995, 2002b).

3. Lingkungan

Sebagaimana didefinisikan oleh Neuman kekuatan internal dan eksternal seorang


klien, dapat memengaruhi atau dipengaruhi oleh klien pada: suatu waktu tertentu (Neuman,
2011c; hal 327; lihat juga Neuman, 1982, 1989, 1995, 2026).

13
a. Lingkungan Bentukan (Created Environment).

Lingkungan ini dibentuk secara tidak disadari oleh seorang klien untuk
mengekspresikan sistem yang menyeluruh (wholeness) secara simbolis. Hal ini bertujuan
untuk memberikan perlindungan bagi fungsi sistem klien tersebut dan mencegah klien
terpapar terhadap stresor (Neuman, 2011, hal, 327, lihat juga Neuman, 1982, 1989, 1995,
2002a).

4. Sistem Klien

Sistem klien adalah suatu gabungan dari lima variabel (fisiologis, psikologis, sosial
budaya. turabuh kembang dan spiritualitas) yang ber interaksi dengan lingkungan sekitarnya.
Variabel fisiologis mengacu kepads struktur dan fungs tubuh manusia. Psikologis mengacu
kepada proses mental pada saat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Variabel sosial
budaya mengacu kepada akibat dan pengaruh kondist sosial dan budaya. Variabel tumbuh
kembang mengacu kepada proses dan aktivitas berdasarkan usia, Variabel spiritualitas mengacu
kepada kepercayaan spiritual beserta pengaruhnya (Neuman. 2011c, hal. 327, lihat juga Neuman,
1982, 1989, 1995, 2002a).

5. Struktur Dasar

Klien sebagai suatu sistem terdiri dari bagian utama yang dikelilingi oleh lingkaran
konsentris (concentric rings). Lingkaran terdalam seperti yang tergambar pada Gambar 14-1
menunjukkan faktor pertahanan dasar atau sumber energi yang dimiliki oleh klien tersebut.
Struktur inti tersebut "terdiri dari faktor pertahanan dasar umum bagi semua manusia," seperti
faktor keturunan atau genietika (Neuman, 201ic, hal. 327: lihat juga Neuman, 1982, 1989, 1995,
2002a).

a. Garis Resistensi

Lingkaran dengan garis putus-putus yang me ngelilingi strutur inti dasar disebut sebagai
garis resisiensi. Lingkaran ini menunjukkan sumber faktor yang membantu klien untuk
mempertahankan dirinya melawan suatu stresor yang muncul (lihat Gambar 14-1). Garis
pertahanan ini bertindak sebagai faktor pelinduiig yang diaktivasi oleh stresor yang
memasuki garis pertahanan normal (Neuman, 2011c, hal. 328).
14
b. Garis Pertahanan Normal

Garis pertahanan normal adalah lingkaran dengan garis tegas yang berada paling luar
dari strutur inti (lihat Gambar 14-1): Lingkaran ini menunjukkan tingkatan dari adaptasi
kesehatan individu yang bisa berubah sepanjang waktu dan bertindak sebagal standar
pengukuran dari penyimpangan kesejahteraan (wellness deviation). (Neuman, 2011c, hal.
328; see also, Neuman, 1982, 1989, 1995). Perluasan garis pertalianan normal merefleksikan
adanya peningkatan keadaan sejahtera sedangkan penyempitan garis pertahanan tersebut
menunjukkan adanya penurunan kondisi sejahtera. (Neuman, 2001, hal. 322).

c. Garis Pertahanan Fleksibel

Neuma menjelaskan garis pertahanan fleksibel sebagai suatu mekanisme perlindungan


tingkat pertama dalam diri klien. "Ketika garis pertahanan fleksibel meluas, keadaan ini
menunjukkan adanya perlindungan jangka pendek yang besar untuk melawan masuknya
stresor; ketika garis tersebut menyempit, keadaan tersebut meminjukkan perlin dungan yang
berkurang" (Neuman, 2011, hal. 322).

6. Kesehatan

Kesehatan adalah suatu rentang dari sejahtera menuju sakit yang bersifat dinamis.
Keadaan sejahtera yang optimal terjadi pada saat kebutuhan dari suatu sistem dapat terpenuhi
secara menyeluruh (Neuman, 2011c, hal. 328).

a. Sejahtera

Keadaan sejahtera terjadi ketika semua sub bagian dari sistem dapat berinteraksi secara
harmonis dengan keseluruhan sisteru dan semua kebutuhan sistem tersebut dapat dipenuhi
(Neuman, 2011c, hal 329; lihat juga Neuman, 1982, 1989, 1995, 2002b).

b. Sakit

Kondisi sakit menempati posisi pada kutub yang berlawanan dari kondisi sejahtera
ketika adanya kondisi yang tidak stabil dan terdapat penurunan energi (Neuman, 2011c, hal,
329, lihat juga Neuman, 1982, 1989, 1995, 2002b).

