Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TEORI KEPEWARAWATAN MENURUT ERNESTINE WIEDENBACH

Diajukan untuk memenuhi tugas MPK Falsafah dan Teori Keperawatan

Dosen Pengajar : Dr. Tintin Sukartini, S.Kp., M.Kes.

Disusun Oleh :

Kelas A1

Kelompok 4

1. Tri Widiyastuti (131711133006)


2. Oktavianti Noor R. (131711133048)
3. Aulia Mufida (131711133065)
4. Fanny Nayluzzuharo’ N. (131711133101)
5. Feny Deya Virdausi (131711133121)
6. Putri Marfindayanti (131711133123)
7. Ahmad Hisyam Al Faisal (131711133139)
8. Elsye Syariah A Maniagasi (131711133159)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia serta taufik hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah tentang teori Ernestine
Wiedenbach.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan yang jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami berharap adanya saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
terhadap pembaca.

Surabaya, 4 November 2017


                                                                                       

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….. 1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………….. 2


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
1.3 Tujuan ………………………………………………………………………… 2

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Biografi …………..…………………………………………………………… 3

2.2 Teori ...………………………………………………………………………… 4

BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………… 7

3.2 Saran ………………………………………………………………………….. 7

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………. 8

1
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umum teori dan konsep adalah hal yang sangat berkaitan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam pelayanan kebidanan, teori-teori yang digunakan
dalam praktik kebidanan berasal dari konseptual model kebidanan. Teori atau konsep
sejatinya adalah penjelasan dari suatu kejadian dan fenomena. Proses penjelasan ini
memerlukan pemikiran yang dalam.
Konsep atau teori adalah gambaran tentang objek dari suatu kejadian atau objek yang
digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan fenomena sosial yang menarik perhatiannya.
Konseptual model merupakan gambaran abstrak suatu ide  yang menjadi dasar suatu
disiplin ilmu. Konseptual model dapat memberikan gambaran abstrak atau ide yang
mendasari disiplin ilmu dan kemudian diterapkan sesuai dengan bidang masing-masing.
Salah satu konsep atau teori tersebut adalah teori dari Ernestine Wiedenbach.
Wiedenbach adalah seorang nurse-midwife yang juga teoris di bidang keperawatan. Ia
berkualifikasi sebagai perawat pada tahun 1925, dan menjadi nurse-midwife pada tahun 1946.
Salah satu karya besarnya adalah kolaborasi dengan filsuf Dickoff dan James tahun 1960
( Dickoff et al.,1992 a dan b ) ketika ia menjadi mahasiswa di Yale University School of
Nursing. Namun masih banyak sebagian orang yang belum mengetahui teori tersebut. Oleh
karena itu, dalam makalah ini akan memberikan penjelasan mengenai teori yang dikemukakan
oleh Ernestine Wiedenbach.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas, terdapat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Siapa itu Ernestine Wiedenbach ?
2. Bagaimana teori keperawanan menurut Ernestine Wiedenbach ?

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk :
1.  Menjelaskan biografi Ernestine Wiedennach
2. Menjelaskan teori Keperawatan menurut Ernestine Wiedenbach

2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Biografi
Ernestine Wiedenbach lahir pada 18 Agustus 1900, di Hamburg, Jerman adalah
seorang perawat yang menemukan konsep dari realitas keperawatan. Sebelum menjadi nurse
midwife, Ernestine Wiedenbach telah menjadi perawat selama 20 tahun. Kemudian dia
menyelesaikan kualifikasi nurse midwife pada tahun 1946. Dia adalah penulis dari buku
“Family Centered Maternity Nursing” pada tahun 1958, sebuah teks menyeluruh pada
perawatan kandungan. Salah satu karya besarnya adalah kolaborasi dengan filsuf Dickoff dan
James tahun 1960 ketika ia menjadi mahasiswi di Yale University School of Nursing.
Walaupun Ernestine pernah lama menjadi perawat tetapi bukunya ini ditulis pada
waktu dia bekerja di bagian Kebidanan. Ernestine menyatakan bahwa bagian favoritenya di
pelatihan bidan adalah kedatangannya dirumah pasien untuk memberikan pertolongan
melahirkan.
Ilmu perawatan klinis Ernestine Wiedenbach telah dikembangkan berdasarkan
pengetahuannya selama bertahun-tahun di aturan klinis dan ajarannya sebagai hubungan
profesionalnya.
Ernestine Wiedenbach memiliki banyak buku dan artikel yang telah diterbitkan.
Beberapa diantaranya adalah:
 Wiedenbach, E (1958). Family-Centered maternity nursing, New York: G.P. Putnam’s
Sons.
 Wiedenbach, E (1964). Clinical Nursing: A helping Art. New York: Spinger.

PENDIDIKAN KARIR
B.A. from Wellesley College in 1922 Joined the Yale faculty in 1952 as an
instructor in maternity nursing
R.N. from Johns Hopkins School of Nursing Assistant professor of obstetric nursing in
1954 and an associate professor in 1956.
in 1925
M.A. from Teachers College, Columbia wrote Family-Centered Maternity Nursing in
University in 1934
1958.
Certificate in nurse-midwifery from the Influenced by Ida Orlando in her works on
Maternity Center Association School for
the framework.
Nurse-Midwives in New York in 1946.

2.2 Teori
3
Ernestine yakin bahwa ada 4 elemen dalam praktek keperawatan / kebidanan. Ke 4
elemen tersebut yaitu filosofi, tujuan, praktek, dan seni. Falsafah adalah sikap dan
kepercayaan dan bagaimana akibat dari kenyataan itu bagi mereka.
Penjabaran ke-4 elemen menurut Ernestine adalah sebagai berikut :
1. Filosofi adalah sesuatu yang memotivasi perawat / midwife untuk bertindak dengan
berbagai cara.
2. Tujuan perawat / bidan adalah apa yang diinginkan perawat untuk menyelesaikan apa
yang dilakukannya. Ini semua ditujukan ke arah yang baik dari keseluruhan pasien.
3. Praktik adalah tindakan keperawatan yang mempengaruhi kepercayaan dan perasaan
tentang menemukan kebutuhan pasien yang ditemukan.
4. Seni keperawatan / kebidanan termasuk mengerti apa yang pasien butuhkan dan
perhatikan, mengembangkan cita-cita dan tindakan untuk meningkatkan kemampuan /
kesehatan pasien dan memberikan aktivitas yang berhubungan dengan rencana
pengobatan agar dapat lebih meningkatkan kesehatan pasien.
Perawat / bidan juga harus selalu memusatkan pikiran pada pencegahan atau
perkembangan suatu hal baru yang memprihatinkan.
Konsep yang luas menurut Ernestine pada tahun 1967 yang nyata ditemukan dalam
keperawatan yaitu :
1. The Agents
Empat elemen dalam ”clinical nursing” yaitu: filosofi, tujuan, praktik dan seni.
( Raleigh, 1989 dan Wiedenbach, 1964 ). Selain itu juga dikemukakan tiga poin dasar dalam
filosofi keperawatan/kebidanan, yaitu:
o Menghargai atas kehidupan yang telah diberikan
o Menghargai sebuah kehormatan, suatu yang berharga, otonomi dan individualisme
pada setiap orang
o Resolusi dalam menerapkan dinamisasi terhadap orang lain ( Raleigh, 1989 )
2. The Recipient
Perawat/bidan memberikan intervensi kepada individu disesuaikan dengan situasi dan
kebutuhan masing-masing ( Raleigh, 1989 ). Recipient meliputi wanita, keluarga, dan
masyarakat. Perempuan menurut masyarakat oleh masyarakat tertentu tidak mampu
memenuhi kebutuhannya. Wiedenbach sendiri berpandangan bahwa recipient adalah individu
yang berkompeten dan mampu melakukan segalanya sendiri, sehingga bidan/perawat
memberi pertolongan hanya apabila individu tersebut mengalami kesulitan dalam memenuhi
kebutuhannya sendiri.
3. The Goal/Purpose
4
Tujuan dari proses keperawatan adalah membantu orang yang membutuhkan
pertolongan. Konsep Wiedenbach tujuan akhir dari perawatan “ sebuah ukuran atau tindakan
yang diperlukan dan diinginkan seseorang dan berpotensi untuk merubah atau
memperpanjang kemampuan seseorang tersebut untuk mengatasi keterbatasan “ ( Danko et
al., 1989 cite Wiedenbach’s ( 1964 ).
Disadari bahwa kebutuhan masing-masing individu perlu diketahui sebelum
menemukan goal. Bila sudah diketahui kebutuhan ini, maka dapat diperkirakan goal yang
akan dicapai dengan mempertimbangkan tingkah laku fisik, emosional atau psikologis yang
berbeda dari kebutuhan yang biasanya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu
dengan memperhatikan tingkah laku fisik, emosional atau psikologis. Untuk bisa
mengidentifikasi kebutuhan pasien, bidan/perawat harus menggunakan mata, telinga, tangan,
serta pikirannya.
4. The Means
Untuk mencapai tujuan dari asuhan keperawatan Wiedenbach menentukan beberapa
tahap yaitu :
a. Identifikasi kebutuhan klien
b. Ministration, yaitu memberikan dukungan dalam pencarian pertolongan yang
dibutuhkan
c. Validation, yaitu mengecek apakah bantuan yang diberikan merupakan bantuan yang
dibutuhkan
d. Coordination, koordinasi sumber-sumber yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
pasien
Untuk bisa membantu pasien, perawat/bidan harus mempunyai :
 Pengetahuan, untuk bisa memahami kebutuhan pasien
 Penilaian, kemampuan pengambilan keputusan
 Ketrampilan, kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pasien
5. Framework
Framework adalah kerangka kerja yang terdiri dari lingkungan sosial, organisasi, dan
profesional. Bahwa dalam kehidupan sehari-hari bidan tidaklah bekerja sendiri namun, ia juga
memerlukan tenaga kesehatan yang lainnya atau disebut managemen team.