15
Strésor merupakan stimulus yang menimbulkan tekanan yang berpotensi untuk merusak
stabilitas sistem yang dapat menghasilkan luaran positif atau negatif. Mereka dapat muncul
karena hal sebagai berikut:

1. Kekuatan yang datang dari dalam diri seseorang (intrapersonal forces) misalnya respons
terhadap suatu kondisi tertentu.
2. Kekuatan yang berasal dari relasi antar individu misalnya peran yang diharapkan dalam diri
seseorang.
3. Kekuatan yang berasal dari luar diri dari seseorang individu misalnya kondisi keuangan
(Neuman,2002b, hal. 324: lihat juga Neuman, 1982, 1989,1995)
7. Derajat Reaksi

Tingkatan reaksi menunjukkan ketidakstabilan suatu sistem yang terjadi ketika stresor
memasuk garis pertahanan normal (Neuman, 2011c, hal, 327 What juga Neuman. 1982, 1989,
1995, 2002a).

8. Pencegahan Sebagai Suatu Intervensi

Intervensi adalah tindakan yang bertujuan mem bantu klien untuk mengatasi,
memperoleh atau memelihara stabilitas sistem. Hal tersebut dapat terjadi baik sebelum atau
sesudah garis pertahanan perlindungan dan garis resistensi berhasil ditembus oleh stresor.
Neuman berpendapat bahwa intervensi awal terjadi ketika adanya stresor yang mencurigakan
atau stresor tersebut dapat diidentifikasi dengan jelas dari sejak awal. Intervensi didasarkan pada
tingkat kemungkinan atau aktual dari suatu reaksi. sumber, tujuan, dan antisipasi keluaran.
Neuman mengidentifikasi tiga tingkatan dari intervensi yaitu: (1) primer, (2) sekunder, dan (3)
tersier (Neuman, 2011. hal. 328; lihat juga Neuman, 1982, 1989, 1995).

a. Pencegahan Primer

Pencegahan primer digunakan ketika suatu stresor diduga atau diidentifikasi. Suatu
reaksi belum terjadi namun tingkat risiko sudah bisa diketahui. Tujuan dari hal ini adalah
untuk mengurangi kemungkinan untuk mengatasi stresor atau untuk mengurangi
kemungkinan reaksi yang akan terjadi (Neunian, 1982, hal. 15: 201 ic, hal. 328).

16
b. Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder mencakup intervensi atau tindakan yang diberikan setelah


munculnya gejala akibat dari stres yang dialami Sumberdaya internal dan eksternal dari
seorang klien dapat digunakan untuk memperkuat garis pertahanan resistens internal,
mengurangi reaksi, dan meningkatkan faktor resistensi (Neuman, 1982, hal. 15, lihat juga
Neuman, 2011c, hal. 328).

c. Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier terjadi setelah tindakan aktif atau tahap pencegahan sekunder.
Tujuannya adalah untuk mempertahankan keadaan optimal dengan mencegah reaksi atau
regresi yang berulang. Tindakan tersier mengarahkan klien untuk kembali pada suatu siklus
dari pencegahan primer (Neuman, 2011c, hal, 328; lihat juga Neuman, 1982).

9. Rekonstitusi

Rekonstitusi terjadi setelah tindakan yang diberikan untuk mengatasi reaksi terhadap
stresor. Hal ini menunjukkan adanya pengembalian stabilitas dari suatu sistem, dan tingkat
kesejahteraan bisa berada pada posisi yang lebih tinggi atau lebih rendah daripada sebelum
stresor masuk ke dalam sistem tersebut (Neuman, 2011c, hal. 328).

3. Asumsi Utama
1. Keperawatan

Neuman (1982) meyakini bahwa keperawatan me nitikberatkan pada individu


sebagai satu kesatuan yang utuh. Keperawatan dipandang sebagai suatu "profesi yang
memperhatikan semua unsur yang memengaruhi respons individu terhadap stres" (hal. 14).
Persepsi perawat dapat memengaruhi asuhan keperawatan yang diberikannya sehingga Neuran
(1995) menyatakan bahwa rentang persepsi perawat dan klien sangat penting untuk dikaji lebih
lanjut.

17
2. Manusia

Neuman menampilkan konsep manusia sebagai klien dengan sistem terbuka dan
dalam interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungannya. Klien bisa seorang individu,
keluarga, kelompok, masya rakat atau isu sosial. Sistem klien terdiri dari hubungan yang dinamis
antara fisiologis, psikologis, sosial budaya, tumbuh-kembang dan faktor spiritual (Neuman,
2011b, hal. 15).

3. Kesehatan

Neuman menganggap model yang dikembangkannya sebagai model kesejahteraan


(wellness model). Dalam model ini, kesehatan dipandang sebagai suatu rentang dari keadaan
sejahtera menuju sakit yang bersifat dinamis dan senantiasa berubah. Neuman me nyatakan
bahwa "keadaan sejahtera optimal atau stabilitas mengindikasikan bahwa seluruh kebutuhan
sistem tersebut telah terpenuhi". Suatu keadaan di mana terjadi penurunan kesejahteraan bisa
terjadi karena kebutuhan sistem tersebut yang tidak ter penuhi" (2011c, hal. 328).

4. Lingkungan

Neuman (1995) mengidentifikasi tiga jenis ling kungan yang berkaitan yaitu: 1)
internal. 2) eksternal, dan 3) bentukan (created). Lingkungan internal berada dalam diri
seseorang yang semua kom ponennya saling berinteraksi di dalamnya. Ling kungan buatan
terjadi secara tidak disadari dan digunakan oleh klien sebagai koping perlindungan. Hal tersebut
sepenuhnya merupakan bagian dari intrapersonal. Lingkungan buatan ini bersifat dinamis dan
menggerakkan semua variabel dalam sis tem untuk menciptakan suatu efek perlindungan
(insulating) yang membantu klien untuk mengatasi ancaman stresor lingkungan yang dapat
merubah diri klien atau kondisinya. Beberapa contoh yang di gunakan adalah pengingkaran
(variabel psikologis) dan keberlanjutan siklus hidup dalam pola pertahanan individu (variabel
tumbuh-kembang). Lingkungan buatan ini memengaruhi secara bertahap dan di pengaruhi oleh
perubahan keadaan sejahtera daiam diri seseorang (Neuman, 1995, 2011b).

18
BAB III

PENUTUP

1.1 KESIMPULAN
Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman dan teorti Florence Nightingale
dari keduannya sama – sama menjelaskan bahwa model konsep Health Care System yaitu
model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditunjukan kepada penekan
penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal
maupun resistan dengan sasaran pelayanan andalan komunitas. Secara umum, disimpulkan
bahwa pada intinya yang bersangkutan memfokuskan asuhan.
Keparawatan bukan hanya hal – hal yang bersangkutan dalam pemberian pengobatan
dan operasi bagi pasien saja. Ia beranggapan bahwa, selain faktor pengobatan medis, ada juga
pengobatan faktor – faktor eksternal yang berhubungan dalam membantu proses kesembuhan
bagi pasien, diantaranya :
a. Penjagaan kebersihan
b. Lingkungan (sanitasi)
c. Pemberian nutrisi yang cukup
d. Menata cahaya ruangan bagi pasien
e. Lingkungan sosial
f. Memberikan kenyamanan
g. Memberikan dukungan moral dan spiritual bagi pasien

3.2 SARAN

Demikian pokok bahasan contoh makalah ini yang dapat saya paparkan. Besar harapan
saya makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak, karena keterbatasan pengetahuan
dan referensi. Penyusuna menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi
lebih baik lagi dari masa yang akan datang.

19
DAFTAR PUSTAKA

Alligood Martha Raile, 2017, Pakar Teori Keperawatan Dan Karya Mereka, Elisevier.

Hairrurifah, 2017, Makalah konsep dasar keperawatan tentang konsep motode teori keperwatan
Florence Nightingale, diakses pada 21 Oktober 2022, (DOC) MAKALAH KONSEP DASAR
KEPERAWATAN Tentang Konsep Metode Teori Keperawatan FLORENCE NIGHTINGALE |
Hairurrifah 12 - Academia.edu
Kompas, 2022. Biografi Virginia Henderson, Ahli Teori Keperawatan, diakses pada tanggal 21
oktober 2022, https://amp.kompas.com/stori/read/2022/09/15/090000679/biografi-virginia-
henderson-ahli-teori-keperawatan

Gopai, kapiapi. Model keperawatan menurut Virginia Henderson, diakses pada 21 Oktober 2022,
(DOC) MODEL KEPERAWATAN MENURUT VIRGINIA HENDERSON BAB I
PENDAHULUAN | kagiapi gobai - Academia.edu

20

Anda mungkin juga menyukai