Konsep keperawatan Ernestine sebagai latihan untuk mengidentifikasi kebutuhan yang


dibutuhkan oleh pasien, utuk membantu penelitian pemberian sopan santun dan keselarasan,
5
perkembangan dari maksud ini yaitu keselarasan dengan pasien, menentukan penyebab dari
ketidaknyamanannya, dan menemukan kemampuan pasien untuk memecahkan
ketidaknyamanannya atau jika pasien tersebut memerlukan bantuan dari perawat atau tenaga
kesehatan professional yang lain. Perawat utamanya harus bisa mengidentifikasi pasien yang
membutuhkan pertolongan. Dalam memberikan perawatan seorang perawat menggunakan
pandapat baik melalui perundingan, latihan, dan pemberian pendidikan tentang gejala-gejala.
Persepsi pasien dari situasi ini adalah pertimbangan penting bagi perawat ketika memberikan
perawatan yang kompeten.

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
6
Dalam Teori Ernestine Wiedenbach terdapat 5 konsep model asuhan kebidanan yaitu:
1. The agent : perawat, bidan, atau tenaga kesehatan lain
2. The recipient : wanita, keluarga, masyarakat
3. The goal : goal dari intervensi (tujuan)
4. The means : metode untuk mencapai tujuan
5. The framework : kerangka kerja (organisasi sosial, lingkungan sosial, dan professional)
Serta terdapat 4 tahap untuk mencapai tujuan dari asuhan kebidanan antara lain :
a. Identifikasi kebutuhan klien
b. Ministration, yaitu memberikan dukungan dalam pencarian pertolongan yang dibutuhkan
c. Validation, mengecek apakah bantuan yang diberikan merupakan bantuan yang
dibutuhkan
d. Coordination, koordinasi sumber-sumber yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
pasien
Empat elemen dalam ”clinical nursing” yaitu: filosofi, tujuan, praktik dan seni.
(Raleigh, 1989 dan Wiedenbach, 1964).

3.2 Saran

Demikianlah makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya, namun kami sebagai
manusia tidak lepas dari kesalahan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat
kami harapkan untuk menyempurnakan makalah ini, agar kami dapat memperbaiki
pembuatan makalah kami diwaktu yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

7
Nickel S, Gesse T, MacLaren A. Ernestine Wiedenbach. Her professional legacy. J Nurse
Midwifery. 1992 May-Jun;37(3):161-7.

Sujianti, Susanti,2009. Konsep Kebidanan,Nuha Medika, Yogyakarta.

Hidayat, Asri, 2008. Catatan Kuliah Konsep Kebidanan, MC Press, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai